Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Penelitian ini meliputi wilayah Pesisir Utara dan Selatan Provinsi Jawa Barat. Waktu penelitian
dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2013. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar perubahan luasan hutan mangrove yang terjadi di Jawa Barat dari tahun 1999 sampai
dengan 2012 dengan menggunakan data citra satelit tahun 1999, 2006 dan 2012. Metode pada
penelitian ini menggunakan analisa hasil interpretasi data citra satelit Landsat ETM dengan teknik
analisis spasial yaitu teknik yang dipergunakan dalam mengkaji spasial. Tumpang susun peta hasil
interpretasi data citra satelit menggunakan software SIG untuk mengetahui persebaran dan
perubahan luasan hutan mangrove di Jawa Barat. Penambahan luasan hutan mangrove sebesar 2511,85
Ha dan pengurangan luasan hutan mangrove sebesar 4083,42 Ha yang terjadi dari tahun 1999 sampai
dengan tahun 2012. Pada tahun 1999 luasan hutan mangrove seluas 8758,52 Ha dan pada tahun 2012
seluas 6861,25 Ha. Selama kurun waktu 13 tahun dari tahun 1999 sampai dengan 2012 terjadi penurunan
luasan hutan mangrove di Jawa barat seluas 1897,27 Ha atau sebesar 22%.
Kata Kunci : Citra Satelit, Hutan Mangrove, Jawa Barat, Perubahan Luasan
ABSTRACT
This study covers the North and South Coast of West Java Province. This research was conducted
from May to Jun 2013. This research was conducted to determine how much of the change
occurring mangrove forest area in West Java from 1999 to 2012 by using satellite data in 1999,
2006 and 2012. Method in this study using the analysis results of the interpretation of Landsat ETM
satellite data with spatial analysis method, spatial analysis is a technique used to assess spatial. Map
overlaying satellite imagery interpretation of data using Software ArcGIS 9.3 to determine the
distribution and changes in mangrove forest area in West Java. The addition of mangrove forest area
of 2511.85 Ha and a reduction in mangrove forest area of 4083.42 Ha which occurred from 1999 until 2012.
In 1999 an area of mangrove forest area of 8758.52 Ha and in 2012 covering an area of 6861.25 Ha. During
the period of 13 years from 1999 to 2012 decline in mangrove forest area in West Java area of 1897.27 Ha
or 22%.
ekosistem
PENDAHULUAN
mangrove
menyebabkan
lapisan
sedimen
daratan
yang
ataupun
mendapat
oleh
di
sungai
sepanjang
membuat
ditumbuhi
manusia
untuk
bertambahnya
mangrove
merestorasi
baru
lahan
ground),
(feeding
daerah tempat
makan
lepas.
waktu
mengalami
perubahan
luasan,
mengenai
perubahan
ini
penting
berkurangnya
luasan
hutan
mangrove.
dan
sebagai
upaya
diamati
maka
pemantauan
penerapan
hutan
teknologi
Koreksi Citra
Koreksi Radiometrik
mangrove.
intensitas
radiasi
elektromagnetik
dari
METODE PENELITIAN
spesifik
pengolahan
data
tergantung
pada
geometri
Prosedur Penelitian
yang
dan
citra
Koreksi Geometrik
Hampir semua citra satelit mempunyai
sejumlah distorsi geometrik. Distorsi ini dapat
disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya
adalah kondisi optik dari sensor, pergerakan
dari sistem scanner, kondisi relief dari bentang
alam di bumi dan pergerakan rotasi bumi
(Lillesand dan Kiefer 1990). Koreksi geometri
media
penyimpanan
seperti
CDROM,
sepanjang citra
dari
Amerika.
Pada
penelitian
ini
belum dikoreksi
Penajaman Citra
Penajaman citra dilakukan untuk lebih
memudahkan
interpretasi
visual
dan
citra.
Overlay
Operasi overlay dilakukan dengan
menggunakan
Overlay
perangkat
suatu
data
lunak
ArcGIS.
grafis
adalah
Analisis Data
data
tersebut
diperoleh
hutan
Jawa Barat
yang
sesuai
dengan
letak
yang
Rhizophora
stylosa,
Avicennia
marina,
Soneratia
gymnorhiza,
fruticans,
alba,
Bruguiera
Hibiscus
Bruguiera
cylindrica,
tiliaceus,
Nypa
terminalia
Barat
payau.
Hutan
mangrove
di
Kabupaten
terdiri
dari
Hutan
mangrove
Mangrove
di
sejati
dan
Kabupaten
Cikalong,
dengan
dan
tersebar
spp,
di
Kadanghaur,
enam
Losarang,
Indramayu
dan
ditemukan
yaitu
Rhizopora
apiculata,
Kecamatan
Cantigi,
Balongan.
yaitu
Sindang,
Spesies
Rhizophora
Karangnunggal
didominasi
Bambusa
Terminalia
dan
oleh
spp,
Cipatujah
spesies
Stercoelia
catappa,
Nypa
foetida,
Rhizophora
spp,
yang
mucronata,
Avicennia
marina,
(Mustari 1992).
spesies
di
delapan
Kecamatan
yaitu
yang
ditemukan
Rhizophora
Aegiceras
comoculatum,
Bruguiera
(Rochmah
Kabupaten
Sidamulih,
2001).
Ciamis
Spesies
mangrove
tersebar
Pangandaran
dan
di
di
enam
Kalipucang.
apiculata,
Scyphiphora
menggunakan
data
citra
satelit
1053
919
1230
1262
1999
388
380
389
dengan
610
359
381
2000
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
262
316
1641
665842
cattapa,
1338
1162
Terminalia
102
113
pinnata,
aureum,
177348
154
Pongmia
Acrosticum
1787
1567
1500
hydrophyllaceae,
2006
2012
tinggi
earth
setelah
tahun
1999
seluas
8758,52
Ha,
Selatan
Jawa
Barat
dikarenakan adanya
terdapat
mangrove
kemudian
mangrove
sehinggga
menyebabkan
banyak
kondisi
lahan
yang
landai
(a)
(b)
ini
kawasan tambak.
Pesisir Selatan memiliki karakteristik
kearah
tebing
menyelingi
ini
pesisir
dan
Samudera
pantai
Hindia
pesisir
menghadap
ditandai
ini.
oleh
karakteristik
pada
daerah
spektrum
abrasi
warna
hijau
diatas.
pada
(-) mangorve
produksi
133.21
Barat.
34.36
17.49
292.07
penurunan
37.03
69.86
200
62.75
400
25.52
80.17
269.5
152.94
600
peningkatan
800
terjadi
(+) mangrove
89.07
100.01
1000
dasarnya
829.85
652.25
1200
865.3
1400
1152.7
1600
0
200,000
Produksi (ton)
150,000
Tambak (Ha)
100,000
50,000
0
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Kabupaten Subang
laut
daratan
atau
daratan
akresi,
ini
pada
menjadikan
Menurut
Puspita,
et
all
2005
pakan
buatan,
pestisida
produksi.
Hubungan
Luasan
Hutan
Mangrove
Pengembangan
dan
pembangunan
Kabupaten
Karawang
mangrove
untuk
pembukaan
pertambakan
hutan
telah
air
hutan
mangrove.
laut
ke
daratan.
Keberadaan
keanekaragaman
13 mangrove asosiasi
didalamnya,
hayati
namun
yang
lebih
terkandung
jauh
telah
Saran
Kesimpulan
rehabilitasi,
mangrove
penambahan
luasan
hutan
dengan
tahun
2012
sebesar
faktor
yang
Jawa Barat.
Untuk
mengetahui
potensi
hutan
dengan
disesuaikan
yang
penanaman
misalnya
menyebabkan
Hamdani,
M.Si
selaku
komisi
10