Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI PASAR INTERNASIONAL
Penyusun :
Kartika Dwi Puspita
Muhamad Gunawan Hendro Martoyo
Novita Wardhani
Rayhan Sayyid al-Ayyubi
PROGRAM S1 EKSTENSI
BIDANG STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas
terlampir merupakan murni hasil dari pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada
pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum/tidak pernah dasajikan/digunakan sebagai bahan makalah/tugas
mataajaran lain kecuali makalah/tugas ini saya kumpulkan dapat diperbanyak
dan dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagarisme.
Nama
NPM
: 1406645576
Tanda Tangan :
Nama
NPM
: 1406645765
Tanda Tangan :
Nama
: Novita Wardhani
NPM
: 1406645872
Tanda Tangan :
Nama
NPM
: 1406645986
Tanda Tangan :
Mata Kuliah
: Bisnis Global
Judul Makalah
Tanggal
Dosen
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Company Profile PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ................... 3
2.2 Sejarah ................................................................................................... 3
2.3 Perkembangan Produk ........................................................................... 5
2.4 Strategi Marketing Mix PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk .......... 6
2.4.1 Production Strategy (Strategi Produksi) ...................................... 6
2.4.2 Placement Strategy (Strategi Penentuan Lokasi) ......................... 9
2.4.3 Promotion Strategy (Strategi Promosi) ....................................... 11
2.4.4 Pricing Strategy (Strategi Penentuan Harga) ............................... 19
2.5 Corporate Social Responsibility (CSR) Strategy ................................... 20
2.6 Kerja Sama Internasional ....................................................................... 23
2.6.1 Lisensi ......................................................................................... 23
2.6.2 Join Venture ................................................................................ 23
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 26
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Di jaman yang serba cepat ini manusia selalu
menginginkan sesuatu
secara instan dengan harga yang terjangkau, tidak terkecuali dengan makanan.
Jika menyangkut makanan yang instan, cepat saji dan harga yang murah tentu mie
instan adalah pilihan utamanya. Hampir semua orang mengenal dan menyukai
mie instan, bahkan ada yang sudah menganggap mie instan sebagai makanan
pokok, seperti yang terjadi di beberapa negara di timur tengah dan di nigeria.
Produk mie instan yang digemari di Indonesia kebanyakan berasal dari
produk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Sarimi,Indomie,Pop Mie). Tapi
yang mengejutkan ternyata tidak hanya orang Indonesia yang menyukai produk
mie instan dari Indofood, tapi nyaris semua orang di seluruh penjuru dunia
menggemari Indofood. Hal itu bisa dibuktikan dari produk mie instan PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang sudah menembus pasar luar negeri
seperti Asia, Australia, Eropa, Amerika Serikat hingga Afrika. PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk juga telah membuka fasilitas produksi mie instan di berbagai
negera, diantaranya yaitu di Jeddah, Saudi Arabia, dan Nigeria. Maka jangan
heran jika Indofood disebut sebut sebagai produsen mie instan paling terkemuka
dan paling besar di dunia.
Kita sebagai warga indonesia tentu harus bangga dengan pencapaian PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood menjadi salah satu dari hanya
beberapa perusahaan Indonesia yang mampu menguasai pasar internasional. Salah
satu strategi yang menjadi kunci kesuksesan PT Indofood di pasar internasional
adalah mix marketing strategy serta bagaimana PT Infodood bekerja sama dengan
perusahaan lain baik dari perusahaan lokal ataupun internasional, seperti melalui
akuisisi, lisensi, joint venture, investasi, dan lain lain. Untuk itu kami akan
mencoba menganalisa strategi dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk di
pasar internasional terutama untuk produk mie instanya, strategi yang tidak hanya
membuat mereka menjadi nomor satu di Indonesia tapi juga di dunia.
1.2
Rumusan Masalah
Menurut Purnomo Setiady Akbar M.Pd dan DR. Husaini Usman, rumusan
masalah adalah suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaanpertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab. Dalam makalah
ini terdapat rumusan masalah sebagai berikut ini:
a. Bagaimana sejarah dan perkembangan Indofood di Indonesia dan di
dunia?
b. Apakah marketing mix strategy yang digunakan oleh Indofood di pasar
internasional?
c. Bagaimana implementasi marketing mix strategy yang digunakan oleh
Indofood di pasar internasional?
d. Bagaimana kerja sama internasional yang dilakukan Indofood?
1.3
Tujuan Penulisan
Dalam penulisan sebuah makalah terdapat tujuan yang akan dalam
penulisannya.Tujuan
tersebut
berguna
sebagai
pengetahuan
terhadap
permasalahan dalam tulisan. Dari rumusan maslah tersebut di atas maka makalah
ini memiliki tujuan sebagai berikut ini:
a. Mengetahui sejarah dan perkembangan Indofood di Indonesia dan dunia.
b. Memaparkan marketing mix strategy yang digunakan oleh Indofood di
pasar internasional.
c. Menjelaskan implementasi marketing mix strategy Indofood di pasar
internasional.
d. Menjelaskan kerja sama internasional yang dilakukan Indofood
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
2.2
Sejarah
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan
Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta
No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH.,
Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91
3
tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan
No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma
menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar
Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51
tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di
Jakarta,
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan
mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu
cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang
berada di lingkup Indofood Group (PT Sanmaru, PT Supermi, dan PT
Panganjaya), sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi
mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15
kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung,
Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung,
Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan
Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke
wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh
konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui
pemerataan tenaga kerja lokal. PT Indofood tidak hanya mempunyai pabrik di
Indonesia, tapi pabrik mereka juga tersebar di seluruh dunia seperti di Saudi
Arabia, Kenya, Serbia, dan yang terbaru yaitu pembangunan pabrik di Kazhakstan
yang rencananya akan dilakukan tahun 2015 nanti. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah PT Indofood dalam memproduksi dan mendistribusikan produk
mie instanya ke luar negeri
2.3
Perkembangan Produk
Indomie memang merupakan produk Indofood yang paling dikenal, baik di
Indonesia atau di dunia internasional. Tapi produk mie instan yang pertama kali
dciptakan di Indonesia bukanlah Indomie tetapi Supermi pada tahun 1968.
Supermi merupakan produk mie instan yang diproduksi oleh salah satu
perusahaaan yang nantinya akan bergabung dengan Indofood yaitu PT Supermi
Indonesia.
Pada 9 September 1970 Indomie pertama kali diproduksi oleh PT Sanmaru
Foods Manufacturing Co Ltd dan dipasarkan ke konsumen sejak tahun 1972
dengan rasa Ayam dan Udang. Selain dipasarkan di Indonesia, pada tahun 1980
Indomie juga mulai dipasarkan secara cukup luas di mancanegara, antara lain
di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negaranegara Eropa; hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu produk Indonesia
yang mampu menembus pasar internasional . Di Indonesia sendiri, sebutan
"Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.
Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya.
Produk
mi
instan
ini
disebut
memiliki
berbagai
kandungan
gizi
seperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai
vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Meskipun begitu, konsumsi Indomie
yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna
tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka
panjang.
Setelah Indomie pertama kali dipasarkan pada tahun 1982, PT Sarimi Asli
Jaya memproduksi mie instan dengan merek Sarimi. Produk Sarimi cukup sukses
dan digemari oleh masyarakat indonesia waktu itu. Dan setelah menganggap
sebagai ancaman bagi produk Indomie, PT Sanmaru akhirnya memutuskan untuk
mengakuisis PT Sarimi Asli Jaya pada tahun 1984 (kedua perusahaan ini nantinya
akan bergabung dengan Grup Salim dan membentuk PT Indofood CBP Sukses
Makmur)
Beberapa tahun setelah mengakuisisi PT Sarimi Asli Jaya yaitu pada tahun
1987, PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek Pop Mie.
Setelah pada tahun 1986 PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh Grup Salim dan
pada tahun 1992 PT Sanmaru juga diambil alih seluruh sahamnya oleh Grup
Salim. Keempat produk mie instan yang dijelasin diatas resmi menjadi milik Grup
Salim, dan agar tidak menjadi ribet dalam pengurusan produksi maupu
pemasaranya, Grup Salim pada tahun 1994 menggabungkan perusahaanperusahaan mie instanya dengan perusahaan pangan miliknya PT Panganjaya
Intikusuma yang didirikan Suyodono Salim pada tahun 1994.
Sejak saat itu produksi mie instan mulai meningkat baik untuk keperluan
masyarakat Indonesia sendiri ataupun untuk keperluan ekspor, dan keempat
produk mie instan tadi mampu mencapai sukses baik di pasar lokal ataupun
internasional terutama produk Indomie
2.4
Tengah, Afrika hingga Amerika. Di Sudan dan Libanon, Indomie hampir ada di
setiap toko retail dan super market. Bahkan, Indofood juga membangun pabrik di
sejumlah negara, seperti di Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suria hingga Mesir.
Berikut ini adalah strategi produksi yang dilakukan oleh Indofood untuk
menembus pasar internasional:
1.
2.
dll
3.
Standarisasi produk
4.
Mempertahankan Kualitas
dan
3. Lokasi Gerai
Lokasi gerai sudah ada di Indonesia beberapa negara ASEAN dan juga
Amerika dan Eropa . Lokasi pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya
Medan, Pekanbaru,
Palembang, Tangerang,
Lampung, Pontianak,
5. Sistem transportasi
Saat ini PT. Indofood sudah memiliki lebih dari 1200 kendaraan
operasional yang kegiatan pemasarannya memegang peranan sangat
penting dalam menjual produknya kepada masyarakat melalui penjualan
sendiri yang beroperasi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan
dan Sulawesi. Sedangkan untuk wilayah diluar wilayah-wilayah tersebut
maka dilakukan penjualan tidak langsung melalui distributor lalu pengecer
dan grosir baru ke konsumen akhir.
untuk
didengar
dan
diingat
oleh
masyarakat
yaitu,
Indomie
seleraku sedangkan nama atau merk indomie menjadi salah satu keberhasilan
dari memilih nama produk sehingga produk tersebut banyak dikenal khususnya
oleh masyarakat Indonesia. Nama yang singkat, sederhana namun unik, mudah
11
beranggapan
bahwa
nama
atau
merk
menimbulkan
indomie
asumsi
berasal
bahwa
dari
indomie
untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare. Hal ini
12
13
sungguh untuk memperbaiki posisi perusahaan dalam persaingan. Oleh karena itu,
Indomie menerapkan strategi intensif yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar,
dan pengembangan produk.
1.
Penetrasi pasar
Dalam kaitannya untuk melakukan penetrasi pasar dan melakukan
perlawanan terhadap Mie Sedaap, Indofood melakukan integrated
marketing.
Kreativitas
pesan
yang
disampaikan
mencerminkan
personifikasi merek Indomie sebagai mie instan keluarga yang lezat dan
bergizi. Dalam iklan versi Gita Gutawa, misalnya, Indomie terlihat
mempertegas kembali bahwa segmentasinya adalah remaja dan keluarga.
14
Sementara itu, mereka juga menggelar kegiatan Indomie Jingle Dare untuk
pelajar SMU, mensponsori acara Indonesian Idol, Mama Mia, serta
kegiatan ibu-ibu PKK.
2.
Pengembangan pasar
Salah satu channel distribusi yang telah dipunyai Indofood adalah
warung indomie. Cara yang digunakan untuk mengefektifkan warung
tersebut adalah dengan mengajarkan para pengelola warung membuat
Indomie, mendukung warung-warung mereka dengan spanduk, sekaligus
memonitor ketersediaan produk Indomie.
Contoh yang lain adalah dengan mendistribusikan produknya
sampai
ke
warung-warung
kecil.
Dengan
dukungan
Indomarco,
15
Indomie mengusung produk yang bernuansa Hijau (Go Green) yakni Indomie
Goreng Cabe Ijo. Terbukti pada bulan Juni 2013 Indomie Goreng Cabe Ijo
berhasil mendapatkan penghargaan Peduli Gizi 2013. Strategi pemasarannya
antara lain:
1.
2.
3.
4.
Phyical evidence
Perangkat yang dipergunakan oleh pihak indofood untuk memperkenalkan
indomie secara luas bisa dilihat dari bentuk kemasan yang mempunyai
daya tarik bagi para konsumennya, karena terlihat sangat menarik dan
membuat konsumen ingin mencobanya. Kualitasnya sangat baik, dikemas
secara baik, ditata dalam dus sehingga pihak indofood secara tidak
langsung memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen.
16
Noodle Community
Melalui jaringan Noodle Community, Indofood bisa menjalin
hubungan baik dengan customer. Dalam beberapa negara maju, noodle
atau mie sudah diapresiasi dan memiliki komunitas tersendiri bagi
penggemarnya.
Sebagai
contoh,
Australia
memiliki
komunitas
bernama Noodle Culture. Ini adalah cara bagi Indomie untuk menembus
pangsa pasar tersebut dan merebut hati komunitas Noodle Culture.
Bagi orang-orang seperti mereka, memakan mie adalah suatu
bagian dari culinary taste, apalagi dengan bermacam varian rasa. Jadi mie
instant dapat dipandang sebagai makanan yang bercita rasa dan bukan
sekedar makanan darurat seperti pada kondisi bencana alam yang kita
ketahui. Sedangkan untuk negara yang belum memiliki komunitas ini,
Indomie dapat masuk sebagai pioneer untuk membuat komunitasnya.
Noodle shop di Indonesia yaitu warkop atau warung kopi.Warkop
biasa menjual kopi, susu, dan Indomie. Sesuatu yang sangat lazim
ditemukan di Indonesia, namun langka di negeri lain. Hal ini dapat
dikemas dalam bentuk berbeda. Konsep Noodle Shop adalah menjadi
tempat nongkrong seperti layaknya Coffee Shop, namun menu utama di
sini adalah Indomie.
2.
Distribution Channel
Indomie biasanya didistribusikan dalam jumlah besar melalui
supermarket / hypermarket, seperti Carrefour, HERO, WalMart, 7 Eleven
dan banyak supermarket lainnya. Selain melalui swalayan, Indomie juga
17
bisa dijual melalui Warkop atau Noodle Shop yang diusulkan dalam
inovasi ini. Noodle Community yang sebelumnya diterangkan juga
memiliki channel untuk mengadakan event sebagai sesama pecinta mie, di
sinilah Indomie bisa berkonstribusi ke dalam market tersebut.
3.
Partner
Partner penting bagi Indomie dalam proses Go International adalah
Supermarket dan Noodle Shop. Dengan menjadi supplier dari tempattempat tersebut maka Indomie akan memiliki konsumen tetap dan siap
untuk ekspansi ke negara-negara lain.
4.
Health Institute
Selain itu Indofood memiliki akses dengan institut-institut
kedokteran untuk mengklarifikasi seberapa berbahaya dampak mie instant
yang dikonsumsi secara berlebihan dan penyuluhan mengenai frekuensi
makan mie berikut dengan analisis nutrisi yang dibutuhkan para pecinta
mie supaya tetap hidup sehat dengan menikmati makanan kesukaan
mereka.
5.
6.
mengkonsumsi
Indomie
yang
berjudul
Indomie.
18
19
yang di inginkan . Contohnya yaitu laba yang diinginkan dari penjualan indomie
adalah 50%. Cost/unit=Rp 900. Harga mark up=Rp900:(10,5)=Rp 1.800/pcs.
Indomie akan dijual dengan harga yang rendah terlebih dahulu. Selain itu indomie
akan menjadi sponsor sponsor event yang besar dan sumbangan kemanusiaan
dengan tujuan agar produk ini lebih dikenal oleh masyarakat luas. Biaya event
dan kemanusiaan dibebankan ke produk=Rp150/pcs. Image=Rp50/pcs=Rp
200/pcs. Harga akhir yang diambil adalah Rp2.000/pcs
Bahan pengawet merupakan salah satu zat yang memang diperlukan dalam
distribusi makanan yang diawetkan. Tanpa bahan ini maka setiap makanan akan
menjadi cepat busuk dan kadaluwarsa dan tidak layak dimakan atau dikonsumsi.
Tentu saja semakin sedikit campuran bahan pengawetnya akan menjadikan
produk ini mahal karena harus ditanggung dengan sistim distribusi secara khusus
yg menghemat waktu dan kalau ada yg kadaluarsa harus dimusnahkan.Tentu saja
produsen makanan akan berhitung dengan cermat mana yang akan didahulukan.
Di negara seperti Taiwan yang menuntut adanya bahan pengawet yang berkadar
rendah, maka mie instant akan cepat kadaluarsa sehingga menjadi lebih sedikit
mahal karena cepat rusak.
2.5
formal
maupun
nonformal,
mendukung
20
kegiatan
kepada
para
mahasiswa
strata1
yang
sedang
menyelesaikan skripsinya.
c. Program Bantuan Sarana Pendidikan
Guna
mendukung
pendidikan,
Indofood
mengelola
Musi
Banyuasin,
Sumatera
Selatan.
Indofood
21
Selain
itu
terdapat
MTQ
bertujuan
untuk
tiap
tahun
memberikan
sumbangan
qurban
untuk
melalui
bimbingan
dan
pendampingan
di
bidang
yang
diberikan
berupa
program
pelatihan,
22
d. Program Mahesa
Indofood
menyumbangkan
ternak
kerbau,
sapi
dan
2.6
2.6.1 Lisensi
Indofood juga memasarkan salah satu produk mie nya yaitu Indomie
dengan menggunakan cara lisensi kepada Pinehill Arabia Food Limited (Saudi
Arabia), De United Food Industries Limited (Nigeria), dan yang terbaru adalah
Indoadriatic
Industry
(Serbia)
yang
ketiganya
memperoleh
hak
untuk
23
kerja sama (joint venture) dengan perusahaan asal Jepang, Asahi Group Holdings
Southeast Asia Pte. Ltd. Perusahaan gabungan bernama PT Indofood Asahi
Sukses Beverage itu pun kemudian melahirkan produk baru berupa minuman teh
hijau. Joint Venture ini tentu bagi Indofood untuk mengembangkan produk
mereka di pasar minuman non-alkohol yang memang belum begitu lama mereka
masuki. Sebenarnya masih banyak strategi Joint Venture yang dilakukan PT
Indofood, tapi setidaknya Joint Venture dengan Nestle dan Asahi adalah yang
paling signifikan.
24
2.6.3 Akuisisi
Pada Tahun 2007 PT Indofood mencatatkan saham Grup Agribisnis di
Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru serta mengakuisisi 64,4%
kepemilikan saham Lonsum, sebuah perusahaan perkebunan yang berbasis di
Singapura. Akuisisi ini tentu penting terutama untuk resource bahan baku
pembuatan mie jika dihubungkan dengan produksi mie instan.
Di tahun 2013 PT Indofood juga melakukan pergerakan yang
signifikandengan mengakuisisi semua saham PT Pepsi-Cola Indobeverages.
Transaksi ini menelan biaya sekitar 30 juta dollar AS. Menurut Anthoni Salim,
Dirut & CEO ISM mengatakan pengakuisisian ini akan mengukuhkan posisi
mereka untuk menjadi salah satu pemain utama di industri minuman non-alkohol
di Indonesia dan mempercepat pertumbuhan perusahaan.
25
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai
26
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Indofood_Sukses_Makmur
http://www.antaranews.com/berita/382373/indofood-akuisisi-pepsi-cola-30-jutadolar
http://www.marketing.co.id/joint-venture-dengan-asahi-indofood-lahirkanproduk-baru/
http://swa.co.id/listed-articles/indofood-nestle-dirikan-perusahaan-patungan
http://rioardi.wordpress.com/2009/05/28/merek-asli-indonesia-yang-gointernational/
https://adhimasyusuf.wordpress.com/2013/11/12/sejarah-misi-dan-visiperusahaan-kelebihan-dan-kekurangan-perusahaan/
http://www.indofood.com/id-id/csr/mission.aspx
http://kristin-natallia-feb12.web.unair.ac.id/artikel_detail-82861-produkall%20about%20PT%20Indofood.html
http://putriannameiranda.blogspot.com/2013/11/indofood-cbp-sukses-makmurtbk.html
http://www.indomie.com/Faq/Read/1
http://finance.detik.com/read/2012/10/02/183136/2052936/1036/pemerintahbujuk-indofood-buka-pabrik-indomie-di-serbia
http://www.tempo.co/read/news/2010/10/12/090284199/Indonesia-Konsumsi-14Miliar-Bungkus-Mi-per-Tahun
http://katadata.co.id/opini/2013/09/23/cerita-indomie-sukses-menembus-pasar-80negara
27
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/09/10/1123348/Grup.Salim.Dirikan.
Pabrik.Indomie.di.Kenya
https://haput070.wordpress.com/2011/05/11/indomie-di-pasar-dunia/
http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000008555970/fakta-dan-iklaniklan-indomie-dari-berbagai-negara/
28