Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH
DIAN EKAWATI AMIR
14B14033
DIKDAS A
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
KBK dan KTSP, sekalipun karena berbagai kerumitan yang dihadapi dalam praktik,
akhirnya disederhakan dengan berbagai varian. Penilaian dalam K13 justru tidak
konsisten, sebab setiap kompetensi (K1-K4) belum tentu relevan dengan semua tema yang
dipelajari.
A. SISTEM PENILAIAN KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun untuk menjalankan
amanah yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintahan Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Secara umum, penilaian adalah proses sistematis pengumpulan informasi
(angka, deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi informasi untuk memberikan
keputusan terhadap kadar hasil kerja. Penilaian yang diterapkan dalam KTSP adalah
Penilaian Berbasis Kelas (PBK). PBK memiliki pengertian penilaian sebagai
assessment, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan
informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan
belajar mengajar. Data/informasi dari PBK merupakan salah satu bukti yang dapat
digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program pendidikan.
Penilaian hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur;
2. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
3. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak
membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa,
dan jender;
4. Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran;
5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik;
7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah yang baku;
8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan;
Petunjuk
No
1
Ekspresi
Fisik (Physical Expression)
dengan
3. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan atas berkas pilihan yang dapat memberikan
informasi bagi suatu penilaian.
Tujuan portofolio :
a) Menghargai perkembangan yang dialami siswa
b) Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
c) Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik.
Contoh alat penilaian portofolio : puisi, karangan, gambar/tulisan, peta/denah,
makalah, laporan observasi, sinopsis, naskah pidato, naskah drama, kartu ucapan, surat,
teks lagu, resep masakan, dan sebagainya.
Contoh Tugas Penilaian Portofolio (membuat makalah)
Nama siswa : ...............
Tanggal
No
1
2
3
4
5
: ...............
Aspek yang dinilai
Latar belakang masalah/pendahuluan
Kajian pustaka
Ketajaman pembahasan/analisis
Penyimpulan/penutup
Tata tulis dan bahasa
Skor total (maksimal 100)
4. Penilaian Proyek
Yang dimaksud proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode /
waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan,
pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Hasil belajar dapat dinilai
ketika siswa sedang melakukan proyek, misalnya pada saat :
a) Merencanakan dan mengorganisasikan investigasi
b) Bekerja dalam tim
c) Arahan diri
Contoh Tugas Penilain Proyek
Materi
: Koperasi Sekolah, cara pengelolaan dan dampaknya bagi sekolah
Perancangan Kegiatan :
a) Observasi ke beberapa koperasi sekolah
b) Wawancara dengan beberapa ahli dari bidang perkoperasian, pengelola koperasi,
dan anggota koperasi.
c) Pembuatan laporan/makalah dari kegiatan observasi. Format dibuat oleh guru dan
dapat juga dikembangkan oleh siswa.
d) Mengadakan diskusi di dalam kelas yang dimoderatori oleh guru tentang makalah
yang telah disusun berdasarkan hasil observasi tersebut.
Penilaian dilakukan terhadap :
a) Keaktifan pada saat kegiatan wawancara
b) Makalah yang dibuat
c) Aktivitas dalam diskusi
5. Penilaian Hasil Kerja (Product Asessment)
Penilaian hasil kerja siswa merupakan penilaian terhadap keterampilan siswa
dalam membuat suatu produk benda tertentu dan kualitas produk tersebut. Terdapat dua
tahapan penilaian yaitu : pertama, penilaian tentang pemilihan dan cara penggunaan
alat serta prosedur kerja siswa. Kedua, penilaian tentang kualitas teknik maupun
estetika hasil karya / kerja siswa.
Hasil kerja dapat berupa produk kerja siswa yang bisa saja terbuat dari kain,
kertas, metal, kayu, plastik, keramik, dan hasil karya seni seperti lukisan, gambar, dan
patung. Hasil kerja yang berupa aransemen musik, koreografi, karya sastra tidak
termasuk hasil kerja yang dimaksud disini.
Contoh Tugas Penilaian Produk
Tugas : Buatlah rancangan model benda yang menggunakan roda!
Ketentuan:
a) Gambar rancangan model!
b) Bahan untuk model tertulis dalam rancangan!
c) Tentukan spesifikasi bahan untuk model!
Kriteria
Ada gambar rancangan model
Bahan tertulis dalam model
Spesifikasi bahan tertulis
Unsur estetika
Skor
B
B
B
B
C
C
C
C
K
K
K
K
Kriteria penskoran
B = gambar proporsional, bahan tertulis lengkap, spesifikasi bahan jelas
C = gambar kurang proporsinal, bahan tertulis kurang lengkap, spesifikasi bahan
kurang jelas.
K = gambar tidak proporsional, bahan tertulis tidak lengkap, spesifikasi bahan tidak
jelas.
6. Penilaian sikap
Penilaian sikap merupakan penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa
terhadap suatu obyek, fenomena/masalah.
Secara umum, penilaian sikap dalam berbagai mata pelajaran dapat dilakukan
berkaitan dengan berbagai obyek sikap sebagai berikut :
a) Sikap terhadap mata pelajaran
b) Sikap guru terhadap mata pelajaran
c) Sikap terhadap proses pembelajaran, dan lain-lain.
Penilaian ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
a) Observasi perilaku, misalnya tentang kerja sama, inisiatif, perhatian.
b) Pertanyaan langsung, misalnya tanggapan terhadap tata tertib sekolah yang baru
c) Laporan pribadi, misalnya menulis tentang tawuran antar pelajar
Contoh Penilaian Sikap
Pilihan Sikap
SS S
N
No Pernyataan
TS
ST
S
Kegiatan
pentas
seni
drama
perlu
diadakan di sekolah
Kepala sekolah dan guru hendaknya ikut
aktif dalam apresiasi terhadap sastra
khusunya drama
Pementasan drama tidak mendukung
untuk menumbuhkan kreativitas siswa.
konsep PDK adalah sejalan dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
yang menerapkan penilaian berbasis kelas atau Classroom Based Assessment. Hasil
PDK merupakan masukan bagi guru di kelas dan bagi pimpinan sekolah untuk
meningkatkan kinerja semua staf dan guru-guru di sekolah di masa datang.
Contoh Penilaian Diri
Format Penilaian Diri Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Nama Siswa :
Hari
: .
1) Terhadap pelajaran Bahasa Indonesia, saya .
2) Tujuan mempelajari atau memahami Bahasa Indonesia adalah .
3) Menurut saya, Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang .
4) Semester ini, pokok bahasan yang paling saya sukai dari Bahasa Indonesia
adalah ..
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
NAMA
:IA
ULANGAN HARIAN
R PRAKTEK/PERBUA
TULIS
LISAN
T
TAN
RT
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
R
T
TUGAS/PORTOF
OLIO
R
T
RT
UL
AKHI
R
SMS
T
R
T
1
AINURRAFIQAH
ANDI TENRI AJENG
AISYAH
CINTARA FIRDAUS
MUTIAH
WIDIANTI
AHMAD NURDIYANTO
AL-FIEKRAH
RIZAL
RISWALDI
UL
TENGA
H
SMST
Guru Kelas
T P
R
T
NR
_________________
_________________
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran
agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Deskripsi
pada Pasal 1 Butir (1) secara eksplisit sudah nampak dalam kurikulum 2013, yakni
pada Kompetensi Inti Satu (KI 1) yang berkaitan dengan sikap spiritual, Kompetensi
Inti Dua (KI 2) berkaiatan sengan sikap sosial, Kompetensi Inti Tiga (KI 3) tentang
pengetahuan, dan Kompetensi Inti Empat (KI 4) berdimensi keterampilan.
Adapun prinsip penilaian dalam peraturan baru (Pemendiknas No 66 tahun
2013) tersebut sebagai berikut:
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran berbasis aktivitas sehingga
penilaiannya lebih menekankan pada penilaian proses, baik pada aspek sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan. Dengan demikian, hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam merancang penilaian adalah sebagai berikut:
1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian KD-KDpada KI-3 dan KI-4.
2. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan hal-hal yang dapat
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3. Sistem penilaian yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Artinya semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
KD yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta
didik.
4. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa perbaikan proses
pembelajaran berikutnya, program remedial bagi peserta didik yang pencapaian
dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Setiap komponen yang ada di kelas
termasuk antar siswa ikut terlibat dalam penilaian otentik ini. pada kurikulum sebelumnya
penilaian menggunakan skala 0 hingga 100, sedangkan aspek afektif menggunakan huruf
A, B, C, dan D.
Pada kurikulum 2013 skala nila tidak lagi 0 100, melainkan 1 4 untuk aspek
kognitif dan psikomotor, sedangkan untuk aspek afektif menggunakan SB = Sangat Baik,
B= Baik, C = Cukup, K = Kurang. Skala nilai 1 4 dengan ketentuan kelipatan 0,33.
Diantara aspek penilaian pada kurikulum 2013 adalah penilaian sikap, penilaian
knowlidge dan penilaian skill.
1. Penilaian Sikap
No
Nama
Percaya Diri
BT
MT
MB
Santun
SM
BT
MT
MB
Bekerja Sama
SM
BT
MT
MB
SM
1
AINURRAFIQAH
2
ANDI TENRI AJENG
3
AISYAH
4
CINTARA FIRDAUS
5
MUTIAH
6
WIDIANTI
7
AHMAD NURDIYANTO
8
AL-FIEKRAH
9
RIZAL
10
RISWALDI
Ket :
BT : Belum Terlihat
MB : Mulai Berkembang
MT : Mulai Terlihat
SM : Sudah Membudaya
a. Percaya Diri
- BT : Jika siswa belum berani tampil melakukan kegiatan yang diminta oleh guru
- MT : Jika siswa sudah berani melakukan kegiatan yang diminta guru namun masih terlihat malu malu
- MB : Jika siswa sudah melakukan kegiatan yang diminta guru dan berani berbicara di depan kelas
- SM : Jika siswa berani menjawab pertanyaan yang diajukan guru, tanpa harus disebut namanya
b. Disiplin (sesuaikan dengan KD 3 dan 4)
- BT : Jika siswa masih sering terlambat masuk kelas dan mengumpulkan tugas
- MT : Jika siswa tidak terlambat masuk kelas namun masih sering terlambat mengumpulkan tugas
- MB : Jika siswa masuk kelas dan menyelesaikan tugas tepat waktu
- SM : Jika siswa sudah masuk kelas dan segera menyiapkan segala perlengkapan belajarnya tanpa menunggu instruksi dari
guru
c. Bekerja Sama
- BT
:
Jika siswa belum mau bekerja dengan teman kelasnya
- MT
:
Siswa mau bekerja sama, tetapi hanya dengan teman sebangkunya
- MB
:
siswa mau bekerja sama, tetapi hanya dengan teman sama dengan kemampuan dan jenis kelaminnya
- SM
:
siswa mau bekerja sama dengan semua temannya tanpa melihat lagi tingkat kemampuan dan jenis
kelaminnya (heterogen)
Rubrik Penilaian
No
1
2
KRITERIA
Menjawab dengan jawaban benar
Menjawab dengan jawaban salah
Tidak menjawab sama sekali
Menjawab dengan jawaban benar
Menjawab dengan jawaban salah
Tidak menjawab sama sekali
Menjawab dengan jawaban benar
Menjawab dengan jawaban salah
Tidak menjawab sama sekali
Menjawab dengan jawaban benar
Menjawab dengan jawaban salah
Tidak menjawab sama sekali
Menjawab dengan jawaban benar
Menjawab dengan jawaban salah
Tidak menjawab sama sekali
Jumlah skor yang di peroleh
SKOR
2
1
0
2
1
0
2
1
0
2
1
0
2
1
0
SKOR MAKSIMAL
2
2
2
10
Penilaian :
Jumlah skor yang diperolehsiswa
x 100
skor maksimal
3. Penilaian Keterampilan
1
T
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
AINURRAFIQAH
ANDI TENRI AJENG
AISYAH
CINTARA FIRDAUS
MUTIAH
WIDIANTI
AHMAD NURDIYANTO
AL-FIEKRAH
RIZAL
RISWALDI
2
BT
3
BT
BT
mengedepankan
pendekatan
saintifik,
siswa
diarahkan
untuk