Você está na página 1de 9

ABORTUS

ABORTUS
Adalah ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan (< 20 minggu atau berat janin <
500 gram).
Abortus spontan: berlangsung tanpa tindakan.
Abortus provokatus: terjadi dengan sengaja
dilakukan tindakan.
Abortus provokatus medisinalis: bila didasarkan
pada pertimbangan dokter (Sp.OG, Sp.PD, Sp.KJ)
untuk menyelamatkan ibu.
Abortus provokatus kriminalis.

ETIOLOGI

Penyebab Genetik
Sebagian besar abortus spontan disebabkan oleh kelainan
kariotip embrio (kelainan sitogenetik).
Pengelolaan standar: pemeriksaan genetik amniosentesis
pada semua ibu hamil > 35 tahun.
Kelainan/mutasi gen yang bisa menganggu proses
implantasi dan abortus (contoh: myotonic dystrophy).
Abortus berulang oleh penyatuan dari 2 kromosom
abnormal.
Penyebab Anatomik
Defek anatomik uterus abortus berulang, prematuritas,
& malpresentasi janin.
Penyebab terbanyak abortus: septum uterus (40-80%),
uterus bikornis/didelfis/unikornis (10-30%).
Sindroma Asherman gangguan tempat implantasi &
pasokan darah pada permukaan endometrium. Risiko
abortus 25-80%, diagnosis dengan HSG & USG.

Penyebab Autoimun
Terdapat hubungan nyata antara abortus berulang dan
penyakit autoimun , misalnya SLE.
APS (antiphospholipid syndrome) preeklampsia, IUGR, &
prematuritas.
Lepasnya kehamilan pada pasien APS sering terjadi pada
kehamilan > 10 minggu.
Klasifikasi kriteria untuk APS (The International Consensus
Workshop 1998):
Trombosis vaskular
1 episode trombosis arteri, venosa, atau kapilar yang dibuktikan
dengan gambaran Doppler, pencitraan, atau histopatologi
Pada histopatologi, trombosisnya tanpa disertai gambaran inflamasi

Komplikasi kehamilan
3 kejadian abortus dengan sebab tidak jelas, tanpa kelainan
anatomik, genetik, atau hormonal
1 kematian janin di mana gambaran morfologi secara sonografi
normal
1 persalinan prematur dengan gambaran janin normal &
berhubungan dengan preeklampsia berat atau insufisiensi plasenta
yang berat

Kriteria laboratorium
aCL: IgG dan atau IgM dalam kadar yang sedang atau tinggi pada 2
kali atau lebih pemeriksaan dengan jarak 6 minggu
aCL diukur dengan metode ELISA standar

Antibodi fosfolipid/antikoagulan
Pemanjangan tes skrining koagulasi fosfolipid (aPTT, PT, CT)
Kegagalan untuk memperbaiki tes skrining yang memanjang
dengan penambahan plasma platelet normal
Adanya permbaikan nilai tes yang memanjang dengan
penambahan fosfolipit
Singkirkan dulu kelainan pembekuan darah yang lain dan
pemakaian heparin.

Pengelolaan secara umum: pemberian heparin subkutan,


aspirin dosis rendah, prednison, imunoglobulin, atau
kombinasi semuanya.

Penyebab Infeksi
Bakteria: Listeria monositogenes, Klamidia trakomatis,
Ureaplasma urealitikum, Mikoplasma hominis, Bakterial vaginosis.
Virus: CMV, rubella, HSV, HIV, parvovirus.
Parasit: toxoplasma gondii, plasmodium falciparum.
Spirokaeta: treponema pallidum.
Peran infeksi terhadap risiko abortus:
Adanya metabolik toksik, endotoksin, eksotoksin, atau sitokin
berdampak langsung pada janin atau unit fetoplasenta
Infeksi janin kematian atau cacat berat janin
Infeksi plasenta insufisiensi plasenta
Infeksi kronis endometrium dari penyebaran kuman genitalia
bawah menganggu implantasi
Amnionitis
Memacu perubahan genetik & anatomik embrio

Faktor Lingkungan
Akibat paparan obat, bahan kimia atau radiasi gangguan
pertumbuhan janin atau malformasi janin abortus.

Penyebab Hormonal
Diabetes mellitus: kadar HbA1c tinggi pada T1 risiko abortus & malformasi janin
Kadar progesteron yang rendah: pengangkatan korpus luteum sebelum usia 7 minggu
abortus
Defek fase luteal: insufisiensi progesteron
Pengaruh hormonal terhadap imunitas desidua.
Faktor Hematologik
Defek plasentasi & adanya mikrotrombi pada pembuluh darah plasenta abortus plasenta.
Berbagai komponen koagulasi & fibrinolitik memegang peran penting pada implantasi
embrio, invasi trofoblas, & plasentasi.
Pada kehamilan, terjadi hiperkoagulasi karena:

Peningkatan kadar faktor prokoagulan


Penurunan faktor antikoagulan
Penurunan aktivitas fibrinolitik.

Peningkatan produksi tromboksan & penurunan produksi prostasiklin memacu


vasospasme & agregasi trombosit mikrotrombi & nekrosis plasneta.
Defisiensi faktor XII (Hageman) trombosis sistematik ataupun plasenter abortus
berulang.
Hiperhomosisteinemi trombosis & penyakit vaskular dini abortus berulang.

Kongenital: gen pembawa diturunkan secara autosom resesif.


Akuisita: defisiensi folat.

Faktor Hematologik
Defek plasentasi & adanya mikrotrombi pada pembuluh darah
plasenta abortus plasenta.
Berbagai komponen koagulasi & fibrinolitik memegang peran
penting pada implantasi embrio, invasi trofoblas, & plasentasi.
Pada kehamilan, terjadi hiperkoagulasi karena:
Peningkatan kadar faktor prokoagulan
Penurunan faktor antikoagulan
Penurunan aktivitas fibrinolitik.

Peningkatan produksi tromboksan & penurunan produksi


prostasiklin memacu vasospasme & agregasi trombosit
mikrotrombi & nekrosis plasneta.
Defisiensi faktor XII (Hageman) trombosis sistematik
ataupun plasenter abortus berulang.
Hiperhomosisteinemi trombosis & penyakit vaskular dini
abortus berulang.
Kongenital: gen pembawa diturunkan secara autosom resesif.
Akuisita: defisiensi folat.

Você também pode gostar