Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Kelenjar endokrin yang terdiri dari 2 lobus, satu pada setiap sisi trakea dihubungkan
oleh istmus yang sempit yang menghasilkan hormon tiroid (tiroksin & triyodotironin).
Kelenjar tiroid berbentuk seperti dasi kupu-kupu, terletak di atas trakea, tepat di bawah
laring. Kelenjar tiroid terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan melalui ismus yang
sempit dan terletak di atas permukaan anterior kartilago tiroid trakea, tepat di bawah laring.
Secara embriologis, kelenjar tiroid berasal dari evaginasi epitel faring yang membawa pula
sel-sel dari kantung faring lateral. Evaginasi ini berjalan ke bawah dari pangkal lidah menuju
leher hingga mencapai letak anatomiknya yang terakhir. Sepanjang perjalanan ke bawah ini
sebagian jaringan tiroid dapat tertinggal, membentuk kista triglosus, nodula, atau lobus
piramidalis tiroid. Dalam keadaan normal kelenjar tiroid pada orang dewasa beratnya antara
10 sampai 20 gram.
Dalam skenario disebutkan seorang perempuan, usia 40 tahun, berobat ke dokter
karena lehernya membesar. Hipotesis dari skenario masalah adalah pembesaran kelenjar
tiroid disebabkan oleh gangguan sekresi hormon tiroid. Harapan penulis adalah pembaca
dapat mengetahui dan memahami struktur, mekanisme pengaturan sekresi hormon tiroid, dan
fungsi kelenjar tiroid terhadap tubuh manusia.
1 Problem Base Learning
Mind Map
Leher Membesar
Struktur Makro
dan Mikro Kelenjar
Pengaturan
Sekresi Hormon
Pembesaran Kelenjar
Tiroid
Sumber
Makanan
Efek Hormon
Tiroid
Perdarahan
A. thyroidea superoir
cabang a. carotis externa
A. thyroidea inferoir
cabang truncus thyrocervicalis
3 Problem Base Learning
A.thyroidea ima
cabang a. brachicocephalica atau arcus aorta
V. thyroide superior & V. thyroidea mediae mencurahkan sisanya ke V. jugularis
interna
V. thyroidea inferior
Pembuluh Lymph
Cairan lymph dicurahkan ke Nl.cervicales profundi
Beberapa pembuluh lymph ke Nl. Paratracheales.
Sumber Makanan
Untuk membuat tiroksin dalam jumlah normal, setiap tahunnya dibutuhkan 50 mg
yodium yang ditelan dalam bentuk iodida. Setelah ditelan per oral, iodida akan diabsorpsi
dari saluran cerna ke dalam darah. Seperlima dari iodida yang beredar di darah akan
digunakan oleh kelenjar tiroid sebagai bahan baku.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam
waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja
keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme
sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak
mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh
kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan
menambahkan garam iodium di dalam makanan. Produksi tiroksin yang berlebihan
7 Problem Base Learning
menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut;
kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa
demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan
kelenjar tiroid membesar.1,5
Setiap efek serupa dengan yang dihasilkan oleh sistem saraf simpatis disebut efek
simpatomimetik (mirip simpatis). Hormon tiroid meningkatkan ketanggapan sel sasaran
terhadap kotekolamin (epinefrine dan norepinefrine). Zat perantara kimiawai yang digunakan
oleh sistem saraf simpatis dan hormon medula adrenal. Hormon tiroid diperkirakan
menimbulkan efek permisif ini dengan menyebabkan proliferasi reseptor spesifik
kotekolamin di sel sasaran. Karena itu banyak efek yang dijumpai pada saat sekresi hormon
tiroid meningkat serupa dengan efek yang menyertai peningkatan aktivitas sistem saraf
simpatis (Suatu efek simpatomimetik).
Efek pada sistem kardiovaskular
Melalui efeknya pada peningkatan ketanggapan jantung terhadap kotekolamin dalam
darah, hormon tiroid meningkatkan kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung
sehingga curah jantung meningkat. Selain itu, sebagai respons terhadap beban panas yang
ditimbulkan oleh efek kalorigenik hormon tiroid, terjadi vasodilatasi perifer untuk
menyalurkan kelebihan panas tersebut ke permukaan tubuh untuk dieliminasi ke lingkungan.
Efek pada pertumbuhan dan sistem saraf
Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan yang normal. Efek hormon tiroid dalam
mendorong pertumbuhan tampaknya merupakan efek sekunder dari efeknya pada hormon
pertumbuhan. Hormon tiroid tidak saja merangsang sekresi hormon pertumbuhan, tetapi juga
mendorong efek hormon pertumbuhan (atau somatomedin) pada sintesis protein struktural
baru dan pertumbuhan rangka. Hormon tiroid berperan penting dalam perkembangan normal
sistem saraf, terutama SSP, suatu efek yang terganggu pada anak yang mengidap defisiensi
tiroid sejak lahir. Hormon ini juga penting untuk aktivitas normal SSP orang dewasa. Kadar
hormon tiroid yang abnormal berkaitan dengan perubahan perilaku. Selain itu, kecepatan
saraf perifer menghantarkan implus berkaitan secara langsung dengan ketersediaan hormon
tiroid. 1
Metabolisme Utama
Metabolisme Karbohidrat
Oksidasi piruvat menjadi asetil koA
Terjadi di mitokondria di dalam sel darah merah yang tidak memiliki mitokondria piruvat
dirubah menjadi laktat. Pada oksidasi piruvat ini dikatalisis oleh piruvat dehidrogenase, asetil
koA yang terbentuk kemudian digunakan untuk siklus asam sitrat.
Glikolisis
Glikolisis adalah jalur utama metabolisme glukosa terjadi di sitosol semua sel.
Metabolisme Lemak
A. Transpor lemak (lipid) dalam aliran darah. Lemak ditranspor dalam bentuk
kilomikron, asam lemak bebas dan lipoprotein.
1. Kilomikron terbentuk dalam mukosa usus dari asam lemak dan gliserol,
diabsorpsi dalam lakteal, dan masuk ke sirkulasi darah. Kilomikron terdiri dari
90% trigliserida ditambah kolestrol, fosfolipid dan selubung tipis protein.
Dalam waktu empat jam setelah makan (tahap postabsobtif). Sebagian besar
kilomikron dikeluarkan dari darah oleh jaringan adiposa dan hati.
a. Enzim lipoprotein lipase yang ditemukan dalam hati dan kapilar
jaringan adiposa menguraikan trigliserida dalam kilomikron untuk
melepaskan asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
berikatan menjadi trigloserida (lemak netral) untuk disimpan dalam
jaringan adiposa. Sisa kilomikron yang kaya kolestrol dimetabolisme
oleh hati.
b. Simpanan lemak akan ditarik dari jaringan adiposa jika diperlukan
untuk energi. Enzim lipase sensitif hormon mengurai trigliserida
kembali menjadi asam lemak dan gliserol.
c. Jumlah simpanan lemak bergantung pada total asupan makanan.
Jaringan adiposa dan hati dapat menyintesis lemak dari asupan lemak,
karbohidrat, datau protein yang berlebihan.
2. Asam lemak bebas adalah asam lemak yang terikat pada albumin, salah satu
protein plasma. Bentuk bebas ini adalah bentuk asam lemak yang ditranspor
dari sel-sel jaringan adiposa untuk dipakai jaringan lain sebagai energi.
3. Lipoprotein adalah partikel kecil yang komposisinya serupa kilomikron.
Lipoprotein terutama disintesis di hati. Lipoprotein di pakai untuk transpor
lemak antar jaringan dan bersirkulasi dalam darah pada tahap postabsorbtif
setelah kilomikron dikeluarkan dari darah. Lipoprotein terbagi menjadi 3
kelas.
a. VLDL (very low lipoprotein)
b. LDL (low density lipoprotein)
c. HDL (high density lipoprotein)
B. Katabolisme lemak
1. Gliserol memasuki sel dan diubah oleh enzim menjadi gliseraldehida 3 fosfat yang
masuk dalam jalur glikolisis. Gliserol kemudian terlibat dalam siklus asam sitrat
atau dipakai dalam sintesis ulang glukosa.
2. Asam lemak memasuki sel dan ditranspor menuju mitokondria oleh protein
carrier. Dalam matriks mitokondria, asam lemak diubah melalui proses oksidasi
beta menjai asetil koA yang kemudian akan dimetabolisme melalui siklus asam
sitrat.
3. Benda keton. Molekul asetil berkondensasi untuk membentuk asam asetoasetat
yang diubah menjadi asam hidroksibutirat beta dan aseton. Molekul-molekul ini
disebut badan keton.
a. Jika laju metabolisme tinggi dan banyak asetil koA yang terbentuk, maka hati
akan memproduksi dan melepas lebih banyak keton dibandingkan yang dapat
diterima jaringan. Keton yang berlebihan diakumulasikan dalama aliran darah
(ketosis). Pada kondisi ketosis yang padah, asidosis dan pH rendah yang
terbentuk akan menyebabkan koma atau kematian.
Metabolisme Protein
A. Transpor dan absorpsi asam amino. Asam amino yang berasal dari protein dalam
makanan diabsorpsi dari usus melalui transpor aktif dan dibawa ke hati. Di hati asam
asmino disinteis menjadi molekul protein atau dilepas ke dalam sirkulasi untuk
ditranspor ke sel lain.
1. Setelah memasuki sel-sel tubuh asam amino bergabung dengan ikatan peptida
untuk membentuk protein selular yang dipakai untuk pertumbuhan dan
regenerasi jaringan.
2. Hanya sedikit simpanan asam amino dalam sel-sel tubuh, kecuali sel-sel hati.
Protein intraselular tubuh sendiri terus terhidrolisis menjadi asam amino dan
disintesis ulang menjadi protein. Asam amino dari makanan dan asam amino
dari penguraian protein intraselular membentuk kelompok asam amino utama
yang memenuhi kebutuhan tubuh.
B. Katabolisme protein (penguraian asam amino untuk energi) berlangsung di hati.
a. Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya setiap asam
amino tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.
b. Deaminasi asam amino yang merupakan langkah pertama, melibatkan
pelepasan satu hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia
(NH3).
c. Pembentukan urea oleh hati. Amonia diubah menjadi urea melalui siklus urea
(siklus ornitin) oleh hati. Urea disekresi oleh ginjal ke dalam urine.
d. Oksidasi asam amino terdeaminasi. Bagian asam amino non nitrogen yang
tersisa disebut produk asam keto yang teroksidasi menjadi energi melalui
siklus asam sitrat. Beberapa jenis asam keto dapat diubah menjadi glukosa
(glukoneogenesis) atau lemak (lipogenesis
e. Karbohidrat dan lemak adalah cadangan protein dan dipakai tubuh sebagai
pengganti protein untuk energi. Saat kelaparan tubuh menggunakan
karbohidrat dan lemak baru kemudian memulai mengkatabilis protein.
C. Anabolisme protein
1. Sintesis protein dari asam amino berlangsung di sebagian besar sel tubuh. Asam
amino bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertentu yang ditentukan
pengaturan gen.
2. Transaminasi yang berlangsung di hati, merupakan sintesis asam amino
nonesensial melalui pengubahan jenis asam amino menjadi jenis lainnya. Proses
ini melibatkan pemindahan satu gugus amino (NH2) dari sebuah asam amino
menjadi satu asam keto sehingga terbentuk satu asam amino dan satu asam keto
baru. 5
Kesimpulan
Kelenjar endokrin yang terdiri dari 2 lobus, satu pada setiap sisi trakea dihubungkan
oleh istmus yang sempit yang menghasilkan hormon tiroid (tiroksin & triyodotironin).
Kelenjar tiroid berbentuk seperti dasi kupu-kupu, terletak di atas trakea, tepat di bawah
laring. Dalam skenario disebutkan seorang perempuan, usia 40 tahun, berobat ke dokter
karena lehernya membesar. Hipotesis di terima, pembesaran kelenjar tiroid disebabkan oleh
gangguan sekresi hormon tiroid.
Daftar Pustaka :
1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2001:644-51.
2. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2008:978-90.
3. Snell RS. Anatomi klinik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2006: 705-6.
4. Fawcet & Bloom. Atlas Histologi. Edisi ke-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2003.
5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC. 2004.h.209-10.
6. Price SA. Gangguan kelenjar thyroid. Edisi ke-6. Jakarta: EGC. 2006.
7. Ganong W.F. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta : EGC; 2008.