Você está na página 1de 22

Fatimah Zahrah

ANTENATAL CARE

Asuhan Antenatal

Upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk


optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
Pada kehamilan normal, jadwal asuhan antenatal cukup 4 kali.

Kegiatan yang Dilakukan pada


Kunjungan Antenatal
1) Timbang berat badan
2) Ukur lingkar lengan atas (LiLA)
3) Ukur tekanan darah
4) Ukur tinggi fundus uteri
5) Hitung denyut jantung janin (DJJ)
6) Tentukan presentasi janin
7) Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
8) Beri tablet tambah darah (tablet besi)
9) Tes laboratorium (rutin dan khusus)
10) Tatalaksana/penanganan Kasus
11) KIE Efektif (temu wicara)

Ukur tinggi fundus uteri


Pengukuran dilakukan dari fundus
uteri sampai simfisis pubis.

Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus

Pelayanan Antenatal oleh Tenaga


Kesehatan
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan Fisik
3) Laboratorium
4) Penanganan dan Tindak Lanjut Kasus
5) Pencatatan hasil pemeriksaan antenatal terpadu
6) Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang efektif

PEMBERIAN SUPLEMEN
KALSIUM DAN ASAM FOLAT

Kalsium

Pada ibu dengan hipertensi dalam kehamilan,


kemungkinan ibu terpapar dengan risiko mortalitas dan
kelahiran preterm cukup tinggi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cochrane
Collaboration, pemberian suplemen kalsium setiap hari
secara signifikan dapat mengurangi risiko preeklamsia
dan tekanan darah tinggi.
Namun wanita dengan preeklampsia berat meskipun
jarang, apabila mengonsumsi suplemen kalsium dapat
mengalami risiko tinggi menderita sindrom HELLP.

Pada

populasi dengan intake kalsium yang rendah,


direkomendasikan pemberian suplemen kalsium pada
ibu hamil sebagai pencegahan preeklampsia,
terutama wanita dengan risiko tinggi.
Risiko

tinggi: wanita yang mengalami obesitas,


riwayat preeklampsia sebelumnya, diabetes,
hipertensi kronik, penyakit ginjal, penyakit autoimun,
nulipara, usia tua dan kondisi lainnya dengan
kemungkinan hiperplasenta dan ukuran plasenta yang
lebih besar dari ukuran normal.

WHO merekomendasikan konsumsi kalsium


sebanyak 1.52.0 gram elemental kalsium/hari
dengan dosis total dibagi 3 mulai usia kehamilan
20 minggu sampai akhir masa kehamilan.

Suplemen zat besi tersedia dalam bentuk karbonat,


sitrat, laktat, atau glukonas. Kalsium karbonat
paling sering digunakan karena mengandung zat
kalsium elemental yang paling tinggi yaitu 40%.

Asam Folat

Pemberian asam folat dianjurkan untuk


mencegah defek tabung neural dan
dikonsumsi sebelum hamil sampai
selama 12 minggu pada awal
kehamilan. Dosis yang diberikan
sebanyak 400 mikrogram per hari.

SEDIAAN TABLET
ZAT BESI

Dianjurkan untuk memberikan Tablet Tambah Darah (TTD)


pada trimester ke II.

Pada ibu hamil, sebagai profilaksis Anemia Defisiensi Zat


Besi beri 60 mg zat besi elemental segera setelah
mual/muntah berkurang dan 400 g asam folat 1x/hari
sesegera mungkin selama kehamilan.

Pada ibu hamil dengan Anemia Defisiensi Zat Besi,


diberikan 3 kali sehari.

Dosis Tablet Tambah Darah yang diberikan sebesar 60 mg


besi elemental. Bila dalam 90 hari muncul perbaikan,
lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari pascasalin.

Kandungan dalam Satu Tablet Zat Besi


Sediaan

Kandungan dalam
Suplemen

Kandungan Elemental

Sulfas Ferosus

325

65

Fero Fumarat

325

107

Fero Glukonat

325

39

Besi Polisakarida

150

150

Você também pode gostar