Você está na página 1de 16

Ankle Joint

Ankle Joint
Ankle joint termasuk sendi sinovial hinge joint, dibentuk oleh malleolus tibia dan fibula serta
talus membentuk tenon and mortise joint. Diperkuat oleh ligamen deltoideum dan ligamen collateral lateral
Pada sisi medial ankle joint diperkuat oleh 5 ikatan ligamen yang kuat, 4 ligamen yang
menghubungkan malleolus medial tibia dengan tulang tarsal bagian posterior, calcaneus,
talus dan navicular.
Tibiofibular inferior joint ditopang oleh liga-men interosseous tibiofibular serta ligamen tibiofibular anterior dan posterior. Gerak yg dihasilkan adalah gerak slide.
Pada saat dorsifleksi dan plantarfleksi ankle terjadi sedikit gerakan asesori dari fibula :
Pada saat plantarfleksi ankle, malleolus lateral (fi-bula) akan berotasi ke medial dan
tertarik kearah inferior serta kedua malleoli saling mendekati. Pada sendi superior, caput
fibula akan slide kearah inferior
Pada saat dorsifleksi ankle, malleolus lateral akan berotasi ke lateral dan tertarik kearah
superior serta kedua malleoli saling membuka. Pada sendi supe-rior, caput fibula akan slide
kearah superior.
Pada saat supinasi kaki, caput fibula akan slide ke distal dan posterior (external rotasi).
Pada saat pro-nasi kaki caput fibula akan slide ke proksimal dan anterior (internal rotasi).
Keempat ligamen tersebut secara kolektif dike-nal sebagai ligamen deltoid, terdiri atas ligamen calcaneotibial, talotibial anterior, tibiona-vicular, dan talotibial posterior.
Ligamen kelima dikenal sebagai ligamen spring (ligamen plantar calcaneonavicular) yang
memberikan hubungan horisontal antara os navicular & proyeksi sustentaculum tali pa-da
bagian medialcalcaneus.Pada sisi lateral ankle joint diperkuat oleh 3 li-gamen yang secara
kolektif dinamakan ligamen collateral lateral.
anterior dan posterior. Ligamen lateral lebih lemah daripada ligamen medial, dan ligamen
talofibular anterior paling lemah diantara semua ligamen ankle.
Permukaan yang konkaf adalah mortise, yang dibentuk oleh malleolus tibia dan fibula dan
permukaan yg konveks adalah talus, yang ber-bentuk kerucut dan melebar kearah anterior
de-ngan apex mengarah ke medial. Karena bentuk talus tersebut, maka ketika dor-sifleksi
kaki talus juga akan abduksi dan sedikit eversi, dan ketika plantarfleksi kaki talus juga akan
adduksi dan sedikit inversi disekitar axis oblique.
Gerak arthrokinematika ankle joint dapat dili-hat pada tabel 1.
Tabel 1. Gerak Arthrokinematika Ankle Joint
No. Gerak Fisiologis Gerak Arhtrokinematika
1. Dorsifleksi Slide ke posterior
2. Plantarfleksi Slide ke anterior

Jenis-jenis Anatomi
1. Subtalar Joint
Termasuk sendi sinovial plane joint, dibentuk oleh permukaan inferior talus & superior
calcaneus. Diperkuat oleh lig. deltoideum, lig. lateral, lig. talocalcanea interosseus, lig.
talocalcanea pos-terior & lateral. Menghasilkan gerak pronasi & supinasi serta inversi dan
eversi secara pasif.
Pada saat closed kinematika, berperan mengurangi gaya rotasi dari tungkai & kaki.
Permukaan yg konveks adalah calcaneus yg bergerak terhadap permukaan yang konkaf
yaitu talus.
Gerak arthrokinematikanya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Arthrokinematika Subtalar Joint
No. Gerak Fisiologis Gerak Arhtrokinematika
1. Supinasi dengan inversi Slide ke lateral
2. Pronasi dengan eversi Slide ke medial
2. Talonavicular Joint
Secara anatomis & fungsional merupakan ba-gian dari talocalcaneonavicular joint.
Distabilisasi oleh ligamen deltoid, bifurcatum, & ligamen talonavicular dorsal. Bersama-sama
dengan subtalar joint mengha-silkan gerak pronasi & supinasi terjadi gerak asesori
navicular yg disertai oleh gerak abduksi/adduksi + inversi/eversi.
3. Transversal Tarsal Joint
Biasa dikenal dengan Choparts Joint. Secara fungsional, merupakan sendi gabungan dari
2 sendi sisi medial oleh talonavicular joint dan sisi lateral oleh calcaneocuboid joint
walaupun secara anatomis terpisah. Yang paling besar menstabilisasi adalah liga-men
calcaneocuboid (ligamen plantaris yang panjang & pendek). Berpartisipasi dalam gerak
pronasisupinasi kaki, gerak asesori pasif (abduksi-adduksi, inversi-eversi).
4. Intertarsal & Tarsametatarsal Joint
Baik intertarsal maupun tarsometatarsal joint merupakan plane joint (non-axial) . Gerakan
yang dihasilkan adalah gerak slide.
5. Intermetatarsal Joint
Sendi-sendi ini mencakup 2 set sendi side-by-side, yaitu antara basis metatarsal I dan basis
metatarsal II dan seterusnya. Sendi-sendi tersebut tergolong nonaxial joint. Sendi-sendi
antara caput metatarsal adalah ba-gian yang penting dari arkus metatarsal. Gerakan yang
terjadi adalah membentuk arkus & mendatarkan arkus ketika kaki weight bearing.
6. Metatarsophalangeal Joint
Sendi-sendi ini adalah modifikasi condyloid joint. MTP joint ibu jari kaki berbeda dengan
lainnya karena lebih besar dan memiliki 2 tulang sesa-moid diantaranya. ROM ekstensi pada
MTP lebih penting daripa-da fleksi (berbeda dengan MCP). Ekstensi pada MTP sangat
dibutuhkan untuk aktivitas berjalan. Demikian pula, fungsi ibu jari kaki tidak terpi-sah
dengan jari-jari lainnya, tidak seperti pada ibu jari tangan.
7. Interphalangeal Joint
Interphalangeal joint pada kaki sama dengan pada tangan, yaitu tergolong hinge joint.
Gerak arthrokinematika MTP joint dan Inter-phalangeal joint sama dengan pada jari-jari

tangan.
8. Arkus Plantaris
Arkus plantaris terdiri atas : arkus longitudinal medial, lateral dan transversal.
Ketiga arkus tersebut dipertahankan oleh :
a. Bentuk tulang dan saling keterkaitan antara tulang satu dengan yang lainnya.
b. Ligamen dan aponeurosis plantaris merupakan struktur yang paling penting dalam
mempertahan-kan arkus
c. Otot-otot plantaris : otot tibialis posterior, fleksor hallucis longus, fleksor digitorum longus,
& peroneus longus .
a. Arkus Longitudinal Medial
Membentuk tepi medial kaki yg berjalan dari calcaneus melalui talus, navicular & 3
cuneiforme kearah anterior pada 3 metatarsal pertama. Talus berada pd puncak arkus &
seringkali sebagai keystone (bagian sentral dari arkus). Secara normal tdk pernah
menyentuh tanah/lantai.
b. Arkus Longitudinal Lateral
Berjalan dari calcaneus melalui cuboid kearah anterior pada metatarsal IV dan V. Secara
normal selama weight-bearing, arkus ini menyentuh tanah/ lantai.
c. Arkus Transversal
Berjalan dari sisi ke sisi melalui 3 cuneiforme ke cuboid. Cuneiforme II merupakan keystone
arkus ini.
Ligamen Ankle Joint
Ligamen dari Ankle joint adalah terutama terdiri dari jaminan ligamen, baik medial (dalam)
dan lateral (luar). Ini sangat penting dalam stabilitas pergelangan kaki itu sendiri:
A. Lateral Collateral ligament:
Agunan lateral ligamentum mencegah pembalikan berlebihan. Hal ini jauh lebih lemah dari
yang lebih besar dan dengan demikian medial ligamentum keseleo ke lateral ligamentum
jauh lebih umum. Hal ini terdiri dari 3 individu band:
1. Talofibular anterior ligamen (AFTL): berpindah dari fibula ke depan landaian tulang.
2. Calcaneofibular Ligamentum (CF L) menghubungkan kalkaneus dan fibula
3. Talofibular Ligamentum posterior (PTFL) lolos dari belakang fibula ke permukaan
belakang kalkaneus.
B. medial ligamentum Agunan:
Ligamentum medial juga dikenal sebagai ligamentum deltoid adalah jauh lebih tebal
daripada lateral ligamentum dan menyebar dalam bentuk kipas untuk menutupi bagian
distal (bawah) akhir tibia dan batin permukaan lereng, navicular, dan kalkaneus.
Inside of the ankle (medial ankle) Pergelangan kaki bagian dalam (medial pergelangan kaki)
Outside of the ankle (lateral ankle) Luar dari pergelangan kaki (lateral pergelangan kaki)
Myologi

Otot-otot pada kaki terdiri atas otot-otot ekstrinsik dan otot-otot intrinsik. Otot ekstrinsik
terletak pada bagian anterior, lateral dan posterior tungkai bawah sampai ke kaki. Otot
primemover plantarfleksi ankle adalah otot two-joint gastrocnemius dan one-joint so-leus.
Otot-otot lain yang memberikan kontribusi ter-hadap plantarfleksi adalah otot tibialis posterior, fleksor hallucis longus, fleksor digitorum longus, serta otot peroneus longus dan brevis.
Otot tibialis posterior merupakan otot supinator dan invertor yang kuat, yang membantu
me-ngontrol pronasi selama berjalan. Otot fleksor hallucis longus dan fleksor digito-rum
longus berperan sebagai primemover fleksi jari-jari kaki. otot-otot ini membantu menopang arkus longitudinal medial. Otot peroneus longus dan brevis secara utama berperan
sebagai evertor kaki. Otot peroneus longus juga membantu meno-pang arkus transversal
dan longitudinal lateral. Otot primemover dorsifleksi ankle adalah otot tibialis anterior (juga
invertor ankle), ekstensor hallucis longus, ekstensor digitorum longus (juga ekstensor jarijari kaki), dan peroneus tertius.
Hubungan Fungsional Ankle dan Kaki
Secara normal, external torsion nampak pada tibia sehingga mortise ankle menghadap sekitar 15o kearah luar. akibatnya, saat dorsi-fleksi kaki bergerak keatas dan sedikit ke lateral, dan saat plantarfleksi kaki bergerak ke ba-wah dan ke medial. Dorsifleksi merupakan
posisi stabil dari talo-crural joint (ankle joint) CPP. Plantarfleksi merupakan loose-packed
position. Talocrural joint lebih peka/mudah injury pada saat berjalan dengan tumit tinggi
karena ankle dalam posisi plantarfleksi yang kurang stabil. Pada closed kinematik, terjadi
supinasi subtalar dan transversal tarsal joint yang disertai dengan pronasi dari kaki depan
(plantarfleksi metatar-sal I dan dorsifleksi metatarsal V) hal ini meningkatkan arkus kaki
dan posisi stabil dari sendi2 kaki. Selama weight bearing (closed kinematik), ter-jadinya
pronasi subtalar dan transversal tarsal joint dapat menyebabkan arkus kaki menurun.
terjadi supinasi kaki depan yang disertai de-ngan dorsifleksi metatarsal I dan plantarfleksi
metatarsal V. Pada weight bearing, gerakan subtalar dan rota-si tibia saling mempengaruhi.
supinasi subta-lar joint dihasilkan oleh lateral rotasi tibia, juga sebaliknya. Ketika weight
bearing, penopang utama dari arkus adalah ligamen spring, ditambah dengan ligamen long
plantaris, plantar aponeurosis, dan ligamen short plantaris. Selama fase push-off, terjadi
plantarfleksi dan supinasi kaki serta extensi MTP joint sehingga meningkatkan ketegangan
pada plantar aponeu-rosis yang membantu meningkatkan arkus kaki. Seseorang yang
mengalami deformitas varus dari calcaneus, terjadi kompensasi saat berdiri berupa postur
pronasi calcaneus . Kondisi pes planus, pronated foot dan flat foot merupakan istilah yang
sering dipertukarkan pada pronated postur dari kaki belakang. Postur tersebut dapat
menurunkan arkus longi-tudinal medial kaki. Pes cavus dan supinated foot menunjukkan peningkatan arkus kaki
Tendon Achilles berasal gabungan dari tiga otot yaitu :
1. Gastrocnemius
2. sole us
3. otot plantaris kaki
Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon
tertebal dan terkuat pada badan manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari

pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada
bagian tengah-belakang tulang calcaneus.
Gerakan Pada Ankle Joint
Plantar Flexion Exercise
Dorsi Flexion Exercise
Inversion Dan Eversion

PERGELANGAN KAKI MANUSIA


(ANKLE)
a)

Tulang pada Pergelangan Kaki Manusia (Ankle)


Sendi pergelangan kaki bertindak seperti engsel. Tapi jauh lebih dari sendi
engsel sederhana. Pergelangan kaki sebenarnya terdiri dari beberapa struktur
penting. Desain yang unik pergelangan kaki membuatnya menjadi sangat stabil.
Sendi pergelangan kaki terdiri dari bagian bawah tulang tibia, tulang fibula dan
tulang talus yang berbentuk kubah, sering disebut ankle mortis.

Dalam ankle mortis, talus berfungsi sebagai sendi pegas, mempunyai korpus,
kolum dan kaput, berbentuk cembung, pada permukaan superiornya menyerupai
pelana kuda. Selain persendian tersebut ada persendian yang berada dibawah
persendian pergelangan tersebut yaitu persendian subtalar atau sendi talokalkaneal
adalah suatu sendi aksis tunggal yang menghubungkan tulang talus dan tulang
kalkaneus.

b)

Ligamen pada Pergelangan Kaki Manusia (Ankle)


Penyangga terkuat dari sendi pergelangan kaki adalah ligamen kolateral pada
bagian lateral. Ligamen kolateral ini mempunyai 3 bagian, yaitu :

o Ligamen talofibular anterior, berasal dari kolum talus dan melekat pada ujung fibula.
o Ligamen kalkaneofibular, berasal dari kalkaneus melekat pada ujung fibula.
o Ligamen talofibular posterior, berasal dari korpus talus melekat pada ujung fibula.
Penyangga terkuat bagian medial pergelangan kaki adalah ligamen deltoid
yang menghubungkan maleous medialis dengan navikular, sustentakum tali dan
bagian

posterior

talus.

Ligamen

deltoid

mempunyai

4 bagian,

yaitu

Tibionavikular, 2. Talotibial anterior, 3. Calcaneotibial, 4. Talotibial posterior.

: 1.

Ligamen lainnya pada kaki adalah corsal, plantar dan interoseus, sesuai
dengan tulang yang dihubungkannya. Secara umum ligamen dorsal bersifat tipis,
berada pada bagian atas arkus, sedangkan ligamen plantar bersifat tebal berfungsi
sebagai tierods yang menyangga arkus. Terdapat 2 ligamen plantar yang penting,
yaitu:
Ligamen plantar kalkaneonavikular, melalui permukaan bawah kalkaneus
yang disebut sustentakum tali menuju permukaan bawah navikularis membentuk
sling yang menyangga kaput talus. Ligamen ini membatasi gerakan talus ke bawah
dan membantu menyangga bagian tertinggi arkus, ligamen ini disebut juga spring
ligament.
Ligamen plantar panjang, terletak diantara kalkaneus, kuboid dan bagian
lateral tiga tulang metatarsal.
Salah satu ligamen interoseus yang penting adalah ligamen talokalkaneal
yang berada sepanjang kanal tarsal dan bagian akhir fibula, ligamen ini membentuk
serabut

fibrosa

yang

menghubungkan

dua

tuberkel

ligamentum cervicis.

c)

Otot-otot pada Pergelangan Kaki Manusia (Ankle)

dan

disebut

sebagai

Otot-otot kaki dan pergelangan kaki dapat dibagi menjadi otot intrinsik
dimana otot-otot tersebut beroigo dan berinsersi di dalam kaki, dan otot ekstrinsik
yang memiliki origo di luar kaki. Pembagian ini seperti pada otot-otot tangan.
Otot-otot ekstrinsik dibagi menjadi :
1)

Posterior. Terdiri dari otot triseps surae, disebut triseps surae karena mempunyai
tiga kaput, yaitu dua kaput gastrolonemius dan satu kaput soleus. Nama lain otot
triseps surae adalah otot gastrosoleus. Otot gastroknemius berasal dari bagian atas
lutut, mempunyai dua kaput yang melekat pada setiap kondilus femur. Setengah
bagian bawah dari otot gastroknemius menjadi tendon yang tipis disebut tendon
Achilles, melekat pada bagian posterior kalkaneus, menyebabkan plantar fleksi
pergelangan kaki. Otot triseps surae juga menyebabkan supinasi kaki ketika kaki
terfiksasi pada lantai. Otot soleus menyebabkan gerakan plantar fleksi pada saat
lutut fleksi. Kelompok otot-otot yang lain pada kaki dan pergelangan kaki melalui
bagian belakang maleolus, membantu plantar fleksi kaki. Otot triseps surae sangat
berperan mengangkat tumit dari lantai pada saat heel off gait.

2)

Lateral. Terdiri dari peroneus longus dan brevis. Peroneus longus letaknya lebih
tinggi dan superfisial, berorigo pada fibula dan berinsersi pada basis metatarsal
pertama. Peroneus brevis lebih rendah dan dalam, berorigo pada fibula dan
berinsersi pada basis metatarsal lima, keduanya berfungsi sebagai otot-otot evertor
kaki.

3)

Anterior. Terdiri dari tibialis anterior, ekstensor digitorum longus, ekstensor hallucis
longus dan peroneus tertius. Ekstensor hallucis longus berasal dari bagian anterior
fibula, berinsersi pada bagian anterior distal ibu jari. Fungsinya adalah ekstensi ibu
jari dan membantu dorso fleksi. Ekstensor digitorum longus berasal dari bagian
lateral tibia dan fibula, berinsersi pada bagian lateral empat jari-jari. Peroneus
tertius yang tampaknya berasal dari ekstensor digitorum longus berinsersi pada
basis metatarsal lima. Ekstensor digitorum longus dan peroneus tertius berfungsi
untuk dorso fleksi dan eversi kaki. Tibialis anterior berasal dari bagian lateral tibia
menyilang permukaan dorsal kaki, berinsersi pada bagian metatarsal pertama,
berfungsi untuk dorso fleksi dan inversi kaki.

4)

Medial. Terdiri dari tibialis posterior, fleksor digitorum kongus dan fleksor hallucis
longus. Tibialis posterior berasal dari bagian posterior tibia dan fibula, berinsersi

pada tarsal, berfungsi untuk inversi dan plantar fleksi kaki. Fleksor hallucis longus
berasal dari bagian posterior tibia dan fibula, berinsersi pada bagian bawah falangs
distal jari pertama setelah melalui maleolus medialis. Fleksor digitorum longus
berasal dari bagian posterior tibia, melalui bagian belakang maleolus medialis untuk
berinsersi pada lateral falangs distal empat jari-jari. Fleksor digitorum longus
berfungsi untuk fleksi jari-jari, dalam posisi menggenggam, fleksor hallucis longus
berfungsi menekan falangs distal ke lantai.

Biomekanik pada Regio Ankle dan Kaki


Regio ankle & kaki memiliki beberapa sendi.Regio ankle dan kaki sangat penting dalam aktivitas
berjalan dan berlari. Kaki sangat berperan dalam menumpuh berat tubuh saat berdiri dgn pengeluaran
energi otot yg minimum. Kaki juga berperan menjadi lever struktural yg kaku untuk gerakan tubuh ke
depan saat berjalan atau berlari.
Biomekanik ankle dan kaki terbagi atas :
Struktur ankle
Struktur foot/kaki

Otot-otot kaki
Hubungan ankle dan kaki

1. Tibiofibular Joint
Secara anatomis, bagian superior dan inferior sendi terpisah dari ankle tetapi berperan mem-berikan
gerakan asesori untuk menghasilkan gerakan yang lebih luas pada ankle. Tibiofibular superior joint
adalah sendi sinovial plane joint dibentuk oleh caput fibula & facet pada bagian postero-lateral dari
tepi con-dylus tibia. Tibiofibular inferior joint adalah sindesmosis dgn jaringan fibrous antara tibia &
fibula.

Tibiofibular inferior joint ditopang oleh liga-men interosseous tibiofibular serta ligamen ti-biofibular
anterior dan posterior. Gerak yg dihasilkan adalah gerak slide.
Pada saat dorsifleksi dan plantarfleksi ankle terjadi sedikit gerakan asesori dari fibula :
Pada saat plantarfleksi ankle, malleolus lateral (fi-bula) akan berotasi ke medial dan tertarik kearah
inferior serta kedua malleoli saling mendekati. Pada sendi superior, caput fibula akan slide kearah
inferior

Pada saat dorsifleksi ankle, malleolus lateral akan berotasi ke lateral dan tertarik kearah superior

serta kedua malleoli saling membuka. Pada sendi supe-rior, caput fibula akan slide kearah superior.
Pada saat supinasi kaki, caput fibula akan slide ke distal dan posterior (external rotasi). Pada saat
pro-nasi kaki caput fibula akan slide ke proksimal dan anterior (internal rotasi).

2. Ankle Joint
Ankle joint termasuk sendi sinovial hinge joint, dibentuk oleh malleolus tibia dan fibula serta talus
membentuk tenon and mortise joint. Diperkuat oleh ligamen deltoideum dan liga-men collateral lateral
Pada sisi medial ankle joint diperkuat oleh 5 ikatan ligamen yang kuat, 4 ligamen yang
menghubungkan malleolus medial tibia dengan tulang tarsal bagian posterior, calcaneus, talus dan
navicular.

Tibiofibular inferior joint ditopang oleh liga-men interosseous tibiofibular serta ligamen ti-biofibular
anterior dan posterior. Gerak yg dihasilkan adalah gerak slide.
Pada saat dorsifleksi dan plantarfleksi ankle terjadi sedikit gerakan asesori dari fibula :
Pada saat plantarfleksi ankle, malleolus lateral (fi-bula) akan berotasi ke medial dan tertarik kearah
inferior serta kedua malleoli saling mendekati. Pada sendi superior, caput fibula akan slide kearah
inferior

Pada saat dorsifleksi ankle, malleolus lateral akan berotasi ke lateral dan tertarik kearah superior
serta kedua malleoli saling membuka. Pada sendi supe-rior, caput fibula akan slide kearah superior.
Pada saat supinasi kaki, caput fibula akan slide ke distal dan posterior (external rotasi). Pada saat
pro-nasi kaki caput fibula akan slide ke proksimal dan anterior (internal

rotasi).

Keempat ligamen tersebut secara kolektif dike-nal sebagai ligamen deltoid, terdiri atas liga-men
calcaneotibial, talotibial anterior, tibiona-vicular, dan talotibial posterior.
Ligamen kelima dikenal sebagai ligamen spring (ligamen plantar calcaneonavicular) yang memberikan
hubungan horisontal antara os navicular & proyeksi sustentaculum tali pa-da bagian medial
calcaneus.Pada sisi lateral ankle joint diperkuat oleh 3 li-gamen yang secara kolektif dinamakan
ligamen collateral lateral.

anterior dan posterior. Ligamen lateral lebih lemah daripada ligamen medial, dan ligamen talofibular
anterior paling lemah diantara semua ligamen ankle.
Permukaan yang konkaf adalah mortise, yang dibentuk oleh malleolus tibia dan fibula dan permukaan
yg konveks adalah talus, yang ber-bentuk kerucut dan melebar kearah anterior de-ngan apex
mengarah ke medial. Karena bentuk talus tersebut, maka ketika dor-sifleksi kaki talus juga akan
abduksi dan sedikit eversi, dan ketika plantarfleksi kaki talus juga akan adduksi dan sedikit inversi
disekitar axis oblique.
Gerak arthrokinematika ankle joint dapat dili-hat pada tabel 1.

Tabel 1. Gerak Arthrokinematika Ankle Joint


No. Gerak Fisiologis Gerak Arhtrokinematika
1. Dorsifleksi Slide ke posterior
2. Plantarfleksi Slide ke anterior

1. Subtalar Joint
Termasuk sendi sinovial plane joint, dibentuk oleh permukaan inferior talus & superior calcaneus.
Diperkuat oleh lig. deltoideum, lig. lateral, lig. talocalcanea interosseus, lig. talocalcanea pos-terior &
lateral. Menghasilkan gerak pronasi & supinasi serta inversi dan eversi secara pasif.

Pada saat closed kinematika, berperan mengurangi gaya rotasi dari tungkai & kaki. Permukaan yg
konveks adalah calcaneus yg bergerak terhadap permukaan yang konkaf yaitu talus.
Gerak arthrokinematikanya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Arthrokinematika Subtalar Joint
No. Gerak Fisiologis Gerak Arhtrokinematika
1. Supinasi dengan inversi Slide ke lateral
2. Pronasi dengan eversi Slide ke medial

2. Talonavicular Joint
Secara anatomis & fungsional merupakan ba-gian dari talocalcaneonavicular joint. Distabilisasi oleh
ligamen deltoid, bifurcatum, & ligamen talonavicular dorsal. Bersama-sama dengan subtalar joint
mengha-silkan gerak pronasi & supinasi terjadi gerak asesori navicular yg disertai oleh gerak
abduksi/adduksi + inversi/eversi.
3. Transversal Tarsal Joint
Biasa dikenal dengan Choparts Joint. Secara fungsional, merupakan sendi gabungan dari 2 sendi
sisi medial oleh talonavicular joint dan sisi lateral oleh calcaneocuboid joint walaupun secara anatomis
terpisah. Yang paling besar menstabilisasi adalah liga-men calcaneocuboid (ligamen plantaris yang
panjang & pendek). Berpartisipasi dalam gerak pronasisupinasi kaki, gerak asesori pasif (abduksiadduksi, inversi-eversi).
4. Intertarsal & Tarsametatarsal Joint
Baik intertarsal maupun tarsometatarsal joint merupakan plane joint (non-axial) . Gerakan yang
dihasilkan adalah gerak slide.

5. Intermetatarsal Joint
Sendi-sendi ini mencakup 2 set sendi side-by-side, yaitu antara basis metatarsal I dan basis
metatarsal II dan seterusnya. Sendi-sendi tersebut tergolong nonaxial joint. Sendi-sendi antara caput
metatarsal adalah ba-gian yang penting dari arkus metatarsal. Gerakan yang terjadi adalah
membentuk arkus & mendatarkan arkus ketika kaki weight bearing.

6. Metatarsophalangeal Joint
Sendi-sendi ini adalah modifikasi condyloid joint. MTP joint ibu jari kaki berbeda dengan lainnya
karena lebih besar dan memiliki 2 tulang sesa-moid diantaranya. ROM ekstensi pada MTP lebih
penting daripa-da fleksi (berbeda dengan MCP). Ekstensi pada MTP sangat dibutuhkan untuk aktivitas
berjalan. Demikian pula, fungsi ibu jari kaki tidak terpi-sah dengan jari-jari lainnya, tidak seperti pada
ibu jari tangan.
7. Interphalangeal Joint
Interphalangeal joint pada kaki sama dengan pada tangan, yaitu tergolong hinge joint. Gerak
arthrokinematika MTP joint dan Inter-phalangeal joint sama dengan pada jari-jari tangan.
8. Arkus Plantaris
Arkus plantaris terdiri atas : arkus longitudinal medial, lateral dan transversal.
Ketiga arkus tersebut dipertahankan oleh :
a. Bentuk tulang dan saling keterkaitan antara tulang satu dengan yang lainnya.
b. Ligamen dan aponeurosis plantaris merupakan struktur yang paling penting dalam mempertahankan arkus

c. Otot-otot plantaris : otot tibialis posterior, fleksor hallucis longus, fleksor digitorum longus, &
peroneus longus .

a. Arkus Longitudinal Medial


Membentuk tepi medial kaki yg berjalan dari calcaneus melalui talus, navicular & 3 cuneiforme kearah
anterior pada 3 metatarsal pertama. Talus berada pd puncak arkus & seringkali sebagai keystone
(bagian sentral dari arkus). Secara normal tdk pernah menyentuh tanah/lantai.

b. Arkus Longitudinal Lateral


Berjalan dari calcaneus melalui cuboid kearah anterior pada metatarsal IV dan V. Secara normal
selama weight-bearing, arkus ini menyentuh tanah/ lantai.

c. Arkus Transversal
Berjalan dari sisi ke sisi melalui 3 cuneiforme ke cuboid. Cuneiforme II merupakan keystone arkus ini.

OTOT-OTOT KAKI
Otot-otot pada kaki terdiri atas otot-otot ekstrinsik dan otot-otot intrinsik. Otot ekstrinsik terletak
pada bagian anterior, lateral dan posterior tungkai bawah sampai ke kaki. Otot primemover
plantarfleksi ankle adalah otot two-joint gastrocnemius dan one-joint so-leus. Otot-otot lain yang
memberikan kontribusi ter-hadap plantarfleksi adalah otot tibialis poste-rior, fleksor hallucis longus,

fleksor digitorum longus, serta otot peroneus longus dan brevis. Otot tibialis posterior merupakan otot
supinator dan invertor yang kuat, yang membantu me-ngontrol pronasi selama berjalan. Otot fleksor
hallucis longus dan fleksor digito-rum longus berperan sebagai primemover fleksi jari-jari kaki. otototot ini membantu meno-pang arkus longitudinal medial. Otot peroneus longus dan brevis secara
utama berperan sebagai evertor kaki. Otot peroneus longus juga membantu meno-pang arkus
transversal dan longitudinal lateral. Otot primemover dorsifleksi ankle adalah otot tibialis anterior
(juga invertor ankle), ekstensor hallucis longus, ekstensor digitorum longus (juga ekstensor jari-jari
kaki), dan peroneus tertius.
Hubungan Fungsional Ankle dan Kaki
Secara normal, external torsion nampak pada tibia sehingga mortise ankle menghadap seki-tar 15o
kearah luar. akibatnya, saat dorsi-fleksi kaki bergerak keatas dan sedikit ke late-ral, dan saat
plantarfleksi kaki bergerak ke ba-wah dan ke medial. Dorsifleksi merupakan posisi stabil dari talocrural joint (ankle joint) CPP. Plantarfleksi merupakan loose-packed position. Talocrural joint lebih
peka/mudah injury pada saat berjalan dengan tumit tinggi karena ankle dalam posisi plantarfleksi
yang kurang stabil. Pada closed kinematik, terjadi supinasi subtalar dan transversal tarsal joint yang
disertai dengan pronasi dari kaki depan (plantarfleksi metatar-sal I dan dorsifleksi metatarsal V) hal
ini meningkatkan arkus kaki dan posisi stabil dari sendi2 kaki. Selama weight bearing (closed
kinematik), ter-jadinya pronasi subtalar dan transversal tarsal joint dapat menyebabkan arkus kaki
menurun. terjadi supinasi kaki depan yang disertai de-ngan dorsifleksi metatarsal I dan plantarfleksi
metatarsal V. Pada weight bearing, gerakan subtalar dan rota-si tibia saling mempengaruhi. supinasi
subta-lar joint dihasilkan oleh lateral rotasi tibia, juga sebaliknya. Ketika weight bearing, penopang
utama dari arkus adalah ligamen spring, ditambah dengan ligamen long plantaris, plantar
aponeurosis, dan ligamen short plantaris. Selama fase push-off, terjadi plantarfleksi dan supinasi kaki
serta extensi MTP joint sehingga meningkatkan ketegangan pada plantar aponeu-rosis yang
membantu meningkatkan arkus kaki. Seseorang yang mengalami deformitas varus dari calcaneus,
terjadi kompensasi saat berdiri berupa postur pronasi calcaneus . Kondisi pes planus, pronated foot
dan flat foot merupakan istilah yang sering dipertukarkan pada pronated postur dari kaki belakang.
Postur tersebut dapat menurunkan arkus longi-tudinal medial kaki. Pes cavus dan supinated foot
menunjukkan pe-ningkatan arkus kaki

Você também pode gostar