Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
44.400.000
10.000.000
444.000
133.200
54.977.200
2.748.860
600.000
888.000
4.236.860
50.740.340
24.300.000
26.440.340
5% x 26,440,340
1.322.017
44.400.000
444.000
133.200
44.977.200
2.248.860
600.000
888.000
3.736.860
41.240.340
24.300.000
16.940.340
5% x 26,440,340
847.017
475.000
70.585
545.585
Dalam artikel sebelumnya saya telah nge share tentang cara menghitung dan contoh
perhitungan PPh 21 untuk karyawan tetap. Pada umumnya setiap perusahaan yang suka
memberikan bonus kepada karyawan bagian pemasaran apabila target penjualannya
tercapai, atau juga setiap menjelang hari raya biasanya perusahaan memberikan
Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar 1x gaji per bulannya.
Bonus ataupun THR dan penghasilan lainnya yang sejenis itu yang sifatnya tidak tetap
dan biasanya dibayarkan sekali dalam setahun yang diberikan kepada pegawai tetap
dikategorikan sebagai Penghasilan Tidak Teratur.
Cara menghitung PPh Pasal 21 atas Penghasilan Tidak Teratur bagi Pegawai Tetap
dihitung sebagai berikut:
1. Hitung PPh Pasal 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan ditambah dengan
penghasilan tidak teratur.
2. Hitung PPh Pasal 21 atas penghasilan teratur yang disetahunkan tanpa ditambah
penghasilan tidak teratur.
3. Selisih antara PPh Pasal 21 menurut penghitungan angka 1 dan angka 2 adalah PPh
Pasal 21 atas penghasilan tidak teratur.
Contoh...
Tn. Bagas (TK) bekerja di PT. Anju Jaya Sejahtera dengan memperoleh gaji sebulan Rp.
5.000.000,- dengan tidak memperoleh tunjangan lainnya. Jabatan Tn. Bagas sebagai
supervisor pemasaran. Pada bulan Maret 2015 Tn. Bagas menerima Bonus atas penjualan
PT. AJS tahun 2014 yang melampaui target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 6.500.000,dan pada bulan Juni 2015 Tn. Bagas menerima THR sebesar Rp. 5.000.000,- Setiap
bulan Tn. Bagas membayar Iuran pensiun sebesar Rp. 100.000,Hitung PPh 21 Tn Bagas untuk bulan Maret dan bulan Juni!!
Jawab
A. PPh 21 Bonus
1. PPh Pasal 21 Gaji & Bonus
Penghasilan
Gaji Per Tahun (Rp. 5.000.000 x 12)
Rp. 60.000.000
Bonus
Rp. 6.500.000
Rp. 66.500.000
Pengurangan:
Biaya Jabatan 5% x 66.500.000
Rp. 3.325.000
Rp. 1.200.000
Jumlah Pengurangan
Rp. 4.525.000 -
Rp. 61.975.000
PTKP:
Untuk WP Sendiri
Penghasilan Kena Pajak
PPh Pasal 21 Terutang (5% x Rp. 37.675.000,-)
Rp.
60.000.000
Pengurangan:
Biaya Jabatan 5% x 60.000.000
Rp. 3.000.000
Rp. 1.200.000
Jumlah Pengurangan
Penghasilan Neto Setahun
Rp. 4.200.000
Rp. 55.800.000
PTKP:
Untuk WP Sendiri
Rp.
24.300.000
Penghasilan Kena Pajak
PPh Pasal 21 Terutang (5% x Rp. 31.500.000,-)
Rp. 31.500.000
Rp. 1.575.000,-
Rp. 1.883.750
Rp. 1.575.000 -
Rp. 308.750
B. PPh 21 THR
1. PPh Pasal 21 Gaji & THR
Penghasilan
Gaji Per Tahun (Rp. 5.000.000 x 12)
Rp.
60.000.000
THR
Rp. 5.000.000
Penghasilan Bruto Setahun
Rp. 65.000.000
Pengurangan:
Biaya Jabatan 5% x 65.000.000
Rp. 3.250.000
Rp. 1.200.000
Jumlah Pengurangan
Rp. 4.450.000
Rp. 60.550.000
PTKP:
Untuk WP Sendiri
Rp. 24.300.000
Rp. 36.250.000
Rp. 1.812.500,-
Rp. 60.000.000,-
Pengurangan:
Biaya Jabatan 5% x 60.000.000
Rp. 3.000.000
Rp. 1.200.000
Jumlah Pengurangan
Penghasilan Neto Setahun
Rp. 4.200.000
Rp. 55.800.000
PTKP:
Untuk WP Sendiri
Penghasilan Kena Pajak
PPh Pasal 21 Terutang (5% x Rp. 31.500.000,-)
Rp. 24.300.000
Rp. 31.500.000
Rp. 1.575.000,-
Rp. 1.812.500
Rp. 1.575.000
Rp. 237.500
Rp 30.000.000,00
Bonus
Rp 5.000.000,00(+)
Rp 35.000.000,00
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan 5% x Rp 35.000.000,00
Rp 1.750.000,00
Rp 32.530.000,00
PTKP
- untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00(-)
Rp 8.230.000,00
Rp 30.000.000,00
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan 5% x Rp 30.000.000,00
Rp 1.500.000,00
Rp 720.000,00(+)
Rp 2.220.000,00(-)
Rp 27.780.000,00
PTKP
- untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00(-)
Rp 3.480.000,00
Contoh kedua, karyawati Sita (tidak kawin) bekerja pada PT Putren dengan memperoleh
gaji sebesar Rp2.750.000,00 sebulan. Perusahaan ikut dalam program jamsostek. Premi
Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dan iuran Jaminan Hari Tua
dibayar oleh pemberi kerja setiap bulan masing-masing sebesar 1,00%, 0,30% dan 3,70%
dari gaji. Sita membayar iuran Pensiun Rp 50.000,00 dan iuran Jaminan Hari Tua sebesar
2,00% dari gaji untuk setiap bulan. Pada bulan April 20xx Sita memperoleh bonus
sebesar Rp4.000.000,00 sehingga pada bulan April 20xx Sita menerima pembayaran
berupa gaji sebesar sebesar Rp2.750.000,00 dan bonus sebesar Rp4.000.000,00. Bila
diminta menghitung PPh 21atas Bonus yang diterima Sita, maka cara menghitung PPh
Pasal 21 atas bonus adalah sebagai berikut:
PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus (penghasilan setahun)
Rp 33.000.000,00
Bonus
Rp 4.000.000,00
Rp
330.000,00
Rp
99.000,00 (+)
Rp 37.429.000,00
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan 5% x Rp 37.429.000,00 =
Rp 1.871.450,00
600.000,00
660.000,00 (+)
Rp 3.131.450,00 (-)
Rp 34.297.550,00
PTKP
- untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00(-)
Rp 9.997.550,00
Dibulatkan
Rp 9.997.000,00
Rp 33.000.000,00
Rp
330.000,00
Rp
99.000,00(+)
Jumlah
Rp 33.429.000,00
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan 5% x Rp33.429.000,00 =
Rp 1.671.450,00
600.000,00
660.000,00(+)
Rp 2.931.450,00(-)
Rp 30.497.550,00
PTKP
- untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00(-)
Rp 6.197.550,00
Pembulatan
Rp 6.197.000,00
Pegawai tetap menerima bonus, gratifikasi, tantiem, Tunjangan Hari Raya atau tahun
baru, premi dan penghasilan yang sifatnya tidak tetap, diberikan sekali saja atau sekali
setahun
Contoh :
Ikhsan Alisyahbani adalah pegawai tetap di PT Tiurmas Lampung Indah. la memperoleh
gaji bulan Desember sebesar Rp. 2.200.000,00 menerima THR sebesar Rp. 600.000,00
dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 25.000,00 sebulan. Ikhsan Alisyahbani
menikah tetapi belum mempunyai anak (status K/0)
PPh Pasal 21 atas gaji dan THR
Penghasilan Bruto setahun = 12x 2.200.000 = Rp. 26.400.000
THR = Rp. 600.000
Setahun
Sebulan
Rp
Rp
15.840.000 1.320.000
Rp
tambahan untuk pegawai yang sudah menikah(kawin)
Rp 110.000
1.320.000
tambahan untuk setiap anggota keluarga *) paling banyak 3 (tiga)
Rp
Rp 110.000
orang
1.320.000
*) anggota keluarga adalah anggota keluarga sedarah dan semenda dalam satu garis
keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya.
Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan
Tari
adalah:
f
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
sampai dengan Rp 50 juta
5%
15
diatas Rp 50 juta sampai dengan Rp 250 juta
%
25
diatas Rp 250 juta sampai dengan Rp 500 juta
%
30
diatas Rp 500 juta
%
6 Bagi Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif 20 % lebih tinggi
dari tarif PPh Pasal 17.
untuk diri pegawai