Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Nama Anggota :
1. Agung Ferdianto
2. Alifia Nur H.
3. Anggraini P. P.
4. Briyan Eka
PERTUMBUHAN
MACAM-MACAM PERTUMBUHAN
Pertumbuhan sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai
pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan.
b. Suhu.
c. Cahaya
d. Air.
Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air,
makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel
tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan
kematian.
e. Kelembapan.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air
dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab
berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan.
Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh
tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini
sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembapan juga penting untuk mempertahankan
stabilitas bentuk sel.
e. Tanah
Faktor
Dalam
Gen.
Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk
mengendalikan proses kimia dalam sel.
Hormon.
Suatu senyawa organik yang disintesis di salah satu
bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian yang
lain, pada konsentrasi yang sangat rendah mampu
menimbulkan respon fisiologis. Hormon
mempengaruhi respon pada bagian tumbuhan, seperti
pertumbuhan akar, batang, pucuk, dan pembungaan.
Hormon Auksin.
Struktur auksin yang paling dikenal adalah IAA (Indole
Acetic Acid), yang mirip dengan asam amino tritophan.
Aktifitasnya dihambat oleh cahaya matahari. Auksin
disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji.
Fungsi Hormon Auksin
a. Merangsang pemanjangan sel pada daerah titik
tumbuh.
b. Merangsang pembentukan akar.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji
(partenokapri)
b.
Hormon Giberelin.
Hormon ini disintesis di meristem tunas apikal
dan akar, daun muda dan embrio.
Fungsi Hormon Giberelin
a. Merangsang pemanjangan batag dan
pembelahan sel.
b. Merangsang perkecambahan biji.
c. Memecah dormansi biji.
d. Merangsang pembungaan dan pembuahan.