Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Identitas
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Semarang
Agama
Pekerjaan
Ruangan
:
:
:
:
Tn. Y
59 th
Laki -laki
Kebrok 04/05
: Islam
: Swasta
: Flamboyan
Keluhan utama
RPS
: nyri dada
Keluhan tambahan :
RPD
Darah tinggi (+) rutin minum obat
Kencing manis (disangkal)
Penyakit jantung (+) pernah operasi
pasang ring jantung
Alergi obat (disangkal), alergi makanan
(disangkal)
Penyakit asma (disangkal)
RPK
Darah tinggi (disangkal)
Kencing manis (disangkal)
Penyakit jantung (disangkal)
Riwayat keluarga atau tetangga sakit yang sama
(disangkal)
Habit : kebiasaan jajan diwarung (-), makan berlemak
(+), rokok (-), alkohol (-)
Riwayat obat : rutin minum obat hipertensi
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
kesadaran
GCS 15 (E4V5M6)
Vital sign
TD
: 120/85 mmHg
Nadi : 90x/menit ( Reguler, isi dan
tegangan cukup)
RR
: 20 x/menit
Suhu : 360C
KEPALA
Bentuk mesosephal, rambut berwarna hitam, terdistribusi merata dan tidak rontok
MATA
Simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor
dan bulat
TELINGA
Bentuk : normal simetris antara kiri dan kanan.
Lubang telinga : normal, secret (-/-).
Nyeri tekan (-/-).
Peradangan pada telinga (-/-)
Pendengaran : normal
MULUT
Simetris.
Bibir : sianosis (-), stomatitis angularis (-)
Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-).
Lidah: glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-), kemerahan di pinggir
(-)
Gigi : caries (-)
Mukosa : normal
LEHER
Limfadenopati (-), Trakea terletak di tengah, JVP (-), pembesaran thyroid
(-) Kaku kuduk (-)
THORAX (PULMO)
Inspeksi
bentuk simetris, ukuran dinding dada normal, pergerakan dinding dada
simetris, retraksi intracosta (-)
Palpasi
Pergerakan dinding dada simetris, Fremitus raba : Lobus superior : D/S
sama, Lobus medius dan lingua: D/S sama, Lobus inferior : D/S sama,
Nyeri tekan (-), edema (-), krepitasi (-), turgor kulit (N)
Perkusi
Sonor pada kedua lapang paru, nyeri ketok (-)
Auskultasi
Suara napas vesikuler (+/+), Suara tambahan rhonki basah (-/-), Suara
tambahan wheezing (-/-), Suara gesek pleura (-/-)
THORAX (COR)
I : iktus cordis tidak tampak
Pa: iktus cordis tidak teraba
Pe: Batas Kiri atas ICS II linea parasternal sinistra
Batas Kanan atas ICS II linea parasternal dextra
Batas kiri bawah ICS V 2cm ke medial linea
midclavicula sinistra
Batas kanan bawah ICS V linea stemalis dextra
A : BJ 1 dan 2 reguler, S1>S2, tidak ada gallop S3, murmur
(-)
ABDOMEN
Inspeksi : bentuk normal, distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
4x/menit
Palpasi : Nyeri tekan (-) , hepar dan lien
tidak teraba, turgor cukup, massa (-),
CVA -/ Perkusi : tympani di semua lapang
abdomen
EKSTREMITAS
SUPERIOR
Akral hangat : +/+
Deformitas : -/Edema: -/Sianosis : -/Ptekie: -/Clubbing finger: -/-
INFERIOR
Akral hangat : +/+
Deformitas : -/Edema: -/Sianosis : -/Ptekie: -/Clubbing finger: -/-
DEFINISI
Angina adalah nyeri dada atau rasa
Arterosklerosis
saja.
Angina disebabkan oleh penyempitan
arteri koroner.
Sedangkan serangan jantung disebabkan
oleh tersumbatnya pembuluh darah.
Serangan jantung dapat menyebabkan
kerusakan pada otot jantung, sedangkan
angina tidak.
PREVALENSI
Penelitian Framingham di Amerika
Serikat :
Dari 4 pria dengan angina, 1 orang
akan mengalami infark miokard
dalam waktu 5 tahun.
Sedangkan u/ wanita resikonya
hanya setengah dari itu.
TIPE2 ANGINA
1. Exertional angina,
Stable Angina
Stable angina adalah bentuk yg umum.
Yaitu angina yg terjadi ketika jantung
Prevalensi
Laki-laki yang mengalami gejala ini
Stable Angina
Classification
Exertional
Variant
Anginal Equivalent Syndrome
Prinzmetals Angina
Syndrome-X
Silent Ischemia
Exertional
Obstruksi pada coronary artery
Variant Angina
Transient impairment of coronary
Prinzmetals Angina
Spasm of a large coronary artery
Transmural ischemia
ST-Segment elevation at rest or with
exercise
Not very common
Syndrome X
Khas, exertional angina with positive
Silent Ischemia
Very common
More episodes of silent than painful
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium baik darah maupun
PENANGANAN
Jika gejal nya hanya ringan dapat
Unstable Angina
Unstable angina tidak diikuti pola. Hal
PENANGANAN
Pada umumnya penderita unstable angina harus
Variant (Prinzmetal's)
Angina
Variant angina sangat jarang.
Kelas II
Berjalan
Berjalan menanjak
KEADAAN
Berjalan cepat
Setelah makan
Pada cuaca dingin
Pada saat banyak angin
Saat stress emosional
Beberapa jam setelah bangun
Pada langkah kecepatan normal
PROGNOSIS
Faktor penentu dalam meramalkan apa yang
akan terjadi pada penderita angina adalah :
Umur,
Luasnya penyakit arteri koroner,
Beratnya gejala dan
Yang terpenting adalah jumlah otot jantung
yang masih berfungsi normal.
Makin luas arteri koroner yang terkena atau
makin buruk penyumbatannya, maka
prognosisnya makin jelek.