Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuh syarat menyelesaikan studi
pada Program Studi Strata Satu (S1) Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako
Disusun Oleh:
RAMLI
K ADIR F 111
05 090
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
TADULAKO PALU
2010
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
RAMLI K ADIR
STB : F 111 05
090
Disahkan Oleh :
N ur Hidayat, ST. MT
NIP. 19680618 199903 1
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pada hari Rabu tanggal Dua Puluh Tujuh Oktober 2010, Panitia Ujian
Tugas Akhir Program Studi Strata Satu (S1) Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Tadulako Berdasarkan SK Dekan Fakultas Teknik. No.
1497/H28.1.31/PP/2010 tanggal Tiga Puluh Oktober 2010, menyatakan
menerima/menyetujui Tugas Akhir yang telah dipertanggungjawabkan
dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir oleh :
Nama
: Ramli
Kadir
No. Stambuk : F 111 05
090
Judul
: Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) Di Sungai Marimpa Kecamataan
Pinembani
Majelis Penguji
:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Nama / NIP
Ir. H. Andi Hasa nuddin Azikin,
M.Si NIP. 19560911 198601 1 001
DR. Andi Ru sdin, ST. MT.
M.Sc NIP. 19661216 19993 1
002
DR. Sa nce Lipu, ST. M.Eng
NIP. 19690926 199702 1
001
Yassir Ara fat, ST. MT
NIP. 19701231 200003 1 002
Ir. Ar ody Tanga, MT
NIP. 19660811 199403 1 003
Jabatan
Tanda tangan
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Dosen Pembimbing :
No.
1.
2.
Nama / NIP
Jabatan
Tanda tangan
Tadulako
iii
KATA PENGANTAR
karunia
kesehatan
dan
kesempatan
kepada
penulis
untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat dan salam ke atas Baginda Rasulullah
Muhammad SAW yang telah memberi keteladanan tauhid, ikhtiar dan kerja
keras sehinggga menjadi panutan dalam menjalankan setiap aktifitas kami
sehari-hari, karena sungguh suatu hal yang sangat sulit yang menguji
ketekunan dan kesabaran untuk tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan
penulisan ini.
Penulisan
skripsi
ini
merupakan
salah
satu
syarat
untuk
menyelesaikan studi pada Program Studi Stara Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Adapun judul skripsi yang diambil
adalah:
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO
HIDRO (PLTMH) DI SUNGAI MARIMPA KECAMATAN
PINEMBANI
Beban sebagai mahasiswa untuk menuntun ilmu sebanyak
-banyaknya
tidak hanya di bangku kuliah tapi juga di luar lingkungan kampus
merupakan tanggung jawab edukasi yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Untuk
1.
2.
3.
Universitas
4.
Ibu Ir. Shyama Maricar, M.Si selaku Pembantu Dekan II Fakultas Teknik
Universitas
Tadulako
5.
Ibu Ir. Pudji Astutiek, M.Si selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Teknik Universitas Tadulako
6.
7.
Universitas
8.
9.
Teknik
Universitas
10.
Tim Dosen Penguji, Bapak Ir. H. Andi Hasanuddin Azikin M.Si, Bapak
Ir. Arody Tanga, MT, Bapak Yassir Arafat, ST.MT, Bapak DR.
Andi Rusdin, ST.MT.M.Sc, dan Bapak DR. Sance Lipu, ST.M Eng,
yang telah memberikan masukan berarti selama ujian.
11.
12.
13.
14.
15.
Teristimewa buat Ade Aby dan Ade Anzy, terima kasih doa dan dukungan
morilnya selama ini, Tetap sayang sama orang tua na.!!!!
16.
17.
18.
itu, penulis tidak dapat memberikan balas jasa apapun, kecuali memohon
kepada Allah SWT agar melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka semua.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, dan
segala kritikan serta saran-saran yang menuju ke arah perbaikan tulisan ini
sangat diharapkan. Semoga tulisan ini berguna bagi ilmu pengetahuan dan
bermanfaat bagi kita semua serta mendapatkan Ridho Allah SWT. Amien.
Palu,
November
2010 Penulis,
Ramli K adir
ABSTRACT
RAMLI KADIR, F 111 05 090. Micro Hydro Power Plant Design at Marimpa
River at Pinembani Subdistrict (guided by Alifi Yunar and Totok Haricahyono).
The research is done due to the lacle of electricity in pinembani area,
thus this is the main reasor to explore the potency of Marimpa riveo for the
Micro Hydro Power Development.
The objective of this study is to calculate the rate of dependable flow,
that the electricity could be produced and to design the Micro Hydro Power
Scheme.
The study begin with the collection of secondary data, such as the data
of rain fall, climatic data, catchment area, population, that gained from Balai
Wilayah Sungai Sulawesi III and Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah.
The Method that apply for evapotranspiration calculation is Penman
Modification. Dependable flow analyzed by using F. J. Mock method. The
research result shows
3
that the dependable flow according to F.J. Mock method is 0,064 m /s and the
energy produced is 3,696 kW.
Key Words : Rate of flow, energy, design.
vii
ABSTRAK
12
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....
1
1.2 Rumusan Masalah . 2
1
3
2.4.1 Umum.. .6
2.4.2 Iklim......6
2.4.3 Kualitas Air... 11
2.4.4 Curah Hujan..
11 BAB
III
TINJAUAN PUSTAKA
IV
BAB V
VI
PENUTUP
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
Tabel
2.2
Tabel
2.3
Tabel
2.4
Tabel
2.5
Tabel
3.1
Tabel
3.2
Tabel
3.3
Tabel
3.4
Tabel
3.5
Tabel
5.1
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
5.7
5.8
5.9
5.10
5.11
Tabel
5.12
Tabel
5.13
Tabel
5.14
Tabel
5.15
Tabel
5.16
Tabel
5.17
Tabel
5.18
Tabel
5.19
Tabel
5.20
Tabel
5.21
65
Debit Andalan Sungai Marimpa
66
Hasil Perhitungan Debit Andalan Metode F.J.Moc ...
67
Curah Hujan Rerata Bulanan Maksimum
68
Uji Konsistensi C.H.Bulanan Maksimum Metode RAPS.
70
Analisis Frekuensi Metode Gumbel ..
73
Analisis Banjir Metode Rational Berdasarkan Analisis
frekuensi Metode Gumbel .
74
Koefisien Kehilangan Tenaga pada Bengkokan Pipa .
93
Nilai Koefisien Kehilangan Tenaga pada Belokan Pipa .
93
Nilai Koefisien Kehilangan Tenaga pada Tiap Belokan .
94
Kapasitas Bangkitan Energi PLTMH Marimpa
97
18
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1
Gambar
2.2
Gambar
2.3
Gambar
3.1
Gambar
3.2
Gambar
4.1
Gambar
5.1
Gambar
5.2
Gambar
5.3
Gambar
5.4
Gambar
5.5
Gambar
5.6
Gambar
5.7
Gambar
5.8
Gambar
5.9
Gambar
Gambar
Gambar
19
Gambar 5.13 Koefisien Kehilangan Tinggi Energi Untuk PeralihanPeralihan Saluran Trapesium ke Pipa, dan Sebaliknya .....92
Gambar 5.14 Ketersediaan Daya & Produksi Energi...............................97
20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran B
Lampiran C
Lampiran D
Lampiran E
103
Lampiran G
Lampiran H
0,5
Lampiran I
Lampiran J
dan R/n
106
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Listrik merupakan salah satu utilitas utama perumahan yang
harus di penuhi di dalam pembangunan suatu perumahan baik
perumahan sederhana maupun di dalam pembanguan rumah susun.
Permasalahan yang ada saat ini adalah terbatasnya suplai tenaga listrik
yang mengakibatkan krisis energi tenaga listrik.
Daerah-daerah
terpencil
dan
pedesaan
umumnya
tidak
tenaga
listrik
yang
diharapakan
dapat
membantu
2
2
masyarakat Pinembani,
2
3
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada penulisan ini
adalah :
1.
Debit yang
Marimpa.
2.
3.
dihasilkan
dari
aliran
sungai
Dangraa.
1.3
1.4
Manfaat Penelitian
Secara khusus Perencanaan PLTMH di Sungai Marimpa
diperuntukkan bagi penulis mengaplikasikan ilmunya yang diperoleh
dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako pada
Sungai Marimpa Kecamatan Pinembani, secara umum Perencanaan
1.5
Metode Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan beberapa metode yaitu:
1.
Studi Pustaka
Yaitu berupa studi literature serta mengutip bagian-bagian yang
ada relevansinya dengan judul tugas akhir ini.
2.
Pengumpulan Data
Mencari data-data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir,
data- datanya berupa :
a.
b.
3.
Pengolahan Data
Data-data yang telah diperoleh baik data primer maupun data
sekunder diolah untuk dianalisa.
4.
5.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Tata
Lahan
Guna
2
- Lahan Kering
a.
Bangunan Halaman
b.
Kebun
c.
Huma
d.
Rawa
e.
Hutan Negara
f.
Lahan Kosong
g.
Lainnya
2,3 Ha
.
124 Ha
.
2
Ha
5
.
1 Ha
.
227 Ha
.
136 Ha
.
183 Ha
.
25,7 Ha.
724 Ha.
hingga
rumah
pembangkit
adalah
lahan
perkebunan masyarakat.
2.2.2. Pendidikan
Dengan asumsi anak usia sekolah terdapat 25% sehingga
jumlah penduduk usia sekolah pada desa ini adalah 53 anak.
Sarana pendidikan yang ada adalah I SD dengan ruang kelas
sejumlah 3 buah dan ruang belajar 6 buah.
2.2.3. Populasi
Pada
tahun
2008
(data
statistik
terakhir),
jumlah
hanya
14
2.
jiwa/km (Sumber :
Sulawesi
Pinembani
wilayahnya adalah
merupakan
pegunungan.
Salah
sebagian
satu
besar
sungai
pada
Dangraa
yang
menjadi
wilayah
penelitian
lokasi
untuk
rencana
2.3.2.
Peta Topografi
Dalam studi ini digunakan peta topografi yaitu peta rupa
bumi
Indonesia
skala
50.000
sumber
BAPPEDA.
2.4
Kondisi Hidrologis
2.4.1.
Umum
Pada
perencanaan
pembangunan
PLTMH
ini,
data
kantor
BAPEDA
Sulawesi
Tengah
Kantor
PU
2.4.2.
Iklim
Berdasarkan data klimatologi pada stasiun Lalundu, dengan
serial data dari tahun 2000 sampai dengan 2009, dibuatlah
tabulasi iklim seperti yang disajikan pada tabel 2.1 sampai
dengan 2.4. sebagai berikut :
1
0
10
ditunjukkan
data
curah
hujan
harian
pada
stasiun
11
1
2
12
13
1
4
14
1
5
15
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1
Umum
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Mikro
Hidro
(PLTMH),
merusak
cukup luas,
dalam merencanakan
3.2
Debit Andalan
Guna mendapatkam kapasitas PLTM, tidak terlepas dari
perhitungan
berapa
banyak
air
yang
dapat
diandalakan
untuk
masih
dimungkinkan
untuk
keamanan
operasional
suatu
41
42
Ra
Rn
Rn
f(t)
= fungsi suhu
f(ed)
f(u)
(3.4)
(3.5)
ea-e
ea=ed = ea x RH/100..........................................................
(3.6)
suhu (T)
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
mbar
23,40
24,90
26,40
28,10
29,80
31,70
33,60
35,70
37,80
40,10
42,40
44,90
47,60
50,30
53,20
56,20
59,40
62,80
66,30
69,90
(1 - W)
Elevasi 1 - 250 m
0,68
0,32
0,70
0,30
0,71
0,29
0,72
0,28
0,73
0,27
0,74
0,26
0,75
0,25
0,76
0,24
0,77
0,23
0,78
0,22
0,78
0,22
0,79
0,21
0,80
0,20
0,81
0,19
0,81
0,19
0,82
0,18
0,83
0,17
0,84
0,16
0,84
0,16
0,85
0,15
f (T)
14,60
14,80
15,00
15,20
15,40
15,70
15,90
16,10
16,30
16,50
16,70
17,00
17,20
17,50
17,70
17,90
18,10
18,30
18,50
18,70
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Aug
Sept
Okt
Nop
Des
Jul
Aug
Sep
Okt
Nop
Des
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
11,60 11,80 12,00 12,30 12,60 12,70 12,60 12,40 12,10 11,80 11,60 11,50
11,80 11,90 12,00 12,00 12,30 12,30 12,40 12,30 12,10 12,00 11,90 11,80
12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,00
menjadi perkolasi
1. Data meteorologi
Data meterologi yang digunakan mencakup :
evapotranspirasi
potensial
(Eto)
yang
harga
evapotranspirasi
berdasarkan persamaan :
actual
ditentuakan
= Eto x d/30 x m
...
(3.7)
(3.8)
Ea =
(3.9)
Eto E
Dimana :
Ea
Eto
27 (3/2) x n
n
sebulan
. (3.10)
Dimana :
S = Keseimbangan air dipermukaan
tanah R = Hujan Bulanan
Ea = Evapotranspirasi Aktual
Bila harga positif (R > Ea) maka air akan masuk ke
dalam tanah bila kapasitas kelembapan tanah belum
terpenuhi. Sebaliknya bila kondisi kelembapan tanah sudah
tercapai maka akan terjadi limpasan permukaan (surface
runoff).
Bila harga tanah S negatif ( R > Ea ) , air hujan tidak dapat
pada
saat
dimulainya
perhitungan
dan
...
(3.11)
Dimana :
WS
S
= water surplus
= R- Ea
a. Infiltrasi (i)
Infiltrasi ditaksir berdasarkan kondisi porositas
tanah dan kemiringan daerah pengaliran. Daya infiltrasi
ditentukan oleh permukaan lapisan atas dari tanah.
Misalnya kerikil mempuyai daya infiltrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tanah liat yang kedap air. Untuk
lahan yang terjal dimana air sangat cepat menikis diatas
permukaan tanah
sehingga
air
tidak
dapat
sempat
Dimana :
i
WS
air
= kelebihan
permulaan
perhitungan
yang
telah
..
(3.13)
Dimana :
Vn
Vn 1
qt
t) qo
in
Vn - Vn
1 .
(3.14)
(direc runoff)
Untuk
digunakan adalah :
I - ( Vn )
BF =
Dro = WS I
....................... (3.15)
........ (3.16)
Ron = BF +Dro
... (3.17)
Dimana :
BF
= Aliran dasar
3
(M /dtk/km) I
= Infltrasi
(mm)
Vn = Perubahan volume aliran tanah
3
(M ) Dro
WS = Kelebihan air
3
Ron x A
..
(3.18)
Dimana :
Qn
periode n (m /dtk)
A
3.3
Tinjauan Teknis
P = 9,8 x H
Dimana :
P
teoritis H
9,8
3.3.2
jatuh
efektif
dapat
diperoleh
dengan
tinggi
air, maka
tinggi
jatuh
efektif kemudian
dapat
atau memperkecil
ditentukan,
minimum
maka
tinggi
jatuh
efektif
maksimum
dan
air
waduk
dalam
keadaan
maksimum
dan
a) Tinggi
normal
jatuh
b) Perubahan
jatuh
tinggi
3.4
Klasifikasi PLTA
yang
dengan
agak
kecil.
Tenaga
tinggi
terjun
memanfaatkan
listrik
dengan
listrik dengan
memanfaatkan
tinggi
terjun
yang
listrik
jenis
bendungan
dan
terusan
air
3.4.2
listrik
jenis
waduk
(reservoir)
mempunyai
dikeluarkan pada musim kemarau, jadi pusat listrik jenis ini sangat
berguna untuk pemakaian sepanjang tahun.
Pusat listrik jenis pompa (pumped storage) adalah
jenis PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan
pada musim hujan atau pada saat pemakaian tenaga listrik
berkurang pada tengah malam. Pada waktu itu air dipompa ke
atas dan disimpan dalam waduk. Jadi pusat listrik jenis ini
memanfaatkan kembali air yang didapat untuk membangkitkan
tenaga listrik pada beban puncak pada siang hari.
3.5
pembangunan
PLTA
berkapasitas
kecil.
bagi
negara-negara
maju
membangun
PLTA
masuk
desa
terpencil
di
daerah
pegunungan,
1.
2.
3.
Meneliti
mesin
yang
hendak
dipakai,
lebih
baik
secara
kehandalan
pesanan,
tinggi
yang
sehingga
disebut
mikro
dengan
hidro
dengan
teknologi
maju
operasinya.
Selain
kehandalannya
rendah
sering
itu,
mikro
mengalami
hidro
yang
gangguan
dimaksudkan
mengembangkan
sebagai
mikro
hidro
upaya
standar
standarisasi
yang
untuk
mempunyai
3.5.3
1.
Pipa
pesat
dan
bagian-bagiannya
dibuat
dari
Rumah
pembangkit
merupakan
rumah
sederhana
b.
c.
d.
1. Sistem Konstruksi
Pemilihan
komponen
sistem konstruksi
modular
yang
dibuat
dengan komponensecara
pabrikasi
tinggi
terjun
mikrohidro
ditetapkan
3.5.4
memiliki
dengan
kotoran/lumpur
adalah
yang
pintu
untuk
membuang
mengendap. Perlengkapan
penjebak/saringan
merupakan
air
pembangklit
sampah.
tipe
run
PLTMH
off
lainnya
umumnya
river
sehingga
hal
yang
menjadi
pertimbangan
dalam
dimana
terjamin
ketersediaan
airnya,
karena
pemilihan
mempertimbangkan
lereng
atau
head,
bukit
lokasi
sudah
PLTMH
tentu
yang
pada
curam.
sangat
lokasi
Dalam
keefektifan
yang
ini
dilakukan
untuk
memperkecil
2.
akan
mempengaruhi
debit
a. Penyalur yang
menghubungkan intake
dengan
bak
mengurangi
kecepatan
aliran
masuk
ke
bak
66
67
lokasi
bak
penenang
untuk
pembangkit
Umumnya
sebagai
saluran
ini
harus
sistem PLTMH.
dipertimbangkan
terhadap
keseimbangan
antara
posisinya,
rumah
pembangkit
ini
dapat
PLTMH
pertimbangan
desain
adalah
di
rumah
atas
tanah.
Untuk
pembangkit,
perlu
dipertimbangkan :
mengelola,
pekerjaan
melakukan
pembongkaran
perawatan
dan
dimana
pemasangan
peralatan.
70
71
a. Rumah
Turbin
pembangkit
menggunakan
turbin
jenis
Implus
Desain konstruksi
perlu
turbin
demikan
tenaga.
desain
7.
(3.22)
(3.23)
Rumus Manning : V =
(3.24)
S = [ (n x V) / R
(3.25)
3.6
2/3
x S
1/2
x R
2/3
Pemilihan Turbin
Turbin air berperan untuk mengubah energi air (energi potensial,
tekanan dan energi kinetik) menjadi energi mekanik dalam bentuk
putaran poros. Putaran poros turbin ini akan diubah oleh generator
menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerjanya, turbin air dibagi
menjadi dua kelompok .
1.
2. Turbin
reaksi
kaplanpropeller)
(francis,
(head)
2.
3.
= Tinggi terjunan
(head) Q
= Debit desain
(m /det)
PLTMH dengan tinggi jatuhan (head) 6-60 m, yang dapat
dokategorikan pada head rendah dan medium.
Tabel 3.4 Daerah Operasi Turbin
Jenis Turbin
2 < H < 20
Francis
Pelton
Crossflow
Turgo
jenis
turbin
dapat ditentukan
berdasarkan
jenis
mempertimbangkan
turbin
dapat
parameter-
diperhitungkan
parameter
khusus
dengan
yang
1.
2.
3.
sangat
lambat
(low
speed)
yang
akan
= Debit air
3
(m /dtk) H
= Head
efektif (m) qt
Efisiensi turbin
ns (epm)
T (%)
H (m)
Pelton
10 40
89 90
1800 300
Francis
40 50
90 94
350 25
Kaplan
60 660
89 91
100 15
Propeler
350 1050
85 94
50 5
Turin Pelton
25
12 Ns
Turbin Francis
300
60 Ns
Turbin Crossflow
200
40 Ns
Turbin Propeller
1000
Dengan
mengetahui
250 Ns
kecepatan
spesifik
turbin
maka
Turin Pelton
H0.243
Ns = 85.49 /
(Siervo & Lugaresi, 1978)
Turbin Francis
H0.854
Ns = 3763 /
(Schweiger & Gregory, 1989)
Turbin Kaplan
H0.486
Ns = 2283 /
(Schweiger & Gregory, 1989)
Turbin Crossflow
H0.505
Ns = 513.25 /
(Kpordze & Wamick, 1983)
Turbin Propeller
H0.5
Ns = 2702 /
(USBR, 1983)
Dimana
P
9,8
= Percepatan gravitasi
2
(m/s )
Seperti telah dijelaskan bahwa daya yang keluar merupakan
hasil perkalian dari tinggi jatuh dan debit, sehingga berhasilnya suatu
dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis. Selain itu
pembangkitan tenaga air juga tergantung pada kondisi geografis, keadaan
curah hujan
dan area pengaliran (catchment area) (Arismunandar dan
Kuwahara, 1991).
Penentuan
tinggi
jatuh
efektif
dapat
diperoleh
dengan
mengurangi tinggi jatuh total (dari permukaan air sampai permukaan air
saluran bawah) dengan kehilangan tinggi pada saluran air. Tinggi
jatuh penuh adalah tinggi air yang kerja efektif saat turbin air berjalan
(Arismunandar dan Kuwahara, 1991).
Adapun debit yang digunakan dalam pembangkit adalah debit
andalan yang terletak tepat setinggi mercu yaitu debit minimum.
Karena pembangkit ini direncanakan beroperasi selama 24 jam sehari
semalam (Arismunandar dan Kuwahara, 1991).
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
akan
dilakukan
pada
penelitian
tentang
Perencanaan
Kecamatan Pinembani
4.1
Lokasi Penelitian
Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Sungai Marimpa
yang merupakan sungai yang paling dekat dengan daerah pemukiman.
Secara administrative terletak di Desa Dangraa, Kecamatan Pinembani,
Kabupaten Donggala. Jarak dari Kota Palu ke lokasi Penelitian kurang
lebih 48 km.
4.2
4.3
1.
GPS
2.
Meteran
3.
Stopwatch
4.
Kamera
5.
Ban
6.
Dan lain-lain
Langkah-langkah Penelitian
1.
Pengumpulan Data
Mengumpulkan data-data dari berbagai referensi yang terkait
dengan penelitian yang akan dilakukan.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
Persamaaan
Menggunakan persamaan Daya dan Metode Geometrik yang akan
digunkan dalam perhitungan.
3.
Perhitungan
Menghitung
PLTMH
4.
daya
yang
dihasilkan
oleh
Pembahasan
Data yang telah diolah kemudian dibahas untuk mendapatkan hasil
dari penulisan penelitian ini.
4.4
Pengumpulan Data
Untuk
merencanakan PLTMH
catatan curah hujan yang dapat mewakili kondisi curah hujan pada
daerah
tangkapan
Sungai
Marimpa,
dimana
PLTMH
tersebut
1.
Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh
mana survey dapat diterapkan dan untuk mengetahui gambaran
awal kondisi di lapangan.
2.
Pengumpulan Data
Adapun data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data
primer, dan data sekunder. Data-data yang dikumpulkan terdiri atas:
a.
Data
Primer,
melakukan
yaitu
data
yang
diperoleh
dengan
b.
Data sekunder,
Data sekunder merupakan data yang diambil dari instansi
terkait seperti kantor Balai Wilayah Sungai 3 Sulawesi Tengah
dan Badan Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah. Adapun
data sekunder meliputi :
Peta
Perencanaan.
Data
Hujan.
Curah
Peta
Area.
Cathment
Peta
Topografi.
Lokasi
Mulai
Data Primer
Data Sekunder
TIDAK
Memenuhi
YA
Perhitungan Daya
Mulai
BAB V
ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
5.1
Debit Andalan
a.
b.
c.
d.
e.
Data curah hujan bulanan dan jumlah hari hujan (Tabel 2.5)
ETo c.Eto
1.
2.
3.
4.
Langkah 1 :
o
5.
T 28C ea 37.80
T 27C ea
35,70
T 27,52 ea 35,7
35,7
37,8
x (27,52 27)
28 27
ea 36,79 m.bar
6.
T 27C 0.76
T 28C 0.77
7.
(1 W) = 1 0,77 = 0,23
8.
T 27C 16,10
T 27,52 ea 16,10
16,10
16,30
x (27,52 27)
28 27
f (T )
16,20
T 28C
16.30
m.bar
Langkah 2
Dengan data :
9.
100
36.79 72.09%
26.52 m.bar
10. Perbedaan tekanan uap jenuh dengan tekanan uap sebenarnya :
ea ed 36.79 26.52
10.27 m.bar
11. Fungsi tekanan uap, f(ed)
f ed
0.34 0.044
ed
0.113
Langkah 3 :
Dengan data :
o
Koordinat 0 10 31LU
% Didapat besaran :
Ra 14.97 mm/hari
13. Radiasi yang diterima matahari, Rs diperoleh dari
Rs (0.25 0.5
n
N )Ra
0.51
Langkah 4 :
Dengan data : Kecepatan angin, u = 55.1 km/hari = 0.64 m/det
Didapat besaran :
0.864)
0.42 m/det
Langkah 5 :
Rn1 f(T)f(ed)f(n/N)
16.2 x 0,113 x 0.51
0.93 mm/hari
Langkah 6 :
17. Menghitung
faktor
koreksi
berdasarkan
perkiraan
RH
= 72.09 %
Rs
= 7.38 mm/hari
5
1
51
1.
2.
3.
Data
hujan
Adapun
jumlah
harian
langkah
perhitungan
ketersediaan
air
atau
debit
1.
2.
Data
Meteorologi
a.
b.
a.
b.
c.
0,035154,50
5.408 mm/bulan
99
e.
Ea EToEe
154.5005.408
149.093 mm/bulan
3.
Keseimbangan air
a.
S R Ea
363.00 149,093
213.907 mm/bulan
b.
c.
R > Ea maka, SS =
0 R < Ea maka, SS = S PF SS = 0
d.
e.
WS S SS
213.907 0.00
213.907 mm/bulan
Karena air hujan dapat masuk ke dalam tanah, sehingga
terjadi kelebihan air sebanyak 213.907 mm/bulan.
4.
a.
b.
c.
Infiltrasi (I)
I i WS
0,4x213.907
85.563 mm/bulan
d.
G 0.50(1k) I
0.50(10.60)85.563
68.45 mm/bulan
e.
0.60100
60.00 mm/bulan
f.
68.4560.00
128.45 mm/bln
g.
128.45100
28.45 mm/bln
h.
BF I Vn
85.56328.450
57.113 mm/bln
i.
DR WS I
PF
213.907 85.5630
128.344 mm/hari
j.
TRo BF DR
57.113128.344
185.457 mm/hari
k.
Qn TRoA
3
Perhitungan
0,539 m3/det
31
debit
bulan
Januari
2000
diatas
dan
bulan
andalan
yang
ekonomis
ditentukan menurut
Pada
prosentase kejadian 70 %
3
ini dilakukan
melalui
analisis
menunjukkan
bahwa
kejadian
banjir
Tabel 5.2.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2000
5
6
56
Tabel 5.3.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2001
5
7
57
Tabel 5.4.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2002
5
8
58
Tabel 5.5.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2003
5
9
59
Tabel 5.6.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2004
6
0
60
Tabel 5.7.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2005
6
1
61
Tabel 5.8.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2006
6
2
62
Tabel 5.9.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2007
6
3
63
Tabel 5.10.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2008
6
4
64
Tabel 5.11.Analisa Debit Andalan dengan Metode F.J.Mock Sungai Marimpa Thn.2009
6
5
65
Berdasarkan debit pada tabel 5.12 diatas, disusunlah kurva durasi aliran
(flow duration curve) seperti pada gambar 5.1.
Kejadia
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
55%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
Debit
0,856
0,774
0,616
0,483
0,349
0,290
0,256
0,188
0,155
0,144
0,126
0,108
0,095
0,087
0,064
0,051
0,039
0,034
0,026
0,022
0,009
Kurv a Prosenta s e
Dura s
i De bit
0,900
0,800
0,700
0,600
Debit
(m3/de t)
0,500
0,400
0,300
0,200
0,100
0,000
Prosentae (%)
11
5
Bulan
m3/det
Jan
Feb
0,128
0,087
Mar
0,066
Apr
0,053
Mei
0,032
Jun
0,026
Jul
0,029
0,016
0,014
0,007
0,023
0,017
0,50
0.296
Agust
Sep
Okt
Nop
Des
Jumlah
Rata-rata
D
e
bi
t
A
n
d
al
a
n
(
0,100
0,080
0,060
0,040
0,020
0,000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nop
Des
0,128
0,087
0,066
0,053
0,032
0,026
0,029
0,016
0,014
0,007
0,023
0,017
Metode
F.J.Mock
(m3/det)
Bulan
5.2
Debit Banjir
dengan
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
234,67
197,58
210,30
75,59
122,63
89,24
55,09
98,71
112,31
52,17
Rangking Data
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
150,00
100,00
50,00
0,00
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
234,67
197,58
210,30
75,59
122,63
89,24
55,09
98,71
112,31
52,17
Tahun
konsistensi
dengan
menggunakan
data
dari
*0
= 0
k
S Yi
Y
[Sk ] = 109,84
i1
= 234,67 124,83
= 109,84
2
* 2/n
Dy = (S k)
dimana n = 10
= (109,84) /10
= 1206,45
Dy = Rerata Jumlah = 393,41
**
**
Sk = S k / Dy
= 109,84 / 393,41
= 109,84/ 393,41
= 0,28
= 0,28
Q=
maks
Sk
maks
R=
k
[Sk ] = [Sk ] / Dy
untuk 0 k n
- min
Sk
Dengan melihat nilai statistik diatas maka dapat dicari nilai Q/n dan
R/n. Hasil yang di dapat dibandingkan dengan nilai Q/n syarat
dan
R/n syarat, jika lebih kecil maka data masih dalam batasan
konsisten.
Tabel 5.15 Uji Konsistensi C.H Bulanan Maksimum Metode RAPS
2. Perhitungan Distribusi
Untuk memperkirakan besarnya debit banjir dengan kala
ulang tertentu,
dengan
terlebih
dahulu
data-data
hujan
didekatkan
(X-X)
n-1
S1 =
Cv =
S
X
n
Xi -
X 3 Cs = i = 1
3
(n - 1) (n - 2) S
2
Xi - X4
i=1
Ck =
4
(n - 1) (n - 2) (n - 3) S
dimana :
S1
= standar deviasi
Cv
= koefisien keragaman
Cs
= koefisien
kepencengan Ck
koefisien kurtosis
Pemilihan distribusi berdasarkan penyimpangan (cr*)
yang terkecil (Soewarno, 1995 : 106).
Metode Gumbel
Contoh Perhitungan :
Diketahui data sebagai berikut
:
Rata-rata (R)
= 10
= 124,83
1. Menghitung (Ri - R)
(Ri - R)
234,667 124,83
109,838
(Ri - R)
(109,838)
12064,459
4,600
J)
7. (S)
Menghitung standar
deviasi
S =
2
1
=
39340 ,595
101
= 66,115
= Rrata-rata + (S x K)
500,000
450,000
400,000
350,000
C
H.
R
a
nc
a
n
g
a
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
2,000
5,000
10,000
115,869
194,782
247,030
25,000
50,000
100,000
200,000
313,045
362,019
410,631
459,066
0,000
Analisis Frekuensi Dengan Metode Gumbell
Luas DAS
= 7,76 km
= 125 m
= 7,85 m
1.
2.
0,6
= 72 (H/L)
= 72. (7,85/125)
0,6
= 13,681
m/jam Tc
= L/W
= 125/13,681
= 9,046
3.
2/3
= 32,791 mm/jam
4.
= 0,278 . C . I . A
= 21,222 m /det
Tabel 5.17 Analisis banjir Metode Rational berdasarkan analisis
frekuensi Metode Gumbel
25,000
B
a
nj
ir
R
a
n
c
a
n
g
a
n
(
20,000
15,000
10,000
5,000
0,000
5,988
10,067
10
25
50
100
200
12,767
16,179
18,710
21,222
23,725
RASIOAL
5.3
Desain Dasar
Untuk
menghitung/memperkirakan bentuk
serta dimensi
dari
Elektro
Mekanik.
Pekerjaan-pekerjaan
sipil
meliputi
5.4
Data Desain
Data-data
yang
digunakan
dalam
penyusunan
desain
dasar
ada.
1.
Data Sungai
= 10 meter
= 7 meter
kemiringan talud
=1:1
+659,50 m
+651,65 m
H gross
= 8,35 m
2. Hidrologi:
Debit rencana Qdesain
= 0,064m /s
5.5
5.5.1
bendung
dilaksanakan
pada
sisi
lokasi
pembangunan
PLTMH
Marimpa
dan
= + 660,00
jagaan / freeboard
1,10
0,50 m
5.5.2
Bendung
Bendung
PLTMH
Marimpa
direncanakan
sebagai
a.
Lokasi Bendung
Bendung PLTMH Marimpa dibangun pada hulu
sungai Marimpa pada elevasi dasar sungai + 660,00 m,
dengan bangunan intake pada sebelah kiri aliran sungai.
Lebar rata- rata sungai di sekitar lokasi bendung sekitar 10
m, dengan kemiringan talud adalah 1 : 1; dengan gradien
rata-rata sungai 16 %.
b.
topografi
dan
fungsi
dari
c.
muka
muka
air
air
maksimum
sebelum
ada
sungai
Marimpa
bendung)
dihitung
R.S
1.
2.
Data
: 1: m =
:S
=
= (b + mh) h
:
=1
:b =7
= (7+1 x 1,1) 1,
A
= 8,91 m
3.
Keliling Basah
: P
P
= b + 2h
=7+2x1
1m
1 1
= 10,1 m
4.
Jari-jari hidrolis
5.
Koefisien Pengalira
(1100/
: R
R
m
: Cd
Cd
6.
:V
V
=A/P
= 0,88
= 87/
0,88)
= 0,81
= Cd
R.S
= 0,81 0,88*0,16
= 0.30 m/det
7.
d.
Lebar Bendung
Lebar bendung merupakan jarak antara tembok
pangkal (abutment) di satu sisi sungai dengan abutmen pada
sisi lain termasuk pilar-pilar dan pintu pembilas. Lebar
bendung (B) yang ideal adalah sama dengan lebar normal
Pekerjaan
Umum
dan
Tenaga
Listrik).
lebar bendung
0,50 m
Jagaan/free board
1,00 m +
:w
htotal =
m Dengan demikian lebar bendung
1,50
B = 1.0
Bn = 1,0 (10,0) = 10,0 m
e.
Mercu Bendung
Seperti
telah
dijelaskan
sebelumnya,
bahwa
13
4
Panjang bendung
= 10,00 m
b mercu = 1
b dasar = 1,
1/6
H 1 = 0.621 ; H1 = 0,239 m
13
5
f.
5.5.3
kolam
bangunan
pengambilan
Dimensi
intake
Bangunan
dilengkapi
dengan
pintu
dan
bagian
1,2
h1
pengambilan z
0,077 b
a
2 g z
0,077 0,81b
0,28
b
2 9,810,05
= 0,343 m
1
n
S2
Q
A
dimana:
R = jari-jari hidrolis penampang saluran
S = kemiringan saluran
2
1 x 0,343 x 0,40 3 x S
2 x 0,40 0,343
0,018
0,064
0,343 x 0,4
S = 0,001
5.5.4
air
dari
Direncanakan
pintu
Intake
penampang
menuju
pipa
saluran
pesat
pembawa
Debit desain
= 0,064 m /s
= 0,001
Koefisien manning
= 0,018
Panjang saluran
= 9,50 m
Tampang saluran
= Segi Empat
h = 0,7 m
A = 0,49 m
R = 0,233 m
2;
Tinggi Permukaan
Tanah di Sekitar
bendung
Bendung
PLTMH
Sungai
Marimpa
Saluran pembawa
Lebar Terjunan
Pipa Pesat
demikian
saluran
pembawa
ini
direncanakan
hw = 0,3 m
H= 0,7 m
s = 0,001
b= 0,7 m
5.5.5
v
w
L
Q
dengan v
v v
HB
dimana :
H
= kedalaman aliran, m
untuk
bangunan
pengendap
sedimen
tersebut
untuk
v H
w 7.51 w
0,5
0,2 2
H
H = 1,2
= 1,2
0,5
LB
Q
w
0,064
L 1,5
0,028
14
4
untuk setiap
dilakukan 1 kali
14
5
dalam empat hari atau pada saat banjir besar. Dari tingkat
kejernihan air hulu Sungai Marimpa maka di perkirakan
konsentrasi sedimen pada air hulu Sungai Marimpa tersebut
adalah
3
= 4 x 24 x 3600 x
= 3317,76 kg
Diambil
berat
jenis
endapan
sebesar
2650
kg/m ,
dan
= 3317,76/ (0,85 x
= 1,47 m
B B'
1
L `
2 tan
0,7 m
1,5m
2,0 m
2,7 m
0,60 m
0,7 m
0,70 m
0,50 m
5.5.6
desain pipa
penstock
terdiri
dari
material
yang
a.
Perhitungan
Pesat
Dimensi
Pipa
L= 56,90 m
56,35
2
7,85
2.g.h
2.9,81.7,85
= 12,4 m/det
2
D [
4A
0,5
hf = 0,098 m
b.
cm . Sehingga
dengan tekanan tersebut direncanakan menggunakan
pipa beton bertulang dengan ketebalan 8 cm
5.5.7
pipa
pada
ujung
pipa
pesat,
sedangkan
H
masuk
v )2
masuk
2g
m / det
0,13
0,1
1,50
m / det
dimana: H
masuk
va
v1
10
15
30
45
50
90
0,02
0,04
0,05
0,15
0,28
0,55
1,2
Sudut
M
N
O
4
o
4
o
13
Koefisien Kehilangan
Tenaga 0,0
2
0,0
2
0,0
4
Kehilangan
tenaga
pada
belokan
pipa
digunakan
nilai
dan
adalah
sudut
bengkokan
dan
koefisien
1.
2.
4
o
4 o
13
Koefisien Kehilangan
Tenaga
0,0
2
0,0
2
0,0
Sumber : Buku utama Pedoman Studi Kelayakan
4 PLTMH
N
O
3.
4.
he K
2g
8Q
g4
D
8 K 2
g 4 Q
2
D
he he M he N he O
kO
k
8
k 4 Q 2
he g
2
D
M
N
4
4D
D
1
1
1
8
0,02
0,04
2
Q
he
0,02
1
1
4
2
g 0,334 0,331 0,33
4
he 0,081,69 1,69 3,37Q
he 0,57 Q
he
0,01
Jadi
total
kehilangan
tenaga
adalah
jumlah
dari
Rumah Pembangkit
Bangunan
rumah
pembangkit
direncanakan
berupa
5.5.9
0,064 m
s.
: V = 1/n x S
1/2
2/3
xR
S = [ (n x V ) / R
2/3 2
2/3
= 0,0023
5.6
= daya (KW),
= debit rencana
3
(m /det), H
= Head
netto (m)
m /det, H netto diperoleh sebesar 7,85 m. Pada kasus ini, efisiensi turbin
dan generator dipakai adalah 75 %, Dengan demikian, maka daya listrik
output adalah:
P
1 buah lampu 10 W
10 W
2 buah lampu 5 W
10 W
30 W
150
E
ne
rg
i
K
W
100
50
0
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Persen Kejadian
100%
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil tinjauan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis
dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
6.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
100
164
`
Bak Penenang / Pengendapan
56.35 m
2.7 m
0.3 m
Saluran Pembawa
64 m
2m
0.3m
0.3m
1.5m
+669,50
1.0m
1.2 m
FAKULTAS TEKNIK
Intake
0.3m
UNIVERSITAS TADULAKO
KEGIATAN
+660,50
Rumah Turbin
TUGAS AKHIR
Bendung
10 m
PEKERJAAN
PEKERJAAN MIKROHIDRO
LOKASI
SUNGAI MARIMPA
DESA DANGRAA
KECAMATAN PINEMBANI
Saluran Pembawa
KETERANGAN
+660.00
7m
Pengambilan (Intake)
+660.00
+662.00
Talud
bendung
Talud Bendung
+662.00
DIPERIKSA
+660.50
Penguras
Bendung
T. TANGAN
DOSEN PEMBIMBING I
ALIFI YUNAR, ST. MT
Kolam Olak
Riprap
Jalan Inspeksi
DOSEN PEMBIMBING II
TOTOK HARICAHYONO, ST. MT
DIGAMBAR
10 m
RAMLI KADIR
F 111 05 090
GAMBAR
SKALA
1 : 150
POT. BENDUNG
1 : 100
Talud Bendung
Talud bendung
+662.00
+662.00
Pot. Bendung
Skala 1 : 75
NO. LEMBAR
JML. GAMBAR
TANGGAL
1.2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
KEGIATAN
TUGAS AKHIR
PEKERJAAN
PEKERJAAN MIKROHIDRO
Pintu Penguras
64 m
Rumah Turbin
Existing Bendung
Saringan
Pas. Saluran
Pas. Bronjong
LOKASI
30cm
30cm
Angker Blok
+660,0
Penstock 16"
+660,0
50cm
50cm
+659,5
SUNGAI MARIMPA
DESA DANGRAA
KECAMATAN PINEMBANI
50cm
50cm
KETERANGAN
+659,0
50cm
Bak Penenang
50 cm
Panel
Penyangga Penstock
+651,65
DIPERIKSA
Penyangga Penstock
T. TANGAN
DOSEN PEMBIMBING I
Angker Blok
Turbin Generator
DOSEN PEMBIMBING II
Saluran Pembuang
POTONGAN MEMANJANG
DIGAMBAR
Skala 1 : 100
RAMLI KADIR
F 111 05 090
GAMBAR
SKALA
POTONGAN
MEMANJANG
1 : 100
NO. LEMBAR
JML. GAMBAR
TANGGAL
25
70
25
Bak Penenang
270
30
30
70
Penstock 16"
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
30
KEGIATAN
25
25
150
100
+660,0
+659,5
25
TUGAS AKHIR
60
70
A
POT. B - B
(DETAIL SALURAN PEMBAWA)
Skala 1 : 30
30
PEKERJAAN
PEKERJAAN MIKROHIDRO
LOKASI
Saluran Pelimpah
Saluran
Penguras
20
50
SUNGAI MARIMPA
DESA DANGRAA
KECAMATAN PINEMBANI
20
KETERANGAN
BAK PENENANG
50
Skala 1 : 50
Pintu Penguras
20
40
Saluran Pelimpah
30
Saringan
DIPERIKSA
T. TANGAN
DOSEN PEMBIMBING I
ALIFI YUNAR, ST. MT
30
DOSEN PEMBIMBING II
TOTOK HARICAHYONO, ST. MT
DIGAMBAR
70
+660,0
120
25
RAMLI KADIR
15 30 15
+659,5
F 111 05 090
30
30
Penstock 16"
15
POT. A - A (BAK PENENANG)
Skala 1 : 50
GAMBAR
1. BAK PENENANG
2. POT. BAK PENENANG
3. DET. SAL. PEMBAWA
4. DET. SAL. PEMBUANG
5. DET. SAL. PELIMPAH
NO. LEMBAR
JML. GAMBAR
SKALA
1
1
1
1
1
:
:
:
:
:
50
50
30
30
30
TANGGAL
300
FAKULTAS TEKNIK
- 0.100
UNIVERSITAS TADULAKO
20845
258
KEGIATAN
Turbin
300
Generator
TUGAS AKHIR
1 : 50
0.00
PEKERJAAN
PEKERJAAN MIKROHIDRO
300
LOKASI
B
SUNGAI MARIMPA
DESA DANGRAA
KECAMATAN PINEMBANI
KETERANGAN
DIPERIKSA
T. TANGAN
DOSEN PEMBIMBING I
ALIFI YUNAR, ST. MT
DOSEN PEMBIMBING II
TOTOK HARICAHYONO, ST. MT
DIGAMBAR
80
Skala
RAMLI KADIR
1 : 50
F 111 05 090
GAMBAR
SKALA
1 : 50
1 : 50
NO. LEMBAR
70
JML. GAMBAR
TANGGAL
FAKULTAS TEKNIK
515
UNIVERSITAS TADULAKO
KEGIATAN
435,00
TUGAS AKHIR
PEKERJAAN
300,00
Kuda-Kuda 6/12
PEKERJAAN MIKROHIDRO
LOKASI
SUNGAI MARIMPA
DESA DANGRAA
KECAMATAN PINEMBANI
Penstock 16"
Generator
KETERANGAN
0,00
60,00
DIPERIKSA
100,00
15
MAN
Angker Blok
Penyangga Penstock
Lantai Kerja
Urugan Pasir
DOSEN PEMBIMBING I
MAN
Campuran Beton
Campuran Beton
200,00
T. TANGAN
DOSEN PEMBIMBING II
TOTOK HARICAHYONO, ST. MT
DIGAMBAR
50
80
300
RAMLI KADIR
POTONGAN A - A
POTONGAN B - B
Skala 1 : 50
Skala 1 : 50
F 111 05 090
GAMBAR
1. POTONGAN A-A
2. POTONGAN B-B
NO. LEMBAR
JML. GAMBAR
SKALA
1 : 50
1 : 50
TANGGAL
99
Lampiran A Tabel PN.1 Hubungan Suhu (T) dengan nilai ea (mbar), W, (1W) dan f (t)
Suhu (t)
24.0
24.2
24.4
24.6
24.8
25.0
25.2
25.4
25.6
25.8
26.0
26.2
26.4
26.6
26.8
27.0
27.2
27.4
27.6
27.8
28.0
28.2
28.4
28.6
28.8
29.0
29.2
29.4
29.6
29.8
30.0
ea
(mbar)
29.845
30.213
30.581
30.950
31.319
31.588
32.073
32.458
32.844
32.230
33.617
34.024
34.431
34.839
35.247
35.666
36.085
36.515
36.945
37.376
37.807
38.259
38.711
39.163
39.616
40.070
40.544
41.019
41.494
41.969
42.445
W
(1-W)
Elevasi 1-250 m
0.735
0.265
0.737
0.263
0.739
0.261
0.741
0.259
0.743
0.257
0.745
0.255
0.747
0.253
0.749
0.251
0.751
0.249
0.753
0.247
0.755
0.245
0.757
0.243
0.759
0.241
0.761
0.239
0.763
0.237
0.765
0.235
0.767
0.233
0.769
0.231
0.771
0.229
0.773
0.227
0.775
0.225
0.777
0.223
0.779
0.221
0.781
0.219
0.783
0.217
0.785
0.215
0.787
0.213
0.789
0.211
0.791
0.209
0.793
0.207
0.795
0.205
f (t)
15.400
15.445
15.491
15.536
15.581
15.627
15.672
15.717
15.763
15.808
15.853
15.898
15.944
15.989
16.034
16.079
16.124
16.170
16.215
16.260
16.305
16.350
16.395
16.440
16.485
16.530
16.575
16.620
16.665
16.711
16.756
171
Lampiran B. Tabel PN.2 Besaran Nilai Anggota (Ra) dalam Evaporasi Ekivalen
(mm/hari) dalam hubungannya dengan letak lintang (untuk
daerah Indonesia, antara 5 LU sampai 10 LS)
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Min
Maks
Rerata
5 LU
13.00
14.00
15.00
15.10
15.30
15.00
15.10
15.30
15.10
15.70
14.80
14.60
13.00
15.70
14.83
4 LU
14.30
15.00
15.50
15.50
14.90
14.40
14.60
15.10
15.30
15.10
14.50
14.10
14.10
15.50
14.86
2 LU
14.70
15.30
15.60
15.30
14.60
14.20
14.30
14.90
15.30
15.20
14.80
14.40
14.20
15.60
14.88
Letak Lintang
0 LU 2 LS 4 LS
15.00 15.30 15.50
15.50 15.70 15.80
15.70 15.65 15.60
15.30 15.10 14.90
14.40 14.10 13.80
13.90 13.50 13.20
14.10 13.70 13.40
14.80 14.50 14.30
15.30 15.20 15.10
15.40 15.50 15.60
15.10 15.30 15.50
14.80 15.10 15.40
13.90 13.50 13.20
15.70 15.70 15.80
14.94 14.89 14.84
6 LS
15.80
16.00
15.60
14.70
13.40
12.80
13.10
14.00
15.00
15.70
15.75
15.70
12.80
16.00
14.80
8 LS
16.10
16.10
15.50
14.40
13.10
12.40
12.70
13.70
14.90
15.80
16.00
16.10
12.40
16.10
14.73
10LS
16.10
16.00
15.30
14.00
12.60
12.60
11.80
12.20
13.30
14.60
15.60
16.00
11.80
16.10
14.18
Lampiran C. Tabel PN.3 Hubungan nilai (Rs) dengan (Ra) dan (n/N) Rs = (0,25
+ 0,54 n/N). Ra
Ra
12.00
12.20
12.40
12.60
12,80
13.00
13.20
13.40
13.60
13.80
14.00
14.20
14.40
14.60
14.80
15.00
15.20
15.40
15.60
15.80
16.00
16.20
Min
Maks
Rerata
20
4.30
4.37
4.44
4.51
4.58
4.65
4.73
4.80
4.87
4.94
5.01
5.08
5.16
5.23
5.30
5.37
5.44
5.51
5.58
5.66
5.73
5.80
4.30
5.80
5.05
90
8.83
8.98
9.13
9.27
9.42
9.57
9.72
9.86
10.01
10.16
10.30
10.45
10.60
10.75
10.89
11.04
11.19
11.33
11.48
11.63
11.78
11.92
8.83
11.92
10.38
Lampiran D. Tabel PN.4 Hubungan antara (ea) dan (ed) untuk berbagai
keadaan (RH) guna penggunaan rumus Penman.
ea
(mbar)
29.00
29.25
29.50
29.75
30.00
30.25
30.50
30.75
31.00
31.25
31.50
31.75
32.00
32.25
32.50
32.75
33.00
33.25
33.50
33.75
34.00
34.25
34.50
34.75
35.00
35.25
35.50
35.75
36.00
36.25
36.50
36.75
37.00
50
14.50
14.63
14.75
14.88
15.00
15.13
15.25
15.36
15.50
15.63
15.75
15.88
16.00
16.13
16.25
16.38
16.50
16.63
16.75
16.88
17.00
17.13
17.25
17.38
17.50
17.63
17.75
17.88
18.00
18.13
18.25
18.38
18.50
55
15.95
16.09
16.23
16.36
16.50
16.64
16.78
16.91
17.05
17.19
17.33
17.46
17.60
17.74
17.88
18.01
18.15
18.29
18.43
18.56
18.70
18.84
18.98
19.11
19.25
19.39
19.53
19.66
19.80
19.94
20.08
20.21
20.35
85
24.65
24.86
25.08
25.29
25.50
25.71
25.93
26.14
26.35
26.56
26.78
26.99
27.20
27.41
27.63
27.84
28.05
28.26
28.48
28.69
28.90
29.11
29.33
29.54
29.75
29.96
30.18
30.39
30.60
30.81
31.03
31.24
31.45
90
26.10
26.33
26.56
26.78
27.00
27.23
27.45
27.68
27.90
28.13
28.35
28.58
28.80
29.03
29.25
29.48
29.70
29.93
30.15
30.38
30.60
30.83
31.05
31.28
31.50
31.73
31.95
32.18
32.40
32.63
32.85
33.08
33.30
0.1
0.169
0.163
0.158
0.153
0.148
0.143
0.138
0.133
0.129
0.124
0.120
0.115
0.111
0.107
0.103
0.099
0.096
0.091
0.087
0.083
0.081
0.079
0.2
0.168
0.163
0.158
0.152
0.147
0.142
0.137
0.133
0.128
0.124
0.119
0.115
0.111
0.106
0.102
0.098
0.094
0.090
0.086
0.083
0.081
0.079
0.8
0.165
0.160
0.154
0.149
0.144
0.139
0.135
0.130
0.125
0.121
0.117
0.112
0.108
0.104
0.100
0.096
0.092
0.088
0.084
0.080
0.079
0.077
0.9
0.165
0.159
0.154
0.149
0.144
0.139
0.134
0.129
0.125
0.120
0.116
0.112
0.108
0.103
0.099
0.096
0.091
0.088
0.084
0.080
0.078
0.076
1
0.379
0.469
0.559
0.649
0.739
0.829
2
0.388
0.478
0.568
0.658
0.748
0.838
7
0.433
0.523
0.613
0.703
0.793
0.883
8
0.442
0.532
0.622
0.712
0.802
0.892
9
0.451
0.541
0.631
0.721
0.811
0.901
0.1
0.293
0.527
0.760
0.993
1.226
1.460
0.2
0.317
0.550
0.783
1.016
1.250
1.483
0.8
0.457
0.690
0.923
1.156
1.390
1.623
0.9
0.490
0.713
0.947
1.180
1.413
1.646
Lampiran H. Tabel PN.8 Besaran angka koreksi (c) bulanan untuk rumus
Penman (berdasarkan perkiraan perbandingan kecepatan angin
siang/malam di daerah Indonesia).
Bulan
Blaney-Criddle
0.800
0.800
0.750
0.750
0.700
0.700
0.750
0.750
0.800
0.800
0.825
0.825
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Sumber : Suhardjono, 1994
0,5
dan R/n
0,5
Penman
1.100
1.100
1.000
1.000
0.950
0.950
1.000
1.000
1.100
1.100
1.150
1.150