Você está na página 1de 24

ALINEMEN VERTIKAL

Adnan Hariadi

Pembahasan
1. Kelandaian
i. Karakteristik

kendaraan pada
kelandaian
ii. Kelandaian
maksimum
iii. Kelandaian minimum
iv. Panjang kritis suatu
kelandaian
v. Lajur pendakian pada
kelandaian khusus
berdasarkan TPGJAK
(1997)

2. Lengkung vertikal
i.

Lengkung vertikal cembung


a. Panjang L berdasarkan Jh
b. Panjang L berdasarkan JD

i.

Lengkung vertikal cekung

ii.

Panjang untuk kenyamanan

1i. Karakteristik kendaraan pada kelandaian

Hampir seluruh kendaraan penumpang dapat

berjalan dengan baik pada kelandaian 7-8%


tanpa ada perbedaan dibandingkan pada
bagian datar
Pada truk kelandaian akan lebih besar
pengaruhnya
Sumber : TPGJAK

1.ii Kelandaian maksimum


Didasarkan pada kecepatan truk yang

bermuatan penuh mampu bergerak dengan


kecepatan tidak kurang dari separuh
kecepatan semula tanpa harus menggunakan
gigi rendah
Sumber : TPGJAK

1.iii Kelandaian minimum


Dua tinjauan dalam menentukan landai
minimum
1. Kepentingan lalu lintas, yang idela 0 %
2. Kepentingan drainase, yang idel jalan berlandai
Sehingga dalam perencanaan menggunakan
. Landai datar, untuk jalan diatas timbunan
tanpa kerb
. Landai 0,15%, untuk jalan diatas timbunan ,
medan datar dengan kerb.
. Landai 0,3-0,5 % , untuk jalan pada daerah
galian dengan kerb

1.iv Panjang kritis suatu kelandaian


Panjang kritis ini diperlukan sebagai batasan
panjang kelandaian maksimum agar
pengurang kecepatan kendaraan tidak lebih
dari separuh VR
Sumber:TPGJAK

1.v Lajur pendakian


Lajur pendakian dimaksudkan untuk

menampung truk-truk yang bermuatan berat


atau kendaraan lain yang yang berjalan lebih
lambat, agar kendaraan lain dapat mendahului
tanpa pindah lajur
Lajur pendakian harus disediakan pada ruas
jalan yang besar, menerus, dan volume lalu
lintasnya padat
Disediakan pada jalan arteri atau kolektor
Disediakan apabila panjang kritis terlampaui,
jalan memiliki VLHR 15.000 SMP/ hari, dan
presentase truk 15 %

1.v Lajur pendakian


Disediakan apabila panjang kritis terlampaui,

jalan memiliki VLHR 15.000 SMP/ hari, dan


presentase truk 15 %
Lebar lajur pendakian sama dengan lebar lajur
rencana
Lajur pendakian dimulai 30 meter dari awal
perubahan kelandaian dengan serongan 45
meter dan berakhir 50 meter sesudah puncak
kelandaian dengan serongan sepanjang 45
meter
Jarak minimum antara 2 lajur pendakian adalah
1,5 km

2.Lengkung vertikal
Lengkung vertikal direncakan untuk
merubah secara bertahap perubahan dari
dua macam kelandaian arah memanjang
jalan pada setiap lokasi yang diperlukan

Rumus yang digunakan


Keterangan
= jarak dari titikP ke titik yang

ditinjau pada Sta, (Sta)


= perbedaan elevasi antara titik P

dan titik yang ditinjau pada Sta, (m)


L = panjang lengkung vertikal

parabola, yang merupakan jarak


proyeksi dari titik A dan titik Q, (Sta)
g1 = kelandaian tangen dari titik P,

(%)
g2 = kelandaian tangen dari titik Q ,

(%)
A= ( g1 g2 ) = perbedaan aljabar

untuk kelandaian, ( %)
kelandaian menaik +
kelandaian menurun -

2.1 Lengkung vertikal


cembung
Berdasarkan Bina Marga (1997)
Untuk jarak
pandang

H1 (m) tinggi
mata

H2(m) tinggi
obyek

Henti (Jh)

1,05

0,15

Mendahului (Jd)

1,05

1,05

Panjang L berdasarkan Jh
Jh L , maka :
Jh L , maka :

Panjang jalan berdasarkan Jd


Jd L, maka :
Jd L, maka :

2.1 Lengkung vertikal


cengkung
Ada 4 kriteria sebagai pertimbangan yang
dapat digunakan, yaitu :
Jarak sinar lampu besar dari kendaraan
Dengan tinggi lampu besar kendaraan : 0,60

m
Sudut penyebaran 1 derajat
Kenyaman pegemudi
Ketentuan drainase
Penampilan secara umum

Jh L, maka :
Jh L,maka :

2.3 Panjang untuk


kenyamanan

Contoh soal

Você também pode gostar