Você está na página 1de 16

ANAMNESIS THT

ANAMNESIS TELINGA
[5 keluhan utama + speak disturbance (pada gangguan pendengaran)]
1.
2.
3.
4.
5.

Otalgia (nyeri telinga)


Tuli
Otore (keluar cairan dari telinga)
Tinnitus
Vertigo

a. OTALGIA
Inervasi sensoris :
Telinga luar : n.aurikularis magnus (C2,C3)
N.oksipitalis minor(C2)
N.aurikularis mayor ( n V)
Cabang-cabang n.VII
N.vagus
Telinga tengah : n.IX
Telinga dalam : tidak ada sensoris somatic
Reffered pain bisa dari tempat yang mendapat innervasi dari saraf tersebut (sakit tenggorokan
gigi M3, sendi mulut, dasar mulut, tonsil atau tulang servikal), selalu periksa rongga mulut
dan faring.
Otalgia menunjukkan adanya proses inflamasi di telinga luar dan telinga tengah
Yang perlu ditanyakan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kapan mulai terasa nyeri?


Lokasi : AD/AS/keduanya?
Progresifitas : membaik/tetap/makin berat?
Keluhan lain yang menyertai : demam?riwayat ISPA
Pengobatan yang telah dilakukan
(cari apakah ada penyebab nyeri alih)gigi, TMJ, infeksi orofaring

b. TULI/GANGGUAN PENDENGARAN
1. Apakah onset tiba-tiba atau perlahan-lahan/bertambah berat bertahap?
2. Unilateral/bilateral?
3. Sudah berapa lama?
4. Progresifitas : progresif, hilang timbul atau menurun
5. Apakah pendengaran terpengaruh dalam keadaan ramai?(presbiakusis)
6. Apakah ada trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik, terpajan bising,
pemakaian obat ototoksik sebelumnya?
7. Apakah pernah menderita penyakit infeksi virus(parotitis,influenza berat, dan
meningitis)?

c. OTORE (OE,OMA,OMSK,benda asing)


1. Sudah berapa lama?(akut:2 minggu/kronis:>2 minggu)
2. Apakah keluar dari 1 telinga/keduanya?
3. Apakah disertai rasa nyeri/tidak, rasa gatal?(OE,jamur,dermatitis)
4. Berapa banyak sekret/cairan yang keluar?sedikit/banyak?
Sekret yang sedikitinfeksi telinga luar
Sekret yang banyak dan bersifat mukoidtelinga tengah
5. Bagaimana konsistensinya??kental/cair?
6. Apakah keluhan ini terjadi terus menerus ato hilang timbul?
7. Apakah berbau busuk/tidak?(kolesteatoma)
8. Apa warnanya?
- ada darah curiga infeksi akut berat/tumor
- bening WASPADA adanya LCS
9. Apakah ada riwayat mengorek telinga/trauma?(OE)
10. Apakah disertai gangguan pendengaran?(OE, OMA, impaksi serumen)
11. Apakah disertai sakit kepala, mual muntah, kejang?(OMSK maligna)
d. TINNITUS (telinga berdenging/berdengung)
1. Sejak kapan(onset)?
2. Lokasi : unilateral(neuroma akustik/trauma kepala)/bilateral(intoksikasi obat,
presbiakusis, trauma bising, peny.sistemik)/tidak dapat menentukan secara
pasti(kelainan patologis SSP). Lokasinya dimana?di kepala/di telinga: satu
sisi/keduanya?
3. Bagaimana sifatnya:mendesis,menderu, berdetak,gemuruh,atau seperti riak air?
4. Bagaimana kualitas&kuantitas(mendenging/bernada tinggi atau bernada rendah
seperti gemuruh ombakpeny.telinga koklear)?
5. Berapa lama serangannya?
Bila berlangsung 1 menithilang sendiri, bila berlangsung dlm 5 menitpatologis
6. Bagaimana frekuensinya?(intermiten atau menetap)
7. Progresifitasnya?
8. Apakah mengganggu aktifitas sehari2 atau bertambah berat pada waktu siang atau
malam hari?
9. Apakah disertai gangguan pendengaran dan keluhan pusing berputar?
10. Adakah riwayat gejala yang sama sebelumnya?
Bila ada, apakah unilateral/bilateral?
11. Apakah ada riwayat minum obat sebelumnya khususnya golangan aspirin?
12. Apakah ada kebiasaan merokok,minum kopi?
13. Adakah riwayat cedera kepala, pajanan bising, trauma kaustik, minum obat ototoksik?
14. Adakah riwayat minum obat ototoksik?
15. Adakah riwayat infeksi telinga?
16. Adalak riwayat operasi telinga?
17. Adakah keluar cairan dari telinga, kehilangan pendengaran, vertigo, gangguan
keseimbangan?
e. VERTIGO
1. Sejak kapan(onset)?
2. Progresifitas
3. Kelainan lainnya :

rasa mual,muntah, rasa penuh di telinga, telinga berdenging kelainan di labirin


bila disertai keluhan neurologis seperti disartria, gangguan penglihatan kelainan
sentral
4. apakah keluhan ini timbul pada posisi kepala tertentu dan berkurang bila pasien
berbaring dan akan timbul lagi bila bangun dengan gerakan yang cepat?(BPPV)
5. apakah ada rasa kaku pada leher?
6. Apakah ada riwayat penyakit DM, hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung,
anemia, kanker, sifilis?(dapat menimbulkan vertigo+tinnitus)
KASUS TELINGA :
K4 :
Otitis eksterna, OMA, serumen, mabuk perjalanan
K3 :
Inflamasi auricular, infeksi herpes zoster pada telinga, fistula preaurikular,otitis media
serosa, OMK, mastoiditis, miringitis bullosa, benda asing, perforasi membrane timpani,
otosklerosis,presbiakusisA, trauma auricularB

ANAMNESIS HIDUNG
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sumbatan hidung
Discharge dan PND
Gangguan penghidu
Nyeri
Perdarahan hidung
Deformitas hidungKOSMETIK

a. SUMBATAN HIDUNG
1. Sejak kapan timbul keluhan?
2. Apakah keluhan berlangsung terus menerus/hilang timbul?
3. Apakah pada satu ada kedua hidung/bergantian?dipengaruhi posisi tertentu(rhinitis
vasomotor)?
4. Adakah riwayat kontak sebelumnya dengan bahan allergen seperti debu, tepung sari,
bulu binatang?
5. Apakah ada riwayat trauma pada hidung?
6. Apakah menggunakan obat tetes hidung dekongestan untuk jangka waktu lama?
(rhinitis medikamentosa)
7. Merokok/peminum alkohol berat?
8. Apakah ada keluhan mulut dan tenggorok merasa kering?
9. Riwayat pekerjaan
b. DISCHARGE DAN PND(SINUS PARANASAL)
1. Sejak kapan timbul keluhan?
2. Apakah pada satu (dewasa :sinusitis/keganasan; anak :corpus alienum) atau kedua
rongga hidung(infeksi)?

3. Bagaimana konsistensi sekret : encer, bening seperti air (Rhinitis alergika/LCS yg


bocor), kental, nanah(infeksi)/bercampur darah(tumor)?
4. Warnanya? Hijaupolip, jernih-puruleninfeksi, kuning-kehijauansinusitis
hidung
5. Berbau/tidak?(infeksi) atau berbau+satu sisi pada anakBA
6. Apakah sekret ini keluar hanya pada pagi hari atau pada waktu tertentu misalnya pada
musim hujan?
7. Pada alergi hidungapakah sering bersin berulang-ulang?apakah timbul akibat
menghirup sesuatu yang diikuti keluar sekret yang encer dan rasa gatal di hidung,
tenggorok, mata dan telinga?
c. NYERI
1. Sejak kapan?
2. Progresifitas?menetap?
3. Lokasi?di daerah muka&kepala
nyeri daerah dahi, pangkal hidung, pipi, dan tengah kepalasinusitis
4. Apakah nyeri/rasa berat timbul bila menundukkan kepala?
5. Apakah ada keluhan nyeri pada gigi atas?(reffered pain dari sinus maksila)
6. Apakah bertambah hebat pada waktu terbang atau menyelam?
d. PERDARAHAN HIDUNG (EPISTAKSIS)
1. Sejak kapan/sudah berapa lama?
Berlangsung singkat, berhenti spontan, kadang berulang lagi beberapa jam sampai
setelah beberapa hari fraktur hidung
2. Sudah berapa kali/frekuensi?
3. Progresifitas?
4. Riwayat perdarahan sebelumnya?
5. Pada satu (keganasan) atau dua rongga hidung/bergantian?
6. Apakah mudah dihentikan dengan cara memencet hidung saja?
7. Apakah darah terutama mengalir ke dalam tenggorakan(ke posterior) atau keluar dari
hidung depan (anterior) bila pasien duduk tegak?
8. Apakah ada riwayat trauma pada muka/hidung sebelumnya/belum lama ini?
9. Apakah ada menderita penyakit kelainan darah/gangguan perdarahan dalam keluarga?
hipertensi,DM, penyakit hati?pemakaian obat-obatan anti koagulansia, aspirin,
fenilbutazon?
e. GANGGUAN PENGHIDU (anosmiajarang,hiposmia)
1. Sudah berapa lama?
2. Apakah sebelumnya ada riwayat infeksi hidung, infeksi sinus, trauma kepala?
KASUS HIDUNG :
K4 : furunkel pada hidung, rhinitis akut, rhinitis vasomotor, rhinitis alergika, benda asing,
epistaksis
K3A :Rhinitis kronik, rhinitis medikamentosa, sinusitis, sinusitis kronik
K2 :polip hidung

ANAMNESIS TENGGOROKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nyeri tenggorokan/menelan(Odinofagia)
Banyak dahak
Disfagia (kesulitan menelan)
Rasa mengganjal
Perokok/peminum
Suara serak(disfonia/afonia)
Batuk

Kasus Tenggorokan :
a. NYERI MENELAN (ODINOFAGIA)
1. Onset
2. Riwayat ISPA : batuk, pilek
3. Frekuensi serangan
4. Perubahan suara (tumor pita suara)
5. Trismus?(abses, tetanus, meningitis)
6. Riwayat pengobatan
7. Gejala komplikasi :
- Gangguan pendengaran/nyeri telinga(penyakit laring dari pangkal lidah,
epiglottis, atau sinus piriformis)
- Pilek yang sulit sembuh sinusitis
- Gangguan bernafas OSAS
b. SUARA SERAK (disfonia/afonia)
1. Perjalanan penyakit mendadak/tiba-tiba/bertahap?
2. Adakah demam,batuk(ISPA, TBC laring)
3. Pekerjaan (Vocal abuse)
4. Adakah berat badan turun dalam waktu singkat?(tumor)
5. Riwayat operasi daerah leher?(struma)
6. Adakah sesak nafas?bertambah berat sesaknya?
7. Adakah riwayat trauma leher?(KDRTdicekik)
8. Adakah benjolan dileher?(struma,metastase karsinoma nasofaring,tumor laring)
9. Apakah ada kebiasaan merokok/alkohol?
Pada pasien yang mengalami suara serak >3minggu perlu dilakukan pemeriksaan laring.
KASUS TENGGOROKAN
K4 : faringitis, tonsillitis,laryngitis
K3 : abses peritonsilar(A), difteri(B)
K2 : karsinoma laring&nasofaring

Otitis Eksterna (OE)


Otitis Media Serosa
OMA (Otitis Media Akut)
OMSK
Radang
telinga Otitis Media Serosa Akut Sumbatan tubafungsi tuba terganggu Infeks
akut/kronis
karena terbentuknya sekret di fungsi
pencegahan
terganggu(silia denga

bakteri,
klinis
sulit
dibedakan radang krn
virus, jamur, alergi
Faktor
yang
mepengaruhi:
- pH basa : proteksi
- udara hangat&lembab :
bakteri,jamur
trauma
ringan(mengorek
telinga), berenang

telinga tengah secara tiba2


disebabkan
adanya
gangguan fungsi tuba.
Keadaan akut antara lain
karena:
- sumbatan tuba mendadak
(barotrauma)
- terbentuk cairan ec
infeksi virus pada saluran
nafas atas
- alergi pada saluran nafas
atas
- idiopatik

Otitis Eksterna Akut :


1. OE
sirkumskripta
Gejala :
(furunkel/bisul)
Pendengaran <(perbaikan
2. OE difus
pendengaran saat berubah
3. Otomikosis
posisi),
rasa
tersumbat/penuh
pada
telinga,
suara
sendiri
terdengar lebih nyaring
pada
telinga
sakit(diplakosis binaural),
terasa ada cairan yg
bergerak dalam telinga,
rasa sakit sedikit dalam
telinga, bila penyebab
virustidak nyeri, kadang
terasa tinnitus, vertigo
ringan
Pemeriksaan otoskop :
MT
retraksi,
kadang
tampak
gelembung
udara/air fluid level dalam
cavum
timpani,
tuli
konduktif(tes penala), MT
tampak
berwarna
kekuningan
Terapi:
Vasokontriktor lokal(tets
hidung),
antihistamin,
sering2 melakukan valsava,

mukosa
tuba
eustachius,
enzin, liang
antibody) kuman masuk ke telinga mener
encer,
tengah peradangan telinga tengah.
Etiologi : kuman piogenik; streptococcus
hemolitikus,
stafilokokus
aureus,
pneumokokus.
Kadang
juga
th
H.influenza(pada anak <5 )

Jenis
mukos
malign
(tipe t

Pencetus:
ISPA!(anamnesis
riwayat
batuk,pilek)
Pada anak makin sering ISPA, makin
besar terkena OMA karena tuba
eustachius pendek, lebar, letak agak
horizontal pada anak

Dapa
dari O
bulan
keterla
riwaya
diobat

Gejala
Aktif
(kenta
air,enc
perada
berwa
kotor
kolest
degen
kecil w
Gangg
(kondu
tidak
kompl
bila
labirin
semisi
Fistula
dari t
telinga
dalam
Bila
supura

Pemer
(teruta
pemer

apabila 1-2 minggu gejala


menetapmiringotomi+pi
pa ventilasi(grommet tube)

OE sirkumskrip
Gejala : nyeri hebat saat
membuka mulut (TMJ),
ggn. Pendengaran bila
furunkel
besar
&
menyumbat liang telinga.

Otitis Media Serosa Kronik


(glue ear)
Terbentuk sekret di telinga
tengah secara bertahap
tanpa rasa nyeri dengan
gejala2 pad atlinga yng
berlangsung lama, lebih
Terapi
:
tergantung sering pada anak2, OMS
keadaan furunkel.
unilateral pada dewasa
Bila
absesaspirasi tanpa
penyebab
yang
mungkin
Ca
secara
steril
u/ jelas
mengeluarkan abses.
nasofaring.
AB
lokal(salep)/
antiseptic
Bila dinding furunkel
tebalinsisipasang
drain untuk mengalirkan
nanah.
Obat
simptomatik
:
analgetik, obat penenang.

audiom
ggn.pe
Pemer
Foto R
resiten
Stadium :
Faktor
1. Oklusi tuba eustachius
OMA
Pemeriksaan
telinga
dgn Terapi
speculum/otoskop : retraksi membrane adeku
timpani, kadang tampak normal atau daya
warna keruh pucat.
rendah
DD/:otitis media serosa ec virus/alergi
buruk.
2. Hiperemis
Pemeriksaan
telinga
dgn Letak
speculum/otoskop :tampak pembuluh OMSK
darah melebar di MT/ seluruh MT Perora
tampak hiperemis+edema.
tensa
3. Supuratif
masih
Pemeriksaan dgn otoskop : MT
(sebag
tampak menonjol (bulging) kea rah
berhub
liang telinga luar
Periksa keadaan umum! Kesan sakit : timpan
tampak sakit berat, nadi&suhu ,
Diagn
nyeri telinga > berat.
Tipe b
Perada
tidak
sentra

Bila tekanan di cavum timpani tidak


berkurang krn nanahiskemia ec
tekanan
kapiler2tromboflebitis
vena2
kecil,
nekrosis
mukosa&submukosa(tampak daerah
yg
lembek&berwarna
kekuningan)RUPTURcegah dgn
melakukan miringotomi!
4. Perforasi
Keterlambatan
pemberian
antibiotika/virulensi
kuman
tinggiruptur MT&nanah mengalir
keluardari telinga tengah ke liang
telinga luar.
Pada
anak
yg
awal

Tipe m
Perfor
menim
berbah
retrou
granul
kolest
sekret
ada/te
masto
kolest

OE difus
Inspeksi : tampak kulit
liang
telinga
hiperemis&edema
berbatas tidak jelas.
Bisa
sekunder
dari
OMSK

gelisahtenang,suhu badan turun,


tertidur nyenyak.
5. Resolusi
Bila MT tetap utuhbs normal lg.
bila perforasisekret<,lalu kering.
Bila daya tahan tubuh baik/virulensi
kuman rendah resolusi terjadi tanpa
pengobatan.
OMAOMSK
bila
perforasi
menetap(sekret
keluar
terus
menerus/hilang timbul)
Sekuele OMAotitis media serosa
bila sekret menetap di cavum timpani
tanpa perforasi.

Gejala : nyeri tekan


tragus, liang telinga
sangat sempit, kadang
KGB
regional
membesar&nyeri tekan,
sekret berbau.
Terapi : membersihkan
liang
telinga,
memasukkan tampon AB
ke liang telinga, kadang
AB sistemik.
Otomikosis
Gejala : rasa gatal&rasa
penuh di telinga, kadang
tanpa keluhan.
Terapi : membersihkan
liang telinga dgn larutan
asam asetat 2% dlm
alkohol, larutan iodium
povidon 5%/ tetes telinga
AB+steroid, anti jamur

Gejala klinis : tergantung stadium+umur.


Bayi&anak kecil:febris 39,5c (supurasi),
gelisah&sukar tidur, tiba2 menjerit waktu
tidur, diare, kejang, memegangi telinga yg
sakit.bila rupture MTotorea, suhu
tubuh,tidur tenang.
Anak(yg sdh bs berbicara):otalgia,demam
tinggi,riwayat batuk pilek sebelumnya.
Anak >besar/dewasa : otalgia,ggn
pendengaran(rasa penuh dlm telinga/rasa
kurang dengar).

Terapi
lama&
cepat
karena
sumbe
nasofa
jaringa
rongga
buruk.
Prinsip
Benig
Jaga te
Malig

Terapi
Medik
Sekret
telinga
bila
telinga
krn be
AB
penisi
a alerg
resiste
terhad
diberik
amphi
Sekret
perfor

bulan.
Bila
ada
Tujuan
infeks
kompl
perbai
kurang
berat,
dulu
operas
mi)

Terapi :tergantung stadium


Oklusi
:membuka
kembali
tuba
eustachius obat tetes hidung HCl
efedrin
0,5%(anak<12th)
atau
1%
th
a.
(>12 /dewasa) dlm larutan fisiologis,
antibiotika(kuman) bukan virus/alergi.

Terapi
Masto
timpan
dgn
merup
dilaku
Bila
retroau
sebelu
Komp
79
Menur
klasifi
Komp

Perf
pers
pen
fasi
Komp

Pre-supurasi : antibiotik(selama 7hr) =


gol. Penisilin/amphisilin terapi awal
penisilin
IMcegah
mastoiditis
b.
terselubung,sekuele ggn pendengaran,
kekambuhan;=
obat
tetes
hidung,
Fist
analgetika.
sup
Supurasi : antibiotika, miringotomi bila
(sen
bulging
c. Komp
Perforasi (sekret> keluar kadang terlihat
Abs
sekret pulsasi) cegah OE : obat cuci
sinu
telinga H2O2 3% selama 3-5 hr+antibiotika
d. Komp
adekuat

Menin
Resolusi : MT berangsur normal, sekret
otitis
hilang, perforasi menutup. Bila tidak

terjadi stadium resolusisekret tetap


mengalir. Biasanya krn edema mukosa
telinga tengahlanjutkan AB sampai 3
minggu.
Bila OMA berlanjut (sekret keluar
>3minggu) OM Supuratif sub akut
Perforasi menetap,sekret tetap keluar 1,52 bulanOMSK
Komplikasi :
Sebelum ada ABabses sub-periosteal
sampai meningitis,abses otak. Setelah ada
AB menjadi komplikasi pada OMSK
SINUSITIS AKUT (BEBERAPA HARI-6 MINGGU)
Penyebab :
Sumbatan ostium : infeksi hidung,obstruksi mekanis,alergi
Infeksi gigi
Berenang/terbang/menyelam
Trauma

SINUSITIS KRO
Sinusitis akut ya

Gejala :
Sakit kepala kronik?nyeri kepala y
saat sore hari, PND, batuk kronik
telinga, gangguan ke paru2(b
meningkat dan sulit diobati)
Apabila mukopus tertelan dapat m
anak.

Predisposisi :
Deviasi septum
Benda asing
Polip/tumor
Rhinitis kronik
Alergi
Polusi udara kotor
Gejala sistemik : demam,lesu
Tanda khas :
Gejala lokal : ingus kental bernanah, hidung tersumbat,
Adanya pus di meatus media(s
nyeri lokal/alih: sesuai letak sinus
frontal) atau di meatus superior(p
Sinus maksiladahi, depan telinga, pipi,kadang nyeri alih ke sphenoid)
gigi&telinga
Curiga sinusitis dentogen apabil
Sinus etmoid : pelipis, nyeri diantara kedua bola mata
mengenai 1 sisi dgn ingus purulen
Sinus frontal :dahi/seluruh kepala nyeri
Gejala lain:
Sakit kepala, hipoosmia/anosmia, halitosis.

Gejala obyektif :
Bengkak

Pemeriksaan fisik rhinoskopi anter

Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan lokalis
CT scan/foto polos posisi
Rinoskopi anterior : mukosa hiperemis, edema, mukopus di meatus maksila&frontal
media/sup
Rinoskopi posterior :PND/sekret yg turun ke tenggorokan
(menyebabkan batuk&sesak pada anak)
Pemeriksaan penunjang
Transiluminasi
Radiologi : CT scan
Nasoendoskopi
Terapi : medikamentosa
Ab golongan penisilin(amoksisilin)/bila resiten dikasih amoksisilin
+as.klavulanat & dekongestan selama 10-14 hari wlwpun gejala sudah
hilang&dekongestansinusitis akut bakterial

Terapi :
Ab yg sesuai dengan kuman neg
oral&topical.
Medikamentosa lain:analgetik,
pencucian rongga hidung dengan N
Irigasi sinus maksila/Proetz displa
Tindakan operatif

POLIP HIDUNG

Anamnesis :
Hidung terasa tersumbat ringan-berat, rhinorre mulai dari jernih-purulen, hiposmia atau anosmia, bersin2,
hidung disertai sakit kepala di daerah frontal.
Bila ada infeksi sekunderpost nasal drip dan rhinorre purulen.
Gejala sekunder : bernafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidu
Gejala saluran nafas bawah : batuk kronik dan mengi terutama pada penderita polip+asma.
Tannyakan riwayat rhinitis alergi, asma, intoleransi terhadap aspirin, alergi obat&makanan
Pemeriksaan fisik:
Hidung :
Inspeksi :deformitas hidungtampak mekar
Rhinoskopi anterior:
Tampak massa berwarna pucat pada meatus medius dan mudah digerakkan.
DD/ : sinusitis, rhinitis alergika
Terapi :
Polipektomi medikamentosaKS topical/sistemik
EPISTAKSIS

(lihat anamnesis perdarah hidung diatas)


Etiologi :
Trauma(menggorek hidung,benturan ringan, bersin/mengeluarkan ingus terlalu kuat, atau trauma lebih he
jatuh/kecelakaan)

Kelainan pembuluh darah(lokal)


Infeksi lokal&SPN:rhinitis, sinusitis atau infeksi spesifik lainnya
Tumor(hemangioma&karsinoma)
Penyakit kardiovaskuler(hipertensi&kelainan pembuluh darah:arteriosklerosis, nefritis kronik, sirosis hepatis,
Kelainan darah(leukemia, trombositopenia, anemia, hemophilia)
Kelainan congenital
Infeksi sistemik :DHF, tifoid fever, influenza, morbili
Perubahan udara/tekanan atmosfir:cuaca sangat dingin,kering, zat2 kimia di tempat industry
Ggn. Hormonal pada wanita hamil/menopause
Tipe perdarahan :
Epitaksis anterior(perdarahan ringan karena trauma ringan, sering berulang, dpt berhenti sendiri)
Epitaksis posterior(perdarahan >hebat dan tidak berhenti sendirihipertensi, arteriosklerosis, penyakit KV la
Prinsip tatalaksana
- Perbaiki KU
- cari sumber perdarahan
- hentikan perdarahan
- cari faktor penyebab
Alat yg digunakan :
Lampu kepala, speculum hidung, alat penghisap

Pemasangan tampon sementara(kapas yg dibasahi adrenalin 1/5000-1/10.000&pantocain/lidocain 2% dimas


rongga hidung dibiarkan selama 10-15 menitmenghentikan perdarahan&<rasa nyeri
Menghentikan perdarahan
Perdarahan anterior
Tekan hidung dari luar 10-15 menit
Bila sumber perdarahan bisa dilihat, sumber perdarahan dikaustik dengan larutan nitras argenti (AgNO 3) se
tsb diberi Ab.
Bila masih berlanjutpasang tampon anterior 2-4 buah disusun teratur dipertahankan 2x24 jm, harus dikel
infeksi hidung.
Selama 2 hr ini lakukan pemeriksaan penunjang u/ cari penyebab epistaksis. Bila perdarahan tetap berlanjut
baru.

Perdarahan posterior
Pemasangan tampon Bellocq selama 2-3 hari+Ab, setelah 2-3 hari harus dicabut karena bisa menyebabkan ko
rinosinusitis, OM, septicemia/TSS
RHINITIS AKUT
Gejala :
Rasa panas, kering, gatal di
hidung, bersin, hidung tersumbat,
ingus encer, demam, nyeri kepala
Mukosa merah dan bengkak

RHINITIS ALERGI
Anamnesis :
Serangan bersin berulang,
keluar ingus(rinore) yang
encer&banyak,
hidung
tersumbat, hidung dan mata

RHINITIS VASOMOTOR
Gejala dominan :hidung tersumbat,
bergantian kanan&kiri, tergantung
pada
posisi
pasien.
Rinore
mukoid/serosa
jarang
disertai
keluhan mata gatal(-), bersin(-)

gatal, kadang disertai dengan Gejala memburuk pada pagi hari


hiperlakrimasi.
waktu bangun tidur oleh karena
perubahan
suhu
ekstrim,udara
Pemeriksaan fisik :
lembab, dsb
Rhinoskopi anterior :
Tampak mukosa edema,
basah, berwarna pucat/livid Dicetuskan oleh rangsangan non
disertai
adanya
sekret spesifik seperti asap/rokok, bau
encer>>>.
menyengat,
parfum,
minuman
Bila gejala persisten : alkohol, makanan pedas, udara
mukosa inferior tampak dingin,pendingin/pemanas ruangan,
hipertrofi.
perubahan kelembaban, perubahan
Gejala spesifik lain pada suhu luar, kelelahan, stress, emosi.
anak : adanya bayangan
gelap di daerah bawah Pemeriksaan rhinoskopi anterior :
mata(stasis vena sekunder Edema mukosa hidung, konka
akibat
obstruksi berwarna
merah
gelap/merah
hidung)allergic
shiner, tua/pucat,
permukaan
konka
anak sering menggosok2 licin/berbenjol2 (hipertrofi), sekret
hidung terbentuk garis mukoid pada rongga hidung sedikit
melintang di dorsum nasi
bagian 1/3 bawahallergic
crease.
Mulut sering terbuka dengan
lengkung
langit2
yang
tinggiggn. Pertumbuhan
gigi anak(facies adenoid).
Dinding posterior faring
tampak
granuler&edema(cobblestone
appearance), dinding lateral
faring menebal.
Lidah
tampak
seperti
gambaran
peta(geographic
tongue)
Pemeriksaan penunjang :
DD/:rhinitis alergi, rhinitis infeksi,
In vitro :
okupasi, hormonal, akibat obat
Hitung
eosinofil
bisa
Normal/
IgE total
In vivo:
Skin prick test

Terapi : Hindari kontak


dengan allergen penyebab.
Medikamentosa
:
antihistamin
golongan
antagonis histamine H1, KS
bila
gejala
terutama
sumbatan hidung, preparat
antikolinergik
topical(mengatasi rinore)

Pemeriksaan lab : dd/ rhinitis alergi


Hitung leukosit : eosinofil
Kadar IgE spesifik
Skin prick test

Terapi :
Hindari faktor pencetus, pengobatan
simptomatis :obat dekongestan oral,
cuci hidung dengan larutan garam
fisiologis

NYERI TENGGOROKAN
FARINGITIS
Akut
Virus
Demam disertai rinore,
mual, nyeri tenggorok,
sulit menelan.
Pada pemeriksaan tampak
faring
dan
tonsil
hiperemis.
Terapi :
Istirahat
dan
minum
cukup.
Kumur dengan air hangat
Analgetik jika perlu dan
tablet hisap.
Bakterial
Nyeri
kepala
hebat,
muntah, kadang disertai
febris, jarang disertai
batuk
Pada pemeriksaan tampak
tonsil membesar, faring
dan tonsil hiperemis, dan

ABSES
PERITONSILAR
Gejala dan tanda :
Tanda&gejala
tonsillitis
akut, odinofagia (nyeri
menelan)
yang
hebat
biasanya pada sisi yg sama
juga
terjadi
otalgia,
mungkin terdapat muntah
(regurgitasi),
mulut
berbau,
banyak
ludah(hipersalivasi), suara
gumam(hot potato voice),
dan
kadang2
sukar
Hiperplastik
Gejala : keluhan tenggorok membuka mulut (trismus),
pembengkakan
kering dan gatal, akhirnya serta
kelenjar
submandibula
batuk bereak.
Perubahan mukosa dinding dengan nyeri tekan(+)
posterior faring, tampak
kelenjar limfa dibawah Pemeriksaan :
mukosa faring dan lateral Kadang sulit memeriksan
seluruh faring ec trismus.
band hiperplasi.
Pada pemeriksaan tampak Palatum mole tampak
dan
mukosa dinding posterior membengkak
menonjol ke depan, dapat
tidak rata, bergranular.
teraba fluktuasi. Uvula
kronik
Faktor predisposisi:
Rhinitis kronik, sinusitis,
iritasi kronik oleh rokok,
minum alkohol, inhalasi
uap
yg
merangsang
mukosa faring, dan debu.
Hidung tersumbatpasien
bernafas
lwt
mulutterjadi faringitis
kronik.

Akut
Tonsilitis Viral
Gejala
men
common cold yg
rasa nyeri tenggoro

Periksa rongga mul


Ditemukan luka ke
palatum dan ton
sangat nyeri yg di
pasien.

Terapi istirahat
Minum cukup
Analgetika&antivir
a gejala berat

Tonsilitis bakterial
Masa inkubasi 2-4 h

Gejala dan tanda :


Nyeri tenggorokan
waktu menelan,
rasa lesu, rasa n
sendi2, tidak nafsu

terdapat
eksudat
di
permukaannya. Beberapa
hari kemudian timbul
petekie pada palatum dan
faring.
KGB anterior membesar,
konsistensi kenyal, nyeri
tekan.
Terapi :
Ab penisilin G banzzatin
50.000 U/kgBB IM single
dose, atau amoksisilin 50
mg/kgBB dosis dibagi
3x/hari selama 10 hari dan
pada dewasa 3x500 mg
selama 6-10 hari atau
eritromisin 4x500 mg/hari.
KS dexametason 8-16mg
IM 1x. pada anak 0,08-0,3
mg/kgBB IM 1x
Analgetika
Kumur
dengan
air
hangat/antiseptic

Terapi lokal dgn kaustik


faring menggunakan zat
kimia
larutan
nitras
argenti/electro cauter.
Simptomatis:obat
kumur/tablet hisap.
Obat
batuk
antitusif/ekspektoran
Atrofi
Sering timbul bersama
rhinitis atrofi.
Gejala dan tanda:
Mengeluh
tenggorokan
kering tebal dan halitosis.
Pada pemeriksaan
mukosa faring
oleh lendir yang
dan bila diangkat
mukosa kering.

tampak
ditutupi
kental,
tampak

bengkak, dan terdorong ke


sisi kontralateral. Tonsil
membengkak, hiperemis,
mungkin banyak detritus,
dan terdorong kearah
tengah, depan, bawah.
Terapi :
Pada
stadium
infiltrasiAb
golongan
penisilin/klindamisin dan
obat simptomatik, juga
perlu kumur dengan air
hangat dan kompres dingin
pada leher.
Absespunksi
daerah
abses,
insisi
keluarin
nanah pada bagian paling
menonjol dan lunak.

Anjurkan pasien untuk


tonsilentomi
sesudah
Terapi :
infeksi tenang (2-3 minggu
Ditujukan untuk rhinitis post drenase abses)
atrofi dan untuk faringitis
Fungal
kronik atrofi ditambah dgn
Keluhan
nyeri obat kumur dan jaga
tenggorok&nyeri menelan kebersihan mulut.
Pada pemeriksaan tampak
plak putih di orofaring dan
mukosa faring hiperemis
Terapi : nystasin 100.000400.000
2x/hari,
analgetika
INDIKASI TONSILEKTOMI

1. Indikasi Absolut
a. Pembengkakan tonsil yang menyebabkan obstruksi saluran nafas, disfagia berat,
gangguan tidur dan komplikasi kardiopulmoner
b. Abseb peritonsil yang tidak membaik dengan pengobatan medis dan drainase
c. Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam

nyeri telinganyer

Terapi :
Antibiotik broad sp
penisilin, eritromisi
Antipiretik&obat
desinfektan

Komplikasi
:
sinusitis, abses pe
abses
par
bronchitis,
miokarditis, arthrit
septicemia akibat
v.juglaris interna (s
Lemierre)
Hipertrofi
tonsilOSAS(tidur
ngorok)

d. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan patologi anatomi

2. Indiaksi Relatif
a. Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per tahun dengan terapi antibiotik adekuat
b. Halitosis akibat tonsillitis kronis yang tidak membaik dengan pemberian terapimedis
c. Tonsilitis kronis berulang pada karier streptokokus yang tidak membaik dengan
pemberian antibiotik -laktamase resisten

Você também pode gostar