Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Latar Belakang
Bahasa adalah sistem lambang bunyi
yang arbiter yang digunakan oleh para
anggota kelompok sosial untuk bekerja
sama,
berkomunikasi,
dan
mengidentifikasikan diri. (Kridalaksana:
1983).
Rumusan Masalah
Apakah makna yoroshii dalam
kalimat bahasa Jepang?
Situasi tutur apa saja yang
memungkinkan adanya pemakaian
ungkapan yoroshii dan bagaimana
pemakaian ungkapan yoroshii dalam
beberapa situasi tutur tersebut?
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Sebagai referensi bagi pembelajar bahasa
Jepang dan dapat menjadi bahan masukan
tentang kata yoroshii.
Manfaat Praktis
Dapat membantu pembelajar asing dalam
memahami penggunaan kata yoroshii dalam
bahasa Jepang menggunakan teori pragmatik
yang dilihat dari sudut pandang strategi
kesantunan serta aspek-aspek tuturnya.
Penelitian Terdahulu
Fajar Shidiq Listianto tahun 2007, Universitas
Indonesia yang berjudul Fami-kon Keigo sebagai
Nihongo no Midare dalam Analisi Teori
Kesantunan.
Strategi Tindak Tutur Memohon dalam Drama
Jepang Great Teacher Onizuka (GTO) dilakukan oleh
Fenty Seska Yulia tahun 2013, Universitas Bung
Hatta.
Nawia Yeni tahun 2014, Universitas Gajah Mada
dalam skripsinya yang berjudul Strategi
Kesantunan yang Tercermin dari Kalimat Berpola
~Te Mo Ii dan ~Nakute Mo Ii dalam Bahasa Jepang.
Landasan Teori
Semantik
Semantik menelaah serta menggarap makna
kata dan makna-makna yang diperoleh oleh
masyarakat dari kata-kata (Tarigan, 1986:7-8).
Tarigan, Henry Guntur. 1986.Pengajaran
Semantik.Bandung: Angkasa.
Pragmatik
Pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang
mempelajari strutur bahasa secara eksternal,
yaitu bagaimana bahasa itu digunakan dalam
berkomunikasi (Wijana, 1996:1).
Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif, yaitu penelitian
yang dilakukan semata-mata hanya
berdasarkan fakta atau fenomena
yang terjadi pada penutur bahasa,
sehingga yang dihasilkan dari
penelitian tersebut berupa perian
bahasa yang sifatnya potret, paparan
seperti apa adanya (Sudaryanto,
1992:62)
Analisis Data
Metode padan adalah metode yang
alat penuturnya di luar, terlepas, dan
tidak menjadi bagian dari bahasa
yang bersangkutan (Surdayanto,
1993;13). Pada penelitian ini
menggunakan sub metode kelima
yaitu alat penentunya adalah mitra
wicara. Sub metode ini biasa disebut
metode padan pragmatis.
Penyajian Data
Dalam penyajian hasil analisis data
ini, penulis menggunakan metode
informal. Penyajian hasil analisis
secara informal adalah penyajian
hasil analisis data dengan
menggunakan kata-kata biasa (lih.
Sudaryanto, 1993:145).