Você está na página 1de 51

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hypertensi adalah keadaan terjadinya gangguan pada pembuluh darah dan
jantung yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
Hypertensi karena keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat adalah
merupakan penyakit yang sering timbul di masyarakat. Hal tersebut terjadi bisa
karena pola makan dan keterbatasan pengetahuan individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat tentang penyakit tersebut.
Sebagai

pemberi

pelayanan

profesional

dalam

memberikan

asuhan

keperawatan, perawat profesional bekerjasama dengan klien, keluarga dan tenaga


kesehatan lainnya sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawabnya.
Dalam memberikan asuhan Keperawatan profesional, perawat menggunakan
pengetahuan teoritis yang mantap dan kokoh serta berbagai disiplin ilmu yang
terbaik dengan ilmu keperawatan. Di samping itu berbagai ilmu dasar seperti
biologis, fisika, biomedik, perilaku dan sosial sebagai landasan dalam melakukan
pengkajian, rumusan masalah, diagnosa keperawatan, penyusunan perencanaan
tindakan dan evaluasi.
Terkait dengan pentingnya pemberian asuhan keperawatan profesional
tersebut, maka seorang perawat harus menunjukkan kemampuan keterampilan dan
pengetahuan yang berkembang secara terus menerus. Pada perkembangan tahap ini,
peserta didik diharapkan dapat mulai menerapkan berbagai keterampilan dan
pengetahuannya langsung pada keluarga binaan dan berusaha untuk memberikan
asuhan Keperawatan yang berkualitas.

2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga TnM.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu untuk :
-

Melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga TnM

Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul berkaitan dengan keadaan


kesehatan keluarga TnM

Membuat rencana keperawatan untuk keluarga TnM

Mengimplementasikan rencana keperawatan yang telah disusun untuk


keluarga TnM

Melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi yang telah dilakukan.

C. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I

Pendahuluan, terdiri dari :


A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Sistematika Penulisan

Bab II Tinjauan Pustaka, terdiri dari :


A. Konsep dasar keluarga
B. Konsep dasar asuhan keperawatan keluarga
C. Konsep dasar penyakit
Bab III Laporan Kasus, terdiri dari :
A. Pengumpulan data
B. Analisa data
C. Diagnosa keperawatan
D. Skala prioritas
E. Rencana keperawatan
F. Tindakan keperawatan
G. Evaluasi

3
Bab IV Pembahasan, terdiri dari :
A. Pengumpulan data
B. Analisa data
C. Diagnosa keperawatan
D. Skala prioritas
E. Rencana keperawatan
F.Tindakan keperawatan
G. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Definisi
a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).
b. Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
c. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan,

adopsi,

kelahiran

yang

bertujuan

menciptakan

dan

mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,


mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri (Nasrul Effendy, 1998).
3. Ciri-Ciri Struktur Keluarga
a. Terorganisasi adalah saling berhubungan, saling ketergantungan antara
anggota keluarga.

5
b. Ada keterbatasan adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan adalah setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing (Anderson Carter).
4. Tipe / Bentuk Keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti yang ditambah dengan
sanak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman,
bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga janda/duda (single family) adalah keluarga yang terdiri karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (compusite adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga habitas (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
g. Dual carrier adalah suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
h. Commuter maried adalah suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu tertentu.
i. Comunal adalah satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan
fasilitas.
j. Unmaried parent and child adalah ibu dan anak dimana perkawinan tidak
dikehendaki, anaknya diadopsi.
5. Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga
a. Patriakal

: yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga


adalah pihak ayah.

b. Matriakal

: yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga


adalah pihak ibu.

6
c. Equalitarian

: yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga


adalah pihak ayah dan ibu.

6. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat..
Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah, ayah sebagai suami dari anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu, ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk menggurui rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anaknya, pelindung dan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
c. Peran anak, anak-anak melaksanakan peran psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, sosial dan spiritual.
7. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi biologis
-

Untuk meneruskan keturunan

Memelihara dan membesarkan anak

Memenuhi kebutuhan dan gizi keluarga

Memelihara dan merawat anggota keluarga

b. Fungsi psikologis
-

Memberikan kasih sayang dan rasa nyaman

Memberikan perhatian di antara anggota keluarga

Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

7
-

Memberikan identitas keluarga

c. Fungsi sosialisasi
-

Membina sosialisasi pada anak

Membentuk

norma-norma

tingkah

laku

sesuai

dengan

tingkat

perkembangan anak.
-

Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

d. Fungsi ekonomi
-

Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan


keluarga.

Pengaturan

penggunaan

penghasilan

keluarga

untuk

memenuhi

kebutuhan keluarga.
-

Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa


yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan
sebagainya.

e. Fungsi pendidikan
-

Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan


membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.

Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam


memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut :


a. Fungsi pendidikan
b. Fungsi sosialisasi anak
c. Fungsi perlindungan
d. Fungsi perasaan
e. Fungsi religius
f. Fungsi ekonomi
g. Fungsi rekreatif
h. Fungsi biologis

8
Dari beberapa fungsi keluarga di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap
keluarga-keluarganya adalah :
a. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan
kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka anakanak yang sehat fisik, mental, sosial dan spiritual.
c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
8. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga
Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan yang
dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak, tugas keluarga yang utama untuk
mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak
merupakan kebanggaan bagi keluarga dan merupakan saat-saat yang
dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik dan
memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi
kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orang tuanya dan kondisinya
masih sangat lemah.
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah, pada tahap ini anak sudah mengenal
kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya, tetapi
sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang
kotor dan mana yang bersih.
e. Tahap menghadap anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga adalah
bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa
depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas
sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak.

9
f. Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan,
karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk
kepribadian, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orangtua sangat
diperlukan.
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja dan
anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya
adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupan berumah
tangga.
h. Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh kehidupan
keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja.
i. Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia fana ini.
9. Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok, sebagai berikut :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
10. Ciri-ciri Keluarga
a. Diikat dalam suatu perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama antara anggota keluarga

10
g. Komunikasi interaksi antara anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah
11. Ciri-ciri Keluarga Indonesia
a. Suami sebagai pengambil keputusan
b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c. Berbentuk monogram
d. Bertanggung jawab
e. Meneruskan nilai-nilai bangsa
f. Ikatan kekeluargaan sangat erat
g. Mempunyai semangat gotong royong
12. Pola Kehidupan Keluarga Indonesia
a. Daerah pedesaan
- Tradisional
- Agraris
- Tenang
- Sederhana
- Akrab
- Menghormati orangtua
b. Daerah perkotaan
-

Dinamis

Rasional

Konsumtif

Demokratis

Individual

Terlibat dalam kehidupan politik

11
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Proses Keperawatan Keluarga
a. Definisi
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis
untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan
keluarga, merencanakan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi
keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun
dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang dilaksanakan
terhadap keluarga.
2. Tahap-tahap Proses Keperawatan
a. Pengkajian
Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur
keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga
maupun sosial yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan
keluarga untuk mengatasinya.
Yang termasuk tahap ini adalah :
-

Pengumpulan data

Analisa data

Perumusan masalah

Prioritas masalah

Menegakkan diagnosa keperawatan

b. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan meliputi sebagai berikut :
1) Identitas keluarga
2) Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami maupun yang
pernah dialami.
3) Anggota keluarga
4) Jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada.
5) Keadaan keluarga, meliputi :
-

Biologis

Psikologis

12
-

Sosial

Kultural

Spiritual

Lingkungan

c. Analisa data
Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam
melihat perkembangan keluarga, yaitu :
1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga, meliputi :
-

Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota keluarga.

Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga.

Keadaan gizi anggota keluarga

Status imunisasi anggota keluarga

Kehamilan dan keluarga berencana

2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, meliputi :


-

Rumah meliputi : ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas


rumah

dibandingkan

dengan

jumlah

anggota

keluarga

dan

sebagainya.
-

Sumber air minum

Jamban keluarga

Tempat pembuangan air limbah

Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya

3) Karakteristik keluarga :
-

Sifat-sifat keluarga

Dinamika dalam keluarga

Komunikasi dalam keluarga

Interaksi dalam keluarga

Interaksi antara anggota keluarga

Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota


keluarga.

Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga.

d. Perumusan masalah

13
Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
kesehatan dalam keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan
keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan
keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang
mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, kultur yang
dianut oleh keluarga tersebut.
3. Tipologi Masalah Kesehatan dan Keperawatan Keluarga
Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada tiga kelompok masalah besar,
yaitu :
a. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan
terjadinya kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
Yang termasuk dalam ancaman kesehatan adalah :
1) Penyakit keturunan, seperti : asma bronkiale, diabetes melitus dan
sebagainya.
2) Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit menular, seperti :
TBC, gonorhe, hapatitis dan sebagainya.
3) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga, seperti anak terlalu banyak,
sedangkan penghasilan keluarga kecil.
4) Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda tajam
diletakkan sembarangan, tangga rumah terlalu curam.
5) Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga.
6) Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stres, antara lain :
-

Hubungan keluarga yang kurang harmonis

Hubungan orang tua dan anak tegang

Orangtua yang tidak dewasa

7) Sanitasi lingkungan buruk, diantaranya :


-

Ventilasi dan penerangan rumah yang kurang baik

Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat.

Tempat pembuangan tinja mencemari sumber air minum

Selokan/tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat.

Sumber air minum yang tidak memenuhi syarat

14
-

Kebisingan

Polusi udara

8) Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan :

9)

Merokok

Minuman keras

Tidak memakai alas kaki

Makan obat tanpa resep

Kebiasaan makan daging mentah dan

Hygiene personal kurang


Sifat kepribadian melekat, misalnya pemarah

10) Riwayat persalinan sulit


11) Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya anak wanita
memainkan peranan ibu karena meninggal, anak laki-laki memainkan
peranan ayah.
12) Imunisasi anak tidak lengkap
b. Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang
termasuk di dalamnya adalah :
-

Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosa.

Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak


sesuai dengan pertumbuhan normal.

c. Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga.
Yang termasuk dalam situasi krisis adalah :
-

Perkawinan

Kehamilan

Persalinan

Masa nipas

Menjadi orangtua

Penambahan anggota keluarga, misalnya bayi baru lahir

Abortus

Anak masuk sekolah

Anak remaja

15
-

Kehilangan pekerjaan

Kematian anggota keluarga

Pindah rumah

Ketidak mampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan


keperawatan :
a. Ketidak sanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga, disebabkan
karena :
-

Kurang pengetahuan/ketidaktahuan fakta

Rasa takut akibat masalah yang diketahui

Sikap dan falsafah hidup

b. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan


tindakan yang tepat disebabkan karena :
-

Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah.

Masalah kesehatan tidak begitu menonjol

Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurangnya


pengetahuan dan kurangnya sumberdaya keluarga.

Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan.

Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga.

Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada

Takut dari akibat tindakan

Sikap negatif terhadap masalah kesehatan

Fasilitas kesehatan tidak terjangkau

Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan.

Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan

c. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit disebabkan karena :


-

Tidak mengetahui keadaan penyakit, misalnya : sifat, penyebab,


penyebaran penyakit, gejala dan perawatannya serta pertumbuhan dan
perkembangan anak.

Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan.

Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.

16
-

Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga, misalnya :


keuangan, anggota keluarga yang bertanggung jawab, fasilitas fisik
untuk perawatan.

Sikap negatif terhadap yang sakit

Konflik individu dalam keluarga

Perilaku yang mementingkan diri sendiri

d. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi


kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga disebabkan karena :
-

Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya : kurang dapat


melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan rumah.

Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan

Konflik personal dalam keluarga

Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit

Sikap dan pandangan hidup

Ketidakkompakan keluarga karena sifat mementingkan diri sendiri, tidak


ada kesepakatan, acuh terhadap anggota keluarga yang mempunyai
masalah.

e. Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara


kesehatan disebabkan karena :
-

Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada

Tidak memahami keuntungan yang diperoleh

Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan.

Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan

Rasa takut pada akibat dari tindakan

Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan

4. Diagnosa Keperawatan Pada Tingkat Keluarga


Diagnosa keperawatan adalah pernyataan tentang faktor-faktor yang
mempertahankan respon/tanggapan yang tidak sehat dan menghalangi
perubahan yang dilakukan.
Setelah diketahui masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, langkah
selanjutnya adalah menegakkan diagnosa keperawatan keluarga. Dalam
menetapkan diagnosa keperawatan keluarga ditetapkan berdasarkan faktor

17
resiko dan faktor potensial terjadinya penyakit atau masalah kesehatan keluarga
serta mempertimbangkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya seperti yang telah diterangkan di atas. Diagnosa keperawatan
ditegakkan dengan menggunakan formulasi PES (problem, etiologi, sign).
5. Perencanaan
Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan
perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan
perawatan yang telah diidentifikasi. Langkah-langkah dalam mengembangkan
rencana keperawatan :
a. Pengkajian
Dengan melakukan pengkajian, perawat akan menemukan :
-

Masalah-masalah kesehatan dan keperawatan keluarga

Kebutuhan kesehatan dan keperawatan keluarga

b. Sasaran
Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelah tindakan yang
dilaksanakan. Sasaran merupakan tujuan dimana segala usaha diarahkan.
Prinsip-prinsip dalam menentukan sasaran :
-

Ditentukan oleh perawat bersama keluarga

Dapat diterima oleh keluarga

Keluarga menyadari dan mengambil tindakan untuk memecahkannya.

c. Perumusan tujuan
Bila dilihat dari sudut perhatian, tujuan perawatan dibagi menjadi :
-

Yang berorientasi pada perawat yaitu tujuan yang dinyatakan dalam


kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat.

Yang berorientasi pada pasien yaitu tujuan dinyatakan dari pihak


penerima pasien atau keluarga dalam bentuk hasil baik fisik, mental dan
perilaku.

Bila dilihat dari jangka waktu, maka tujuan perawatan keluarga dapat dibagi
menjadi :
-

Tujuan jangka pendek, ditetapkan pada keadaan yang mengancam


kehidupan, misalnya sakit berat dan sebagainya.

18
-

Tujuan jangka panjang, lebih menekankan pada perubahan perilaku dari


perilaku

yang

merugikan

kesehatan

menjadi

perilaku

yang

menguntungkan kesehatan dan mengarah kepada kemampuan mandiri


dalam memelihara kesehatan keluarga dan mengatasi masalahnya.
Sumber-sumber yang mempengaruhi keputusan perawat dalam mengambil
tindakan :
1) Sumber-sumber keluarga
-

Kekuatan fisik dan psikis dari setiap anggota keluarga.

Kemampuan keuangan

Fasilitas fisik (sarana dan prasarana)

Dukungan dari sanak saudara

2) Sumber-sumber perawat :
-

Pengetahuan atau kemampuan intelektual, kemampuan dalam


berhubungan dengan keluarga (komunikasi dan keterampilan, teknis
keperawatan).

Tersedianya waktu perawat dan dukungan dari suatu sistem


pelayanan.

3) Sumber-sumber masyarakat :
-

Tersedianya institusi pelayanan kesehatan di masyarakat, seperti


puskesmas, posyandu, polindes dan sebagainya.

Adanya program-program kesehatan untuk meningkatkan kesehatan


masyarakat, misalnya : program UPGK, imunisasi, KB dan
sebagainya.

Organisasi-organisasi masyarakat, misalnya PKMD, PKK, LKMD


dan sebagainya.

d. Evaluasi
Tolok ukur yang digunakan dalam evaluasi adalah :
-

Kriteria keberhasilan

Standar keperawatan

Perubahan perilaku

e. Penilaian
1) Kritera dasar

19
Kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor tidak tetap yang dapat
memberi petunjuk bahwa tujuan telah dicapai. Standar menunjukkan
tingkat pelaksanaan yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan
apakah tingkat pelaksanaan yang diterima atau keadaan yang bagaimana
agar dapat mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil atau
tujuan tujuan tercapai.
2) Pengukuran hasil penilaian
Hasil asuhan keperawatan dapat diukur melalui 3 dimensi :
-

Keadaan fisik, misalnya peningkatan berat badan anak.

Psikologis dan sikap, misalnya perkembangan sikap positif keluarga


terhadap perawat dalam memberikan asuhan di rumah.

Pengetahuan

dan

perubahan

perilaku,

misalnya

keluarga

melaksanakan petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan perawatan


payudara sewaktu menyusui bayi.
3) Metode penilaian
-

Observasi langsung, mengamati secara langsung perubahan yang


terjadi dalam keluarga. Dari tidak pernah membuka jendela sampai
membuka jendela.

Wawancara, mewawancarai keluarga mengenai perubahan sikap


apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan perawat.

Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan


yang dibuat dari tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Latihan simulasi, berguna dalam menentukan perkembangan


kesanggupan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

C. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi
Hypertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah dan jantung yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.

20
Hypertensi dapat didefinisikan tekanan darah persisten, dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg.
2. Etiologi
a. Hypertensi primer
-

90% merupakan hypertensi di masyarakat

Belum jelas penyebabnya

b. Hypertensi sekunder
-

Kelainan ginjal

Kelainan hormon

Kelainan neurologis

Stress

Keturunan

Merokok

Kegemukan

Kurang aktifitas

Mengkonsumsi minuman keras

c. Manifestasi klinis
-

Sakit kepala

Pusing

Lemas

Sesak nafas

Kelelahan

Penurunan kesadaran

Gelisah

Mual muntah

Epistaksis

Perdarahan pada retina

Hypertropi ventrikel kiri

Kaku kuduk

Jantung berdebar-debar

Penglihatan kabur

21
-

Telinga berdengung

Mimisan

d. Patofisiologi
Kecemasan,
ketakutan

Peningkatan rasangan simpatis


Peningkatan renin
Angiostensin (hati)
Angiostensin I (paru)
Angiostensin II
Vasikonstriksi

22

Pelepasan norepinefrin

Peningkatan aldosteron
Retensi urin

Rangsangan saraf pusat

Over volum
Peningkatan ADH

Over volum

Tekanan darah meningkat

Respon tidak adekuat


Lanjutan modifikasi gaya hidup
Pemilihan farmakologi awal :
- Diuretika (penyebab )
- Reseptor penyekat
Respon tidak adekuat
Naikkan dosis
Kombinasi
Ganti dengan obat lain

e. Penatalaksanaan
Memodifikasi gaya hidup, penurunan berat badan, pengurangan asupan
alkohol, aktifitas fisik teratur, pengurangan asupan garam dan
menghentikan ngerokok

23
f. Pencegahan
-

Memeriksa tekanan darah secara teratur

Mengurangi makanan yang berkadar garam tinggi

Melakukan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari, misalnya berolah


raga ringan seperti jalan santai sekitar halaman rumah.

BAB III
LAPORAN KASUS

24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn M DENGAN


SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA HIPERTENSI
DI DUSUN KARANG PANDE DESA BANYU MULEK
KECAMATAN KEDIRI
A. Pengumpulan Data
1. Identitas Umum Keluarga
a. Identitas kepala keluarga
Nama

: Tn M

Umur

: 27 Tahun

Jenis kelamin

: Laki-Laki

Agama

: Islam

Suku

: Sasak

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Makelar

Alamat

: Dusun Karang Pande Desa Banyu Mulek Kec. Kediri

No. Telp.

: -

b. Komposisi keluarga
No
1.

Nama
NyS

c. Genogram

L/P

Umur

Hub.Klg

Pekerjaan

Pendidikan

65 thn

Ibu

IRT

25

Keterangan :
= Laki-laki Meninggal
= Perempuan meninggal
= Laki-laki hidup
= Tinggal serumah
= Garis keturunan
= Klien
d. Type Keluarga
-

Jenis tipe keluarga : Single family (keluarga janda)

Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut :


Keluarga TnM mengatakan tidak terjadi masalah dengan tipe keluarga
ini walaupun masih tidak tinggal dengan ibunya.

e. Suku Bangsa
-

Asal suku bangsa : Sasak

Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :


Keluarga Tn M mengatakan

bahwa tidak ada budaya yang

berhubungan dengan kesehatan, hanya kebudayaan yang masih ada


sampai sekarang adalah tradisi nyongkolan.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Tn M mengatakan tidak ada agama dan kepercayaan yang
mempengaruhi kesehatan, karena agama Islam selalu mengajarkan hidup
bersih dan makan-makanan yang halal.
g. Status sosial ekonomi keluarga
-

Anggota keluarga yang mencari nafkah :


Keluarga Tn M mengatakan bahwa yang mencari nafkah adalah Tn
M sebagai kepala rumah tangga.

26
-

Penghasilan keluarga :
Keluarga TnM mengatakan bahwa penghasilan keluarga tidak tetap
karena Tn M sebagai bekerja sebagai makelar.

Upaya lain :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa upaya lain yang dilakukan keluarga
adalah dengan membuat gerabah.

Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi dan lain-lain) :


Harta benda yang dimiliki TnM adalah motor, TV.

Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan :


Keluarga TnM mengatakan bahwa kebutuhan yang dikeluarkan tiap
bulan adalah untuk biaya listrik dan keperluan kebutuhan sehari-hari
(kebutuhan rumah tangga).

h. Aktivitas rekreasi keluarga :


Keluarga Tn M mengatakan bahwa keluarganya jarang melakukan
rekreasi, meskipun hari libur dan kalau ada waktu senggang digunakan untuk
membuat gerabah.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) : yaitu
tahap pelepasan dimana tahap ini adalah tahap melepaskan anak ke masyarakat,
setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya,
maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai
kehidupan berumah tangga.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Keluarga
TnM telah memenuhi semua tahap perkembangan keluarganya dan
memberikan kesempatan kepada anaknya yang tertua untuk mengikuti kegiatan
di masyarakat misalnya di karangtaruna Banyumulek.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti :
-

Riwayat kesehatan keluarga saat ini :


Keluarga Tn M mengatakan saat ini NyS mengeluh pusing dan cepat
lelah.

27
-

Riwayat penyakit keturunan :


Keluarga Tn M mengatakan bahwa penyakit yang diderita Ny S adalah
merupakan penyakit keturunan dari ayahnya.

Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :


Nama

Umur

BB

Keadaan
kesehatan

Ny S

65 thn

Tidak Sehat

Tn M

27 thn

Sehat

Imunisasi
(BCG/Polio/
PPT/HB/
Campak
-

Hypertensi

Lengkap

Masalah
Kesehatan

Tindakan
yang telah
dilakukan
Berobat ke
PKM
-

Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :


Keluarga mengatakan apabila anggota keluarga yang sakit biasanya dibawa
berobat ke tenaga kesehatan atau puskesmas.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :


Keluarga mengatakan bahwa NyS mengalami hypertensi

+ 2 tahun yang

lalu.
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
-

Luas rumah

+ 4 x 6 m2

Type rumah

Tidak Permanen

Kepemilikan

Milik Sendiri

Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 3 ruang terdiri


dari 2 ruang tidur dan 1 ruang tamu .

Ventilasi/cendela :

ada ventilasi dan jendela

tetapi jarang dibuka


-

Pemanfaatan ruangan

Ruangan

dimanfaatkan

sesuai dengan fungsinya.


-

Septic tank

Sumber air minum

: Ada
:

Keluarga

mengatakan selama ini air minum yang digunakan


adalah air sumur yang dimasak.
-

Kamar mandi / WC

Ada

28
-

Sampah :

Keluarga

Tn

mengatakan

membuang sampah di sungai karena dekat dengan


rumahnya.
-

Kebersihan lingkungan : Kurang Bersih

Denah rumah
A

Keterangan :
A = Kamar tidur
B = Ruang tamu
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
-

Kebiasaan :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa setiap malam jumat di adakan zikiran
atau yasinan .

Aturan/kesepakatan

Keluarga Tn M mengatakan aturan yang berlaku adalah diadakan secara


bergantian di masing-masing rumah.
-

Budaya

Keluarga Tn M mengatakan apabila ada kegiatan keagamaan / pernikahan


sebagian besar warga Dusun Karang Pande ikut membantu dan
berpartisipasi.
3. Mobilitas geografis keluarga :
Keluarga Tn M mengatakan sudah lama menempati rumahnya yang dibangun
bersama-sama dengan keluarganya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Keluarga mengatakan selalu berhubungan dengan tetangga di sekitar rumah
maupun dengan masyarakat.
5. Sistem pendukung keluarga :
Keluarga Tn M mengatakan tidak memiliki tabungan untuk menunjang masa
tuanya.

29
D. Struktur Keluarga
1. Pola / cara komunikasi keluarga
Keluarga Tn M mengatakan bahwa apabila ada masalah dalam keluarga selalu
membicarakan dengan keluarganya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn M mengatakan sekarang Tn M tinggal bersama ibunya.
3. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa Tn M berperan sebagai kepala keluarga
yang mencari nafkah dengan bekerja sebagai makelar.
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga disesuaikan dengan nilai dan
norma agama Islam yaitu menjalankan perintah agama dan menjauhi semua
larangannya.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.
2. Fungsi sosialisasi
-

Kerukunan hidup dalam keluarga :


Keluarga Tn M mengatakan bahwa hidup sekarang yang dijalani bersama
Ny S cukup bahagia dan selalu saling menghormati.

Interaksi dan hubungan dalam keluarga :


Keluarga Tn M mengatakan bahwa setiap hari selalu akrab dengan
keluarga dan membicarakan masalah-masalah keluarga.

Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Keluarga


Tn M mengatakan bahwa dalam keluarga Tn M tetap sebagai pengambil
keputusan yang utama tetapi selalu bermusyawarah dengan keluarganya.

Kegiatan keluarga waktu senggang :


Keluarga Tn M mengatakan jika ada waktu senggang digunakan untuk
istirahat dan membuat gerabah.

Partisipasi dalam kegiatan sosial :

30
keluarga TnM selalu aktif mengikuti kegiatan di dusunnya seperti gotong
royong, dll.
3. Fungsi perawatan kesehatan
-

Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit / masalah kesehatan


keluarganya :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa penyakit yang diderita oleh ibunya Ny
S sekarang adalah penyakit keturunan karena orangtua Ny S pernah
menderita penyakit yang sama seperti yang diderita oleh Ny S.

Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat :


Keluarga Tn M mengatakan sudah pernah berobat ke dokter praktik,
puskesmas.

Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit :


Keluarga Tn M mengatakan apabila Ny S merasakan sakit keluarga
tidak bisa merawatnya karen keterbatasan pengetahuan.

Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan :


Keluarga Tn M mengatakan bahwa lingkungan sekitar tempat tinggal
suasananya tenang, kebersihan rumah dan halaman sekitar selalu
dibersihkan, jendela tidak dibuka setiap hari.

Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :


Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit, keluarga
langsung membawanya ke puskesmas atau polindes.

4. Fungsi reproduksi
-

Perencanaan jumlah anak

: Akseptor

Keterangan lain

: -

5. Fungsi ekonomi
-

Upaya pemenuhan sandang pangan :


Keluarga mengatakan bahwa Tn M bekerja sebagai makelar, dan dia
sendiri yang memenuhi sandang dan pangan.

Pemanfaatan sumber di masyarakat :


Keluarga Tn M mengatakan tidak ada sumber-sumber penghasilan di
masyarakat yang bisa dimanfaatkan.

31
F. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa kalau hypertensinya kambuh NyS
terlihat lemas dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
2. Stressor jangka panjang :
Keluarga TnM mengatakan bahwa semenjak beliau menderita hypertensi,
aktivitas sehari-hari terganggu dan lebih berdiam diri di rumah dan tidak
beraktivitas.
3. Respon keluarga terhadap stressor :
Keluarga Tn M mengatakan menerima penyakit tersebut dengan lapang dada
dan tetap berusaha dalam pengobatan.
4. Strategi koping :
Keluarga Tn M mengatakan selalu memeriksakan kesehatan anggota
keluarganya apabila terdapat gejala atau masalah kesehatan.
5. Strategi adaptasi disfungsional :
Kadang-kadang keluarga Tn M pasrah bahwa penyakit yang diderita oleh Ny
S pasti akan kambuh sekalipun tetap berobat.
G. Keadaan Gizi Keluarga
Pemenuhan gizi : Keluarga Tn M mengatakan makan 2-3 kali sehari dengan menu
nasi, ikan, tahu, tempe, sayur, dan minum air yang sudah dimasak. Ny S
mengatakan tidak ada pantangan dalam makanan walaupun mengalami penyakit
hipertensi.
H. Kesehatan Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatannya :
Keluarga Tn M berharap dalam menjalani hari tua tidak menderita penyakit
yang parah dan penyakitnya sekarang dapat disembuhkan dan tidak kambuh
lagi.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada :
Keluarga Tn M berharap petugas kesehatan dapat membantu dan
mengarahkan dalam pemecahan masalah kesehatan yang dialami.

32
I. Pemeriksaan Fisik
No
1

Variable

Nama Anggota Keluarga


Tn.M
-

Ny S
Hypertensi

Riwayat penyakit saat


ini
Keluhan yang dirasakan
Tanda dan gejala
Riwayat
penyakit
sebelumnya
TD = 120/80mmHg
Tanda-tanda vital

Sistem cardiovaskuler

Suara jantung SI dan Suara jantung SI dan S2


S2 tunggal tidak ada tunggal tidak ada suara
suara tambahan
tambahan

System respirasi

8
9
10

System GI tract
System persyarafan
System muskuloskeletal

11

System genitalia

Tidak
terdengar
wheezing dan stridor
RR = 24x/menit
Bising usus normal
Reflek patella ada
Ekstremitas atas, tangan
kanan
masih
bisa
diangkat, begitu juga
dengan
tangan
kiri.
Extremitas bawah juga
normal.
Tidak terkaji

2
3
4

N = 92 x/menit
S = 36,5oC
RR = 24 x/Mnt

Pusing, , lemah, cemas.


Pusing, lemah, mual
Ny S mengalami hypertensi + 2
tahun yang lalu.
TD
N
S
RR

= 150/90 mmHg
= 86 x/menit
= 37oC
= 24 x/Mnt

Tidak terdengar wheezing dan


stridor
RR = 24x/menit
Bising usus normal
Reflek patella ada
Ekstremitas atas dan bawah
normal dan dapat digerakkan
sebebasnya.

Tidak terkaji

TIPOLOGI MASALAH
No.
1.
2.
3.

Daftar Masalah Kesehatan


Ancaman

Resiko

terjadinya

Kurang/tidak sehat
Defisit

(kekambuhan ) pada Ny S
Pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif
Ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan

ANALISA DATA

serangan

berulang

33
No
1

Analisa Data

Etiologi

Masalah

DS :
Ketidakmampuan
keluarga
dalam
Ny S menderita hypertensi merawat anggota
kelurga yng sakit
+ 2 tahun yang lalu.

Keluarga mengatakan bahwa

keluarga mengatakan kalau

Menejemen
regimen terapeutik
tidak efektif pada
Ny S.

Ny S ada masalah atau stres


hipertensinya kambuh
DO :
TD = 150/90 mmHg
N = 80 x / Mnt
RR = 24 x / Mnt
S
2

= 37 C

Pasien tampak lemah


DS :
Keluarga mengatakan tidak tahu
banyak tentang penyakit Ny
S, menurut keluarga penyakit
yang diderita NyS adalah
penyakit darah tinggi
Keluarga mengatakan NyS
sering mengalmi pusing dan
kaku pada tengkuk
DO :
Keluarga
tidak
dapat
menyebutkan
pengertian,
penyebab, tanda dan gejala
darah tinggi
TD = 150/90 mmHg
N = 80 x / Mnt
RR = 24 x / Mnt
S

= 37 C

Pasien tampak lemah


3

DS :

Ketidakmampuan Pemeliharaan
keluarga
dalam kesehtan yang tidk
mengenal masalah efektif
kesehtan

34
Keluarga
mengtkan
selalu Manajmen
membersihkan
rumah
jika pemeliharaan
dalam keadaan kotor
rumah
tidak
efektif
DO :
Rumah ada jendelanya, tetapi
jarang dibuka
Rumah dalam keadaan kotor

Ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi
lingkungan

RUMUSAN DIAGNOSA
1. Menejemen regimen terapeutik tidak efektif pada Ny S b/d Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota kelurga yng sakit
2. Pemeliharaan kesehtan yang tidak efektif b/d Ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehtan
3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan b/d Manajmen pemeliharaan
rumah tidak efektif
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan I
No
1.

Kriteria
Sifat masalah
Skala = ancaman

2.

kesehatan
Kemungkinan

Skor

Pembenaran

2/3 x 1 =

Dapat dilihat dari tekanan darah

2/3

Ny S yang tidak normal yaitu

150/90 mmHg.
masalah x 2 = 1 Kemungkinan

dapat diubah
3.

Skala = sebagian
Potensial masalah untuk
dicegah.

keluarga

dapat

menyediakan makanan yang dapat


2/3 x 1 =

mengurangi hypertensi
Apabila keluarga tahu apa yang

2/3

harus dilakukan, keluarga dapat

Skala = sebagian

mencegah kemungkinan masalah


bisa terjadi

4.

Menonjolnya masalah
Skala = Masalah berat,

3/3 x 1 =
1

harus segera ditangani


Total Skor
Diagnosa keperawatan II

2 4/3

Kurang

berpengaruh

kondisi NyS

terhadap

35
No
1.

2.

3.

Kriteria
Sifat masalah

Skor

Pembenaran

3/3 x 1 = 1

Dapat dilihat dari tekanan

Skala = kurang/tidak

darah Ny S yang tidak

sehat

normal

Kemungkinan

masalah

2/2 x 2 = 2

yaitu

mmHg.
Kemungkinan

dapat diubah

dapat

Skala = mudah

makanan

Potensial masalah untuk

2/3 x 1 = 2/3

150/90
keluarga

menyediakan
yang

dapat

mengurangi hypertensi
Apabila keluarga tahu apa

dicegah.

yang

harus

dilakukan,

Skala = sebagian

keluarga dapat mencegah


kemungkinan masalah bisa

4.

Menonjolnya masalah

2/3 x 1 = 2/3

terjadi.
Bila tidak segera ditangani

Skala = Masalah berat,

kemungkinan NyS akan

harus segera ditangani

merasakan

sakit

yang hebat
Total Skor

3 4/3

Diagnosa keperawatan III


No

Kriteria

Skor

Pembenaran

kepala

36
1.

Sifat masalah

1/3 x 1 = 1/3

Skala = keadaan sejahtera

Dapat dilihat dari tekanan


darah Ny S yang tidak
normal

2.

3.

Kemungkinan

masalah

x2=1

yaitu

150/90

mmHg.
Kemungkinan

keluarga

dapat diubah

dapat

Skala = sebagian

makanan

Potensial masalah untuk

mengurangi hypertensi
Apabila keluarga tahu apa

2/3 x 1 = 2/3

menyediakan
yang

harus

dapat

dicegah.

yang

dilakukan,

Skala = sebagian

keluarga dapat mencegah


kemungkinan masalah bisa

4.

Menonjolnya masalah

0/3 x 1 = 0

Skala = Masalah tidak

terjadi.
Dianggap

tidak

terlalu

penting

dirasakan
Total Skor

Prioritas diagnosa keperawatan


No
1
2
3

Diagnosa
Pemeliharaan kesehtan yang tidk efektif b/d
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehtan
Menejemen regimen terapeutik tidak efektif pada Ny
S b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota kelurga yng sakit
Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
b/d Manajmen pemeliharaan rumah tidak efektif

Skor
3 4/3
2 4/3

Prioritas
I
II

2
III

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Diagnosa keperawatan I
Hari/
Tanggal

Tujuan

Kriteria

Standar

Intervensi

37
Senin 26

Setelah

dilakukan Kognitif

Desembe

tindakan

r 2011

keperawatan 2x24
jam

diharapkan

keluarga

mampu

merawat

anggota

keluarga yang sakit


agar tidak terjadi
kekambuhan.

Afektif

- Keluarga

mampu

dengan
keluarga
tentang
menyebutkan
pengertin, tanda dan
pengertin, tanda
gejl, penyebaba serta car
mencegah
terjadinya
dan
gejala,
hipertensi
penyebaba serta - Motivasi keluarga untuk
menyebutkn
kembali
cara mencegah
pengertin, tand dan gejl,
terjadinya
penyebaba serta car
mencegah
terjadinya
hipertensi
hipertensi
.
- Jelaskan
kepada
keliuarga
pentingnya
mengidentifikasi
penyebab
terjadiny
kekambuhan
- Keluarga

mau -

bekerjasama dalam
merawat klien.
Psikomotor

- Diskusikan

- Keluarga

Jelaskan pada keluarga


bahwa baik atau buruknya
kondisi
klien
sangat
dipengaruhi oleh peran
serta
keluarga
dalam
merawat klien.

mau Anjurkan kepada keluarga

untuk selalu berkerjasama


dengan anggota keluarga
tenaga dan
tenaga
kesehatansehingga
jika
terjadi kekambuhan dapat
dengan
cepat
diberi
tindakan

berkerjasama
dengan
kesehatan

Diagnosa keperawatan II
Hari/
Tanggal

Tujuan

Kriteria

Standar

Intervensi

38
Senin 26

Setelah

dilakukan Kognitif

- Keluarga

mampu

- Diskusikan

dengan

Desembe

tindakan

mengidentifikasi hal-

keluarga tentang hal

r 2011

keperawatan 2x24

hal

yang memicu serangan

jam

memicu

diharapkan

keluarga mampu
-

agar tidak terjadi


kekambuhan
menjelaskan faktor

Afektif

mampu

untuk

mengatasi

dengan

menghindari

menghindari terjadinya

terjadinya serangan.
serangan berulang.
- Keluarga
mau - Jelaskan pada keluarga
dalam

bahwa

baik

atau

buruknya kondisi klien


sangat

menjelaskan upaya
dilakukan

- Diskusikan

keluarga tentang cara

merawat klien.

kekambuhan
yang

berulang.

mengidentifikasi cara

bekerjasama

penyebab
-

serangan

- Keluarga

keluarga yang sakit

mampu

(kekambuhan)

merawat anggota

dengan kriteria

yang

oleh

dipengaruhi
peran

serta

keluarga

dalam

merawat klien.

kekambuhan
Psikomotor

- Keluarga
menyediakan
makanan

yang

merupakan diit bagi

- Anjurkan

kepada

keluarga

tentang

makanan sehat yang


sesuai diit bagi klien.

klien.
- Keluarga

mampu

- Jelaskan

kepada

memberikan

keluarga

tentang

makanan yang sehat

makanan sehat yang

yang merupakan diit

sesuai idit bagi klien.

bagi klien.
- Keluarga

mampu

mengatasi

stres

dengan baik.

- Berikan

penyuluhan

tentang cara mengatasi


stres atau ada msalah.

Diagnosa keperawatan III


Hari/
Tanggal
Senin 26

Tujuan
-

Setelah

Kriteria

dilakukan Kognitif

Standar
- Keluarga

Intervensi

mengerti - Diskusikan

dengan

39
Desembe

tindakan

r 2011

keperawatan 2x24
jam

manfaat

- Keluarga

mampu

kelaurga
tentng
manfaat
kesehatan
lingkungan
yang
lingkungan
bagi
bersih
kesehatan
yaitu
mencegah penyakit
- Keluarga
mengerti
- Diskusikan dengan
bahawa lingkungan
keluarga
bahwa
yang kotor dapat
lingkungan
yang
kotor
dapat
menimbulkan
menimbulkan
masalah kesehatan
masalah kesehatan
seperti diare, dbd,
ispa dll

diharapkan

keluarga

tentang

mampu

menjaga
kebersihan
lingkungan rumah.

Afektif

Psikomotor

kepada
keluarga
untuk
melakukan
upaya
membersihkan
membersihkan
lingkungan rumah
secara
rutin,
lingkungan rumahnya
membuang sampah
dari sampah, debu dll
pada tempatnya
Keluarga menyediakan Sarankan
kepada
keluarga
untuk
sarana
kebersihan
menyediakan lubang
lingkungan
seperti
atau tempat sampah
tempat sampah dan
tidak
menumpuk
serta menyediakan
lainnya.
alat
kebersihan
lainnya

TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa keperawatan I

- Anjurkan

40
No.
1.

Hari/ Tanggal
Senin 26

Waktu

Tindakan Keperawatan
Mendiskusikan dengan keluarga
tentang pengertin, tanda dan gejala,
penyebab serta car mencegah
terjadinya hipertensi
Memotivasi
keluarga
untuk
menyebutkn kembali pengertin, tand
dan gejl, penyebaba serta car
mencegah terjadinya hipertensi
Menjelaskan
kepada
keliuarga
pentingny mengidentifikasi penyebab
terjadiny kekambuhan
Menganjurkan kepada keluarga untuk
selalu berkerjasama dengan anggota
keluarga
dan
tenaga
kesehatansehingga
jika terjadi
kekambuhan dapat dengan cepat
diberi tindakan

Paraf

Tindakan Keperawatan
- Mendiskusikan
dengan
keluarga

Praf

desember
2011
-

Diagnosa keperawatan II
No.
1.

Hari/ Tanggal Waktu


Senin 26
16.00
desember
2011

tentang hal-hal yang dapat memicu


kekambuhan.
- Mendiskusikan

tentang

dengan

cara-cara

keluarga
menghindari

terjadinya kekambuhan.
- Menjelaskan bahwa baik buruknya

kondisi klien sangat dipengaruhi atas


peran serta keluarga dalam merawat
klien.
- Menganjurkan

keluarga

untuk

menyediakan makanan sehat yang


sesuai diit.
- Menjelaskan kepada keluarga tentang

makanan sehat yang sesuai diit.


- Memberikan penyuluhan tentang cara

mengukur tekanan darah : menjelaskan


tujuan mengukur tekanan darah dan

41
mendemonstrasikan

cara/tehnik

mengukur tekanan darah.


Diagnosa keperawatan III
No.
1.

Hari/ Tanggal Waktu


Tindakan Keperawatan
Senin 26
16.00
- Diskusikan dengan kelaurga tentng
manfaat kesehatan lingkungan bagi
desember
kesehatan yaitu mencegah penyakit
2011
- Diskusikan dengan keluarga bahwa
lingkungan
yang
kotor
dapat
menimbulkan masalah kesehatan seperti
diare, dbd, ispa dll
- Anjurkan kepada keluarga untuk
membersihkan lingkungan rumah
secara rutin, membuang sampah pada
tempatnya
- Sarankan kepada keluarga untuk
menyediakan lubang atau tempat
sampah tidak menumpuk serta
menyediakan alat kebersihan lainnya
EVALUASI
No.
1.

Hari /
Tanggal
Rabu 28

Paraf

DX

Evaluasi

S :Keluarga mengerti tentang pengertin, tanda

desember

Paraf

dan gejala, penyebaba serta cara mencegah

2011

terjadinya hipertensi
O :Keluarga mampu menjelaskan pengertin,
tanda dan gejala, penyebaba serta cara
mencegah terjadinya hipertensi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan dan berikan
reinforcement terhadap pernyataan dan
kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.

No.
1.

Hari /
Tanggal
Rabu 28
desember
2011

DX
II

Paraf

Evaluasi
S:
- Keluarga mengatakan sudah mengerti dan

mampu

mengidentifikasi

hal-hal

yang

memicu terjadinya serangan dan cara

42
menghindarinya.
- Keluarga mengatakan perasaannya sangat

senang dapat bekerjasama dengan perawat


dalam merawat klien.
Keluarga mengatakan cara mengatur stres.
O:
- Keluarga mampu menyebutkan hal-hal

yang

memicu

serangan

dan

cara

menghindarinya.
- Keluarga mampu mendemonstrasikan cara

mengatur stres .
TD = 140/100 mmHg
A :Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan dan berikan
reinforcement terhadap pernyataan dan
kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.

No.
1.

Hari /
Tanggal
Rabu 28
desember

DX

Evaluasi

III

S :Keluarga mengerti tentang rumah yang


sehat.

2011
O :Rumah dalam keadaan bersih.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan dan berikan
reinforcement terhadap pernyataan dan

Paraf

43
kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan kesenjangan yang ada pada teori dengan
kenyataan yang terjadi pada kasus. Argumentasi atas kesenjangan yang terjadi dan
solusi yang diambil untuk mengatasi masalah yang terjadi saat memberikan asuhan
keperawatan pada keluarga TnM dengan salah satu anggota keluarga menderita
hypertensi di Dusun Karang Pande Kecamatan Kediri. Pembahasan ini meliputi
meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. Pengkajian
Menurut teori tanda dan gejala yang muncul pada klien yang menderita
hypertensi, diantaranya :
1. Gangguan aktifitas seperti kelemahan, perubahan irama jantung, takipnea,
gangguan sirkulasi seperti kenaikan tekanan darah, takikardia, perubahan warna
kulit (pucat, sianosis dan diaforesis, kemerahan) ekstremitas suhu dingin.
2. Gangguan integritas ego seperti ansietas, defresia, euforia, otot muka tegang dan
peningkatan pola bicara.
3. Gangguan eliminasi seperti gangguan ginjal
4. Gangguan nutrisi (makanan dan cairan) seperti mual, muntah, BB normal atau
obesitas dan edema.
5. Gangguan neurosensori seperti adanya keluhan pusing, kelemahan satu sisi
tubuh, gangguan penglihatan.
6. Gangguan rasa nyaman seperti nyeri hilang timbul pada tungkai dan abdomen.
7. Gangguan pernafasan seperti dispneu, penggunaan otot aksesori pernafasan,
bunyi nafas tambahan, sianosis.
Sedangkan pada NyS tanda dan gejala yang ditemukan saat pengkajian
diantaranya keluhan pusing, susah tidur, lemah, cemas dan tekanan darah
meningkat.

B. Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan teori dapat dirumuskan ada 5 diagnosa keperawatan yaitu :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
2. Sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
3. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolik ditandai dengan 10-20%
lebih dari ideal untuk tinggi dan benutk tubuh.
4. Koping individu inefektif berhubungan dengan krisis situasional/maturasional,
relaksasi tidak adekuat ditandai dengan ketidakmampuan untuk memenuhi
harapan, peran/ kebutuhan dasar atau pemecahan masalah kelemahan, insomnia
kronik.
Sedangkan diagnosa keperawatan pada tinjauan kasus adalah resiko terjadinya
serangan

berulang

(kekambuhan)

pada

NyS

berhubungan

dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.


C. Perencanaan
Dalam rencana keperawatan ditentukan tujuan dan rencana yang disusun.
Adapun tujuan perawatan ini dibagi 2 yaitu :
1. Tujuan umum

: Memacu pada etiologi atau penyebab

2. Tujuan khusus

: Memacu pada masalah atau problem

Dalam menyusun rencana keperawatan tidak jauh beda dengan teori yang ada
yaitu disesuaikan dengan urutan prioritas masalah yang dihadapi oleh keluarga.
Rencana keperawatan tersebut didasarkan atas analisis yang menyeluruh tentang
keluarga secara langsung dan penyusunan keperawatan dilakukan bersama dan atas
persetujuan keluarga.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga TnM dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tinjauan pustaka dan pelaksanaan
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan klien dan keluarga akan pelayanan
keperawatan.

Dalam pelaksanaan intervensi pada keluarga TnM tenaga kesehatan


(mahasiswa) menggunakan bahasa yang sederhana karena NyS sebagai klien
pendidikannya masih kurang yaitu tidak sekolah. Hambatan lain yaitu keluarga
harus diberikan perhatian yang lebih agar dapat memotivasi klien dan keluarga pada
umumnya agar dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan baik.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara
melakukan identifikasi sejauhmana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau
tidak.
Adapun dalam asuhan keperawatan keluarga TnM penulis melakukan
evaluasi pada saat akhir kegiatan/terminasi. Dari hasil evaluasi yang dilakukan,
tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh keluarga TnM ataupun klien
sudah berusaha dengan maksimal untuk suatu perubahan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PADA KELUARGA TnS DENGAN SALAH SATU
ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ATHRITIS
RHEUMOTOID

Disusun Oleh :
Nama : I Ketut Suastana
Npm : 06.01.0365

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN VIIB


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES)
MATARAM
2011

LEMBAR PENGESAHAN

Praktik Profesi Ners :


Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn M Dengan Salah Satu Anggota Keluarga
Mengalami Masalah Kesehatan Hipertensi di Dusun Karang Pande Desa Banyu Mulek
Kec. Kediri Lombok Barat.

Pembimbing

Mahasiswa

I Made Eka Santosa S.Kp

Hilmayani

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, nikmat kesehatan dan keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Askep keluarga ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan laporan ini. Dalam kesempatan ini tidak lupa
penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Dosen Pembimbing Akademik I Made Eka Santosa,


S.Kep.

2.

Kepala Puskesmas Labuapi dr. IDG. Ngurah Agung


yang telah memberikan izin bagi kami untuk melakukan praktik di lahan
puskesmas Labuapi.

3.

Pembimbing lahan I Made Tama A, S.Kep

4.

Semua petugas Puskesmas Kediri

5.

Teman-teman STIKES Mataram semester VII

Atas bimbingan, saran serta masukan yang telah diberikan sehingga laporan ini
tersusun sebagaimana mestinya.

Mataram, Desember 2011


Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL----------------------------------------------------------------------------------

LEMBAR PENGESAHAN---------------------------------------------------------- ii
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------- iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang------------------------------------------------------- 1
B. Tujuan Penulisan----------------------------------------------------- 2
C. Sistematika Penulisan----------------------------------------------- 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Keluarga--------------------------------------------B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga------------------C. Konsep Dasar Penyakit--------------------------------------------BAB III LAPORAN KASUS
A. Pengumpulan Data--------------------------------------------------B. Analisa Data---------------------------------------------------------C. Diagnosa Keperawatan---------------------------------------------D. Skala Prioritas-------------------------------------------------------E. Rencana Keperawatan----------------------------------------------F. Tindakan Keperawatan---------------------------------------------G. Evaluasi--------------------------------------------------------------BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data--------------------------------------------------B. Analisa Data---------------------------------------------------------- 50
C. Diagnosa Keperawatan---------------------------------------------- 51
D. Skala Prioritas-------------------------------------------------------- 51
E. Rencana Keperawatan-----------------------------------------------

F. Tindakan Keperawatan---------------------------------------------G. Evaluasi--------------------------------------------------------------DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN
1. Format Kegiatan Harian
2. Pra Planning Setiap Tahap Kegiatan Keperawatan Keluarga
3. Format Supervisi Penampilan Mahasiswa
4. Format Penilaian Responsi
5. Resume Askep Kelolaan
6. Satuan Acara Penyuluhan
7. Format Penilaian Asuhan Keperawatan
8. Format Penilaian Kompetensi Mahasiswa oleh Pembimbing

Você também pode gostar