Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perusahaan global mengetahui bahwa dasar keberadaan sebuah organisasi adalah
barang atau jasa yang disajikan kepada masyarakat. Produk yang baik merupakan
kunci keberhasilan. Strategi yang kurang baik dapat menghancurkan perusahaan.
Untuk memaksimalkan potensi keberhasilan, perusahaan unggulan memfokuskan diri
hanya pada beberapa produk dan berkonsentrasi pada produk-produk tersebut.
Walaupun demikian, karena hampir semua produk mempunyai siklus hidup yang
tebatas dan bahkan dapat diprediksi, perusahaan harus secara terus-menerus
menemukan produk baru untuk didesain, dikembangkan, dan dipasarkan. Manajer
operasi yang baik menuntut adanya komunikasi yang kuat antara pelanggan, produk,
proses, dan pemasok yang menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi untuk
produk mereka.
Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan
investasi pangsa pasar, dan siklus hidup produk, dan menggambarkan luasnya suatu
lini produk. Tujuan dari suatu keputusan produk adalah untuk mengembangkan dan
menerapkan sebuah strategi produk yang dapat memenuhi permintaan pasar dengan
keunggulan bersaing.
Agar perusahaan dapat besaing pada pangsa pasar yang besar, maka perlu adanya
teori mengenai permasalahan tersebut, yang penyusun sajikan dalam sebuah makalah
dengan judul Desain Produk dan Jasa.
1.2Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang terjadi di dalam memaksimalkan kepuasan yang
didapat oleh konsumen, diantaranya karena perbedaan selera dan tingkat finansial serta
beberapa variabel lain yang mengakibatkan adanya kesulitan untuk menyeragamkan
harga atau tingakatan yang dibutuhkan untuk menyeregamkan teori tersebut.
Page | 1
Bahkan sering kali tampilan awal adalah faktor utama yang sering kali dilihat
oleh para konsumen. Jadi bagaiman seorang manajer operasional membuat produk yang
dibuat oleh perusahaan mendapat kesan yang baik dan menjadi trade-mark bagi
produk-produk lain.
1.3Tujuan
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasikan atau mendefinisikan siklus produk, tim pengembangan produk,
kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai, desain yang tangguh, persaingan
berdasarkan waktu, analisis nilai dan manajemen konfigurasi.
2. Menjelaskan aliansi, rekayasa yang terjadi berbarengan, analisis product-by-value
dan dokumentasi produk.
BAB II
Page | 2
PEMBAHASAN
2.1
2.1.1
Page | 3
Page | 4
PertumbuhanPerkenalan
Kematangan
Penurunan
Page | 5
Fase Perkenalan, karena produk pada fase ini masih sedang disesuaikan dengan
pasar. Biasanya pada kondisi ini sering dilakukan (1) penelitian (2) pengembangan
produk, (3) modifikasi dan perbaikan proses, dan (4) pengembangan pemasok.
Fase Pertumbuhan, design mulai stabil dan diperlukan peramalan kebutuhan
kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas yang sudah ada untuk menampung
peningkatan permintaan produk mungkin diperlukan.
Fase Kematangan, pada saat produk dewasa, pesaing mulai bermunculan. Produksi
dalam jumlah besar serta inovasi sangat dibutuhkan pada fase ini.
Fase Penurunan, produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi
investasi sumber daya dan kemampuan manajerial.
2.1.2
2.2
secara
terus-menerus.
Mengetahui
bagaimana
menemukan
dan
Page | 6
2.2.1
teknik
untuk
menghasilkan
produk
baru
adalah
brainstorming.
Brainstorming adalah sebuah teknik dimana kelompok orang yang berbeda saling
berbagi ide pada topik tertentu tanpa mengkritik. Tujuan brainstorming adalah untuk
membangkitkan diskusi terbuka yang menghasilkan ide kreatif mengenai produk yang
mungkin dan perbaikan produk.
Umumnya brainstorming bermanfaat bila secara langsung memusatkan pada
keadaan ini:
1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan
produk baru.
2. Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka
panjang tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek.
3. Perubahan secara sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa faktor
seperti berkurangnya ukuran keluarga.
4. Perubahan teknologi yang membuat segalanya mungkin, mulai dari laptop, telepon
genggam hingga jantung buatan.
5. Perubahan politik/ pertauran menghasilkan perjanjian perdagangan yang baru, tarif
dan juga persyaratan kontrak dengan pemerintah.
6. Perubahan lainnya dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar professional,
pemasok dan distributor.
Manajer operasi harus memahami faktor-faktor ini dan dapat mengantisipasi
perubahan dalam peluang produk, produk itu sendiri, volume produk dan bauran
produk.
2.2.1
50%
40%
30%
20%
10%
Pemimpin
Industri
Posisi
Tiga
Tiga
Tiga
besar
besar
besar
Teratasdalam
Menengah
Terbawah
Perusahaan
Industrinya
2.3
Pengembangan Produk
2.3.1
Semakin tinggi
persentase penjualan
dari produk yang
diperkenalkan dalam
waktu 5 tahun terakhir,
semakin besar
kemungkinan
perusahaan menjadi
pemimpin.
2.3.2
keinginan
pelanggan
(apa
yang
diinginkan
pelanggan)
dan
2.3.4
Page | 9
1.
2.
3.
4.
5.
6.
teknik terbaik yang ada untuk menghindari biaya pada manajemen operasi. Hal itu
dapat menghasilkan peningkatan nilai dengan memusatkan perhatian untuk mencapai
spesifikasi fungsional yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
cara yang optimum. Desain produk mempengaruhi semua aspek pengeluaran
operasional.
2.4
2.4.1
2.4.2
Desain Modular
Produk yang di desain dalam komponen yang terbagi-bagi dikenal dengan desain
modular (modular design). Desain modular menawarkan fleksibilitas pada produksi
dan pemasaran.
2.4.3
2.4.4
Page | 10
Analisis Nilai
Walaupun rekayasa nilai memusatkan perhatian pada perbaikan desain sebelum
produk diproduksi, analisis nilai, yang juga merupakan teknik yang berkaitan, berada
selama proses produksi di saat sudah jelas bahwa produk baru tersebut akan sukses.
Analisis nilai (value analysis) berusaha memperbaiki cara untuk menghasilkan produk
yang lebih baik atau lebih ekonomis. Teknik dan keuntungan analisis nilai sama
dengan yang terdapat pada rekayasa nilai, walaupun perubahan kecil pada
penerapannya mungkin diperlukan karena analisis nilai terjadi saat produk sedang
diproduksi.
2.4.6
2.5
Pada saat siklus hidup produk menurun, kebutuhan pegembangan produk yang
lebih cepat menjadi meningkat. Ditambah lagi di saat produk yang menggunakan
teknologi yang lebih canggih bertambah banyak, pengeluaran dan resiko yang ada
juga meningkat. Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara
bertahap akan memenangkan persaingan dari para pengembang produk yang lebih
lambat. Inilah yang disebut dengan Persaingan Berdasarkan Waktu.
Rangkaian Kesatuan Pengembangan Produk
Strategi Pengembangan Eksternal
Aliansi
Joint Ventures
Membeli Teknologi atau Keahlian
dengan Mengambil Alih Pengembang
Internal
Panjang
Tinggi
2.5.1
Dibagi
Dibagi
Joint Ventures
Join ventures adalah kepemilikan bersama, biasanya di antara hanya dua
perusahaan untuk membentuk satu kesatuan yang baru. Kepemilikan bisa jadi masingmasing lima puluh persen atau satu pemilik mendapatkan porsi yang lebih besar
untuk memastikan pengendalian yang lebih besar. Join ventures sering kali sesuai
untuk memanfaatkan peluang produk khusus yang mungkin tidak menjadi pusat
perhatian dari misi suatu perusahaan. Join ventures semacam ini akan lebih dapat
bekerja apabila resiko diketahui dan dapat dibagi secara seimbang.
2.5.2
Aliansi
Page | 12
Aliansi adalah perjanjian kerja sama yang menjadikan perusahaan tetap bebas,
tetapi menggunakan kekuatan tambahan untuk mencapai strategi yang sesuai dengan
misi individu mereka. Di saat produk baru menjadi misi utama, tetapi sejumlah
sumber daya dibutuhkan dan terdapat resiko yang dapat diukur, maka aliansi mungkin
menjadi sebuah strategi yang bagus untuk pengembangan produk. Aliansi biasanya
menguntungkan saat produk yang akan dikembangkan juga mempunyai teknologi
yang ada dalam tahap pemrosesan. Sebagai tambahan, jika batasan di antara
perushaan sulit untuk dijelaskan, aliansi mungkin menjadi strategi yang terbaik.
2.6
Menetapkan Produk
Di saat barang dan jasa baru dipilih untuk diperkenalkan, pertama barang dan jasa
harus ditetapkan dari segi fungsinya yaitu, apa yang dapat dilakukan produk atau jasa
tersebut. Prosuk kemudian didesain dan perusahaan menentukan bagaimana fungsi
dapat dicapai. Manajemen biasanya mempunyai beragan pilihan bagaimana sebuah
produk dapat mecapai tujuan fungsionalnya.
Spesifikasi yang teliti diperlukan untuk memastikan produksi yang efisien karena
peralatan, tata letak dan SDM tidak dapat ditentukan hingga produk ditetapkan,
didesain dan didokumentasikan. Karenanya setiap organisasi memerlukan dokumen
untuk menetapkan produksinya.
Hampir semua barang yang diproduksi, dan juga komponennya ditetapkan dalam
sebuah gambar teknik yang biasa disebut BOM ( Bill Of Material), yang mendata
komponen, penjelasan mereka dan kuantitas yang dibutuhkan masing masing untuk
membuat sebuah unit produk.
Pada jasa industri makanan, bill of material diwujudkan dalam pengendalain
porsi. Pada sebuah produk yang lebih kompleks, sebuah bill of material ditunjukkan
pada bill of material lain yang merupakan bagiannya. Dalam hal ini subunit
(subperakitan) merupakan bagian dari unit selanjutnya yang lebih tinggi ( induk bill of
material) yang pada akhirnya membuat produk jadi.
Contoh bill of material yang diwujudkan dalam standar pengendalain porsi
untuk roti keju BBQ Hard Rock Caf.
Page | 13
2.6.1
Keterangan
Jumlah
Roti
Daging cincang
Keju cheddar
Bacon
Bawang BBQ
Saus BBQ Hickory
Set roti
Selada
Tomat
Bawang merah
Acar
Kentang goring
Garam
Piring 11 inci
Bendera HRC
1
8 gram
2 lembar
2 lembar
cangkir
1 gram
1 helai
1 potong
4 buah
1 potong
5 gram
1 sendok teh
1
1
2.6.2
Teknologi Kelompok
Teknologi kelompok (group technology) mensyaratkan agar komponenkomponen diidentifikasi dengan sebuah skema kode yang menyatakan tipe proses dan
parameter proses. Berikut ini beberapa keuntungan teknologi kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
2.7
Perbaikan desain.
Mengurangi bahan baku dan pembelian.
Menyederhanakan proses perencanaan dan pengendalian produksi.
Memperbaiki tata letak, rute, dan pembebanan mesin.
Mengurangi waktu penyetelan , bahan setengah jadi dan waktu produksi.
Page | 14
Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang
bermacam-macam. Beberapa dokumen yang dikaji secara sekilas antara lain:
1. Gambar perakitan : memperlihatkan gambar produk yang terlepas atas
Komponennya.
2. Diagram perakitan : menunjukan bentuk skematis bagaimana sebuah produk dirakit
3. Lembar rute : Mendata operasi yang dibutuhkan.
4. Perintah kerja : instruksi untuk membuat sejunlah produk tertentu.
5. Engineering change notices ( ECN ) : Mengubah suatu aspek definisi produk atau
dokumentasi.
2.8
Desain Jasa
Banyak pembahasan sejauh ini memusatkan perhatian pada apa yang disebut
sebagai produk nyata, yakni barang. Di sisi lain, terdapat produk yang tidak nyata,
yaitu jasa. Merancang jasa merupaka suatu tantangan, karena umumnya mempunyai
karakteristik yang unik karena pelanggan bisa berperan langsung dalam desain jasa.
Spefikasi desain dapat berupa sebuah kontrak atau penjelasan tertulis dengan foto .
Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan antara lain :
2.9
Page | 15
Pohon keputusan dapat digunakan untuk membuat keputusan produk baru, juga
untuk beragam permasalahan manajemen lainnya. Pohon keputusan sangat
bermanfaat terutama saat terdapat serentetan keputusan dan hasil yang juga beragam
yang mengakibatkan keputuan selanjutnya yang diikuti hasil yang lain. Untuk
membentuk sebuah pohon keputusan, digunakan prosedur berikut :
1. Pastikan bahwa semua alternatif yang mungkin sudah dimasukan ke dalam pohon.
Termasuk alternatif untuk tidak melakukan apa-apa.
2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukan pada akhir setiap cabang yang bersesuaian.
Ini merupakan tempat untuk menghitung pengembalian hasil dengan mencapai
cabang ini.
3. Tujuannya adalah untuk menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan
yang ada. Hal ini dicapai dengan memulainya pada akhir pohon ( sebelah kanan )
dan bekerja menuju awal pohon (sebelah kiri), menghitung nilai pada setiap
langkah dan memotong alternatif yang tidak sebaik aternaif lainnya dari titik
yang sama.
perlunya sumber daya dan potensi yang sukses untuk memastikan produk yang
memuaskan dari sebuah produk yang masih dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan
ketiga adalah perpaduan pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Tugas
manajer operasi adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak
sehalus mungkin.
Page | 17
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1
SIMPULAN
Strategi produk yang efektif membutuhkan pemilihan, desain, serta penetapan
sebuah produk dan kemudian memindahkan produk tersebut pada bagian produksi.
Hanya bila strategi ini dijalalankan secara efektif maka fungsi produksi dapat
berkontribusi secara maksimum pada organisasi. Manajer operasi harus membangun
sebuah sistem pengembangan produk yang memilki kemampuan untuk melahirkan,
merancang, dan memproduksi produk yang membuat perusahaan memiliki
keunggulan bersaing.
Disaat produk berjalan melintasi siklus hidupnya (perkenalan, pertumbuhan,
kematangan dan penurunan), pilihan yang harus diambil oleh manajer operasi
berubah-ubah. Baik produk yang diproduksi maupun jasa mempunyai teknik yang
bervariasi untuk membantu menjalankan aktifitas ini secara efisien.
Spesifikasi tertulis, bill of material, dan gambar teknik membantu menetapkan
produk, sama halnya dengan gambar dan diagram perakitan, lembar rute, dan urutan
Page | 18
kerja yang sering digunakan untuk membantu produksi aktual produk tersebut. Saat
sebuah produk mulai diproduksi, analisis nilai dilaksanakan untuk menyakinkan nilai
produk yang maksimum.
3.2
SARAN
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk
menguasai konsep desain produk dan jasa karena hal tersebut dapat membantu dalam
pengambilan keputusan bagi seorang manajer, sama halnya dengan eksekutif dan
mahasiswa manajemen. Pengaruh desain produk dan jasa sangat penting karena
desain merupakan faktor yang tidak mungkin dapat terlewatkan dan tak terpisahkan
dari sebuah bisnis/perusahaan dalam rangka menghasilkan produk maupun jasa.
Page | 19