Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2.
Etiologi
a) Faktor genetik dan faktor hormonal
Menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat.
Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat
maningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini
akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada
ginjal.
Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak.
Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat
nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah.
Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi,
kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang
gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi
cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur.
Periode intercritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama
serangan gout. Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut
dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun
lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau
gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi
yang besar pada kartilago, membrane synovial, tendon dan jaringan halus. Tofi
terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon achiles
dan organ internal seperti ginjal. Kulit luar mengalami ulcerasi dan
mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari Kristal asam urat.
4. Tanda dan Gejala
a. Gangguan akut :
1) Nyeri hebat
2) Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang
3) Sakit kepala
4) Demam.
b. Gangguan kronis :
1) Serangan akut
2) Hiperurisemia yang tidak diobati
3) Terdapat nyeri dan pegal
4) Pembengkakan sendi membentuk
noduler
yang
disebut
tofi
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboraturium
LED , CRP analisis cairan sendi asam urat darah dan urine 24 jam
ureum, kreatinin.. Peningkatan kadar asam urat serum (hyperuricemia),
Peningkatan asam urat pada urine 24 jam, Cairan sinovial sendi
menunjukkan adanya kristal urat monosodium, Peningkatan kecepatan
waktu pengendapan
b. Pemeriksaan X-Ray
Pada pemeriksaan x-ray, menampakkan perkembangan jaringan lunak
6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Konvensional
1) Serangan akut
Cara yang efektif dan sederhana mengatasi serangan arthritis gout
yang akut adalah penggunaan obat-obat antiinflamasi nonsteroid.
Kesembuhan akan terlihat dalam waktu 24 jam dan gejalanya
menghilang setelah 3 hari. Preparat colchicine IV dengan takaran 1-2
mg yang diencerkan dengan larutan NaC1 0,9% dan disuntikkan
selama waktu 20 menit merupakan preparat yang sangat efektif untuk
meredakan gejala yang akut. Preparat colchicine oral dengan takaran
0,5 mg 2 x sehari hingga 4 x sehari selama 2 sampai 3 hari mungkin
diper-lukan untuk kesembuhan total. Namun karena efek sampingnya
yaitu timbulnya gejala toksisitas gastrointestinal, pengobatan ini sudah
mulai ditinggalkan. Tindakan efektif lainnya yaitu dengan cara pungsi
cairan sinovia dan penyuntikan deposteroid dengan dosis 40 mg
(triamsinolon). Tindakan ini efektif terutama pada pasien yang tidak
mendapat pengobatan per oral atau tidak dapat mentolerir pemakaian
NSAID ataupun colchicine. Preparat urikosurik dan alopurinol harus
dihindari selama serangan akut. Insidensi terjadinya arthritis gout akut
yang rekuren dapat diturunkan dengan pemberian colchicine 2 x 0,5
mg/hari dalam jangka waktu lama.
2) Tindakan untuk menurunkan kadar asam urat serum
Tindakan untuk menurunkan kadar asam urat serum dapat
diberikan preparat urikosurik yang salah satunya adalah probenesid
dengan dosis 500 mg tiap 12 jam dan dapat di-tingkatkan hingga
mencapai 3 gram/hari untuk kadar asam urat serum sampai 6 mg/dl.
Alternatif lain dapat diberikan sulfinpirazon yang relatif bekerja
singkat dan hams diberikan tiap 6 jam dengan dosis terbagi yang
berkisar dari 300-1.000 mg/hari. Allopurinol merupakan preparat
urikosurik yang sangat efektif bekerja dengan menyekat lintasan
metabolik yang memproduksi asam urat, khususnya dengan
menghambat kerja enzim xantin oksidase. Dosis sebesar 2 x 100
mg/hari dapat ditingkatkan hingga mencapai dosis 600 mg/hari untuk
men-dapatkan efek yang diinginkan. Pada penyakit gout dengan tofus
yang berat, preparat alopurinol dapat digunakan bersama-sama
preparat urikosurik lainnya.
b. Penatalaksanaan Nonkonvensional
1) Kepala-Leher
a) DU 20 (GV 20)
Lokasi: 7 Cun di atas garis rambut posterior dan 5 Cun dari batas
rambut anterior.
Indikasi : apopleksi, diare kronis, epilepsi, pusing, vertigo,
prolapsus anus/ uterus, anemia, neurastenia, tekanan darah
rendah, dan penyakit tulang belakang leher.
1. EX HN 1
Lokasi : ada 4 titik, terletak 1 cun dari Baihui (DU 20) di depan, belakang,
samping kanan dan kiri)
Indikasi
: Sakit kepala, Vertigo, insomnia, daya ingat lemah,
epilepsi.
2. GB 7
Lokasi : Depan telinga pada batas rambut
Indikasi
: Pusing sebelah atau migrain, sakit kepala, telinga
berdenging/tinitus, leher kaku(Torticolis)
3. GB 11
Lokasi : Belakang telinga, 1 cun dibawah fubai (GB 10)
Indikasi
: Sakit pada mata, sakit kepala, tuli, telinga berdenging.
Extremitas Atas
LI 4
Lokasi : antara pangkal tulang jempol tangan dan pangkal tulang telunjuk
tangan atau tulang metakarpal pertama dan kedua.
Indikasi
:tenggorokan sakit, batuk pilek, badan panas, demam, mual,
tidak nafsu makan, sakit perut, mentruasi sakit, pusing, gatal-gatal dan
sakit gigi, sakit leher, lumpuh separuh badan, alergi.
TE 5
Indikasi
: perut bunyi, sakit ibu jari, sakit ayan, nyeri lambung,
radang usus akut, sakit punggung kaki, gangguan pada usus besar, sakit
kuning.
LU 3
Lokasi : sisi tulang lengan 3 cun dibawah ketiak ( 3 cun = 4 jari tangan
tanpa jempol)
Indikasi
: radang amandel, tenggorokan bengkak, sembelit, mual,
ambeyen, usus besar.
SP 6
Lokasi : 3 cun diatas mata kaki sebelah dalam rapat dengan tulang kering
atau sisis dalam tulang kering.
Indikasi
: sakit haid, haid tidak teratur, haid terlambat, kesulitan
melahirkan, keputihan, pendarahan, pembengkakan, rahim, sakit perut,
diare, ngompol, lemah lesu, kencing manis, gangguan kencing.
Komplikasi
a.
Untuk mencegah penyakit ini Anda bisa melakukan beberapa hal seperti berikut.
Buah dan sayur yang bisa juga mengobati asam urat seperti buah naga,
sawi putih, belimbing sayur, sawi hijau, tomat, dan jahe.
Konsumsi makanan yang juga kaya potasium seperti pisang, yoghurt, dan
kentang.
Kurangi makan makanan manis seperti permen, gula, sirup, arum manis,
dan gulali.
Minum air putih minimal 8 gelas sehari atau 2 liter air mineral.
Prognosis
Asam urat adalah penyakit yang memiliki prognosis yang tidak bis dilenyapkan.
Karena asam urat mungkin terjadi pada siapa saja dengan usia 20 tahun keatas dan
kadar asam urat yang meningkat. Asam urat juga terjadi berulang ulang. Penyakit
ini mungkin hilang tapi hanya untuk beberapa saat. Apabila konsumsi purin tidak
di kontrol maka asam urat mungkin kembali menyerang.
A.
1.
a.
b.
c.
Provokatif)
:
(Quality / qualitas) :
(Region)
:
(Saverity)
:`
(Time)
:
d.
e.
Konsep Keperawatan
Pengkajian
Identitas
Nama, umur (sekitar 50 tahunan), alamat, agama, jenis kelamin (biasanya 95%
penderita gout adalah pria), dll
Keluhan Utama
Pada umumnya klien merasakan nyeri yang luar biasa pada sendi ibu jari kaki
(sendi lain)
Riwayat Penyakit Sekarang
Kaji penyebab nyeri
Kaji seberapa sering nyeri yang dirasakan klien
Kaji bagian persendian yang terasa nyeri (biasanya pada pangkal ibu jari)
Apakah mengganggu aktivitas motorik ?
Kaji kapan keluhan nyeri dirasakan ? (Biasanya terjadi pada malam hari)
Riwayat Penyakit Dahulu
Tanyakan pada klien apakah menderita penyakit ginjal ?
Riwayat Penyakit Keluarga
ikologi
sial
iritual
a) Makan
b) Minum
f.
:
:
:
g.
1)
:
:
2)
3)
2.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
Mata
Hidung
Telinga
2)
:
:
:
3)
Inspeksi
:
Palpasi
:
Auskultasi :
4)
Inspeksi
:
Palpasi
:
Perkusi
:
Auskultasi :
5)
Tanyakan apakah pernah ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit
yang sama seperti yang diderita klien sekarang ini.
Pengkajian Psikososial dan Spiritual
Biasanya klien mengalami peningkatan stress
Cenderung menarik diri dari lingkungan
Kaji apa agama pasien, bagaimana pasien menjalankan ibadah menurut agamanya
Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
Kebutuhan nutrisi
Kaji frekuensi, jenis, komposisi (pantangan makanan kaya protein)
Kaji frekuensi, jenis (pantangan alkohol)
Kebutuhan eliminasi
a)
BAK
: kaji frekuensi, jumlah, warna, bau
b)
BAB
: kaji frekuensi, jumlah, warna, bau
Kebutuhan aktivitas
Biasanya klien kurang / tidak dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari secara
mandiri akibat nyeri dan pembengkakan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :
Tingkat kesadaran
GCS
TTV
Peningkatan penginderaan
Sistem integument
Kulit tampak merah atau keunguan, kencang, licin, serta teraba hangat
Sistem penginderaan
Kaji penglihatan, bentuk, visus, warna sklera, gerakan bola mata
Kaji bentuk hidung, terdapat gangguan penciuman atau tidak
Kaji pendengaran, terdapat gangguan pendengaran atau tidak, biasanya terdapat
tofi pada telinga
Sistem kardiovaskuler
Apakah ada pembesaran vena jugularis
Kaji frekuensi nadi (takhikardi)
Apakah suara jantung normal S1 + S2tunggal / ada suara tambahan
Sistem penceranaan
Kaji bentuk abdomen, ada tidaknya pembesaran pada abdomen
Apakah ada nyeri tekan pada abdomen
Apakah kembung / tidak
Apakah ada peningkatan bising usus
Sistem muskuluskeletal
Biasanya terjadi pembengkakan yang mendadak (pada ibu jari) dan nyeri yang
luar biasa serta juga dapat terbentuk kristal di sendi-sendi perifer, deformitas
(pembesaran sendi)
6)
Sistem perkemihan
Hampir 20% penderita gout memiliki batu ginjal
c.
Pemeriksaan diasnostik.
Gambaran radiologis pada stadium dini terlihat perubahan yang berarti dan
mungkin terlihat osteoporosis yang ringan. Pada kasus lebih lanju, terlhat erosi
tulang seperti lubang-lubang kecil (punch out).
3.
a.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri sendi b. d peradangan sendi, penimbunan kristal pada membrane sinovia,
tulang rawan artikular, erosi tulang rawan, prolifera sinovia dan pembentukan
panus.
b.
Hambatan mobilisasi fisik b. d penurunaan rentang gerak, kelemahan otot, pada
gerakan, dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat erosi tulang rawan,
proloferasi sinovia, dan pembentukan panus.
c.
Gangguan citra diri b. d perubahan bentuk kaki dan terbenuknya tofus.
d.
Gangguan perfusi jaringan b.d oedema jaringan
Intervensi
a.
o
o
o
o
RASIONAL
MANDIRI
Nyeri merupakan respon subjektif
yangbdapat
dikaji dengan menggunakan
Kaji lokasi, intensitas,an tipe nyeri.
Observasi kemajuan nyeri ke daerah yang skala nyeri. Klien melaporkan nyeri
biasanya di atas tingkat cedera.
baru. Kaji nyeri dengan skala0 4.
Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan dan
Ajarkan
relaksasi:
teknik
terkait
ketegangan otot rangka yang dapat
mengurangi intensitas nyeri.
Tingkatkan
pengetahuaan tentang
penyebab nyeri dan hubungan dengan berapa
lama nyeri akan berlangsung.
Hindarkan klien meminum
kafein, dan obat diuretik.
alcohol,
KOLABORASI
b.
o
o
o
o
KOLABORASI
Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk
latihan fisik klien.
c.
Dk. III : Gangguan citra diri b. d perubahan bentuk kaki dan terbenuknya tofus.
Tujuan perawatan
: Citra diri klien meningkat
Kriteria hasil
:
o Klien mampu mengatakan atau mengkomunikasikan dengan orang terdekat
tentang situasi dan perubahan yang terjadi
o Mampu menyatakan penerimaan diri terhadap situasi
o Mengakui dan menggabungkan perubhan dalam konsep diri dengan cara yang
akurat tanpa merasakan harga dirinya negatif.
INTERVENSI
RASIONAL
MANDIRI
Dukung
prilaku
atau
usaha
peningkata minat atau partisipasi
dalam aktifitas rehabilitasi.
KOLABORASI
d.
tidurnya
RASIONAL
dan
Mengkaji
pola
tidurnya
mengidentifikasi intervensi yang tepat.
dan
Gunakan pagar tempat tidur sesuai
indikasi ; rendahkan tempat tidur jika
memungkinkan.