Kurikulum Berbasis KKNI Tingkatkan Kualitas Lulusan
Kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) akan meningkatkan
kualitas lulusan perguruaan tinggi. Demikian dikatakan oleh Pakar Bidang Pengembangan Pendidikan Universitas Brawijaya, Prof.Dr.Hendrawan Soetanto MRurSc dalam Forum Jurusan Kimia se-Indonesia yang berlangsung pada Rabu (5/9) di gedung Kimia lantai 2. Lebih lanjut dikatakan oleh Prof.Dr.Hendrawan Soetanto bahwa dalam kurikulum KKNI memuat kompetensi mata kuliah yang terdiri dari kognitif, psikomotorik, dan afektif atau sikap. "Selama ini masih banyak mata kuliah yang hanya menggunakan unsur kognitifnya saja, seperti hanya belajar apa itu kimia organik?dan tidak membuktikan bagaimana kimia organik itu,"katanya menjelaskan. Sebagai akibatnya, banyak lulusan perguruaan tinggi Indonesia yang mempunyai kedudukan yang tidak sama dibandingkan lulusan dari luar negeri. "Jika dilihat dari mutu Sumber Daya Manusianya, lulusan kita yang bekerja di perusahaan asing dihargai lebih rendah daripada ekspatriat,"katanya. Prof.Dr.Hendrawan Soetanto menambahkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah keniscayaan sehingga memerlukan sebuah upaya untuk menyetarakan lulusan dalam negeri dengan luar negeri. Salah satu upaya yang bisa diwujudkan adalah melalui kurikulum berbasis KKNI. "KKNI merupakan kerangka perjenjangan kualifikasi kerja yang menyandingkan, menyetarakan, mengintegrasikan, sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja di berbagai sektor,"katanya. Prof.Dr.Hendrawan Soetanto mengatakan bahwa latar belakang dibentuknya kurikulum berbasis KKNI dibagi menjadi dua, yaitu secara eksternal dan internal. Secara eksternal meliputi tantangan dan persaingan global serta adanya ratifikasi berbagai konvensi. Sedangkan secara internal meliputi kesenjangan (mutu, jumlah, dan kemampuan), pengangguran, beragam aturan atau kualifikasi, dan beragam pendidikan. "Dengan disusunnya kurikulum berbasis KKNI ini diharapkan ada penyetaraan kualitas pendidikan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan me-rekonstruksi begitu juga metode yang digunakan. Selain itu juga harus ada evaluasi dari penerapanya,"katanya. Sementara itu, terkait masalah gaji lulusan sesuai dengan tingkat pendidikan, dosen Fakultas Peternakan tersebut mengatakan bahwa untuk standart penentuaan gaji, saat ini sudah ditawarkan oleh Kemendikbud. "Sudah kita tawarkan, namun untuk keputusan ada pada domain Kementrian tenaga kerja dan transmigrasi (Kemenakertrans),"katanya. Forum jurusan kimia se-Indonesia merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh jurusan kimia se-Indonesia. Kegiatan tersebut bertujuan untuk merumuskan kurikulum KKNI dan forum silaturahmi jurusan kimia se-Indonesia. [Oky]
KKNI Based Curriculum Increases Graduates Quality
National Qualification Framework Indonesia based curriculum or Kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) will increase the quality of universities graduates. It was stated by an Expert of Education Development of Universitas Brawijaya, Prof Dr Hendrawan Soetanto MRurSc in the Forum of Chemistry Department around Indonesia on Wednesday (5/9) in second floor of Chemistry building. Furthermore, as said by Prof Dr Hendrawan Soetanto that KKNI Curriculum had the courses which contained the competences of cognitive, psychomotoric, and affective or attitude. All this time, there are a lot of courses that only use congnitive elements, for example it only studies what is organic chemistry and does not demonstrate how organic chemistry is, he explained. As the result, there are a lot of universities graduates who have different position compare to foreign graduates. If it is seen from the quality of human resources, our graduates who work in foreign companies are valued lower than expatriates, he said. Prof Dr Hendrawan Soetanto added that those were necessity therefore it needed an effort to make equal between national and foreign graduates. An effort that can be realized is through KKNI based curriculum. "KKNI is a framework of working qualification classes which juxtaposes, equalizes, integrates education sector and training and working experience in order to grant working recognition of competences in accordance to the position of employment in different sectors," he said. Prof Dr Hendrawan Soetanto said that the backgrounds to make KKNI based curriculim are devided into two, external and internal. In external, it includes global challenge and competition and the ratification of various conversion. While for internal, it includes the differene (quality, quantity, and ability), unemployment, various rules or qualitifications and various education. By the formulation of KKNI based curriculum, it is expected that there is an equalization of education quality. One of the efforts that can be done is by reconstruct the used method. In addition, there must be an evaluation and its application, he said. Meanwhile, related to the salary of graduates based on the level of education, a lecturer of animal husbandry said that for the standard of salary determination, it has been offered by Kemendikbud. We have offered it, but the decision is on the domain of Ministry of Manpower and Transmigration (Kemenakertrans)," he said. The forum of Indonesia chemistry department is the annual agenda which is held by Chemisty Department around Indonesia. The event aims to formulate KKNI curriculum and the forum of goodwill among chemistry departments around Indonesia. [Oky/ translated by A. Wicaksono]