Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
harus dijelaskan pada orang tua, termasuk pencegahan skolastik dan gangguan sosial yang
terus menerus karena pengunaan obat-obat psikostimulan. Rating scale Conners dapat
digunakan sebagai dasar pengobatan dan untuk memantau efektifitas dari pengobatan.
Psikostimulan- metilfenidat (Ritalin), amfetamin sulfat (Benzedrine), dan dekstroamfetamin
sulfat (Dexedrine)- dapat memperbaiki rentang perhatian dan konsentrasi anak dengan
meningkatkan efek paradoksikal pada kebanyakan anak dan sebagian orang dewasa yang
menderita gangguan ini.
E.Pohon masalah
F.Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian
a.Kaji riwayat keluarga melalui wawancara atau genogram.
Data yang dapat diperoleh apakah anak tersebut lahir premature, berat badan lahir rendah,
penyulit kehamilan lainnya atau ada faktor genetik yang diduga sebagai penyebab dari
gangguan hiperaktivitas pada anak.
b.Kaji riwayat perilaku anak.
1)Riwayat perkembangan, dimana dulu seorang bayi yang gesit, aktif dan banyak menuntut,
yang mempunyai tanggapan tanggapan yang mendalam dan kuat, dengan disertai kesulitan
kesulitan makan dan tidur, kerap kali pada bulan bulan pertama kehidupannya, sukar
untuk menjadi tenang pada waktu akan tidur serta lambat untuk membentuk irama diurnal.
Kolik dilaporkan agak umum terjadi pada mereka.
2)Laporan guru tentang permasalahan permasalahan akademis serta tingkah laku di dalam
kelas.
c.Kaji riwayat perinatal
Riwayat perinatal sebaiknya diulas untuk melihat adanya masalah yang berkaitan dengan
deficit perhatian misalnya ; asupan alcohol atau obat-obatan selama kehamilan. Masalah
kesehatan pada awal masa kanak-kanak yang memiliki relavansi
d.Kaji riwayat masa kanak-kanak
Masalah kesehatan pada awal masa kanak-kanak yang memiliki relevansi khusus seperti ;
keracunan makanan, anemia defisiensi zat besi, dan cidera yang sering karena aktivitas
berlebih.
masalah
c)Memberikan pelatihan kepada keluarga bahwa pemberian reward dapat lebih efektif
menurunkan perilaku yang sesuka hati dan perilaku mengganggu pada anak.
d)Untuk memberikan akses keefektifan dari pengobatan dan intervensi lainnya, dan
memerlukan feedback dari guru di sekolah.
Evaluasi
1)Setelah dua sesi keluarga mengekspresikan rasa frustasinya, dan memulai hubungan relasi
yang baik kepada anak ADHD demi perkembangan tumbuh kembang anak.
2)Setelah mengahdiri kelas dan mengikuti grup pemberi support, keluarga dapat mengubah
pola koping dan penurunan rasa frustasi.
3)Keluarga berkolaborasi dan berelasi dengan guru di sekolah.
J.Perencanaan Pemulangan (Discharge Planning) dan Perawatan di Rumah
1)Didik dan bantu orang tua dan anggota keluarganya.
2)Berkolaborasi dengan guru dan libatkan orang tua. Dorong orang tua untuk menjamin
bahwa guru dan perawat sekolah mengetahui tentang nama, dosis dan waktu minum obat.
3)Pastikan bahwa anak mendapatkan evalusi dan bimbingan akademik yang diperlukan.
Memasukkan anak dalam kelas pendidikan khusus sering kali diperlukan.
4)Pantau kemajuan dan respons anak terhadap pengobatan
5)Rujuk ke spesialis jiwa dan usahakan agar orang tua dapat mengembangkan dan
mengimplementasikan rencana perilaku
DAFTAR PUSTAKA
L. Betz, Cecily, A. Sowden, Linda. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Alih
Bahasa Jan Tambayong. Jakarta, EGC, 2002
Nelson. Ilmu Kesehatan Anak. Bagian 1. Alih Bahasa Hunardja S. Jakarta, Widya
Medika, 2002
Nelson, Ilmu Pediatri Perkembangan. Alih Bahasa Moelia Radja Siregar. Jakarta,
EGC, 1994
Pilliteri, Adelle, Child Health Nursing Care of The Child and Family.
Philadelphia, Lippincott, 1999
Mengarahkan Anak Hiperaktif . 2004.HTTP://W WW.S UAR AMER DEKA.C OM
Penanganan Anak Hiperaktif. 2004. http://www.republika,co.id