Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbedaan yang paling mendasar antara operating lease dengan capital lease
adalah ketika pada pelaporan keuangan, operating lease menghindari adanya efek
pada aset dan liabilitas serta melaporkan sewa sebagai beban pada periode berjalan,
sebaliknya pada capital lease ,aset dan liabilitas dimasukkan dalam laporan
keuangan. Dalam banyak literatur akuntansi sering dideskripsikan operating lease
sebagai kontrak jangka pendek namun Imhoff et al (1991) menemukan bahwa
perusahaan
dengan
perjanjian
noncancelable
operating
lease
cenderung
menggunakan aset melebihi apa yang dilaporkan dalam laporan keuangan dan
melaporkannya sebagai operating lease dibandingkan capital lease. Proses ini disebut
operating lease capitalization atau constructive capitalization.
Hidden asset dan off balance sheet memiliki hubungan. Aset di sisi kiri
tersembunyi karena dibiayai oleh utang di sisi kanan yang tidak tercatat di neraca (off
balance sheet). Hal ini digunakan pada operating lease capitalization dimana
perusahaan dapat menggunakan aset tersebut tanpa harus mencatatkannya di neraca,
dengan kata lain hidden asset merupakan suatu aset yang secara hukum terdaftar
sebagai aset perusahaan akan tetapi tidak dilaporkan pada laporan keuangan,
sedangkan off Balance sheet terjadi ketika perusahan mengelola suatu aset namun
aset tersebut tidak dilaporkan pada laporan keuangan melainkan dilaporkan secara
terpisah dari laporan keuangan. Dengan menghindari capital lease maka manajer
dapat meningkatkan performa laporan keuangan serta leveraged ratio.
Ketika perusahaan menggunakan operating lease
1 | Universitas Indonesia
utang yang lebih rendah dari yang sebenarnya, ini akan berimplikasi terhadap
performa keuangan dengan ditandai nilai Debt to Equity Ratio yang lebih sehat.
Dalam penelitian sebelumnya, telah diamati apakah pasar telah melakukan offbalance sheet pada liabilitas operating lease untuk menilai risiko ekuitas1 (Bratten et
al., 2013; Ely, 1995; and Imhoff et al., 1993), hubungan positif juga ditemukan dalam
biaya utang (Bratten et al, 2013) dan rating obligasi (Sengupta & Wang, 2011).
Lembaga pemeringkat obligasi mempertimbangkan nilai liabilitas ketika menetapkan
peringkat obligasi (Hsieh & Shu, 2015). Dalam studi Lim,et al (2003), ditemukan
rasio debt-to-firm dan pengungkapan rasio liabilitas operating lease memiliki
pengaruh negatif signifikan terhadap rating obligasi, namun pengaruh tersebut tidak
sebesar rasio utang yang dilaporkan. Sehingga liabilitas operating lease tidak selalu
relevan dengan peringkat obligasi yang dilaporkan. Ely (1995) menemukan bahwa
risiko ekuitas lebih berhubungan terhadap rasio debt-to-assets yang telah disesuaikan
dibandingkan
2 | Universitas Indonesia
beberapa
pengukuran
yang
sering
digunakan
dalam membandingkan
dan
mengevaluasi performa keuangan perusahaan (Imhoff et al, 1997). Rasio yang sering
digunakan antara lain ROA, ROE, P/B dan P/E. Rasio-rasio tersebut berfokus kepada
pengukuran laba dan memperkirakan performa keuangan perusahaan di masa depan.
Diperlukan informasi akuntansi yang relevan dalam memperkirakan nilai di masa
depan. Informasi laba digunakan secara luas untuk menilai saham dan mengukur
performa manajemen serta kontrak utang (Dechow et al, 1998). Informasi laba juga
dapat digunakan untuk memperkirakan arus kas di masa depan dan memiliki korelasi
yang lebih signifikan dibandingkan informasi kas saat ini (Beaver, 1989; Dechow,
1994). Efek accrual dari working capital menggambarkan kegitan yang berhubungan
dengan operasi perusahaan dalam jangka pendek dan memiliki hubungan dengan arus
kas operasi, seperti pada penjualan, nilai piutang, persediaan, dan akun utang. Maka
dari itu nilai arus kas di masa depan menjadi penting sebagai bagian analisa investor
dalam mengambil keputusan dan memperkirakan return investment.
Penelitian yang akan dilakukan dalam karya akhir ini didasarkan pada penelitian
Hsieh & Su (2015), dengan menginvestigasi apakah efek laba dari operating lease
capitalization memiliki nilai prediksi tambahan terhadap arus kas masa depan atas
laba yang dilaporkan dan apakah hal ini terkait dengan contemporaneous stock
return. Hubungan antara risiko liabilitas serta implikasinya terhadap operating lease
capitalization telah banyak dipelajari di berbagai literatur (Beattie et al, 2000; Bratten
et al, 2013; Dhaliwal et al, 2011; Ely, 1995; Imhoff et al, 1993), penelitian
sebelumnya telah menunjukan bahwa kewajiban sewa relevan dalam menilai risiko
ekuitas, biaya utang, biaya modal, peringkat obligasi. Penelitian ini ditunjukan untuk
melengkapi penelitian yang ada tentang relevansi nilai kewajiban off-balance sheet
dengan menyelidiki implikasi ekonomi dari efek laba akibat operating lease
capitalization mengingat respon pasar terhadap hal ini tidak dapat diabaikan. Jika
efek laba dari operating lease capitalization merupakan sebuah nilai yang relevan,
maka investor dapat mengasimilasi efek laba dan membawanya kepada pertimbangan
dalam menilai harga saham.
3 | Universitas Indonesia
Tujuan Penelitian
4 | Universitas Indonesia