Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dosen Pengajar
Dr. M.Taufik Ekaprasada
Email: ekaprasada@yahoo.co.id
10/13/15
STIFARM
Alkohol
Alkohol sangat erat hubungannya dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya:
- alkohol (etanol) untuk sterilisasi
- metanol komponen utama spritus
Alkohol suatu kelompok senyawa organik yang
mempunyai gugus OH.
Gugus fungsi -OH dalam alkohol disebut dengan
hidroksil, dengan rumus
R-OH, dimana
R=alkil.
Apakah perbedaan hidroksil ini dengan ion
hidroksida ?
Alkohol
Penamaan IUPAC dan nama umum.
IUPAC:
Gantikan akhiran -a pada nama
alkana dengan -ol, beri penomoran
posisi -OH
Rantai induk adalah rantai yang
terpanjang yang mengandung karbon
yang mengikat hidroksil.
Alkohol
Hidroksil diberikan untuk nomor
posisi paling rendah.
Alkohol yang mengandung 2, 3,
dan 4 pada substituen OH diberi
nama diol, triol, and tetrol
Alkohol
Nama Umum:
Nama gugus alkil diikuti kata alkohol.
1C = metil alkohol ; CH3OH
2C = etil alkohol ; CH3-CH2-OH
3C = propil alkohol ; CH3-CH2-CH2-OH
Struktur Alkohol : R - OH
R-CH2-OH (R)2CH-OH (R)3C-OH
Primer
sekunder
tersier
Fenol adalah senyawa yang mempuyai gugus OH pada
cincin aromatik.
Kresol adalah nama umum dari isomer o, m, dan p
metilfenol.
Sifat-sifat alkohol
Seperti air, alkohol mampu membentuk ikatan
hidrogen antar molekulnya.
Ini berarti alkohol mendidih pada temperatur
yang lebih tinggi dari alkana.
Alkohol yang mempunyai karbon 1-3 larut dalam
air dalam semua perbandingan.
Lebih dari 3 karbon biasanya kurang larut dalam
air karena rantai karbon panjang bersifat lebih
nonpolar.
Sifat-sifat alkohol :
TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C
yang sama (etanol = 78oC, etena = -88,6oC)
Umumnya membentuk ikatan hidrogen
O - H--------------------O - H
R
R
Berat jenis alkohol > BJ alkena
Alkohol rantai pendek (metanol, etanol, propanol)
larut sempurna dalam air (=polar)
Alkohol rantai panjang (butanol, pentanol,
heksanol dst. sukar larut dalam air.
Sifat-sifat alkohol
Banyak alkohol alifatik digunakan di
dalam laboratorium dan industri.
Isopropil alkohol (2-propanol)
digunakan sebagai antiseptik, bahan
dasar parfum, kream, lotion dan
kosmetik lainnya.
Etilen glikol (1,2-etanadiol) biasa
dijual sebagai antibeku (antifreeze).
Sifat-sifat alkohol
Gliserol (1,2,3-propanatriol)
digunakan sebagai zat pembasah
dalam kosmetik, makanan, obatobatan, juga suatu komponen
lemak.
Etil alkohol (etanol) digunakan
dalam minuman keras dan sebagai
pelarut organik dalam industri.
Sifat-sifat alkohol
Alkohol denaturasi- yaitu alkohol
Alkohol 4C
OH
CH3 CH2 CH2 CH2
1-butanol
OH
CH3 CH2 CH CH3
2-butanol
OH
CH3 CH CH2
CH3
1-isobutanol,
2-metil-1-propanol
OH
CH3 C
CH3
CH3
2-isobutanol,
2-metil-2-propanol
Reaksi-reaksi Alkohol
1. Dehidrasi Alkohol (pelepasan molekul air)
Dehidrasi alkohol dengan asam sulfat menghasilkan alkena
Contoh: CH3CH2OH H2SO4 CH2=CH2 + H2O
etanol
etena
2. Oksidasi Alkohol akan menghasilkan senyawa karbonil
-Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehid
R-CH2-OH + [O] R-CH=O (aldehid)
- oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton
R-CH- OH + [O]
R-C=O
R
R
- alkohol tersier tak dapat dioksidasi
PEMBUATAN ALKOHOL :
Etanol dibuat melalui fermentasi disakarida (gula tebu)
C12H22O11 + H2O ragi
4 CH3-CH2-OH + 4 CO2
Reaksi CO dengan gas H2 pada p,t tinggi
CO + 2H2 ZnO-Cr2O3 CH3OH
400 C, 150 atm
Reaksi Reagen Grignard (RMgX) dengan:
- keton menghasilkan alkohol tersier
- aldehid menghasilkan alk. Sekunder
- formaldehid menghasilkan alkohol primer
Eter
Suatu senyawa organik dimana oksigen diikat pada 2 gugus
Eter
Dietil eter suatu nama eter yang biasanya
disebut dengan eter
Bersifat anestetik
Sangat mudah terbakar dan dapat
menyebabkan rasa muak.
Kelarutan dalam air sedang
ETER
Sifat fisika eter :
Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada suhu
kamar dan TD nya naik dengan penambahan unsur
C.
Eter rantai C pendek mudah larut dalam air, eter
dengan rantai panjang sulit larut dalam air dan larut
dalam pelarut organik.
Mudah terbakar
Unsur C yang sama TD eter > TD alkana dan < TD
alkohol (metil n-pentil eter 100 oC, n-heptana 98oC,
heksil alkohol 157oC).
Eter 4C
H3C
CH CH3
CH3
CH3 CH2O
CH2 CH3
dietil eter