Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABTRAK
Artificial intelligence merupakan salah satu bidang yang baru dalam sciece dan engineering
yang mulai dikembangkan segera setelah perang dunia ke 2 dan istilahnya (artificial
intelligence) diciptakan pada tahun 1956[1]. Banyak jurnal dan tulisan yang membahas
mengenai artificial intelligence dan penerapannya dalam berbagai bidang, misalnya saja
game. Salah satu tulisan yang saya temukan di internet disusun oleh Ayub Firsoni Dance
membahas artificial intelligence pada game catur jawa dengan menggunakan metode alphabeta. Topik yang diangkat dalam tulisan Ayub Firsoni Dance sangat jelas dan sample source
code dari implementasi game catur jawa juga diberikan. Sayangnya, dalam tulisan ini Ayub
Firsoni Dance tidak cukup lengkap dan jelas dalam memaparkan beberapa konsep dan hasil
analisis sehingga pembaca merasa kesulitan dalam memahami maksud dari tulisan Ayub
Firsoni Dance.
1. PENDAHULUAN
Dewasa ini, artificial intelligence
dalam kehidupan sehari-hari telah banyak
diperbincangkan, baik dalam hal positif
(pro) maupun negatif (kontra). Artificial
intelligence meliputi berbagai macam
bidang, mulai dari hal general (belajar dan
persepsi) hingga hal spesifik, seperti
bermain catur, membuktian teorema
matematika, menulis puisi, menyetir mobil
di jalan yang padat, dan mendiagnosis
penyakit. Artificial intelligence relevan
untuk setiap tugas intelektual, Artificial
Intelligence merupakan bidang yang
benar-benar universal. Sedangkan metode
Alpha-Beta sendiri adalah pengembangan
dari
algoritma
Minimax
dengan
mengabaikan
cabang
pada
pohon
permainan yang tidak memberikan
kontribusi lebih lanjut untuk hasilnya[1].
Selama
proses
mencari
langkah
berikutnya, tidak setiap gerakan (yaitu
setiap node dalam pohon pencarian) perlu
dipertimbangkan
untuk
mencapai
keputusan yang benar. Dengan kata lain,
jika langkah yang dianggap mengasilkan
hasil yang lebih buruk daripada pilihan
terbaik yang dapat diambil saat ini, maka
langkah pertama yang diambil lawan yang
mana kurang dari langkah terbaik kita
akan menjadi langkah terakhir yang butuh
kita perhatikan. Sebagai lawan, setidaknya
akan memilih langkah tersebut.[1]
Pada program permainan atau game,
komputer yang menjadi lawan seakanakan mampu memberikan perlawanan
karena komputer tersebut diberi artificial
intelligence. Salah satu contohnya adalah
algoritma
Alpha-Beta
merupakan
algoritma yang sangat bagus dan cocok
untuk pengambilan keputusan oleh AI.
Kedua, semakin akurat fungsi heuristic
yang digunakan, semakin baik pula
pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh AI. Ketiga, dengan menggunkan
algoritma Alpha-Beta untuk AI dalam
permainan catur jawa, pemain (manusia)
tidak akan pernah menang melawan AI
tersebut.
Ketiga
kesimpulan
yang
dipaparkan penulis tersebut tidak disertai
dengan bukti yang mana membuat
pembaca menjadi ragu.
3. KRITIK
Topik yang diangkat dalam tulisan ini
sedang booming dibicarakan. Telah
banyak jurnal dan tulisan yang membahas
artificial intelligence dan seringkali
memberikan perdebatan. Pada tulisan ini,
penulis memaparkan bagaimana artificial
inteliigence diterapkan dalam permainan
tradisional Indonesia, catur jawa, melalui
metode Alpha-Beta. Hal ini memberikan
pandangan bahwa permainan tradisional
dapat
dipadukan
dengan
artificial
intelligence. Berkaitan dengan judul
tulisan, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, judul tulisan ini sudah sangat
sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh
penulis. Berbeda dengan judul tulisan,
bagian pendahuluan dijelaskan dengan
jelas dan mudah untuk dipahami. Hanya
saja terdapat sedikit kekurangan pada
bagian ini. Pertama, penulis tidak
menyertakan bukti terkait pernyataan
Bentuk implementasi yang paling mudah
untuk
diukur
tingkat
keberhasilan
(kecerdasan buatan) .... Kedua, penulis
mencantumkan istilah Game Playing tanpa
memberikan sedikit penjelesan mengenai
arti dari Game Playing tersebut, meskipun
karakteristik dari Game Playing sudah
dipaparkan dengan jelas.
Berkaitan dengan isi tulisan, penulis
membaginya menjadi tujuh bagian yaitu
bagian pendahuluan, artificial intelligence,
catur jawa, implementasi Alpha-Beta pada