Você está na página 1de 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laju Reaksi
Di dalam suatu reaksi kimia, zat pereaksi akan bereaksi membentuk zat produk
reaksi, sehingga jumlah zat pereaksi akan berkurang sedangkan jumlah zat produk
reaksinya akan bertambah. Untuk menentukan besarnya pengurangan zat pereaksi
atau pertambahan zat produk reaksi, digunakan parameter laju reaksi. Jadi, secara
umum, konsep laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya konsentrasi pereaksi atau
bertambahnya konsentrasi produk reaksi dalam satuan waktu. Jadi, laju reaksi
dirumuskan sebagai berikut:
Laju reaksi =

Peruba h an konsentrasi pereaksi/ produk reaksi


Periode waktu reaksi

Apabila suatu persamaan reaksi:


X

Sewaktu reaksi berlangsung, terjadi pengurangan konsentrasi pereaksi X dan


peningkatan konsentrasi produk pereaksi Y. Perubahan konsentrasi X yakni [X]
akan memiliki nilai negatif. Agar laju reaksi pereaksi X, yakni v x memiliki nilai
positif, maka vx didefinisikan sebagai :
Laju reaksi pereaksi X : vx = -

[ X ]
t

Sementara perubahan konsentrasi Y, yakni [Y] akan memiliki nilai positif


sehingga laju reaksi produk reaksi Y, yakni vY didefinisikan sebagai:
Laju reaksi produk reaksi Y : vY = Keterangan:
v = laju reaksi (mol L-1 detik -1)
[X] = perubahan konsentrasi molar pereaksi
[Y] = perubahan konsentrasi molar produk
t = perubahan waktu reaksi
(Handayani, 2011)

[ Y ]
t

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi


Ada beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain

1. Waktu
Semakin lama waktu reaksi, maka reaksi yang terjadi akan semakin
mendekati sempurna karena waktu kontak antara zat-zat tersebut akan
semakin lama. Tetapi perlu diperhatikan bahwa waktu reaksi yang berlebih
dapat menyebabkan reaksi yang berlanjut ke reaksi yang tidak diingirkan,
sehingga perlu dicari waktu reaksi optimumnya.

2. Temperatur
Hubungan antara temperatur dan kecepatan reaksi dinyatakan oleh persamaan
Arrhenius sebagai berikut:
k = ko . e-E/RT
dengan :
k = tetapan laju reaksi
ko= faktor frekuensi
E = energi aktivasi
R = tetapan gas = 8,314 Joule/mol.K = 1,987 kal/mol.K
Untuk setiap kenaikkan temperatur akan memberikan kenaikan harga k.
Semakin besar harga k, maka kecepatan reaksi akan semakin besar pula.
3. Komposisi dan konsentrasi

Komposisi suatu bahan sangat berpengaruh terhadap kecepatan reaksi, selain


itu adanya zat inert juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Suatu reaksi

biasanya dapat berubah menjadi produk dengan cepat apabila direaksikan


dengan konsentrasi yang tinggi, tetapi itu tidak berlaku pada semua reaksi.
Sehingga perlu dicari perbandingan yang baik yang nantinya didapatkan
konversi produk yang sangat tinggi.
4. Pengadukan

Pengadukan akan membantu mempercepat terjadinya reaksi karena dengan


pengadukan akan memperbesar frekuensi tumbukan dan harga konstanta
kecepatan reaksi akan semakin besar pula. Pengadukan yang sempurna akan
memperbesar kemungkinan tumbukan antara zat-zat pereaksi, sehingga reaksi
akan berlangsung dengan baik. Hal ini dinyatakan dengan persamaan
Arrhenius :
k = ko . e-E/RT
dengan : ko = faktor frekuensi
(Dewati, 2011)

2.3

Reaktor Batch dan Teori Kinetika Reaksi


Peralatan dimana reaksi homogen yang berpengaruh dapat menjadi salah satu

dari tiga umum jenis : batch, steady state flow, dan unsteady state flow atau
semibatch reaktor. Reaktor batch membutuhkan sedikit peralatan pendukung, oleh
karena itu ideal untuk skala kecil studi eksperimental pada kinetika reaksi. Industri
juga menggunakannya ketika bahan yang diperlakukan relatif kecil. Titik awal untuk
semua

desain

adalah

neraca

massa

yang

diungkapkan

untuk

setiap

reaktan (atau produk). Persamaannya adalah sebagai berikut :


Laju reaktan yang masuk reaktor = Laju reaktan keluar + Laju yang hilang karena
akumulasi + Laju akumulasi reaktan

Pada reaktor batch laju reaktan yang masuk dan laju reaktan yang keluar
adalah nol, sedangkan laju reaktan yang hilang karena reaksi adalah (-rA)V. Maka
laju akumulasi reaktan :
-NAO

dX
dt
Maka, neraca massa pada reaktor batch adalah :
rA

(2.2)

dN AO dX
V dt

(2.3)

Waktu tinggal dalam reaktor batch dapat diperoleh dari persamaan (2.3) :
dt N A0

dX
rA V

(2.4)

Persamaan (2.4) diubah ke persamaan waktu kemudian dilakukan integrasi, maka


menghasilkan :
X

t N A0
0

dX
rA V
(2.5)

Jika densitas konstan, maka diperoleh :


X

A
dC A
dX
t C A0

rA
rA
0
C A0

(2.6)
(Levenspiel, 1999)

2.4

Orde Reaksi
Orde dan molekularitas merupakan dua pengertian yang berbeda. Bentuk

persamaan laju reaksi yang lebih umum adalah : Laju = k[A] x[B]y[C]z... dan
seterusnya dan orde reaksi keseluruhan merupakan jumlah semua pangkat yang
terdapat dalam persamaan laju reaksi, orde reaksi total : x + y + z + .... dan
seterusnya. Orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi dalam bentuk diferensial.

Secara teoritis orde reaksi merupakan bilangan bulat kecil, namun dalam beberapa
hal pecahan atau nol. Pada umumnya orde reaksi terhadap suatu zat tertentu tidak
sama dengan koefisien dalam persamaan stoikiometri reaksi.
1. Reaksi Orde Nol
Suatu reaksi disebut orde ke nol terhadap suatu pereaksi jika laju reaksi tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi tersebut. Jika [A] adalah konsentrasi dan [A]0
adalah konsentrasi pada saat t = 0, maka
d [ A]
=k
dt

dan hasil integral [A]0 [A] = k.t

2. Reaksi Orde Satu


Suatu reaski orde satu dapat dinyatakan dengan,
d [ A]
dt

= k[A]

Hasil integral untuk memperoleh hubungan antara konsentrasi pereaksi terhadap


waktu :
[ A ]0
ln [ A] =k . t

3. Reaksi Orde Dua


Suatu reaski orde dua dapat dinyatakan dengan,
d [ A ]
=k [ A]2
dt
(Prayitno, 2012)

Você também pode gostar

  • Chapter II
    Chapter II
    Documento15 páginas
    Chapter II
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento7 páginas
    Bab Ii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Chapter I
    Chapter I
    Documento4 páginas
    Chapter I
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Documento7 páginas
    Bab Iii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Documento4 páginas
    Bab Iii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento5 páginas
    Bab Ii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento5 páginas
    Bab Ii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento5 páginas
    Bab Ii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Documento3 páginas
    Bab Iv
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento2 páginas
    Bab I
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Documento2 páginas
    Bab Iv
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Documento3 páginas
    Bab Iii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento3 páginas
    Bab Ii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab II
    Bab II
    Documento5 páginas
    Bab II
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Documento3 páginas
    Bab Iv
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento2 páginas
    Bab I
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento2 páginas
    Bab I
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Documento4 páginas
    Bab Iii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento2 páginas
    Bab I
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab II
    Bab II
    Documento5 páginas
    Bab II
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Kesetimbangan Fasa
    Kesetimbangan Fasa
    Documento31 páginas
    Kesetimbangan Fasa
    Diah
    Ainda não há avaliações
  • Bab III
    Bab III
    Documento7 páginas
    Bab III
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab II Analisa Kualitatif
    Bab II Analisa Kualitatif
    Documento7 páginas
    Bab II Analisa Kualitatif
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • BAB II Kurva Kelarutan
    BAB II Kurva Kelarutan
    Documento4 páginas
    BAB II Kurva Kelarutan
    HalimaSiregar
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento5 páginas
    Bab Ii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento3 páginas
    Bab Ii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Documento7 páginas
    Bab Iii
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Documento1 página
    Abs Trak
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações
  • John Dalton
    John Dalton
    Documento2 páginas
    John Dalton
    Isti Madinah Hasibuan
    Ainda não há avaliações