Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Daftar Isi
Waw Konsekutif
Imperatif, Larangan, Kohortatif, & Yusif
Partisip (Participle)
Infinitif
Kata Kerja Yang Menyatakan Keadaan (Stative Verbs)
Suffix Penunjuk Arah
Menyatakan Milik
Pola Kunyugasi Kata Kerja Biasa
Pengenalan & Penerjemahan Kata Kerja Ibrani
Suffix Pada Kata Kerja Bentuk Perfect
Suffix Pada Kata Kerja Bentuk Imperfect
Infinitif Konstruk Dengan Suffix
Tingkat-tingkat Perbandingan
Bentuk-bentuk Kata Bilangan
Langkah-langkah Praktis Dalam Eksegese Perjanjian Lama
Menganalisa Teks Mazmur 16:1
DAFTAR KATA
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1
2
5
10
15
21
25
27
30
39
44
47
48
51
56
64
78
83
88
BAHASA IBRANI 2
1. WAW KONSEKUTIF
1.1. Pengertian Waw Konsekutif
Waw Konsekutif adalah bentuk khusus dari Awalan Penghubung yang dapat
dijadikan Awalan pada bentuk-bentuk kata kerja Ibrani. Pengertian waktu pada
bentuk-bentuk kata kerja tersebut melalui Waw Konsekutif diubah menjadi
kebalikannya.
Bentuk kata kerja Perfek yang didahului oleh Waw Konsekutif disebut Perfek
Konsekutif, menyatakan pengertian Imperfek. Begitu pula sebaliknya. Bentuk kata
kerja Imperfek yang didahului oleh Waw Konsekutif ,disebut Imperfek
Konsekutif, menyatakan pengertian Perfek.
Waw Konsekutif ditulis dengan Waw, plus Patakh, plus Dagesh Forte pada
Konsonan berikutnya. Ketentuannya mirip dengan ketentuan untuk Awalan
Penentu. Bila, sebagai contoh, Waw Konsekutif di depan bentuk kata kerja
Imperfek untuk orang pertama tunggal, yang dimulai dengan Huruf 'alef, maka
Dagesh Forte dihilangkan dan vokal sebelumnya harus diperpanjang ( Patakh
menjadi Qamets ).
Contoh :
rKoz>a,w"
bTok.a,w"
Dagesh Forte juga dihilangkan oleh huruf non-Gutturals tertentu yang ditemani
oleh sebuah vokal Shewa. Hal ini terjadi sangat sering ketika Waw Konsekutif diprefix-kan kepada sebuah kata kerja yang dimulai dengan Yod, didukung oleh
sebuah vokal Shewa.
1.2. Fungsi Waw Konsekutif Dalam Kalimat
1.2.1. Menyatakan Pengertian Perfek
Dalam bahasa Ibrani, suatu riwayat biasanya dimulai dengan kata kerja dalam
bentuk Perfek, yang menyatakan suatu kegiatan yang sudah selesai. Kemudian,
dalam melanjutkan riwayat ini, dipakai kata kerja ( atau sejumlah kata kerja )
dalam bentuk Imperfek Konsekutif. Inilah cara yang paling umum dan
( Bara )
Sebuah riwayat dapat dilanjutkan dengan sejumlah besar ( dalam Kejadian pasal
1 ada puluhan ) kata kerja yang semuanya dirangkaikan satu dengan yang lain
menurut hukum-hukum tersebut.
( terjadi ).
1.3.1. Uraian yang menyangkut masa lampau sering dimulai dengan bentuk Imperfek
Konsekutif dari
yang dipersingkat menjadi
( dan terjadilah ),
kemudian disusul dengan beberapa kata kerja dalam bentuk Imperfek Konsekutif
pula. Contoh : Kejadian 11:2-3 :
TUGAS (1)
Analisalah ( parsinglah ) kata kerjanya & terjemahkanlah !
2
3
4
5
6
7
4
IMPERATIF
(2)
Ia telah menghakimi
Imperfek
2.M.Tunggal
2.F. Tunggal
2.M. Jamak
2.F. Jamak
IMPERATIF
Peliharalah !
( jangan dikacaukan dengan orang ketiga
Tulislah
Feminin tunggal : Dia telah menulis ).
Tambahan Suffix pada sebuah Imperatif akan menyebabkan adanya perubahan
vokalisasi, sebagaimana diperlihatkan dalam contoh-contoh berikut di bawah ini :
1
2
3
Hanya konteks yang dapat menentukan terjemahan kata yang tepat, apakah
mempertegas atau memperhalus. Berikut di bawah ini diberikan contoh-contoh
pemakaian partikel
1
2
3
dengan Imperatif :
2.2. LARANGAN
Orang Ibrani tidak pernah memakai Imperatif untuk larangan / negative commands.
Untuk mengekspresikan larangan selalu dipakai Imperfek Biasa terutama orang
kedua dengan kata ingkar
atau .
Kata Ingkar
kata ingkar
mengekpresikan sebuah Larangan Tetap (Permanent
Prohibition/Absolut Prohibition).
Larangan Tetap ini biasanya ditetapkan oleh Allah atau raja. Larangan ini
mutlak dan tidak memiliki unsur permintaan yang masih tampak dalam
2.3. KOHORTATIF
Kohortatif adalah bentuk khusus dari Imperfek Orang Pertama, untuk
mengekspresikan hasrat, perhatian, dorongan pribadi, atau penetapan diri untuk
memperlihatkan suatu aksi dari si pembicara.
kita membuat
Marilah
perjanjian, aku dan engkau
satu
( Keluaran 31:44 ).
Dan aku akan memelihara
hukummu terus-menerus
( Mazmur 119:44 ).
Dan aku akan membuat bagi
kalian satu perjanjian kekal
( Yesaya 55:3 ).
Dan kini, marilah kita membuat
satu perjanjian dengan Allah kita
( Ezra 10:3 ).
2.4. YUSIF
Dalam kalimat langsung ( direct speech ) tidak jarang Imperfek Orang Ketiga
dipakai dalam arti perintah tidak langsung/permintaan, yang disebut Yusif.
Misalnya :
1
2
akan menghakimi.
TUHAN
Atau, Kiranya TUHAN menghakimi.
akan menulis.
Anakku
Atau, Biarlah anakku menulis.
Partikel
sering ditambahkan setelah Yusif, untuk menegaskan; more emphatic.
Dalam hal ini partikel tersebut diklarifikasi sebagai particle of entreaty,
diterjemahkan kumohon. Berikut di bawah ini diberikan contoh-contoh
pemakaian Yusif :
1
2
3
TUGAS (2)
A. Pilihlah pasangan jawaban yang tepat !
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( 1 Tawarikh 28:9 )
( Mazmur 119:108 )
( Ulangan 31:19 )
( Yesaya 6:8 )
( Mazmur 143:8 )
( Mazmur 150:1 )
( Yesaya 45:19 )
( Amsal 3:3 )
( Mazmur 43:1 )
( Yeremia 17:14 )
( Yeremia 15:15 )
( Mazmur 109:26 )
1
2
3
3. PARTISIP ( PARTICIPLE )
Yang dimaksudkan dengan Partisip dalam bahasa Ibrani adalah sebuah bentuk kata
kerja yang dipakai sebagai Kata Sifat atau Kata Benda. Atau, sebuah kata sifat
yang berasal dari kata kerja, dan oleh karena itu ia dipakai untuk melukiskan
partisipasi dalam aksi atau suatu keadaan dari kata kerja itu.
Adapun ciri-ciri Partisip Ibrani adalah sebagai berikut :
a> Tidak mempunyai waktu ( tense ).
b> Hanya melukiskan keadaan.
c> Dibentuk dari kata dasar dengan perubahan vokal, tanpa ditambahkan Awalan atau
Akhiran Pelaku.
10
Sebagaimana dalam bahasa Inggris, begitu pula dalam bahasa Ibrani, Partisip dapat
berada dalam bentuk Aktif dan Pasif ( misalnya : writing - written, sending - sent,
redeeming - redeemed, making - made, seeking - sought ).
3.1. Partisip Aktif
Bahasa Ibrani mempunyai bentuk khusus dari kata kerja untuk melukiskan suatu
kegiatan yang sedang atau terus-menerus berlangsung, yaitu Partisip Aktif.
Partisip ini terdiri atas tiga konsonan dasar kata kerja & memiliki urutan vokal yang
khas dalam bentuk Maskulin Tunggal, yakni : ..... . Misalnya :
Maskulin
Tunggal
Maskulin
Jamak
Feminin
Tunggal
Feminin
Jamak
11
daripada . Misalnya :
12
Maskulin
Tunggal
Maskulin
Jamak
Feminin
Tunggal
Feminin
Jamak
Perhatikan :
Akhiran-akhiran Partisip Pasif Maskulin Jamak & Feminin Tunggal dalam keadaan
Constructus akan mengalami perubahan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk
kata benda. Misalnya :
13
TUGAS (3)
Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini, dengan terlebih dahulu memarsing
kata kerjanya !
''''
14
.1
.2
.3
.4
.5
.6
.7
4. INFINITIF
Infinitif adalah bentuk kata kerja yang menyatakan arti dasar sebuah kata kerja.
Misalnya :
Bahasa Inggris
to give
to write
to cut
Bahasa Indonesia
memberi
menulis
memotong
Infinitif Absolut
15
Arti
memberi ( to give )
menulis ( to write )
melihat ( to see )
menjadi ( to be )
mengirim ( to send )
mengetahui ( to know )
meninggal ( to die )
kembali ( to return )
Perhatikan :
[a] Kata kerja yang berakhir dengan Gutturals mendapat Patakh di bawahnya.
[b] Kata kerja yang memiliki Waw di tengah, hanya mendapat o tanpa a dalam
suku kata pertama.
4.1.2. Fungsi Infinitif Absolut
Pada dasarnya orang Ibrani memakai Infinitif Absolut sebagai Keterangan /
Adverb untuk kata kerja seperti berikut :
<a> Infinitif Absolut di depan bentuk Finite dari kata kerja yang sama,
menekankan kepastian, kesungguhan, atau kelengkapan pekerjaan/kegiatan
tersebut. Dalam menterjemahkan Infinitif Absolut ke dalam bahasa Indonesia
perlu ditambah kata keterangan : pasti, sungguh-sungguh, sama sekali, secara
sempurna. Misalnya :
semua pohon dalam taman itu
Dari
boleh kaumakan dengan bebas
( Kejadian 2:16 ).
Engkau pasti akan mati
( Kejadian 2:17 ).
Jika
kalian
sungguh-sungguh
mendengarkan suara-Ku
( Keluaran 19:5 ).
Kalian
harus
dengan
teliti
memelihara
perintah-perintah
TUHAN ( Ulangan 6:17 ).
<b> Infinitif Absolut di belakang bentuk Finite dari kata kerja yang sama,
dapat :
[1] Memberi tekanan kepada kata kerja tersebut. Terjemahannya sama seperti
pada 4.1.2.<a>.
[2] Menunjuk kepada suatu kegiatan yang berlangsung selama beberapa waktu :
...
...
16
<c> Infinitif Absolut yang berdiri sendiri menggantikan bentuk-bentuk kata kerja
yang Finite. Konteks yang mendahului menentukan bentuk Finite yang mana
yang dimaksudkan. Misalnya :
Mereka akan membeli dan mereka akan menulis dalam surat itu
( Yeremia 32:44 - Imperfek ).
4.2. Infinitif Konstruk
4.2.1. Ciri Khas Infinitif Konstruk
e
<a> Vokalisasinya hampir selalu ...... ( Qamets dari Infinitif Absolut
diperpendek menjadi Shewa Bersuara ). Secara kebetulan bentuk ini sama
dengan Imperatif, Maskulin, Tunggal, namun terjemahannya berbeda sama
sekali. Perhatikan tabel berikut di bawah ini !
,,.
17
Manakah lebih baik bagi kalian : Pemerintahan ( Reigning ) di atas kalian oleh 70
orang, yakni semua putra-putra Yerubaal, atau pemerintahan di atas kalian oleh
satu orang ?
4.2.2.2. Sebagai Genetif
Misalnya di Kejadian 2:4
Inilah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Pada hari penjadian
( making ) oleh TUHAN Allah bumi dan langit. Atau, ... Pada hari di mana
TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit.
18
<b> Preposisi
di depan Infinitif Konstruk biasanya diterjemahkan : pada waktu,
pada saat, bertepatan dengan. Misalnya di 2 Samuel 11:16
<c> Preposisi
di depan Infinitif Konstruk biasanya diterjemahkan : pada waktu,
namun dalam pengertian langsung sesudah, segera sesudah. Misalnya di Kejadian
27:34.
<d> Preposisi
di depan Infinitif Konstruk terutama menyatakan maksud/tujuan
suatu kegiatan. Misalnya di 1 Raja-raja 5:15 ( LAI : 4:34 )
...
Untuk mendengarkan hikmat Salomo.
Catatan tentang
19
Fungsi
sebagai pengantar pembicaraan langsung mirip dengan fungsi istilah
sebagai berikut atau fungsi Titik dua disusul tanda petik dalam bahasa Indonesia.
Praktisnya,
seringkali tidak perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
cukup diwakili dengan Titik dua & tanda petik. Misalnya di Kejadian 21:22
Dan terjadilah pada suatu saat Abimelekh dan Pikhol, Panglima tentaranya, telah
berkata kepada Abraham :Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau
lakukan.
TUGAS (4)
A. Terjemahkanlah ayat-ayat di bawah ini !
( Ulangan 4:2 )
( Zakaria 8:22 )
( Kejadian 1:14 )
( 1 Raja-raja 3:9 )
( Ezra 3:10 )
( 1 Raja-raja 2:27 )
( Kejadian 50:7 )
( Kejadian 25:22 )
( Yosua 8:16 )
( 2 Samuel 25:29 )
B. Analisa/parsinglah setiap kata & terjemahkanlah !
20
2
3
4
5
( Qatal ),
<b> Kata kerja corak E, diwakili oleh ( Kabed ),
<c> Kata kerja corak O, diwakili oleh ( Qaton ).
<a> Kata kerja corak A, diwakili oleh
Jumlah kata kerja corak A jauh lebih banyak daripada kata kerja corak E
ataupun corak O. Kata kerja corak O malah muncul begitu jarang sehingga
tidak akan diuraikan lebih lanjut dalam perkuliahan ini.
Pada umumnya, kata kerja corak E dan O termasuk Stative Verbs, yakni kata
kerja yang menyatakan suatu kondisi keberadaan tertentu, tidak menyatakan
suatu kegiatan atau gerakan seperti pada kata kerja-kata kerja yang lain.
Berikut di bawah ini diberikan beberapa contoh :
Pada halaman berikut diperlihatkan Pola Pembentukan Stative Verbs baik bentuk
Perfek maupun Imperfek, dibandingkan dengan Pola Pembentukan Kata Kerja Active.
ACTIVE
P
3.M.Tunggal
3.F. Tunggal
2.M.Tunggal
2.F. Tunggal
E
C
1.M/F
Tunggal
3.M/F Jamak
2.M. Jamak
2.F. Jamak
1.M/F Jamak
I
3.M.Tunggal
M 3.F. Tunggal
P
2.M. Tunggal
2.F. Tunggal
R
F
1.M/F
Tunggal
3.M. Jamak
3.F. Jamak
2.M. Jamak
2.F. Jamak
1.M/F Jamak
22
S T A T I V E
STATIVE VERBS
Dia (m) telah menjadi tua.
KATA SIFAT
Tua
Contoh :
(1) Orang itu telah menjadi tua ( sebagai Kata Kerja ).
(2) Orang itu adalah tua ( sebagai Kata Sifat ).
Kata Sifat dalam bentuk Maskulin jamak atau Feminin ( Tunggal/Jamak ) dengan
mudah dapat dibedakan dari Kata Kerja. Misalnya :
23
[a] Hanya Paradigma Imperfek saja yang mengikuti pola Stative Verb corak O,
yakni A pada suku kata kedua, menggantikan O dari
[b] Sedangkan Paradigma Perfek sesuai dengan kata kerja biasa corak A
(
).
TUGAS (5)
Analisa/parsing setiap kata & terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini !
24
Preposisi
( ke, kepada ) biasanya dipakai untuk menyatakan arah atau tujuan
suatu gerakan. Misalnya :
Tanah, bumi
Rumah
Gunung
Padang gurun
Kota
Surga
Ke rumah.
Ke gunung ITU
Ke gunung.
Ke padang gurun.
Ke kota ITU.
Ke Surga.
25
Mesir
Ke Mesir.
Yerusalem
Ke Yerusalem
Negev, Selatan
Ke arah Negev, ke Selatan.
dunia
Ke Sheol, ke dunia orang
Sheol,
orang mati
mati.
Utara
Ke Utara.
Timur
Ke Timur.
Selatan
Ke Selatan.
Laut, Barat
Ke arah laut, ke Barat.
Di sana/situ
Ke sana/situ.
TUGAS (6)
Analisa/parsinglah kata kerjanya & terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah
ini
1
2
3
4
26
7. MENYATAKAN MILIK
Dalam bahasa Ibrani, tidak ada kata kerja memiliki, atau mempunyai. Untuk
mengungkapkan hal tersebut, maka dipakai cara-cara sebagai berikut :
7.1. Pemilikan Pada waktu Sekarang
Diungkapkan melalui
preposisi
di depan Pemilik.
Dalam kalimat Ibrani, miliklah yang menjadi subyek kalimat, sedangkan dalam
kalimat Indonesia pemilik, yakni kata yang didahului oleh
Berikut di bawah ini diberikan beberapa contoh.
menjadi Subyek.
a. Perfek dari
yang harus menyesuaikan diri dengan gender & jumlah dari
milik, yakni benda yang dimiliki.
b. Preposisi
PERFEK
3.Maskulin
3.Feminin
2.Maskulin
2.Feminin
1.Mask./Fem.
PERFEK
3.Mask./Fem.
TUNGGAL
ARTI
Ia telah menjadi/berada; itu telah terjadi
ARTI
Mereka telah menjadi/berada, itu telah terjadi
28
2,Maskulin
2.Feminin
1,Mask./Fem.
IMPERFEK
3.Maskulin
3.Feminin
2.Mask./Fem.
1.Mask./Fem.
IMPERFEK
3.Maskulin
3.Feminin
2.Maskulin
2.Feminin
1.Mask./Fem.
ARTI
Ia akan menjadi/berada, itu akan terjadi
ARTI
Mereka akan menjadi/berada, itu akan terjadi
TUGAS (7)
Analisa/parsinglah kata kerjanya, lalu terjemahkanlah !
1
2
3
4
5
29
Untuk pengembangan kata kerja dasar bahasa Ibrani, tersedia 7 ( tujuh ) Pola
Pembentukan ( Stems ), yang masing-masing mempunyai ciri khas tertentu.
Ketujuh stems tersebut adalah : Qal, Nifal, Piel, Pual, Hitpael, Hifil, dan
Hofal.Nama Qal (
) berasal dari akar kata
, yang berarti ringan. Disebut
Qal, oleh karena tidak diberatkan oleh tambahan atau perubahan seperti yang
terjadi pada stem-stem lainnya. Sama persisi dengan namanya, Qal adalah Simple
Active Stem. Qal adalah konyugasi aktif biasa yang paling sederhana dan yang juga
paling sering muncul. Bentuk-bentuk kata kerja yang telah kita pelajari sampai
sekarang ini, semuanya termasuk dalam Konyugasi Qal.
BIASA
INTENSIF
KAUSATIF
AKTIF
QAL
PASIF
NIFAL
Mematikan
Dimatikan
PIEL
PUAL
Membunuh
Dibunuh
HIFIL
HOFAL
Menyuruh/membi
Disuruh/dibiarkan
arkan membunuh
membunuh
REFLEKSIF
HITPAEL
Saling membunuh
Catatan :
[1] Setiap Konyugasi/stem mempunyai bentuk Perfek & Imperfek tersendiri, seringkali
juga Imperatif, Partisip, dan Infinitif.
30
[2] Jarang ada kata kerja yang mempunyai 7 ( tujuh ) Konyugasi/stem semua ( sama
halnya dengan bahasa Indonesia ), namun sebagian besar muncul dalam Konyugasi
Qal.
[3] Untuk selanjutnya huruf Konsonan dalam kata kerja dasar ( akar kata ) disebut
radikal. Sebagai contoh :
Kata
Kini, kita akan memperhatikan enam (6) Konyugasi/Stem di luar Qal ( mengingat
Konyugasi/stem Qal sudah kita pelajari sebelumnya ) :
8.1. NIFAL
8.1.1. Arti NIFAL
Pada umumnya Nifal diterjemahkan sebagai pasif dari Qal. Pada kata
kerja tertentu Nifal dapat berarti refleksif. Dan untuk beberapa kata kerja yang
bentuk dasarnya adalah Nifal, sebab tidak ada Qal-nya, maka dalam hal ini arti
Nifal adalah Aktif Intransitif.
8.1.2. Pembentukan Nifal
Awalan
merupakan ciri khas seluruh konyugasi/stem Nifal.
Awalan & akhiran yang menyatakan subyek kata kerja tersebut mengikuti
stem Qal.
31
3.M.Tunggal
3.F. Tunggal
2.M.Tunggal
2.F. Tunggal
1.M/F
Tunggal
3 M/F Jamak
2.M.Jamak
2.F. Jamak
1 M/F Jamak
Qal Perfek
Ia (m) telah
memimpin
Ia (f) telah
memimpin
Engkau
(m)
telah memimpin
Engkau (f) telah
memimpin
Saya
telah
memimpin
Mereka
telah
memimpin
Kalian (m) telah
memimpin
Kalian (f) telah
memimpin
Kami
telah
memimpin
Nifal Perfek
Ia
(m)
dipimpin
Ia
(f)
dipimpin
Engkau (m)
dipimpin
Engkau (f)
dipimpin
Saya
dipimpin
Mereka
dipimpin
Kalian (m)
dipimpin
Kalian (f)
dipimpin
Kami
dipimpin
telah
telah
telah
telah
telah
telah
telah
telah
telah
Catatan :
[1] Perhatikan untuk Nifal Perfek ( orang ketiga, Maskulin, Tunggal ) persis sama
dengan vokal yang ditemukan pada nama Nifal itu sendiri.
digabungkan dengan stem konsonan pertama untuk membentuk sebuah
suku kata tertutup ( ) dan diteruskan dengan tanpa adanya perubahan sepanjang
formulasi Nifal Perfek untuk .
[2] Prefix
8.2. PIEL
8.2.1. Arti Piel
<a> Melalui Konyugasi Piel seringkali arti Qal diintensifkan ( perbuatan
tersebut dilakukan dengan lebih kuat atau secara berulang-ulang ).
Contoh :
32
Qal
Piel
<c> Ada kata-kata kerja tertentu yang bentuk dasarnya dalam bentuk Piel,
sebab tidak ada bentuk Qal-nya. Misalnya :
33
3.M.T.
3.F. T.
2.M.T.
2.F. T.
1.M/F.T.
3 M/F.J.
2.M.J.
2.F. J.
1 M/F. J.
Qal Perfek
Ia
(m)
memimpin
Ia
(f)
memimpin
Engkau (m)
memimpin
Engkau (f)
memimpin
Saya
memimpin
Mereka
memimpin
Kalian (m)
memimpin
Kalian (f)
memimpin
Kami
memimpin
telah
telah
telah
telah
telah
telah
telah
telah
telah
Piel Perfek
Ia (m) telah memimpin
( dengan paksa )
Ia (f) telah memimpin
( dengan paksa )
Engkau
(m)
telah
memimpin ( dg paksa )
Engkau
(f)
telah
memimpin ( dg paksa )
Saya telah memimpin
( dengan paksa )
Mereka
telah
memimpin ( dg paksa )
Kalian
(m)
telah
memimpin ( dg paksa )
Kalian
(f)
telah
memimpin ( dg paksa )
Kami telah memimpin
( dengan paksa )
8.3. Pual
8.3.1. Arti Pual
Bentuk-bentuk kata kerja Pual adalah Intensif Pasif, jadi tepat berlawanan
dengan Intensif Aktif ( Piel ). Dengan demikian Pual menyatakan PASIF
dari Piel.
8.3.2. Pembentukan Pual
Ciri khas seluruh Pual adalah vokal Qibbuts di bawah Radikal Pertama dan
Dagesh Forte dalam Radikal Kedua.
34
Pual Perfek
(m)
telah
Iamemimpin
(f)
telah
Iamemimpin
(m) telah
Engkau
memimpin
(f) telah
Engkau
memimpin
telah
Saya
memimpin
telah
Mereka
memimpin
(m) telah
Kalian
memimpin
(f) telah
Kalian
memimpin
telah
Kami
memimpin
8.4. HIFIL
8.4.1. Arti Hifil
Kata kerja dalam konyugasi Hifil bersifat Kausatif. Dengan kata lain, Hifil
menyatakan suatu proses sebab akibat.
8.4.2. Pembentukan Hifil
(
) dan Khireq lengkap ditempatkan pada Radikal Kedua pada orang
ketiga. Sedangkan Hifil Imperfek mendapat vokal Patakh dalam Prefix-nya.
35
Hifil Perfek
(m)
Iamemimpin
3.M.T.
telah
(m)
Iamenyebabkan
3.F. T.
Ia
(f)
telah
memimpin
2.M.T.
(m) telah
Engkau
memimpin
2.F. T.
(f) telah
Engkau
memimpin
1.M/F.T.
Saya
memimpin
telah
3 M/F.J.
Mereka
memimpin
telah
(m) telah
Kalian
memimpin
2.M.J.
2.F. J.
1 M/F. J.
(f)
Kalian
memimpin
telah
Kami
memimpin
telah
memimpin
Ia
(f)
menyebabkan
memimpin
Engkau (m)
menyebabkan
memimpin
Engkau
(f)
menyebabkan
memimpin
Saya
menyebabkan
memimpin
Mereka
menyebabkan
memimpin
Kalian
(m)
menyebabkan
memimpin
Kalian
(f)
menyebabkan
memimpin
Kami
menyebabkan
memimpin
telah
untuk
telah
untuk
telah
untuk
telah
untuk
telah
untuk
telah
untuk
telah
untuk
telah
untuk
telah
untuk
8.5. HOFAL
8.5.1. Arti Hofal
Biasanya Hofal menyatakan Pasif dari Hifil.
8.5.2. Pembentukan Hofal
36
Hofal Perfek
(m)
Iamemimpin
3.M.T.
3.F. T.
2.M.T.
2.F. T.
3 M/F.J.
(m)
Iadisebabkan
Ia
(f)
telah
memimpin
Engkau (m) telah
memimpin
(f) telah
Engkau
memimpin
Saya
memimpin
Mereka
memimpin
1.M/F.T.
telah
telah
telah
(m) telah
Kalian
memimpin
2.M.J.
2.F. J.
1 M/F. J.
(f)
Kalian
memimpin
telah
Kami
memimpin
telah
telah
untuk
memimpin
Ia (f) telah disebabkan
untuk memimpin
Engkau (m) telah
disebabkan
untuk
memimpin
Engkau
(f)
telah
disebabkan
untuk
memimpin
Saya telah disebabkan
untuk memimpin
Mereka
telah
disebabkan
untuk
memimpin
Kalian
(m)
telah
disebabkan
untuk
memimpin
Kalian
(f)
telah
disebabkan
untuk
memimpin
Kami telah disebabkan
untuk memimpin
8.6. HITPAEL
8.6.1. Arti Hitpael
Hitpael termasuk di antara tiga konyugasi yang bersifat intensif ( Piel,
Pual dan Hitpael ). Intensitas ini sering dalam arti kegiatan yang diulangulangi. Arti Hitpael biasanya Refleksif ( diri sendiri ) atau Resiproka (timbal
balik, saling).
8.6.2. Pembentukan Hitpael
Yang menjadi ciri khas seluruh Hitpael adalah awalan
katanya, serta Dagesh Forte dalam Radikal Kedua.
37
di depan akar
(m)
Iamemimpin
Hitpael Perfek
telah
(m)
Iamemimpin
3.F. T.
(f)
Iamemimpin
telah
2.M.T.
(m) telah
Engkau
memimpin
2.F. T.
(f) telah
Engkau
memimpin
1.M/F.T.
Saya
memimpin
telah
3 M/F.J.
Mereka
memimpin
telah
2.M.J.
2.F. J.
1 M/F. J.
(m) telah
Kalian
memimpin
(f)
Kalian
memimpin
telah
Kami
memimpin
telah
38
telah
dirinya
sendiri
Ia
(f)
telah
memimpin
dirinya sendiri
Engkau (m) telah
memimpin dirimu
sendiri
Engkau (f) telah
memimpin dirimu
sendiri
Aku
telah
memimpin diriku
sendiri
Mereka
telah
memimpin
diri
mereka sendiri.
Kalian (m) telah
memimpin
diri
kalian sendiri
Kalian (f) telah
memimpin
diri
kalian sendiri
Kami
telah
memimpin
diri
kami sendiri
9.4. Setelah memisahkan dan mengenali Prefix dari suatu bentuk Perfek serta
mengenali stem kata kerja itu tergolong, maka langkah berikutnya adalah
memisahkan & menganalisa Suffix untuk mengenali Person, Gender, dan
Bentuk dari kata kerja itu. Bentuk satu-satunya dari Perfek yang TIDAK
MEMILIKI SUFFIX adalah untuk orang ketiga Maskulin tunggal.
1
2
3
4
3.F.Tunggal
2.M. Tunggal
2.F. Tunggal
1.M/F.
Tunggal
5
6
7
8
39
3.M/F. Jamak
2.M.Jamak
2.F.Jamak
1.M/F.Jamak
9.5. Langkah selanjutnya adalah merekonstruksi akar kata kerja dari konsonankonsonan yang tersisa setelah semua Prefix & Suffix telah disingkirkan. Pada
semua Strong Verbs, dan bahkan pada Weak Verbs, hanya ada tiga konsonan
yang ditinggalkan untuk rekonstruksi akar kata kerja itu.
9.6. Langkah terakhir adalah menemukan akar kata kerja itu pada BDB Lexicon
untuk menemukan arti kata itu. Pada bagian ini pula kita dapat menemukan arti
selengkapnya dari bentuk stem kata kerja apa saja.
Langkah-langkah tersebut di atas sudah lengkap, dan kita sudah siap untuk penempatan
ataupun penterjemahan kalimat bahasa Ibrani dengan tepat. Contoh :
(1)
berbeda ( lagipula
tidak dipakai dalam bentuk Qal ). Tinggal dua kemungkinan
saja, yakni Piel atau Pual.
Kita mungkin berharap akan menemukan adanya Dagesh Forte pada Radikal Kedua.
Namun, dalam kasus kata kerja yang muncul, Dagesh Forte itu dihilangkan sebab
didahului oleh sebuah vokal Shewa. Adanya Khireq di bawah Radikal Pertama
menunjukkan bahwa kata kerja ini adalah Piel. Akhiran yang terlihat itu adalah untuk
orang ketiga jamak.
40
gender, dan bentuk dari orang pertama tunggal ( 1 cs ). Konsonan yang tersisa adalah
terdaftar dalam BDB Lexicon sebagai [ ], tanda kurung yang terlihat ini
menunjukan bahwa ia tidak muncul dalam stem Qal dalam Alkitab Bahasa Ibrani. Akar
kata kerja ini berarti dipisahkan.
tersebut adalah
, dan BDB Lexicon memberikan arti pergi, datang, berjalan.
Untuk Hitpael berarti berjalan ke sana ke mari.
41
. Ketentuan yang dipakai di sini tepat sama dengan contoh-contoh yang diberikan
di atas : Tatkala Radikal Ketiga dalam akar kata itu sama dengan huruf awal Suffix,
maka dua konsonan digabungkan dengan memakai Dagesh Forte.
Sebab
tidak mempunyai Prefix, maka ia kemungkinan sebagai Qal, Piel, atau
Pual. Oleh karena ia tidak mempunyai sebuah Dagesh Forte pada Radikal Kedua, maka
sudah pasti ia adalah Qal. Kata kerja
memberi.
terdaftar
06
07
08
09
10
01
02
03
04
05
42
06
07
08
09
10
Qal.
01
02
03
04
05
01
02
43
Namun demikian, obyek yang berbentuk suffix ganti orang dapat juga langsung
ditambahkan pada kata kerja tanpa memakai penanda-obyek atau preposisi.
Contoh :
Dia telah
memeliharaku.
Dia telah memilihmu.
3.f.t.
2.m.t.
2.f.t.
1.c.t.
Suffix
2.m.t.
2.f.t.
3.m.t.
3.f.t.
1.c.j.
1.c.t.
2.m.j.
2.f.j.
3.m.j.
3.f.j.
44
3.c.j.
2.j.m & f
1.c.j.
Suffix
2.m.t.
2.f.t.
3.m.t.
3.f.t.
1.c.j.
2.m.j.
2.f.j.
3.m.j.
3.f.j.
1.c.t.
Penjelasan :
<a> Suffix yang ditambahkan pada kata kerja rata-rata sama dengan suffix pada kata
benda dan preposisi, namun perhatikan :
[1] Suffix untuk orang pertama tunggal selalu memakai
atau
[3] Suffix untuk orang ketiga jamak lebih sering dan daripada dan
<b> Bilamana kata kerja menerima Suffix, maka tekanan dalam ucapan berpindah
kepada suku kata terakhir sehingga qamets pada suku kata pertama diperingan
menjadi Shewa.
<c> Untuk orang ketiga feminin tunggal, huruf terakhir dari
dengan
diganti
45
<e> Untuk orang kedua jamak yang ditambah Suffix tidak lagi dibedakan antara
feminin atau maskulin dan berubah menjadi :
Suffix
1.c.Tunggal
2.m. Tunggal
2. f. Tunggal
3.m. Tunggal
3.f. Tunggal
1.c. Jamak
Piel
3.m. Tunggal
Hifil
3.m. Tunggal
46
Suffix
1.c.Tunggal
2.m.Tunggal
2.f. Tunggal
3.m. Tunggal
3.f. Tunggal
1.c. Jamak
2.m. Jamak
2.f. Jamak
3.m. Jamak
3.f. Jamak
IM PERFECT
3.m.Tunggal dengan Nun
Energic
IMPERATIVE
Tunggal Jamak
3.m. Jamak
Penjelasan :
(a) Suffix pada Imperfect didahului oleh vokal e :
Sedangkan Suffix pada Perfect tunggal didahului oleh vokal a :
(b) Mengingat bahwa perubahan pada kata kerja Imperfect terjadi terutama pada awal
kata, ( disebabkan Prefix khas Imperfect ), maka bentuk-bentuk Suffix Ganti Orang
pada akhir kata tetap.
(c) Baik pada Imperfect tunggal maupun Imperatif tunggal sewaktu-waktu terdapat
47
Contoh :
menggantikan
1
2
3
ynIT'b.z:[] hm'l' yliae yliae 4
WnT'b.h;a] hM'B; ~T,r>m;a]w: hw"hy> rm;a' ~k,t.a, yTib.h;a' 5
12. SUFFIX PADA INFINITIF KONSTRUK
12.1. Fungsi Infinitif Konstruk
Infinitif Konstruk adalah bentuk dari kata kerja di mana kata kerja
dibendakan. Contoh Infinitif Konstruk dan terjemahannya :
Bahasa Ibrani
Bahasa Inggris
Keeping
Bahasa Indonesia
Pemeliharaan
Reigning
Pemerintahan
48
1.c. Tunggal
2.m. Tunggal
( Subyek )
(Subyek)
2.f. Tunggal
3.m. Tunggal
3.f. Tunggal
1.c. Jamak
2.m. Jamak
2.f. Jamak
3. m. Jamak
3.f. Jamak
( Obyek )
( Obyek)
^yl,['
rmov.Ti ^B.k.v'B.
.1
hm'x'l.Mih;-la, ~k,b.r'q'K.
.2
.2
.3
49
12.4.
.1
.2
.3
!Ayci-ta, Wnrek.z"B. .4
^yk,r'D>-lk'B. ^r>m'v.li .5
50
antara kata sifat & kata yang menjadi perbandingan kata benda.
13.1.2. Tidak jarang ada Infinitif yang muncul sebagai benda yang
diperbandingkan.
Sebab lebih baik bagi kami bekerja pada orang Mesir daripada kami mati
di padang gurun ITU ( Keluaran 14:12 ).
Dan dia mengasihi bahkan Rahel lebih daripada Lea ( Kejadian 29:30 ).
13.1.4. Awalan Penentu di depan kata sifat dapat juga menyatakan tingkat
Komparatif atau Correlative Comparative seperti lebih besar, lebih kecil,
lebih tua, lebih muda, dan seterusnya.
51
Nama yang lebih tua Lea, dan nama yang lebih muda Rahel
( Kejadian 29:16 )
13.2. Tingkat Superlatif
Bahasa Ibrani mengenal beberapa cara untuk mengungkapkan tingkat perbandingan
yang teratas ( Superlatif ).
13.2.1. Kata Sifat dengan Awalan Penentu yang menyusul setelah kata benda yang
tertentu pula, diterjemahkan sebagai Superlatif.
( di antara ) atau
52
TUGAS (11)
A. Pilihlah pasangan jawaban yang sesuai dari kolom sebelah kiri dengan kolom
sebelah kanan dengan cara mencari lawan katanya.
Misalnya :
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
(F)
(G)
(H)
(I)
(J)
(K)
(L)
(M)
(N)
(O)
(P)
(Q)
(R)
B. Kalimat-kalimat di bawah ini berisi sebuah bentuk Perfect kata kerja Ibrani.
Berikanlah terjemahan tepat untuk bentuk kata kerja tersebut, dengan cara
mengisi tanda garis bawah di sebelah kanan.
Untuk garis bawah (a) berikan Stem kata kerjanya,
Untuk garis bawah (b) berikan Person, Gender, dan Number-nya,
Untuk garis bawah (c) berikan akar kata kerja tersebut.
53
Contoh :
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
(a) Nifal
Dan ia akan dipotong dari umat-Nya
(b) 3.m.t.
( Keluaran 30:33 )
(c)
________
(a)
(b) ________
Siapa telah ......... ini dari tangan kalian ? Yes. 1:12 (c) ________
________
(a)
(b) ________
................................................. roti ( Ulangan 9:9 ). (c) ________
________
(a)
(b) ________
Sebab darinya .............................. ( Kejadian 3:19 ) (c)_________
________
(a)
(b) ________
Bukankah ...................... bagimu ? ( Amsal 22:30 ) (c) ________
________
(a)
(b) ________
Dan ...................... atas gunung ITU ? ( Ul. 10:10 ). (c) ________
________
(a)
(b) ________
................................... para nabi ( Yeremia 23:21 ). (c) ________
________
(a)
(b) ________
Sebab ............................... belas kasihan di mataku (c) ________
( Keluaran 33:17 ).
________
(a)
(b) ________
Kata-katamu ............................. ( Yeremia 15:16 ). (c) ________
________
(a)
(b) ________
Dan lihatlah, bapa-bapa kita telah ........................... (c) ________
oleh pedang ITU ( 2 Tawarikh 29:9 ).
________
(a)
(b) ________
TUHAN telah ..................... umat-Nya ( Rut 1:6 ). (c) ________
________
(a)
(b) ________
(c) ________
........................................ pada kalian perintah ITU
( Maleakhi 2:4 ).
________
(a)
(b) ________
...................... padamu di Mesir ( Keluaran 14:12 ). (c) ________
54
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
55
56
Ordinal Numerals
Maskulin
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Keenam
Ketujuh
Kedelapan
Kesembilan
Kesepuluh
Feminin
(1) Bilangan 1 ( m/f ) diklasifikasi sebagai Kata Sifat, yang mengikuti kata benda
yang diterangkannya dan harus sesuai dalam gender kata benda. Misalnya :
Satu hari.
Satu hukum.
(2) Bilangan 2 - 10 juga berfungsi sebagai Kata Sifat, walaupun mereka diklasifikasi
sebagai kata benda. Pada bentuk Absolutnya, mereka dapat berdiri sendiri sebelum
atau sesudah kata benda yang diterangkannya. Dalam bentuk Constructnya, mereka
harus berdiri sebelum kata benda yang diterangkannya.
Misalnya :
Dua lelaki
Dua istri
Dua lelaki
Dua istri
(3) Bilangan 2 harus sesuai dengan kata benda yang diterangkannya dalam gender
seperti contoh di atas. Namun, bilangan 3 - 10 mengikuti pola yang berbeda. Tatkala
mereka menerangkan kata benda Maskulin, mereka mengambil bentuk
57
Dua putera
Dua puteri
Tiga putera
Tiga puteri
(4) Bentuk-bentuk Absolut & Construct untuk Bilangan dapat dipakai SALING
BERGANTIAN, dengan tidak berbeda dalam artinya. Contoh :
Tiga hari
Tiga lelaki
Empat putera
dan empat puteranya bersamanya
Tiga hari
Tiga lelaki
(5) Sebab bilangan-bilangan itu adalah kata benda, maka untuk bilangan mulai 2 hingga
10 boleh menerima Pronominal Suffixes. Suffixes hanya bisa ditambahkan kepada
bentuk Construct dari bilangan itu. Hal ini pada umumnya hanya muncul pada
bilangan 2 saja. Contoh :
58
12
13
14
15
16
17
18
19
(1) Unit-unit ( 1,2,3, ... ) ditempatkan sebelum kata yang diterangkan. Untuk
bilangan 10, bagi Maskulin adalah
(2) Bilangan 11 - 19 harus sesuai dengan kata bendanya dalam gender. Pada umumnya
mereka muncul pada kata benda Jamak, walaupun sejumlah kata benda ( seperti
lelaki, hari, tahun dan jiwa ) boleh tetap berdiri pada bentuk tunggalnya
sesudah bilangan-bilangan ini. Misalnya :
11 hari
11 lelaki
11 tahun
59
,
,
60
, bentuk Construct :
Bentuk Jamak :
200 ( dual )
300
400
500-900 ( seperti di atas )
1000 ( Maskulin )
2000 ( dual )
3000
4000
, Jamak :
x 10
61
x 100
x 1000
TUGAS (12)
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan menterjemahkan ungkapan
bahasa Ibrani yang diberikan !
Misalnya : Pada hari apakah Allah beristirahat ?
( Kejadian 2:2 ).
Jawaban : Pada hari ketujuh.
01
Pertanyaan
Berapa total masa pemerintahan Daud ?
02
03
04
05
06
( 1 Raja-raja 19:18 ).
07
08
09
10
62
Jawaban
B. Tiap ayat di bawah ini terdapat sebuah kata kerja dalam bentuk Qal Perfect.
Sempurnakan terjemahan bentuk-bentuk kata kerja dengan mengisi tanda garis bawah
untuk kolom (a) berikan person, gender, dan number dari bentuk itu, dan untuk kolom
(b) berikan akar kata kerjanya.
Contoh :
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
(a) 2.m.j,
( 1 Raja-raja 18:24 )
(b)
___________
(a)
(b) ___________
dan dari Mesir .............................. putraku ( Hosea 11:1 ).
___________
(a)
(b) ___________
Maka ....................... namanya Yehuda ( Kejadian 29:35 )
___________
(a)
(b) ___________
Bagaimana ............ semua kata-kata ini ? Yeremia 36:17.
___________
(a)
(b) ___________
Mengapa ......................... denganku ? ( 2 Samuel 19:26 ).
___________
(a)
(b) ___________
Bagaimana ........................ dari langit ? ( Yesaya 14:12 ).
__________
(a)
(b) __________
............................... dari mana mereka ( 1 Samuel 25:11 )
___________
(a)
(b) ___________
Apakah ..................................................... ? ( Ayub 15:9 )
___________
(a)
(b) ___________
Dan ............................... padaku, Siapakah nama-Nya ?
( Keluaran 3:13 )
___________
(a)
(b) ___________
Tidakkah ....................... apakah ini ? ( Yehezkiel 17:12 )
___________
(a)
(b) ___________
Dan dua dari mereka ...... di sisi Yordan itu ( 2 Raja-raja
2:7 )
63
64
65
<2> Pada saat kita menyalin teks ini, pakailah sistim Satu ayat, satu
halaman, menyediakan bagian yang kosong pada halaman itu
untuk tambahan kemudian dari berbagai catatan observasi. Dengan
demikian, kita dengan mudah melihat struktur itu secara
menyeluruh untuk analisis eksegesis atau analisis gramatik.
Tentu saja, di mana dalam beberapa kasus, dua atau tiga ayat
dapat secara erat dikaitkan (secara khusus terkait secara gramatik)
maka kita harus menyalin ayat-ayat itu bersama- sama pada satu
halaman dengan maksud melihat seluruh struktur ayat-ayat yang
saling terkait itu.
Akhirnya, pada tahap ini, kita harus menemukan apakah teks yang
sedang kita tangani ada dalam bentuk naratif umum atau bentuk
puisi.
15.2. Observasi Gramatik
Pada tahap ini, kita akan memberi perhatian yang utama pada struktur kalimat
( bandingkan dengan Yohanes 20:30-31, 21:25 ). Untuk maksud tersebut, dua
fase berikut perlu diperhatikan :
[a] Penelitian Istilah ( Word Studi )
Penelitian istilah ini sendiri tidak gramatikal, namun sangat berguna untuk
memperoleh makna teks dengan cara yang saling melengkapi, dalam kasus
teks itu, yang berhubungan dengan beberapa subyek teologis secara khusus.
Tentu, dalam penanganan aktual terhadap teks kita, kita tidak perlu
melakukan penyelidikan istilah atas setiap kata dalam teks. Melainkan kita
harus selektif. Kendati tidak ada peraturan khusus untuk itu, dua langkah
berikut dianjurkan di sini :
(1) Arti Kata Secara Umum
Kata apa dalam teks kita, yang dipilih untuk diselidiki ? Apakah ada
kata yang bermakna yang kita pikir penting secara teologis dan
Alkitabiah. Daftarkanlah kata-kata ini, dan carilah arti kata-kata itu
dalam Kamus/Ensiklopedi Alkitab.
(2) Arti Kata Sesuai Dengan Konteks
Setiap kata dapat dipelajari & makna dasarnya dapat diperoleh. Oleh
karena itu, dalam eksegese kita harus memperhatikan bahwa kata yang
sama itu dapat memiliki lebih dari satu arti, dalam kasus-kasus tertentu.
Kita tahu semua bahwa kurun waktu pembentukan Perjanjian Lama
sangat panjang jika dibandingkan dengan Perjanjian Baru. Oleh karena
itu, kita perlu menemukan arti yang sangat tepat sesuai dengan konteks
66
67
68
[8] Penekanan melalui penggunaan kata kerja & kata benda dari
kata dasar yang sama. Dalam kasus seperti ini, kata benda
memiliki unsur menerangkan dan kata benda ini memberikan
penekanan yang bersifat melengkapi atas tindakan kata kerja.
Misalnya : Zakaria 1:14
69
70
71
Bila
pada awal kalimat, dapat diterjemahkan
sebagai penjelasan yang meyakinkan
sesungguhnya.
Bilamana diulangi (
........
) maka
terjemahannya apakah ... atau ....
72
73
Berarti : Kota yang kudus ( Yerusalem ) hanya dapat ditebus oleh YHWH sendiri.
Hifil : prakarsa atau pimpinan yang sebenarnya dalam satu
peristiwa dapat dicari dalam arti penyebab. Misalnya :
Keluaran 6:8
74
Ini menunjukkan bahwa YHWH-lah yang menyebabkan orang Israel untuk keluar dari
Mesir.
Hitpael : terdapat kegiatan satu sama lain, refleksif dan
diulang-ulangi. Misalnya : Kejadian 42:1
dengan
dalam ayat 4. Melalui kontras ini, kejahatan para pemimpin
waktu itu sangat ditonjolkan.
<2> Dalam dua ayat, setelah Atnah, berita utama disimpulkan secara emphatis
dengan menggunakan cara pembalikan.
<3> Dalam dua ayat nyata sekali bahwa akusatif-akusatif secara terus menerus
berada dalam urutan kata yang memberi penekanan.
75
<4> Bagian ayat 4 yang paling akhir ( setelah Atnah ) dapat dipandang sebagai
kesimpulan dan penutup dua ayat ini. Bagian ini secara langsung
mengungkapkan kejahatan-kejahatan yang dilakukan para pemimpin.
Selain daripada itu, hubungan secara konteks dengan bagian yang mendahului ayat 2
dan dengan bagian yang menyusul setelah ayat 5-6 dapat dimanfaatkan untuk eksegese.
(2) Teks Bertipe Puisi
Yang menjadi ciri khas pertama dari teks bertipe puisi adalah bahwa
struktur dasar kalimat mengikuti pola atau gaya tertentu. Secara
praktis bila kita memperhatikan 3 point berikut ini setiap kali
berhadapan dengan teks puisi, maka kita akan dapat mengeksegesekan
teks puisi sambil mengingat prinsip-prinsip pendekatan eksegetis yang
telah dibahas sebelumnya.
Sebagai pedoman umum, adalah bijaksana untuk berusaha
membedakan berita/kebenaran yang diwahyukan dari variasi- variasi
dalam gaya puitis yang menyertainya. Bagian variasi leteralis/puitis
yang ada dalam setiap teks yang bersifat puisi tidak boleh dipahami
secara harfiah, hanya bagian yang berisfat berita/kebenaran yang
diwahyukan boleh ditafsirkan secara langsung atau harfiah. Misalnya :
Mazmur 96
Ayat 1 - 10 - Berita/kebenaran yang diwahyukan,
Ayat 11-12 - Variasi puitis/sastra sebagai pelengkap,
Ayat 13
- Berita/kebenaran yang diwahyukan.
Tiga faktor penting untuk eksegese teks puisi adalah :
(a) Memberi penekanan melalui perubahan urutan kata tidak selalu
dapat diterapkan pada teks puitis, sebab perubahan urutan kata ini
dapat terjadi oleh karena sebab lain, misalnya parallelisme
akrostik, irama, dan lain-lain. Bila kita memperhatikan konteks,
tampaknya lebih cocok untuk melakukan eksegese terutama
melalui studi kata sambil memperhatikan struktur teks.
(b) Memberi penekanan melalui pengulangan tidak berlaku sama
seperti pada teks prosa, sebab yang menjadi ciri khas utama puisi
Ibrani adalah justru Paralellisme yang sebenarnya merupakan
semacam pengulangan. Dalam hal ini sekali lagi seharusnya
konteks & struktur teks-lah yang diperhatikan untuk eksegese,
dan bukan pengulangan.
76
(c) Partisip lebih sering dipakai dalam arti yang sama seperti kata
kerja yang ada pembatasan dalam teks yang bersifat puisi
daripada dalam teks prosa. Oleh sebab itu, fungsi Partisip yang
menyatakan kegiatan yang terus berlangsung atau profesi
orang tidak dapat langsung diterapkan, melainkan lebih tepat
untuk memperhatikan konteks agar menghasilkan eksegese yang
benar.
(3) Pengertian Waktu ( Tense ) Dalam Teks Prosa & Puisi
Mengingat bahwa pendekatan eksegetis kita menekankan aspek
Grammar dalam tiap teks, maka peranan waktu ( Tense ) dalam
bahasa Ibrani adalah penting untuk dipahami.
Pengertian waktu ( tense ) dalam eksegese harus sesuai dengan
unsur-unsur Grammar yang lain, termasuk konteks. Dengan demikian
jangan sampai dalam mencari makna teks melalui eksegese terhadap
tenses menghasilkan sesuatu yang melampaui dari apa yang didukung
oleh unsur Grammar yang lain.
Mengingat uraian di atas, maka perlu perhatian khusus untuk
gejala seperti Perfek Profetis, khususnya karena pandangan kaum
Injili tentang wahyu Allah yang mengakui unsur supranatural baik
dalam nubuat maupun di dalam wahyu ilahi.
77
Mazmur ini dinyatakan selaku karya Daud ( bandingkan dengan kisah Para
Rasul 2:25, 13:35,36 ) dan memuat serangkaian ungkapan yang sangat sesuai
dengan kurun waktu ketika Daud berada dalam pengejaran.
Untuk mengetahui sejauhmana pernyataan tersebut di atas adalah benar,
maka kita akan menganalisa teks Mazmur 16:1 ini dalam bahasa Ibraninya, sebagai
berikut :
16.1. Parsing Mazmur 16:1
1
78
TB : Miktam. dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
TL : Surat Peringatan Daud - Peliharakanlah aku, ya Allah karena aku harap akan
Dikau.
BIS : Mazmur Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Bahasa Jawa : Miktam. Anggitane Prabu Dawud.
Dhuh Allah, Paduka mugi karsaa rumeksa dhumateng kawula,
amargi kawula ngayom dhumateng Paduka.
KJV : Michtam ( graven, a permanent writing ) of David.
Preserve me, O God : for in Thee do I put my trust.
NIV : A Miktam of David
Keep me safe, O God, for in You I take refuge.
16.3. Tafsiran Mazmur 16:1
<a> Penyebutan nama daud ini dalam bahasa Ibraninya selalu didahului oleh kata
depan
79
Tafsiran
tersebut di atas tidaklah bertentangan dengan
pernyataan Perjanjian Baru, yang secara eksplisit menyebut Daud sebagai
penulis Mazmur (Markus 12:36, Kisah 1:16, 2:25,34, 4:25, dan Roma 4:6 ).
Yesus & para rasul mengikuti pandangan pada jamannya bahwa mazmurmazmur tersebut adalah karangan Daud dan bersifat mesianis. Para pendengar
jaman itu telah menangkap pesannya. Itulah yang pokok dan yang kita terima
dengan iman.
Dari kenyataan-kenyataan tersebut di atas, dapatlah disimpulkan
bahwa judul
pada mazmur-mazmur ini tidaklah boleh ditafsirkan
sebagai menunjukkan penulis dalam arti modern.
80
kitab Mazmur,
diterjemahkan mempercayai. Gagasan utamanya
adalah bahwa suatu tempat bukanlah suatu tempat perlindungan bila kita
tidak dapat mempercayainya.
(3) Penunjukkan yang lain timbul dari akar kata Ibrani ini, yakni gagasan
pengharapan sebagaimana diterjemahkan di dalam Amsal 14:32. Pengharapan
yang ditimbulkan ini mempercepat seseorang di dalam pelariannya untuk
menyelamatkan diri di bawah sayap-sayap ilahi.
81
16.4. Kesimpulan
Mazmur 16 ini menunjukkan bagaimana Daud mencari perlindungan dan penjagaan
kepada Allah sebagai Sumber Pertolongannya.
Mazmur ini merupakan nyanyian iman & sukacita seseorang yang memperoleh rahmat
Tuhan, yang menemukan Tuhan sebagai Warisannya & Pialanya
( bandingkan dengan ayat 5 ).
Setiap orang Kristen yang telah melihat dan mengalami cinta kasih Allah yang begitu
besar kepadanya ( bandingkan dengan Yohanes 3:16, Roma 8:32, 1 Yohanes 4:9-10 )
dapat belajar menjawab cinta kasih Tuhan itu dengan nyanyian ini.
82
DAFTAR KATA
Berjalan
Kanaan (f)
Musuh
Musuh
Demi, agar,
supaya
Menyimpang,
menjauh
Celakalah !
Juga, bahkan
Turun
Berdiri
Membuat,
berbuat
Bertanya,
meminta
Kebenaran,
kesetiaan (f)
Benih,
keturunan
Ada
Gunung Sinai
Kecil, tidak
berarti
Sabat, istirahat
Menjadi besar
Menjadi tahir
Takut, menjadi
takut
Penuh, menjadi
penuh
Kawanan
Domba (f)
Mendekati (i)
184
186
188
190
192
194
196
198
200
202
204
206
208
210
212
214
216
218
220
222
224
226
228
230
83
183
185
187
189
191
193
195
197
199
201
203
205
207
209
211
213
215
217
219
221
223
225
227
229
Berbaring
Lapar ( KS )
menjadi lapar
( KK )
Berangkat
Naik
Utara (f)
Sheol, Dunia
orang mati (f)
Laban
Jalan, jalan
hidup, cara
hidup
Kursi, tahta
Menangkap,
merebut
Nifal/Hitpael :
Bernubuat
Qal/Piel :
Menghimpun
Nifal :
berkumpul
Nifal :
dipatahkan
Nifal : menjaga
diri, memelihara
diri
Piel :
memberkati,
memuji
Piel : berbicara
Piel :
menghormati
Piel :
menutup(i)
Piel :
menghitung,
menceritakan
Pemimpin,
pemuka, pejabat
Harun
Piel : memuji
232
234
236
238
240
242
244
246
248
250
252
254
256
258
260
262
264
266
268
270
272
274
Sungai Yordan
Nifal : Berperang
Piel/Nifal : Meloloskan
(menyelamatkan) diri
Nifal :
Menyembunyikan diri
Hifil : menyembunyikan
Saul
Sikhem (f)
84
231
233
235
237
239
241
243
245
247
249
251
253
255
257
259
261
263
265
267
269
271
273
Mencapai,
menemukan
Menuangkan,
menumpahkan,
mencurahkan.
Nifal :
dituangkan
Terang
Sulung, anak
sulung
Kegelapan
Hifil :
mengangkat
sebagai raja
Hifil :
menghimpun
Hifil :
menghancurkan
Hifil :
melemparkan
Hofal :
dilemparkan
Satu
Hitpael :
berjalan-jalan
Di depan,
berhadapan,
melawan ( kata
depan )
Masih, lagi,
terus menerus
Hitpael :
meminta,
berdoa
Doa (f)
Mencuri
Bermimpi
Mereka sendiri
Melalui,
melewati,
276
278
280
282
284
286
288
290
292
294
296
298
300
302
304
306
308
310
312
Pual : dihormati
Menjadi kudus.
Piel : menguduskan
Hitpael : menguduskan
diri
Tengah.
Hifil : memisahkan,
membedakan.
Nifal : memisahkan diri
Membunuh
Hifil : menolong,
menyelamatkan
Jamak dari
Perkumpulan, jemaat
Hifil :
memperdengarkan,
memberitakan
Mencari, melawat,
memerintahkan
Hofal : dihukum
Taman, kebun
Ketakutan, takut (f)
Mengangkat, memikul
Hitpael : menagngkat
diri, bangkit
Esau
Mengumpulkan
Hitpael : berhimpun
Di manakah ?
Mimpi
Sendirian, saja ( ks )
di samping, kecuali
(kata depan)
Menjual, menyerahkan
Nifal : menjual diri,
85
275
277
279
( cstr )
281
283
285
287
289
291
293
295
297
299
301
303
305
307
309
311
melanggar
Meninggalkan,
membiarkan
314
Percaya,
mengandalkan,
hidup tenteram
Kuat ( kata
sifat )
316
318
Orang Ibrani
Qal :
menemp
320
322
dijual
Umat, perkumpulan (f)
Nifal : dibasmi,
dihancurkan
Hifil : membasmi
Menjadi kuat
Piel : menguatkan
Hifil : Berpegang pada
Hitpael : menguatkan
diri
Orang Mesir
Menempatkan,
meletakkan, memberi,
membuat
313
( cstr )
315
317
319
321
atkan,
menentukan,
memasukkan.
Inf. benda :
Kubur, makam
Yosua
Buah
Hanya, saja
( kata sifat )
Lembu
Absalom
Bersyeba
Balak
Gosyen
324
326
328
330
332
334
Lupa, melupakan
Berbuat dosa, berdosa
Seperti
Mengasihi
Nifal : tersisa
Hifil : menyisihkan
Abia
336 Asa
338
340
Babel
Hujan es
Ismael
342
Lapidot
344
Kusy
346
348
Moab
Milka
Elam
Yerobeam
Orang Kusy :
323
325
327
329
331
333
335
337
339
341
343
345
347
Nahor
86
350
Enak
352
354
356
Membentangkan
Busur
Sarai
Amalek
Orang Amalek :
349
351
353
355
357
Atalya
Zipor
Ribka
Kabar
87
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Biblia Hebraica Stuttgartensia ( BHS ), Stuttgart, 1983.
Boeker, T.G.R., Bahasa Ibrani Jilid 2, Batu : STT I-3, 1993.
Brown, Francis, The New Brown - Driver - Briggs - Gesenius Hebrew And
English Lexicon, Massachusetts : Hendrickson Publishers, 1979.
Hattori Yoshiaki, Langkah-langkah Praktis Dalam Eksegese Perjanjian Lama,
Batu : STT I-3, 1980.
Kelley, Page H., Biblical Hebrew, Michigan : William B. Eerdmans Publishing
Company, 1992.
Novak, AL., Hebrew Honey, Texas : J. Countryman Publishers, 1987.
Owens, John Joseph, Analytical Key To The Old Testament, Volume 3 Ezra Song of Solomon, Michigan : Baker Book House, April 1995 ( Third Printing ).
88