LIVER ( HATI )

FUNGSI :
Berperan sentral untuk
mempertahankan metabolisme
homeostasis, melalui fungsi
biokimiawi.

The functions of the liver

Metabolic

Carbohydrate metabolism
Apolipoproteins
Fatty acid metabolism
Transamination and deamination of amino
acids
Storage of fat-soluble vitamins
Drug metabolism and conjugation

Synthetic

Urea
Albumin
Clotting factors
Complement C3 and C4

Ferritin
Transferrin
C-reactive protein (CRP)
Haptoglobin
-antitrypsin
-fetoprotein
-macroglobulin
Caeruloplasmin
Excretory

Bile synthesis
Excretion of drug metabolities

Endocrine

Breakdown of hormones and cytokines

25-hydroxylation of vitamin D

Immunologic Fetal development of B lymphocytes

al
Removal of circulating immune complexes
Removal of activated CD8 T lymphocytes
Phagocytosis and presentation of antigens
Probable role in developing oral tolerance
Production of lipopolysaccharide-binding
protein
Cytokine release e.g. TNF-, interferons
Transport of immunoglobulin A
Miscellaneou Capacity for liver regeneration
s
Regulation of angiogenesis

Diagnostik Test Gangguan Fungsi

Hati
BILIRUBIN: merupakan senyawa hasil dari destruksi eritrosit.
Hemoglobin Hem + Globin
Peningkatan bilirubin plasma Jaundice.
Terdiri dari bilirubin direct (conjugated) dan bilirubin indirect
(unconjugated).
Bilirubin Direct
Etiologi: - Hepatic Intrahepatic cholestasis.
Hepatitis
Biliary cirrhosis
Defect transport bilirubin (Dubin Johnson
Syndrome)
Karena obat-obatan: Androgenic steroid
dan
Chlorpromazine
- Post Hepatic Biliary obstruction (Choledocholithiasis)

Bilirubin Indirect
Etiologi : - Prehepatic Extra / intravascular hemolysis
- Hepatic: - Defect conjugation of bilirubin (CriglerNajjar)
- Defect transport bilirubin ke sel liver (Gilbert
Disease)
- Immatury system enzim, conjugasi bilirubin

 TRANSAMINASE
Fungsi: Mengkatalisir transfer gugus amino group dari aspartat
dan
alanine menjadi keto group dari keto glutarat untuk
pembentukan oxaloacetic acid dan pyruvic acid.
Terdiri dari: 1. SGOT / AST. Enzim ini terdistribusi pada liver
(mitochondria dan sitoplasma), heart, skeletal muscle,
kidney, brain.
2. SGPT / ALT. Enzim ini terdistribusi pada liver (sitoplasma)
dan sedikit pada kidney dan skeletal muscle.
Umumnya kenaikan kedua enzim ini pada penyakit hati necrosis
selalu paralel. Walaupun kenaikan enzim transaminase kurang
spesifik untuk liver disease karena dijumpai penyakit non hepatic
seperti infarct miocard, skeletal muscle disorder tetapi keadaan
klinis pasien dapat membedakan kelainan organ yang sedang
terjadi.

Pada kasus kronik alkoholik AST meningkat secara dominan dan

akan menurun kira-kira 50% setelah 1 minggu abstinence. Pada
keadaan normal ratio AST / ALT adalah 1 atau sesedikit lebih
tinggi, ratio ini memiliki arti diagnostik pada beberapa keadaan
penyakit liver. Pada alkoholik liver disease ratio tersebut antara
3:1 sampai 4:1. Alasan yang menyebabkan hal tersebut masih
belum jelas tapi diperkirakan karena: 1. Alcohol sangat toxic
pada mithocondria
2. Pyridoxin deficiency pada kronik alkoholik
Kenaikan ALT lebih dominan dibanding AST pada pasien acute
atau chronic viral hepatitis. AST dapat dipakai untuk monitoring
therapy terhadap obat-obat yang hepatotoxic. Therapy harus
distop apabila ada kenaikan 3 kali dari upper limit normal.

ALKALINE PHOSPATE (ALP)

Enzim ini dijumpain pada beberapa jaringan/organ,antara lain;
osteoblast, liver, placenta, renal tubules dan intestinal
epithelium. Pada keadaan normal serum dewasa kadar ALP
dominan berasal dari liver. Kadar normal yang sangat tinggi
dijumpai pada masa kanak-kanak sampai usia remaja, saat
pubertas kadar ALP bisa mencapai 4-5 kali kadar pada orang
dewasa. Pada wanita hamil , kangker paru dan kangker
payudara terjadi peningkatan kadar ALP dari fraksi placental.
Peningkatan kadar ALP pada pasien liver disease merupakan
akibat peningkatan dari sintesi enzim dan gangguan fungsi
ekskresi dari liver. Peningkatan kadar ALP dijumpai pada
1. Obstruksi extrahepatic biliary
2. Intrahepatic
Peningkatan ringan sampai sedang dijumpain hepatitis dan
cirrhosis. Penurunan kadar ALP dijumpai pada keadaan Anemia
pernisiosa dan hypothyroid karena gangguan fungsi osteoblas.

 G T. ( Gamma Glutamil Transferase

) Enzim ini sebagai katalisator perubahan Glutamil group dari

Glutamil peptida menjadi peptida yang lain atau amino acid.

Tempat / lokasi :
1. Liver
2. Renal tubulus
3. Pancreas
Pada penyakit liver G T. berkorelasi dengan alkaline
phosphatase kadarnya dapat meningkat oleh obat obatan
yang dapat menstimulir enzim mikrosom, seperti alcohol,
barbiturat dan phenitoin.
Pemeriksaan penyaring cirrhosis
Nikrosis hepatosit kolaps jaringan retikulin Deposit
Jaringan fibrous Distorsi vascular bed Nodular
regeneration.
Karena fungsi sinthesa dari liver terganggu maka akan dipadati
defisiensi,
1.Albumin,
= SPE. Albumin , dan Globulin meningkat
2. Faktor koagulasi,
= Fibrinogen, faktor II, V , VII , IX , X , XI , XII , dan XIII.
Akibatnya , PT ( Prothrombin time ) memanjang.