SEKILAS SERTIFIKASI PRODUK IPA (INSTALASI PENGOLAHAN AIR)
Oleh Tim Standar
Dalam rangka menghadapi persaingan bebas, dimana mutu suatu produk/jasa merupakan tuntutan dalam memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks, maka kegiatan sertifikasi khususnya di bidang bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil menjadi hal yang sangat penting. Salah satu kegiatan sertifikasi yang sedang hangat dibicarakan di lingkungan pemangku kepentingan yang terkait dengan bidang ke-PU-an saat ini adalah mengenai sertifikasi IPA. Seiring dengan peningkatan status Balai Lingkungan Permukiman Pusat Litbang Permukiman dalam proses sebagai Lembaga Inspeksi Teknis oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional), secara otomatis nantinya balai ini diharapkan mampu menerbitkan sertifikat sebagai tanda pengakuan akan mutu suatu produk, salah satunya yang paling mendesak yaitu Sertifikasi Inspeksi Teknis untuk IPA.
Sertifikasi IPA sebagai media perlindungan konsumen air bersih
Untuk mendukung pelaksanaan sertifikasi IPA, pada Tahun Anggaran 2006 lalu telah direvisi beberapa SNI yang berkaitan dengan IPA, yaitu : 1. Tata Cara Perencanaan IPA; 2. Spesifikasi IPA; 3. Tata Cara Operasi dan Pemeliharaan IPA; 4. Tata Cara Commisioning IPA, merupakan adopsi dari ISO/IEC 17020 General Criteria for The Operation of Various Types of Bodies Performing Inspection. SNI tersebut di atas disusun sebagai dasar perlindungan terhadap konsumen air bersih. Mengingat air bersih merupakan hal yang sangat terkait dengan kepentingan keamanan, keselamatan, kesehatan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, maka dalam pemberlakuannya SNI tersebut di atas masuk dalam kategori SNI wajib.
Pihak Swasta sebagai mitra
Untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan air bersih tentunya tidak akan berhasil tanpa dukungan pihak-pihak terkait mulai dari masyarakat sampai dengan pihak swasta. Dalam rangka meningkatkan pelayanan air minum, pemerintah bermitra dengan pihak swasta. Sampai saat ini kegiatan kemitraan pelayanan air minum ini telah banyak membangun prasarana air minum sistem unit paket untuk berbagai kapasitas. Dari sekian banyak kapasitas yang telah dihasilkan, dapat dipilih salah satu kapasitas IPA yang perlu dikaji sebagai dasar pengakuan formal untuk diberi sertifikat Inspeksi Teknis IPA.
Biaya Sertifikasi IPA mahal ?
Berdasarkan adanya Surat Dewan Pengurus Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKAINDO) No. 03/DPP/AK/I/2004 tanggal 13 Januari 2004 perihal Syarat Tender IPA, maka proses sertifikasi IPA perlu ditinjau ulang mengingat biaya sertifikasi yang relatif mahal maka proses sertifikasi IPA terdahulu yang pernah dilaksanakan oleh Pusat Litbang Permukiman tidak dilaksanakan kembali. Adapun proses sertifikasi yang saat ini diterapkan adalah sertifikasi inspeksi teknis, dimana hal tersebut sudah dibicarakan antara setiap pemangku kepentingan (AKAINDO, Balitbang PU, PT, Produsen/Konsumen). Adapun kesepakatan yang diperoleh adalah penentuan biaya sertifikasi senilai Rp 17.500.000,00 (tidak termasuk pengujian lapangan).
Sosialisasi Sertifikasi IPA
Pada akhirnya kegiatan sertifikasi IPA harus disosialisasikan untuk mendapatkan masukan dari semua pemangku kepentingan dan pihak-pihak terkait dengan masalah IPA. Sosialisasi mengenai pentingnya diberlakukan sertifikasi IPA telah dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2006 bertempat di Gedung Sapta Taruna dengan dihadiri oleh semua pemangku kepentingan (AKAINDO, Pabrikan, Perguruan Tinggi, Dinas PU Propinsi dan Satker). Kegiatan ini selain menyepakati isi pedoman-pedoman sertifikasi, juga pedoman tentang tata cara operasional dan pemeliharaan yang perlu diacu dalam dokumen kontrak. Dengan disiapkannya standar dan pedoman tersebut di atas, diharapkan terjadinya peningkatan pengolahan air bersih baik dari segi kuantitas dan kualitas/mutu sehingga ke depan terjadi peningkatan kesehatan masyarakat yang lebih baik.