Você está na página 1de 6

Laboratorium Mineralogi Optik 2014

Thin Section Plagioklas


Plagioklas merupakan kelompok mineral yang terdapat dalam reaksi bowen sebagai
bagian dari continues series (mineral felsik, yang saat pembentukkan mineral selanjutnya,
mineral yang lama masih terbentuk). Kristalisasi Plagioklas-Ca pada fase awal berangsur-angsur
bereaksi dengan larutan sisa berubah komposisinya menjadi plagioklas-Na. Reaksi perubahan
biasa di kenal dengan solid-solution. Plagioklas ini sendiri mempunyai 6 jenis seperti albit,
oligoklas, andesine, labradorit, bytownite dan anorthit. Mineral plagioklas ini terbentuk hampir
ada dimana-mana pada batuan beku gabbro, basalt dan anorthosit yang cenderung pada
plagioklas yang kaya akan calcium ( calcium-rich plagiclase ) umumnya labradorit. Pada batuan
beku lainnya seperti andesit, diorit, granit dan syenit terdapat mineral plagioklas yang cenderung
pada plagioklas yang kaya akan sodium ( sodium-rich plagioclase ) yang umumnya adalah
andesin

gambaran sayatan mineral plegioklas


jika dilihat dengan mikroskop polarisasi
Pengamatan Mikroskop Nikol Silang
Rumus Kimia dari mineral plagioklas adalah NaAlSi 3O8 - CaAl2Si2O8, Karakteristik fisik
yang dimiliki mineral plagioklas adalah mempunyai warna putih, abu-abu, sampai hitam keabuabuan, dengan kilap kaca, kekerasan 6 6,5, cerat putih, sifat kristal: transparan opaque (albit,
anorthit, bytownite), transclucent transparan (oligoklas, andesin, labradorit), mempunyai sistem
kristal trilklin, belahan 1 arah, pecahan konkoidal, berat jenis 2,61 ( albite ), 2,64 2,68
( oligoklas ), 2,68 2,71 ( andesin ), 2,70 2,74 ( labradorit ), 2,74 2,76 ( bytownite dan
Nama : Matheus Vito Krisnanto
NIM
: 111.130.207
PLUG : 08

Page 1

Laboratorium Mineralogi Optik 2014

anorthit ), cerat putih, asosiasi mineral :kuarsa, toumalin, muscovit ( albit ); kuarsa, muscovit dan
K-feldspar ( oligoklas );biotit, hornblende, kuarsa dan K-feldspar ( andesine ); biotit, piroksen,
dan hornblende ( labradorit, dan bytownit ); biotit, augit, hornblende dan piroksen ( anorthit ).
Deskripsi dari mineral optik dari mineral plagioklas adalah tidak mempunyai warna
pleokroisme, bentuk euhedral dan anhedral, relief + dengan n = 1.527 - 1.577
n=1.531-1.585, n = 1.534 - 1.590, belahan sempurna (001) dan baik (010), warna interferensi
0,007 0,013 berwarna abu-abu atau putih pada orde pertama, kembaran polysintetik dengan
kembaran albit (010), periklin (h01), dan kembaran carlsbad (010)
1.

Albit ( Na Al Si3 O8 )
Nama albit sendiri diambil dari bahasa latin yaitu albus yang artinya putih. Albit juga

merupakan kelompok alkali atau K-feldspar yang mana mempunyai range komposisi kimia dari
Na Al Si3 O8 sampai K Al Si3 O8. Rangkaian ini hanya ada pada temperatur tinggi dengan mineral
sanidin dan juga potasium sedangkan pada temperatur rendah dengan mineral K-feldspar akan
terpisah dari albit pada proses yang disebut exsolution. Albit mempunyai komposisi kimia
kurang lebih 90% sodium dan 10% potassium
Karakteristik fisik mineral albit: biasanya mempunyai warna putih atau tidak berwarna
(colorless) tetapi dapat juga bercorak biru, kuning, orange atau coklat, mempunyai kilat kaca dan
bersifat transclucent opaque, sitem kristal : triklin dan mempunyai belahan 1 arah dengan
pecahan konkoidal dengan kekerasan 6 6,5. berat jenis 2,61 dengan cerat putih dan berasosiasi
dengan mineral kuarsa, tourmalin dan muscovit.
Karakteristik optik mineral albit : tidak berwarna (colorless), bentuk euhedra, belahan 1 arah
yaitu sempurna {001}, kurang sempurna {010}, tidak sempurna {110}, relief rendah, n<balsam,
warna interferensi kuning orde 1, kembaran: polysintetik dengan sudut antara 15 o37o.
Keterdapatan: terdapat pada granit, granit pegmatit dan juga terdapat pada batuan metamorf .

Nama : Matheus Vito Krisnanto


NIM
: 111.130.207
PLUG : 08

Page 2

Laboratorium Mineralogi Optik 2014

2. Oligoklas ( (Na,Ca) AlSi3O8 )


Oligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 7090% sodium dan 10-30% calcium.
Karakteristik fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat juga
bercorak hijau, kuning atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristal transclucenttransparan, mempunyai belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6 6,5,
berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa,
muscovit dan K-feldspar.
Oligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 7090% sodium dan 10-30% calcium.
Karakteristik fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat juga
bercorak hijau, kuning atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristal transclucenttransparan, mempunyai belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6 6,5,
berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa,
muscovit dan K-feldspar.
Karakteristik optik mineral oligoklas: tidak berwarna (colorless), bentuk euhedral, subhedra
dan anhedral dengan belahan 1 arah, sempurna{001}, kurang sempurna{110}, tidak
sempurna{110}, mempunyai relief rendah. Warna interferensi abu-abu sampai putih orde 1,
mempunyai kembaran albit, keterdapatan: terdapat pada batuan beku seperti granit, ryolit juga
terdapat pada syenit, trachit.
3. Andesine ( (Al,Si) Al Si2 O8 )
Andesin mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 70 50% sodium dan 30
50% calcium, mempunyai karakter fisik berwarna putih atau abu-abu, kilat kaca, sifat kristal
transclucent transparan dengan belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 66,5 dan berat jenis 2,68-2,71 dengan cerat putih dan karakteristik lain berupa index refraksi
1,545-1,562
Karakteristik optik mineral andesin: tidak berwarna (colorless), bentuk kristal euhedral
sampai anhedral, mempunyai belahan 1 arah pada {001}sempurna, kurang sempurna {010} dan
tidak sempurna {110}. Mempunyai relief rendah n > balsam. Warna interferensi abu-abu atau
putih pada orde 1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan pada batuan beku yaitu diorit dan
andesit, andesin juga terbentuk pada batuan metamorf
Nama : Matheus Vito Krisnanto
NIM
: 111.130.207
PLUG : 08

Page 3

Laboratorium Mineralogi Optik 2014

3. Labradorit ( (Al, Si) Al Si2 O8 )


Labradorit termasuk jenis dari plagioklas yang mempunyai warna kegelap-gelapan, dan dapat
menghasilkan warna yang terjadi karena warna tersebut memotong bidang belahan yang disebut
labradorescence. Labradorit biasanya mempunyai batas intensitas warna bertipe biru dan violethijau, kuning dan orange. Selain itu warna yang dihasilkan adalah hasil dari pertumbuhan kristal,
pertumbuhan ini adalah hasil dari kandungan susunan kimia yang serasi ketika pada temperatur
yang tinggi, sedangkan efek warna yang dihasilkan disebabkan karena sinar yang masuk pada
lapisan dan terefraksi kembali. Sinar refraksi ini sangat pelan dan bergabung dengan sinar-sinar
lain yang datang dan kemudian keluar, yang mana sinar-sinar tersebut mempunyai panjang
gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang tersebut berhubungan dengan panjang
gelombang pada warna partikular seperti biru.
Labradorite mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 50-70% calcium dan 5030% sodium dan mempunyai kembaran albit. Karakteristik fisik mineral labradorit: mempunyai
wrana abu-abu sampai hitam keabu-abuan, dengan kilat kaca dan bersifat transparantransclucent. Mempunyai belahan 1 arah dengan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan
berat jenis 2,70-2,74 serta mempunyai cerat putih. Labradorit berasosiasi dengan mineral biotit,
piroksen dan hornblende.
Karakteristik optik dari mineral labradorite: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal
euhedral-anhedral, dengan belahan 1 arah, sempurna {001}, kurang sempurna{010}, dan tidak
sempurna{110}. Berelief rendah, n > balsam. Warna interferensi abu-abu atau putih pada orde 1,
mempunyai kembaran albit, keterdapatan pada batuan beku seperti auganit, basalt, gabbro dan
olivin gabbro, labradorit juga terbentuk pada batuan metamorf.
4. Bytownite ( (Al,Si) Al Si2 O8 )
Bitonit mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 30-10% sodium dan 70-90%
calcium, mempunyai karakteristik fisik: berwarna putih, abu-abu bahkan tidak berwarna
(colorless), kilat kaca, cerat putih, bersifat transparan-opaque, mempunyai belahan 1 arah, dan
pecahan konkoidal dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,74-2,76 dan berasosiasi dengan
mineral biotit, hornblende dan piroksen.

Nama : Matheus Vito Krisnanto


NIM
: 111.130.207
PLUG : 08

Page 4

Laboratorium Mineralogi Optik 2014

Sedangkan sifat-sifat optik mineral bitonit: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal
subhedra-anhedra, relief rendah n > balsam, dengan belahan 1 arah pada {001}sempurna,
{010}kurang sempurna dan {110) tidak sempurna. Warna interferensi abu-abu, putih atau kuning
pada orde 1 dengan kembaran albit. Keterdapatan pada gabbro, anorthosit atau basalt.
6. Anorthit ( Ca Al2 Si2 O8 )
Anorthit mempunyai kandungan komposisi kimia kurang lebih 10% sodium dan 90%
calcium. Dengan karakteristik fisik mineral anorthit adalah mempunyai warna putih, abu-abu,
dengan kilat kaca dan bersifat transclucent-opaque dengan belahan 1 arah, pecahan konkoidal
dengan kekerasan 6-6,5 dan berat jenis 2,76 dan berasosiasi dengan mineral biotit, augit,
hornblende dan piroksen. Sedangkan sifat-sifat optik: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk
kristal anhedra-subhedra, mempunyai belahan 1 arah pada {001}sempurna, {010}kurang
sempurna dan tidak sempurna {110}, mempunyai relief sedang n > balsam, dengan warna
interferensi abu-abu, putih atau kuning pada orde 1 dan juga mempunyai kembaran albit.

Gambar.1. Mineral Albite dan sayatan tipisnya

Gambar.2. Mineral Bitownit dan sayatan tipisnya


Nama : Matheus Vito Krisnanto
NIM
: 111.130.207
PLUG : 08

Page 5

Laboratorium Mineralogi Optik 2014

Gambar.3. Mineral Labradorit dan sayatan tipisnya

Gambar.4. Mineral Andesine dan sayatan tipisnya

Gambar.5. Mineral Oligoklas dan sayatan tipis

Nama : Matheus Vito Krisnanto


NIM
: 111.130.207
PLUG : 08

Page 6

Você também pode gostar