Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Identitas
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Status
Alamat
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Penanggung jawab
: Ny. A
: Perempuan
: 45 tahun
: Islam
: Menikah
: Jl. Surabaya
: Indonesia
: SMA
: Wiraswasta
: Tn. C
2. Keluhan Utama
: Badan terasa lemah
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan diantar ke Rumah Sakit karena bengkak pada kedua kaki
yang sudah dialami klien 1 bulan sebelum masuk rumah sakit tetapi belum
dibawa ke Rumah Sakit karena klien masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Pada tanggal 1 Mei 2015 klien dibawa ke Rumah Sakit karena klien mengeluh
kedua kakinya semakin bengkak dan sulit di gerakkan, dan badan terasa
lemah, pasien juga merasa sesak nafas. Setelah diperiksa oleh Dokter klien
dianjurkan untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Riwayat Penyakit Dahulu
:
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
Riwayat Kesehatan Keluarga:
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
Genogram
: (minimal 3 generasi)
Riwayat alergi:
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau obatobatan
3. Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: Klien tampak kesakitan
Kesadaran
: Komposmentis
Tanda-Tanda vital
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 120x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,4C
Antropometri
TB : 155 cm
BB SMRS : 60 Kg
4. B1 Pernafasan (Breath)
Bentuk Dada : Normal
Otot bantu nafas tambahan
Irama nafas : Ireguler
Pola nafas
: Ireguler
Suara nafas : Vesikuler
Sesak nafas : Iya
Sputum
: Tidak
: tidak ada
BB MRS : 65 Kg
Pergerakan : Simetris
Jika ada, jelaskan : -
Sianosis
: Tidak ada
jika ada, lokasi: Kemampuan akativitas : Pasien dibantu dalam beraktivitas
Alat bantu : Nasal Canul
Masalah Keperawatan: Intoleransi aktivitas dan Ketidakefektifan perfusi
jaringan
5. B2 Kardiovaskuler (Blood)
Ictus cordis : Teraba di interkosta ke 5
Irama jantung : Ireguler
Nyeri dada
: Tidak
jika ya, jelaskan (PQRST) : Bunyi jantung : S1, S2
Bunyi jantung tambahan : CRT
: <2 detik
Akral : Dingin dan berkeringat
Oedema
: Iya
Jika ya, jelaskan : Oedeme pada kaki
Hepatomegali : Tidak ada
Perdarahan
: Tidak ada
Masalah Keperawatan : Penurunan curah jantung dan Kelebihan
volume cairan
6. B3 Persarafan (Brain)
GCS Eye : 4
Verbal : 5
Refleks Fisiologis
Biceps:
+/+ Triceps:+/+
Refleks Patologis:
Kaku Kuduk : -/Bruzinski I : -/Kernig : -/Nyeri Kepala : Tidak
Paralisis : Tidak
Penciuman
Bentuk Hidung
Septum
Polip
Kelainan
Motorik : 6
Total : 15
Patella:+/+
Bruzinski II : -/Jika ya, jelaskan : -
: Simetris
: Tidak ada
: Tidak ada
Pupil : Isokor
Refleks : Ada
Skelera
: Putih
Pendengaran
Telinga : Normal
Kebersihan : Bersih
Uvula : Simetris
Palatum : Normal
Lidah
Afasia : Tidak
Masalah Keperawatan : Tidak ada
7. B4 Perkemihan (Blader)
Kebersihan : Bersih
Kandung Kemih : Normal
diit
Frekuensi
Nafsu makan
Muntah
Jenis
: 3x/hari
: Baik
: Tidak
Mual : Tidak
: Nasi, ayam, telor, sayur bayam
NGT
: Tidak
Porsi
: porsi makan
Frekuensi Minum : 5-6x/hari
Jenis : Air putih
Abdomen
Warna:Kuning kecoklatan
Colostomi : -
10. Endokrin
Pembesaran KGB
Hiperglikemia
Hipoglikemia
DM
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
SMRS
MRS
1
1
1
1
1
1
1
4
4
3
1
3
3
2
3
3
3
4
3
Keterangan
Skor
1:
Mandiri
2:
Alat bantu
3:
4:
Jenis
Pemeriksaan
Hasil (satuan)
Nilai
(satuan)
Normal
Pemeriksaan Darah
GD : 130 mg/dl
110-140 mg/dl
135-148 meq/L
3,6-5,2 meq/L
4-111 meq/L
13-16 %
Hb : 8,3 %
124.000
HT : 2%
5000-10.000 mm3
Leukosit : 8300
Urea UV : 287,6 mg/dl
2 dst
10-50 mg/dl
0,5-1,1 mg/dl
3,5-7 mg/dl
6,7-8,7 mg/dl
3,8-4,4 mg/dl
2-3,9 mg/dl
Photo : Lain-lain : Terapi/ Tindakan Lain-lain : Kateter urine, pemasangan infus DL : RL, Nasal
Canul
Tgl : 1 Mei 2015
No Nama Obat
1. Injeksi Lasix
Dosis
20 mg/2 ml
Rute
IV
Indikasi
edema jantung, ginjal, hati.
Edema
perifer
obstruksi
insufisiensi
2.
Asam mefenamat
2x500 mg
Oral
karena
mekanis
atau
vena
dan
hipertensi.
Dapat menghilangkan nyeri
akut
dan
kronik,
ringan
dismenore
primer,
Data (Symptom)
Penyebab (Etiologi)
Masalah
(Problem)
Ketidakefektifan
Ds : Hipervolemi
Do :
Akral teraba dingin dan
perfusi jaringan
2.
edema
pada
kedua kaki.
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 120x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,4C
Gangguan
preload
gangguan
Penurunan curah
jantung
3.
Disfungsi ginjal
Kelebihan
volume cairan
mengatakan
pada
kedua
mengatakan
Disfungsi ginjal
Nyeri akut
5.
Nadi : 120x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 36,4C
Skala nyeri :
P : Saat bergerak
Q : Seperti tertusuk
R : Vertebra lumbal 2-3
S : Skala nyeri 6
T : Sering
Ds :
Pasien
sesak
Ketidakseimbangan
antara
suplai
Intoleransi
dan aktivitas
kebutuhan oksigen
mengatakan
napas
saat
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan b.d Hipervolemik
Batasan Karakteristik :
kulit(warna, elastisitas,
dturunkan
Kelambatan penyembuhan
luka perifer
Penurunan nadi
Edema
Nyeri ekstremitas
Bruit femoral
Pemendekan jarak total
sensasi, suhu)
Indeks ankle-brakhial
Perubahan tekanan darah di
ekstremitas
Waktu pengisian kapiler <3
detik
Klaudikasi
Parestesia
Warna kulit pucat saat
elevasi
Aritmia
Bradikardi
Perubahan EKG
Palpitasi
Takikardi
Peningkatan CVP
Peningkatan PAWP
Istensi vena jugularis
Murmur
Peningkatan berat
b. Perubahan Preload
Penurunan tekanan
vena sentral
Penurunan tekanan baji
arteri paru
Edema
Keletihan
badan
c. Perubahan afterload
Kulit lembap
Penurunan nadi perifer
Penurunan resistensi
Oliguria
Pengisisan kapiler
vascular sistemik
Dispnea
Peningkatan PVR
Peningkatan SVR
memanjang
Perubahan warna kulit
Variasi pada pembacaan
tekanan darah
d. Perubahan kontraktilitas
Batuk
Crackle
Penuruan indeks
jantung
Penurunan fraksi ejeksi
Penurunan LVSWT
e. Perilaku/Emosi
Ansietas
Penurunan stroke
volume indeks
Otopnea
Dispnea paroksimal
nocturnal
Bunyi S3 atau S4
Gelisah
pulmonal
Kongesti pulmonal
Gelisah
Perubahan berat jenis urine
Bunyi jantung S3
Penambahan berat badan
sentral
4. Nyeri akut
Batasan Karakteristik :
Focus menyempit
Indikasi nyeri yang dapat
jantung
Perubahan
diamati
Perubahan
pernapasan
Laporan isyarat
Diaphoresis
Perilaku distraksi
Mengekpresikan perilaku
Masker wajah
Sikap melindungi area
menghindari nyeri
Sikap tunuh melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara
verbal
Focus pada diri sendiri
Gangguan tidur
nyeri
frekuensi
posisi
untuk
mencerminkan iskemia
Ketidaknyamanan setelah
beraktivitas
Dispnea setelah beraktivitas
Menyatakan merasa letih
C. Intervensi Keperawatan
No
1.
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakefektifan
Hasil
Tujuan
intervensi
reguler
meningkatkan
lebih
rendah
dari
waktu
istirahat),
melancarkan
penyilangkan
balutan
kaki,
ketat,
hindari
hindari
hindari
pucat/sianosis
teraba hangat.
Oedema
terjadi
2. meningkatkan
luka
dapat
sirkulasi darah.
Kriteria Hasil :
kuat
normal.
pasien
melakukan mobilisasi
2. Ajarkan tentang faktor-faktor
yang
mempertahankan
teraba
Rasional
setelah 1. Ajarkan
selama 3 x 24 jam
Intervensi
dan
tidak
kebiasaan
luka
penggunaan
merokok,
dan
obat
3. kolestrol
mempercepat
tinggi
dapat
terjadinya
terjadinya
tidak
bertambah
parah.
vasokontriksi.
4. Kerja
sama
kesehatan
2.
tim
dalam
Penurunan curah
pemberian
jantung
b.d.
Gangguan
preload
rutin
dan
dan
dari stres.
vasodilator,
terapi
oksigen
(HBO).
4. pemberian
vasodilator
akan
diperbaiki,
sedangkan
gangguan
rutin
afterload
dapat
perkembangan
Tujuan:
klien
dapat
mempertahankan curah
edema perifer/kongesti
jantung yang adekuat
Kriteria Hasil:
vaskuler
1. TD
dan
HR b. Kaji adanya hipertensi, awasi
(frekuensi jantung)
dalam batas normal
2. Nadi perifer kuat
pengisian
mengetahui
dan
keadaan
3.
mental
mengalami perikarditis
cairan
Disfungsi
ginjal
aktivitas
Kolaborasi
a) Awasi hasil laboratorium :
T : Setelah 1 hari
perawatan
hemodialisa)
(1
BUN, creatinin)
b) Siapkan dialysis
juga anemia
kali
a) Ketidakseimbangan dapat
Tidak
volume
4.
memperbaiki ketidakseimbangan
pada
pasien
dan
a. Keseimbangan
cairan
positif
dalam
menghadapi ketidaknyamanan
akibat pembatasan cairan.
5. Kolaborasi pemberian cairan
5.
S : 36- 37 C
IV
c. Pengetahuan pasien dan keluarga
N : 60- 80 x/mnt
6. Kolaborasi pemeriksaan lab:
dapat memotivasi tindakan yang
P : 18- 20 x/mnt
BUN,kreatinin,natrium,kalium.
4. Intake dan output
diberikan.
cairan
sesuai
d. Keseimbangan masukan dan
dengan yang di
keluaran cairan menunjukan
harapkan
kebutuhan evaluasi lebih lanjut.
e. Pemberian cairan mencegah
Tujuan
:
setelah
terjadinya kekurangan cairan.
1. Kaji jenis dan tingkat nyeri
dilakukan
tindakan
f. Hasil pemeriksaan menunjukan
pasien
keperawatan
selama
tindakan selanjutnya yang akan
2. Minta
pasien
untuk
2X24 jam diharapkan
dilakukan.
Intoleransi
menggunakan sebuah skala 1nyeri berkurang.
aktivitas
b.d.
Kriteria Hasil:
10 untuk menjelaskan tingkat
Ketidakseimban Pasien menjelaskan
nyerinya
gan antara suplai
dan
kadar
kebutuhan
oksigen
dan 3. Anjurkan
pasien
untuk
1. Untuk
mengetahui
respons
karakteristik nyeri
menggunakan
aktivitas
pasien serta nyeri yang dirasakan
Pasien menilai nyeri
pengalihan atau rekreasional,
2. Untuk memfasilitasi pengkajian
dengan
dan tindakan pengurang nyeri
yang akurat tentang tingkat nyeri
menggunakan skala
4. Kolaborasikan dengan dokter
pasien
1-10
pemberian
obat
yang
Pasien menjelaskan
dianjurkan sesuai indikasi
faktor-faktor yang
3. Untuk meningkatkan kualitas
mengitensifkan
nyeri
Pasien
hidup
mengungkapkan
perasaan
nyaman
berkurangnya nyeri
Tujuan : Berpartisipasi
dalam aktivitas yang
dapat ditoleransi
Kriteria
Hasil
Meningkatkan
sejahtera,
dan
berpartisipasi
aktivitas
dalam
perawatan
keletihan :
Anemia
Ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit
Retensi produk sampah
Depresi
2. Tingkatkan kemandirian dalam
aktivitas perawatan diri yang
dapat ditoleransi, bantu jika
keletihan terjadi
3. Anjurkan aktivitas alternative
sambil istirahat
b. Meningkatkan aktivitas
4. Anjurkan untuk beristirahat
setelah dialisis