Você está na página 1de 3

ARTIFICIAL INTELLIGENCE PADA GAME CATUR JAWA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALPHA-BETA: A


CRITIQUE PAPER
Kamila Dini Nabilati (1206208391)
Desember 2014

ABTRAK
Artificial intelligence merupakan salah satu bidang yang baru dalam sciece dan engineering
yang mulai dikembangkan segera setelah perang dunia ke 2 dan istilahnya (artificial
intelligence) diciptakan pada tahun 1956[1]. Banyak jurnal dan tulisan yang membahas
mengenai artificial intelligence dan penerapannya dalam berbagai bidang, misalnya saja
game. Salah satu tulisan yang saya temukan di internet disusun oleh Ayub Firsoni Dance
membahas artificial intelligence pada game catur jawa dengan menggunakan metode alphabeta. Topik yang diangkat dalam tulisan Ayub Firsoni Dance sangat jelas dan sample source
code dari implementasi game catur jawa juga diberikan. Sayangnya, dalam tulisan ini Ayub
Firsoni Dance tidak cukup lengkap dan jelas dalam memaparkan beberapa konsep dan hasil
analisis sehingga pembaca merasa kesulitan dalam memahami maksud dari tulisan Ayub
Firsoni Dance.

Kata kunci: artificial intelligence, game catur jawa, algoritma alpha-beta

1. PENDAHULUAN
Dewasa ini, artificial intelligence
dalam kehidupan sehari-hari telah banyak
diperbincangkan, baik dalam hal positif
(pro) maupun negatif (kontra). Artificial
intelligence meliputi berbagai macam
bidang, mulai dari hal general (belajar dan
persepsi) hingga hal spesifik, seperti
bermain catur, membuktian teorema
matematika, menulis puisi, menyetir mobil
di jalan yang padat, dan mendiagnosis
penyakit. Artificial intelligence relevan
untuk setiap tugas intelektual, Artificial
Intelligence merupakan bidang yang
benar-benar universal. Sedangkan metode
Alpha-Beta sendiri adalah pengembangan
dari
algoritma
Minimax
dengan
mengabaikan
cabang
pada
pohon
permainan yang tidak memberikan
kontribusi lebih lanjut untuk hasilnya[1].

Selama
proses
mencari
langkah
berikutnya, tidak setiap gerakan (yaitu
setiap node dalam pohon pencarian) perlu
dipertimbangkan
untuk
mencapai
keputusan yang benar. Dengan kata lain,
jika langkah yang dianggap mengasilkan
hasil yang lebih buruk daripada pilihan
terbaik yang dapat diambil saat ini, maka
langkah pertama yang diambil lawan yang
mana kurang dari langkah terbaik kita
akan menjadi langkah terakhir yang butuh
kita perhatikan. Sebagai lawan, setidaknya
akan memilih langkah tersebut.[1]
Pada program permainan atau game,
komputer yang menjadi lawan seakanakan mampu memberikan perlawanan
karena komputer tersebut diberi artificial
intelligence. Salah satu contohnya adalah

game catur jawa. Hal inilah yang menjadi


bahasan Ayub Firsoni Dance.
Dalam tulisannya yang berjudul
Artificial Intelligence pada Game Catur
Jawa Menggunakan Metode Alpha-Beta,
Ayub
Firsoni
Dance
memaparkan
implementasi algoritma Alpha-Beta dalam
program permainan catur jawa dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java.
Judul yang penulis berikan untuk tulisan
ini sudah sangat sesuai dengan isi dari
tulisan. Terlepas dari judul, dalam bagian
penjelasan, penulis tidak mendefinisikan
artificial intelligence dengan jelas, tidak
mendefinisikan
kondisi
permainan
berakhir pada catur jawa, maupun tidak
menjelaskan bagaimana algortima AlphaBeta bekerja. Pemaparan source code
dalam bagian implementasi juga tidak
disertakan dengan penjelasan bagaimana
algoritma Alpha-Beta tersebut bekerja
pada game catur jawa tersebut. Begitu juga
dengan bagian analisis dan kesimpulan
yang tidak disertai dengan bukti.
2. RANGKUMAN
Dalam tulisan ini, penulis membahas
secara
singkat
mengenai
artificial
intelligence, catur jawa, dan implementasi
Alpha-Beta pada game catur jawa. Penulis
juga menyinggung dan memberikan
penjelasan singkat terkait karakteristik
game playing. Pada bagian implementasi
Alpha-Beta pada catur jawa, penulis
memberikan
source
code
terkait
komponen game catur jawa tersebut
dengan
menggunakan
bahasa
pemrograman Java. Selain itu, penulis
juga menyertakan sedikit gambar dari
game catur jawa tersebut. Pada bagian
hasil analisis, penulis menyatakan bahwa
proses yang terlama sebenarnya terjadi
pada saat pencarian node dan jika ukuran
papan semakin besar maka proses
pencarian node akan semakin lama yang
mana pernyataan-pernyataan tersebut tidak
disertai dengan bukti. Sedangkan pada
bagian kesimpulan, penulis memaparkan 3
kesimpulan yang dapat diambil. Pertama,

algoritma
Alpha-Beta
merupakan
algoritma yang sangat bagus dan cocok
untuk pengambilan keputusan oleh AI.
Kedua, semakin akurat fungsi heuristic
yang digunakan, semakin baik pula
pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh AI. Ketiga, dengan menggunkan
algoritma Alpha-Beta untuk AI dalam
permainan catur jawa, pemain (manusia)
tidak akan pernah menang melawan AI
tersebut.
Ketiga
kesimpulan
yang
dipaparkan penulis tersebut tidak disertai
dengan bukti yang mana membuat
pembaca menjadi ragu.
3. KRITIK
Topik yang diangkat dalam tulisan ini
sedang booming dibicarakan. Telah
banyak jurnal dan tulisan yang membahas
artificial intelligence dan seringkali
memberikan perdebatan. Pada tulisan ini,
penulis memaparkan bagaimana artificial
inteliigence diterapkan dalam permainan
tradisional Indonesia, catur jawa, melalui
metode Alpha-Beta. Hal ini memberikan
pandangan bahwa permainan tradisional
dapat
dipadukan
dengan
artificial
intelligence. Berkaitan dengan judul
tulisan, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, judul tulisan ini sudah sangat
sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh
penulis. Berbeda dengan judul tulisan,
bagian pendahuluan dijelaskan dengan
jelas dan mudah untuk dipahami. Hanya
saja terdapat sedikit kekurangan pada
bagian ini. Pertama, penulis tidak
menyertakan bukti terkait pernyataan
Bentuk implementasi yang paling mudah
untuk
diukur
tingkat
keberhasilan
(kecerdasan buatan) .... Kedua, penulis
mencantumkan istilah Game Playing tanpa
memberikan sedikit penjelesan mengenai
arti dari Game Playing tersebut, meskipun
karakteristik dari Game Playing sudah
dipaparkan dengan jelas.
Berkaitan dengan isi tulisan, penulis
membaginya menjadi tujuh bagian yaitu
bagian pendahuluan, artificial intelligence,
catur jawa, implementasi Alpha-Beta pada

catur jawa, hasil analisis, kesimpulan, dan


daftar pustaka. Bagian pendahuluan
sebagaimana telah dijelaskan di atas.
Bagian penjelasan yang meliputi artificial
intelligence dan catur jawa dipaparkan
dengan baik dan jelas oleh penulis.
Sayangnya, di awal tulisan penulis tidak
menuliskan secara eksplisit apa yang
dimaksud dengan artificial intelligence.
Selain itu tidak disertakan bukti terkait
pernyataan-pernyaatan pada paragraf
kedua bagian artificial intelligence. Untuk
bagian catur jawa, penulis kurang
menyertakan kondisi dimana permainan
ini berakhir. Pada bagian implementasi
Alpha-Beta pada catur jawa, penulis telah
memberikan gambaran source code yang
cukup jelas beserta contoh output dari
game catur jawa. Penulis juga telah
memberikan deskripsi singkat untuk
masing-masing komponen yang diperlukan
game catur jawa tersebut. Namun, penulis
kurang memberikan penjelasan terkait ide
ataupun algoritma dari masing-masing
komponen game catur jawa. Disamping
itu, penulis tidak menjelaskan metode
Alpha-Beta serta pohon solusi yang
disebutkan pada bagian Abstrak. Bagian
tulisan yang kurang jelas adalah bagian
hasil analisis. Disamping hasil analisis
yang diambil termasuk dangkal, penulis
tidak menyertakan bukti terkait hasil
analisis yang diperoleh. Begitupula dengan
bagian
kesimpulan,
penulis
tidak
memberikan bukti terkait kesimpulankesimpulan yang dipaparkan.
Terlepas dari isi tulisan, penulis juga
kurang memperhatikan aturan penulisan
kata-kata asing yang mana tidak
dimiringkan. Hal yang menjadi kelebihan
dari tulisan ini adalah penulis menyertakan
source code secara jelas dan gambar game
catur jawa itu sendiri.
4. KESIMPULAN
Tulisan ini sebenarnya cukup jelas dan
mudah dipahami bagi pembaca yang
memang sudah mengenal dunia artificial
intelligence. Namun, pembahasan yang

terlalu dangkal serta hasil analisis dan


kesimpulan yang terlalu dangkal dan tidak
disertai bukti, membuat tulisan ini terkesan
hanya
membahas
pernyataan
dan
kesimpulan umum yang sudah pasti
hasilnya.
REFERENSI
[1] Russell, Stuart and Norvig, Peter.
(2002). "Artificial Intelligence:
A Modern Approach". 2nd edition.
Prentice Hall

Você também pode gostar