Você está na página 1de 3

EFEK STOKASTIK RADIASI

Ketika

radiasi

mengenai

jaringan

biologis

dari

manusia,

akan

menimbulkan efek biologi pada jaringan atau organ yang terkena paparan radiasi
tersebut. Efek dari radiasi ini dapat dibedakan menurut dosis radiasinya menjadi
efek deterministk dan efek stokastik. Efek deterministik terjadi ketika dosis sudah
melewati ambang tertentu. Sedangkan efek stokastik merupakan efek yang terjadi
pada organ yang terkena paparan dengan dosis sebesar apapun, dosis kecil atau
dosis besar, artinya, efek stokastik tidak memiliki dosis ambang. Ciri efek
stokastik yang lain adalah timbul setelah melewati masa tenang yang lama,
bersifat random, keparahan tidak bergantung pada dosis radiasi tetapi probabilitas
kejadian bergantung dosis, dapat terjadi pada individu terpapar atau keturunannya.
Seperti kecelakaan radiasi berupa bocornya reaktor nuklir di Fukushima,
Jepang pada tahun 2011. Dampaknya sangat besar, akibat kebocoran yang parah
memancarkan radiasi dengan dosis yang tinggi. Efek- efek yang terjadi pada
korban yang terkena paparan radiasi pun berbeda-beda, baik usia anak-anak
maupun dewasa. Penduduk yang dekat dengan sumber radiasi maupun yang jauh.
Peningkatan resiko kanker paling tinggi, melebihi biasanya, terjadi di wilayah
yang paling tercemar oleh radiasi. Diantaranya sekitar empat persen pada
perempuan jika ia terkena radiasi ketika masih bayi. Diperkirakan terjadi kenaikan
kanker payudara sebesar enam persen pada perempuan, sekitar tujuh persen
peningkatan leukemia pada laki-laki, dan peningkatan kanker tiroid hingga 70
persen pada perempuan jika ia terkena radiasi ketika masih bayi. Bahkan para
penyelamatpun menerima dosis yang sama seperti penduduk asli. Yaitu sekitar 2/3
dari seluruh tim penyelamat. Dalam krisis nuklir Fukushima, kekhawatiran
muncul akan terkontaminasinya makanan dan air. Pejabat direktur sementara
Departemen Keamanan Pangan dan Zoonosis WHO, Angelika Tritscher,
mengatakan kekhawatiran ini masih ada.
Efek stokastik dari kejadian ini dapat menyerang siapapun yang terkena
radiasi sebesar dosis tertentu. Dosis yang cukup tinggi akan menimbulkan efek
yang besar. Dan memberikan nilai probabilitas para korban terkena kanker

menjadi lebih tinggi. Selain itu, efek radiasi ini dapat menyerang janin-janin pada
ibu-ibu hamil yang terkena radiasi, efek dapat diwariskan pada keturunan mereka.
Salah satu cara yang digunakan untuk menanggulangi dampak dari
peristiwa ini adalah dengan melakukan teknologi dekontaminasi radioaktif dan
remediasi lingkungan untuk mengembalikan alam seperti sebelumnya dan
menghilangkan kontaminasi radioaktif pada air, tanah, dan lingkungan.
Selain peristiwa besar ini, peristiwa kecil seperti kecelakaan yang terjadi
pada pemberian dosis yang salah dapat memberi efek stokastik pula. Efek paparan
radiasi pada janin dalam kandungan dipengaruhi usia kehamilan pada
saat terpapar radiasi. Dosis ambang minimal yang dapat menimbulkan efek pada
janin adalah 0,05 Gy. Pengaruh radiasi pada tahap pra implantasi menyebabkan
kematian janin. Efek stokastik berupa kanker tiroid. Merupakan akibat paparan
radiasi dari radioterapi (sampai 5 Gy) pada kelenjar timus bayi yang menderita
pembesaran kelenjar timus akibat infeksi. Paparan radiasi pada kelenjar timus
yang berada tepat di bawah kelenjar tiroid ini menyebabkan kelenjar tiroid juga
terirradiasi walaupun dengan dosis yang lebih rendah.
Paparan ini akan mengakibatkan penderita mengalami kanker tiroid ketika
dewasa dan atau leukemia meski masih usia anak-anak. Penanganan untuk
pengobatan bagi kanker tiroid atau leukemia hampir sama dengan penanganan
untuk kanker pada umumnya, akan tetapi, apabila efek ini dialami oleh janin, akan
sangat sulit dalam menanganinya. Oleh karena itu, tindakan pencegahanlah yang
bisa dioptimalkan, khususnya pada pemberian dosis radiasi bagi ibu hamil. Dan
untuk keseluruhan pasien pada umumnya, karena efek stokastik ini mempengaruhi
kromosom dan dapat diwariskan pada keturunan. Pencegahan dapat dilakukan
dengan menjalankan aturan proteksi radiasi pada pasien dengan baik,
menggunakan dosis yang sesuai aturan dan seefisien mungkin dan memantau
secara berkala dosis yang diterima bagi para pekerja radiasi.

Sumber :
Aulia, Ridha. 2013. Efek Radiasi Terhadap Sel Tubuh. Dalam http://duniaradiology.blogspot.com/2013/10/efek-radiasi-terhadap-sel-tubuh.html.

diakses

pada tanggal 14 April 2015 pukul 20.31.


Schlein, Lisa. 2015. WHO : Dampak Radiasi Bencana Nuklir Fukushima Rendah.
Dalam

http://www.voaindonesia.com/content/who-dampak-radiasi-bencana-

nuklir-fukushima-rendah/1612903.html. diakses pada tanggal 14 April 2015 pukul


20.31.

Você também pode gostar