Arthrologi, Myologi dan

Topografi (AMT)
Ekstremitas Inferior

Syahmi Amar
G0009206

A. Pendahuluan
1. Arthologi adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian
2. Myologi adalah ilmu yang mempelajari tentang otot.
3. Origo adalah awal mula suatu otot dan merupakan bagian yang tidak bergerak
4. Insersio adalah akhir melekatnya otot dan merupakan bagian yang bergerak

B. Arthologi
Sebelum membahas persendian kita akan membahas komponen-komponen tulang
yang menyusun ekstremitas inferior. Tulang pada ekstremitas inferior dibagi
menurut geraknya menjadi cingulum membri inferioris dan pars libera.
1. Cingulum membri inferioris
Yaitu tulang-tulang yang membentuk cincin dan tidak dapat bergerak. Pada
ekstremitas inferior bangunan ini dibentuk oleh Os. Pelvis yang terdiri dari
Os. Coxae dan Os. Sacrum(masuk di vertebrae).
a. Os. coxae
Tulang ini tersusun dari 3 tulang yaitu os ilium, ischium dan os pubis.
Ketiga tulang ini bersatu membentuk articulatio yang dihubungkan oleh
tulang (synostosis) sehingga tidak dapat bergerak.
Bangunan khas yang terdapat pada os ilium adalah:
-

Crista iliaca: peninggian di tepi os ilii memiliki tiga bagian..

Spina iliaca anterior superior(SIAS): penonjolan di anterior crista

iliaca

Spina iliaca anterior inferior(SIAI): penonjolan di bawah SIAS

Spina iliaca posterior superior(SIPS): penonjolan di posterior crista

iliaca

Spina iliaca posterior inferior (SIPI): penonjolan di bawah SIPS

Fossa iliaca: dataran pada os ilii, dilekati m.iliacus

Facies gluteal: permukaan di posterior yang akan dilekati oleh

musculus gluteus maximus, m. gluteus minimus, dan m. gluteus
medius

Facies auricularis ossis illi: permukaan yang akan bersendi dengan

facies auricularis ossis sacri yang membentuk articulatio
sacroiliaca dengan tipe amphiarthrosis

1) Os ischium
Antara os ischium dan os ilium dibatasi oleh linea pectinea. Bagunanbangunan penting yang terdapat di os ischium:
a) Spina ischiadica: penonjolan pada os ischium yang memisahkan
incisura ischiadica mayor dan incisura ischiadica minor. Pada
spina ischiadica dilekati oleh ligamentum sacrospinale.
b) Incisura ischiadica mayor: cekungan yang terletak di atas spina
ischiadica
c) Incisura ischiadica minor: cekungan yang terletak pada sisi bawah
spina ischiadica
d) Foramen obturatoria: lubang yang terletak di atas tuberculum
ischiadicum. Foramen obturatoria akan ditutupi oleh membrana
obturatoria dan musculus obturator internus. Pada sisinya ada
sebuah saluran yang tidak ditutupi yang oleh membrana maupun
musculus disebut canalis obturatorius.
e) Tuber ischiadicum: penonjolan pada sisi inferior os ischium. Pada
tuber ischiadicum ini dilekati oleh ligamentum sacrotuberale.

Dengan adanya ligamentum sacrospinale dan sacrotuberale maka akan

terbentuk lubang yang disebut foramen ischiadica major dan
foramen ischiadica minor. Kemudian foramen ischiadica mayor akan
dilalui oleh musculus piriformis sehingga membagi dua foramen
ischadica mayor menjadi foramen suprapiriformis dan foramen
infrapiriformis

Masing-masing lubang tersebut akan dilalui oleh vasa darah(arteri

vena) dan nervus
a) Foramen suprapiriformis akan dilalui oleh arteri gluteal superior,
vena glutea superior dan nervus gluteus superior
b) Foramen infrapiriformis akan dilalui oleh n. ischiadicus, n gluteus
inferior, a/v gluteal inferior, n. pudendus, a/v pudenda interna, n
cutaneus femoris posterior
c) Foramen ischiadica minor akan dilalui oleh n pudendus, a/v
pudenda dan tendo m. obturator internus
Canalis obturatorius akan dilalui oleh a/v obtuatoria dan n.
obturatorius

2) Os Pubis
Os pubis terletak di anterior dari os.coxae. Bangunan penting yang
terdapat adalah:
a) Eminentia iliopubica: peninggian yang terletak di antara os pubis
dengan os ilium
b) Pecten ossis pubis: penonjolan di anterior os pubis yang juga
lanjutan dari linea pectinea.
c) Tuberculum pubicum
d) Crista pubica
e) Ramus superior et inferior
f) Facies symphisialis: adalah dataran yang akan membentuk
persendian.

Facies symphisialis

dexter et

sinister

akan

membentuk symphisis ossis pubis dengan tipe synncondrosis

(gerakan sangat terbatas) yang akan diperkuat oleh ligamentumligamentum( lig.pubicum superior et inferior dan arcuatum
pubicum)

Ketiga tulang diatas( os ilium, ischium dan pubis) akan bersatu di

acetabulum. Bagian-bagian acetabulum:
a) Fossa acetabuli
b) Facies lunata
c) Incisura acetabuli
d) Limbus acetabuli

2. Pars libera membri inferior

a. Regio Femoris
Regio ini terdiri dari os femur, otot, dll. Os femur termasuk dalam
golongan tulang dengan tipe tulang panjang (os longus). Setiap os longus
memiliki ephyphisis proximalis, metafisis, diaphisis dan ephyphisis
distalis. Bagian-bagian os femur:
1) Diaphysis proximal
-

Caput femoris:Bangunan yang bersendi acetabulum membentuk

articulatio coxae dengan tipe spheroidea

Fovea capitis: cekungan yang merupakan tempat perlekatan

ligamentum teres capitis femoris

Collum ossis femoris: collum artinya leher, bagian yang

menghubungkan caput dan corpus femoris

Trochanter: trochanter merupakan penonjolan(processus) yang

terletak di os femur. Dibagi menjadi:
i.

Trochanter mayor: penonjolan yang terletak di sebelah lateral,

penonjolan ini dilekati oleh m. gluteus medius dan m. gluteus
minimus

ii.

Trochanter minor: penonjolan yang terletak disebelah medial

os femur penonjolan ini dilekati oleh m. piriformis dan
m.iliopsoas

iii.

Trochanter tertius: penonjolan yang rudimenter, istilah

penonjolan ini digunakan apabila tuberositas glutea sangat
menonjol dan termasuk diaphysis

Linea intertrochanterica:Garis di anterior yang menghubungkan

antara trochanter mayor dan minor

Crista

intertrochanterica:

peninggian

di

posterior

yang

menghubungkan antara trochanter mayor dan minor. Dilekati m.

quadratus femoris
-

Tuberculum quadratum: tuberculum artinya penonjolan kecil,

terletak di crista intertrochanterica

Fossa trochanterica: fossa artinya dataran, terletak dilekati m.

gamellus superior, m. gamellus inferior dan m. obturatorius.

2) Diaphysis
Merupakan bagian yang panjang juga dapat disebut corpus. Bagianbagian yang terdapat:
-

Linea aspera: sebuah garis yang terletak di posterior os femoris.

Terbagi menjadi labium mediale dan laterale. Garis ini dilekati
oleh m. adductor dan m. biceps femoris caput breeve

Tuberositas glutea:peninggian yang terletak di ujung proximal

linea aspera(labium laterale) dilekati m.gluteus maximus

Linea pectinea: sebuah garis yang dilekati oleh m. pectineus

Linea supracondylaris

Facies poplitea/ planum poplitea: dataran yang berbentuk segitiga

yang dibatasi oleh linea aspera atau kalo di sobotta dibatasi oleh
linea supracondylaris lateralis et medialis

3) Epiphysis distalis
-

Condylus medialis et lateralis: condylus berarti tonjolan bulat.

Condylus medialis et lateralis terletak pada bagian posterior os
femur. Pada sisi atasnya terdapat epicondylus. Condylus medialis
et lateralis dan meniscus medialis et lateralis akan membentuk
articulatio meniscofemoralis

Fossa intercondyloidea: cekungan di posterior yang terletak di

antara condylus medialis dan lateralis yang di posterior dibatasi
olehlinea inter condyloidea

Facies

patelarris

ossis

femur:

merupakan

lanjutan

dari

condyli(jamak) ke anterior. Dataran ini akan bersendi dengan

facies

articularis

patella

membentuk

articulatio

femoropatelaris.

b. Regio Patella
Regio ini terdiri dari os patella, dari bentuknya termasuk ossa
sesamoidea (tidak beraturan). Os patella berbentuk segitiga dengan
apex (puncak) berada di distal dan basis( dasar) berada di proximal.
Disebelah posterior terdapat facies articularis lateralis(lebih besar)
dan facies articularis medialis yang akan bersendi dengan facies
patellaris

ossis

femoropatellaris

femur

yang

akan

membentuk

articulatio

c. Regio cruris
Pada regio ini terdiri dari os tibia dan os fibulae yang semuanya termasuk
os longus.
1) Os tibiae
Bagian-bagian pada os tibia adalah:
a) Epiphysis proximalis
-

Condylus medialis et lateralis: tonjolan bulat yang dapat dilihat

dari aspek superior. Bagunan ini akan bersendi dengan
meniscus medialis et lateralis yang akan membentuk
articulatio meniscotibialis

Gabungan articulatio meniscofemoralis, articulatio meniscotibialis,

dan articulatio femoropatelaris akan membentuk articulatio genu
yang bertipe gynglimus

Meniscus adalah fibrocartilago yang berbentuk huruf C,

terdapat meniscus lateralis dan meniscus medialis. Keduanya melekat
pada facies articularis superior tibia.
-

Eminentia intercondyloidea: peninggian yang terletak di antara

condylus medialis et lateralis. Peninggian ini akan dilekati oleh
lig. Cruciatum anterior et posterior

Facies articularis fibularis ossis tibiae: permukaan yang akan

dilekati oleh facies articularis capitis fibulae yang akan
membentuk articulatio tibiofibularis proximalis

Tuberculum

intercondylodeum

medialis

et

lateralis:

melingkupi eminentia intercondyari

b) Diaphysis
Pada diaphysis atau corpus dapat dibagi menjadi tiga margo:
-

Margo anterior: di sebelah anterior

Margo medialis: di sebelah medial

Margo interossea: di sebelah lateral

Bagian yang terdapat adalah:

-

Tuberositas tibiae: daerah yang menonjol pada bagian anterior

os tibia. Bangunan ini juga dilingkupi oleh ligamentum
patella, dalam hal klinis ligamentum ini digunakan untuk
reflek patella.

c) Epiphysis distalis
-

Malleolus

medialis(mata

kaki):

penonjolan

di

sebelah

inferomedial os tibia
-

Sulcus malleolaris: alur(sulcus) pendek yang terletak di

posterior malleolus medialis. Pada sisi medial akan dilalui oleh
musculus tibialis posterior dan di lateral oleh musculus flexor
digitorum longus

Facies articularis inferior ossis tibiae: akan bersendi dengan

trochlea tali dan

facies articulatio

malleoli fibulae

membentuk articulatio talocruralis dengan tipe secara

anatomis trochlearis dan secara fungsional gynglimus
-

Incisura fibularis : akan bersendi dengan

2) Os Fibula
Merupakan tulang panjang yang terletak di sebelah lateral tibia.
Bangunan penting yang terdapat pada os fibula adalah:
a) Caput fibulae
b) Apex capitis fibulae: lanjutan ke proximal dari caput fibula
c) Corpus

fibulae:

biasanya

memilik

tiga

margo(

anterior,

interosseus, dan posterior) dan tiga facies( lateralis, medialis,

posterior)
d) Facies articularis capitis fibulae: dataran yang akan bersendi
dengan os tibia
e) Malleolus lateralis: penonjolan yang terletak di inferolateral os
fibula
f) Facies articularis malleoli lateralis
g) Fossa malleoli lateralis: sebuah dataran yang terletak di bawah dan
belakang facies articularis
d. Regio pedis
Regio ini terdiri dari 3 komponen yaitu ossa tarsalia, ossa metatarsalia,
dan phalanges.
1) Ossa tarsalis
Susunan tulang ini terdiri dari 6 tulang yang termasuk os
breeve(pendek). Terdiri dari os Calcaneus, os TAlus, os Naviculare
os CUneiform mediale/ primus/ I, CUneifom laterale/ secundus/ II,
dan CUneiform intermedium/tertius/III.
yang akan dibahas adalah tulang yang memiliki bangunan khas,
seperti:
a) Talus
Talus bersendi disebelah atas dengan tibia dan fibula pada
articulatio talocrulalis, di sebelah bawah dengan os naviculare, dan
disebelah depan dengan os naviculare.

Bangunan yang terdapat disini adalah:

-

Caput tali: mengarah ke distal dan memiliki permukaan sendi yang

cembung dan lonjong untuk bersendi dengan os naviculare yang
disebut facies articularis navicularis.

Collum tali: terletak di posterior caput,permukaan bawahnya

memiliki alur yang dalam yaitu sulcus tali.

Corpus tali: Facies superior( trochlea tali) akan bersendi dengan

ujung distal tibia. Permukaan lateral terdapat facies articularis
untuk bersendi dengan malleolus lateralis fibulae. Permukaan
posterior terdapat sulcus tendinis musculi flexoris hallucis longi
yang akan ditempati oleh musculus flexor hallucis longus.

Sulcus tali: bersama dengan sulcus calcanei akan membentuk

sebuah terwongan yang disebut sinus tarsi.

Os talus akan membentuk persendian dengan regio cruris (os tibia et

fibula) yang disebut articulatio talocruralis. Articulatio talocruralis
dibentuk oleh:
-

Facies articularis inferior tibiae

Facies articularis malleoli medialis tibiae

Facies articularis malleoli lateralis fibulae

Trochlea tali
Secara morfologi tipenya trochlearis, tetapi secara fungsional
tipenya gynglimus.

b) Calcaneus
Merupakan tulang paling besar pada tarsus. Di sbelah atasa akan
bersendi dengan talus dan di atas depan akan bersendi dengan os
cuboideum. Calcaneus memiliki enam facies:
-

Facies anterior: membentuk facies articularis yang akan bersendi

dengan os cuboideum

Facies poterior: terdapat tuber calcanei yang menjadi perlekatan

tendo calcaneus (tendo achilles)

Facies superior: terdapat facies articularis talaris anterior, media

dan posterior.

Facies inferior

Facies medialis: terdapat tonjolan disebut sustentaculum tali, di

sebelah plantarnya terdapat sulcus musculi flexoris hallucis longi

Facies lateralis:pada bagian anterior terdapat peninggian yang

disebut tuberculum peroneus

c) Os cuneiforme
Tulang ini terdiri dari tiga tulang (cuneiforme mediale,
intemedium, dan laterale) yang pada proximalnya akan bersendi
dengan os naviculare dan di sebelah distal dengan ossa
metatarsalia.
2) Ossa metatarsi dan ossa digitorum
Metatarsal memiliki caput di distal, corpus dan basis di
proximal. Metatarsalis diberi nomer dari medial ke lateral (I-V)
Ossa phalanges dibagi menjadi phalanx proximalis, phalanx
media, dan phalanx distalis. Pada phalanx distalis hallux mempunyai
sepasang tulang kecil di sekitarnya yang disebut ossa sesamoidea

Articulatio yang terdapat pada regio pedis:

-

Articulatio talocruralis

Articulatio

talotarsalis,

dibentuk

oleh

Articulatio

talocalcaneonavicularis dan articulatio subtalaris

-

Articulatio tarsi transversa (linea amputationes chopart),bertipe

amphiarthrosis, dibentuk oleh articulatio talonavicularis dan
articulatio calcaneocuboidea

Articulatio cuneonavicularis

Articulatio intercuneiforme

Articulatio cuneocuboidea

Articulatio

tarsometatarsales

(linea

amputationes

lisfranc),

dibentuk oleh ossa cuneiforme, os cuboidea dengan ossa tarsalia

-

Articulatio intermetatarsales

Articulatio metatarsophalangeales

Articulatio interphalangeales

C. Musculi et fasciae
Musculus pada ekstermitas inferior dibagi menjadi empat regio, regio gluteus,
regio femur, regio cruris, dan regio pedis et digitotum pedis.
1. Regio glutealis
Bentuk regio ini ditentukan terutama oleh m.gluteus maximus dan paniculus
adiposus.
Batas regio glutealis adalah:
1) Cranial: crista iliaca
2) Caudal: sulcus glutealis
3) Medial: origo m.gluteus maximus
4) Ventral: garis dari spina iliaca anterior superior ke trochanter major. Qtototot yang berada pada regio gluteus bisa dilihat pada tabel berikut:

Otot

Origo

m.gluteus

Permukaan

maximus

ilium,

Insertio
luar Tract.

sacrum, Ilitibatibialis

Innervasi

Fungsi

n.gluteus

Retroflexi,

inferior

abductio,

coccyx,

dan tuberositas

adductio,

lig.sacrotuberale

glutea femoris

exorotasi

artic.

coxae
m.gluteus

Permukaan

medius

ilium

luar Trochanter

n.gluteus

major femoris superior

Abductio,
anteflexi,
retroflexi, endo
et

exorotasi

artic. coxae
m.gluteus

Permukaan

minimus

ilium

luar Trochanter

n.gluteus

major femoris superior

Abductio,
anteflexi,
endorotasi artic.
coxae

m.tensor
fasciae latae

Crista iliaca

Tractus

n.gluteus

Abductio,

iliotibialis

superior

anteflexi,
endorotasi artic.
coxae

dan

extensi
exorotasi
Genu

artic.

m.piriformis Facies

pelvina Trochanter

r.antor

Retroflexi,

ossis sacri, latal major femoris n.sacralis I, II abductio,

for

sacrale

exorotasi, artic.

pelvinum II-IV

Coxae

m.rotator
triseps
m.obturator

Dataran

dalam Fossa

m.muscul

intus

membrana

trochanterica

ares

obturatoria

femoris

sacralis

Retroflexi,

plexus adductio,
exoratatio artic.
Coxae

m.gemmelus Spina ischiadica

supor
m.gemmelus Tuber
infor

ischiadicum

m.quadratus

Tuber

Crista

femoris

ischiadicum

trochanterica

inter n.lumbali
sIV,V

Adductio,
dan exorotation artic.

n.sacralis I

coxae

Otot-otot di regio glutea ditutupi oleh fascia glutea, dimana pada sebelah
cranial melekat pada crista iliaca dan di sebelah medial dorsal melekat pada os
sacrum. Ke arah depan fascia ini menjadi aponeurosis glutealis, dan di caudal
mengalami penebalan dan terbentuk sulcus glutealis. Antara tepi medial
caudal kedua n.gluteus maximus serta paniculus adiposus terdapat suatu
sulcus, yaitu crenaani.
a. Regio femoris
Regio femoris dibatasi di sebelah :
1) Ventral proximal: lig. Inguinale
2) Dorsal proximal: regio glutealis

3) Distal: regio genus

Otot-otot di regio femoris dapat dibagi menjadi:
1) Sebelah anterior
Origo

Insertio

Innervasi

Fungsi

m.quadrisep
s femoris
-

M.rectus Caput lurus, spina Patella tuberculum n.femoralis Extensi

femoris

iliaca ant

or

caput tibiae

artic.

genu

refleksi, ilium di via.lig.Patellae

atas acetabulum
-

M.vastus Ujung

atas

medialis batang

dan
femur,

septum fascial latal

dalam
-

M.vastus
lateralis

M.vastus Facies
inter

antor

dan

latal batang femur

medius
m.sartorius

m.iliacus

Spina

iliaca antor Facies media atas n.femoralis Flexi, endorotasi

supor

batang tibia

Fossa iliaca

Trochanter minor n.femoralis Adductio,

artic genu

femoris

antflexi, exorotasi
artic. coxae

m.psoas

Proc. Transversus, Trochanter minor Plexus

Adductio,

corpus,

antflexi, exorotasi

discus femoris,

intervertebrali s V.
Th XII-V.L.V

lumbalis

artic. coxae

m.pectineus

Ramus supor ossis Ujung

pubis

atas n.femoralis Adductio,

linea

aspera

batang femur

antflexi, exorotasi
artic. coxae

2) Sebelah medial
Otot

Origo

m.graciliis

Ramus inf ossis Facies

pubis,

Insertio

Innervasi

medial n.obturatorius Adductio,

famus articulatio genu

ossis ischi

Fungsi

anteflexi
exorotasi
artic. coxae

m.adductor

Corpus

longus

pubis

ossis Facies
femoris

postor n.obturatorius Adductio,

anteflexi
exorotasi

artic. coxae

m.adductor

Ramus inf ossis Facies

brevis

pubis

postor n.obturatorius Adductio,

femoris

anteflexi
exorotasi
artic. coxae

m.adductor

Ramus

magnus

ossis

infor Facies
pubis, femoris,

postor Bag.
Adductor:

Adductio,
anteflexi

ramus

ossis tuberculum

n.obturatorius exorotasi

ischii,

tuber adductorium

Bag. Hamstrin artic. coxae

ischiadicu m

femoris

g:n
ischiadicus

m.obturatorius Facies

Trochanter major n. obturatorius Adductio,

externa

anteflexi

membrana

exorotasi
artico coxae

3) Sebelah posterior
Otot

Origo

Insertio

Persaratan

Fungsi

m.biceps
femoris
-caput longum Tuber

Caput fibulaet.

n.tibialis

Flexi,

ischiadicurn

n.peroneus

exorotasi

-caput breve

Linea aspera

communis

artic. genu

m.semiten

Tuber

Facies

dinosus

ischiadicurn

tibiae

medialis n.tibialis
bag. Atas

Flexi,
endorotasi
artic. genu

m.semime

Tuber

Condylus medialis n.tibialis

Flexi,

mbranosus

ischiadicurn

tibiae

endorotasi
artic. genu

Pada regio femoris terdapat fascia lata, yang disebelah ventral terdapat 2
laminae, superficialis dan profunda dimana keduanya membungkus
n.sartorius. di sebelah medial, fascia lata ini juga membungkus m.gracillis.
tempat perlekatan fascia lata ini adalah labium mediale dan labium laterale
linea aspera. Di lamina suiperficialis fascia lata, setinggi fossa iliopectinea
terdapat lubang yang disebut fossa ovalis dan tepi lateral dari fossa ini
menebal dan menyerupai sebilah sabit sehingga disebut margo falciormis.
Fossa ovalis ditutup oleh fascia yang berlubang-lubang oleh karena
ditembus oleh arteria, vena, nervus, dan vasa lumphatica dan fascia
tersebut disebut fascia cribrosa.
b. Regio cruris
Otot-otot di regio cruris ialah
1) Sebelah anterior

Otot

Origo

Insertio

Persarafan

m.tibialis

Facies lateralis Cuneiforme

anterior

tibiae,

mediale,

membrana

metatarsale I

n.peroneus
os profundus

interossea
m.extensor

Facies

digitorum longus antor fibulaes

Perluasan

n.peroneus

extensor

profundus

keempatjari kaki
yang lateral
m.peroneus

Facies

Os

tertius

antor fibulaes

m.extensor

Facies

Phalanx distalis n.peroneus

or

metatarsela n.peroneus
profundus

hallucis longus

ant fibulaes

hallux

profiindus

m.extensor

Calcaneus

Tendo

n.peroneus

m.extensor

profundus

digitorum brevis

longus
phalanx
proximalis
hallux

II-IV,

2) Sebelah posterior
Otot

Origo

Insertio

Persarafan

Condylus

Facies postor

n.tibialis

Kelompok
superficial
m.

triseps

surae
- m.gastroc
nemms

Caput lateralis

laterale

femoris

calcanei (melalui
tendo
calcaneus/achilles)

Caput mediates
m.soleus

Condylus
medialis
femoris
Corpus tibiae et
fibulae

m.plantari s Crista

Facies

posterior n.tibialis

supracondylaris calcanei
lateralis
femoris
Kelompok
profunda
m. popliteus

Condylus

Facies post-corpus n.tibialis

lator femoris

calcanei

m.flexor

Facies

Phalanges distales n. tibialis

digitorum

postor

longus

ossis tibiae

corpus keempatjarikaki
lateral

m.flexor

Facies

hallucis

post

or

Phalanx

n.tibialis

corpus distalis hallux

ossis tibiae
m.tibialis

Facies

posterior

postor

Tuberositas

ossis n.tibialis

corpus naviculare

ossis tibiae

3) Sebelah lateral
Otot

Origo

m.peroneus

Facies

longus

corpus

Insertio
lator Basis

Persarafan
ossis n.peroneus

ossis metatarsela I dan superficialis

tibiae

cuneiforme
mediale

m.peroneus

Facies

lator

n.peroneus

corpus

ossis

superficialis

tibiae

Fascial cruris yang terdapat di regio cruris dapat dianggap sebagai

lanjutan ke caudal dari fascia lata. Fascia ini menutupi otot-otot yang ada
di regio cruris. Di bagian posterior lamina profunda menutupi n.tibialis
posterior, m.flexor hallucis longus dan m.flexor digitorum longus.
Sedangkan lamina superficialis akan menutupi m. triseps surae dan
m.plantaris. fascia cruris ke medial melekat di tibia dan ke lateral mekelat
di fibula. Mm. Peronei dipisahkan dari mm.extensores oleh septum
intermusculare anterius dan dari mm.flexores oleh septum intermusculare
posterior.
Membrana interossea adalah membran tipis dan kuat yang
menghubungkan tepian interossea tibia dan fibula. Terdapat lubang yang

besar pada bagian atas membran yang memungkinkan a/v. tibialis anterior
memasuki ruang anterior tungkai bawah dan terdapat pula lubang kecil
pada bagian bawah membrana untuk masuknya r.perforans a.peronea ke
dalam ruang anterior.
c. Regio pedis dan regiones digitorum pedis
Otot-otot pada regio pedis dapat dibagi menjadi otot plantaris
pedis dan otot dorsalis pedis.
1) Otot-otot plantaris pedis
Otot-otot plantaris pedis terbagi menjadi kelompok-kelompok,
dimana kelompok tertentu menyebabkan peninggian pada regio
pantaris pedis. Selain
pedis

otot-otot tersebut di atas, pada plantaris

terdapar mm.lumbricales (lapisan kedua) dan mm.interossei

plantares (n.plantaris lateralis, lapisan keempat).

2) Otot-otot dorsalis pedis
Kulit tapak kaki itu tebal, tidak berambut tapi mempunyai
kelenjar keringat dalam jumlah besar. la terikat kuat dengan fascia
dibawahnya, yaitu fascia profunda oleh suatu berkas jaringan fibrosa.
Fascia profunda menebal membentuk retinaculum flexorum
dan aponeurosis plantaris. Retinaculum flexorum adalah pita fascia
profunda yang menebal yang meluas dari malleolus medialis turun ke
bawah dan belakang untuk melekat pada permukaan medial calcaneus.
Untuk diketahui saja, bahwa selain retinaculum flexorum, juga
terdapat retinaculum extensorum (superius et inferius) dan retinaculum
perineorum (superius et inferius) yang juga berupa pita sebatai
penebalan dari fascia profunda. Aporneurosis plantaris berbentuk
segitiga dan menempati daerah sentral tapak kaki. Fungsi aponeurosis
plantaris adalah sebagai tempat perlekatan kulit di atasnya, melindungi
pembuluh darah, saraf, dan tendo serta selubung sinovial di bawahnya,
dan membantu mempertahankan arcus pedis.

4. BANGUNAN-BANGUNAN PENTING
a.

Trigonum Femorale
Trigonum ini terdapat di region femoris anterior. Batasnya adalah sebagai
berikut:
a) sebelah proximal oleh ligamentum inguinale
b) sebelah medial oleh m. gracilis
c) sebelah lateral oleh m. sartorius
d) atap dibatasi oleh fascia lata dan fascia cribrosa
e) dasar dibatasi oleh m. ilipsoas, m. pectineus, m. adductor longus Pada
trigonuim ini kita jumpai fossa ovalis atau hiatus saphenus.

b. Fossa Ovalis atau Hiatus Saphenus

Fossa ovalis terletak di superomedial dalam regio femoris anterior.
Ukuran diameternya kira-kira 4 cm. Fossa ovalis ditutupi oleh fascia
cribrosa, yaitu fascia yang berlubang-lubang karena ditembus oleh :
a) a/v. pudenda externa
b) v. saphena magna
c) vasa lymphatica
f.

Fossa iliopectinea

Fossa ini batasnya adalah :

a) sebelah medial oleh m. pectineus
b) sebelah lateral oleh m. iliopsoas
c) sebelah proximal oleh pectin ossis pubis
Fossa iliopectinea melanjutkan ke distal sebagai canalis adductorius.

c.

Canalis Adductorius
Canalis adductorius terletak di sepertiga tengah regio femoris. Canalis
adductorius ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Sebelah proximal sebagai pars muscularis Yang dibatasi oleh:
a) sebelah lateral : m. vastus medialis
b) sebelah medial : m. adductor longus
c) sebelah ventral : m. sartorius
2) Sebelah distal sebagai pars membranacea Yang dibatasi oleh:
a) sebelah lateral

: m. vastus medialis

b) sebelah medial

: m. adductor magnus

c) sebelah ventral

: membrane vasto adductoria

Canalis adductorius ini akan bermuara ke dalam fossa poplitea melalui

hiatus adductorius
Berjalan melalui canalis ini adalah :
a) a/v. femoralis
b) n. saphenus
c) saraf yang menuju ke m. vastus medialis

d. Fossa Poplitea
Fossa poplitea terdapat di regio genu posterior, pada ujung distal
femur dan ujung proximal tibia. Fossa poplitea ini berbentuk belah
ketupat. Fossa poplitea dibatasi:
a) sebelah

proximal

medial

m.

semimembranosus

dan

semitendinosus
b) sebelah proximal lateral

: m. biceps femoris

c) sebelah distal lateral

: caput laterale mm. gastrocnemii dan

m. plantaris

d) sebelah distal medial

: caput mediale mm. gastrocnemii

m.

e) dasar

: planum popliteum femoris,

m.popliteus, capsula

f) atap

: fascia poplitea lanjutan ke distal

dari fascia lata.

Isi fossa poplitea adalah :

a) a/v. poplitea
b) v. saphena parva
c) v. cutaneus femoris posterior
d) nodus lymphaticus popliteus
e) sebagian n. obturatorius
f) n. ischiadicus atau cabangnya (n. tibialjs dan n. peroneus communis)
g) jaringan lemak
e.

Pes Anserina
Adalah merupakan persatuan dari 3 tendo, yaitu tendo dari:
a) m. sartorius
b) m. gracilis
c) m. semitendinosus

f.

Tendo Achiles (Tendo calcaneus)

Adalah persatuan dari tendo m. gastrocnemius dan m. soleus.
Tendo achiles melekat di tuber calcanei. Tendo inilah yang diketuk untuk
mengetahui refleks calcanei. Refleks calcanei adalah refleks fisiologis.

g.

Linea amputationes chopart

Linea ini sama dengan articulatio tarsi transversa.

h. Linea amputations lisfranc

Linea ini sama dengan articulationes tarsometatarsales.
i.

Canalis tarsi
Adalah suatu saluran yang terdapat di bagian bawah dari os talus dan
bagian atas dari os calcaneus. Saluran ini akan memisahkan articulatio
subtalaris di belakang dan articulatio talocalcaneo navicularis di depan.
Canalis tarsi dilalui oleh :
a) tendo m. tibialis posterior
b) tendo m. flexor digitorum longus
c) tendo m. flexor hallucis longus
d) a/v. tibialis posterior
e) n. tibialis

Canalis tarsi merupakan kelanjutan ke arah distal dari rongga

retromalleolaris medialis yang ditutupi oleh retinaculum musculorum
flexorum dan dilalui tendo mm. peronei.
Canalis tarsi berjalan miring ke depan dan lateral dengan luas
yang bertambah pada ujung anterolateral dan membentuk sinus tarsi.
Sinus tersebut berisi pembuluh darah, lemak dan ligamentum.
j.

Drop Foot
Terjadinya drop foot akibat dari kelumpuhan n. peroneus
profundus.

k. Genu valgum dan genu varum

Lurus tidaknya articulatio genu tergantung dengan perkembangan
articulatio ini.
1) Genu valgum
Garis berat tubuh melalui:
- condylus femoris lateralis
- capitulum fibulae Keadaan ini menyebabkan:
a) ligamentum colaterale mediale tegang
b) tekanan terutama pada meniscus lateralis
c) rongga sendi luas pada sisi medial
d) endorotatio luas dapat dilakukan
2) Genu varum
Keadaannya berkebalikan dengan genu valgum.
3) Genu rectum adalah keadaan normal dari articulatio genus. Pada genu
rectum garis berat melalui:
- pertengahan caput femoris
- pertengahan articulation genus
- pertengahan calcaneus

l.

Talipes atau pes

Talipes atau pes ada 4 bentuk yaitu :
1) Talipes equinus
Yaitu kaki tetap dalam keadaan flexi plantair.
2) Talipes calcaneus
Yaitu kaki tetap dalam keadaan dorsoflexi.
3) Talipes varus
Yaitu kaki tetap dalam keadaan inversi. Hal ini terjadi karena adanya
paralysis otot pronatores kaki:
- mm. peronei
- m. extensor digitomm longus
- m. extensor hallucis longus
4) Talipes valgus
Yaitu kaki tetap dalam keadaan eversi. Hal ini terjadi karena adanya
paralysis otot supinator kaki, yaitu :

- m. triceps surae
- m. tibialis posterior
- m. flexor hallucis longus
- m. flexor digitonim longus
- m. tinialis anterior
Selain talipes di atas, sebutan untuk keadaan kaki yang normal
disebut talipes rectus, di mana garis berat tungkai melalui bagian
tengah os calcaneus sampai permukaan bawah. Malleolus lateralis
lebih rendah daripada malleolus medialis.
Talipes planus adalah suatu keadaan di mana lengkung
medialis kaki datar/rendah, sehingga bagian medialis plantaris pedis
memberikan bekas pada lantai. Talipes planus terjadi karena
melemahnya m. tibialis posterior dan ligamentum calcaneonaviculare
plantar.

Sumber: Grays anatomy, snell, guidance, pantom, dll

-SEMOGA BERMANFAAT-