Você está na página 1de 4

_____________tindakan

ropivacaine,......).

yang

Tingkat

lama

(bupivacaine,

perpanjangan

blok

levebupivacaine,

dengan

vasokonstiktor

muncul untuk dihubungkan dengan vasodilator bagian dalam dari LA;


semakin banyak tindakan vasodilator, semakin lama pula perpanjangan
yang diperoleh dengan tambahan vasokonstriktor.
Walaupun pembahasan ini selaras dengan pembelajaran klinik sekarang,
ini benar-benar lebih teoritis dari relevansi klinis yang signifikan.
Contohnya, blok padat dari pleksus brasial dengan 2-kloroprokain
cenderung lebih lemah dan berkualitas rendah dengan bupivakain.
Sebagai tambahan, pembelajaran klasik tidak memasukkan catatan
mengenai urat untuk dilakukan pembiusan. Sebagai contoh,

blok saraf

siatik dengan bupivacaine berlangsung ...... selama sebagai interscalene


atau lumbar plexus dengan

dosis obat dan konsentrasi yang sama.

Perbedaan ini harus diingat untuk memprediksikan pemecahan masalah


dari blokade.

Sensitivitas diferensial urat saraf


terhadap anestesi lokal
Dua

aturan

umum

mengaplikasikan

kerentanan

urat

saraf

terhadap LA. Pertama, semakin keil urat saraf maka semakin rentan
terhadap LA daripada urat yang lebih besar (Gambar 2.1). semakin kecil
urat maka semakin mudah diblokir karena akson yang lebih pendek lebih
dapat dengan mudah menghentikan konduksi sepenuhnya. Kedua, urat
mielin lebih mudah diblokir dari pada urat non-mielin karena LA
berdekatan dengan membran aksonal. Inilah mengapa C-Urat, yang
memiliki diameter lebih kecil lebih tahan terhadap LA.
Sensitivitas dari urat terhadap LA tidak ditentukan oleh, apakah itu
saraf sensori atau motor. Faktanya, otot proprioseptif aferen (A-beta) dan
motorik eferen (A-alpha) sama-sama sensitif. Kedua jenis urat ini
mempunyai diameter yang sama, yang lebih besar dari pada urat Agamma yang memberikan spindel otot. Urat A-gamma, dimana lebih dari

urat sensori, berperan penting terhadap hilangnya preferensial otot


refleks. Kesamaanya yaitu pada besarnya saraf, urat motorik terletak di
bagian terluar dari bundel dan lebih mudah diakses oleh LA. Oleh karena
itu urat motorik mungkin diblokir sebelum urat sensorik bergabung
dengan saraf.

Anestesi Lokal dan pH


Obat anestesi lokal, seperti yang telah dibahas sebelumnya,
melewati membran saraf pada bentuk dasar larut lipid yang terionisasi;
ketika

mereka

bersama

dengan

saraf

aksoplasma,

mereka

harus

seimbang kedalam bentuk ion untuk menjadi aktif dengan Na +. Langkah


batasan pada kaskade ini adalah penetrasi dari LA melewati membran
saraf. LA adalah amina terprotonasi dan cenderung relatif tidak larut
(Gambar 2.2.). Maka dari itu, LA diproduksi sebagai garam yang larut
dalam air, biasanya hidroklorida. Meskipun, LA adalah basa lemah ( pk,
bernilai

7,5-9),

tapi

garam

hidrokloridanya

agak

asam.

Ini

dapat

meningkatkan stabilitas dari ester LA dan zat vasokonstriktor yang


menyertai. Namun, ini berarti bahwa bentuk kationik mendominasi dalam
larutan.
Untuk alasan ini, sodium bikarbonat (NaHCO 3) sering ditambahkan
kedalam LA. Ini akan meningkatkan jumlah obat dalam bentuk dasar,
yang sedikit mempersingkat waktu. Jelasnya, faktor yang membatasi
untuk

penyesuaian

ph

adalah

kelarutan

dari

bentuk

dasar

obat.

Sayangnya, hnaya perubahan kecil dalam ph yang bisa didapat dengan


penambahan

bikarbonat

karena

daya

larut

yang

terbatas.

Hanya

peningkatan kecil dalam waktu permulaan yang bisa disadari. Sebagain


contoh, dengan alkalinisasi dari bupivakain, peningkatan jumlah larutan
basa yang dibatasi oleh kelarutan minimal basa bebas. Untuk masingmasing LA,ada sebuah ph dimana terletak pada jumlah basa maksimal

dalam larutan. Peningkatan lebih lanjut pada hsil ph dari obat dan tidak
menghasilkan tambahan waktu permulaan.

Ikatan protein
LA sebagian besar terikat pada plasma dan jaringan protein. Namun,
mereka aktif secara farmakologi hanya pada bagian yang tak terikat. Yang
paling penting dari ikatan protein untuk LA pada plasma adalah albumin
dan alpha-acid glikoprotein (AAG). Ikatan terhadap AAG ditandai sebagai
afinitas tinggi dan kapasitas rendah, maka ikatan terhadap AAG lebih baik
dibandingkan dengan albumin. Namun ikatan terhadap AAG dapat dengan
mudah menjadi jenuh oleh tingkat darah secara klinis dari LA. Kejenuhan
AAG terjadi karena penambahan ikatan teerhadap albumin. Albumin bisa
mengikat LA dalam plasma dengan konsentrasi tertentu berkali-kali lipat
lebih besar secara klinis.

Tip
Larutan LA yang mengandung epineprin dibuat adam untuk
mencegah kerusakan dari vasokonstriktor. Hal tersebut terjadi agar
menjadi

sebuah

keuntungan

untuk

mengalkalinisasi

larutan

tersebut yang disebabkan karena ph yang rendah (contoh, lidocaine


dengan epineprin, ph 3,5). Hasil dari pengalkalinasian lidocaine
sedikit lebih cepat tapi dalam durasi singkat. Namun, relevansi
klinik antara 1-2 menit dari perbedaan adalah relevansi praktis yang
menjadi pertanyaan.
Perhatikan bahwa fraksi obat ysng terikat terhadap protein dalam plasma
menghubungkan durasi dari aktivitas LA: bupivacaine > etidocaine >
ropivacaine > mepivaciane > lidocaine > proaine > and 2-chloroprocaine.
Namun, hubungan tidka langsung ada diantara LA ikatan plasma protein
dan ikatan membran terikat Na+. Ada sebuah hubungan langsung antara
ikatan protein dan kelarutan lipid, seperti yang ada pada semua jenis
obat. Semakin banyak larutan lipid pada obat, maka semakin besar
kemungkinan akan tetap berada di lingkungan yang kaya akan lipid dari
membran aksonal dimana Na+ berada.

Kadar ikatan protein dari LA tertentu bergantung pada konsentrasi


dan dipengaruhi oleh ph dari plasma. Persentase dari obat yang terikat
meningkat sebagai peningkatan ph. Hal ini penting karena dengan
perkembangan asam, dan mungkin terjadi dengan LA yang diinduksi,
jumlah obat bebas menigkat. Besarnya fenomena ini bervariasi dinatar LA,
dan itu jauh lebih besar dengan bupivacaine daripada dengan lidocaine.
Contohnya, ikatan meningkat dari 95% menjadi 70% dengan acidosis,
jumlah bupivacaine bebas meningkat dari 5% manjadi 30% (factor a dari
6).,

meskipun

konsnetrasi

obat

total

tetap

bermuatan.

Karena

pengingkatan obat bebas ini, acidosis membuat bupivacaine menjadi


beracun.

Toksisitas sistemik dari anestesi lokal


Selain mengganggu konduksi saraf periperal, Lajuga bercampur dengan
fungsi semua organ dimana konduksi saraf impuls terjadi. Sebagai contoh,
merek ammpunya pengaruh penting pada pusat sistem saraf (CNS),
ganglia otomatis, sambungan neuromuscular, dan otot. Efek samping
yang merugikan dari reaksi tersebut sebanding dengan konsentrasi LA
yang didapat dari sirkulasi.

Konsentrasi plasma dari anestesi lokal


Faktor berikut menentukan konsentrasi plasma dari LA:

Dosis obat

Tingkat penyerapan obat

Você também pode gostar