Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANAMNESIS TELINGA
[5 keluhan utama + speak disturbance (pada gangguan pendengaran)]
1.
2.
3.
4.
5.
a. OTALGIA
Inervasi sensoris :
Telinga luar : n.aurikularis magnus (C2,C3)
N.oksipitalis minor(C2)
N.aurikularis mayor ( n V)
Cabang-cabang n.VII
N.vagus
Telinga tengah : n.IX
Telinga dalam : tidak ada sensoris somatic
Reffered pain bisa dari tempat yang mendapat innervasi dari saraf tersebut (sakit tenggorokan
gigi M3, sendi mulut, dasar mulut, tonsil atau tulang servikal), selalu periksa rongga mulut
dan faring.
Otalgia menunjukkan adanya proses inflamasi di telinga luar dan telinga tengah
Yang perlu ditanyakan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b. TULI/GANGGUAN PENDENGARAN
1. Apakah onset tiba-tiba atau perlahan-lahan/bertambah berat bertahap?
2. Unilateral/bilateral?
3. Sudah berapa lama?
4. Progresifitas : progresif, hilang timbul atau menurun
5. Apakah pendengaran terpengaruh dalam keadaan ramai?(presbiakusis)
6. Apakah ada trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik, terpajan bising,
pemakaian obat ototoksik sebelumnya?
7. Apakah pernah menderita penyakit infeksi virus(parotitis,influenza berat, dan
meningitis)?
ANAMNESIS HIDUNG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sumbatan hidung
Discharge dan PND
Gangguan penghidu
Nyeri
Perdarahan hidung
Deformitas hidungKOSMETIK
a. SUMBATAN HIDUNG
1. Sejak kapan timbul keluhan?
2. Apakah keluhan berlangsung terus menerus/hilang timbul?
3. Apakah pada satu ada kedua hidung/bergantian?dipengaruhi posisi tertentu(rhinitis
vasomotor)?
4. Adakah riwayat kontak sebelumnya dengan bahan allergen seperti debu, tepung sari,
bulu binatang?
5. Apakah ada riwayat trauma pada hidung?
6. Apakah menggunakan obat tetes hidung dekongestan untuk jangka waktu lama?
(rhinitis medikamentosa)
7. Merokok/peminum alkohol berat?
8. Apakah ada keluhan mulut dan tenggorok merasa kering?
9. Riwayat pekerjaan
b. DISCHARGE DAN PND(SINUS PARANASAL)
1. Sejak kapan timbul keluhan?
2. Apakah pada satu (dewasa :sinusitis/keganasan; anak :corpus alienum) atau kedua
rongga hidung(infeksi)?
ANAMNESIS TENGGOROKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Nyeri tenggorokan/menelan(Odinofagia)
Banyak dahak
Disfagia (kesulitan menelan)
Rasa mengganjal
Perokok/peminum
Suara serak(disfonia/afonia)
Batuk
Kasus Tenggorokan :
a. NYERI MENELAN (ODINOFAGIA)
1. Onset
2. Riwayat ISPA : batuk, pilek
3. Frekuensi serangan
4. Perubahan suara (tumor pita suara)
5. Trismus?(abses, tetanus, meningitis)
6. Riwayat pengobatan
7. Gejala komplikasi :
- Gangguan pendengaran/nyeri telinga(penyakit laring dari pangkal lidah,
epiglottis, atau sinus piriformis)
- Pilek yang sulit sembuh sinusitis
- Gangguan bernafas OSAS
b. SUARA SERAK (disfonia/afonia)
1. Perjalanan penyakit mendadak/tiba-tiba/bertahap?
2. Adakah demam,batuk(ISPA, TBC laring)
3. Pekerjaan (Vocal abuse)
4. Adakah berat badan turun dalam waktu singkat?(tumor)
5. Riwayat operasi daerah leher?(struma)
6. Adakah sesak nafas?bertambah berat sesaknya?
7. Adakah riwayat trauma leher?(KDRTdicekik)
8. Adakah benjolan dileher?(struma,metastase karsinoma nasofaring,tumor laring)
9. Apakah ada kebiasaan merokok/alkohol?
Pada pasien yang mengalami suara serak >3minggu perlu dilakukan pemeriksaan laring.
KASUS TENGGOROKAN
K4 : faringitis, tonsillitis,laryngitis
K3 : abses peritonsilar(A), difteri(B)
K2 : karsinoma laring&nasofaring
bakteri,
klinis
sulit
dibedakan radang krn
virus, jamur, alergi
Faktor
yang
mepengaruhi:
- pH basa : proteksi
- udara hangat&lembab :
bakteri,jamur
trauma
ringan(mengorek
telinga), berenang
mukosa
tuba
eustachius,
enzin, liang
antibody) kuman masuk ke telinga mener
encer,
tengah peradangan telinga tengah.
Etiologi : kuman piogenik; streptococcus
hemolitikus,
stafilokokus
aureus,
pneumokokus.
Kadang
juga
th
H.influenza(pada anak <5 )
Jenis
mukos
malign
(tipe t
Pencetus:
ISPA!(anamnesis
riwayat
batuk,pilek)
Pada anak makin sering ISPA, makin
besar terkena OMA karena tuba
eustachius pendek, lebar, letak agak
horizontal pada anak
Dapa
dari O
bulan
keterla
riwaya
diobat
Gejala
Aktif
(kenta
air,enc
perada
berwa
kotor
kolest
degen
kecil w
Gangg
(kondu
tidak
kompl
bila
labirin
semisi
Fistula
dari t
telinga
dalam
Bila
supura
Pemer
(teruta
pemer
OE sirkumskrip
Gejala : nyeri hebat saat
membuka mulut (TMJ),
ggn. Pendengaran bila
furunkel
besar
&
menyumbat liang telinga.
audiom
ggn.pe
Pemer
Foto R
resiten
Stadium :
Faktor
1. Oklusi tuba eustachius
OMA
Pemeriksaan
telinga
dgn Terapi
speculum/otoskop : retraksi membrane adeku
timpani, kadang tampak normal atau daya
warna keruh pucat.
rendah
DD/:otitis media serosa ec virus/alergi
buruk.
2. Hiperemis
Pemeriksaan
telinga
dgn Letak
speculum/otoskop :tampak pembuluh OMSK
darah melebar di MT/ seluruh MT Perora
tampak hiperemis+edema.
tensa
3. Supuratif
masih
Pemeriksaan dgn otoskop : MT
(sebag
tampak menonjol (bulging) kea rah
berhub
liang telinga luar
Periksa keadaan umum! Kesan sakit : timpan
tampak sakit berat, nadi&suhu ,
Diagn
nyeri telinga > berat.
Tipe b
Perada
tidak
sentra
Tipe m
Perfor
menim
berbah
retrou
granul
kolest
sekret
ada/te
masto
kolest
OE difus
Inspeksi : tampak kulit
liang
telinga
hiperemis&edema
berbatas tidak jelas.
Bisa
sekunder
dari
OMSK
Terapi
lama&
cepat
karena
sumbe
nasofa
jaringa
rongga
buruk.
Prinsip
Benig
Jaga te
Malig
Terapi
Medik
Sekret
telinga
bila
telinga
krn be
AB
penisi
a alerg
resiste
terhad
diberik
amphi
Sekret
perfor
bulan.
Bila
ada
Tujuan
infeks
kompl
perbai
kurang
berat,
dulu
operas
mi)
Terapi
Masto
timpan
dgn
merup
dilaku
Bila
retroau
sebelu
Komp
79
Menur
klasifi
Komp
Perf
pers
pen
fasi
Komp
Menin
Resolusi : MT berangsur normal, sekret
otitis
hilang, perforasi menutup. Bila tidak
SINUSITIS KRO
Sinusitis akut ya
Gejala :
Sakit kepala kronik?nyeri kepala y
saat sore hari, PND, batuk kronik
telinga, gangguan ke paru2(b
meningkat dan sulit diobati)
Apabila mukopus tertelan dapat m
anak.
Predisposisi :
Deviasi septum
Benda asing
Polip/tumor
Rhinitis kronik
Alergi
Polusi udara kotor
Gejala sistemik : demam,lesu
Tanda khas :
Gejala lokal : ingus kental bernanah, hidung tersumbat,
Adanya pus di meatus media(s
nyeri lokal/alih: sesuai letak sinus
frontal) atau di meatus superior(p
Sinus maksiladahi, depan telinga, pipi,kadang nyeri alih ke sphenoid)
gigi&telinga
Curiga sinusitis dentogen apabil
Sinus etmoid : pelipis, nyeri diantara kedua bola mata
mengenai 1 sisi dgn ingus purulen
Sinus frontal :dahi/seluruh kepala nyeri
Gejala lain:
Sakit kepala, hipoosmia/anosmia, halitosis.
Gejala obyektif :
Bengkak
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan lokalis
CT scan/foto polos posisi
Rinoskopi anterior : mukosa hiperemis, edema, mukopus di meatus maksila&frontal
media/sup
Rinoskopi posterior :PND/sekret yg turun ke tenggorokan
(menyebabkan batuk&sesak pada anak)
Pemeriksaan penunjang
Transiluminasi
Radiologi : CT scan
Nasoendoskopi
Terapi : medikamentosa
Ab golongan penisilin(amoksisilin)/bila resiten dikasih amoksisilin
+as.klavulanat & dekongestan selama 10-14 hari wlwpun gejala sudah
hilang&dekongestansinusitis akut bakterial
Terapi :
Ab yg sesuai dengan kuman neg
oral&topical.
Medikamentosa lain:analgetik,
pencucian rongga hidung dengan N
Irigasi sinus maksila/Proetz displa
Tindakan operatif
POLIP HIDUNG
Anamnesis :
Hidung terasa tersumbat ringan-berat, rhinorre mulai dari jernih-purulen, hiposmia atau anosmia, bersin2,
hidung disertai sakit kepala di daerah frontal.
Bila ada infeksi sekunderpost nasal drip dan rhinorre purulen.
Gejala sekunder : bernafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidu
Gejala saluran nafas bawah : batuk kronik dan mengi terutama pada penderita polip+asma.
Tannyakan riwayat rhinitis alergi, asma, intoleransi terhadap aspirin, alergi obat&makanan
Pemeriksaan fisik:
Hidung :
Inspeksi :deformitas hidungtampak mekar
Rhinoskopi anterior:
Tampak massa berwarna pucat pada meatus medius dan mudah digerakkan.
DD/ : sinusitis, rhinitis alergika
Terapi :
Polipektomi medikamentosaKS topical/sistemik
EPISTAKSIS
Perdarahan posterior
Pemasangan tampon Bellocq selama 2-3 hari+Ab, setelah 2-3 hari harus dicabut karena bisa menyebabkan ko
rinosinusitis, OM, septicemia/TSS
RHINITIS AKUT
Gejala :
Rasa panas, kering, gatal di
hidung, bersin, hidung tersumbat,
ingus encer, demam, nyeri kepala
Mukosa merah dan bengkak
RHINITIS ALERGI
Anamnesis :
Serangan bersin berulang,
keluar ingus(rinore) yang
encer&banyak,
hidung
tersumbat, hidung dan mata
RHINITIS VASOMOTOR
Gejala dominan :hidung tersumbat,
bergantian kanan&kiri, tergantung
pada
posisi
pasien.
Rinore
mukoid/serosa
jarang
disertai
keluhan mata gatal(-), bersin(-)
Terapi :
Hindari faktor pencetus, pengobatan
simptomatis :obat dekongestan oral,
cuci hidung dengan larutan garam
fisiologis
NYERI TENGGOROKAN
FARINGITIS
Akut
Virus
Demam disertai rinore,
mual, nyeri tenggorok,
sulit menelan.
Pada pemeriksaan tampak
faring
dan
tonsil
hiperemis.
Terapi :
Istirahat
dan
minum
cukup.
Kumur dengan air hangat
Analgetik jika perlu dan
tablet hisap.
Bakterial
Nyeri
kepala
hebat,
muntah, kadang disertai
febris, jarang disertai
batuk
Pada pemeriksaan tampak
tonsil membesar, faring
dan tonsil hiperemis, dan
ABSES
PERITONSILAR
Gejala dan tanda :
Tanda&gejala
tonsillitis
akut, odinofagia (nyeri
menelan)
yang
hebat
biasanya pada sisi yg sama
juga
terjadi
otalgia,
mungkin terdapat muntah
(regurgitasi),
mulut
berbau,
banyak
ludah(hipersalivasi), suara
gumam(hot potato voice),
dan
kadang2
sukar
Hiperplastik
Gejala : keluhan tenggorok membuka mulut (trismus),
pembengkakan
kering dan gatal, akhirnya serta
kelenjar
submandibula
batuk bereak.
Perubahan mukosa dinding dengan nyeri tekan(+)
posterior faring, tampak
kelenjar limfa dibawah Pemeriksaan :
mukosa faring dan lateral Kadang sulit memeriksan
seluruh faring ec trismus.
band hiperplasi.
Pada pemeriksaan tampak Palatum mole tampak
dan
mukosa dinding posterior membengkak
menonjol ke depan, dapat
tidak rata, bergranular.
teraba fluktuasi. Uvula
kronik
Faktor predisposisi:
Rhinitis kronik, sinusitis,
iritasi kronik oleh rokok,
minum alkohol, inhalasi
uap
yg
merangsang
mukosa faring, dan debu.
Hidung tersumbatpasien
bernafas
lwt
mulutterjadi faringitis
kronik.
Akut
Tonsilitis Viral
Gejala
men
common cold yg
rasa nyeri tenggoro
Terapi istirahat
Minum cukup
Analgetika&antivir
a gejala berat
Tonsilitis bakterial
Masa inkubasi 2-4 h
terdapat
eksudat
di
permukaannya. Beberapa
hari kemudian timbul
petekie pada palatum dan
faring.
KGB anterior membesar,
konsistensi kenyal, nyeri
tekan.
Terapi :
Ab penisilin G banzzatin
50.000 U/kgBB IM single
dose, atau amoksisilin 50
mg/kgBB dosis dibagi
3x/hari selama 10 hari dan
pada dewasa 3x500 mg
selama 6-10 hari atau
eritromisin 4x500 mg/hari.
KS dexametason 8-16mg
IM 1x. pada anak 0,08-0,3
mg/kgBB IM 1x
Analgetika
Kumur
dengan
air
hangat/antiseptic
tampak
ditutupi
kental,
tampak
1. Indikasi Absolut
a. Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran nafas, disfagia berat,
gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner
b. Abseb peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase
c. Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam
nyeri telinganyer
Terapi :
Antibiotik broad sp
penisilin, eritromisi
Antipiretik&obat
desinfektan
Komplikasi
:
sinusitis, abses pe
abses
par
bronchitis,
miokarditis, arthrit
septicemia akibat
v.juglaris interna (s
Lemierre)
Hipertrofi
tonsilOSAS(tidur
ngorok)
2. Indiaksi Relatif
a. Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik adekuat
b. Halitosis akibat tonsillitis kronis yang tidak membaik dengan pemberian terapimedis
c. Tonsilitis kronis berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik dengan
pemberian antibiotik -laktamase resisten