Você está na página 1de 11

ANALISA DATA

PNEUMONIA

No.
1

DATA
DO:
- Nadi : 67 X /i
- Respirasi : 25X /i

ETIOLOGI
Adanya gangguan
pengiriman oksigen d/d
infeksi.

MASALAH
Gangguan pertukaran
gas.

DS:
- Pasien mengeluh sulit
bernapas, dan nyeri
dada, sesak napas.
2

DO:
Peningkatan produksi
- Perubahan kedalaman / sekret/sputum kental.
kecepatan pernapasan
- Bunyi nafas tidak
normal, mis : mengi,
ronkhi
- Batuk, dan atau tanpa
produksi sputum.

Bersihan jalan nafas


tidak efektif.

DS:
- Pasien mengeluh sulit
bernafas.
3

DO:
- Penurunan berat badan
- Kehilangan massa,
tonus otot buruk
- Malaise
- Suhu tubuh > 39C
DS:
- Pasien mengatakan
kurang nafsu makan
(Anoreksia)
- Pasien mengatakan
demam,mual &
muntah

Tidak nafsu makan


karena rasa mual,
muntah,dan demam.

Gangguan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh.

NURSING CARE PLAN PNEUMONIA


No.
1

Diagnosa
Tujuan
Keperawatan
Gangguan
Pertukaran gas
pertukaran gas b/d kembali normal
gangguan
pengiriman oksigen Kriteria hasil:
d/d infeksi, resiko
- Pasien dapat
tinggi terhadap
bernafas
penyebaran b/d
dengan normal
ketidakseimbangan - Nyeri dada
pertahanan.
berkurang
- Nadi: 100x
DS:
/menit
- Pasien
- Respirasi: 12mengeluh sulit
20x /menit
bernafas
- Pasien
mengeluh
nyeri dada

Intervensi
1.
2.

3.

4.

DO:
- Nadi : 67x
/menit
- Respirasi : 25x
/menit.

Bersihan jalan
nafas tidak efektif
b/d peningkatan
produksi sekret
kental.
DS:
- Pasien
mengeluh sulit
bernafas
DO:
- Perubahan
kedalaman /
kecepatan

Bersihan jalan
nafas optimal

1.

Kriteria hasil :
- Pasien dapat
bernafas
2.
normal
- Mempertahank
an jalan nafas
pasien dengan
bunyi jalan
3.
nafas bersih
dan jelas
4.
- Menunjukan
perilaku untuk

Kaji frekuensi
kedalaman
bernafas
Pertahankan
istirahat tidur,
dorong
menggunakan
teknik relaksasi
dan aktifitas
senggang
Tinggikan
kepala dan sering
mengubah posisi
nafas dalam dan
batuk efektif
Observasi
penyimpangan
kondisi, catat
hipotensi
banyaknya sputum
merah mudah
berdarah, pucat
dan sianosis,
perubahan tingkat
kesadaran,
dispnea, gelisah.
Kaji
pengembangan
dinding dada,
auskultasi bunyi
paru dikedua paru
Perhatikan batuk
yang berlebihan
meningkatnya
dispnea, adanya
sekret
Instruksikan klien
untuk batuk efektif
Motivasi untuk
minum sesuai
kemampuan klien.

Rasional
1.

Manifestasi
distress pernafasan
tergantung pd
indikasi derajat
keterlibatan paru
dan status
kesehatan
2.
Mencegah
terlalu lelah dan
menurunkan
kebuthan oksigen
untuk
mempermudahkan
perbaikan infeksi
3.
Meningkatkan
inspirasi maksimal,
meningkatkan
pengeluaran sekret
untuk
memperbaiki
ventilasi
4.
Syok dan
edema paru adalah
penyebab utama
kematian pd
pneumonia.
1.
Meningkatkan
inspirasi secara
maksimal, agar
mengetahui
kesamaan kedua
paru dalam
bernafas
2.
Tindakan
meningkatkan
pengeluaran sekret,
dan nafas besih
3.
Tindakan
meningkatkan
pengeluaran
sputum

Implementasi
1.

Mengkaji
kedalaman
frekuensi nafas
pasien
2.
Membuat
pasien rileks
dalam posisi
tidur
3.
Atur
posisi pasien
dengan posisi
semifowler
pasien batuk
efekitf
4.
Lakukan
observasi dan
pemeriksaan
sputum

1.

Mengkaji
adanya
pengembanagn
dinding dada,
dan
ditemukannya
bunyi ronkhi
2.
Mengkaji
adanya
dispnea,
sputum, dan
ditemukan
adanya sputum
dan dispnea
3.
Membantu

pernafasan
Bunyi nafas
tidak normal,
mis: Mengi,
ronkhi
Batuk, dengan
atau tanpa
produksi
sputum

Gangguan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
b/d produksi
sputum.
DS:
- Pasien
mengatakan
tidak nafsu
makan
DO:
- Penurunan
berat badan
- Kehilangan
massa otot,
tonus otot
buruk
- Malaise

memperbaiki
bersihan jalan
nafas, mis:
Batuk efektif
dan
mengeluarkan
sekret.

4.

Tindakan
menambah cairan
tubuh yang hilang.
4.

Peningaktan nutrisi 1.
Kaji
1.
Tindakan
1.
yang adekuat
kebiasaan diet,
pencegahan diet,
masukan makanan
meningkatkan
Kriteria hasil:
saat ini. Catat
masukan makanan
- Menunjukan
derajat kesulitan
untuk
peningkatan
makan, evaluasi
meningkatkan
2.
berat badan
berat badan dan
berat badan yang
kembali normal
ukuran tubuh
adekuat
- Menunjukan
2.
Auskultasi
2.
Manifestasi
perilaku /
bunyi usus
bunyi usus untuk
perubahan pola 3.
Berikan
menunjukan
3.
hidup untuk
makan porsi kecil
penurunan
meningkatkan
tapi sering.
ventilasi dan
dan
konstipasi
mempertahana
komplikasi yang
kan berat yang
berhubungan
tepat.
dengan
pemasukan cairan,
pilihan tekanan
buruk, penurunan
aktifitas dan
hipoksemia
3.
Untuk
memenuhi
kebutuhan nutrisi.

pasien batuk
efektif, dan
mengeluarkan
sputum
Memberik
an pasien
banyak minum,
dan
pengeluaran
sputum.
Mengkaji
barat badan
klien dan berat
badan klien
menurun
Mengausk
ultasi bunyi
usus dan
ditemukan
kontipasi
Memberik
an porsi kecil
(Beberapa
sendok /hari)
tapi sering.

CATATAN PERKEMBANGAN PNEUMONIA

No.

Hari / tgl / jam

Diagnosa
keperawatan
Gangguan
pertukaran gas

Catatan
perkembangan
S : Klien sudah
dapat bernafas
normal tanpa
dispnea
O : Ansietas tidak
dirasakan
A : Gangguan
pertukaran telah
teratasi
S : Klien sudah
dapat
membatukan
sputum dalam
dada
O : Bunyi nafas
tidak terdengar
lagi
A : Gangguan
bersihan jalan
nafas sudah
teratasi

Senin / 13
Februari, 2009
08.00 WIB

Selasa / 14
Februari, 2009
15.00 WIB

Bersihan jalan
nafas tidak efektif

Rabu / 15
Februari, 2009
08.00 WIB

Gangguan nutrisi S : nutrisi teleh


kurang dari
terpenuhi
kebutuhan tubuh
O : nafsu makan
b/d rasa
kembali normal
mual,anoreksia,dan A : tidak ada
peningkatan suhu
demam, suhu
tubuh >39C
tubuh normal=
37,5C dan rasa
mual & muntah
tidak dirasakan
lagi

Paraf

NURSING CARE PLAN ASMA BRONKHIAL

No.
1

Diagnosa
Keperawatan
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
b/d akumulasi
mukus

Tujuan

Intervensi

Rasional

Jalan nafas kembali 1. Auskultasi bunyi 1. Beberapa derajat


efektif
nafas, catat
spasme bronkus
adanya bunyi
terjadi dengan
Kriteria hasil :
nafas(Wheezig)
obstruksi jalan
- Sesak berkurang 2. Kaji frekuensi
nafas, bunyi nafas
DS :
- Batuk berkurang
pernafasan catat
redup dengan
- Pasien
- Klien dapat
rasio inspirasi
ekspirasi, mengi,
mengatakan
mengeluarkan
dan ekspirasi
tak ada bunyi nafas
tidak dapat
sputum
3. Berikan air hangat 2. Takipnea biasanya
mengeluarkan
- Tidak ada
4. Ajarkan pasien
ada pada derajat
sputum
wheezing
batuk efektif
dan dapat
ditemukan pada
DO :
penerimaan selama
- Sesak nafas
stres, adanay
- Mengi/Weezing
infeksi akut,
- Nafas 28x /i
pernafasan dapat
- Nafas tidak
melambat dan
efektif
frekuensi ekspirasi
- Nadi 120x /i
memanjang
dibandingkan
- Suhu tubuh 38C
inspirasi
- Mukosa bibir
3. Penggunaan cairan
kering
hangat dapat
menurunkan
spasme bronkus
4. Batuk efektif agar
pasien dapat
mengeluarkan
sputum.
Tidak efektifnya
Pola nafas kembali 1. Kaji frekuensi
1. Ekspansi dada
pola nafas b/d
efektif
kedalaman
terbatas yang
penurunan ekspansi
pernafasan dan
berhubungan
paru
Kriteria hasil :
ekspansi dada
dengan atelektasis
- Pola nafas efektif, 2. Auskultasi bunyi
dan atau nyeri
DS :
bunyi nafas
nafas dan catat
dada
- Pasien
normal/ bersih,
adanya bunyi
2. Ronkhi dan
mengatakan
TTV dalam batas
nafas seperti
wheezing
sesak nafas
normal, batuk
krekeis,
menyertai

Implementasi
1. Mengauskultasi
bunyi nafas
pasien ditemukan
bunyi wheezing
2. Mengkaji
frekuensi
pernafasan
pasien
3. Memberikan
pasien air hangat
agar sputum
lebih mudah
dikeluarkan
4. Mengajarkan
pasien batuk
efektif dengan
posisi duduk
semifowler.

1. Mengkaji
frekuensi
pernafasan
pasien dan pasien
merasa nyeri saat
bernafas
2. Mengauskultasi
bunyi nafas dan
ditemukan bunyi

karena alergi
terhadap cuaca
dingin
DO :
- Sesak nafas
- Mengi
- Nafas tidak
efektif
- Nafas 10x /i
- Mukosa bibir
keringEkspansi
paru
mengembang
3

Gangguan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
b/d intake yang
tidak adekuat
DS :
- Pasien
mengatakan
tidak nafsu
makan
DO :
- Mukosa bibir
kering
- Nafsu
makan(-)
- Kulit sianosis

berkurang,
ekspansi paru
mengembang.

Kebutuhan nutrisi
dapat terpenuhi
Kriteria hasil :
- Keadaan umum
baik, mukosa
bibir lembab,
nafsu makan
baik, tektur
kulit baik, klien
menghabiskan
porsi makan
yang
disesuaikan,
bising usus 612 x /i. Berat
badan dalam
batas normal.

wheezing
obstruksi jalan
3. Tinggikan kepala
nafas / kegagalan
dan bantu
nafas
mengubah posisi 3. Duduk tinggi
4. Obsrvasi pola
memungkinkan
batuk karakter
ekspansi paru dan
sekret.
memudahakan
pernafasan
4. Kongesti alveolar.

1.

2.

3.

4.

5.

wheezing
3. Mengatur posisi
pasien dalam
posisi semifowler
4. Mengamati pola
nafas pasien dan
melakukan
pemeriksaan
sputum pasien,
ditemukan
sputum pasien
yang berwarna
kuning
kehijauan.
Kaji status 1.
Menentukan 1. Mengkaji dan
nutrisi klien
dan membantu
melakukan
( tekstur kulit,
dalam intervensi
pemeriksaan
rambut,
selanjutnya
head to toe pada
konjungtiva ) 2.
Peningkatan
pasien yang b/d
Jelaskan
pengetahuan klien
nutrisi ,
pada klien
dapat maenaikan
ditemukan
tentang
partisipasi bagi
konjungtiva
pentingnya
kloen dalam
pasien yang
nutrisi bagi
asuhan
berwarna pucat,
tubuh
keperawatan
rambut yang
Timbang
3.
Penurunan
agak kecoklatan
berat badan
berat badan yang
dan bertekstur
dan tinggi
signifikan
kasar
badan
merupakan
2. Menjelaskan
Anjurkan
indikator
bahwa nutrisi
klien minum
kurangnya nutrisi
penting bagi
air hangat saat 4.
Air hangat
klien,
makan
dapat mengurangi 3. Memeriksa berat
Anjurkan
mual
badan pasien
klien makan
5.
Memenuhi
serta tinggi
sedikit
kebutuhan nutrisi
badanya, nutrisi
sedikit tapi
klien.
pasien berkurang
sering.
karena berat
badanya
menurun
4. Memberikan
banyak air
hangat dengan
meminumkan
kepada pasien,
sputum lancar

dikeluarkan
5. Pasien diberikan
makanan porsi
kecil tapi sering
guna memberi
nutrisi yang
cukup.

ANALISA DATA ASMA BRONKHIAL

No.
1

DATA
DO :
- Sesak nafas
- Nadi 28x /i
- Nafas tidak efektif
- Nadi 120x /i
- Suhu 38C

ETIOLOGI
Adanya akumulasi sputum

MASALAH
Bersihan jalan nafas tidak
efektif

Penurunan ekspansi paru

Pola nafas tidak efektif

Intake yang tidak adekuat

Gangguan nutrisi yang


kurang dari kebutuhan
tubuh

DS :
- Pasien mengatakan
tidak dapat
mengeluarkan
sputum.
2

DO :
- Seask nafas
- Nafas tidak efektif
DS :
- Pasien mengatakn
sulit untuk
bernafas.

DO :
- Mukosa bibir
kering
- Nafsu makan
berkurang
- Porsi tidak sesuai
dengan kebutuhan

CATATAN PERKEMBANGAN
ASMA BRONKHIAL

No.

Hari / tgl / jam

Senin / 12 Januari,
2009
08.00 WIB

Selasa / 30 Januari,
2009
13.00 WIB

Rabu / 31 Januari,
2009
08.00 WIB

Diagnosa
keperawatan
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
b/d produksi
sputum.

Catatan
perkembangan
S : Klien sudah
dapat
membatukkan
dahak dalam
dada
O : Paru bersih pada
auskultasi
A : Gangguan
bersihan jalan
nafas sudah
teratasi
P : Pengobatan
dihentikan
Pola nafas tidak
S : Klien sudah
efektif
dapat bernafas
b/d dispnea bunyi
normal / teratur
wheezing
O : Tidak terdengar
bunyi wheezing
(mengi)
A : Dispnea tidak
terjadi
P : Pengobatan
dihentikan
Perubahan nutrisi
S : Klien sudah
kurang dari
dapat makan
kebutuhan
dengan teratur
b/d tidak ada nafsu O : Saluran
makan, mual dan
pencernaan tidak
muntah
berlendir
A : Tidak ada mual
dan muntah lagi
P : Pengobatan
dihentikan

Paraf

ASUHAN KEPERAWATAN
ASMA BRONKIALE
MK GANGGUAN SISTEM RESPIRASI

BY KELOMPOK 4:
DEWI LASMINI
DIAN FRANSISCA
HEMA SASRI
ISTANTO
JULIA NINGSIH
LIA FEBRIYANTI
LINDA ANOLIT CORBA
MARTINAH
NUR AHDAYANI
RAHMAT HIDAYAT
RISTY JULIANTI
SUSILAWATI
WINDA OKTALINA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2008-2009

ASUHAN KEPERAWATAN
PNEUMONIA
MK GANGGUAN SISTEM RESPIRASI

BY KELOMPOK 4:
DEWI LASMINI
DIAN FRANSISCA
HEMA SASRI
ISTANTO
JULIA NINGSIH
LIA FEBRIYANTI
LINDA ANOLIT CORBA
MARTINAH
RAHMAT HIDAYAT
NUR AHDAYANI
RISTY JULIANTI
SUSILAWATI
WINDA OKTALINA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2008-2009

Você também pode gostar