Você está na página 1de 3

Agar Keuangan Tidak Jebol Selama

Ramadan

Ada siasat khusus agar pengeluaran tidak jebol selama Ramadan (Foto: Google)
Genie
Jurnalis

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google

AAA
SELAMA bulan puasa, pengeluaran kita sering kali bertambah lantaran harga-harga sembilan
bahan pokok naik dua kali lipat. Lantas, bagaimana menyiasati keuangan tidak jebol selama
Ramadan?

Sudah bukan rahasia lagi bahwa selama puasa, harga sembilan bahan pokok (sembako) naik dua
kali lipat. Kenaikan harga bahan-bahan pokok ini dikeluhkan ibu-ibu rumah tangga.
Mereka mengeluh karena jika harga-harga naik, berarti mereka harus mengatur lagi beberapa pos
pengeluaran. Dengan kata lain, uang yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
akan lebih banyak.
Apa yang harus ibu-ibu rumah tangga lakukan agar tidak menjadi pembengkakan pengeluaran
selama Ramadan? Andy Nugroho, seorang perencana keuangan memberikan cara praktis agar
Anda bisa berhemat selama Ramadan.
Ubah mindset Anda
Ubahlah pola pikir Anda. Untuk berbuka puasa, Anda tidak harus mengonsumsi makanan yang
lebih enak dari biasanya. Pada hakikatnya, berpuasa itu adalah belajar untuk memahami keadaan
yang kurang menguntungkan dan dialami oleh saudara-saudara kita yang mengalami
kekurangan. Dengan demikian, akan lebih mengena bila kita berdua dengan hidangan yang
sederhana atau paling tidak seperti yang kita konsumsi sehari-hari.
Tidak perlu selalu ada hidangan-hidangan tambahan, seperti es kolak, es buah, atau hidanganhidangan lainnya. Demikian pula dengan hidangan utamanya. Hal ini juga sebaliknya kita
ajarkan kepada anak-anak yang sudah berkeluarga.
Menahan emosi dan nafsu
Berpuasa berarti kita harus menahan keinginan untuk makan dan minum pada siang hari. Namun
pada waktu berbuka, kadang kita menjadi lapar mata dan begitu bersemangat untuk menyantap
apa saja yang kita inginkan. Akibatnya, kita akan mengeluarkan biaya yang lebih besar daripada
pengeluaran sehari-hari untuk berbuka puasa.
Berbuka puasa bersama
Tidak ada salahnya memang menjalin silahturahmi dengan teman ataupun kerabat, apalagi pada
bulan Ramadan. Yang kemudian menjadi masalah adalah ketika begitu banyak pertemuan yang
harus kita hadiri itu membuat pengeluaran menjadi lebih banyak. Oleh karena itu, bila keuangan
kita memang terbatas, pilihlah undangan yang menurut kita benar-benar bermanfaat untuk
dihadiri. Usahakan agar acara berbuka puasa itu diadakan di tempat yang sederhana. Yang
penting, silahturahmi tetap terjaga.
Alokasikan dana amal
Dana untuk amal ataupun sedekah, idealnya adalah lima persen dari penghasilan kita setiap
bulan. Namun jika Anda ingin menambah jumlahnya pada bulan Ramadan ini, boleh-boleh saja.
Yang penting, semua kebutuhan sudah tercukupi. Jika tidak, akan ada bujet dari pos lainnya yang
dikurangi.

Bujet untuk berbuka puasa


Sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kita bisa memperkirakan berapa banyak event buka
puasa bersama pada tahun ini. Kita bisa memperkirakan di mana acara itu digelar dan berapa
banyak uang yang harus dikeluarkan. Dari situ, kita bisa mengalokasikan berapa dana yang
dibutuhkan untuk acara amal seperti ini sejak awal. Bila ternyata dana yang disiapkan masih
kurang, itu berarti jumlah acara buka bersama sebaiknya dikurangi.
Lebaran
Meskipun masih jauh, akan lebih baik bila kita fokus pada apa saja yang dibutuhkan untuk
merayakan Lebaran nanti. Pasalnya yang kita butuhkan lebih banyak. Mengandalkan tunjangan
hari raya (THR), boleh-boleh saja. Namun, tidak ada salahnya jika kita mengolah dana yang
dimiliki saat ini, selain THR, dengan bijak. Bila memang akan ada tambahan THR, berarti bisa
kita manfaatkan juga.

Você também pode gostar