Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SISTEM RUJUKAN
INDIVIDUAL
INTERPERSONAL
KNOWLEDGE
- Pasien (Ibu)
a. Usia Reproduktif
1. < 15 th
2. 15-49 th
3. > 49 th
b. Pendidikan
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. PT
c. Informasi yang
didapat
1. Koran/majalah
2. TV
- Petugas
a. Jumlah Nakes
1. Bidan
2. Dokter
3. Perawat
b. Tingkat pendidikan
c. Informasi yang
didapat
ATTITUDES
SKILL
FAMILY
FRIENDS
SOCIAL NERWORKS
Pengalaman Nakes
Kompetensi
penerima rujukan
belum terlatih
Terlambatnya
keluarga mengambil
keputusan
Pembiayaan yang
terlalu besar dalam
proses rujukan
Pengalaman orang
lain (tetangga,
sahabat serta teman
yang pernah
mengalami hal yang
sama)
Sistem rujukan
diwakilkan (tidak
adanya
pendampingan oleh
ORGANIZATIONAL
COMMUNITY
ORGANISASIONAL
SOCIAL INSTITUTIONS
RELATIONSHIPS
AMONGORGANIZATION
PUBLIC POLICY
NASIONAL
STATE
LOCAL LAWS
Potensi
Man
a) Jumlah bidan = 5
b) Jumlah dokter umum = 2
c) Jumlah dokter gigi = 2
d) Jumlah perawat = 2
e) Jumlah tenaga driver = ........
f) Jumlah Kader = ......
g) Pengetahuan Kader Tentang
Deteksi Dini...............
Money
a) Pembiayaan rujukan
b) Biaya terjangaku oleh
masyarakat
Material
a) Kelengkapan obat emergency
b) Jumlah ambulan
c) Fasilitas emergency
Methode
a) SOP sesuai standar rujukan
Mechine
a) Alat-alat sudah lengkap
Market
a) Instansi Pemerintah
b) Puskesmas Perawatan
(PONED/PONEK)/ non
Perawatan
Kelemahan
Man
a) Jumlah bidan
b) Jumlah dokter
c) Jumlah perawat
d) Jumlah tenaga driver
Money
a) Pembiayaan rujukan
b) Biaya terjangaku oleh
masyarakat
Material
a) Kelengkapan obat emergency
b) Jumlah ambulan
c) Fasilitas emergency
Methode
a) SOP sesuai standar rujukan
Mechine
a) Alat-alat sudah lengkap
Market
a) Instansi Pemerintah
b) Puskesmas non Perawatan
Potensi
Man
h) Jumlah bidan = 9
i) Jumlah dokter umum = 3
j) Jumlah dokter gigi = 4
k) Jumlah perawat = 5
l) Jumlah tenaga driver
= ........
Kelemahan
Man
e) Jumlah bidan
f) Jumlah dokter
g) Jumlah perawat
h) Jumlah tenaga driver
Money
c) Pembiayaan rujukan
Money
c) Pembiayaan rujukan
d) Biaya terjangaku oleh
masyarakat
Material
d) Kelengkapan obat
emergency
e) Jumlah ambulan
f) Fasilitas emergency
Methode
b) SOP sesuai standar
rujukan
Mechine
b) Alat-alat sudah lengkap
Market
c) Instansi Pemerintah
d) Puskesmas Perawatan
(PONED/PONEK)/ non
Perawatan
Potensi
Man
a) Jumlah bidan = 3
b) Jumlah dokter umum = 2
c) Jumlah dokter gigi = 1
d) Jumlah perawat = 2
e) Jumlah tenaga driver
= ........
Money
a) Pembiayaan rujukan
b) Biaya terjangaku oleh
masyarakat
Material
a) Kelengkapan obat
emergency
b) Jumlah ambulan
c) Fasilitas emergency
Methode
a) SOP sesuai standar
rujukan
Mechine
a) Alat-alat sudah lengkap
Market
Kelemahan
Man
i) Jumlah bidan
j) Jumlah dokter
k) Jumlah perawat
l) Jumlah tenaga driver
Money
e) Pembiayaan rujukan
f) Biaya terjangaku oleh
masyarakat
Material
g) Kelengkapan obat
emergency
h) Jumlah ambulan
i) Fasilitas emergency
Methode
c) SOP sesuai standar
rujukan
Mechine
c) Alat-alat sudah lengkap
Market
d) Instansi Pemerintah
a) Instansi Pemerintah
b) Organisasi/Puskesmas Gunung Ayar
Potensi
Man
m) Jumlah bidan = 3
n) Jumlah dokter umum = 1
o) Jumlah dokter gigi = 2
p) Jumlah perawat = 3
q) Jumlah tenaga driver = ........
Money
e) Pembiayaan rujukan
f) Biaya terjangaku oleh
masyarakat
Material
g) Kelengkapan obat emergency
h) Jumlah ambulan
i) Fasilitas emergency
Methode
c) SOP sesuai standar rujukan
Mechine
c) Alat-alat sudah lengkap
Market
e) Instansi Pemerintah
Kelemahan
Man
m) Jumlah bidan
n) Jumlah dokter
o) Jumlah perawat
p) Jumlah tenaga driver
Money
g) Pembiayaan rujukan
h) Biaya terjangaku oleh
masyarakat
Material
j) Kelengkapan obat emergency
k) Jumlah ambulan
l) Fasilitas emergency
Methode
d) SOP sesuai standar rujukan
Mechine
d) Alat-alat sudah lengkap
Market
e) Instansi Pemerintah
Kelemahan
a)
c) Daerah
a. Organisasi/Puskesmas Mulyorejo
Potensi
a) Jalan tidak kelandala
b) Letak Puskesmas
c)
2. WEAKNESSES (KELEMAHAN)
LINGKUNGAN EKSTERNAL
3. OPPORTUNITIES (PELUANG)
4. TREATS (ANCAMAN, TANTANGAN)
petugasbelum memadai, penanggung jawab program Puskesmas belummemiliki kemampuan manajerial program,
pengembangan sumberdaya tenaga kesehatan tidak berorientasi pada kebutuhanPuskesmas atau
program, namun seringkali merupakan keinginandari pegawai yang bersangkutan: kurangnya tanggung
jawab,motivasi, dedikasi,loyalitas dan kinerja petugas Puskesmas.
8. Ketersediaan obat-obatan baik jenis maupun jumlahnya terbatas, alatkesehatan juga kurang
memadai, dana operasional maupun programsangat kurang dan hanya bersumber dari presentase
pengembalianretribusi Puskesmas dengan besaran yang bervariasi di setiapkabupaten atau kota.
9. Belum tersedianya data dan informasi registrasi vital tentangkependudukan dan program kesehatan
yang sahid dan akurat.
Analisis Lingkungan Luar Puskesmasa.
Opportunity (kesempatan/peluang)i
1. Amandemen UUD 1945 Pasal 28 H yang menyatakan bahwa setiapwarga negara berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan yangoptimal merupakan dukungan landasan hukum sebagai peluang bagipemerintah dan masyarakat dalam
mempercepat upaya pemerataanpelayanan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
2. Kebijakan desentralisasi sebagaimana diberlakukan UU RI No. 1999yang kemudian disempurnakan dengan UU RI
No. 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan daerah memberi peluang yang besar bagaiPuskesmas untuk
memperbaiki sistem, rencana strategik, danrencana operasional, mengembangkan program dan
kegiatanPuskesmas secara mandiri sesuai kebutuhan masyarakat danpotensi yang tersedia.
3. Kesepakatan para bupati atau walikota pada tanggal 28 Juli 2000untuk menyediakan alokasi dana kesehatan minimal 15
% dari APBD atau 15% PDRB merupakan peluang yang besar bagi Puskesmasuntuk mengembangkan programprogram kesehatan di wilayahkerjanya dengan dukungan anggaran yang memadai.
4. Adanya komitmen dan dukungan politis dari pemerintah daerah danDPRD kabupaten atau kota untuk
meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat.
5. Kemajuan pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatanmemberi peluang untuk mempercepat peningkatan
pemerataanpelayanan serta kualitas pelayanan Puskesmas.
6. Adanya peran serta masyarakat dalam upaya kesehatn berupaUKBM antara lain Posyandu,
Polindes, Poskesdes, Posbindu, danlain-lain.
7. Adanya sumber dana untuk pembiayaan kesehatan yang bersumberdari masyarakat melalui program JPKM, Dana
KesehatanMasyarakat, Dana Sekolah Sehat, Dana Sosial Ibu Bersalin, berasperelek atau
jimpitan, dana kematian dan sebagainya.
8. Adanya dana stimulasi dari pemerintah daerah untuk dana sosialibu bersalin yang dapat dikembangkan menjadi Dana
Sehat berpolaJPKM.
9. Adanya komitmen dan dukungan dari stakeholders serta tokohmasyarakat terhadap program
Puskesmas
10. Adanya momentum program kesehatan yang strategis sepertiGerakan Sayang Ibu, Desa Siaga,
Gerakan Terpadu Nasional, danlain-lain.
11. Keadaan geografis yang dapat dijangkau oleh kendaraan sertatersedianya sarana transportasi dan
komunikasi yang sudahmenjangkau seluruh wilayah kerja Puskesmas
Threat (ancaman/ rintangan/ tantangan)
1. Ketidakmampuan pemerintah daerah dan Dinas Kesehatankabupaten ataukota untuk memanfaatkan era desentralisasi
sebagaipeluang dan kesempatan untuk melakukan reformasi SistemPembangunan Kesehatan Daerah
dapat menjadi ancaman dalamupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerjapuskesmas
2. Terjadinya transisi epidemiologi baik oleh pengaruh perubahanstruktur penduduk dan perubahan gaya hidup
masyarakatmenyebabkan beban ganda pelayanan kesehatan yaitu tidak sajapada masalah penyakit infeksi tetapi juga
penyakit degeneratif.Selain itu pelayanan kesehatan juga menghadapi masalah penyakityang pada akhir ini cenderung
meningkat seperti tuberculosa,demam berdarah dengue. Fenomena-fenomena tersebut merupakantantangan sekaligus
ancaman pengembangan Puskesmas.
3. Terjadinya krisis ekonomi yang belum sepenuhnya pulih tidak saja menambahi jumlah penduduk miskin,
tetapi juga menurunkan kemampuan pemerintah dalam menyediakan anggaran untuk pembangunan kesehatan.
4. Manajemen program Puskesmas belum dirumuskan oleh Dinas Kesehatan kabupaten atau kota sebagai pedoman
dan rujukan Puskesmas.
5. Kurangnya pembinaan dan bimbingan program dari Dinas Kesehatan kabupaten atau kota.