Você está na página 1de 2

WASPADA PEMAKAIAN OBAT TETES MATA PADA MATA MERAH !

Luna, 26 tahun mengatakan kedua matanya kerap merah


sebelumnya. Mengaku tidak ingin repot, karyawati sebuah
perusahaan swasta ini memutuskan untuk membeli obat tetes
mata yang beredar di pasaran sebagai solusinya. Apalagi
matanya langsung ada perbaikan satu atau dua hari setelah
pemakaian. Selang beberapa tahun, luna mengaku
penglihatannya menjadi buram. Dokter pun memvonisnya
terkena glaucoma akut akibat pemakaian obat tetes mata
mengandung steroid jangka panjang. Permasalahannya
peningkatan tekanan bola mata atau yang biasa dikenal
dengan glaucoma adalah bukan masalah ringan, karena bisa
mengakibatkan kerusakan sel retina (penglihatan) hingga
mengakibatkan kebutaan.
Banyak orang yang mengobati gangguan mata dengan obat mata yang dijual bebas di pasaran.
Saat ini banyak tersedia obat di pasaran yang bermanfaat untuk mengatasi mata merah. Biasanya
kandungan tersebut adalah tetrahidrozoline Hcl (insto), oxymethazoline Hcl (visine) atau
naphazoline Hcl (oclusan). Obat tersebut bermanfaat dalam mengatasi mata merah akibat iritasi
ringan yang terjadi pada mata. Misalnya akibat debu, serbuk kecil, asap, berenang atau
menggunakan lensa kontak. Obat-obat ini relatif aman, sehingga dapat dibeli bebas. Memang
sebagian besar mata merah yang disebabkan iritasi ringan dapat disembuhkan dengan obat bebas
tersebut. Namun jika mata merah yang disebabkan oleh infeksi atau oleh sebab lain yang bukan
merupakan proses radang biasa, tentu saja masalah tidak selesai begitu saja. Meskipun mata
sama-sama merah, bukan berarti sakit mata bisa diobati dengan obat yang sama, Karena pada
prinsipnya pemberian obat-obatan sangat bergantung pada penyebab penyakit itu sendiri, jadi
harus diketahui lebih dahulu penyebabnya.
Untuk mengatasi proses inflamasi, secara umum terdapat dua
golongan obat, yaitu yang mengandung steroid dan non steroid.
Steroid pada obat tetes mata tersebut juga memperbesar risiko
meningkatnya tekanan pada bola mata apabila digunakan dalam
waktu yang lama. Steroid memang dapat menekan peradangan,
namun juga dapat meningkatkan tekanan bola mata yang bisa
merusak sel retina (penglihatan) seperti pada glaucoma yang
apabila dibiarkan dapat berujung pada kebutaan. Penggunaan obat
ini juga bisa menutupi masalah sebenarnya (masking effect).
Misalnya saja seorang terkena infeksi mata, kemudian hanya
dioabati obat tetes mata biasa tanpa ke dokter untuk dicari tahu
penyebabnya. Proses inflamasi (peradangan) bisa saja berkurang,
sehingga mata tidak lagi merah, namun proses infeksi terus
berjalan, hingga bisa terjadi kerusakan parah karena infeksinya
tidak diatasi.
Selain itu, penggunaan obat tersebut secara sembarangan bisa mengakibatkan katarak, dan pada
penderita diabetes agar waspada saat menggunakan obat ini. Bisa jadi jika digunakan terusmenerus bisa mengakibatkan kerusakan kornea dan infeksi. Oleh karena itu, sangat disarankan
untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menggunakan
obat tetes mata, agar terhindar dari efek samping yang lebih berbahaya.

Meskipun obat tetse mata dijual bebas, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan penggunaan obatnya, yaitu :
1. Penyakit mata yang serius
2. Dengan menggunakan obat tetes mata steroid, bisa terjadi masking effect, keluhan mata merah
hilang , padahal masih terjadi proses penyakit pada mata. Biasanya hal ini terjadi pada infeksi, atau
trauma pada mata
3. Penyakit Jantung atau penyakit pembuluh darah
4. Peningkatan hormon tiroid
5. Penyakit glaucoma pada mata merupakan kontraindikasi penggunaan obat jenis ini, karena dapat
memperparah kondisinya. Sehingga orang yang sudah didiagnosis oleh dokter mengalami
glaucoma sebaiknya menghindari penggunaan obat ini. Untuk mengetahui seorang menderita
glaucoma atau tidak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, dan dilakukan pengukuran bola mata
dengan alat khusus

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan penggunaan obat ini, diantaranya :
1. Jangan menggunakan obat jika segel sudah terbuka, sebaiknya segera kembalikan ke apotik, atau
toko yang menjual obat ini.
2. Jangan menggunakan obat ini jika cairan di dalamnya terlihat keruh atau telah terjadi perubahan
warna.
3. Perhatikan waktu pemakaian. Penggunaan obat seperti ini sebaiknya tidak lebih dari satu bulan
setelah kemasan obat tersebut dibuka. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa setelah satu
bulan dibuka, sekitar 30% obat mengandung kuman yang bisa mengakibatkan infeksi.
4. Baca aturan pakai, jangan berlebihan memakai obat ini, kecuali dokter menganjurkannya. Untuk
dewasa, dosis yang dianjurkan adalah satu kali tetes dalam enam jam.
5. Jika dalam 72 jam tidak terdapat perubahan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Bisa
jadi yang dialami bukan merupakan iritasi biasa, melainkan juga terjadi infeksi mata.

1.
2.
3.
4.
5.

Bersihkan tangan terlebih dahulu


Jangan menyentuh lubang penetes
Tengadahkan kepala ke arah belakang (mendongak)
Tarik kelopak mata bawah agar terbentuk semacam cekungan
Dekatkan alat penetes sedekat mungkin ke cekungan tanpa
menyentuhnya atau menyentuh mata
6. Teteskan obat mata ke dalam cekungan mata
7. Secara perlahan tutup mata, dan jangan berkedip. Biarkan mata
tertutup selama 1-2 menit untuk memberi waktu obat diserap
oleh mata
8. Bersihkan kelebihan cairan dengan kertas tisu

Você também pode gostar