Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam
Ilmu Syariah
Oleh:
KHOIRUL ANAM
2103168
JURUSAN MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH
IAIN WALISONGO SEMARANG
2009
BIODATA
Nama
: Khoirul Anam
Tempat/Tgl lahir
Alamat
: Asmawi Ahmad
Nama Ibu
: Maskana
Alamat
Khoirul Anam
NIM: 2 1 0 3 1 6 8
ABSTRAK
Diantara sistem akad jaul-beli yang cukup banyak dipraktekkan oleh berbagai
lembaga keuangan Islam yakni
Adalah jual-beli
penjual harus
memberitahu harga produk yang dia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan
sebagai tambahannya. kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)
dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini penjual harus
memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang
diperlukan. Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah Bagaimana praktek
pembiayaan murabahah di PT Federal International Finance (FIF) syariah Demak? Dan
Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek pembiayaan murabahah di PT
Federal International Finance (FIF) syariah Demak?
Metode penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research.
Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan mencari data-data yang
diperlukan dari obyek penelitian yang sebenarnya. Setelah mendapatkan data yang
diperlukan, maka data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif analisis
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam paraktek murabahah yang dilakukan
PT Federal International Finance (FIF) syariah Demak yaitu dalam menentukan harga
perolehan barang ditambah dengan margin keuntungan yang diinginkan akan tetapi
semua biaya yang dikeluarkan PT FIF Syariah Demak dalam rangka memperoleh sepeda
motor, seperti biaya pengiriman, pajak, gaji pegawai, sewa. tempat usaha, dan sebagainya
ternyata juga dimasukkan ke dalam harga untuk suatu transaksi dan Dalam pelaksanaan
pembiayaan murabahah penawaran harga tidak disampaikan secara detail dan transparan
mengenai harga pokok dan margin keuntungan yang diinginkan oleh pihak FIF syariah
sebagai total biaya yang harus ditanggung oleh pembeli sesuai kesepakatan bersama
Melihat praktek yang demikian maka dapat dikatakan bahwa PT FIF Syariah
Demak tidak memenuhi syarat murabahah sehingga praktek PT FIF Syariah Demak
belum menerapkan konsep murabahah sebagaimana dalam konsep fiqh.. Karena tidak
memenuhi beberapa syarat pokok murabahah
DEKLARASI
MOTTO
>$)9# !# )
Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah 2)
iv
Khoirul Anam
NIM : 2103168
vii
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karya ilmiah ini kepada
orang-orang yang telah memberikan arti dalam hidupku
Yang tercinta bapak dan ibuku
(Bapak Asmawi dan Ibu Maskana)
Terima kasih atas kasih sayang dan doa restumu yang tiada henti membuat
Allah membukakan pintu rahmat-Nya hingga jerih payah dan usaha ini telah
tampak dilihat mata. Dan semoga tiada kan sia-sia.
Untuk adik-adikku tersayang
(zuliana dan Lilik Hidayah)
Yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan Untuk mencapai kesuksesan
inilah langkah awal kesuksesanku
Untuk semua sahabatku
Kau telah menjadi bagian hidupku. Thanks atas semua kebaikan, pengorbanan,
support dan doa Yang kau panjatkan demi kesuksesan kita semua
Dan pada akhirnya,
Kupersembahkan karya sederhana ini Untuk segala ketulusan kalian semua
Semoga apa yang telah menjadi harapan kan jadi kenyataan
Amien
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................
iii
iv
vi
vii
: PENDAHULUAN
13
21
D. Murabahah Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSNMUI/2000 Tentang Murabahah ...................................................................
BAB III
PRAKTEK
FEDERAL
PEMBIAYAAN
MURABAHAH
INTERNATIONAL
SYARIAH DEMAK
FINANCE
DI
PT
(FIF)
26
30
44
A.
BAB IV
50
55
: PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................
66
B. Saran ...........................................................................................................
67
C. Penutup ........................................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam mengajarkan bahwa, dalam bermuamalah tidak boleh
terjadi penipuan, pengkhianatan, pemalsuan dan ghasab, sebaliknya wajib
diselenggarakan dengan jelas dan terang-terangan serta tidak memasukkan
syarat atau praktek yang tidak jelas, agar tidak melanggar hak masyarakat.
Selain itu tetap dalam ruang lingkup yang jelas kehalalannya dan
menjauhkan dari yang jelas keharamannya serta menjaga dari yang syubhat.
Perkembangan Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS) sekarang ini semakin pesat
dan telah dikenal secara luas di Indonesia. Di antara lembaga keuangan
syari'ah itu antara lain Lembaga pembiayaan syariah, BMT, Asuransi Syari'ah,
Bank Syari'ah dan lain-lain. Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS) merupakan
1
Syariah.org/forums/archive/index.php'M 11 .html
Di antara sistem akad jual beli yang cukup banyak ditemukan pada
bank-bank dan lembaga keuangan syariah adalah apa yang disebut dengan
istilah murabahah, Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh Rasulullah
SAW dan para sahabatnya secara sederhana, murabahah berarti suatu
penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang
3
disepakati.
tersebut.
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari'ah: Deskripsi dan Ilustrasi,
Yogyakarta: Ekonsia, 2004, hlm. 3.
3
Adiwarman karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: III T Indonesia,
2003, hlm 161
4
Saat ini ada dua jenis lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan bank
dan lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,
sedangkan lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan atau
lembaga pembiayaan lebih berfokus kepada salah satu bidang saja apakah
penyaluran dana atau penghimpunan walaupun ada lembaga pembiayaan
melakukan keduanya. Bentuk dari lembaga keuangan bukan bank ini adalah:
83
Askarya, Akad &Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm,
Kasmir, Bank dan Lembaga Keunangan Lainnya, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,
2003, hlm. 2
8
file:///D:/wap/aplikasi%20akad%20murabahah.htm
tinjauan
pembiayaan
1. Tujuan Formal
Yaitu untuk melengkapi dan memenuhi salah satu syarat akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) dalam bidang Muamalah di
Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo
Semarang.
2. Tujuan Material
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
mengetahui
tinjauan
hukum
Islam
terhadap
praktek
diteliti
dengan
judul
ANALISIS
PRAKTEK
PEMBIAYAAN
2. Danan Dany Shofa S.HI (2005) alumni fakultas syariah Semarang dalam
skripsinya
yang
berjudul:
Study
analisis
terhadap
pembiayaan
dokumentasi yang telah ada. untuk itu beberapa sumber buku atau data
yang akan membantu mengkaji secara kritis diantaranya buku-buku
yang ada kaitannya dengan tema skripsi yaitu tentang jual-beli
murabahah.
2. Metode Pengumpulan Data.
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
a. Observasi Yaitu usaha-usaha yang dilakukan guna mengumpulkan
data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang diteliti Ini berkaitan tentang
pelaksanaan pembiayaan murabahah di PT FIF syariah Demak
9
hlm. 91
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan IV, 2001,
tujuan
10
penyelidikan.
Metode
ini
digunakan
untuk
hlm.42.
11
12
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan Skripsi
D. Telaah Pustaka
E. Metode Penulisan Skripsi
12
Lexy J. Moleong., Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya Offset, Cet. Ke-25, 2008, hlm. 248-249.
BAB II
TINJAUAN UMUM MENGENAI MURABAHAH
A. Pengertian Murabahah
Murabahah sebagai salah satu bentuk jual beli dan secara operasional
murabahah merupakan salah satu produk lembaga keungan Islam diantara
produk-produk yang lain.
Dalam buku-buku Fiqih Muamalah Islamiah yang membahas jual beli
sangat banyak jumlahnya. Jumlahnya bisa mencapai puluhan, namun yang
dikembangkan sebagai sandaran pokok dalam pembiayaan modal kerja dan
investasi dalam perbankan syariah hanya tiga: (1). bai'al murabahah, (2).
1
keuntungan.
laba. Maksudnya :
Artinya: Menjual barang dagangan sesuai harga modal plus laba tertentu.
3
Sayyid Sabiq
Moh Rifai, Konsep Perbankan Syariah, Semarang: Wicaksana, 2002, hlm. 61.
Ali Mutahar, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi, 2005, hlm. 552.
3
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid (Analisa Fiqh Para Mujtahid), penerjemah Imam
Ghazali Said dan Ahmad Zaidun, Jakarta: Pustaka Amani, Cet. Ke 3, 2007, hal. 45
2
13
14
1. Menurut Ibnu Rusyd, jual beli murabahah ialah jika penjual menyebutkan
harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan
5
Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti suatu bentuk
jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi
harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah 11, Terj, Kamaludin A Marzuki, Fiqh Sunnah jilid 11,
Bandung: Pustaka, 1988, hlm 83.
5
Ibnu Rusyd, op,cit hal 45
6
Adiwarman Karim, op.cit., hlm. 103.
7
Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah Lingkup, Peluang, Tantangan, dan Prospek,
Jakarta: alvabet, 2000, hlm. 200.
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 81.
akan diambil pedagang eceran, serta besarnya angsuran kalau memang akan
9
(275 : )
Artinya: Padahal Allah telah menghalalkan jual-beli
10
mengharamkan riba (QS. Al-Baqarah : 275).
dan
(282 : )
(29 :
)
hlm. 101
Syafi'i Antonio, Bank Syariiah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2003,
10
2. Al-Sunnah, di antaranya:
a. Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh HR. Ibnu Majah
(
)
13
(
) Artinya: Dan dikeluarkan dari
14
13
Muhammad bin Ismail al-Kahlani as-San'ani, Subul as-Salam, Kairo: Syirkah Maktabah
Mustafa al-Babi al-Halabi, 1950, hlm. 4.
14
Ibid.,
15
Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Kairo: Maktabah Dar al-Turas, tth, Juz III, hlm. 147.
keutamaan
(khilafatul
aula)
dikarenakan
hal
tersebut
Abdurrahman Al Jaziri, Kitab Al-Fiqh Ala Al- Madzhab Al- Arbaah Juz Tsani, Mesir:
Al-Makrabah Al-Tujjariyah Al- Kubro, tth. hlm 278-279.
17
5. Jika barang yang akan dijual tersebut dibeli dari pihak ketiga, maka
perjanjian jual-beli yang dengan pihak pertama tersebut harus sah
menurut syariat Islam.
6. Murabahah memegang kedudukan kunci nomor dua setelah prinsip
bagi hasil dalam bank Islam, ia dapat diterapkan dalam:
a. Pembiayaan pengadaan barang
b. Pembiayaan pengeluaran Letter of Credit (L/C)
7. Murabahah akan sangat berguna sekali bagi seseorang yang
membutuhkan barang secara mendesak tetapi kekurangan dana pada
saat itu ia kekurangan likuiditas. la meminta pada bank agar
membiayai pembelian barang tersebut dan bersedia menebusnya pada
saat diterima. Harga jual pada pemesan adalah harga beli pokok plus
margin keuntungan yang telah disepakati. Untuk menjaga hal-hal yang
tidak diinginkan kedua belah pihak harus mematuhi ketentuanketentuan yang telah disepakati bersama.
Bank
Pemesan
19
20
22
19
suatu hukum tergantung pada keberadaan sesuatu itu, dan dari ketiadaan
sesuatu itu diperoleh ketetapan ketiadaan hukum tersebut. Yang dimaksudkan
adalah keberadaan secara syara, yang menimbulkan efeknya.
24
Hal senada
bagian
dari
harga.
Sedangkan
mengetahui
harga
Abd al-Wahhab Khalaf, Ilm Usul al-Fiqh, Kuwait: Dr al-Qalam, 1978, hlm. 118.
Muhammad Abu Zahrah, Usul al-Fiqh, Cairo: Dr al-Fikr al-Arabi, 1958, hlm. 59.
26
Abdul Ghofur Anshori, Hukum dan Praktik Perwakafan di Indonesia, Yogyakarta: Pilar
Media, 2006, hlm. 25.
25
27
Rukun jual beli ada tiga, yaitu aqid (penjual dan pembeli), ma'qud
alaih (obyek akad), shigat (lafaz ijab kabul).
1.
aqid (penjual dan pembeli) yang dalam hal ini dua atau
beberapa orang melakukan akad,
27
a. Memberi manfaat menurut Syara', maka dilarang jual beli bendabenda yang tidak boleh diambil manfaatnya menurut Syara', seperti
menjual babi, cecak dan yang lainnya.
b. Jangan dikaitkan atau digantungkan kepada hal-hal lain, seperti; jika
ayahku pergi kujual motor ini kepadamu.
c. Tidak dibatasi waktunya, seperti perkataan saya jual motor ini
kepada Tuan selama satu tahun, maka penjualan tersebut tidak sah,
sebab jual beli adalah salah satu sebab pemilikan secara penuh yang
tidak dibatasi apa pun kecuali ketentuan syara'.
d. Dapat diserahkan dengan cepat maupun lambat,
e. Milik sendiri, tidaklah sah menjual barang orang lain dengan tidak
seizin pemiliknya atau barang-barang yang baru akan menjadi
miliknya.
28
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Membahas Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002, hlm. 72-73
Rukun dari akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi ada
beberapa, yaitu:
1). Pelaku akad, yaitu ba'i (penjual) adalah pihak yang memiliki barang untuk
dijual, dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan
membeli barang;
2). objek akad, yaitu mabi' (barang dagangan) dan tsaman (harga); dan 3)
shighah, yaitu Ijab dan Qabul.
Beberapa syarat pokok murabahah, antara lain sebagai berikut.
a) Murabahah merupakan salah satu bentuk jual beli ketika penjual
secara eksplisit menyatakan biaya perolehan barang yang akan
dijualnya dan menjual kepada orang lain dengan menambahkan
tingkat keuntungan yang diinginkan.
b) Tingkat keuntungan dalam murabahah dapat ditentukan berdasarkan
kesepakatan bersama dalam bentuk lumpsum atau persentase tertentu
dari biaya.
c)
tersebut
tidak
dapat
dijual
dengan
prinsip
murabahah.
Contoh (1) : A membeli sepasang sepatu seharga Rpl00 ribu. A ingin
menjual sepatu tersebut secara murabahah dengan margin 10 persen.
Harga sepatu dapat ditentukan secara pasri sehingga jual beli murabahah
29
tersebut sah.
Contoh 2) : A membeli jas dan sepatu dalam satu paket dengan harga
Rp500 ribu. A dapat menjual paket jas dan sepatu dengan prinsip
murabahah. Akan tetapi, A tidak dapat menjual sepatu secara terpisah
dengan prinsip murabahah karena harga sepatu secara terpisah tidak
diketahui dengan pasti. A dapat menjual sepatu secara terpisah dengan
harga lumpsum tanpa berdasar pada harga perolehan dan margin
keuntungan yang diinginkan.
D. Murabahah Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSNMUI/2000 Tentang Murabahah
1. Ketentuan umum murabahah dalam bank syariah adalah sebagai berikut:
a. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba
b. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah islam
c. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang
telah disepakati kualifikasi nya
29
d. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri,
dan pembelian ini harus sah dan bebas riba
e. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, semisal pembelian dilakukan secara berhutang
f. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)
dengan harga jual senilai dengan harga beli ditambah keuntungan,
dalam hal ini bank harus memberitahukan secara jujur harga pokok
barang kepada nasabah berikut biaya-biaya yang diperlukan
g. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada
jangka waktu yang telah disepakati
h. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad
tersebut, pihak dapat mengadakan perjanjian khusus kepada nasabah
i. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang
dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah
barang secara prinsip menjadi milik bank
2. Ketentuan murabahah kepada nasabah
a. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu
barang atau asset kepada bank
b. Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih
dahulu asset yang di pesannya secara sah dengan pedagang
c. Bank kemudian menawarkan asset tersebut kepada nasabah kemudian
nasabah harus menerima atau membeli sesuai dengan perjanjian yang
30
30
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah
Nasional, Ciputat: CV. Agung Persada, 2006, hlm 24-27.
BAB III
PRAKTEK PEMBIAYAAN MURABAHAH DI PT FEDERAL
INTERNATIONAL FINANCE (FIF) SYARIAH DEMAK
30
31
investor.
2. Visi Misi
Adapun yang menjadi visi misi PT Federal International Finance
(FIF) Syariah Demak adalah:
Visi: "Menawarkan solusi keuangan terbaik bagi para pelanggan secara
individual"
Misi :
1. Beroperasi secara lugas dengan tetap mengindahkan aspek kehatihatian.
2. Berkontribusi dalam meningkatkan distribusi sepeda motor produk
Astra
3. Memenuhi harapan para pelanggan, karyawan, pemegang saham,
kreditur dan pemerintah
4. Menawarkan produk yang terjangkau bagi pelanggan
3. Nilai Dan Budaya
Ibid.,
NILAI
1. Memberikan yang terbaik kepada stakeholder
2. Menghargai prestasi individu dengan tetap mengedepankan
kerjasama
3. Semangat untuk mencapai kesempurnaan
4. Home Profil Visi & Misi
5. Peduli dan berbagi kepada sesama
BUDAYA
1. Mengejar kreativitas dan inovasi yang berkesinambungan
2. Bekerjasama dalam mencapai tujuan
3. Mengutamakan integritas dalam bekerja.
4. Prinsip-Prinsip Pembiayaan Syariah
1). Prinsip Jual Beli Syariah
Menempatkan nilai-nilai religi saat menjalankan idealisme
usaha dalam bingkai semangat yang dilandasi nilai-nilai universal
untuk kemaslahatan ummat dalam memijudkan transaksi yang adil dan
mencegah kemgian atau beban yang memberatkan di kemudian hari.
2). Universal
Tidak membeda-bedakan latar belakang suku, agama, ras dan
golongan dalam memberikan pelayanan.
3). Jelas
Prinsip ini tercermin dari penyampaian informasi dalam
kontrak mengenai tanggungjawab dari kondisi pembiayaan yang
disepakati bersama.
4). Bersih
Hanya menggunakan tata cara pembiayaan Syariah untuk
menjamin semua transaksi dilakukan dengan cara yang sesuai dengan
syariah.
5). Terbuka
Penawaran harga disampaikan secara detail dan transparan
mengenai harga pokok produk dan margin keuntungan yang
diinginkan oleh FIF sebagai total biaya yang harus ditangguiig oleh
pembeli sesuai dengan kesepakatan bersama.
6). Adil
Melalui pembiayaan Syariah, FIF menempatkan nasabah
pengguna dana dalam hak, kewajiban, keuntungan dan resiko yang
berimbang.
7). Jujur
Jujur dalam menyampaikan informasi yang ada.
KA-POS/READHEAD
KRISTIAWAN
Credit ops
- Yustinus
- Rudi
Hartana
- Maskan
Ar Ops
Nuryanto
Prayitno
Colector
Customer
servis
-Diana catur
R Finance
- Singgih
- Yunus
Kasir
- Resti
- Dian
-Joko R
-Slamet G
-Gion
OB
Herdy K.
Perjanjian
Pembiayaan
Syariah
(selanjutnya
disebut
4.
: ...............................................................................
: ..................................................................................
Warna
:.............................................................................
Nomor BPKB
: ..............................................................................
Harga OTR
: Rp...........................................................
Biaya
Rp.
Administrasi
Harga
Perolehan
Rp..............................................................
Uang Muka
Rp...............................................................
Pokok
Pembiayaan
Rp.........................................................
Rp...............................Angsuran terakhir
Rp...............................Angsuran
jatuh
tempo
pada
Pertama, bagaimana
Pihak
Pertama
merupakan
perbuatan
pidana
meninggal
dunia
atau
mengajukan
penundaan
pembayaran kewajibannya.
Dengan berakhirnya perjanjian karena sebab-sebab diatas, maka:
a. Pihak pertama berhak menuntut pelunasan kepada Pihak Kedua.
Sebagaimana pihak kedua setuju untuk melakukan pelunasan atas
seluruh atau sisa kewajiban pembiayaan yang masih ada, untuk
seketika dan sekaligus lunas.
b. Apabila Pihak Kedua tidak dapat melunasi seluruh/ sisa
kewajibannya kepada Pihak Pertama, maka Pihak Kedua sepakat
mengikatkan diri untuk menyerahkan kembali Barang Jaminan
kepada Pihak Pertama untuk dijual guna pelunasan seluruh/ sisa
kewajibannya
sebagaimana
Pihak
Pertama
berhak
untuk
dengan
Perjanjian
ini
sepenuhnya
menjadi
1) Nasabah membawa identitas diri asli dan foto copy KTP suami istri.
2) Nasabah membawa Kartu Keluarga, rekening listrik.
3) Nasabah membawa slip gaji pegawai
b. Kemudian pihak FIF melakukan survey, setelah proses penyurveiyan
kemudian pihak FIF berhak menentukan apakah pengajuan pembiayaan
itu di terima atau ditolak.
Setelah pengajuan pembiayaan itu di setujui oleh pihak FIF kemudian
pihak FIF mengeluarkan unit sepeda motor.
Pembiayaan murabahah adalah produk yang dijalankan oleh PT FIF
syariah Demak merupakan interprestasi dari pembiayaan jual-beli, hal ini
dimaksutkan untuk menghindari praktek system bunga yang dipraktekkan oleh
lembaga keuangan konvensional
PT FIF syariah mengartikan pembiayaan murabahah adalah akad jualbeli atas barang tertentu dan penjual menyebutkan margin keuntungan kepada
nasabah. Syarat utama dalam pembiayaan murabahah adalah mengetahui
harga dasar dan keuntungan yang disepakati oleh kedua belah pihak, dalam
menentukan harga jual nasabah tidak dijelasakan secara terperinci biaya-biaya
apa saja yang dikeluarkan oleh pihak
memperoleh barang.
Dalam pembebanan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT FIF Syariah
Demak terkait dengan pengadaan barang yang diinginkan oleh nasabah
tersebut tidak ditambahkan dalam harga dasar suatu barang akan tetapi
dimasukan biaya administrasi, biaya administrasi tersebut terdiri dari biaya-
biaya apa saja yang akan dikeluarkan oleh pihak PT FIF Syariah Demak yang
harus ditanggung dalam menjalankan bisnis ini, sepertiy biaya untuk menggaji
karyawan, biaya listik dan air dan biaya-biaya lainnya. Dengan asumsi
tersebut maka tidak adanya standar yang menyatakan biaya-biaya terkait
dengan pembiayaan suatu nasabah.
Contoh kasus:
Bapak Ahmad Ihwan melakukan transaksi jual beli murabahah atas
sepeda motor dengan pihak FIF syariah
1. Harga OTR (Or, The Road)
Rp. 19.200.000
Rp. 323.000
3. Biaya Administrasi
Rp. 700.000
4. Harga Perolehan
Rp. 20.223.000
5. Uang Muka
Rp. 5.000.000
6. Pokok Pembiayaan
Rp. 15.223.000
UANG
MUKA
3 000 000
3 500 000
4 000 000
4 500 000
5 000 000
24 BLN
963 000
935 000
907 000
880 000
852 000
36 BLN
742 000
721 000
700 000
679 000
658 000
48 BLN
618 000
600 000
582 000
565 000
Hasil Wawancara dengan bapak Didin, selaku nasabah PT FIF Syariah Demak pada
tanggal 25, 26, 28 Mei 2009.
5
Brosur PT FIF Syariah Demak
oleh nasabah yang berisi tentang serah terima pemberian kuasa atas barang
dari nasabah kepada PT FIF Syariah Demak yang kemudian benda tersebut
digunakan oleh nasabah
Berdasarkan hasil wawancara dengan PT FIF Syariah Demak
dijelaskan sebagai berikut:
1. Akad jual beli atas barang tertentu dan penjual menyebutkan dengan jelas
marjin keuntungan yang diperoleh kepada pembeli
2. dulu praktek pembiayaan murabahah dijelaskan secara rinci dan detail
syarat dan ketentuan akad murabahah oleh FIF namun dalam
perkembangannya masyarakat tidak mau proses yang bertele-tele dan lama
masyarakat menginginkan yang cepat atau instant.
6
7
Dokumen
Ibid
sebaiknya
nasabah
diberi
peluang
membaca
dan
Hasil Wawancara dengan bapak Didin, selaku nasabah PT FIF Syariah Demak pada
tanggal 25, 26, Mei 2009.
9
Hasil Wawancara dengan bapak ahmad ihwan selaku nasabah PT FIF Syariah Demak
pada tanggal , 28 Mei 2009.
BAB IV
ANALISIS PRAKTEK JUAL-BELI MURABAHAH DI FIF SYARIAH
DEMAK
Dalam jual beli Murabahah dapat digambarkan oleh tiga pihak yaitu A,
B dan C. A meminta B untuk membelikan barang yang dibutuhkan oleh A, B
tidak mempunyai barang-barang yang dimaksud, tapi B berjanji untuk
membelikannya dari pihak ke tiga yaitu C. Murabahah merupakan bentuk jual
beli dengan komisi dimana pembeli tidak mempunyai barang yang
diinginkannya kecuali lewat perantara atau ketika pembeli tidak mau susahsusah mendapatkannya sendiri sehingga mencari jasa perantara.
Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh
penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty
Moh Rifai, Konsep Perbankan Syariah, Semarang: Wicaksana, 2002, hlm. 61.
50
51
contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate of profitnya (keuntungan yang ingin diperoleh).
Ibid.,
Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah Lingkup, Peluang, Tantangan, dan Prospek,
Jakarta: alvabet, 2000, hlm. 200.
3
4 3 #? gB 3?
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu
(An-Nisa ayat 29). 4
Pada dasarnya ijab qabul harus dilakukan dengan lesan, akan tetapi
kalau tidak memungkinkan karena bisu, jauh dari barang yang dibeli maka
5
boleh dengan perantara surat menyurat yang mengandung arti ijab qabul .
Dalam mekanisme pembiayaan Murabahah yang terjadi di PT Federal
International Finance (FIF) Syariah Demak ijab qabul dilakukan dengan surat
menyurat yaitu dengan adanya surat perjanjian akad Murabahah yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak yang mana dalam surat tersebut
terdapat jumlah pembiayaan yang disetujui, jaminan yang dijaminkan, margin
yang disepakati serta jatuh tempo yang disepakati antara nasabah dengan
pihak PT Federal International Finance (FIF) Syariah Demak.
Adapun praktek pembiayaan murabahah di PT Federal International
Finance (FIF) Syariah Demak yaitu ternyata semua biaya yang dikeluarkan PT
FIF Syariah Demak dalam rangka memperoleh sepeda motor, seperti biaya
4
Adi Warman karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, jakarta :Gema Insani
Press 2000 hlm 87
prinsip
syar iah.
141
Dewan Syariah Nasional Mjelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah
Nasional, Cipitat: CV. Agung Persada, 2006, hlm 144
dimasukan biaya administrasi, biaya administrasi tersebut terdiri dari biayabiaya apa saja yang akan dikeluarkan oleh pihak PT FIF Syariah Demak yang
harus ditanggung dalam menjalankan bisnis ini, sepertiy biaya untuk menggaji
karyawan, biaya listik dan air dan biaya-biaya lainnya,
Tingkat keuntungan yang di inginkan oleh PT FIF Syariah Demak
berbeda-beda lamanya jangka waktu angsuran semakin lama jangka waktunya
semakin besar pula keuntungan yang diinginkan oleh PT FIF Syariah Demak
praktek. Dengan asumsi tersebut maka tidak adanya standar yang menyatakan
biaya-biaya terkait dengan pembiayaan suatu nasabah.
Dalam pelaksanaan pembiayaan murabahah penawaran harga tidak
disampaikan secara detail dan transparan mengetahui harga pokok dan margin
keuntungan yang diinginkan oleh pihak FIF syariah sebagai total biaya yang
harus ditanggung oleh pembeli sesuai kesepakatan bersama. Nasabah
ditempatkan sebagai posisi yang sangat lemah dalam transaksi ini
dikarenakan nasabah sangat membutukan kendaraan bermotor dan dalam
pengambilan STNK dan BPKB nasabah masih dikenakan biaya-biaya diluar
akad murabahah.
Hasil Wawancara dengan bapak Didin, bapak Ihwan selaku nasabah PT FIF Syariah
Demak pada tanggal 25, 26, 28 Mei 2009.
a) Murabahah merupakan salah satu bentuk jual beli ketika penjual secara
eksplisit menyatakan biaya perolehan barang yang akan dijualnya dan
menjual kepada orang lain dengan menambahkan tingkat keuntungan yang
diinginkan.
b) Tingkat keuntungan dalam murabahah dapat ditentukan berdasarkan
kesepakatan bersama dalam bentuk lumpsum atau persentase tertentu dari
biaya.
c) Semua biaya yang dikeluarkan penjual dalam rangka memperoleh barang,
seperti biaya pengiriman, pajak, dan sebagainya dimasukkan ke dalam
biaya perolehan untuk menentukan harga agregat dan margin keuntungan
didasarkan pada harga agregat ini. Akan tetapi, pengeluaran yang timbul
karena usaha, seperti gaji pegawai, sewa. tempat usaha, dan sebagainya
tidak dapat dimasukkan ke dalam harga untuk suatu transaksi. Margin
keuntungan yang
diminta
itulah
yang
meng-cover
pengeluaran-
pengeluaran tersebut.
d) Murabahah dikatakan sah hanya ketika biaya-biaya perolehan barang
dapat ditentukan secara pasti. Jika biaya-biaya tidak dapat dipastikan,
barang/komoditas tersebut tidak dapat dijual dengan prinsip murabahah.
Didalam akad murabahah yang dilakukan oleh PT FIF Syariah Demak
terdapat surat kuasa pembebanan jaminan fidusia yang harus ditandatangani
oleh nasabah
10
10
dari nasabah kepada PT FIF Syariah Demak yang kemudian benda tersebut
digunakan oleh nasabah
.
12
11
12
tersebut.
13
16
Para ulama mazhab berbeda pendapat tentang biaya apa saja yang
dapat dibebankan kepada harga jual barang tersebut. Misalnya, ulama mazhab
Maliki membolehkan biaya-biaya yang langsung terkait dengan transaksi jual
beli itu dan biaya-biaya yang tidak langsung terkait dengan transaksi tersebut,
namun memberikan nilai tambah pada barang itu. Ulama mazhab Syafi'i
membolehkan membebankan biaya-biaya yang secara umum timbul dalam
suatu transaksi jual beli kecuali biaya tenaga kerjanya sendiri karena
16
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid Wanihayatul Muqtashid, Juz. II, Beirut: Dr Al-Jiil,
1409 H/1989, hlm 293.
17
83
Askarya, Akad &Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm,
18
pembebanannya,
membolehkannya.
18
Mazhab yang
sedangkan
ketiga
mazhab
lainnya
membolehkan
pembebanan biaya tidak langsung bila tidak menambah nilai barang atau tidak
berkaitan dengan hal-hal yang berguna.
19
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan memperhatikan uraian bab pertama sampai bab kelima, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Murabahah adalah produk yang dikembangkan oleh PT Federal
International Finance (FIF) Demak produk ini didasarkan pada prinsip
jual-beli yang dalam istilah fiqh Islam disebut dengan bai al-murabahah
sebagaimana yang didefinisikan oleh ulama fiqh adalah menjual barang
dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang disepakatioleh
kedua belah pihak, Di dalam praktek murabaha yang dilakukan PT
Federal International Finance (FIF)F syariah Demak yaitu dalam
menentukan harga jual, harga perolehan barang ditambah dengan marjin
keuntungan yang diinginkan. Namun dalam kenyataannya bahwa semua
biaya yang dikeluarkan PT Federal International Finance (FIF)Syariah
Demak dalam rangka
66
67
syarat
pokok
transaksi
murabahah.
Jika
68
DAFTAR PUSTAKA
FiqhbMuamalah
kontekstual,
PT
Raja
Grafindo
Sijistani, Al-Imam Abu Daud Sulaiman ibn al-Asyas al-Azdi, Sunan Abi Daud,
Kairo: Tijarriyah Kubra, 1354 H/1935 M.
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari'ah: Deskripsi dan Ilustrasi,
Yogyakarta: Ekonsia, 2004.
Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2002.
Syafei, Rachmat, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001.
Syariah.org/forums/archive/index.php'M 11 .html
Syarifuddin, Amir, Garis-garis Besar Fiqh, Jakarta: Kencana, 2003.
undang-undang republik indonesia nomor 42 tahun 1999 tentang jaminan fidusa
Wawancara dengan bapak Didin, bapak Ihwan selaku nasabah PT FIF Syariah Pos
Demak pada tanggal 25, 26, 28 Mei 2009.
wap/aplikasi%20akad%20murabahah.htm
Wawancara dengan Bapak Kristiawan selaku readhead/Kepala PT FIF Syariah
Pos Demak pada tanggal 25 Mei 2009.
Yayasan Penterjemah/Pentafsir al-Quran,
Surabaya: DEPAG RI, 1978.
Al-Quran
dan
Terjemahnya,
Nama
NIM
Tempat Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Alamat
Riwayat Pendidikan Formal
: Khoirul Anam
: 2103168
: Jepara, 06 September 1984
: Laki-laki
:
:
1. MI Matoliul Huda Bugel Kec, Kedung. Kab
Jepara (1997)
2. MTS Matoliul Huda Bugel, Kec Kedung, Kab
Jepara (2000)
3. MA Walisongo Pecangaan Jepara
(2003)
4. Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang
Demikian riwayat hidup penulis ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 31 Desember 2009
Hormat saya,
Khoirul Anam