Você está na página 1de 18

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
1. Prasiklus
Data awal sebelum ada tindakan atau yang biasa disebut
prasiklus diketahui bahwa dari 38 siswa yang mendapat nilai > 65
sebanyak 16 siswa atau 42,11 % tuntas, sedangkan 22 siswa atau
57,89 % belum tuntas. Nilai rata-rata pada prasiklus adalah 54,21.
Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Daftar Nilai Prasiklus
No.

Nilai

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Banyak Siswa

10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
Jumlah
Sumber: Nilai Evaluasi

1
6
1
2
1
3
8
2
11
2
1
38

Presentase ( % )
2,63
15,79
2,63
5,26
2,63
7,89
21,06
5,26
28,96
5,26
2,63
100

Keterangan

Belum
Tuntas

Tuntas

2. Siklus I
a. Rencana
1) Membuat RPP yang menggunakan model pembelajaran
inkuiri.
30

31

2) Menentukan media yang menunjang pembelajaran. Media


yang digunakan pada pertemuan pertama adalah bendabenda milik siswa sebagai contoh perbandingan untuk
menjelaskan tentang perbandingan, sedangkan pada
pertemuan kedua menggunakan peta yang mempunyai
skala untuk menjelaskan tentang skala pada gambar.
3) Membuat lembar pengamatan untuk menilai perencanaan
pembelajaran dan memantau aktivitas guru serta siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
4) Membuat alat evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa
setelah kegiatan pembelajaran.
b. Tindakan
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada 28 Januari 2013 dengan
materi perbandingan, sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan
pada 29 Januari 2013 dengan materi skala pada gambar.
Kegiatan pembelajaran selama penerapan model pembelajaran
inkuiri pada siklus I lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam 1. Siswa menjawab salam
dan menyuruh siswa
dan berdoa.
berdoa sebelum memulai 2. Siswa menyiapkan alat
tulis untuk belajar.
pelajaran.
2. Guru mengecek kehadiran
siswa.
Tahap Orientasi
Tahap Orientasi
1. Guru menyampaikan
1. Siswa menyimak

32

apersepsi, tujuan
penjelasan dari guru.
pembelajaran, dan poinpoin materi ajar.
2. Guru memberikan
motivasi kepada siswa
bahwa materi yang akan
dipelajari sangat berguna
bagi kehidupan seharihari.
Kegiatan Inti
Tahap Merumuskan Masalah
Tahap Merumuskan Masalah
1. Guru menjelaskan materi
1. Siswa memperhatikan
ajar tentang perbandingan
penjelasan dari guru
pada pertemuan pertama
dan skala pada pertemuan
kedua dengan
menggunakan media
pembelajaran.
Tahap Merumuskan Hipotesis
Tahap Merumuskan Hipotesis
1. Guru mengajukan
1. Siswa menyimak
beberapa pertanyaan
pertanyaan yang diberikan
kepada siswa mengenai
oleh guru
2.
Hanya beberapa siswa
perbandingan pada
yang mampu dan berani
pertemuan pertama dan
menjawab pertanyaan dari
skala pada pertemuan
guru, sedangkan sebagian
kedua dengan kaitannya
hanya mendengarkan dan
dalam kehidupan seharidiam saja.
hari.
Tahap Mengumpulkan Data
Tahap Mengumpulkan Data
1. Guru memberikan latihan
1. Siswa mengerjakan latihan
soal kepada siswa.
soal yang diberikan guru.
2. Guru membimbing siswa
2. Siswa bersama
dalam mengerjakan
kelompoknya saling
latihan soal yang
bertukar pendapat pada
diberikan.
pertemuan pertama,
sedangkan pada pertemuan
kedua siswa bertukar
pendapat dengan teman di
sampingnya.
Tahap Menguji Hipotesis
Tahap Menguji Hipotesis
1. Guru menunjuk salah satu 1. Salah satu siswa

33

siswa untuk
menyampaikan hasil
pekerjaannya.
2. Guru membimbing siswa
dalam tanya jawab.

menyampaikan hasil
pekerjaannya dan siswa
lain menanggapi hasil
pekerjaan siswa yang
menyampaikan.
2. Hanya beberapa siswa
yang aktif berpendapat
menanggapi pekerjaan
siswa yang menyampaikan
hasil pekerjaannya.
Kegiatan Penutup

Tahap Merumuskan Kesimpulan

1. Guru membimbing siswa


dalam menyimpulkan
materi pelajaran yang
telah disampaikan.
1. Guru memberi evaluasi
kepada siswa berupa tes
tertulis secara individu.
2. Guru mengucapkan salam
sebelum meninggalkan
ruangan.
Sumber: Catatan Lapangan

Tahap Merumuskan Kesimpulan

1. Siswa menyimpulkan
materi pelajaran yang telah
disampaikan dengan
pengarahan dari guru.
1. Siswa mengerjakan tes
secara individu.
2. Siswa menjawab salam
dari guru.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dipaparkan kegiatan


pendahuluan guru mengondisikan siswa agar siap melaksanakan
proses pembelajaran dengan mengecek kehadiran siswa. Pada
tahap

orientasi

guru

menyampaikan

apersepsi,

tujuan

pembelajaran, dan poin-poin materi ajar, serta motivasi kepada


siswa. Selanjutnya pada tahap merumuskan masalah guru
menjelaskan materi ajar tentang perbandingan pada pertemuan
pertama dan skala pada pertemuan kedua dengan menggunakan
media pembelajaran.
Pada tahap merumuskan hipotesis guru mengajukan
beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai perbandingan pada

34

pertemuan pertama dan skala pada pertemuan kedua dengan


kaitannya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi hanya beberapa
siswa yang mampu dan berani menjawab pertanyaan dari guru.
Kemudian pada tahap mengumpulkan data guru memberikan
latihan soal kepada siswa dan membimbing siswa dalam
mengerjakan latihan soal yang diberikan, sedangkan siswa
bersama kelompoknya atau teman di sampingnya saling bertukar
pendapat dalam menentukan jawaban.
Pada tahap menguji hipotesis guru menunjuk salah satu
siswa

untuk

menyampaikan

hasil

pekerjaannya

dan

membimbing siswa dalam tanya jawab, tetapi hanya beberapa


siswa yang aktif dalam berpendapat. Selanjutnya pada tahap
merumuskan kesimpulan siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan.
Kemudian guru membagikan soal kepada siswa untuk
dikerjakan sebagai evaluasi sampai sejauh mana pemahaman
siswa terhadap perbandingan dan skala.
c. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati dan menilai
hasil belajar siswa setelah kegiatan pembelajaran. Kegiatan
observasi dibantu oleh seorang pengamat. Pada penelitian ini
yang bertindak sebagai pengamat adalah Ibu Herlina, S.Pd
selaku wali kelas V-A. Pada akhir kegiatan pembelajaran siswa
diberi evaluasi berupa tes tertulis untuk mengetahui keberhasilan
siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

35

Adapun hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.3 Daftar Nilai Rata-rata Siklus I
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Nilai

Banyak Siswa

Presentase ( % )

Keterangan

30
2
5,26
35
2
5,26
40
3
7,89
Belum
45
1
2,63
Tuntas
50
55
2
5,26
60
1
2,63
65
5
13,17
70
4
10,53
75
5
13,17
80
2
5,26
Tuntas
85
7
18,42
90
2
5,26
95
2
5,26
Jumlah
38
100
Sumber: Nilai Evaluasi
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Siklus I

No
.
1
2
3

Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Presentase ketuntasan belajar

Hasil
67,63
27
71,07 %

36

8
7
6
5
4
3
2
1
0
20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
Pertemuan 1

Pertemuan 2

Rata-rata

Gambar 4.1 Hasil Evaluasi Siklus I


Berdasarkan gambar 4.1 dapat dijelaskan pada siklus I
pertemuan 1 nilai rata-rata siswa adalah 63,68 dengan
ketuntasan belajar mencapai 65,79 % atau 25 dari 38 siswa
sudah tuntas belajar. Pada siklus I pertemuan 2 nilai rata-rata
siswa adalah 71,58 dengan ketuntasan belajar siswa mencapai
73,68 % atau 28 dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I hasil belajar

37

matematika siswa belum tuntas karena rata-rata presentase


ketuntasan belajar siswa masih 71,07 %, sedangkan hasil yang
ingin dicapai adalah > 75 %.
d. Refleksi
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, maka
peneliti dibantu oleh pengamat menganalisis dan merefleksi
hasil tindakan pembelajaran yang didapat pada kegiatan
observasi berdasarkan catatan lapangan dan lembar pengamatan.
Adapun refleksi pada siklus I dan perbaikan untuk siklus
selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Refleksi Siklus I
Refleksi Siklus I
1. Siklus I sudah
memperlihatkan
peningkatan kognitif,
tetapi belum mencapai
presentase ketuntasan
belajar yang diinginkan.

Revisi Siklus I
1. Pengelolaan kelas perlu
ditingkatkan agar siswa
merasa nyaman dalam
belajar dan termotivasi
lebih.

2. Keaktifan bertanya siswa


masih tergolong kurang
baik karena hanya
beberapa siswa yang
memiliki rasa ingin tahu
dan berani menjawab
pertanyaan dari guru.

2. Lebih meningkatkan lagi


bagaimana cara untuk
menarik minat belajar
siswa dan lebih
memantapkan lagi dalam
tanya jawab.

3. Saat diskusi pada


pertemuan pertama siswa
belum kondusif karena
masih banyak siswa yang
mengobrol dan tidak ikut
mengerjakan latihan soal.

3. Untuk memancing rasa


ingin tahu siswa tidak
hanya dengan diskusi
kelompok, tetapi guru
bisa berkeliling ke setiap
siswa.

38

3. Siklus II
a. Rencana
1) Membuat RPP yang menggunakan model pembelajaran
inkuiri berdasarkan identifikasi masalah pada siklus I.
2) Menentukan media yang menunjang pembelajaran. Media
yang digunakan adalah denah bangunan dan peta yang
mempunyai skala untuk menjelaskan tentang jarak pada
gambar dan jarak sebenarnya.
3) Membuat lembar pengamatan untuk menilai perencanaan
pembelajaran dan memantau aktivitas guru serta siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
4) Membuat alat evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa
setelah kegiatan pembelajaran.
b. Tindakan
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada 18 Februari 2013 dengan
materi jarak pada gambar, sedangkan pertemuan kedua
dilaksanakan pada 19 Februari 2013 dengan materi jarak
sebenarnya. Adapun kegiatan pembelajaran pada siklus II dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Kegiatan Pembelajaran Siklus II


Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam 1. Siswa menjawab salam
dan menyuruh siswa
dan berdoa.
berdoa sebelum memulai 2. Siswa mendengarkan guru

39

pelajaran.
saat mengecek daftar hadir.
2. Guru mengecek kehadiran
siswa.
Tahap Orientasi
Tahap Orientasi
1. Guru menyampaikan
1. Siswa menyimak
apersepsi, tujuan
penjelasan dari guru
pembelajaran, dan poindengan sungguh-sungguh.
poin materi ajar.
2. Guru memberikan
motivasi kepada siswa
bahwa materi yang akan
dipelajari sangat berguna
bagi kehidupan seharihari.
Kegiatan Inti
Tahap Merumuskan Masalah
Tahap Merumuskan Masalah
1. Guru menjelaskan materi
1. Siswa memperhatikan
ajar tentang jarak pada
penjelasan dari guru.
gambar dan jarak
sebenarnya dengan
menggunakan media
pembelajaran.
Tahap Merumuskan Hipotesis
Tahap Merumuskan Hipotesis
1. Guru mengajukan
1. Siswa menyimak
beberapa pertanyaan
pertanyaan yang diberikan
kepada siswa mengenai
oleh guru.
2. Siswa sudah mampu dan
jarak pada gambar dan
berani menjawab
jarak sebenarnya dengan
pertanyaan dari guru.
kaitannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Tahap Mengumpulkan Data
Tahap Mengumpulkan Data
1. Guru memberikan latihan
1. Siswa mengerjakan latihan
soal kepada siswa.
soal yang diberikan guru.
2. Guru membimbing siswa
2. Siswa bersama teman
dalam mengerjakan
disampingnya saling
latihan soal yang
bertukar pendapat
diberikan.
mengerjakan latihan soal
yang diberikan.
Tahap Menguji Hipotesis
Tahap Menguji Hipotesis
1. Guru menunjuk salah satu 1. Salah satu siswa
siswa untuk
menyampaikan hasil
menyampaikan hasil
pekerjaannya dan siswa

40

pekerjaannya.
2. Guru membimbing siswa
dalam tanya jawab.

lain menanggapi hasil


pekerjaan siswa yang
menyampaikan.
2. Siswa sangat antusias dan
aktif berpendapat
menanggapi pekerjaan
siswa yang menyampaikan
hasil pekerjaannya.
Kegiatan Penutup

Tahap Merumuskan Kesimpulan

Tahap Merumuskan Kesimpulan

1. Guru membimbing siswa


dalam menyimpulkan
materi pelajaran yang telah
disampaikan.
1. Guru memberi evaluasi
kepada siswa berupa tes
tertulis secara individu.
2. Guru mengucapkan salam
sebelum meninggalkan
ruangan.
Sumber: Catatan Lapangan

1. Siswa menyimpulkan
materi pelajaran yang telah
disampaikan dengan
pengarahan dari guru.
1. Siswa mengerjakan tes
secara individu.
2. Siswa menjawab salam
dari guru.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dipaparkan kegiatan


pendahuluan guru mengondisikan siswa agar siap melaksanakan
proses pembelajaran dengan mengecek kehadiran siswa. Pada
tahap

orientasi

guru

menyampaikan

apersepsi,

tujuan

pembelajaran, dan poin-poin materi ajar, serta motivasi kepada


siswa. Selanjutnya pada tahap merumuskan masalah guru
menjelaskan materi ajar tentang jarak pada gambar dan jarak
sebenarnya dengan menggunakan media pembelajaran.
Pada tahap merumuskan hipotesis guru mengajukan
beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai jarak pada gambar
dan jarak sebenarnya dengan kaitannya dalam kehidupan seharihari dan siswa sudah mampu untuk menjawab pertanyaan dari

41

guru. Kemudian pada tahap mengumpulkan data guru


memberikan latihan soal kepada siswa dan membimbing siswa
dalam mengerjakan latihan soal yang diberikan, sedangkan
siswa bersama teman di sampingnya saling bertukar pendapat
dalam menentukan jawaban dan mencatat apa yang ditemukan
siswa saat mengerjakan latihan soal.
Pada tahap menguji hipotesis guru menunjuk salah satu
siswa

untuk

menyampaikan

hasil

pekerjaannya

dan

membimbing siswa dalam tanya jawab. Selanjutnya pada tahap


merumuskan kesimpulan siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan.
Kemudian guru membagikan soal kepada siswa untuk
dikerjakan sebagai evaluasi sampai sejauh mana pemahaman
siswa terhadap jarak pada gambar dan jarak sebenarnya.
c. Observasi
Seperti pada siklus I observasi dilakukan dengan
mengamati dan menilai hasil belajar siswa setelah kegiatan
pembelajaran.

Kegiatan

observasi

dibantu

oleh

seorang

pengamat. Pada penelitian ini yang bertindak sebagai pengamat


adalah Ibu Herlina, S.Pd selaku wali kelas V-A. Pada akhir
kegiatan pembelajaran siswa diberi evaluasi berupa tes tertulis
untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar yang telah dilakukan. Adapun hasil belajar siswa pada
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

42

Tabel 4.7 Daftar Nilai Rata-rata Siklus II


No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Nilai

Banyak Siswa

Presentase ( % )

40
2
45
50
1
55
2
60
3
65
2
70
6
75
3
80
85
4
90
4
95
4
100
7
Jumlah
38
Sumber: Nilai Evaluasi

5,26
2,63
5,26
7,89
5,26
15,79
7,89
10,53
10,53
10,53
18,43
100

Keterangan
Belum
Tuntas

Tuntas

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Siklus II


No
.
1
2
3

Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Presentase ketuntasan belajar

Hasil
78,29
30
78,96 %

43

16
14
12
10
8
6
4
2
0
35

40

45

50

55

Pertemuan 1

60

65

70

75

Pertemuan 2

80

85

90

95 100

Rata-rata

Gambar 4.2 Hasil Evaluasi Siklus II


Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan pada siklus II
pertemuan 1 nilai rata-rata siswa adalah 75,39 dengan
ketuntasan belajar mencapai 78,96 % atau 30 dari 38 siswa
sudah tuntas belajar. Pada siklus II pertemuan 2 nilai rata-rata
siswa adalah 81,18 dengan ketuntasan belajar siswa mencapai
81,58 % atau 31 dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
tersebut menunjukkan rata-rata presentase ketuntasan belajar
siswa adalah 78,96 % yang berarti bahwa pada siklus II hasil
belajar matematika siswa sudah tuntas karena telah mencapai
presentase ketuntasan belajar yang diinginkan, yaitu > 75 %.
d. Refleksi

44

Kegiatan pada siklus II merupakan pelaksanaan akhir


dari perencanaan PTK yang sudah dipersiapkan. Pada siklus II
dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika siswa tentang
perbandingan dan skala sudah meningkat melalui model
pembelajaran inkuiri.
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil evaluasi tes tertulis pada siklus I dan II
diketahui bahwa hasil belajar matematika tentang perbandingan dan
skala meningkat setiap siklusnya melalui model pembelajaran inkuiri.
Adapun hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.9 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Nilai
Nama Siswa
A. Auliya Massyananda
Alfaridzi Maulana
Annaas Azzumar R.
Aprilia Kartika
Azmi Aurora F.
Darma Abdi Wiyono
Della Andrea
Dinda Dewanti S.
Evyta Capriaty
Fahmiya Maulida
Faradina Putri Amalia
Fitrianoor Dwi Syah Putra
Fortuna Syaf
Gusti Agung Kurniawan
Ihdina Shinta P.
M. Aswandy
M. Febrian Pramudita
M. Hasyim Assari

Prasiklu
s
60
80
60
80
70
30
60
70
20
50
40
65
20
70
70
20
85
65

Siklus I

Siklus II

75
95
75
90
85
45
70
85
40
65
55
70
35
80
85
40
95
75

85
100
95
100
90
60
75
100
55
70
70
75
50
95
100
60
100
90

45

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

M. Nur Fadillah
M. Rizky Fajar
M. Santri Kalfyn
M. Septian Pratama
Muhadzib
Nahlal Khoiri Ali
Norrick Ferikhan A.
Rahmalia Indah
Reza Maulana
Safina Wahdah Aulia
Saipullah
Subhan Ahmad
Tasya Regitha
Tedi Saputra
Viorin Riska Cahya
Vitha Kumala
Widiya Feri
Wulan Cahyani F.
Zahra Mufidatul Izza
Zakira Putri
Jumlah

60
20
50
40
20
70
60
70
10
70
60
20
70
45
60
70
70
60
50
70
2060

65
30
65
55
40
85
70
85
30
80
75
35
90
60
70
85
75
65
65
85
2570

70
40
70
65
60
90
85
90
55
85
85
40
100
65
75
95
95
70
70
100
2975

Rata-rata

54,21

67,63

78,29

42,11 %

71,07 %

78,96 %

Presentase Ketuntasan
Sumber: Nilai Evaluasi

46

12
10
8
6
4
2
0
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
Prasiklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 4.3 Hasil Evaluasi


Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar matematika pada prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai
rata-rata pada prasiklus adalah 54,21 dengan presentase ketuntasan
belajar mencapai 42,11 %, sedangkan pada siklus I dan II nilai ratarata siswa meningkat menjadi 67,63 dan 78,29 dengan presentase
ketuntasan belajar yang tentunya juga meningkat menjadi 71,07 % dan
78,96 %. Presentase ketuntasan belajar yang telah mencapai > 75 %
sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai menunjukkan
bahwa hasil belajar matematika tentang perbandingan dan skala

47

mengalami peningkatan setiap siklusnya melalui model pembelajaran


inkuiri. Sehingga Hipotesis Diterima
2. Faktor-faktor dan Kendala
Hambatan yang dialami siswa dalam belajar dapat diatasi
dengan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran yang mengacu pada
prosedur pembelajaran yang efektif. Untuk mewujudkan prosedur
pembelajaran yang efektif, guru harus memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran, antara lain:
a. Penyampaian materi harus jelas dan mudah dipahami.
b. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan bervariatif.
c. Penggunaan media pembelajaran yang tepat, mudah didapat, dan
mudah dikenal oleh siswa.
d. Penggunaan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti siswa.
e. Penampilan guru yang menarik dan tidak membosankan.
Berdasarkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan,
peneliti menemukan kendala yang dihadapi dalam menerapkan model
pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran matematika kelas V SD,
antara lain:
a. Siswa telah terbiasa cara belajar tanpa kritik, sehingga siswa
masih ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan guru dan
mengemukakan pendapat.
jumlah siswa

b. Banyaknya

dalam

satu

kelas,

sehingga

memerlukan waktu yang lama untuk menerapkan model


pembelajaran inkuiri dalam kelas.

Você também pode gostar