Você está na página 1de 5

PENGARUH KONSENTRASI SUBSTRAT TERHADAP AKTIVITAS ENZIM

I.

Tujuan
Mengetahui dan memahami pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim
kalatase.

II.

Dasar Teori
Enzim merupakan substansi penting dalam setiap reaksi pada makhluk hidup. Beberapa
reaksi kimia dalam makhluk hidup terjadi sangat cepat. Hal ini terjadi karena adanya suatu zat
yang membantu proses tersebut yang dinamakan enzim.
Enzim adalah suatu protein yang bertindak sebagai katalis. Katalis yakni dapat
meningkatkan kecepatan reaksi, sehingga enzim bersifat biokatalisator. Arti biokatalisator itu
sendiri adalah dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi tanpa mengalami perubahan struktur
kimia. Enzim sendiri tidak ikut bereaksi. Sedangkan tempat enzim bekerja disebut substrat.
Penelitian-penelitian selanjutnya, memperoleh kesimpulan bahwa enzim adalah suatu
protein molekul besar yang bobot molekulnya ribuan. Contohnya, enzim katalase yang memiliki
bobot molekul 248.000.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

1. Temperatur
Temperatur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan denaturasi protein, temperatur yang
rendah dapat menghambat reaksi. Temperatur optimum enzim adalah 30-400C.
2. Perubahan pH
Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim
sehingga menghalangi sisi aktif enzim bergabung dengan substratnya. pH optimum yang
diperlukan berbeda-beda, tergantung pada jenis enzimnya.
3. Konsentrasi Enzim dan Substrat
Semakin besar konsentrasi enzim semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata
lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Agar berjalan optimum, maka
perbandingan jumlah antara enzim dan substrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan
substrat terlalu banyak, reaksi akan berjalan lambat dan bahkan ada substrat yang tak
terkatalisasi. Semakin banyak enzim, reaksi akan semakin cepat.

4. Inhibitor Enzim
Jika inhibitor ditambahkan ke dalam campuran enzim dan substrat, kecepatan reaksi akan
turun. Ada 2 jenis inhibitor, yakni :
a. Inhibitor Kompetitif
Molekul penghambat yang cara bekerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi
aktif enzim.
b. Inhibitor Nonkompetitif
Molekul penghambat yang cara bekerjanya dengan melekatkan diri pada sisi aktif enzim,
sehingga bentuk enzim berubah dan sisi aktif enzim tidak berfungsi.
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. 5 tabung reaksi
2. Gelas ukur
3. Pipet tetes
4. Penggaris skala cm
5. Buku catatan
6. Pulpen/pensil
7. Pisau
8. Tabung erlemeyer
9. Kertas label
Bahan :
1. Hidrogen peroksida (H2O2)
2. Aquades
3. Hati sapi segar
IV. Cara Kerja
1. Siapkan 5 tabung reaksi yang diberi label 1-5
2. Ambil hidrogen peroksida (H2O2) dan aquades ke dalam tabung reaksi dengan volume sebagai
berikut :

Tabung

Volume (ml)

H2O2
Reaksi
1
0
2
2,5
3
5,0
4
7,5
5
10
3. Aduk larutan pada tiap-tiap tabung reaksi

Aquades
10
7,5
5,0
2,5
0

4. Sementara, ada beberapa praktikan yang menyiapkan tabung reaksi, praktikan yang lain
menyiapkan 5 potong hati sapi segar berbentuk balok dengan panjang 6 cm, lebar 0,5 cm, dan
tinggi 0,5 cm.
5. Masukan masing-masing potongan hati sapi ke dalam tabung reaksi. Tandai ketinggian awal
permukaan larutan dengan menggunakan pena marker/penggaris.
6. Setelah 5 menit, ukur ketinggian gelembung oksigen, diukur mulai dari batas awal tanda marker.
7. Catat data yang kamu peroleh dalam bentuk table
8. Buatlah suatu grafik sebagai hubungan aktivitas enzim menggunakan ketinggian gelembung
oksigen dengan konsentrasi H2O2.
V.

Hasil
Tabung
Reaksi
1
2
3
4
5

H2O2
0
2,5
5,0
7,5
10

Volume (ml)
Aquades
10
7,5
5,0
2,5
0

Ketinggian
Gelembung (cm)
8,5
9,5
10
11

Grafik Hubungan Konsentrasi Substrat Terhadap Aktivitas Enzim Katalase

VI. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, pada tabung reaksi pertama hanya dimasukkan
aquades 10 ml tanpa H2O2. Ketika dimasukkan hati sapi tidak terjadi reaksi apapun dan tidak
muncul gelembung, dikarenakan aquades adalah air murni. Air murni (Aquades) tidak
berpengaruh terhadap kerja enzim.
Pada tabung reaksi ke-2, dimasukkan 2,5 ml H 2O2 dan 7,5 ml aquades. Ketika
dimasukkan hati sapi, terjadi reaksi yang ditandai dengan munculnya gelembung setinggi 8,5 cm,
meskipun tidak terlalu tinggi hal ini menunjukkan bahwa jika konsentrasi substranya sedikit,
maka kecepatan kerja enzim juga rendah.
Pada tabung reaksi ke-3, dimasukkan 5,0 ml H 2O2 dan 0,5 aquades. Ketika dimasukkan
hati sapi, terjadi reaksi yang lebih cepat dibanding pada tabung reaksi 2. Yakni dengan naiknya
gelembung sampai 9,5 cm, yang lebih tinggi dibanding tabung reaksi ke dua.
Pada tabung reaksi ke-4, dimasukkan 7,5 ml H 2O2 dan 2,5 ml aquades. Ketika
dimasukkan hati sapi, terjadi reaksi yang juga lebih cepat dibanding tabung reaksi ke-3, yang
ditandai dengan naiknya gelembung 10 cm, lebih tinggi dari tabung reaksi ke-3.
Pada tabung reaksi ke-5, dimasukkan 10 ml H 2O2 tanpa aquades. Ketika dimasukkan hati
sapi, terjadi reaksi yang sangat cepat. Ditandai dengan naiknya gelembung mencapai 11 cm

dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini menunjukkan bahwa jika jumlah substrat yang tersedia
banyak, maka kerja enzim juga cepat.
VII. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi hidrogen peroksida sangat berpengaruh terhadap ketinggian gelembung oksigen. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin banyak suatu substrat (H 2O2). Maka semakin cepat pula
aktivitas enzim yang bekerja.
VIII. Daftar Pustaka
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi 3A Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Akhyar, Moh. Salman. 2003. Biologi Untuk SMU Kelas III. Bandung:
Grafindo Media Pratama.

Você também pode gostar