Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Materi
(120341421936)
(120341421963)
Keberadaan variasi genetik diperlukan pada kondisi evolusi. Beberapa lokus gen
pada setiap individu menyajikan populasi homozigot pada alel yang sama, evolusi tidak
dapat tejadi pada lokus tersebut, karena frekuensi alel tidak dapat berubah dari generasi
ke generasi. Anggapan saat ini bahwa perbedaan populasi terdapat pada 2 alel pada
lokus khusus. Evolusi dapat terjadi pada populasi ini, dimana 1 alel dapat meningkatkan
frekuensi pada alel yang lain.
Teori evolusi modern Darwin menyatakan bahwa beberapa variasi keturunan
natural dapat lebih bermanfaat daripada hal lain untuk kelangsungan hidup dan
reproduksi dari karier mereka. Organisme yang memiliki variasi yang bermanfaat akan
lebih besar kemungkinannya untuk dapat melangsungkan hidupnya dan bereproduksi.
Konsekuensinya variasi yang sangat bermanfaat itu akan lebih merata pada setiap
generasi, pada saat yang berbahaya atau tidak digunakan maka akan tereleminasi. Hal
ini merupakan proses seleksi alam yang merupakan syarat dalam evolusi.
D. Genotip dan Frekuensi Gen
Variasi kelompok gen terekspresi pada hubungan frekuensi genotype atau
frekuensi gen. Jika ketahui hubungan antara genotip spesifik dan fenotip. Frekuensi alel
dapat diperhitungkan dari pengamatan nomor genotip atau dari frekuensi genotip. Untuk
mendiskripsikan variasi genetik pada lokus menggunakan frekuensi alel lebih baik
dibandingkan dengan frekuensi genetik karena sedikitnya alel yang terlihat daripada
genotip. Dengan 2 alel kemungkinan nomor genotipnya adalah 3, dengan 3 alel adalah
6, dengan 4 alel adalah 10. Pada umumnya nomor dari alel yang berbeda adalah k,
nomor dari kemungkinan genotip yang berbeda adalah k(k + 1)/2
E. Dua Model dari Struktur Populasi
Model klasikal berpendapat bahwa ada variasi genetik yang sangat kecil, sebagai
model penyeimbang. Sesuai dengan model klasikal bahwa kelompok gen dari suatu
populasi pada loci utama alel wild type dengan frekuensi yang dekat dengan 1, individu
homozigot untuk alel wild type pada setiap lokus yang berdekatan, tetapi sedikit loci
akan heterozigot pada alel wild an mutan. Normalnya genotip yang ideal akan menjadi
individu homozigot untuk tipe alel wild pada setiap lokus. Evolusi akan terjadi apabila
alel timbul oleh mutasi. Mutan akan meningkat pada frekuensinya oleh seleksi alam dan
menjadi alel wild type baru, dengan pembentuk alel wild type dengan mengeleminasi
atau mereduksi menjadi frekuensi yang sangat rendah. Model penyeimbang
memperlihatkan evolusi sebagai tahapan proses perubahan dalam frekuensi dan macammacam alel pada beberapa loci. Alel tidak dapat beraktivitas pada isolasi yang lebih baik
dalam kemampuan yang dibuat oleh 1 alel yang bergantung pada alel yang lain yang
terdapat pada genotip. Pasangan alel hadir pada 1 lokus yang koadaptif dengan
pasangan alela dari loci lain. Oleh sebab itu alellic berubah pada satu lokus yang diiringi
oleh perubahan alellic pada loci lain.
F. Looking at Variations
Natural populasi memiliki andil yang bagus pada variasi genetik. Variasi
individu memiliki perubahan yang sangat mencolok dimana organisme pada spesies
yang sama, dan harus berhati-hati dalam pemeriksaan. Dapat disimpulkan bahwa
perbedaan setiap manusia lebih cepat daripada variasi pada organisme latin. Beberapa
eksperimen organisme, seperti Drosohila dimana seleksi buatan berhasil dibuat lebih
dari 50 ciri yang berbeda.
G. Masalah pada Kadar Variasi Genetik
Kita tidak dapat mempelajari setiap lokus gen pada organisme, karena tidak tahu
berapa banyak loci. Untuk mengetahui berapa banyak lokus gen polymorphic pada
populasi, kita harus mempelajari sebagian sampel gen sebagai sampel dari keseluruhan
gen pada loci. Melalui berbagai metode hanya ada gen yang diketahui ada pada suatu
variable yang merupakan sampel dari genom, namun ada gen yang tidak diketahui ada
pada suatu sampel pada genom, karena gen-gen invariant tidak dapat digolongkan pada
suatu sampel.
H. Pengukuran Variasi Genetik
Rata-rata variasi persetiap 20 protein ada pada rangkaian individu akan
dikalkulasi dari jumlah variasi genom pada populasi. Sejak tahun 1960 perkiraan variasi
genetik dihasilkan untuk populasi natural pada beberapa organisme melalui gelombang
elektrophoresis. Teknik elektrophoresis menunjukkan apa itu genotip dari individu pada
sampel, berapa jumlah yang homozigot maupun yang heterozigot dan alel.
I. Polymorphism dan Heterozigot
Satu dari bagian variasi
genetik
adalah
proporsi
loci
polymorphic
elektrophoretic diujilah 30 loci gen pada Phoronopsis viridis dan ditemukan tidak
adanya variasi pada 12 loci, dan beberapa variasi pada 18 loci. Sehingga 18/30=0,6 loci
polymorphic dalam populasi.
J. Gel Elektrophoresis
Teknik yang digunakan untuk mengukur variasi genetik pada populasi alami.
1. Bagian cair dari jaringan yang homogen diletakkan pada gel dan dihubungkan
pada arus listrik. Enzim dan beberapa protein pada sampel bermigrasi ke posisi
karakteristik dalam gel
2. Setelah gel menghilang dari daerah elektrikal, maka diberlakukan solusi kimiawi
khusus untuk membuka posisi pada enzim yang berpindah. Genotip pada lokus
gen mengkode enzim yang menentukan dari setiap individu pada pola dan inti
dalam gel.
Pertanyaan:
1. Bagaimanakah proses evolusi menurut Darwin?
Jawab : Organisme yang memiliki variasi yang bermanfaat akan lebih besar
kemungkinannya untuk dapat melangsungkan hidupnya dan bereproduksi.
Konsekuensinya variasi yang sangat bermanfaat itu akan lebih merata pada setiap
generasi, pada saat yang berbahaya atau tidak digunakan maka akan tereleminasi.
Hal ini merupakan proses seleksi alam yang merupakan syarat dalam evolusi.
pembelahan
tunggal
karena
Phronopsis
viridis
sendiri
bahwa tidak ada dua gamet manusia yang nampak identik dan tidak
ada dua individu manusia yang sama (kecuali pada kembar identik
yang berasal dari zigot yang sama) .
Teknik elektroforesis membuat kemungkinan untuk memperoleh
estimasi
variasi
populasi
genetic
di
alam.
Dua
kondisi
yang
tidak
dapat
dibedakan
dengan
standart
teknik
sampel
elektroforesis
yang
sama
dibawah
kondisi
yang
bermacam-macam
dengan
menggunakan
buffer
yang
berbeda-
intron
diantara
ekson
meskipun
intergenik
sequen