Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hypertensi adalah keadaan terjadinya gangguan pada pembuluh darah dan
jantung yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
Hypertensi karena keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat adalah
merupakan penyakit yang sering timbul di masyarakat. Hal tersebut terjadi bisa
karena pola makan dan keterbatasan pengetahuan individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat tentang penyakit tersebut.
Sebagai
pemberi
pelayanan
profesional
dalam
memberikan
asuhan
2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga TnM.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu untuk :
-
C. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I
3
Bab IV Pembahasan, terdiri dari :
A. Pengumpulan data
B. Analisa data
C. Diagnosa keperawatan
D. Skala prioritas
E. Rencana keperawatan
F.Tindakan keperawatan
G. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Definisi
a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).
b. Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
c. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan,
adopsi,
kelahiran
yang
bertujuan
menciptakan
dan
5
b. Ada keterbatasan adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan adalah setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing (Anderson Carter).
4. Tipe / Bentuk Keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti yang ditambah dengan
sanak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman,
bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga janda/duda (single family) adalah keluarga yang terdiri karena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (compusite adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga habitas (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
g. Dual carrier adalah suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
h. Commuter maried adalah suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu tertentu.
i. Comunal adalah satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan
fasilitas.
j. Unmaried parent and child adalah ibu dan anak dimana perkawinan tidak
dikehendaki, anaknya diadopsi.
5. Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga
a. Patriakal
b. Matriakal
6
c. Equalitarian
6. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat..
Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
a. Peranan ayah, ayah sebagai suami dari anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu, ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk menggurui rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anaknya, pelindung dan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
c. Peran anak, anak-anak melaksanakan peran psiko-sosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, sosial dan spiritual.
7. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi biologis
-
b. Fungsi psikologis
-
7
-
c. Fungsi sosialisasi
-
Membentuk
norma-norma
tingkah
laku
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan anak.
-
d. Fungsi ekonomi
-
Pengaturan
penggunaan
penghasilan
keluarga
untuk
memenuhi
kebutuhan keluarga.
-
e. Fungsi pendidikan
-
8
Dari beberapa fungsi keluarga di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap
keluarga-keluarganya adalah :
a. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan
kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka anakanak yang sehat fisik, mental, sosial dan spiritual.
c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
8. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga
Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan yang
dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak, tugas keluarga yang utama untuk
mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak
merupakan kebanggaan bagi keluarga dan merupakan saat-saat yang
dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik dan
memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi
kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orang tuanya dan kondisinya
masih sangat lemah.
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah, pada tahap ini anak sudah mengenal
kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya, tetapi
sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang
kotor dan mana yang bersih.
e. Tahap menghadap anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga adalah
bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa
depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas
sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
9
f. Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan,
karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk
kepribadian, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orangtua sangat
diperlukan.
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja dan
anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya
adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupan berumah
tangga.
h. Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh kehidupan
keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja.
i. Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia fana ini.
9. Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok, sebagai berikut :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
10. Ciri-ciri Keluarga
a. Diikat dalam suatu perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama antara anggota keluarga
10
g. Komunikasi interaksi antara anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah
11. Ciri-ciri Keluarga Indonesia
a. Suami sebagai pengambil keputusan
b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c. Berbentuk monogram
d. Bertanggung jawab
e. Meneruskan nilai-nilai bangsa
f. Ikatan kekeluargaan sangat erat
g. Mempunyai semangat gotong royong
12. Pola Kehidupan Keluarga Indonesia
a. Daerah pedesaan
- Tradisional
- Agraris
- Tenang
- Sederhana
- Akrab
- Menghormati orangtua
b. Daerah perkotaan
-
Dinamis
Rasional
Konsumtif
Demokratis
Individual
11
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Proses Keperawatan Keluarga
a. Definisi
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis
untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan
keluarga, merencanakan asuhan keperawatan dan melaksanakan intervensi
keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan rencana yang telah disusun
dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang dilaksanakan
terhadap keluarga.
2. Tahap-tahap Proses Keperawatan
a. Pengkajian
Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur
keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga
maupun sosial yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan
keluarga untuk mengatasinya.
Yang termasuk tahap ini adalah :
-
Pengumpulan data
Analisa data
Perumusan masalah
Prioritas masalah
b. Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan meliputi sebagai berikut :
1) Identitas keluarga
2) Riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami maupun yang
pernah dialami.
3) Anggota keluarga
4) Jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada.
5) Keadaan keluarga, meliputi :
-
Biologis
Psikologis
12
-
Sosial
Kultural
Spiritual
Lingkungan
c. Analisa data
Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam
melihat perkembangan keluarga, yaitu :
1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga, meliputi :
-
dibandingkan
dengan
jumlah
anggota
keluarga
dan
sebagainya.
-
Jamban keluarga
3) Karakteristik keluarga :
-
Sifat-sifat keluarga
d. Perumusan masalah
13
Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
kesehatan dalam keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan
keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan
keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang
mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, kultur yang
dianut oleh keluarga tersebut.
3. Tipologi Masalah Kesehatan dan Keperawatan Keluarga
Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada tiga kelompok masalah besar,
yaitu :
a. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan
terjadinya kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
Yang termasuk dalam ancaman kesehatan adalah :
1) Penyakit keturunan, seperti : asma bronkiale, diabetes melitus dan
sebagainya.
2) Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit menular, seperti :
TBC, gonorhe, hapatitis dan sebagainya.
3) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga, seperti anak terlalu banyak,
sedangkan penghasilan keluarga kecil.
4) Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda tajam
diletakkan sembarangan, tangga rumah terlalu curam.
5) Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga.
6) Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stres, antara lain :
-
14
-
Kebisingan
Polusi udara
9)
Merokok
Minuman keras
c. Situasi krisis adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga.
Yang termasuk dalam situasi krisis adalah :
-
Perkawinan
Kehamilan
Persalinan
Masa nipas
Menjadi orangtua
Abortus
Anak remaja
15
-
Kehilangan pekerjaan
Pindah rumah
16
-
17
resiko dan faktor potensial terjadinya penyakit atau masalah kesehatan keluarga
serta mempertimbangkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya seperti yang telah diterangkan di atas. Diagnosa keperawatan
ditegakkan dengan menggunakan formulasi PES (problem, etiologi, sign).
5. Perencanaan
Rencana kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan
perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan
perawatan yang telah diidentifikasi. Langkah-langkah dalam mengembangkan
rencana keperawatan :
a. Pengkajian
Dengan melakukan pengkajian, perawat akan menemukan :
-
b. Sasaran
Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelah tindakan yang
dilaksanakan. Sasaran merupakan tujuan dimana segala usaha diarahkan.
Prinsip-prinsip dalam menentukan sasaran :
-
c. Perumusan tujuan
Bila dilihat dari sudut perhatian, tujuan perawatan dibagi menjadi :
-
Bila dilihat dari jangka waktu, maka tujuan perawatan keluarga dapat dibagi
menjadi :
-
18
-
yang
merugikan
kesehatan
menjadi
perilaku
yang
Kemampuan keuangan
2) Sumber-sumber perawat :
-
3) Sumber-sumber masyarakat :
-
d. Evaluasi
Tolok ukur yang digunakan dalam evaluasi adalah :
-
Kriteria keberhasilan
Standar keperawatan
Perubahan perilaku
e. Penilaian
1) Kritera dasar
19
Kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor tidak tetap yang dapat
memberi petunjuk bahwa tujuan telah dicapai. Standar menunjukkan
tingkat pelaksanaan yang sebenarnya. Standar akan memberitahukan
apakah tingkat pelaksanaan yang diterima atau keadaan yang bagaimana
agar dapat mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan berhasil atau
tujuan tujuan tercapai.
2) Pengukuran hasil penilaian
Hasil asuhan keperawatan dapat diukur melalui 3 dimensi :
-
Pengetahuan
dan
perubahan
perilaku,
misalnya
keluarga
20
Hypertensi dapat didefinisikan tekanan darah persisten, dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg.
2. Etiologi
a. Hypertensi primer
-
b. Hypertensi sekunder
-
Kelainan ginjal
Kelainan hormon
Kelainan neurologis
Stress
Keturunan
Merokok
Kegemukan
Kurang aktifitas
c. Manifestasi klinis
-
Sakit kepala
Pusing
Lemas
Sesak nafas
Kelelahan
Penurunan kesadaran
Gelisah
Mual muntah
Epistaksis
Kaku kuduk
Jantung berdebar-debar
Penglihatan kabur
21
-
Telinga berdengung
Mimisan
d. Patofisiologi
Kecemasan,
ketakutan
22
Pelepasan norepinefrin
Peningkatan aldosteron
Retensi urin
Over volum
Peningkatan ADH
Over volum
e. Penatalaksanaan
Memodifikasi gaya hidup, penurunan berat badan, pengurangan asupan
alkohol, aktifitas fisik teratur, pengurangan asupan garam dan
menghentikan ngerokok
23
f. Pencegahan
-
BAB III
LAPORAN KASUS
24
: Tn M
Umur
: 27 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Suku
: Sasak
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Makelar
Alamat
No. Telp.
: -
b. Komposisi keluarga
No
1.
Nama
NyS
c. Genogram
L/P
Umur
Hub.Klg
Pekerjaan
Pendidikan
65 thn
Ibu
IRT
25
Keterangan :
= Laki-laki Meninggal
= Perempuan meninggal
= Laki-laki hidup
= Tinggal serumah
= Garis keturunan
= Klien
d. Type Keluarga
-
e. Suku Bangsa
-
26
-
Penghasilan keluarga :
Keluarga TnM mengatakan bahwa penghasilan keluarga tidak tetap
karena Tn M sebagai bekerja sebagai makelar.
Upaya lain :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa upaya lain yang dilakukan keluarga
adalah dengan membuat gerabah.
27
-
Umur
BB
Keadaan
kesehatan
Ny S
65 thn
Tidak Sehat
Tn M
27 thn
Sehat
Imunisasi
(BCG/Polio/
PPT/HB/
Campak
-
Hypertensi
Lengkap
Masalah
Kesehatan
Tindakan
yang telah
dilakukan
Berobat ke
PKM
-
+ 2 tahun yang
lalu.
C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
-
Luas rumah
+ 4 x 6 m2
Type rumah
Tidak Permanen
Kepemilikan
Milik Sendiri
Ventilasi/cendela :
Pemanfaatan ruangan
Ruangan
dimanfaatkan
Septic tank
: Ada
:
Keluarga
Kamar mandi / WC
Ada
28
-
Sampah :
Keluarga
Tn
mengatakan
Denah rumah
A
Keterangan :
A = Kamar tidur
B = Ruang tamu
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
-
Kebiasaan :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa setiap malam jumat di adakan zikiran
atau yasinan .
Aturan/kesepakatan
Budaya
29
D. Struktur Keluarga
1. Pola / cara komunikasi keluarga
Keluarga Tn M mengatakan bahwa apabila ada masalah dalam keluarga selalu
membicarakan dengan keluarganya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn M mengatakan sekarang Tn M tinggal bersama ibunya.
3. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa Tn M berperan sebagai kepala keluarga
yang mencari nafkah dengan bekerja sebagai makelar.
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga disesuaikan dengan nilai dan
norma agama Islam yaitu menjalankan perintah agama dan menjauhi semua
larangannya.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.
2. Fungsi sosialisasi
-
30
keluarga TnM selalu aktif mengikuti kegiatan di dusunnya seperti gotong
royong, dll.
3. Fungsi perawatan kesehatan
-
4. Fungsi reproduksi
-
: Akseptor
Keterangan lain
: -
5. Fungsi ekonomi
-
31
F. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek :
Keluarga Tn M mengatakan bahwa kalau hypertensinya kambuh NyS
terlihat lemas dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
2. Stressor jangka panjang :
Keluarga TnM mengatakan bahwa semenjak beliau menderita hypertensi,
aktivitas sehari-hari terganggu dan lebih berdiam diri di rumah dan tidak
beraktivitas.
3. Respon keluarga terhadap stressor :
Keluarga Tn M mengatakan menerima penyakit tersebut dengan lapang dada
dan tetap berusaha dalam pengobatan.
4. Strategi koping :
Keluarga Tn M mengatakan selalu memeriksakan kesehatan anggota
keluarganya apabila terdapat gejala atau masalah kesehatan.
5. Strategi adaptasi disfungsional :
Kadang-kadang keluarga Tn M pasrah bahwa penyakit yang diderita oleh Ny
S pasti akan kambuh sekalipun tetap berobat.
G. Keadaan Gizi Keluarga
Pemenuhan gizi : Keluarga Tn M mengatakan makan 2-3 kali sehari dengan menu
nasi, ikan, tahu, tempe, sayur, dan minum air yang sudah dimasak. Ny S
mengatakan tidak ada pantangan dalam makanan walaupun mengalami penyakit
hipertensi.
H. Kesehatan Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatannya :
Keluarga Tn M berharap dalam menjalani hari tua tidak menderita penyakit
yang parah dan penyakitnya sekarang dapat disembuhkan dan tidak kambuh
lagi.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada :
Keluarga Tn M berharap petugas kesehatan dapat membantu dan
mengarahkan dalam pemecahan masalah kesehatan yang dialami.
32
I. Pemeriksaan Fisik
No
1
Variable
Ny S
Hypertensi
Sistem cardiovaskuler
System respirasi
8
9
10
System GI tract
System persyarafan
System muskuloskeletal
11
System genitalia
Tidak
terdengar
wheezing dan stridor
RR = 24x/menit
Bising usus normal
Reflek patella ada
Ekstremitas atas, tangan
kanan
masih
bisa
diangkat, begitu juga
dengan
tangan
kiri.
Extremitas bawah juga
normal.
Tidak terkaji
2
3
4
N = 92 x/menit
S = 36,5oC
RR = 24 x/Mnt
= 150/90 mmHg
= 86 x/menit
= 37oC
= 24 x/Mnt
Tidak terkaji
TIPOLOGI MASALAH
No.
1.
2.
3.
Resiko
terjadinya
Kurang/tidak sehat
Defisit
(kekambuhan ) pada Ny S
Pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif
Ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan
ANALISA DATA
serangan
berulang
33
No
1
Analisa Data
Etiologi
Masalah
DS :
Ketidakmampuan
keluarga
dalam
Ny S menderita hypertensi merawat anggota
kelurga yng sakit
+ 2 tahun yang lalu.
Menejemen
regimen terapeutik
tidak efektif pada
Ny S.
= 37 C
= 37 C
DS :
Ketidakmampuan Pemeliharaan
keluarga
dalam kesehtan yang tidk
mengenal masalah efektif
kesehtan
34
Keluarga
mengtkan
selalu Manajmen
membersihkan
rumah
jika pemeliharaan
dalam keadaan kotor
rumah
tidak
efektif
DO :
Rumah ada jendelanya, tetapi
jarang dibuka
Rumah dalam keadaan kotor
Ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi
lingkungan
RUMUSAN DIAGNOSA
1. Menejemen regimen terapeutik tidak efektif pada Ny S b/d Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota kelurga yng sakit
2. Pemeliharaan kesehtan yang tidak efektif b/d Ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehtan
3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan b/d Manajmen pemeliharaan
rumah tidak efektif
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan I
No
1.
Kriteria
Sifat masalah
Skala = ancaman
2.
kesehatan
Kemungkinan
Skor
Pembenaran
2/3 x 1 =
2/3
150/90 mmHg.
masalah x 2 = 1 Kemungkinan
dapat diubah
3.
Skala = sebagian
Potensial masalah untuk
dicegah.
keluarga
dapat
mengurangi hypertensi
Apabila keluarga tahu apa yang
2/3
Skala = sebagian
4.
Menonjolnya masalah
Skala = Masalah berat,
3/3 x 1 =
1
2 4/3
Kurang
berpengaruh
kondisi NyS
terhadap
35
No
1.
2.
3.
Kriteria
Sifat masalah
Skor
Pembenaran
3/3 x 1 = 1
Skala = kurang/tidak
sehat
normal
Kemungkinan
masalah
2/2 x 2 = 2
yaitu
mmHg.
Kemungkinan
dapat diubah
dapat
Skala = mudah
makanan
2/3 x 1 = 2/3
150/90
keluarga
menyediakan
yang
dapat
mengurangi hypertensi
Apabila keluarga tahu apa
dicegah.
yang
harus
dilakukan,
Skala = sebagian
4.
Menonjolnya masalah
2/3 x 1 = 2/3
terjadi.
Bila tidak segera ditangani
merasakan
sakit
yang hebat
Total Skor
3 4/3
Kriteria
Skor
Pembenaran
kepala
36
1.
Sifat masalah
1/3 x 1 = 1/3
2.
3.
Kemungkinan
masalah
x2=1
yaitu
150/90
mmHg.
Kemungkinan
keluarga
dapat diubah
dapat
Skala = sebagian
makanan
mengurangi hypertensi
Apabila keluarga tahu apa
2/3 x 1 = 2/3
menyediakan
yang
harus
dapat
dicegah.
yang
dilakukan,
Skala = sebagian
4.
Menonjolnya masalah
0/3 x 1 = 0
terjadi.
Dianggap
tidak
terlalu
penting
dirasakan
Total Skor
Diagnosa
Pemeliharaan kesehtan yang tidk efektif b/d
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehtan
Menejemen regimen terapeutik tidak efektif pada Ny
S b/d Ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota kelurga yng sakit
Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
b/d Manajmen pemeliharaan rumah tidak efektif
Skor
3 4/3
2 4/3
Prioritas
I
II
2
III
Tujuan
Kriteria
Standar
Intervensi
37
Senin 26
Setelah
dilakukan Kognitif
Desembe
tindakan
r 2011
keperawatan 2x24
jam
diharapkan
keluarga
mampu
merawat
anggota
Afektif
- Keluarga
mampu
dengan
keluarga
tentang
menyebutkan
pengertin, tanda dan
pengertin, tanda
gejl, penyebaba serta car
mencegah
terjadinya
dan
gejala,
hipertensi
penyebaba serta - Motivasi keluarga untuk
menyebutkn
kembali
cara mencegah
pengertin, tand dan gejl,
terjadinya
penyebaba serta car
mencegah
terjadinya
hipertensi
hipertensi
.
- Jelaskan
kepada
keliuarga
pentingnya
mengidentifikasi
penyebab
terjadiny
kekambuhan
- Keluarga
mau -
bekerjasama dalam
merawat klien.
Psikomotor
- Diskusikan
- Keluarga
berkerjasama
dengan
kesehatan
Diagnosa keperawatan II
Hari/
Tanggal
Tujuan
Kriteria
Standar
Intervensi
38
Senin 26
Setelah
dilakukan Kognitif
- Keluarga
mampu
- Diskusikan
dengan
Desembe
tindakan
mengidentifikasi hal-
r 2011
keperawatan 2x24
hal
jam
memicu
diharapkan
keluarga mampu
-
Afektif
mampu
untuk
mengatasi
dengan
menghindari
menghindari terjadinya
terjadinya serangan.
serangan berulang.
- Keluarga
mau - Jelaskan pada keluarga
dalam
bahwa
baik
atau
menjelaskan upaya
dilakukan
- Diskusikan
merawat klien.
kekambuhan
yang
berulang.
mengidentifikasi cara
bekerjasama
penyebab
-
serangan
- Keluarga
mampu
(kekambuhan)
merawat anggota
dengan kriteria
yang
oleh
dipengaruhi
peran
serta
keluarga
dalam
merawat klien.
kekambuhan
Psikomotor
- Keluarga
menyediakan
makanan
yang
- Anjurkan
kepada
keluarga
tentang
klien.
- Keluarga
mampu
- Jelaskan
kepada
memberikan
keluarga
tentang
bagi klien.
- Keluarga
mampu
mengatasi
stres
dengan baik.
- Berikan
penyuluhan
Tujuan
-
Setelah
Kriteria
dilakukan Kognitif
Standar
- Keluarga
Intervensi
mengerti - Diskusikan
dengan
39
Desembe
tindakan
r 2011
keperawatan 2x24
jam
manfaat
- Keluarga
mampu
kelaurga
tentng
manfaat
kesehatan
lingkungan
yang
lingkungan
bagi
bersih
kesehatan
yaitu
mencegah penyakit
- Keluarga
mengerti
- Diskusikan dengan
bahawa lingkungan
keluarga
bahwa
yang kotor dapat
lingkungan
yang
kotor
dapat
menimbulkan
menimbulkan
masalah kesehatan
masalah kesehatan
seperti diare, dbd,
ispa dll
diharapkan
keluarga
tentang
mampu
menjaga
kebersihan
lingkungan rumah.
Afektif
Psikomotor
kepada
keluarga
untuk
melakukan
upaya
membersihkan
membersihkan
lingkungan rumah
secara
rutin,
lingkungan rumahnya
membuang sampah
dari sampah, debu dll
pada tempatnya
Keluarga menyediakan Sarankan
kepada
keluarga
untuk
sarana
kebersihan
menyediakan lubang
lingkungan
seperti
atau tempat sampah
tempat sampah dan
tidak
menumpuk
serta menyediakan
lainnya.
alat
kebersihan
lainnya
- Anjurkan
40
No.
1.
Hari/ Tanggal
Senin 26
Waktu
Tindakan Keperawatan
Mendiskusikan dengan keluarga
tentang pengertin, tanda dan gejala,
penyebab serta car mencegah
terjadinya hipertensi
Memotivasi
keluarga
untuk
menyebutkn kembali pengertin, tand
dan gejl, penyebaba serta car
mencegah terjadinya hipertensi
Menjelaskan
kepada
keliuarga
pentingny mengidentifikasi penyebab
terjadiny kekambuhan
Menganjurkan kepada keluarga untuk
selalu berkerjasama dengan anggota
keluarga
dan
tenaga
kesehatansehingga
jika terjadi
kekambuhan dapat dengan cepat
diberi tindakan
Paraf
Tindakan Keperawatan
- Mendiskusikan
dengan
keluarga
Praf
desember
2011
-
Diagnosa keperawatan II
No.
1.
tentang
dengan
cara-cara
keluarga
menghindari
terjadinya kekambuhan.
- Menjelaskan bahwa baik buruknya
keluarga
untuk
41
mendemonstrasikan
cara/tehnik
Hari /
Tanggal
Rabu 28
Paraf
DX
Evaluasi
desember
Paraf
2011
terjadinya hipertensi
O :Keluarga mampu menjelaskan pengertin,
tanda dan gejala, penyebaba serta cara
mencegah terjadinya hipertensi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan dan berikan
reinforcement terhadap pernyataan dan
kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.
No.
1.
Hari /
Tanggal
Rabu 28
desember
2011
DX
II
Paraf
Evaluasi
S:
- Keluarga mengatakan sudah mengerti dan
mampu
mengidentifikasi
hal-hal
yang
42
menghindarinya.
- Keluarga mengatakan perasaannya sangat
yang
memicu
serangan
dan
cara
menghindarinya.
- Keluarga mampu mendemonstrasikan cara
mengatur stres .
TD = 140/100 mmHg
A :Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan dan berikan
reinforcement terhadap pernyataan dan
kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.
No.
1.
Hari /
Tanggal
Rabu 28
desember
DX
Evaluasi
III
2011
O :Rumah dalam keadaan bersih.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dipertahankan dan berikan
reinforcement terhadap pernyataan dan
Paraf
43
kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan kesenjangan yang ada pada teori dengan
kenyataan yang terjadi pada kasus. Argumentasi atas kesenjangan yang terjadi dan
solusi yang diambil untuk mengatasi masalah yang terjadi saat memberikan asuhan
keperawatan pada keluarga TnM dengan salah satu anggota keluarga menderita
hypertensi di Dusun Karang Pande Kecamatan Kediri. Pembahasan ini meliputi
meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
A. Pengkajian
Menurut teori tanda dan gejala yang muncul pada klien yang menderita
hypertensi, diantaranya :
1. Gangguan aktifitas seperti kelemahan, perubahan irama jantung, takipnea,
gangguan sirkulasi seperti kenaikan tekanan darah, takikardia, perubahan warna
kulit (pucat, sianosis dan diaforesis, kemerahan) ekstremitas suhu dingin.
2. Gangguan integritas ego seperti ansietas, defresia, euforia, otot muka tegang dan
peningkatan pola bicara.
3. Gangguan eliminasi seperti gangguan ginjal
4. Gangguan nutrisi (makanan dan cairan) seperti mual, muntah, BB normal atau
obesitas dan edema.
5. Gangguan neurosensori seperti adanya keluhan pusing, kelemahan satu sisi
tubuh, gangguan penglihatan.
6. Gangguan rasa nyaman seperti nyeri hilang timbul pada tungkai dan abdomen.
7. Gangguan pernafasan seperti dispneu, penggunaan otot aksesori pernafasan,
bunyi nafas tambahan, sianosis.
Sedangkan pada NyS tanda dan gejala yang ditemukan saat pengkajian
diantaranya keluhan pusing, susah tidur, lemah, cemas dan tekanan darah
meningkat.
B. Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan teori dapat dirumuskan ada 5 diagnosa keperawatan yaitu :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
2. Sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral.
3. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan
berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolik ditandai dengan 10-20%
lebih dari ideal untuk tinggi dan benutk tubuh.
4. Koping individu inefektif berhubungan dengan krisis situasional/maturasional,
relaksasi tidak adekuat ditandai dengan ketidakmampuan untuk memenuhi
harapan, peran/ kebutuhan dasar atau pemecahan masalah kelemahan, insomnia
kronik.
Sedangkan diagnosa keperawatan pada tinjauan kasus adalah resiko terjadinya
serangan
berulang
(kekambuhan)
pada
NyS
berhubungan
dengan
2. Tujuan khusus
Dalam menyusun rencana keperawatan tidak jauh beda dengan teori yang ada
yaitu disesuaikan dengan urutan prioritas masalah yang dihadapi oleh keluarga.
Rencana keperawatan tersebut didasarkan atas analisis yang menyeluruh tentang
keluarga secara langsung dan penyusunan keperawatan dilakukan bersama dan atas
persetujuan keluarga.
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan keperawatan pada keluarga TnM dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tinjauan pustaka dan pelaksanaan
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan klien dan keluarga akan pelayanan
keperawatan.
Disusun Oleh :
Nama : I Ketut Suastana
Npm : 06.01.0365
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing
Mahasiswa
Hilmayani
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat, nikmat kesehatan dan keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Askep keluarga ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan laporan ini. Dalam kesempatan ini tidak lupa
penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
Atas bimbingan, saran serta masukan yang telah diberikan sehingga laporan ini
tersusun sebagaimana mestinya.
DAFTAR ISI
JUDUL----------------------------------------------------------------------------------
LEMBAR PENGESAHAN---------------------------------------------------------- ii
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------- iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang------------------------------------------------------- 1
B. Tujuan Penulisan----------------------------------------------------- 2
C. Sistematika Penulisan----------------------------------------------- 2