Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Laporan Tahunan
Annual Report
2008
Daftar Isi
Table of Content
01
Prawacana
02
10
Ikhtisar Keuangan
12
18
26
28
Profil Perusahaan
Cover Story
Event Highlights 2008
Financial Highlights
Board of Commissioners Report
President Directors Report
Remarks on BOC and BOD
Company Profile
32
36
Profil Direksi
40
Kegiatan Usaha
50
61
Obligasi
68
75
Kinerja Manajemen
77
Tinjauan Keuangan
100
Management Performance
Financial Performance
100
102
Dewan Komisaris
105
Direksi
108
110
Sekretaris Perusahaan
111
112
Komite-komite
126
128
131
Laporan Keuangan
Prawacana
Cover Story
2008
MENCIPTAKAN KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK DI MASA DEPAN dalam lingkungan alam yang hijau
lestari MERUPAKAN KOMITMEN PERSEROAN DALAM Mendukung peningkatan KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT.
PROFESIONALisme DAN PENGALAMAN PANJANG MEMBENTUK KEYAKINAN BAHWA PERSEROAN AKAN
MAMPU MENCIPTAKAN HIDUP YANG berKUALITAS dan nyaman, melalui peNINGKATAN MUTU
PELAYANAN LISTRIK NASIONAL yang MENJANGKAU SELURUH WILAYAH NUSANTARA DARI UJUNG BARAT
HINGGA UJUNG TIMUR.
KETERSEDIAAN LISTRIK NASIONAL MERUPAKAN JAMINAN KELANCARAN PROSES PEMBANGUNAN DI
SEGALA BIDANG, MENCIPTAKAN HARAPAN CERAH dan nyaman, UNTUK MERAIH KEBERHASILAN DEMI
peningkatan KUALITAS HIDUP BAGI SEGENAP LAPISAN MASYARAKAT INDONESIA.
SETITIK CAHAYA MERUPAKAN PENERANG BAGI PENCIPTAAN KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK SELARAS
DENGAN ALAM.
Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahan (RKAP) Tahun buku 2008 yang mencakup
penghapusan piutang, penghapusan persediaan, penghapusan aktiva tetap, penghapusan aktiva
lainnya, penarikan kredit, pemberian pinjaman kepada pegawai dan kerjasama jangka menengah/
panjang dengan pihak ketiga.
Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun buku
2008 dialokasikan dan dibiayakan sebagai pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan
(corporate social responsibility).
PLN juga telah melaksanakan RUPS pada tanggal 25 Juni 2008 untuk membahas Laporan Perhitungan
Tahunan Perusahaan tahun buku 2007, dengan keputusan rapat sebagai berikut:
Mengesahkan Laporan Tahunan Perusahaan Tahun buku 2007 mengenai keadaan dan jalannya
Perusahaan termasuk laporan pelaksanaan tugas pengawasan dewan komisaris selama tahun
buku 2007.
Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2007.
Mengesahkan Laporan Keuangan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk Tahun buku
2007.
Mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun buku 2007.
Menetapkan komposisi gaji/honorarium Direktur Utama, Wakil Direktur Utama, Komisaris Utama
dan Komisaris.
Menetapkan insentif tahun buku 2007 untuk Direksi dan Dewan Komisaris namun insentif
tersebut tidak diberikan.
RUPS menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk
Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku
2008 dan Laporan Pelaksanaan Pogram Kemitraan untuk tahun 2008.
Pergantian Direksi
Pada tanggal 10 Maret 2008 terjadi pergantian jajaran Direksi PT PLN (Persero) sesuai keputusan
Menteri Negara BUMN No.Kep-58/MBU/2008, dengan susunan :
Direktur Utama
: Fahmi Mochtar
Direktur Jawa-Madura-Bali
: Murtaqi Syamsuddin
Direktur Keuangan
: Setio Anggoro Dewo
Peristiwa Penting
Event Highlights
Replacement of Directors
On 10 March 2008, there has been a replacement of the Board of Directors in PT PLN (Persero) in
accordance with Minister of SOE Decision No.Kep-58/MBU/2008 as follows:
President Director
: Fahmi Mochtar
Director of Java-Madura-Bali
: Murtaqi Syamsuddin
Director of Finance
: Setio Anggoro Dewo
Peristiwa Penting
Event Highlights
Subsidi
Berdasarkan UU No.15/1985, PLN selaku Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) berkewajiban
melaksanakan tugas Pemerintah untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum (Public
Service Obligation-PSO). Sesuai UU No.19/2000, PLN sebagai BUMN dituntut melaksanakan tugas PSO
tersebut dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu untuk menghasilkan keuntungan.
Dengan demikian, bagi pelanggan golongan tarif yang harga jual tenaga listrik rata-ratanya lebih
rendah dari Biaya Pokok Penyediaan (BPP) tenaga listrik, maka Pemerintah akan mengkompensasi
kekurangan BPPnya dalam bentuk pemberian subsidi untuk pelanggan. Subsidi listrik tersebut semakin
bertambah besar sejak tahun 2004 sejalan dengan keputusan Pemerintah untuk tidak menaikkan Tarif
Dasar Listrik (TDL).
Pemberian subsidi untuk pelanggan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
No.111/PMK.01/2007 tanggal 14 September 2007 dan revisi PMK No.162/PMK.02/2007 tanggal
17 Desember 2007 mengenai Tatacara Penyediaan Anggaran, Perhitungan, Pembayaran dan
Pertanggungjawaban Subsidi Listrik maka subsidi listrik yang berhasil dicairkan pada tahun 2008
adalah sebesar Rp 78,6 Trilyun.
Peristiwa Penting
Event Highlights
Subsidy
As the representative of the government in charge of the electricity (PKUK) based on Regulation No.15/1985,
PLN as an Authorized Agency of Electricity Business (PKUK) is in charge of providing electricity for public
interest (Public Service Obligation-PSO). In compliance with Regulation No.19/2000, PLN is compelled to
fulfill the PSO by focusing on Companys objectives to maximize profit as a State Owned Enterprise.
Therefore, the Government will compensate low tariff customers with lower electricity price compared with
the Cost of Electricity Supplies (BPP) by subsidizing the BPP shortage to the customers. The electricity subsidy
has been growing since 2004 in line with the Government decision not to increase Electricity Basic Tariff
(TDL).
The provision of subsidy for the customers was held on December 14, 2007 based on the Decree of the
Minister of Finance (PMK) No.111/PMK.01/2007 and the PMK was then revised under the Decree No.162/
PMK.02/2007 dated December 17, 2007 with regards to Provision of Budget Procedure, Calculation, Payment
and Electricity Subsidy Accountability. Hence, the approved electrical subsidy reached Rp 78.6 trillion in year
2008.
Project Funding - The power plants project of the Fast Track Program is funded through Global Bonds issuance
and bank loans. The Global Bonds fund is allocated to finance 15% of the Engineering Procurement and
Construction/EPC costs, while the bank loan is allocated to finance 85% of the EPC costs. Related to progress
and status, PLN has issued Global Bonds in 2006 and 2007 amounting to USD 2 billion each year through
the 15% financing, while the other 85% portion was sourced through bank financing and split into USD 4.9
billion and Rp 19.2 trillion. PLN has signed a USD 1.9 billion loan agreement with China and international
banks, in addition to the local banks financing amounted to Rp 15.3 trillion. To date, USD 2.1 billion and Rp
2.0 trillion are currently in the process of loan documentation and negotiation. In upcoming year, USD 0.9
billion and Rp 1.9 trillion have been also set into further financing plan. With regards to the transmission
related projects, most of the financing sources are acquired from the Government budget, local bonds, local
banks and international banks financing.
Construction progress - Out of 35 locations to be developed, PLN has signed EPC contracts for 32 locations,
while for the other 3 outside Java locations are still in the Letter of Intent stage and bidding process. Overall,
some of the constructions (out of the total 10,000 MW) are running on schedule, while some others are
awaiting the fund availability and therefore, by end of 2009 it is expected that the steam generator unit of
Rembang SPP (2x315 MW), Indramayu SPP (2x330 MW) and Labuan SPP (2x315 MW) will be synchronized
to the Java-Bali System.
Peristiwa Penting
Event Highlights
Peristiwa Penting
Event Highlights
Peristiwa Penting
c.
d.
e.
Event Highlights
Peristiwa Penting
c.
d.
e.
Event Highlights
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Uraian
Unit
2008
2007
2006
2005
2004
Description
MW
25.571
25.222
24.846
22.515
21.470
Development
Installed Capacity
GWh
129.018
121.246
112.609
107.032
100.097
Sales
Produksi Sendiri
GWh
113.339
107.984
101.664
98.177
93.113
Own Production
Sewa Diesel
GWh
4.706
3.257
2.804
3.105
3.154
Diesel Rental
Pembelian
GWh
31.389
31.199
28.639
26.088
23.978
Purchase
Total Produksi
GWh
149.434
142.440
133.108
127.370
120.244
Total Production
Susut Jaringan
10.46
11.07
11.45
11.54
11.29
Losses
Pengusahaan
Daya Terpasang
Penjualan
Production
Produksi
Jam/Plg/Thn
Hrs/Cust/Year
80.90
28.90
27.01
15.77
9.43
SAIDI
SAIFI
Kali/Plg/Thn
Num/Cust/Year
13.33
12.77
13.85
12.68
11.78
SAIFI
38,844
37.334
35.751
34.559
33.366
Number of Customers
MVA
60,085
56.549
53.317
50.717
47.852
Connected Capacity
Panjang Transmisi
kms
32,472
31.612
31.195
30.945
30.793
Transmission Length
MVA
55,989
54.649
54.409
53.976
54.128
Sub-station Capacity
Jumlah Pelanggan
Daya Tersambung
Ribu Plg
Thousand of Cust
Finance
Keuangan
Balance
Neraca
Total Aktiva
Milyar Rp / Billion Rp
290,718
273.479
247.917
Milyar Rp / Billion Rp
-9,578
2,937
1,123
Total Ekuitas
Milyar Rp / Billion Rp
126.986
136.412.
139.837
Total Kewajiban
Milyar Rp / Billion Rp
163.732
137.067
101.827
Kewajiban Jangka
Panjang
Milyar Rp / Billion Rp
123.078
96.790
Pendapatan Usaha
Milyar Rp / Billion Rp
164.209
Beban Usaha
Milyar Rp / Billion Rp
220.843
211.793
Asset
-8,291
-4,512
139.753
142.439
Total Equity
75.224
64.292
Total Expenses
74.129
49.333
47.108
Liability
114.042
104.726
76.543
62.273
Revenues
160.598
111.506
105.228
76.023
59.710
Operating Expenses
Milyar Rp / Billion Rp
3.611
2.536
(501)
520
2.562
Milyar Rp / Billion Rp
(12.303)
(5.645)
1.928
(4.920)
(2.021)
Milyar Rp / Billion Rp
Milyar Rp / Billion Rp
7.780
16.890
11.058
12.702
15.097
Milyar Rp / Billion Rp
(21.952)
(20.760)
(5.285)
(7.674)
(10.313)
Milyar Rp / Billion Rp
4.268
7.192
1.834
7.912
4.268
Profit / Loss
Laba / Rugi
Ratios
Rasio - Rasio
ROA
(4.23)
(2.06)
0.78
(2.23)
(0.95)
ROA
ROE
(9.69)
(4.14)
1.38
(3.52)
(1.42)
ROE
Current Ratio
76.44
107.29
104.05
68.06
73.75
Current Ratio
Likuiditas
76.44
107.29
104.05
67.55
73.75
Liquidity
Solvabilitas
53.72
47.59
41.07
34.07
30.36
Solvability
122.99
95.41
72.82
53.83
45.17
Operating Ratio
97.8
97.78
100.48
99.32
95.89
Operating Ratio
10
Ikhtisar Keuangan
ROA / ROE
Financial Highlights
Current Ratio
(0.95) | (1.42)
73.75
(2.23) | (3.52)
68.06
0.78 | 1.38
104.05
107.79
(2.06) | (4.14)
76.44
(4.23) | (9.69)
4
0
5
0
6
0
7
0
8
Solvabilitas
Solvability
73.75
30.36
68.06
34.07
104.05
41.07
107.79
47.59
4
0
0
5
0
6
0
7
0
8
53.72
4
0
5
0
6
0
7
0
8
76.44
Operating Ratio
45.17
95.89
99.32
53.83
72.82
100.48
97.78
95.41
122.99
4
0
0
5
0
6
0
7
0
8
97.8
4
0
5
0
6
0
7
0
8
4 05 06 07 08
EBITDA
Likuiditas
Liquidity
: ROA
: ROE
15.8
13.4
10.7
11
13.3
11
Alhilal Hamdi
Komisaris Utama
President Commissioner
12
13
14
Laporan Tahunan PT PLN (Persero) menunjukkan pencapaian kinerja dalam mengelola Perusahaan dan juga
sebagai bukti kerjasama yang baik dari seluruh organ
Perusahaan sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar maupun keputusan dan arahan
Pemegang Saham.
Kinerja Perusahaan
Kegiatan Perusahaan sepanjang tahun 2008 menentukan pencapaian kinerja perusahaan dalam menjalankan
misi sesuai dengan tugas kewajiban yang dipercayakan
oleh Pemerintah, antara lain ditandai dengan upaya
maksimum yang terus menerus dilakukan oleh seluruh
jajaran PT PLN (Persero) sehingga Perusahaan dapat
mencapai penurunan susut jaringan, pertumbuhan penjualan tenaga listrik dan peningkatan laba operasi.
Business Performance
Business operations 2008 has determined the companys
performance in conducting its mission in accordance with
tasks confided in by the government, among others, marked
by continual maximum efforts exercised by all PT PLN
(Persero) company members in reducing network losses,
increasing energy selling and increasing operating profits.
Prospect of Business
Based on the stipulated long-term business plan, the
Board of Commissioners considers that backed up by hard
work of all PT PLN (Persero) staff members, the Companys
performance will be increasingly better in the coming
years, whereas electricity business is also particularly
promising under the determination of the government
to create favorable investment mode, thereby attracting
investors to increase social economic life and purchasing
power of citizens.
15
16
Kami bangga bahwa pada tahun buku 2008 telah dilakukan pengkajian atas penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang baik dengan hasil kualifikasi BAIK, namun kebanggaan tersebut harus menjadi titik awal untuk menjadi lebih baik sehingga di tahun mendatang penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang baik akan semakin
meningkat.
We are proud that during the fiscal year 2008, studies on the
application of Good Corporate Governance were finalized,
the results of which were categorized GOOD, however, the
pride shall be merely our initial step to progress in the
upcoming years for improved application of Good
Corporate Governance principles.
Dalam Laporan Tahunan ini, Dewan Komisaris memberikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh jajarannya
yang telah berusaha sekuat tenaga dan dengan segala
upaya yang ada, mengemban seluruh tugasnya secara
bertanggung jawab sehingga Perusahaan dapat
mencapai kinerja yang baik, namun demikian Dewan
Komisaris juga mengingatkan agar seluruh jajaran
PT PLN (Persero) tidak cepat berpuas diri dengan pencapaian kinerjanya.
Alhilal Hamdi
Komisaris Utama
President Commissioner
17
Fahmi Mochtar
Direktur Utama
President Director
18
19
20
KINERJA PERUSAHAAN
CORPORATE PERFORMANCE
Kebijakan Strategis
Kebijakan strategis yang diterapkan PT PLN (Persero)
antara lain melalui optimalisasi bauran energi dengan
mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Di
lain pihak, perusahaan meningkatkan pemakaian bahan
bakar non BBM (batubara, gas, panas bumi dan energi
terbarukan lainnya) serta melalui program Demand Side
Management (DSM) dan program pertumbuhan yang
sengaja ditekan (suppressed demand) karena
keterbatasan kapasitas pembangkit.
Strategic Policy
The strategic policy we have been implementing is
conducted through fuel mix optimization by
reducing oil fuel consumption and by increasing non-oil fuel
consumption (coal, gas, geothermal and other renewable
energy), Demand Side Management (DSM) program and
development program which are deliberately suppressed
due to limitation of power plants capacity.
Diharapkan dengan penerapan kebijakan ini, penggunaan bauran bahan bakar (fuel mix) ini dapat
memproduksi listrik dengan biaya yang lebih efisien.
Dengan demikian, konsumsi BBM yang semula 23%,
akan berkurang menjadi sekitar 5% pada saat seluruh
pembangkit proyek Program percepatan 10.000 MW
beroperasi.
Untuk IPP generasi II (2005-2009), dari 45 pengembang yang menandatangani PPA, hanya sebanyak 17
pengembang, atau 37,78% yang berhasil merealisasikannya. Rendahnya tingkat keberhasilan pada umumnya
disebabkan karena pengembang gagal dalam memperoleh pendanaan (Financial Support).
21
22
Kinerja Operasional
Kinerja operasional yang berhasil kami capai
ditunjukkan dari realisasi produksi tenaga listrik sebesar
149,44 TWh atau tumbuh 4,9% dibanding tahun 2007.
Sedangkan realisasi penjualan tenaga listrik tumbuh
6,41% dibanding tahun 2007 menjadi 129,01 TWh di
tahun 2008.
Operational Performance
The successful operational performance is shown by
the realization of electricity production at 149.44 TWh
or increased by 4.9% compared to year 2007, while the
realization of electricity sales increased by 6.41% from year
2007 to 129.01 TWh in year 2008.
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan yang telah kami capai ditandai
dengan keberhasilan Perusahaan mendapatkan Laba
Operasi sebesar Rp 3,6 trilyun atau 42,34 % lebih tinggi
dibanding tahun 2007.
Financial Performance
Our financial performance achieved by the corporate is
marked by the achievement of operating profit amounting
to Rp 3.6 trillion or 42.34% higher than in 2007.
No. 19 Tahun 2003 sebesar Rp 78,6 trilyun, cukup meyakinkan Perusahaan dalam menjalankan roda usaha.
Besarnya realisasi subsidi tersebut lebih rendah dari yang
ditargetkan sebesar Rp 86,0 trilyun, sebagai akibat dari
turunnya harga BBM dan hasil kontribusi Perusahaan
dalam menekan biaya usaha melalui program penekanan susut, Gasifikasi PLTGU Muara Tawar, MFOnisasi dan
peningkatan pendapatan melalui penerapan tarif nonsubsidi untuk daya lebih besar dari 6.600 VA.
Program penekanan biaya usaha tersebut telah memberikan kontribusi setara Rp 4,6 trilyun yang terdiri
dari program MFO-nisasi setara Rp 0,5 trilyun, program
percepatan gasifikasi setara Rp 1,2 trilyun dan program
penekanan susut jaringan setara Rp 0,9 trilyun serta
penerapan tarif non subsidi 6.600 VA sebesar Rp1,98
trilyun.
IMPLEMENTATION
OF
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE (GCG)
We have high commitment and determination to manage
the Corporation based on Good Corporate Governance
principles and by upholding the principles of transparency,
accountability, responsibility, fairness and independence
entirely applied to support the Corporate vision and mission
achievement and future development efforts.
Penerapan GCG
Evaluasi Penerapan GCG berupa pengukuran dan
pengujian (assessment) penerapan GCG dilakukan
secara berkala oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dan konsultan independen,
dengan menggunakan kerangka acuan dari
Kementerian BUMN.
GCG Implementation
GCG Implementation Evaluation through measurement
and assessment of GCG implementation is conducted
periodically by the State Development and Budget
Supervisory Agency (BPKP) and an independent consultant
by adopting reference from the SOE Ministry.
23
24
PROSPEK USAHA
Rasio elektrifikasi Indonesia saat ini yaitu sebesar 62,42%
yang berarti masih terdapat 37,58% Rumah Tangga
Indonesia yang belum menikmati listrik. Kondisi
faktual tersebut telah mendorong PLN untuk bersikap
optimis bahwa industri ketenagalistrikan akan terus
berkembang dan tumbuh secara signifikan serta
menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia.
BUSINESS PROSPECT
Current Indonesias electrification ratio is currently
62.42% and this defines that there is still 37.58% of
Indonesian residentials which have not yet benefited from
electricity. The fact has encouraged PLN to be optimistic
that the electricity power industry will continually develop
and grow significantly as to becoming the sector driving the
Indonesian economy.
Tantangan yang sedang kami hadapi adalah keterbatasan kapasitas pembangkit sehingga beberapa daerah di luar Jawa masih harus mengalami
pemadaman. Namun kami optimis dengan akan beroperasinya beberapa proyek pembangkit dari
Program Percepatan 10.000 MW di tahun 2009,
tantangan tersebut akan dapat diatasi. Disamping itu,
kami juga harus mengatasi kendala pendanaan untuk
membangun pembangkit proyek-proyek Program
Percepatan 10.000 MW dan jaringan transmisi /distribusi
terkait.
PERGANTIAN DIREKSI
Pada tanggal 10 Maret 2008, sesuai keputusan Menteri
Negara BUMN No.Kep-58/MBU/2008, telah dilakukan
pergantian jajaran Direksi dengan perubahan komposisi,
yaitu dari 6 Direksi (terdiri dari Direktur Utama, Direktur
Keuangan, Direktur Pembangkitan & Energi Primer,
Direktur Transmisi & Distribusi, Direktur Niaga &
Akhir kata, Direksi mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran PT
PLN (Persero) yang telah bekerja keras, bekerja sama
bahu-membahu dan mencurahkan seluruh pemikirannya untuk keberhasilan pencapaian PLN di tahun 2008
serta kepada semua pihak yang telah mendukung
perusahaan sehingga berhasil melalui tahun 2008
dengan baik.
Fahmi Mochtar
Direktur Utama
President Director
25
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Alhilal Hamdi
Presiden Komisaris
President Commissioner
Isnuwardianto
Komisaris
Commissioner
Lutfi Hamid
Komisaris Independen
Independent Commissioner
26
Komara Djaja
Komisaris
Commissioner
Rahmat Waluyanto
Komisaris
Commissioner
DIREKSI
Board of Directors
Fahmi Mochtar
Direktur Utama
President Director
Rudiantara
Wakil Direktur Utama
Vice President Director
Bambang Praptono
Direktur Perencanaan dan Teknologi
Director of Planning and Technology
Murtaqi Syamsuddin
Direktur Jawa-Madura-Bali
Director of Java-Madura-Bali
Supriadi
Direktur SDM dan Umum
Director of HR and General Affairs
Hariadi Sadono
Direktur Luar Jawa-Madura-Bali
Director of Outer Java-Madura-Bali
27
Profil Perusahaan
Company Profile
28
VISI
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh
kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu
pada Potensi Insani.
VISION
To be an ever-growing, excellent and credible World Class
Company supported by competent human resources.
MISI
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang
terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan,
anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi
pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan.
MISSION
1. To operate electricity business and other related
sectors, orientated to customer satisfaction, corporate
members and shareholders.
2. To make electric power as a media to improve quality
of life of the people.
3. To strive making electricity as driving force of the
economy
4. To operate environmentally friendly businesses .
MOTO
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik
MOTTO
Electricity for a Better Life
NILAI-NILAI PERUSAHAAN
Sejak awal berdiri, Perusahaan telah menanamkan
nilai-nilai budaya yang kuat dalam menjalin hubungan
yang berkesinambungan dengan para pemangku kepentingan. Hal ini tidak lepas dari falsafah kami yang
berlandaskan:
CORPORATE VALUES
Since its establishment, the company has embedded a
strong Corporate values to all employees in an attempt to
build long-term relationships with the stakeholders. It is
inseparable from our philosophy based on:
Customer responsiveness
Striving for service excellence to meet customer needs
promptly, accurately and appropriately.
Integritas
Menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas dan
obyektifitas dalam pengelolaan bisnis.
Integrity
Respect honesty, integrity and objectivity in managing
a business.
29
Profil Perusahaan
30
Company Profile
Kualitas Produk
Meningkatkan kualitas dan keandalan produk
secara terus-menerus dan terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan
perusahaan.
Product Quality
Continually improve product quality and benefits as
well as maintain environment quality while operating
the Company.
Opportunity to Grow
Provide equal opportunity to grow for all employees
based on company selection criteria.
Inovatif
Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan sesama anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya
inovatif.
Innovative
Eager to share knowledge and experience with fellow
Corporate members, promote learning process and
appreciate ideas and innovation.
Pemegang Saham
Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya meningkatkan nilai investasi
Pemegang Saham.
SEJARAH PERSEROAN
Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa
perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik
gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk
keperluan sendiri.
CORPORATE HISTORY
Beginning in the late 19th century, the development of
electricity in Indonesia was intensified in several Dutch
Companies operating in sugar and tea plantation that
developed power plant to meet their personal needs.
Profil Perusahaan
Company Profile
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak
dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994
status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK
dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum
hingga sekarang.
31
Alhilal Hamdi
Komara Djaja
Isnuwardianto
Rahmat Waluyanto
Lutfi Hamid
32
Alhilal Hamdi
Komisaris Utama
Alhilal Hamdi lahir di Cilacap, pada tanggal 28 Maret
1954. Lulusan Sarjana Teknik Perminyakan, ITB pada
tahun 1980 ini menduduki Jabatan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI periode 1999-2001, Staf Khusus
Menko Kesra Bidang Penanggulangan Kemiskinan pada
tahun 2004-2005 dan Staf Khusus Meneg BUMN Bidang
Kebijakan Publik dari tahun 2006-2007. Disamping
menjabat sebagai Komisaris Utama di PT PLN (Persero),
Alhilal Hamdi juga menjabat sebagai Ketua Tim Nasional
Pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) dari tahun
2006 sampai dengan sekarang.
Isnuwardianto
Komisaris
Isnuwardianto lahir di Malang, pada tanggal
13 September 1958. Lulusan Sarjana Teknik Elektro, ITB
pada tahun 1983 ini juga memperoleh Programme 1ere
degree de La Langue Francaise, Universite Grenoble III
pada tahun 1986, DEA en Genie Electique, ECL France
pada tahun 1987 dan Doktor en Electrotechnique,
ECL France pada tahun 1991. Isnuwardianto menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Elektro ITB pada
tahun 2001-2005, dosen Teknik Elektro ITB sejak tahun
1983, Sekretaris Laboratorium Tegangan Tinggi dan
Pengukuran Listrik ITB sejak tahun 1998, Rektor ITI
(Institut Teknologi Indonesia) sejak tahun 2007 dan
Komisaris PT PLN (Persero) sejak tahun 2004 hingga
sekarang.
Komara Djaja
Komisaris
Komara Djaja lahir di Jakarta, pada tanggal 11 April
1951. Lulusan Sarjana Ekonomi UI pada tahun 1979
ini melanjutkan studinya dan memperoleh gelar
Pasca Sarjana dari University of Birmingham, U.K pada
tahun 1984 serta Pasca Sarjana (Ph.D) Iowa State
University, USA pada tahun 1992. Komara Djaja menjabat sebagai Deputi Koordinasi Bidang Ekonomi Makro &
Keuangan Menko Perekonomian pada tahun 2001-2005.
Selain sebagai staf pengajar FEUI mulai tahun 1978,
Komara Djaja juga menjabat sebagai Komisaris
PT PLN (Persero) sejak tahun 2002 dan saat ini menjabat
sebagai Sekretaris Menko Perekonomian.
President Commissioner
Alhilal Hamdi was born in Cilacap, March 28, 1954. He
graduated from Faculty of Oil and Gas Engineering,
Bandung Institute Technology (ITB) in 1980. He was
Minister of Labor & Transmigration of Republic of Indonesia
from 1999-2001, Special Envoy in Poverty Affair at the Office
of Ministy of Welfare from 2004-2005 and Special Envoy in
Public Policy at the Office of SOE Ministry from 2006-2007.
Since 2006, he has been the President Commissioner of
PT PLN (Persero), while he is also the Head of National Team
of Bio Fuel Energy (BBN).
Commissioner
Isnuwardianto was born in Malang, September 13, 1958.
He graduated from Electrical Engineering, Bandung
Institute of Technology (ITB) in 1983, Programme 1ere degree
de La Langue Francaise from Universite Grenoble III in 1986,
obtained DEA degree in Genie Electrique, ECL France
in 1987 and obtained Doctorate degree in Electrical
Engineering (Electrotechnique), ECL France in 1991. He
was Head of ITB Technical Engineering from 2001-2005. He
has been teaching in Electrical Engineering, ITB since 1983,
Secretary of ITB Laboratory of High Voltage and Electric
Measurement since 1998, Head of ITI (Institut Teknologi
Indonesia) since 2007. Isnuwardianto has been a
Commissioner of PT PLN (Persero) since 2004.
Commissioner
Komara Djaja was born in Jakarta, April 11, 1951.
He graduated from the Faculty of Economics, University of
Indonesia in 1979, a Masters Degree from University of
Birmingham, U.K in 1984 and a Doctorate Degree from
Iowa State University, USA in 1992. He was Deputy of Macro
Economics & Finance Coordination at the office of
Economics Ministry from 2001-2005. He has been a Lecturer
at the Faculty of Economics, University of Indonesia since
1978 and Secretary of Minister of Economics since 2005.
Komara Djaja has been a Commissioner of PT PLN (Persero)
since 2002.
33
Rahmat Waluyanto
Komisaris
Rahmat Waluyanto lahir di Metro, Lampung pada
tanggal 3 Oktober 1956. Lulusan Sarjana Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada pada tahun
1983 ini memperoleh gelar Pasca Sarjana, Master of
Business Administration (Finance), Universitas Denver,
Colorado, USA pada tahun 1992 dan Pasca Sarjana, Ph.D
(Accounting & Finance), Universitas Birmingham,
England, U.K pada tahun 1997. Sejak tahun 2004 Rahmat
Waluyanto menjadi anggota Ikatan Komite Audit
Indonesia (IKAI), Komisaris PT Polytama Propindo,
Jakarta sejak tahun 2005, Direktur Jenderal
Pengelolaan Utang di Departemen Keuangan sejak
tahun 2006, Komisaris PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia dan Komisaris PT PLN (Persero) sejak
tahun 2007, disamping sebagai Alternate Governor of
International Monetary Fund (IMF) sejak tahun 2008
sampai sekarang.
Lutfi Hamid
Komisaris Independen
Lutfi Hamid lahir di Jakarta, 28 Oktober 1952. Lulusan
Sarjana Teknik Sipil ITB pada tahun 1974 ini menjabat
sebagai Manajer Proyek PT Handara Graha, Bandung
sejak tahun 1977 hingga 1991. Sejak tahun 19781986, Lutfi menjabat sebagai Chief Designer Kantor
LIPI, Bank Exim, Reservoir Putat Gege, Transmisi 70 Km,
Jembatan Pipa, Komplek Umbulan, Villa Abdullah Al Syai,
Gedung Kantor Kodya Bandung, Kantor IPP, Guest House
of PT IPT Nurtaino. Lutfi Hamid menjadi Konsultan
PT Relasindo Citra Graha sejak tahun 1991 dan Komisaris
Independen PT PLN (Persero) sejak tahun 2004 hingga
sekarang.
34
Commissioner
Rahmat Waluyanto was born in Metro, Lampung, October
3, 1956. He obtained Bachelor Degree in Accounting from
Faculty of Economics, University of Gajah Mada in 1983, Post
Graduate Program in Business Administration in Finance,
University of Denver, Colorado, USA, in 1992 and Doctorate
Degree in Accounting & Finance, University of Birmingham,
England, U.K. in 1997. He has been a Member of Indonesian
Audit Committee Association (IKAI) since 2004, a
Commissioner of PT Polytama Propindo, Jakarta since 2005,
Directorate General of Debt Management, Department
of Finance since 2006, a Commissioner of PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia, Jakarta and Alternate Governor
of International Monetary Fund (IMF) since 2008. Rahmat
Waluyanto has been a Commissioner of PT PLN (Persero),
Jakarta since 2007.
Independent Commissioner
Lutfi Hamid was born in Jakarta, October 28, 1952.
He obtained Bachelor degree from Civil Engineering,
Bandung Institute of Technology (ITB) in 1974. He was
Project Manager of PT Handara Graha, Bandung from
1977-1991. From 1978-1986, Lutfi Hamid was a Chief
Designer of LIPI Office, Bank Exim, Reservoir Putat Gege,
Transmission 70 Km, Pipe Bridge, Umbulan Complex, Villa
Abdullah Al Syai, Office Building of Kodya Bandung, IPP
Office and Guest House of PT IPT Nurtaino. He has been a
Consultant of PT Relasindo Citra Graha since 1991 and an
Independent Commissioner of PT PLN (Persero) since 2004.
Independent Commissioner
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro was born in
Jakarta, October 3, 1966. He obtained Bachelor of
Economics from University of Indonesia in 1990, Post
Graduate Degree in Urban Planning from University of
Illinois in 1995 and Doctorate Degree in Urban & Regional
Planning from University of Illinois in 1997. He took place
as a President Committee of Visi Indonesia 2030 Program,
Indonesian Forum Foundation from 2007-2008.
He has been a Senior Researcher, Laboratory of Economic
and Development Study since 2002, Deputy of ISEI
since 2003, Dean of the Faculty of Economics, University of
Indonesia since 2005, Head of Regional Autonomy
Watch (KPPOD) since 2005, Full Professor at the
Faculty of Economics University of Indonesia since 2005, an
Independent Commissioner of PT Adira Insurance and
Deputy of Indonesian Forum Foundation since 2006.
Bambang Permadi has been an Independent Commissioner
of PT PLN (Persero) since 2004.
35
Profil Direksi
Board of Directors Profiles
Fahmi Mochtar
Rudiantara
Supriadi
Murtaqi Syamsuddin
36
Bambang Praptono
Hariadi Sadono
Profil Direksi
Fahmi Mochtar
Direktur Utama
Fahmi Mochtar lahir di Plaju, 2 Januari 1957, lulus
Sarjana Teknik Elektro, ITB pada tahun 1980 dan Pasca
Sarjana Magister Manajemen (MM), UNTAG, Surabaya
pada tahun 1996.Fahmi Mochtar menjabat Pemimpin PLN
Wilayah Sumatera Bagian Selatan, pada tahun 2000-2001,
General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
pada tahun 2001-2003 dan General Manager PT PLN
(Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang pada
tahun 2003-2008. Saat ini Fachmi Mochtar menjabat
Direktur Utama PT PLN (Persero) sejak tahun 2008.
Rudiantara
Wakil Direktur Utama
Rudiantara lahir di Bogor, pada tanggal 3 Mei
1959, lulus Sarjana Statistik, Universitas Padjajaran pada
tahun 1984 dan Pasca Sarjana Manajemen MBA, IPPM
pada tahun 1988. Rudiantara bekerja di PT Indosat dan
Telkomsel pada tahun 1985-1996, di PT Excelcomindo
Pratama pada tahun 1996-2006, Wakil Direktur Utama di
PT Semen Gresik Tbk pada tahun 2006-2008 dan di
PT PLN (Persero) sejak tahun 2008.
President Director
Fahmi Mochtar was born in Plaju, January 2, 1957. He
obtained Bachelor Degree in Electrical Engineering from ITB
in 1980 and Masterate Degree in Management (MM) from
UNTAG, Surabaya in 1996. He was Head of PLN for Southern
Sumatera Region from 2000-2001, General Manager of
PT PLN (Persero) East Java Distribution from 2001-2003 and
General Manager PT PLN (Persero) Jakarta and Tangerang
Distribution from 2003-2008. He has been the President
Director of PT PLN (Persero) since 2008.
37
Profil Direksi
Bambang Praptono
Direktur Perencanaan dan Teknologi
Bambang Praptono lahir di Ujung Pandang, 19 Mei
1956, lulus Sarjana Teknik Elektro, ITB pada tahun 1980.
Bambang Praptono menjabat sebagai Direktur Proyek
Pembangkit PT Delta Rekadaya Mandiri pada tahun
2002, Direktur Utama PT Delta Rekadaya Mandiri pada
tahun 2002-2003 dan Direktur Utama PT Rekadaya
Elektrika pada tahun 2003-2008. Sejak tahun 2008,
Bambang Praptono menjabat sebagai Direktur
Perencanaan & Teknologi PT PLN (Persero).
Murtaqi Syamsuddin
Direktur Jawa-Madura-Bali
Murtaqi Syamsuddin lahir di Solo tanggal 24
Agustus 1956, lulus Sarjana Teknik Fakultas Teknik Elektro
Universitas Indonesia pada tahun 1981 dan Pasca
Sarjana (MBA in Corporate Finance), University of Oregon
pada tahun 2003. Murtaqi Syamsuddin menjabat
Kepala Dinas Kepegawaian PT PLN (Persero)
Kantor Pusat pada tahun 1999-2000, Sekretaris
Perusahaan PT PLN (Persero) pada tahun 2000-2001 dan
General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
dan Banten pada tahun 2003-2008. Saat ini Murtaqi
Syamsuddin menjabat sebagai Direktur Jawa-MaduraBali PT PLN (Persero) sejak tahun 2008.
Hariadi Sadono
Direktur Luar Jawa-Madura-Bali
Hariadi Sadono lahir di Jakarta pada tanggal 7 April 1952,
lulus Sarjana dari Fakultas Teknik Elektro Universitas
Indonesia
pada
tahun
1979
dan
Pasca
Sarjana Manajemen (MM) Universitas Diponegoro
pada tahun 1997. Hariadi Sadono menjabat sebagai
Ahli Pengembangan Usaha, Direktorat Pemasaran
dan Distribusi PT PLN (Persero) Kantor Pusat pada
tahun 2001, General Manager PT PLN (Persero)
Wilayah Lampung selama tahun 2001-2003 dan General
Manager PT PLN (Persero) distribusi Jawa Timur pada
tahun 2003-2008. Sejak tahun 2008, Hariadi Sadono menjabat sebagai Direktur wilayah luar Jawa-Madura-Bali.
38
Profil Direksi
Supriadi
Direktur SDM dan Umum
Director of Finance
39
Profil Perusahaan
Company Profile
Kegiatan Usaha
Business Sector
40
1.
1.
2.
2.
3.
3.
Electricity services.
Profil Perusahaan
Company Profile
1.
1.
Kegiatan Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan
sebagai induk perusahaan termasuk diantaranya
perencanaan pengembangan fasilitas tenaga
listrik (pembangkitan, transmisi dan distribusi
secara umum) dan penunjangnya, rencana pendanaan, pengembangan usaha, pengembangan
organisasi dan SDM.
Kegiatan perencanaan yang berkaitan dengan
jaringan distribusi dan listrik pedesaan dilakukan
oleh induk Perusahaan yang mencakup pokokpokok kebijakan makro, sedangkan detilnya dilakukan oleh satuan organisasi wilayah atau distribusi.
Planning
The Corporate activity as a holding company includes
electricity facillities planning and development (power
plant, transmission and general distribution) and its
supports, financing planning, business development,
organizational development and human resources.
2.
Kegiatan Pembangunan
Kegiatan
pembangunan
yang
mencakup
konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik pembangkitan, transmisi dan gardu induk merupakan
tugas dari satuan organisasi konstruksi Proyek
Induk, sementara itu pelaksanaan pembangunan
jaringan distribusi dilakukan oleh masing-masing
unit organisasi wilayah dan distribusi. Kegiatan
pembangunan proyek kelistrikan desa yang berasal
dari pendanaan APBN adalah merupakan tugas
Pemerintah melalui Ditjen Listrik dan Pemanfaatan
Energi.
2.
Development activities
The development activities including infrastucture
construction of power plants energy supply,
transmission and sub-relay stations are duties
of the Main Projects construction organizational unit.
Meanwhile, implementation of the distribution
lines development is carried out by each district
organizational and distribution units. The rural
development project activity supported by the State
Budget funding is the Governments duty as executed
by the Directorate General of Electricity and Energy
Consumption.
3.
Kegiatan Usaha/Operasi
Kegiatan usaha berupa produksi tenaga listrik dihasilkan oleh pusat-pusat pembangkit tenaga listrik
yang terdiri dari beberapa jenis pembangkit, yaitu
Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara,
gas alam atau bahan bakar minyak (BBM), Pusat
Listrik Tenaga Air (PLTA), berbasis tenaga air sebagai
penggerak turbin, Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTGgas turbine) berbasis gas alam atau BBM, Pusat
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berbasis tenaga
uap panas bumi dan Pusat Listrik Tenaga Diesel
(PLTD) berbasis BBM.
3.
Operational Activities
The activities consist of electricity power production
generated by electricity power plant centres
comprising of several power plants, namely coal,
natural gas or oil fuel (BBM) based Steam Power Plant
(PLTU), Hydro Power Plant (PLTA) with hydro power
as the main drive of the turbin, natural gas or oil fuel
based Gas Power Plant Centre (PLTG-gas turbine),
Geothermal Power Plant (PLTP), as well as oil fuel based
Diesel Power Plant (PLTD).
Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembelian tenaga listrik yang diproduksi oleh pusatpusat pembangkit tenaga listrik swasta yang juga
merupakan gabungan dari beberapa jenis pembangkit, yaitu PLTU berbahan bakar batubara,
Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU-combined
cycle) berbasis gas alam atau BBM, PLTA berbasis
tenaga air sebagai penggerak turbin, PLTP berbasis
tenaga uap panas bumi dan PLTD berbasis BBM.
41
Profil Perusahaan
4.
42
Company Profile
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pusat pembangkit disalurkan ke gardu induk melalui jaringan
transmisi dengan berbagai tingkat tegangan
seperti Tegangan Ekstra Tinggi (500 kV) dan
Tegangan Tinggi (150 dan 70 kV). Semakin besar
daya yang akan disalurkan melalui kawat transmisi
berukuran sama, semakin tinggi tegangan yang
diperlukan. Tingkat tegangan di gardu induk yang
berkapasitas 500 kV atau 150 kV akan diturunkan
untuk tujuan distribusi kepada pelanggan.
4.
Profil Perusahaan
Company Profile
Struktur Organisasi
Organization Structure
Komite GCG
GCG Committee
Komite Remunerasi &
Nominasi
Nomination and
Remuneration Committee
RUPS
SGM
Dewan Komisaris /
Board of Commissioner
Komite Manajemen
Resiko
Risk Management
Committee
Komite Audit
Audit Committee
Direktur Utama /
President Director
Satuan Pelayanan
Hukum Korporat
Corporate Legal
Services Unit
Satuan Energi
Primer
Primary Energy
Unit
Shared Service
Unit
Satuan
Pengawas Intern
Internal Audit Unit
Wakil Direktur /
Vice President Director
Direktur
Perencanaan &
Teknologi /
Director of Planning
and Technology
Direktur
Konstruksi Strategis /
Director of Strategic
Construction
Direktur
Jawa - Madura - Bali /
Director of
Java - Madura - Bali
Satuan Manajemen
Resiko
Risk Management Unit
Direktur Luar
Jawa - Madura - Bali /
Director of Outer
Java - Madura - Bali
Direktur
Keuangan /
Finance Director
Management
Consultant Group
DD. Perencanaan
Strategi Korporat
DD. Corporate
Strategic Planning
DD. Supervisi
Konstruksi Jaringan
DD. Supervision of
Network Construction
DD. Pembangkitan
DD. Power Generation
DD. Pembangkitan
DD. Generation
DD. Pengembangan
Organisasi
DD. Organization
Development
DD. Keuangan
Korporat
DD. Corporate
Finance
DD. Perencanaan
Sistem
DD. System Planning
DD. Supervisi
Konstruksi
Pembangkit
DD. Supervision of
Power Plant Construction
DD. Transmisi
DD. Transmission
DD. Transmisi
DD. Transmission
DD. Pengembangan
Sistem SDM
DD. Development of
Human
Resources System
DD. Perencanaan
Pengendalian
Anggaran & Kinerja
DD. Budget Planning,
Monitoring and
Performance
DD. Supervisi
Pengadaan Konstruksi
DD. Supervision of
Construction
Procurement
DD. Distribusi
DD. Distribution
DD. Distribusi
DD. Distribution
DD. Pengembangan
SDM & Talenta
DD. Development of
Human Resources
and Talents
DD. Akuntansi
DD. Accounting
DD. Administrasi
Konstruksi
DD. Construction
Administration
DD. Perbendaharaan
DD. Treasury
Wa.Dir Hubungan
International
VP International Relations
Wa.Dir EDP & Kinerja
VP EDP and Performance
DD. Teknologi
DD. Technology
DD. Enjiniring
DD. Engineering
44
Sekretaris
Perusahaan
Corporate Secretary
PT PLN (Persero)
LITBANG
PT PLN (Persero)
Research and
Development
PT PLN (Persero)
Proyek Induk
PT PLN (Persero)
Main Projects
Unit - Unit
PT PLN (Persero)
Distribusi di
Jawa - Madura - Bali
PT PLN (Persero)
Distribution Units
in Java - Madura - Bali
Unit - Unit
PT PLN (Persero)
Wilayah di Luar
Jawa - Madura - Bali
PT PLN (Persero)
Distribution Units
in Outer Java Madura - Bali
PT PLN (Persero)
Jasa Enjiniring
PT PLN (Persero)
Engineeing Services
PT PLN (Persero)
JMK
PT PLN (Persero)
JMK
PT PLN (Persero)
P3B Jawa - Bali
PT PLN (Persero)
P3B Java - Bali
PT PLN (Persero)
P3B Sumatera
PT PLN (Persero)
P3B Sumatera
Unit - Unit
PT PLN (Persero)
Pembangkitan di
Jawa - Madura - Bali
PT PLN (Persero)
Generation Units
in Java - Madura - Bali
Unit - Unit
PT PLN (Persero)
Pembangkitan di Luar
Jawa - Madura - Bali
PT PLN (Persero)
Generation Units
in Outer Java Madura - Bali
PT Indonesia Power
&
PT PJB
PT Indonesia Power
&
PT PJB
PT Indonesia Power
&
PT PJB
PT Indonesia Power
&
PT PJB
Wa.Dir Tanggung
Jawab Sosial
VP Corporate Social
Responsibility (CSR)
PT PLN (Persero)
JASDIK
PT PLN (Persero)
Education Service
PT PLN (Persero)
Jasa - Jasa
PT PLN (Persero)
Services
Keterangan
Anak Perusahaan
PT PLN (Persero)
Subsidiaries of
PT PLN (Persero)
Usaha - Usaha
Patungan
Join Ventures
Keterangan
Note
DD : Deputi/ Direktur
VP : :Deputi
Vice President
DD
Direktur
VP : Vice President
Profil Perusahaan
Company Profile
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
PLN Wilayah Nangroe Aceh Darussalam / PLN Nangroe Aceh Darussalam Region
PLN Wilayah Sumatera Utara / PLN North Sumatera Region
PLN Wilayah Sumatera Barat / PLN West Sumatera Region
PLN Wilayah Riau / PLN Riau Region
PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu / PLN South Sumatera, Jambi, Bengkulu Region
PLN Wilayah Bangka Belitung / PLN Bangka Belitung Region
PLN Wilayah Lampung / PLN Lampung Region
PLN Wilayah Kalimantan Barat / PLN West Kalimantan Region
PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah / PLN South Kalimantan and Central Kalimantan Region
PLN Wilayah Kalimantan Timur / PLN East Kalimantan Region
PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo / PLN North and Central Sulawesi and Gorontalo Region
PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat / PLN South, South-east and West Sulawesi Region
PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara / PLN Maluku and North Maluku Region
PLN Wilayah Papua / PLN Papua Region
PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat / PLN West Nusa Tenggara Region
PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur / PLN East Nusa Tenggara Region
PLN Distribusi Jawa Timur / PLN Distribution of East Java
PLN Distribusi Jawa Tengah dan Yogyakarta / PLN Distribution for Central Java and Special Region of Yogyakarta
PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten / PLN Distribution for West Java and Banten
PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang / PLN Distribution for Greater Jakarta and Tangerang
PLN Distribusi Bali / PLN Distribution of Bali
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara / PLN North Sumatra Power Plant
PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan / PLN South Sumatra Power Plant
PLN Pembangkitan Sumatera 1 / PLN Sumatera 1 Power Plant
PLN Pembangkitan Sumatera 2 / PLN Sumatera 2 Power Plant
PLN Pembangkitan Indramayu / PLN Indramayu Power Plant
PLN Pembangkitan Lontar / PLN Lontar Power Plant
PLN Pembangkitan Sulawesi, Maluku dan Papua / PLN Sulawesi, Maluku and Papua Power Plant
PLN Pembangkitan Kalimantan dan Nusa Tenggara / PLN Kalimantan and Nusa Tenggara Power Plant
PLN Pembangkitan Tanjung Jati B / PLN Tanjung Jati B Power Plant
PLN Pembangkitan Muara Tawar / PLN Muara Tawar Power Plant
PLN Pembangkitan PLTGU Cilegon / Cilegon Combined Cycle Power Plant
PLN Pikitring Sumatera Utara, Aceh dan Riau / PLN Pikitring North Sumatera, Aceh and Riau
PLN Pikitring Sumsel, Jambi, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung dan Sumatera Utara /
PLN Pikitring South Sumatera, Jambi, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung and Sumatera
PLN Pikitring Jawa, Bali dan Nusa Tenggara / PLN Pikitring Java, Bali and Nusa Tenggara
PLN Pikitring Kalimantan / PLN Pikitring Kalimantan
PLN Pikitring Sulawesi, Maluku dan Papua / PLN Pikitring Maluku and Papua
PLN Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan / PLN Electricity Research and Development
PLN Pusat Pendidikan dan Pelatihan / PLN Education and Training Service
PLN Jasa Enjiniring / PLN Engineering Service
PLN Jasa dan Produksi / PLN Service and Production
PLN Jasa Manajemen Konstruksi / PLN Construction Management Service
PLN Jasa Sertifikasi / PLN Sertification Service
PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa-Bali / PLN Transmission and Load Dispatching of Java and Bali
PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Sumatera / PLN Transmission and Load Dispatching of Sumatra
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
45
Profil Perusahaan
Company Profile
Anak Perusahaan
Subsidiaries
46
PT Cogindo Daya Bersama operating in cogeneration sector, distributing generation and operation &
maintenance service.
PT Artha Daya Coalindo operating in trading sectors
and coal transportation service.
PT Indo Pusaka Berau operating in power supply from
Steam Power Supply (PLTU) Lati at Berau, East
Kalimantan.
Profil Perusahaan
Company Profile
PT PLN Batubara
Jl. Trunojoyo Blok M I/135,
Kebayoran Baru Jakarta 12160
PT PLN Batubara
Jl. Trunojoyo Blok M I/135,
Kebayoran Baru Jakarta 12160
PT PLN Geothermal
Jl. Wijaya I No. 61
Kebayoran Baru, Jakarta 12170
PT PLN Geothermal
Jl. Wijaya I No. 61
Kebayoran Baru, Jakarta 12170
Majapahit Holding BV
Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam
The Netherlands
Majapahit Holding BV
Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam
The Netherlands
47
Profil Perusahaan
Company Profile
Kepemilikan Saham
Shares Ownership
Induk Perusahaan
PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara dengan
Menteri Negara BUMN sebagai Pemegang Saham.
Holding Companies
PT PLN (Persero) is a State Owned Enterprise, therefore, its
entire shares are owned by the Government under the SOE
Ministry.
Nama Perusahaan
Company Name
Tahun
Penyertaan
Subscription
Year
PT Indonesia Power
Pembangkit Tenaga Listrik | Power Plant
99,99%
1995
99,99%
1995
99,99%
99,99%
2000
99,33%
2002
99,97%
2003
PT PLN Batubara
Penyedia Batubara | Coal Supply
99.99%
2008
PT PLN Geothermal
Penyedia Tenaga Listrik Terbarukan | Renewable
Energy Supply
99.99%
2009
33,00%
2002
100%
2008
Majapahit Holding BV
Lembaga Keuangan | Financial Institution
48
Persentase
Kepemilikan
Ownership
Percentage
2000
PLN Wilayah Maluku & Maluku Utara / PLN Maluku & North
Maluku Region
PT Indonesia Power
TOTAL
ISO 17205:2005
PLN Penelitian & Pengembangan /
PLN Research and Development
SNI 19-17205:2009
PLN Penelitian & Pengembangan /
PLN Research and Development
SMK3
PT Indonesia Power
23
TOTAL
61
28
7
PT Indonesia Power
10
2
11
PLN Wilayah Maluku & Maluku Utara / PLN Maluku & North
Maluku Region
41
11
10
13
45
11
23
TOTAL
68
SMT
PT Indonesia Power
PT Indonesia Power
PT Indonesia Power
22
17
23
TOTAL
PT PLN Tarakan
TOTAL
18
49
SLTP
SLTA
D1
D2
D3
S1
S2
S3
671
15
100
55
355
137
399
219
12
125
38
2.912
42
172
1.877
74
274
423
45
3.643
41
263
2.204
185
331
560
57
2.474
13
251
1.143
321
268
429
46
3.272
51
288
1.860
82
146
773
70
892
27
456
28
173
181
18
1.028
37
720
97
165
1.604
47
101
1.141
19
83
209
985
14
675
160
128
819
656
66
83
1.195
12
62
788
36
119
172
271
133
71
45
475
13
254
22
48
126
12
818
18
559
14
72
134
13
1.297
42
765
130
109
227
12
708
13
32
449
75
126
1.253
84
845
121
186
1.964
12
37
1.207
66
178
432
30
693
30
508
41
91
765
18
563
56
109
645
434
52
50
91
50
Jumlah
Pegawai
Number of
Employees
615
15
493
40
49
1.057
12
33
699
27
102
178
4.324
185
503
2.431
368
234
544
59
151
72
13
48
143
46
19
53
14
Jumlah
Pegawai
Number of
Employees
UNIT SATUAN
UNITS
PIKITRING SULAWESI / MAIN OFFICE OF POWER
PLANT AND NETWORK PROJECT FOR SULAWESI
SD
SLTP
SLTA
D1
D2
103
47
48
23
238
19
73
32
D3
S1
S2
S3
40
18
33
30
71
11
17
27
12
651
397
76
155
1.179
15
27
787
178
160
87
11
29
36
336
15
26
132
53
78
29
184
33
15
102
31
248
11
24
134
27
40
55
33
10
123
44
14
54
148
62
56
17
38.532
521
2.213
1.465
112
3.471
6.914
770
10
TOTAL
UNIT SATUAN
UNITS
KANTOR PUSAT / HEAD
OFFICE
TUGAS KARYA /
SECONDMENT
DISTRIBUSI JAYA & TGR
/ JAKARTA RAYA AND
TANGERANG DISTRIBUTION
DISTRIBUSI JABAR & BANTEN
/ WEST JAVA AND BANTEN
DISTRIBUTION
DISTRIBUSI JATENG & DIY /
CENTRAL JAVA AND SPECIAL
REGION OF YOGYAKARTA
DISTRIBUTION
Jumlah
Pegawai
Number of
Employees
Advanced
Optimization
System
Specific
Basic
1 s.d.3
4 s.d.6
7 s.d.10
11 s.d.14
15 s.d.18
19 s.d.26
671
65
175
136
74
184
36
399
20
42
68
45
65
159
2,912
23
84
240
1,754
810
3,643
19
93
264
2,027
1,240
2,474
15
102
233
1,059
1,064
51
UNIT SATUAN
UNITS
DISTRIBUSI JATIM / EAST
JAVA DISTRIBUTION
DISTRIBUSI BALI / BALI
DISTRIBUTION
WILAYAH NAD / NAD REGION
WILAYAH SUMUT / NORTH
SUMATERA REGION
WILAYAH SUMBAR / WEST
SUMATERA REGION
WILAYAH RIAU / RIAU
REGION
WILAYAH S2JB / S2JB REGION
WILAYAH BANGKA
BELITUNG / BANGKA
BELITUNG REGION
WILAYAH LAMPUNG /
LAMPUNG REGION
WILAYAH KALBAR / WEST
KALIMANTAN REGION
WILAYAH KALSELTENG /
SOUTH KALIMANTAN AND
CENTRAL KALIMANTAN
REGION
WILAYAH KALTIM / EAST
KALIMANTAN REGION
WILAYAH SULUTTENGGO
/ NORTH AND CENTRAL
SULAWESI AND GORONTALO
REGION
WILAYAH SULSELRA /
SOUTH, SOUTH-EAST AND
WEST SULAWESI REGION
WILAYAH MALUKU & MALUT
/ MALUKU AND NORTH
MALUKU REGION
WILAYAH PAPUA / PAPUA
REGION
WILAYAH NTB / WEST NUSA
TENGGARA REGION
WILAYAH NTT / EAST NUSA
TENGGARA REGION
P3B SUMATERA / / P3B
SUMATERA
P3B JAWA BALI / P3B JAVA
BALI
PIKITRING SUMUT & ACEH
/ MAIN OFFICE OF POWER
PLANT AND NETWORK
PROJECT FOR NORTH
SUMATERA & ACEH
52
Jumlah
Pegawai
Number of
Employees
Advanced
Optimization
System
Specific
Basic
1 s.d.3
4 s.d.6
7 s.d.10
11 s.d.14
15 s.d.18
19 s.d.26
3,272
17
85
283
1,257
1,629
892
36
95
496
256
1,028
30
129
579
288
1,604
33
124
819
626
985
18
56
527
382
819
17
65
374
362
35
101
621
436
25
139
102
20
30
215
209
20
60
476
259
25
137
756
374
21
85
406
195
41
115
528
568
53
195
958
751
73
299
310
56
257
441
46
280
311
13
36
219
345
29
68
510
448
28
139
297
1,592
2,265
17
17
93
22
1,195
271
475
818
1,297
708
1,253
1,964
693
765
645
615
1,057
4,324
151
UNIT SATUAN
UNITS
PIKITRING SUMBAGSEL /
MAIN OFFICE OF POWER
PLANT AND NETWORK
PROJECT FOR SOUTH
SUMATERA
PIKITRING SULAWESI / MAIN
OFFICE OF POWER PLANT
AND NETWORK PROJECT FOR
SULAWESI
PIKITRING KALIMANTAN
/ MAIN OFFICE OF POWER
PLANT AND NETWORK
PROJECT FOR KALIMANTAN
PIKITRING JAWA BALI &
NUSRA / MAIN OFFICE
OF POWER PLANT AND
NETWORK PROJECT FOR JAVA
BALI & NUSA TENGGARA
KIT TANJUNG JATI B /
TANJUNG JATI B POWER
PLANT
KIT MUARA TAWAR / MUARA
TAWAR POWER PLANT
KIT SUMBAGUT / NORTH
SUMATERA POWER PLANT
KIT SUMBAGSEL / SOUTH
SUMATERA POWER PLANT
KIT PLTGU CILEGON /
CILEGON POWER PLANT
JASDIK / EDUCATION AND
TRAINING SERVICE
JASA ENJINIRING /
ENGINEERING SERVICE
JASA & PRODUKSI / SERVICE
& PRODUCTION
JASA SERTIFIKASI /
SERTIFICATION SERVICE
JMK / CONSTRUCTION
MANAGEMENT SERVICE
LITBANG ETENAGALISTRIKAN
/ ELECTRICITY RESEARCH AND
DEVELOPMENT
TOTAL
Jumlah
Pegawai
Number of
Employees
143
103
48
238
32
27
651
1,179
87
336
184
248
55
123
148
38,532
Advanced
Optimization
System
Specific
Basic
1 s.d.3
4 s.d.6
7 s.d.10
11 s.d.14
15 s.d.18
19 s.d.26
16
24
72
30
13
70
10
22
10
43
31
86
72
12
10
11
17
80
281
270
20
77
575
502
15
28
34
24
61
51
83
114
39
44
21
62
12
18
42
125
61
17
12
17
35
15
48
21
15
23
12
72
26
106
473
1,491
3,364
18,042
15,055
53
Inspirasi keserasian
dalam
mengisi
kehidupan
Inspiration of harmony
in fulfilling
life
54
PELATIHAN SDM
Dalam rangka menunjang pelaksanaan Sistem
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi secara
konsisten dan seiring dengan upaya menyusun langkahlangkah menuju perubahan pola pikir SDM yang terkait
dengan strategi dan kondisi keuangan korporat, maka
strategi pengembangan eksekutif dilakukan melalui peningkatan kompetensi SDM sesuai persyaratan yang
ditentukan untuk setiap level, dengan pengelolaan
calon-calon pemimpin masa depan melalui talent.
Demi kesuksesan strategi tersebut, PLN telah melaksanakan program pendidikan dan pelatihan serta
program pengembangan eksekutif. Program pendidikan
dan pelatihan meliputi seminar dan kursus dilaksanakan
baik di dalam dan luar negeri yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi pegawai. Di samping itu PLN
juga melaksanakan program serupa yang dilaksanakan
sendiri oleh PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan
Pelatihan.
55
3.
A. Pelatihan / Training
B. Pengembangan Manajemen /
Development Management
C. Kursus Manajemen /
Management Course
1. Manajer / Manager
2. Operasional Staf / Operational Staff
3. Cabang / Branch
4. Sektor / Sector
5. Dasar / Basic Level
6. Menengah / Medium Level
7. Atas / High Level
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Sistem pembayaran gaji bagi karyawan telah memenuhi
ketentuan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Upah
Minimum Kabupaten (UMK) sesuai dengan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selain gaji
karyawan dimaksud, PLN juga memberikan tunjangan
cuti tahunan, tunjangan cuti besar, tunjangan kesetiaan
kerja/winduan, tunjangan hari raya keagamaan,
tunjangan iuran pemberi kerja, tunjangan jaminan
kesehatan dan asuransi pegawai untuk seluruh
karyawannya.
56
3.
EMPLOYEES WELFARE
Employees payroll system has met the Provinces Minimum
Wage (UMP) and the Regional Minimum Wage (UMK)
requirements as stated in the Regulation of the Minister of
Labor and Transmigration. In addition, PLN also provides
annual paid leave, substantial paid leave, employees
loyalty allowance, religious ceremonial allowance,
employer contribution allowance, heath allowance and
insurance for every employee.
DANA PENSIUN
Perusahaan dan Anak Perusahaan menyelenggarakan
program Pensiun Manfaat Pasti untuk semua karyawan
sesuai haknya. Program pensiun ini memberikan
manfaat pensiun yang ditentukan berdasarkan
penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.
PENSION FUND
The Company and all Subsidiaries have run a Pension
Benefit Program in accordance with every employees
rightful authority. This program provides pension benefits
based on basic pension income and the employees tenure
period.
57
58
Untuk memberikan pedoman tentang tata cara pelaksanaan administratif berkaitan dengan Program
Pensiun berdasarkan Peraturan Dana Pensiun PLN dan
untuk menyamakan persepsi antara Unit Organisasi
Pendiri, Mitra Pendiri dan Peserta Dana Pensiun
PLN, telah disusun Prosedur dan Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Dana Pensiun PLN berdasarkan Surat
Edaran Direksi PT PLN (Persero) No.010.E/012/DIR/2003
tanggal 23 Juni 2003 tentang Prosedur dan Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Dana Pensiun PLN.
SERIKAT PEKERJA
Karyawan PLN secara bersama-sama membentuk wadah
organisasi serikat pekerja yang bernama Serikat Pekerja
PT PLN (Persero) disingkat SP-PLN berkedudukan di
Jakarta, Jl. Trunojoyo, Blok MI/135, Jakarta Selatan.
Perusahaan dan SP-PLN telah mengadakan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) No.005.PJ/061DIR/2002
tanggal 25 November 2005 untuk periode 2002-2004
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia No.67/BW/PKPP/2002 tanggal 23 Desember
2002 dan telah terdaftar pada Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan
di bawah surat keputusan No.111/Pdf.2/KKB/XII/2002.
KKB tersebut mengatur hal-hal pokok pada bidang
ketenagakerjaan.
Selain itu, Perusahaan dan Serikat Pekerja telah menandatangani Kesepakatan Bersama Tentang Perpanjangan
Masa Berlaku Kesepakatan Kerjasama Periode 20022004 yang menyatakan bahwa KKB 2002-2004 diperpanjang masa berlakunya selama 1 (satu) tahun yaitu
sampai dengan 24 November 2005. Oleh karena sampai
dengan masa berakhirnya perpanjangan tersebut pada
tanggal 24 November 2005 tetap tidak tercapai kesepakatan, maka sesuai Undang-Undang Republik
Indonesia No.13 Tahun 2003 Pasal 123, KKB 2002-2004
berlaku sampai dengan paling lama tanggal 24 November
59
KOPERASI
Koperasi Pegawai Perusahaan Kantor Pusat (KP
PLN) didirikan dengan Akta pendirian Perkumpulan
Koperasi Konsumsi dan Simpan Pinjam PLN Pusat pada
21 September 1963 yang terdaftar pada Jawatan
Koperasi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta-Raya pada
21 September 1963 di bawah surat keputusan No.574/
B.H/I.
Selanjutnya Anggaran Dasar KP PLN telah beberapa kali
mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Koperasi tanggal 24 Agustus 1995 yang
telah didaftarkan dalam Daftar Umum pada Departemen
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil pada tanggal
26 Mei 1996 melalui surat keputusan No.166/BH/PAD/
KWK.9/VI/1996.
Adapun jenis usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi
Karyawan Perusahaan antara lain:
Menerima simpanan dari anggota.
Melakukan perdagangan barang dan jasa.
Melakukan usaha simpan pinjam.
Menyediakan barang-barang kebutuhan anggota.
COOPERATIVE ENTERPRISE
Employee Cooperative Enterprise Head Office (KP-PLN) was
established under the Establishment Certificate of
Consumption and Loan-Savings Cooperative Association
registered at the Cooperative Office of DKI Jakarta on
September 21, 1963 under Decree No.574/B.H/I.
60
KESETARAAN KESEMPATAN
Pada tahun 2008, PLN telah melaksanakan program
diklat kaderisasi manajerial meliputi manajemen cabang,
manajemen sektor, manajer dasar, manajer menengah
dan General Manager.
Program diklat tersebut dimaksudkan untuk kaderisasi
karyawan yang akan menduduki posisi manajer cabang,
manajer sektor, manajer bidang dan General Manager.
Uji kelayakan dan kepatutan juga telah dilaksanakan
untuk mengisi setiap level jabatan seperti Deputi
Direktur, General Manager dan Manajer PLN dengan
tujuan untuk memilih karyawan yang terbaik dari calon
yang diusulkan.
EQUAL OPPORTUNITY
In 2008, PLN carried out a managerial forming of
cadres, which included subdivision management, sector
management, basic management, middle level
management and General Manager.
The aim of this training program was to prepare employees
who will be placed as subdivision manager, sector manager,
field manager and General Manager. Fit and proper test
has been executed to fill in every level of function such as
Deputy Director, General Manager and PLN Manager with
the objective was to select the best employees out of several
proposed candidates.
Obligasi
Bonds
2.
Obligasi
PLN
II
Tahun
1993
senilai
Rp 600.000.000.000 (enam ratus milyar rupiah)
dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun yang telah
jatuh tempo dan telah dilunasi pada tanggal 29
Oktober 2000. Bunga obligasi untuk tahun pertama
dan kedua sebesar 15,5% per tahun, selanjutnya
diberlakukan tingkat bunga mengambang
dengan perhitungan rata-rata bunga deposito
Rupiah berjangka waktu 6 (enam) bulan pada
Bank-Bank Umum Milik Negara Republik Indonesia
ditambah premi sebesar 1%.
2.
3.
Obligasi
PLN
III
Tahun
1995
senilai
Rp 318.430.000.000 (tiga ratus delapan belas
milyar empat ratus tiga puluh juta Rupiah) dengan
jangka waktu 5 (lima) tahun yang telah jatuh
tempo dan telah dilunasi pada tanggal 7 April 2000.
Bunga obligasi untuk 6 (enam) bulan pertama
adalah sebesar 16% per tahun, selanjutnya
diberlakukan tingkat bunga mengambang
dengan perhitungan rata-rata bunga deposito
Rupiah berjangka waktu 6 (enam) bulan pada
Bank-Bank Umum Milik Negara Republik Indonesia
ditambah premi sebesar 1%.
4.
Obligasi
PLN
IV
Tahun
1995
senilai
Rp 680.000.000.000 (enam ratus delapan
puluh milyar rupiah) dengan jangka waktu 4 (empat)
tahun yang telah jatuh tempo dan telah dilunasi
4.
3.
61
5.
6.
7.
5.
6.
7.
62
18% per annum and will next be calculated at a floating interest rate and will be collaboratively fixed by the
Corporate and Trustee for every 6 (six) months.
PLN VI Bond Year 1997 Series-A, Series-B and SeriesC valuing Rp 600,000,000,000 (six hundred billion
rupiah), with terms of 10 (ten) years has been expired
on August 8, 2007. The bonds interest consisted of fixed
and floating interest rates. The Series-A bond interest
has been set in a fixed interest rate for 10 (ten) years
on the base of Rupiah swap rate for 10 (ten) years by
the Asean Interest Rate Swap of Reuter page EROT, plus
1.4% premium on top. The Series-B bond interest rate
calculated in average Rupiah deposit interest for 6 (six)
months plus 1.4% premium on top. The Corporate paid
an additional interest premium at 0.25% for one time
interest payment that will be paid after General Meeting of Bondholders (RUPO) implementation.
8.
9.
8.
Obligasi Terjamin
Pada tanggal 16 Oktober 2006, Majapahit Holding
B.V., Belanda, anak perusahaan yang bertujuan
khusus dan sepenuhnya dimiliki Perusahaan
menerbitkan Obligasi Terjamin sejumlah US$ 1
milyar yang terdiri dari:
Nilai nominal US$ 550 juta dengan harga jual
98,97%, tingkat bunga 7,75% per tahun dan jatuh
tempo tanggal 17 Oktober 2016.
9.
Guaranteed Notes
On October 16, 2006, Majapahit Holding B.V.,Holland,
a PLN subsidiary formed for specific purpose and is
fully owned by the Corporate issued Guaranteed Notes
amounting at US$ 1 billion, comprising of:
Nominal value of US$ 550 million with 98.97% selling
price, at an interest rate of 7.75% per annum and is due
payable on October 17, 2016.
63
64
2.
65
Akuntan Perusahaan
Penunjukan audit akuntan Laporan Keuangan dilakukan untuk setiap periode 1 (satu) tahun yang harus
mendapatkan persetujuan dalam RUPS Tahunan.
Corporate Accountant
The appointment of audit accountant for the Financial
Report is carried out every 1 (one) year period as approved
by the Annual Shareholders General Meeting.
Akuntan Publik
:
Osman Bing Satrio dan Rekan
Wisma Antara lt.4
Jln Merdeka Selatan No. 17
Jakarta 10110
66
Wali Amanat
:
PT CIMB Niaga Tbk
Gedung Graha Niaga Lt 20
Jln Jend. Sudirman Kav. 58
Jakarta 12190
Trustee Office
:
PT CIMB Niaga Tbk
Gedung Graha Niaga 20th Floor
Jln Jend. Sudirman Kav. 58
Jakarta 12190
Notaris
:
Imas Fatimah, SH
Graha MIK Lt 5
Taman Perkantoran Kuningan
Jln Setiabudi Selatan
Kav. 16-17
Jakarta 12920
Notary Office
:
Imas Fatimah, SH
Graha MIK 5th Floor
Taman Perkantoran Kuningan
Jln Setiabudi Selatan Kav. 16-17
Jakarta 12920
Konsultan Hukum :
Marsinih Martoatmodjo Iskandar
Kusdihardjo Law Office
Sampoerna Strategic Square
South Tower lt. 24
Jln Jend. Sudirman Kav. 45-46
Jakarta 12930
67
68
Data rinci produksi selama periode 5 (lima) tahun terakhir terdapat pada tabel Produksi di bawah ini :
Production
2004
2005
2006
2007
2008
Produksi Sendiri
93.113
98.177
101.664
107.984
113.340
Companys Own
Production
Pembelian Tenaga
Listrik
23.978
26.088
28.639
31.199
36.097
Electricity Purchase
3.154
3.105
2.804
3.257
4.707
From Leased
Generator
120.244
127.370
133.108
142.440
149.437
Total Production
Sewa Diesel
Total Produksi
69
Penggunaan bauran energi selama periode 5 tahun terakhir, dari Tahun2004 sampai dengan Tahun 2008, dapat
dilihat pada Tabel berikut:
While the mixed energy data for the last 5 (five) years period
can be referred in the following Table
2004
2005
29.9
2006
30.6
2007
27.7
2008
25.5
Energy Resources
27.7
Oil fuel
Non-oil fuel
7.4
7.7
6.6
7.5
7.2
Water
25.9
26.1
28.8
29.3
27.6
Coal
2.6
22.4
2.4
2.2
2.3
Geothermal
Gas Alam
14.3
12.7
13.0
13.5
14.2
Natural Gas
Beli
19.9
20.5
21.5
22.0
20.9
Purchase
Customer Segment
2004
2005
2006
2007
2008
Rumah Tangga
38.588
41.182
43.754
47.324
50.184
Household
Usaha/Bisnis
15.258
15.980
18.415
20.608
22.926
Business
Industri
40.324
42.453
43.615
45.802
47.969
Industry
Umum
Jumlah
5.927
7.417
6.825
7.510
7.940
General
100.097
107.032
112.609
121.246
129.019
Total
6%
6%
39%
39%
38%
37%
17%
07
70
18%
08
20042005
20052006
20062007
20072008
Average
20042008
Customer Segment
Rumah Tangga
6.72
6.25
8.16
6.04
6.79
Household
Usaha/Bisnis
4.73
15.24
11.91
11.25
10.78
Business
Industri
5.28
2.74
5.01
4.73
4.44
Industry
Umum
25.14
-7.98
10.04
5.73
8.23
General
Satuan |
Units
2004
2005
2006
2007
2008
Description
Pertumbuhan
(GWh)
9.657
6.935
5.577
8.637
7.773
Growth
Pertumbuhan
(%)
10.7
6.9
5.2
7.7
6.4
Growth
Berdasarkan data pada tabel Total Pertumbuhan Penjualan Tenaga Listrik di atas, penjualan tenaga listrik
baik menurut komposisi maupun secara total memiliki
tren yang meningkat dengan rata-rata 7,4% dalam lima
tahun terakhir.
Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik (Milyar Rp ) | Income from Electricity Sales (in Million Rupiah)
Kelompok Pelanggan
Customer Segment
2004
2005
2006
2007
2008
Rumah Tangga
21.636
23.189
24.988
27.058
32.815
Household
Usaha/Bisnis
10.411
11.826
14.074
15.920
14.991
Business
Industri
22.547
24.190
27.226
28.458
31.364
Industry
Umum
3.638
4.041
4.446
4.844
5.188
General
58.232
63.246
70.735
76.280
84.358
Total
Jumlah
71
Customer Segment
2004
2005
2006
2007
2008
31.096
32.171
33.118
34.684
36.025
Household
1.382
1.456
1.655
1.611
1.716
Business
47
46
46
47
48
Industry
841
896
931
992
1.055
General
33.366
34.559
35.751
37.334
38.844
Total
Sementara tabel Daya Tersambung di bawah, menunjukkan data perkembangan daya tersambung untuk setiap
kelompok tarif.
2005
2006
2007
2008
23.658
25.006
26.100
27.777
29.335
Household
8.449
9.168
10.254
10.939
11.929
Business
Industri
12.532
12.961
13.292
13.881
14.531
Industry
Umum
3.213
3.582
3.669
3.952
4.291
General
47.852
50.717
53.317
56.549
60.086
Total
Rumah Tangga
Usaha/Bisnis
Jumlah
72
Customer Segment
2004
2004
PLTA
2005
3.199
2006
3.221
2007
3.529
2008
3.501
Power Plants
3.504
PLTD
2.933*
2.994*
2.954*
2.968*
3.020
PLTG
1.481
2.724
2.727
2.783
2.496
PLTGU
6.561
6.281
7.021
7.021
7.370
PLTP
395
395
395
415
415
PLTU
6.900
6.900
8.220
8.534
8.764
21.470
22.515
24.846
25.222
25.571
Total
Jumlah
3.199
3.221
3.529
3.501
3.504
2.933
2.994
2.954
2.968
3.020
1.481
2.724
2.727
2.783
2.496
6.561
6.281
7.021
7.021
7.370
395
395
395
415
415
6.900
9.600
8.220
8.534
8.764
2004
2005
2006
2007
2008
PLTA
PLTD
PLTG
PLTGU
PLTP
PLTU
Penyaluran | Transmission
2004
2005
2006
2007
2008
Transmisi (kms)
30.793
30.945
31.195
31.612
32.472
Transmission (kms)
54.128
53.976
54.409
54.649
55.989
Untuk menyalurkan tenaga listrik terutama dari pembangkit Proyek Percepatan 10.000 MW, maka PLN telah
menandatangani 29 kontrak untuk peningkatan pembangunan transmisi baru dan gardu induk di Jawa dan
luar Jawa.
SUSUT JARINGAN
Realisasi susut jaringan tahun 2008 mencapai 10,46%.
Pencapaian susut jaringan tersebut telah menunjukkan
perbaikan yang signifikan dibandingkan susut jaringan
tahun 2007 sebesar 11,07%. Perbaikan susut jaringan ini
telah berhasil memberikan kontribusi terhadap penghematan biaya operasi setara Rp 900 milyar.
NETWORK LOSSES
The realization of the network losses reached
10.46% in year 2008. The network losses accomplisment has
indicated a significant progress compared to that of year
2007 at 11.07%. This progress in network losses has successfully contributed to operation cost effiency, which was
equivalent to Rp 900 billion.
73
74
Mutu layanan selalu diukur dengan mempertimbangkan batasan teknis yang ada yang ditetapkan di setiap
daerah sesuai dengan keadaan setempat. Tingkat keandalan mutu layanan diukur melalui jumlah frekuensi
pemadaman yang dialami pelanggan selama setahun
yang dinyatakan dalam System Average Interuption
Frequency Index (SAIFI) dan berapa lama waktu
pemadaman yang dialami pelanggan tersebut yang
dinyatakan dalam System Average Interuption Duration
Index (SAIDI).
2.
2.
EFISIENSI
Upaya peningkatan efisiensi telah dilakukan sejak tahun
1999 melalui program-program berikut:
Penurunan susut jaringan.
Peningkatan efisiensi investasi.
Penyempurnaan sistem pemeliharaan.
Peningkatan efisiensi produksi pembangkit dengan
menekan konsumsi bahan bakar/SFC pembangkit.
Penurunan tingkat persediaan dan penurunan
siklus penagihan.
EFFICIENCY
Since 1999, eficiency initiatives have been conducted
through the following programs:
Reduction of network losses.
Improvement of investment efficiency.
Aptness of maintenance system.
Better power plants production efficiency by reducing
the fuel/SFC plant consumption.
Reduction of supply level and billing cycle.
Implementasi program peningkatan efisiensi tersebut dilakukan melalui Efficiency Drive Program (EDP)
dengan target perolehan Net Gain & Saving/penghematan EDP Konsolidasi tahun 2008 (berdasarkan
Master Action Plan/MAP) sebesar Rp 8.428,78 milyar yang
disusun oleh masing-masing unit. Realisasi EDP tersebut
mencapai Rp 13.271,88 milyar atau 157,46% dari target
yang ditetapkan. Dalam bentuk intangible, realisasi EDP
tersebut terlihat berupa perubahan budaya perusahaan
seperti meningkatnya keinginan untuk menekan biaya/
anggaran tanpa mengurangi manfaat yang diperoleh,
meningkatnya persepsi pendekatan secara bisnis/
komersial dalam penyelesaian masalah di lapangan dan
bertumbuhnya semangat inovasi dan kompetisi dalam
memberikan kontribusi bagi perusahaan.
KINERJA MANAJEMEN
Mengacu pada Kep.Men.BUMN No. KEP-100/MBU/2002
tanggal 4 Juni 2002, tentang penilaian Tingkat
Kesehatan BUMN, PT PLN (Persero) tergolong dalam
kelompok BUMN infrastruktur. Pencapaian nilai tingkat
ke-sehatan PT PLN (Persero) sepanjang tahun 2008
men-cakup 3 aspek, yaitu aspek keuangan senilai 23,50
dari bobot maksimal 50,00, seperti terlihat pada Tabel
Indikator Aspek Keuangan aspek operasional senilai 23,55
dari bobot maksimal 35,00 seperti terlihat pada Tabel
Indikator Aspek Operasional dan aspek administrasi
senilai 15,00 dari bobot maksimal 15,00 seperti terlihat
pada Tabel Indikator Aspek Administrasi. Total nilai sebesar 66,20 seperti terlihat pada Tabel Total Nilai,
masuk pada golongan perusahaan yang sehat dengan
klasifikasi A (terletak antara 65 < Total Nilai 80).
MANAGEMENT PERFORMANCE
According to the SOE Minister Letter No.KEP-100/
MBU/2002 dated June 4, 2002 regarding SOE Performance
Credibility level, PT PLN (Persero) categorized as
infastructure SOE. The accomplishment of PT PLN
(Persero) performance throughout 2008 covered 3,
aspects financial aspect scoring at 23.50 out of 50.00 (as be
referred to in Table Financial Indicator), operational
aspect scoring at 23.55 out of 35.00 maximum value
(as be referred to in Table Operational Indicator) and
administration aspect scoring at 15.00 out of 15.00 (as be
referred to in Table Administration Aspect). Total score of
62.20 as can be referred in Table Total Score, is defining that
the company is classified GOOD in A classification (between
65 < Total Score 80).
75
Nilai
Score
Indikator/Indicator
Bobot
Value
Nilai
Score
ROE
(9.14)
ROI
2.4
2.5
Cash Ratio
28.52
2.5
Current Ratio
76.44
7.4
17.63
TATO
69.11
46.28
5.5
23.5
Total
Aspek Operasional/Operational Aspect
No
Indikator/Indicator
Target
Realisasi/
Realization
Pencapaian
/Result
Kategori/
Category
Bobot/
Value
Nilai/Score
SAIDI menit/pelanggan
SAIDI minute/customer
95
4.845
(310.9)
0.
SAIFI menit/pelanggan
SAIFI minute/customer
13.33
97.5
2.4
CSF
91.71
84.85
92.5
3.2
19.66
23.52
80.4
Ga Competency (%)
12
2.5
2.5
105.3
1.25
1.25
11
1.25
1.25
2.
37
39
106.2
2.
2.
35
27.7
Total
Aspek Administrasi/Administration Aspect
No
Indikator/Indicator
Pencapaian
Result
Bobot
Value
Nilai
Score
15
15
Total
Total Score
No
Bobot/Value
Nilai/Score
Keuangan/Finance
Aspek/Aspect
50
23.50
47.00
Operasional/Operational
35
27.70
79.14
Administrasi/Administration
15
15.00
100
66.20
66.20
Total
76
FINANCIAL PERFORMANCE
Profit and Loss
TINJAUAN KEUANGAN
Laba Rugi
Revenues
84,249,726
- Sale of Electricity
78,577,390
Beban Usaha
Operating Expenses
107,782,838
20,742,905
- Purchased Electricity
- Pemeliharaan
7,619,854
- Maintenance
- Kepegawaian
8,344,224
- Personnel
11,372,849
- Depreciation
3,610,759
- Penyusutan
Laba (Rugi) Operasi
Penghasilan (Beban) Lain-lain
(6,738,465)
(9,295,731)
Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha Perusahaan di tahun 2008 sebesar
Rp 164.208.510 juta mengalami peningkatan sebesar
44% dari pendapatan usaha tahun 2007 sebesar
Rp 114.042.687 juta. Pendapatan usaha tersebut berasal
dari penjualan tenaga listrik sebesar Rp 84.249.730 juta,
penyambungan pelanggan sebesar Rp 589.620 juta,
subsidi listrik pemerintah sebesar Rp 78.577.390 juta
dan pendapatan usaha lainnya sebesar Rp 791.770 juta.
Revenue
The Corporate Revenue in 2008 amounted to
Rp 164,208,510 million, experiencing an increase by 44%
from Rp 114,042,687 million in year 2007. The revenue
was mainly generated from sales of electricity amounting to Rp 84,249,730 million, customers connection fee of
Rp 589,620 million, government subsidy of Rp 78,577,390
million and others of Rp 791,770 million.
76286 | 84249
28505 | 29838
27063 | 29508
15861 | 19500
4855 | 5402
: 2007
: 2008
Industri
Industry
Rumah
Tangga
Household
Bisnis
Business
Umum
General
Total
Total
77
78
Beban Usaha
Beban usaha pada tahun 2008 adalah sebesar
Rp 160.597.751 juta. Beban usaha meningkat sebesar
44% dari beban usaha pada tahun 2007 yang terutama
disebabkan oleh:
Kenaikan beban bahan bakar dan pelumas dari
Rp 65.559.977 juta pada tahun 2007 menjadi se
besar Rp 107.782.838 juta pada tahun 2008.
Kenaikan beban pembelian tenaga listrik dari
Rp 16.946.723 juta pada tahun 2007 menjadi se
besar Rp 20.742.905 juta pada tahun 2008.
Kenaikan beban pemeliharaan dari Rp 7.269.142
juta pada tahun 2007 menjadi Rp 7.619.854
juta pada tahun 2008 dengan rincian pemakaian
material sebesar 50,78% dan biaya yang digunakan untuk jasa/borongan 49,22% dari total beban
pemeliharaan. Realisasi beban pemeliharaan tahun
2008 belum sepenuhnya selesai dilakukan akibat
kebijakan unit setempat bahwa pasokan listrik
tidak boleh padam.
Kenaikan beban pegawai dari Rp 7.064.316 juta
pada tahun 2007 menjadi Rp 8.344.224 juta
pada tahun 2008, Kenaikan beban penyusutan dari
Rp 10.716.237 juta pada tahun 2007 menjadi
Rp 11.372.849 juta pada tahun 2008. Peningkatan
ini antara lain karena penerapan PSAK 16 (revisi
2007) yang mengharuskan reklasifikasi pencatatan
biaya major overhaul sebagai penambahan aktiva
tetap bukan sebagai biaya pemeliharaan sehingga
akan menambah biaya penyusutan dan Kenaikan
beban lain-lain/administrasi dari Rp 3.949.560 juta
pada tahun 2007 menjadi Rp 4.735.081 juta pada
tahun 2008 terutama disebabkan oleh kenaikan
tarif penyisihan piutang ragu-ragu.
Operating Expenses
In year 2008, operating expenses amounted to
Rp 160,597,751 million. The operating expenses have
increased by 44% from year 2007, that was mainly caused
by:
Increased expenses of fuel and lubricating oil from
Rp 65,559,997 million in 2007 to Rp 107,782,838
million in 2008.
Increased expenses of electricty purchase from
Rp 16,946,723 million in 2007 to Rp 20.742.905 million
in 2008.
Increased expenses of maintenance from Rp 7,269,142
million in 2007 to Rp 7.619.854 million in 2008
under detailed material usage of 50,78% and cost
spent for service/lumpsum of 49,22% out of total
maintenance costs. Maintenance costs for 2008 have
not been fully paid due to local unit policy that power
supply is not allowed to be shutdowned.
EBITDA
EBITDA in 2008 underwent an increase of Rp 15.8 trillion
from EBITDA in 2007 amounting to Rp 13.9 trillion. For the
last five years, EBITDA has inclined to show an increase.
This has shown companys potential in generating business
revenue.
EBITDA
EBITDA pada tahun 2008 sebesar Rp 15,8 trilyun
mengalami peningkatan dari EBITDA tahun 2007
sebesar Rp 13,9 trilyun. Selama 5 tahun terakhir,
EBITDA cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan
kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan pendapatan usaha.
15.8
15
13.0
13.3
11
10.7
10
04
05
06
07
08
Laba Usaha
Laba usaha tahun 2008 sebesar Rp 3.610.759 juta.
Laba usaha mengalami peningkatan sebesar 42% dari
Rp 2.536.732 juta pada tahun 2007. Kenaikan laba usaha
terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan usaha
meskipun pada saat bersamaan juga telah terjadi kenaikan beban usaha.
Operating Income
The 2008 operating income amounted to Rp 3,610,759
million. The operating income has increased by 42% from
Rp 2,536,732 million in year 2007. The increase was mainly
due to an increase in revenue, although the operating
expense has also increased at the same time.
Pendapatan/(Beban) Lain-lain
Beban lain-lain total pada tahun 2008 sebesar
Rp 15.801.927 juta. Beban lain-lain mengalami kenaikan sebesar 180% dibandingkan tahun 2007 sebesar
Rp 5.634.798 juta. Kenaikan Beban lain-lain ini terutama
disebabkan terutama adanya kerugian kurs mata uang
asing dan kenaikan beban bunga dan keuangan.
Other Income/(Charges)
Other expenses in year 2008 totalled at Rp 15,801,927
million, which increased by 180% or Rp 5,634,798 million
compared to year 2007. The increase was mainly due to loss
on foreign exchange and an increase in interest expenses
and financial charges.
Neraca
Balance Sheet
Balace Sheet 2008
Neraca 2008
Harta
- Harta Tidak Lancar
- Harta Lancar
Assets
259,643,313
- Noncurrent Assets
31,075,630
- Current Assets
Ekuitas
126,986,567
Equity
123,078,686
Noncurrent Liabilities
40,653,690
Current Liabilities
Kewajiban Lancar
79
Harta
Jumlah harta Perseroan pada akhir tahun 2008 sebesar Rp 290.718.944 juta. Jumlah tersebut meningkat
6,3% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar
Rp 273.479.935 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan bertambahnya pekerjaan dalam pelaksanaan. Namun selama tahun 2008 juga terjadi
penurunan harta lancar sebesar 28% dibandingkan
tahun sebelumnya yang disebabkan oleh penurunan kas,
investasi sementara, piutang dan aktiva lancar lainnya.
Assets
The Corporate total assets at the end of 2008 amounted
to Rp 290,718,944 million. The amount increased by 6.3%
compared to previous year that was Rp 273,479,935 million.
The increase was mainly due to an increase of construction
in progress. Moreover, PT PLN (PERSERO) also experienced a
decreasing current assets in year 2008 by 28% compared to
previous year, which was mainly due to a decrease in cash,
short-term investment, receivables and other current assets.
Ekuitas
Jumlah Ekuitas pada akhir tahun 2008 adalah sebesar
Rp 126.986.567 juta. Jumlah tersebut menurun sebesar
6,9% dari tahun sebelumnya, yaitu Rp 136.412.740 juta.
Penurunan tersebut terutama disebabkan penurunan
revaluasi aktiva tetap dan kerugian dalam periode berjalan.
Equity
Other equity at the end of 2008 was Rp 126,986,567
million or decreased by 6.9% from the previous year at
Rp 136,412,740 million. The decline was mainly caused by
fixed assets revaluation and loss during the period.
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar pada tahun 2008 sebesar Rp 40.653.690
juta atau mengalami peningkatan sebesar 0,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan yang
cukup wajar ini disebabkan oleh bertambahnya
pinjaman jatuh tempo dan hutang lainnya, namun
diimbangi dengan dilunasinya hutang pajak dan hutang
usaha.
Current Liabilities
Total current liability in year 2008 was Rp 40,653,690 million
or decreased by 0.9% compared to the previous year. This
appropriate increase was caused by current maturities of
liabilities and other payables, however, it has been overcome
by the paid tax payable and account payable.
Arus Kas
Kas selama tahun 2008 mengalami penurunan sebesar
Rp 9.903.155 juta atau 61% dari saldo kas awal tahun
sebesar Rp 16.290.782 juta menjadi Rp 6.387.627 juta
pada akhir tahun 2008. Penurunan jumlah kas tersebut
disebabkan oleh penurunan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Cash Flow
The cash flow in year 2008 experienced a decline by
Rp 9,903,155 million or 61% of the cash balance at
beginning year from Rp 16,290,782 million to Rp 6,387,627
million at the end of year 2008. The decline in total cash was
dominated by financing activities.
Statement of Cash Flows 2008
80
7,780,481
(21,952,056)
4,268,420
(9,903,155)
16,290,782
6,387,627
2008
2007
2006
2005
2004
15,71
40,45
46,82
20,66
35,33
37,86
70,22
55,35
27,88
45,94
76,44
107,29
104,05
68,60
73,75
(5,83)
2,58
1,07
(10,83)
(7,25)
1,56
1,29
4,29
4,78
4,18
21,74
16,84
33,40
34,20
31,70
8,39
10,83
10,93
10,67
11,51
1,13
1,06
4,51
5,04
4,62
0,21
0,19
0,37
0,35
0,32
0,15
0,15
0,30
0,29
0,28
(8,80)
25,98
63,00
(7,63)
(12,91)
Likuiditas/Liquidity
Aktivitas/Activity
81
Solvabilitas/Solvability
Debt to Total Asset (%)
53,72
47,59
41,07
34,07
30,36
(80,92)
35,68
56,36
(31,01)
168,81
122,99
95,41
72,82
53,83
45,17
4,29
3,33
(0,71)
0,82
4,40
Rentabilitas/Rentability
Gross Profit Margin (%)
EBITDA Margin (%)
82
3,61
10,90
11,03
12,03
22,16
NPM (%)
(14,60)
(7,40)
(5,74)
(7,78)
(3,47)
ROI (%)
(4,23)
(2,06)
0,78
(2,23)
(0,95)
ROE (%)
(9,69)
(4,14)
(2,90)
(3,52)
(1,42)
Likuiditas
Sumber likuiditas perseroan terutama diperoleh
dari arus kas masuk aktivitas usaha dan pendanaan.
Likuiditas Perusahaan dinilai dengan current ratio
(perbandingan antara harta lancar dengan kewajiban
lancar) pada tahun 2008 sebesar 76,44%. Likuiditas pada
tahun 2008 tersebut mengalami penurunan dalam kemampuannya membayar hutang lancarnya sebesar
29% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan arus kas masuk dari aktivitas
usaha dan pendanaan.
Liquidity
Sources of the corporate liquidity was mainly obtained
from the cash inflow from operating and funding activities.
The Corporate liquidity was valued by the current ratio
(current assets and current liabilities). The current ratio
(comparison of current assets to current liabilities) in 2008,
that was 76.44%. In 2008, the liquidity ratio was declining
by 29% compared to the previous year. The decline was
resulted from the declining cash inflows from operating and
funding activities.
Solvabilitas
Rasio solvabilitas Perusahaan dinyatakan dalam debt to
total assets pada tahun 2008 sebesar 53,72% atau meningkat sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penurunan
harta lancar perusahaan serta kenaikan kewajiban lancar
PT PLN (Persero).
Solvability
The Corporate solvability ratio that was stated in the debt
to total assets in year 2008 was 53.72% or increased by 13%
compared to the previous year. The increase was caused
by the declining corporate current assets and increasing
current liabilities of PT PLN (Persero)
Rentabilitas
Rasio rentabilitas Perusahaan dinyatakan dalam ROI
(perbandingan antara laba bersih dengan total harta)
dan ROE (perbandingan antara laba bersih dengan
total ekuitas). Pada tahun 2008, ROI adalah sebesar
minus 4,23% dan ROE sebesar minus 9,69%. Nilai negatif
dari ROI dan ROE terutama disebabkan oleh timbulnya
kerugian Perusahaan sehubungan dengan meningkatnya rugi selisih kurs.
Rentability
The Corporate rentability ratio that was stated in the Return
on Investment/ROI (a comparison of net income to total
assets) and Return on Equity/ROE (a comparison of net
income to total equity). During year 2008, the ROI was minus
4.23% and ROE was minus 9.69%. The negative value of ROI
and ROE was caused by the corporate loss resulted from an
increase in exchange rate loss.
Pendanaan Proyek sumber pendanaan untuk proyekproyek Program Percepatan 10.000 MW, 15 % berasal
dari penerbitan obligasi internasional tahun 2006 dan
2007 masing-masing sebesar USD 1 milyar serta 85%
berasal dari pinjaman bank dalam dan luar negeri sebesar USD 4,9 milyar dan Rp 19,2 trilyun. Total pendanaan untuk Program Percepatan tersebut adalah
sebesar USD 6,9 milyar dan Rp 19,2 trilyun.
83
No.
Lokasi/Location
Kapasitas
Capacity
Kontraktor/Contractor
2 x 300 MW
2 x 315 MW
3 x 330 MW
1 x 660 MW
1 x 625 MW
2 x 315 MW
3 x 350 MW
3 x 315 MW
2 x 350 MW
1 x 600 MW
Kons. CNTIC + Shanghai Electric Group Comp, Ltd + PT Cahaya Mulia Energi
Konstruksi + Bairagraha Sentranusa
2 x 220 MW
2 x 7 MW
2 x 110 MW
2 x 10 MW
Kons. PT Modaco Enersys + PT Kelsri + PT Angkasa Buana Cipta + Guandong Machinery I & E Co. Ltd.
2 x 7 MW
2 x 27,5 MW
Kons. PT Indo Fuji Energi + Guandong Machinery I & E Co. Ltd + PT Persada
Inti Energi + PT Advance Technology Indonesia
2 x 65 MW
2 x 60 MW
2 x 112 MW
2 x 100 MW
2 x 30 MW
2 x 16,5 MW
Kons. PT Poeser Indonesia + Shangdong Machinery & Equip I/E Group Corp
2 x 25 MW
PT Meta Epsi
2 x 25 MW
2 x 10 MW
2 x 50 MW
2 x 10 MW
Kons. PT Modaco Enersys + PT Kelsri + PT Angkasa Buana Cipta + Guandong Machinery I&E Co. Ltd.
2 x 25 MW
2 x 7 MW
84
2 x 16,5 MW
Kons. PT Poeser Indonesia + Shandong Machinery & Equip I/E Group Corp.
2 x 7 MW
2 x 10 MW
KAPITALISASI
Dalam mengembangkan kemampuan usahanya,
Perusahaan telah berupaya meningkatkan sarana
penyediaan tenaga listrik dengan pendanaan dari
berbagai sumber. Sejak tahun 1992 Perusahaan
telah memanfaatkan pendanaan dari Pasar Modal
dengan menerbitkan obligasi. Sampai akhir tahun
2008 Perusahaan telah melakukan penawaran umum
obligasi lokal sebanyak 9 (sembilan) kali dan 1 (satu) kali
dengan total emisi sebesar Rp 11.600.130.000.000 dan
penawaran umum obligasi internasional sebanyak 2
(dua) kali dengan total emisi sebesar USD 2.000.000.000.
CAPITALIZATION
In developing the corporate ability the Corporate has strived
to improve the Corporate electricity supply infrastructures
with various sources of funding. Since year 1992, the
Corporate has utlized the Capital Market funding through
bonds issuance. Up to end of 2008, the Corporate has
conducted local bonds public offerings for 9 (nine)
times and one (1) time after 2008 calendar year with total
issuance cost amounted to Rp 11,600,130,000,000 and
international bonds public offerings for 2 (two) times with
total issuance cost amounted to USD 2,000,000,000.
Tanggal Pencatatan
Listing Date
Bunga
Interest
Jatuh Tempo
Maturity Date
12 November 2004
November 12, 2004
Tetap
Fixed
1.500.000.000
11 November 2014
November 11, 2014
22 Juni 2006
June 22, 2006
Tetap
Fixed
1.355.100.000
21 Juni 2016
June 21, 2016
22 Juni 2006
June 22, 2006
Tetap
Fixed
865.000.000
21 Juni 2021
June 21, 2021
22 Juni 2006
June 22, 2006
Tetap
Fixed
200.000.000
21 Juni 2016
June 21, 2016
11 Juli 2007
July 11, 2007
Tetap
Fixed
1.500.000.000
10 Juli 2017
July 10, 2017
11 Juli 2007
July 11, 2007
Tetap
Fixed
1.200.000.000
10 Juli 2022
July 10, 2022
11 Juli 2007
July 11, 2007
Tetap
Fixed
300.000.000
10 Juli 2017
July 10, 2017
Nama Obligasi
Name of Bonds
Tanggal Pencatatan
Listing Date
Bunga
Interest
Jatuh Tempo
Maturity Date
Obligasi Internasional
PLN Tahun 2006 Seri A/
PLN International Bond
of 2006, A Series
18 Oktober 2006
October 18, 2006
Tetap
Fixed
450,000
17 Oktober 2011
October 17, 2011
Obligasi Internasional
PLN Tahun 2006 Seri B/
PLN International Bond
of 2006, B Series
18 Oktober 2006
October 18, 2006
Tetap
Fixed
550,000
17 Oktober 2011
October 17, 2016
Obligasi Internasional
PLN Tahun 2006 Seri A/
PLN International Bond
of 2006, A Series
29 Juni 2007
June 29, 2007
Tetap
Fixed
500,000
28 Juni 2017
June 28, 2017
Obligasi Internasional
PLN Tahun 2006 Seri B/
PLN International Bond
of 2006, B Series
29 Juni 2007
June 29, 2007
Tetap
Fixed
500,000
28 Juni 2037
June 28, 2037
85
All funds acquired from the PLN I to PLN VII local bonds
public offerings as well as from international bonds I and
II have been used for business expansion, while the funds
acquired from PLN VIII and PLN IX local bonds public
offerings have been used for working capital. Fund
realization of PT PLN (Persero) bonds is shown in the
following table :
Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Lokal PLN | Fund Realization of PLN Local Bonds
Jenis Obligasi
Types of Bonds
Biaya
Penawaran
Offering Fee
Hasil Bersih
Net Gain
Proyek
Projects
Jumlah
Total
1.500.000
9.896
1.490.104
Refinancing PLTG
Muara Tawar
1.490.104
2.200.100
11.914
2.188.186
Modal Kerja
Working Capital
2.188.186
200.000
1.071
198.929
Modal Kerja
Working Capital
198.929
2.700.000
3.791
2.696.209
Modal Kerja
Working Capital
2.696.209
300.000
421
299.579
Modal Kerja
Working Capital
299.579
Realisasi Penggunaan Dana Obligasi Internasional PLN | Fund Realization of PLN International Bonds
Jenis Obligasi
Types of Bonds
Obligasi International
PLN I tahun 2006
PLN I International Bonds
year 2006
Obligasi International
PLN II tahun 2007
PLN II International Bonds
year 2007
86
1.000.000
1.000.000
Biaya Penawaran
Offering Fees
Hasil Bersih
Net Gain
Proyek
Projects
Jumlah
Total
13.200
Program
Percepatan 10.000
MW PLTU Berbahan
988.565 bakar batubara
Fast Track Program
10.000 MW for
CSFPPs
988.565
13.379
Program
Percepatan 10.000
MW PLTU Berbahan
991.587 bakar batubara
Fast Track Program
10.000 MW for
CSFPPs
991.587
ANAK PERUSAHAAN
Berikut ini adalah data finansial Anak Perusahaan pada
tahun 2008.
Uraian/Description
PT IP
SUBSIDIARIES
Information on the Subsidiaries financial data for the year
2008 is shown in the following table.
PT PJB
PT ICON+
PT PLN
Batam
PT PLN
Tarakan
PT PLN E
56.379.944
40.204.136
797.689
Ekuitas/Equity
44.089.669
34.686.968
548.633
Kewajiban/Liabilities
12.290.275
5.517.168
249.056
43.318.596
29.731.372
494.271
41.864.913
29.030.105
1.453.683
971.452
1.771.969
220.645
91.770
385.764
70.053
64.507
1.386.205
150.592
27.263
1.194.832
128.476
115.988
263.757
1.295.207
150.192
87.799
701.267
230.514
(100.375)
(21.715)
28.188
712.048
164.627
(251.198)
(32.116)
20.957
Laba/Rugi/Profit/Loss
Laba/Rugi Operasi/
Operating Profit/Loss
Laba/Rugi Bersih/Nett Profit/Loss
PROSPEK USAHA
Pertumbuhan konsumsi listrik yang tumbuh pesat membutuhkan tambahan pembangkit sekitar 3.000 MW
setiap tahunnya. Hal ini mendorong PLN membuat
keputusan cepat untuk membangun infrastruktur sistem
kelistrikan mulai dari pusat pembangkit, jaringan
transmisi dan distribusinya dengan jadwal yang
lebih singkat. Berdasarkan kebutuhan tersebut PLN merencanakan pembangunan proyek pembangkit tenaga
listrik untuk lima tahun ke depan dengan menyediakan
60% dari kebutuhan nasional dan sisanya disediakan
melalui partisipasi pihak swasta. Di samping pembangunan pusat pembangkit, PLN masih memerlukan
investasi untuk membangun jaringan transmisi dan
distribusi. Diperkirakan dalam 5 tahun mendatang
PLN membutuhkan dana investasi sebesar 16 milyar
Dollar AS. Dalam rangka pengadaan pembangunan
infrastruktur sistem kelistrikan ini, PLN telah
menerbitkan obligasi internasional maupun obligasi
nasional serta Sukuk Ijarah pada tahun 2006 dan
tahun 2007. Selain sumber-sumber dana tersebut di atas,
pembiayaan investasi juga dilakukan melalui kredit
ekspor dan pinjaman komersial perbankan.
BUSINESS PROSPECT
The rapid growth of electricity consumption
requires an additional power of 3,000 MW every year.
This triggered PT PLN (Persero) in making a prompt
decision for electricity infrastructure system starting from
central generator, transmission lines and distribution in
a shorter time period. Based on that, PT PLN (Persero) is
planning to further develop power plants projects for the
next five years period by supplying 60% of the nations
demand while the rest is being supplied through private
sector participation. It is estimated that in the next 5
(five) years, PT PLN (Persero) will need investment fund of
USD 16 billion. In line with the supply of electricity system
infrastructure development, PT PLN (Persero) has issued
international and local bonds as well as Sukuk Ijarah in
years 2006 and 2007. Besides the above funding sources,
the investment funding has also been made through export
credits and bank commercial loan.
PEMASARAN
Kinerja pemasaran PLN pada tahun 2008 menunjukkan
pencapaian penjualan sebesar 129,02 TWh atau
MARKETING
PT PLN (Persero) marketing performance in year 2008
achieved sales performance that reached 129.02 TWh or
87
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Bidang Pembangkitan dan Energi Primer
Peningkatan kapasitas pembangkitan dengan
prioritas pengembangan pembangkit non BBM.
Penggunaan batubara kalori rendah (low rank coal)
untuk pembangkit batubara dan pengembangan
pembangkit mulut tambang.
Peningkatan keandalan sistem dan kualitas
pemeliharaan pembangkit melalui timebased
maintenance dan condition-based (predictive)
maintenance serta penerapan realibility-center
maintenance.
88
2.
3.
CORPORATE POLICIES
Power Plants and Primary Energy Division
Increasing electrical generator capacity with a priority
in non-fuel generating plants development.
Use of low rank coal for coal generating power plant
and development of opening pit generating power
plant.
Improvement of system reliability and quality of
generator maintenance through timebased
maintenance and condition-based (predictive)
maintenance as well as the implementation of
realibility-center maintenance.
89
90
Bidang Keuangan
Pemberlakuan tarif regional.
Pendanaan sendiri untuk investasi skala kecil.
Optimalisasi lindung nilai (hedging) yang bersifat
cost-efficient terhadap risiko nilai tukar dan suku
bunga.
Pendanaan investasi barang impor dengan
pinjaman luar negeri dan investasi local content
yang tinggi dengan pendanaan sendiri dan/atau
pinjaman dalam negeri.
Persiapan kondisi keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan untuk menggali dana dari pasar modal
dan pasar uang.
Partisipasi Pemda dalam pendanaan elektrifikasi
dan dalam menurunkan BPP regional.
Pengupayaaan optimalisasi dan efisiensi pajak.
Perhitungan dampak rencana kegiatan operasi dan
investasi terhadap kondisi keuangan perusahaan di
masa datang melalui pengujian Proyeksi Keuangan
berdasarkan model yang akuntabel.
Penerapan konsep kepemilikan aset terpusat
dengan pembebanan antara pusat dan unit yang
mendukung efisiensi.
Penerapan On-line Payment Point untuk Revenue
Protection dan mendukung ERP.
Manajemen kas terpusat.
Finance Division
Applying regional tariff.
Self-funding for small scale investment.
Optimization of cost-efficient hedging
exchange rate and interest rate risks.
toward
91
92
Sistem
pembelajaran
yang
mendukung
manajemen SDM berbasis kompetensi dengan
memanfaatkan TI.
Rasionalisasi biaya kesehatan.
Bidang Korporat
Investasi yang berdasarkan skala prioritas
terutama bagi proyek-proyek yang berdampak
terhadap peningkatan efisiensi, antara lain untuk
mengurangi kebutuhan BBM.
Pelaksanaan manajemen aset agar pemanfaatannya dapat dimonitor dengan baik dan optimal.
Penetapan ketentuan mengenai lingkungan
dan program Pengembangan Komunitas serta
keselamatan ketenagalistrikan pada seluruh
instalasi.
Optimalisasi perbaikan citra perusahaan dalam
membangun corporate brand Perusahaan.
Komunikasi yang harmonis dengan pemangku
kepentingan perusahaan.
Penerapan program teknologi informasi guna
mendukung layanan pelanggan serta layanan
korporat berkelas dunia (Industrial Best Practice/
IBP).
Penerapan e-procurement.
Optimalisasi upaya mitigasi risiko dominan
perusahaan.
Peningkatan internalisasi tata nilai (budaya)
perusahaan dan code of conduct.
Peningkatan implementasi Good Corporate
Governance secara menyeluruh.
Pengembangan sistem manajemen kinerja dengan
menggunakan balanced scorecard.
Corporate Division
Priority-based investment, mainly for projects having
impact on efficiency improvement, such as in reducing
fuel need.
RISIKO KORPORAT
Dalam menjalankan usahanya, PLN tidak terlepas dari
risiko yang mungkin dapat mempengaruhi hasil usaha
perseroan. Risiko-risiko utama yang dihadapi perseroan
mencakup:
CORPORATE RISKS
In exercising its business, PT PLN (Persero) is not immune
from risks potential to affect companys revenues. The major
risks faced by the company includes:
Implementation of e-procurement.
Optimization of the Corporate dominant risk
mitigation efforts.
Improvement of Corporate values (cultures) and code
of conducts internalization.
Implementation of Good Corporate Governance at all
levels.
Development of performance management system
through balanced scorecard.
2.
3.
2.
3.
93
Mitigasi:
Melakukan mekanisme lindung nilai (hedging)
dengan memperhatikan kondisi makro
ekonomi dan kemampuan perusahaan
termasuk menyiapkan mekanisme proses
pengambilan
keputusan
untuk
me
lakukan hedging pada perusahaan. Penyiapan
mekanisme proses pengambilan keputusan
penting untuk dilakukan mengingat mitigasi risiko dengan melakukan hedging menghasilkan secondary risks antara lain potensi
kehilangan
secara
finansial
yang
dapat diperhitungkan sebagai kerugian pada
perusahaan.
Mengingat
kepemilikan
saham Perseroan adalah 100% milik Negara,
maka kerugian tersebut berpotensi untuk di
kategorikan sebagai tindakan merugikan
keuangan negara walaupun kepemilikan
saham negara pada BUMN merupakan
kekayaan negara yang dipisahkan.
Mitigation:
Hedging mechanism and the operating tools
available in the market must be chosen carefully
by the management taking into consideration
macro economic condition including the
Corporate capability to take decision for
the hedging. Comprehensive preparation for the
decision making mechanism is very important
for the company considering that risk mitigation
of the hedging itself may create and incur
secondary risk in terms of huge potential in
financial loses to the company. Considering that
100% of PLN shares are state-owned shares,
therefore such losses might be categorized as
inflicting losses to the country, although the
countrys shares in BUMN is treated separately
from the countrys wealth.
4.
94
4.
5.
Mitigasi:
Melaksanakan langkah koordinasi dengan
Pemerintah, mengingat Perusahaan ditugaskan
oleh Pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 71
tahun 2006 sebagai pelaksana Program Percepatan
Pembangunan PLTU Batubara 10.000 MW, untuk
dapat menyelesaikan hambatan yang berkaitan
dengan pencairan pinjaman terutama dari pihak
asing. Selain itu juga dilakukan kerjasama dengan
perbankan nasional termasuk asosiasi bank
pembangunan daerah untuk membantu pembiayaan Program Percepatan Pembangunan PLTU
Batubara 10.000 MW.
Mitigation:
Coordinating with the government, with regards to
the Corporate assignment given by the government as
stipulated in the Presidential Regulation No.712006
that obliged the Corporate as the operator of the
Fast Track 10,000 MW power plant projects, to
be able to resolve all issues concerning foreign
loan imbursements. Besides, initiative such as
cooperation with the local national banking has
also been conducted, including with the Regional
Development Bank Association in supporting the Fast
Track 10,000 MW coal-based power plant projects.
5.
Mitigation:
Implemented a proactive action to fulfill the Corporate
prerequisite of subsidy disbursement, among
others was preparing financial report to verify the
disparity between electricity production cost (BPP)
and Basic Electricity Tariff (TDL) based on customers
segmentation and region followed by financial audit
by the State Financial Auditor (BPK).
95
96
Mitigasi:
Meminta subsidi PSO kepada Pemerintah yang
disesuaikan dengan kenaikan beban operasi.
Meminta
proteksi/keberpihakan
Pemerintah
berupa perbaikan regulasi untuk harga pembelian
energi primer yang dilakukan oleh perusahaan
untuk kepentingan pembangkit listrik seperti
batubara, gas dan BBM.
Melakukan diversifikasi energi atau komposisi
energi untuk pembangkit-pembangkit milik
PT PLN (Persero) dan perluasan jaringan
transmisi sehingga dapat menurunkan biaya
pokok penyediaan tenaga listrik (BPP) listrik. Walaupun perlu dicatat, program ini memerlukan dana
yang tidak sedikit.
Mitigation
To request PSO subsidy to the government that is
adjusted to the increase in operational cost.
To request for Government protection on regulation
improvement in primary energy purchasing price that
is being adopted by the Company in meeting coal, gas
and petrol oil fuel power plants needs.
Mitigation
Re-assessing target following the countrys
decrease of electric consumption.
Mitigasi:
Melakukan kajian ulang atas besaran sasaran
yang ingin dicapai seiring dengan menurunnya penggunaan energi listrik secara nasional.
Melakukan inovasi untuk proses bisnis
sehingga dapat menekan biaya operasi
yang berujung pada meningkatnya rasio
pendapatan terhadap biaya operasi.
2.
2.
Mitigation:
To increase service pattern related to electricity
billing such as through online payment system,
more payment points and introduction of pre-paid
electricity purchase.
Mitigasi:
Meningkatkan pola pelayanan yang berhubungan
dengan pembayaran tagihan listrik seperti
penerapan sistem pembayaran secara on-line, memperbanyak jumlah payment point dan pengenalan
pola pembelian listrik dengan pre-paid.
3.
3.
Mitigation:
To implement an integrated technical losses
program adjusted to the Corporate financial
capability and the technical reduction target.
97
98
Mitigasi:
Melaksanakan pengadaan gas untuk PLTG yang selama
ini dioperasikan menggunakan BBM, pemanfaatan
Marine Fuel Oil (MFO) yang memiliki harga lebih
rendah sebagai pengganti High Speed Diesel ( HSD) di
pembangkit diesel (PLTD) dan mendorong program
pembangunan dan pengembangan pembangkit
yang menggunakan energi primer selain BBM, seperti:
pembangunan pembangkit PLTU, pemanfaatan
pembangkit dengan energi primer setempat seperti air,
panas bumi, gas alam, angin (bayu) dan lain-lain.
Mitigation
To provide gas supply utilization for the PLTG operated
on BBM, Marine Fuel Oil (MFO) , the prices of which
are lower than High Speed Diesel (HSD) for the PLTD
(diesel oil generated plants) and encourage power plants
development and expansion program based on other
primary fuels such as PLTU development and by making
use of other primary energy power plants such as water,
geothermal, wind and others.
b.
c.
B.
B.
b.
c.
d.
e.
99
100
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
101
102
DEWAN KOMISARIS
Prosedur Penetapan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris ditetapkan dan diangkat oleh
RUPS dengan masa jabatan 5 tahun dan dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan oleh RUPS.
BOARD OF COMMISSIONERS
Board of Commissioners Appointment Procedure
The Board of Commissioners is decided and appointed by
the General Meeting of Shareholders for a five-year term
of office and can be reappointed by the General Meeting of
Shareholders for one further term.
2.
3.
2.
3.
4.
5.
5.
103
Remuneration of Commissioners
The remuneration for the Board of Directors is determined
by the General Meeting of Shareholders. The Chief
Commissioner receives 40% of the remuneration of the
Managing Director, while the other Commissioners receive
90% of this sum. As well as this remuneration, the Board of
Commissioners also receives other facilities according to
regulations in force. Throughout 2008, total remuneration
of the Board of Commissioners are as follows :
Bulan / Month
Penghasilan /
Income
Bulan / Month
Penghasilan /
Income
Januari / January
124.750.000 7
Juli / July
124.750.000
Februari / February
124.750.000 8
Agustus / August
124.750.000
Maret / March
124.750.000 9
September / September
124.750.000
April / April
124.750.000 10
Oktober / October
232.300.000
Mei / May
392.500.000 11
November / November
128.000.000
Juni / June
124.750.000 12
Desember / December
203.200.000
104
No.
1.686.250.000
DIREKSI
Prosedur Penetapan Direksi
Direksi ditetapkan dan diangkat oleh RUPS dengan masa
jabatan 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu
kali masa jabatan oleh RUPS.
Tugas Direksi
Tugas pokok dan kewajiban Direksi sebagaimana
tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah:
1. Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan dan senantiasa
berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Perseroan.
2. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan
Perseroan.
Tugas Direksi Periode Maret 2008-Maret 2013
1.
2.
3.
105
b.
c.
d.
e.
f.
Rapat Direksi
Rapat Direksi dilaksanakan secara rutin 4 kali dalam
1 bulan yaitu setiap Selasa yang dihadiri oleh Direksi
berikut jajaran pejabat level 1 dan pejabat lainnya yang
terkait. Jumlah pertemuan tersebut bertambah apabila
ada hal-hal mendesak yang memerlukan keputusan
segera. Kehadiran Direksi dalam rapat tersebut bersifat
forum. Disamping rapat rutin Dewan Direksi, Rapat
Konsultasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi
diadakan secara rutin antara 1-4 kali dalam 1 bulan.
Jumlah Rapat Direksi pada tahun 2008 sebanyak 41 kali,
terdiri dari:
Rapat Direksi periode lama : 10 kali
Rapat Direksi periode baru : 31 kali
BODs Meetings
Board of Directors Meetings are held routinely 4 times
every month every Tuesday and are attended by Directors
along with level 1 officials and other related officials. The
number of meetings increases if there are pressing matters
requiring immediate decisions. The Directors attend as a
forum. Besides the routine meetings of the Directors,
Consultation Meetings between the Board of Commissioners
and the Directors take place routinely 1-4 times a month.
The number of BODs Meetings in 2008 is as many as 41
times consisting of:
Meetings of former Board of Directors : 10 times
Meetings of new Board of Directors : 31 times
87%
97%
67%
87%
90%
87%
90%
106
100%
NAMA / NAME
NO.
JABATAN / POSITION
JUMLAH
KEHADIRAN
TOTAL
ATTENDANCE
Alhilal Hamdi
Komisaris Utama /
President Commissioner
16
94
Lutfi Hamid
Komisaris Independen /
Independent Commissioner
14
82
Komara Djaja
Komisaris / Commissioner
41
Isnuwardianto
Komisaris / Commissioner
16
94
Bambang PS Brodjonegoro
Komisaris Independen /
Independent Commissioner
11
65
Rahmat Waluyanto
Komisaris / Commissioner
Fahmi Mochtar
10
59
Rudiantara
14
82
53
Bambang Praptono
10
59
Murtaqi Syamsuddin
13
76
Hariadi Sadono
53
Supriadi
11
65
Direktur Keuangan /
Director of Finance
14
82
Remunerasi Direksi
Besaran remunerasi Direksi ditetapkan oleh RUPS dan
remunerasi Direktur Utama sebesar Rp 45 juta, Wakil
Direktur Utama sebesar 95% dari Direktur Utama,
sedangkan Direktur lainnya sebesar 90% dari Direktur
Utama. Selain remunerasi tersebut, Direksi juga memperoleh fasilitas lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2008, total remunerasi Dewan Direksi
adalah Rp 4.737.000.000 dengan perincian sebagai
berikut.
Remuneration of Directors
The remuneration for the Board of Directors is determined
by the General Meeting of Shareholders at Rp 45 million,
Vice President Director receive 95% of this sum, while
the other Directors receive 90% of this sum. As well as this
remuneration, the Directors also receive other facilities
according to regulations in force. Throughout year 2008,
total remuneration of the Directors are as follows:
Bulan / Month
Penghasilan /
Income
No.
Bulan / Month
Penghasilan /
Income
Januari / January
295.500.000 7
Juli / July
392.500.000
Februari / February
247.000.000 8
Agustus / August
392.500.000
Maret / March
247.000.000 9
September / September
392.500.000
April / April
392.500.000 10
Oktober / October
785.000.000
Mei / May
392.500.000 11
November / November
392.500.000
Juni / June
392.500.000 12
Desember / December
415.000.000
4.737.000.000
107
108
2.
3.
Risiko Operasi
Memastikan semua usulan sasaran/kegiatan/
investasi yang sedang diusulkan ke Direksi telah
dilengkapi Analisa Risiko sesuai SE 006.E/DIR/2006
dalam rangka pelaksanaan tugas SMR.
Melaksanakan Capacity Building bagi pegawai yang
ditempatkan di SMR.
Melaksanakan tugas-tugas sesuai Piagam Komite
Manajemen Risiko.
Melaksanakan evaluasi dan menyiapkan kebutuhan
Risiko Infrastruktur dari seluruh Unit PLN.
109
SEKRETARIS PERUSAHAAN
THE CORPORATE SECRETARY
Supriyanto
Sekretaris Perusahaan
The Corporate Secretary
Supriyanto
Supriyanto lahir di Nganjuk pada tanggal 13 November
1953, lulus Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi
Surabaya pada tahun 1980. Supriyanto menjabat sebagai Deputi Perencanaan PT PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah dari tahun 1996-2001, Pemimpin PT PLN
(Persero) Wilayah Papua dari tahun 2001-2003 dan
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Utara selama tahun 2003-2008. Sejak tahun 2008,
Supriyanto menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan
PT PLN (Persero).
Tugas Sekretaris Perusahaan
Memastikan terlaksananya komunikasi korporat,
hubungan investor dan hubungan masyarakat, kepatuhan atas ketentuan tata kelola perusahaan yang
baik (GCG) dalam lingkup hubungan Direksi-KomisarisPemegang Saham, rapat-rapat Direksi dan penatausahaan serta terselenggaranya kegiatan RUPS dan atau
RUPSLB.
Secara rinci tugas dari Sekretaris Perusahaan adalah:
a. Memastikan tersusunnya strategi, kebijakan dan
program komunikasi korporat.
b. Membina pengelolaan komunikasi korporat.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
110
f.
g.
h.
Yosa Sulistyo
Yosa Sulistiyo lahir di Malang pada tanggal 10 Februari
1947, lulus Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum
Universitas Gajah Mada pada tahun 1978. Yosa Sulistiyo
bekerja di PT PLN (Persero) sejak tahun 1978 dan memasuki masa purna bakti pada tahun 2003. Yosa Sulistyo
menjabat Asisten Bidang Administrasi dan Keuangan
Dewan Komisaris PT PLN (Persero) sejak tahun 2003
sampai dengan tahun 2006 dan menjabat Sekretaris
Dewan Komisaris PT PLN (Persero) sejak tahun 2006.
a.
b.
a.
b.
c.
d.
Menyelenggarakan
kegiatan
di
bidang
kesekretariatan
dalam
lingkungan
Dewan
Komisaris.
Mengkoordinir penyediaan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris, seperti laporan berkala
dari Direksi (Laporan Bulanan, Laporan Triwulanan,
Laporan Tahunan, Laporan Hasil Pemeriksaan SPI)
serta laporan atau informasi lainnya mengenai
Perusahaan.
Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris,
penyiapan
dan
pengiriman
undangan,
penyampaian materi rapat serta pembuatan risalah
rapat serta tugas-tugas lain yang terkait.
Mengadministrasikan risalah rapat dan dokumen
Dewan Komisaris lainnya serta mengirimkan
hasil-hasil rapat kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
c.
d.
111
KOMITE-KOMITE
COMMITTEES
112
KOMITE-KOMITE
Tahun 2005, Dewan Komisaris PT PLN (Persero) telah
membentuk Komite Manajemen Risiko (KMR), Komite
GCG (KGCG), Komite Audit (KA), Komite Nominasi dan
Remunerasi (KNR) dan Satuan Pengawasan dan
Pengendalian Internal (SPI).
COMMITTEES
In 2005, the PT PLN (Persero) Board of Commissioners
established a Management Risk Committee (KMR), a GCG
Committee (KGCG), an Audit Committee (KA), a Nomination
and Remuneration Committee (KNR) and an Internal
Supervisory Unit (SPI).
: Isnuwardianto
: Lutfi Hamid
: Bambang Sudjatmiko
: Ronny K. Muntoro
Edward H. Gultom
Faizul Ishom
Isnuwardianto
Lutfi Hamid
Bambang Sudjatmiko
Ronny K. Muntoro
Bambang Sudjatmiko
Sekretaris
Bambang Sudjatmiko lahir di Solo pada tanggal
18 April 1947, lulus Sarjana Teknik Sipil Universitas
Indonesia pada tahun 1975 dan Magister Manajemen
Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia pada
tahun 1988. Bambang Sudjatmiko menjabat sebagai
Senior Engineer di Malaysia selama tahun 19791981 dan Koordinator Bidang Teknik PT PLN (Persero)
selama tahun 2003-2004. Sejak tahun 2004, Bambang
Sudjatmiko menjabat sebagai Sektretaris Komite
Manajemen Risiko PT PLN (Persero).
Edward H. Gultom
Fairul Ishom
Secretary
Bambang Sudjatmiko was born in Solo, on April 18, 1947,
graduated from University of Indonesia in Civil Engineering
in 1975 and Masterate degree in Management (MM) from
Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia in 1988.
He was Senior Engineer in Malaysia from 1979-1981,
Coordinator of Engineering in PT PLN (Persero) from 20032004. Bambang Sudjatmiko has been the Secretary of Risk
Management Committee since 2004.
Ronny K. Muntoro
Anggota
Member
113
Edward H. Gultom
Anggota
Edward H. Gultom lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara
pada tanggal 28 April 1950, lulus Sarjana Teknik Elektro
dari ITB pada tahun 1974, Pasca Sarjana pada Bidang
Teknik Elektro dari University of Manchester Institute
of Science and Technology, United Kingdom pada
tahun 1987 dan Magister Hukum dari Universitas Pelita
Harapan pada tahun 2004. Edward Gultom melaksanakan
berbagai bidang pekerjaan di PT PLN (Persero) selama
periode tahun 1975-2006. Sejak tahun 2006, Edward
Gultom menjabat sebagai Anggota Komite Manajemen
Risiko PT PLN (Persero).
Faizul Ishom
Anggota
114
Member
Edward H. Gultom was born in Tebing Tinggi, North
Sumatra, on April 28, 1950. He graduated from ITB in Electrical
Engineering in 1974, received his Master Degree in Electrical
Engineering, University of Manchester Institute of Science
and Technology, United Kingdom in 1987 and Masterate
Degree in Law, Pelita Harapan University in 2004. He was
involved in several activities at PT PLN (Persero) from 19752006. Edward H. Gultom has been a member of Risk
Management Committee of PT PLN (Persero) since 2006.
Member
115
JABATAN
Position
Ketua / Chairman
85%
45%
Sekretaris / Secretary
100%
Anggota / Member
80%
Faizul Ishom
Anggota / Member
75%
EH Gultom
Anggota / Member
95%
Bambang Sudjatmiko
Independensi Anggota
Salah satu dari kriteria menjadi anggota Komite
Manajemen Risiko adalah independen dan bebas dari
interest sehingga dapat bersikap objektif di dalam memberikan pendapat terhadap permasalahan yang dihadapi. Hal lain yang ditekankan kepada seluruh anggota
komite adalah agar bersikap profesional di dalam melaksanakan tugas dan di dalam memberikan pendapat
kepada dewan Komisaris.
116
GCG COMITTEE
Composition of the GCG Committee
Chairman
: Bambang PS Brodjonegoro
Deputy Chairman : Komara Djaja
Secretary
: - Devy S. Nazahar
- Marlindah J. Adrianz Sumampow
Members
: - Micca S. Situmorang
- Sylvia Veronica Nalurita Purnama
Siregar
- Sri Bagus Guritno
- Sophia Prabaningpuri
Micca S. Situmorang
Komara Djaja
Devy S. Nazahar
Marlindah J. A Sumampow
Sophia Prabaningpuri
Secretary
Marlindah J. Adriaansz Sumampow was born in Jakarta,
on April 23, 1964. He graduated from Faculty of Law,
Parahyangan Catholic University, Bandung, West Java in
1988, received Masterate Degree in Humaniora, University
of Indonesia, Jakarta in 1996 and Masterate Degree in
Lex Legibus Magister from Utrecht University, Netherlands
in 2006. She was Law Consultant in Jusuf Indradewa &
Partners from 2001-2005. She has been a Senior Lecturer
at the Faculty of Law, Parahyangan University since 2005,
Deputy of Secretary General of National Associated
Committee of Indonesian Mediators since 2005. Marlindah
J. Adriaansz Sumampow has been the Secretary of GCG
Committee in PT PLN (Persero) since 2008.
117
Micca S. Situmorang
Anggota
Micca Sahala Situmorang lahir di Jakarta pada
tanggal 14 Juli 1956, lulusan Sarjana Teknik Sipil dari
Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980, menjabat
sebagai Direktur Teknik PT Eskapindo Matra Consulting
Engineers pada tahun 1980-1992, Direktur Teknik
PT Bhineka Yudha pada tahun 1992-1996 dan
Direktur Utama PT Dayasakti Insan Pertiwi sejak tahun
1996. Saat ini Micca S. Situmorang menjabat sebagai
Anggota Komite GCG PT PLN (Persero).
Sri Bagus Guritno
Anggota
Sri Bagus Guritno lahir di Malang pada tanggal
15 April 1967, lulus Sarjana Fakultas Akuntansi
Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur pada tahun
1991, Pasca Sarjana Master of Science, University of Illinois,
USA pada tahun 1998 dan Lex Legibus Magister di Utrecht
University, Netherlands pada tahun 2006. Sejak tahun
2006, Sri Bagus Guritno menjabat sebagai Anggota
Komite GCG di PT PLN (Persero) serta aktif di Kementrian
BUMN.
118
Member
Micca Sahala Situmorang was born in Jakarta, July 14,
1956, obtained Bachelor Degree from Civil Engineering at
Bandung Institute Technology in 1980. He was the Director
of Engineering PT Eskapindo Matra Consulting Engineers
from 1980-1992, the Director of Engineering PT Bhineka
Yudha from 1992-1996 and the President Director of
PT Dayasakti Insan Pertiwi since 1996. Micca S. Situmorang
has been a member of GCG Committee at PT PLN (Persero).
Member
Sri Bagus Guritno was born in Malang, April 15, 1967.
He graduated from the Faculty of Economics University
of Brawijaya, Malang, East Java in Accounting in 1991, he
received Master of Science from University of Illinois, USA
in 1998 and Masterate Degree in Lex Legibus Magister
in Utrecht University, The Netherlands in 2006. Sri Bagus
Guritno has been a member of GCG Committee in PT PLN
(Persero) since 2006 and active at the Office of SOE Minister.
Sophia Prabaningpuri
Anggota
Member
Member
Producing
an
investment
procedure
and
implementing it in a consistent and timely manner
(together with the Directors).
Producing a report about the oversight and follow up
from the results of the Compliance Audit by the
Directors and the Directors Performance Evaluation.
Participating in and studying: the draft Quarterly
Management Reports, the proposed RKPA and RJP and
the follow-up from the Self Assessment review of the
implementation of the principles of GCG carried out by
the BPKP.
Recommending the PT PLN (PERSERO) management
update the PT PLN (Persero) GCG Guidelines.
Overseeing the implementation of GCG principles
using a mechanism: consultation meetings with the
Commissioners and Directors, meetings of the Board
of Commissioners Committees, internal meetings
between Commissioners and committees and expert
staff and internal meetings of each committee.
Reminding the Directors to prepare concepts for
changes to the PT PLN (Persero) Corporate Statutes
and Rules of Association.
Making field visits with the Audit Committee to the
Jakarta and Tangerang and the West Java and
Banten PT PLN (Persero) Regions in connection with
the implementation of GCG principles to the Customer
Information System, which resulted in the issuing of
information regarding the size of uncertain debts,
Network Losses, Supplies and Fixed Assets owned by
each PT PLN (Persero) Distributor.
119
TINGKAT KEHADIRAN RAPAT KOMITE GCG TAHUN 2008 | Meeting Attendance of GCG Committee in 2008
ANGGOTA KOMITE GCG
GCG Committee Member
Bambang PS Brodjonegoro
Komara Djaja
JABATAN
Position
Ketua / Chairman
33%
8%
Devy S Nazahar*
Sekretaris/Anggota / Secretary/Member
100%
Sekretaris/Anggota / Secretary/Member
8%
Anggota / Member
100%
Sophia Prabaningpuri
Anggota / Member
66%
Anggota / Member
66%
Anggota / Member
8%
Lutfi hamid
Bambang P.S
Brodjonegoro
Samsul Arifin
120
Elok Tresnaningsih
Sugianto
Maman Suparman
Erman Jayakusuma
Elok Tresnaningsih
Sekretaris
Elok Tresnaningsih lahir di Denpasar pada tanggal 5
Oktober 1959, lulus Sarjana Akuntansi dan Pasca
Sarjana Magister Sains Akuntansi dari Universitas
Indonesia. Sejak tahun 1983 sampai 1998, sebagai
Konsultan dan Auditor pada Kantor Akuntan Publik,
Dosen Akuntansi FE UI dan Wakil Kepala Pusat
Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Sejak tahun 2006, Elok Tresnaningsih menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT PLN (Persero).
Maman Suparman
Anggota
Maman Suparman, lahir di Sukabumi pada tanggal
17 Mei 1947, lulus Sarjana Hukum dari Universitas
Padjajaran. Maman Suparman menjabat sebagai
Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung selama
tahun 1992-1999, Direktur Utama PDAM Kota Bandung
selama periode 1999-2000, Dewan Pengawas Dana
Pensiun Bersama PDAM Seluruh Indonesia selama tahun
1999-2002 dan Sekretaris Daerah Kota Bandung selama
tahun 2002-2006. Sejak tahun 2006, Maman Suparman
menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT PLN
(Persero).
Samsul Arifin
Anggota
Samsul Arifin , lulus Sarjana Teknik Mesin dari Universitas
Brawijaya. Samsul Arifin menjabat sebagai Pimpinan
PT PLN (PERSERO) Wilayah I Aceh selama tahun 19921995, PT PLN (PERSERO) Wilayah IV Sumatera Bagian
Selatan selama periode 1995-2000 dan Inspektur Bidang
Pengusahaan pada Satuan Pengawas Internal PT PLN
(Persero) selama periode 2000-2005. Sejak tahun 2008,
Samsul Arifin menjabat sebagai Anggota Komite Audit
PT PLN (Persero).
Secretary
Elok Tresnaningsih was born in Denpasar, on October
5, 1959, received Bachelor Degree in Accounting and
Masterate Degree in Accounting Science from University of
Indonesia. From 1983 until 1998, she was a Consultant and
Auditor in the Public Accounting Office, Accounting Lecturer
at the Faculty of Economics, University of Indonesia and
Deputy Chairman of Center of Development in Accounting,
Faculty of Economics, University of Indonesia. Elok
Tresnaningsih has been a member of Audit Committee in
PT PLN (Persero) since 2006.
Member
Maman Suparman was born in Sukabumi, on May, 17,
1947, received Bachelor Degree in law from the University of
Padjajaran. He was Managing Director in Cleanliness
Service Company of Bandung City from 1992-1999,Managing
Director of PDAM Bandung from 1999-2000, Board of
Supervisory at the Pension Fund PDAM Indonesia from
1999-2002 and Secretary of Local Government, Bandung
from 2002-2006. Maman Suparman has been a member of
Audit Committee in PT PLN (Persero) since 2006.
Member
Samsul Arifin received Bachelor Degree in Mechanical
Engineering from the University of Brawijaya. He was Head
of PT PLN (PERSERO) Sector I Aceh from 1992-1995, Head
of PT PLN (PERSERO) Sector IV South Sumatera from 19952000, Inspector of Procurement of the Internal Supervisory
Unit of PT PLN (Persero) from 2000-2005. Samsul Arifin has
been a member of Audit Committee in PT PLN (Persero) since
2008.
Member
121
122
Sugianto
Anggota
Member
Member
Upaya-upaya yang dilakukan Komite Audit dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
Menelaah program audit tahunan yang dibuat oleh
SPI.
Rapat Komite KA
Sepanjang tahun 2008 telah dilaksanakan 26 kali rapat
KA termasuk pertemuan antara sekretaris dan anggota
komite-komite lainnya serta tenaga ahli Perseroan. Rapat
dihadiri rata-rata 78% dari anggota Komite.
Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit Tahun 2008 | Meeting Attendance of the Audit Committee in Year 2008
ANGGOTA KOMITE AUDIT
Audit Committee Members
Lutfi Hamid
Bambang P.S. Brojonegoro
JABATAN
Position
Ketua / Chairman
93%
40%
Elok Tresnaningsih
100%
Maman Suparman
Anggota / Member
80%
Samsul Arifin
Anggota / Member
96%
Lilik Safrudin
Anggota / Member
83%
Erman Jayakusuma*
Anggota / Member
27%
Sugianto**
Anggota / Member
82%
123
Susunan KNR
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota
: Komara Djaja
: Isnuwardianto
: Soetomo Siswowidjono
: Luizah
Lalu Rusmiady
Chairman
Deputy Chairman
Secretary
Member
Isnuwardianto
Soetomo
Siswowidjono
Luizah
Lalu Rusmiady
124
Komara Djaja
Soetomo Siswowidjono
Sekretaris
: Komara Djaja
: Isnuwardianto
: Soetomo Siswowidjono
: Luizah
Lalu Rusmiady
Secretary
Soetomo Siswowidjono was born in Yogyakarta, on July
8, 1941. He graduated from University of Diponegoro in
Civil Engineering in 1967 and received Masterate Degree in
International Studies, Institute of Hydraulic and
Environmental Science, Delft, Netherland in 1976. He was
involved in a number of activities at PT PLN (Persero) from
1968-1998. He was Secretary for a Negotiation Team Private
Electricity of PT PLN (Persero) from 1998-2000, Special Staff
at the office of Board of Commissioner of PT PLN (Persero)
from 2000-2004 and Secretary of GCG Committee PT PLN
(Persero) from 2004-2006. Soetomo Siswowidjono has been
the Secretary of Nomination and Remuneration Committee
of PT PLN (Persero) since 2006.
Luizah
Anggota
Member
Lalu Rusmiady
Anggota
Member
125
126
Committees Independence
KNR recommendations that are to be communicated to the
board of commissioners in response to the issues reported
by the directors of PT PLN (Persero) have been formulated in
the KNR meetings in which summarizing the KNR members
opinions through discussions that respect individual
opinion or each of the KNR members independency.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
6.
7.
8.
9.
10.
127
DESKRIPSI / DESCRIPTION
ISTILAH / TERMS
ENGLISH
BAHASA INDONESIA
AMR
BBM
Oil Fuel
BPKP
BPP
BPU-PLN
BUMN
CoC
Kode Etika
Code of Conduct
COD
CSR
DP-PLN
DSM
EPC
Fuel Mix
Fuel Mix
IDR
Indonesian Rupiah
Indonesian Rupiah
IMF
IPP
ITB
Jamsostek
JTM
JTR
KA
Komite Audit
Audit Committee
KGCG
KKB
KMR
KNR
Koperasi
Koperasi
Cooperative Enterprise
KP-PLN
128
DESKRIPSI / DESCRIPTION
ISTILAH / TERMS
ENGLISH
BAHASA INDONESIA
MM
Magister Manajemen
Master of Management
Obligasi
Obligasi
Bonds
Obligasi Terjamin
Obligasi Terjamin
Guranteed Notes
PKUK
PLTA
PLTG
PLTU
PMK
PPA
PSO
RKAP
ROE
Return on Equity
Return on Equity
ROI
Return on Investment
Return on Investment
RUPS
RUPSLB
SDM
Human Resources
SR
Sambungan Rumah
Residential Connection
Syariah Ijarah
Sukuk Ijarah
TDL
UI
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
UMK
UMP
USD
US Dollar
US Dollar
Wali Amanat
Wali Amanat
Trustee
129
Untuk
yang
to
menjamin
pembangunan kualitas
sempurna
hidup
assure for a
sustainable excelent
life quality
130
Laporan Keuangan
Financial Report
2008
Catatan/
Notes
2007
ASET
ASSETS
NONCURRENT ASSETS
Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of
Rp 78,636,561 million in 2008 and
Rp 67,982,406 million in 2007
Construction in progress
Investment properties
Long-term investments
Deferred tax assets
Assets not used in operations
Receivables from related parties net of allowance for doubtful
accounts of Rp 68,988 million
in 2008 and nil in 2007
Restricted cash in banks and
time deposits
Other noncurrent assets
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 625.222 juta tahun 2008 dan
Rp 370.688 juta tahun 2007
Piutang subsidi listrik
Piutang lain-lain
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar Rp 79.123 juta
tahun 2008 dan Rp 63.325 juta tahun 2007
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka dan uang muka
Jumlah Aset Lancar
JUMLAH ASET
197.014.713
53.120.352
138.442
526.644
8.767
1.331.105
3e,5
3g,6
3h,7
3j,8
3y,49
3i,9
198.763.391
23.430.262
138.442
694.660
44.869
886.815
1.756.932
10,52
1.340.478
4.313.731
1.432.627
11,29,55
3k,3l,3w,12
3.710.788
1.257.244
259.643.313
230.266.949
6.387.627
5.207.014
3m,13
3j,14
16.290.782
7.214.609
1.708.320
7.294.364
473.030
3n,15
3v,16
3n,17
2.166.974
9.823.175
173.534
9.091.138
129.924
784.213
3o,18
3y,19,49
3l,3w,20
6.774.205
45.184
724.523
31.075.630
43.212.986
290.718.943
273.479.935
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Trade accounts receivable - net of allowance
for doubtful accounts of
Rp 625,222 million in 2008 and
Rp 370,688 million in 2007
Receivables on electricity subsidy
Other receivables
Inventories - net of allowance for decline
in value of Rp 79,123 million in 2008
and Rp 63,325 million in 2007
Prepaid taxes
Prepaid expenses and advances
Total Current Assets
TOTAL ASSETS
-3-
2008
Catatan/
Notes
2007
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta per saham
Modal dasar - 63.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 46.107.154 saham
46.107.154
Tambahan modal disetor
30.965.460
EQUITY
Capital stock - par value of Rp 1 million per share
Authorized - 63,000,000 shares
21
22
46.107.154
28.087.917
2a,3e,5,23
77.640.558
2a,3b,5,24
59.915.695
1.894.149
48.019.804
126.986.567
1.894.149
(77.232.733)
136.412.740
7.556.638
5.401.137
8.273.883
3r,25
26
3y,49
6.916.376
4.440.923
8.847.457
18.929.074
3.231.719
18.563.764
3q,27
28
3f,29
13.775.538
3.525.512
13.641.679
10.192.011
28.508.458
7.754.912
12.968.866
226.594
97.932
1.373.698
123.078.686
30
3s,31
32
3w,51
36
33,52
34
23.426
25.454.093
6.825.445
12.398.984
220.117
155.290
566.101
96.790.941
354.634
23.538.716
685.784
3.489.396
35,52
35,55
3y,37
38
228.602
30.223.180
1.309.752
2.076.024
2.287.600
293.793
1.344.518
3q,27
28
3f,29
1.894.497
305.293
858.508
2.508.315
194.708
1.398.355
4.557.871
40.653.690
30
32
3w,51
36
18.986
159.404
1.284.001
1.918.007
40.276.254
290.718.943
273.479.935
-4-
2008
Catatan/
Notes
2007
PENDAPATAN USAHA
Penjualan tenaga listrik
Subsidi listrik Pemerintah
Penyambungan pelanggan
Lain-lain
84.249.726
78.577.390
589.622
791.772
3t,39
3v,40
3r,25
41
76.286.195
36.604.751
535.269
616.472
164.208.510
BEBAN USAHA
Bahan bakar dan pelumas
Pembelian tenaga listrik
Pemeliharaan
Kepegawaian
Penyusutan
Lain-lain
107.782.838
20.742.905
7.619.854
8.344.224
11.372.849
4.735.081
114.042.687
REVENUES
Sale of electricity
Government's electricity subsidy
Customer connection fees
Others
Total Revenues
65.559.977
16.946.723
7.269.142
7.064.316
10.716.237
3.949.560
OPERATING EXPENSES
Fuel and lubricants
Purchased electricity
Maintenance
Personnel
Depreciation
Others
160.597.751
111.505.955
3.610.759
2.536.732
465.400
(6.738.465)
(9.295.731)
(233.131)
530.218
(4.817.015)
(857.908)
(490.093)
42
3u,43,52
44
45
3e,5
46
47
3d,53
48
(15.801.927)
(5.634.798)
(12.191.168)
(3.098.066)
(2.547.041)
TAX EXPENSE
(5.645.107)
NET LOSS
BEBAN PAJAK
RUGI BERSIH
RUGI PER SAHAM DASAR
(Dalam Rupiah penuh)
(112.548)
3y,49
(12.303.716)
3z,50
(266.850)
(122.435)
-5-
Tambahan modal
disetor/
Additional
paid-in capital
Selisih penilaian
kembali aset tetap/
Revaluation
increment in
property, plant and
equipment
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
anak perusahaan/
Difference due to
change of equity
in subsidiaries
46.107.154
-
25.868.016
2.219.901
-
77.640.558
-
59.915.695
-
1.894.149
-
(71.587.626)
(5.645.107)
139.837.946
2.219.901
(5.645.107)
46.107.154
-
28.087.917
2.877.543
77.640.558
-
59.915.695
-
1.894.149
-
(77.232.733)
-
136.412.740
2.877.543
(77.640.558)
-
(59.915.695)
-
137.556.253
(12.303.716)
(12.303.716)
46.107.154
48.019.804
126.986.567
Catatan/
Notes
Saldo per 1 Januari 2007
Penambahan tahun berjalan
Rugi bersih tahun berjalan
22
Modal ditempatkan
dan disetor penuh/
Subscribed and
Paid-up capital
stock
30.965.460
1.894.149
Jumlah ekuitas/
Total equity
-6-
2008
2007
87.671.563
(128.651.527)
(7.287.201)
(48.267.165)
64.693.962
(7.707.000)
510.572
(1.449.888)
79.376.841
(65.744.413)
(5.994.436)
7.637.992
15.038.343
(5.281.612)
648.624
18.138
(1.171.342)
7.780.481
16.890.143
30.111
(3.178.255)
(21.732.709)
(375.273)
(125.186)
33.594
(1.346.491)
(12.915.065)
(47.572)
(114.455)
728.381
(1.395)
2.702.270
-
(1.282.523)
(1.440)
(5.086.385)
500
(21.952.056)
(20.759.837)
(5.232)
(2.054.943)
(305.293)
7.794.236
(18.986)
(152.003)
(989.359)
12.054.000
(159.301)
(600.000)
(2.284.984)
(316.793)
20.900
(14.866)
(731.300)
(775.600)
4.268.420
7.192.056
(9.903.155)
3.322.362
16.290.782
12.968.420
6.387.627
16.290.782
-7-
2008
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi dan pendanaan yang
tidak mempengaruhi kas :
Aktivitas normal
Perolehan aset tetap melalui :
Reklasifikasi pekerjaan dalam pelaksanaan
ke aset tetap
Reklasifikasi aset tidak digunakan dalam
operasi ke aset tetap
Perolehan pekerjaan dalam pelaksanaan melalui:
Penarikan pinjaman dan hutang biaya proyek
Bantuan Pemerintah
Kapitalisasi biaya pinjaman
Kapitalisasi beban penyusutan
Hutang lain-lain
Reklasifikasi aset tetap ke aset tidak digunakan
dalam operasi
Reklasifikasi deposito berjangka dibatasi
penggunaannya ke investasi jangka pendek
Subsidi diperhitungkan dengan hutang usaha
Konversi hutang usaha ke surat hutang jangka
menengah
2007
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
Noncash investing and financing activities :
7.224.669
7.604.156
166.410
74.180
4.951.032
2.877.543
4.039.022
11.043
3.303.411
1.888.083
2.219.901
2.246.902
11.618
450.212
650.391
172.536
16.412.239
941.900
19.004.442
5.000.000
Ordinary activities
Additions to property, plant and equipment through:
Reclassification of construction in progress to
property, plant and equipment
Reclassification of assets not used in operations
to property, plant and equipment
Addition of construction in progress through :
Drawdown of loans and project cost payable
Government equity participation
Capitalization of borrowing costs
Capitalization of depreciation expense
Other payables
Reclassification of property, plant and equipment to
assets not used in operations
Reclassification of restricted time deposits to
short-term investments
Offsetting electricity subsidy with accounts payable
Conversion of trade accounts payable to medium
term notes
-8-
UMUM
1.
GENERAL
a. Establishment and General Information
Perusahaan
Perseroan
(Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara (Perusahaan)
didirikan pada tahun 1961 dalam bentuk
Jawatan di dalam lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Tenaga. Perusahaan
merupakan kelanjutan usaha beberapa
perusahaan listrik Belanda yang diambilalih
oleh
Pemerintah
Republik
Indonesia.
Perusahaan listrik Belanda tersebut meliputi
NV ANIEM, NV SEM, NV OJEM, NV EMS, NV
EMBALOM, NV GEBEO, NV OGEM dan
NV WEMI. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 19 tahun 1965, status Perusahaan
berubah menjadi perusahaan yang berbadan
hukum. Selanjutnya ditetapkan menjadi
Perusahaan Umum (Perum) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1970 yang
dipertegas dengan Peraturan Pemerintah
No. 18 tahun 1972. Kemudian berdasarkan
akta No. 169 tanggal 30 Juli 1994 dari Sutjipto
S.H., notaris di Jakarta, status badan hukum
Perusahaan berubah menjadi Perseroan
Terbatas
dengan
nama
Perusahaan
Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara
disingkat PT PLN (Persero). Akta perubahan
ini disahkan dengan Keputusan Menteri
Kehakiman No. C2-11.519.HT.01.01 Th.94
tanggal 1 Agustus 1994, serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 73
tanggal
13 September
1994,
Tambahan No. 6731.
Perusahaan
Perseroan
(Persero)
PT Perusahaan
Listrik
Negara
(the
Company) was established in 1961 as a unit
of the Ministry of Energy and Public Works.
The Company is a business continuation of
several Dutch electricity companies taken
over by the Government of the Republic of
Indonesia. The Dutch electricity companies
include among others: NV ANIEM, NV SEM,
NV OJEM, NV EMS, NV EMBALOM,
NV GEBEO, NV OGEM and NV WEMI.
Based on Government Regulation No. 19
year 1965, the Companys status was
changed to that of a legal entity.
Subsequently,
based
on
Government
Regulation No. 30 year 1970, as amended by
Government Regulation No. 18 year 1972,
the Company became a Perusahaan Umum
(Perum). Based on notarial deed of Sutjipto,
SH, notary in Jakarta, No. 169 dated July 30,
1994, the Companys status was changed to
a limited liability company and was named
Perusahaan
Perseroan
PT Perusahaan
Listrik Negara or PT PLN (Persero). This
change was approved by the Minister of
Justice in his decision letter No. C211.519.HT.01.01.Th.94 dated August 1, 1994
and was published in State Gazette of the
Republic of Indonesia No. 73 dated
September 13, 1994, Supplement No. 6731.
-9-
b.
- 10 -
2008
Komisaris Utama
Komisaris
2007
Alhilal Hamdi
Isnuwardianto
Komara Djaja
Rahmat Waluyanto
Bambang PS Brojonegoro
Lutfi Hamid
Alhilal Hamdi
Isnuwardianto
Komara Djaja
Rahmat Waluyanto
Bambang PS Brojonegoro
Lutfi Hamid
President Commissioner
Commissioners
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur Konstruksi Strategis
Direktur Perencanaan & Teknologi
Direktur Jawa-Madura-Bali
Direktur Luar Jawa-Madura-Bali
Fahmi Mochtar
Rudiantara
Moch. Agung Nugroho
Bambang Praptono
Murtaqi Syamsuddin
Hariadi Sadono
Supriadi
Setio Anggoro Dewo
President Director
Vice President Director
Director of Strategic Construction
Director of Planning & Technology
Director of Java-Madura-Bali
Director of Outside Java-Madura-Bali
Director of Human Resource &
General Affairs
Director of Finance
Director of Generation and Primary
Energy
Director of Commerce and
Customer Services
Director of Transmission and
Distribution
Komisaris Independen
Lutfi Hamid
Bambang PS Brojonegoro
Elok Tresnaningsih
Maman Suparman
Sugianto
Syamsul Arifin
Lilik Safrudin Ismail
Lutfi Hamid
Bambang PS Brojonegoro
Elok Tresnaningsih
Maman Suparman
Erman Jaya Kusuma
Lalu Rusmiady
-
Independent Commissioners
Audit Committee
Chairman
Vice Chairman
Members
- 11 -
2.
PENERAPAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI
a.
2.
PSAK 13
Property
(Revised
2007)
Investment
2007
Sebelum
reklasifikasi/
Before
reclassification
Aset tetap - bersih
Properti investasi
198.901.833
-
- 12 -
Setelah
reklasifikasi/
After
reclassification
198.763.391
138.442
b.
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik
(PPA
dan ESC) dengan penyedia dan
pengembang tenaga listrik swasta (IPP). IPP
tersebut merupakan pemegang Izin Usaha
Ketenagalistrikan untuk kepentingan umum,
yang dapat diserahkan kepada entitas usaha
lain
dengan
tanggung
jawab
untuk
menghasilkan tenaga listrik guna kepentingan
umum.
b.
- 14 -
Pada
bulan
Desember
2006,
DSAK
mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006),
Instrumen
Keuangan:
Penyajian
dan
Pengungkapan,
menggantikan
ketentuan
penyajian dan pengungkapan yang diatur
dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi
Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999),
Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas
Lindung Nilai.
- 15 -
3.
Pada
bulan
Desember
2006,
DSAK
mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006),
Instrumen
Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran.
Standar
ini
menggantikan
ketentuan
pengakuan dan pengukuran yang diatur
dalam standar akuntansi tertentu yang telah
diterbitkan sebelumnya.
Entities
shall
apply
this
standard
prospectively
for
financial
statements
covering the periods beginning on or after
January 1, 2010. Early application is
permitted. Among the transitional provisions
on initial application, entities are allowed to
recognize either in profit or loss or in equity
the
effect
of
the
recognition
and
measurement prescribed by the standard to
financial instruments existing before the
effective date of the standard.
3.
Consolidated
Presentation
Financial
Statement
- 16 -
b.
Dasar
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas,
adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan
yang digunakan untuk penyusunan laporan
keuangan konsolidasi adalah mata uang
Rupiah. Laporan keuangan konsolidasi
tersebut disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan
keuangan
konsolidasi
menggabungkan
laporan
keuangan
Perusahaan dan entitas yang dikendalikan
oleh Perusahaan dan anak perusahaan
(termasuk
entitas
bertujuan
khusus).
Pengendalian
dianggap
ada
apabila
Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur
dan menentukan kebijakan finansial dan
operasional dari investee untuk memperoleh
manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga
dianggap ada apabila Perusahaan memiliki
baik secara langsung atau tidak langsung
melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak
suara, kecuali pengendalian atas anak
perusahaan tersebut bersifat sementara atau
terdapat pembatasan jangka panjang yang
mempengaruhi
kemampuan
anak
perusahaan untuk memindahkan dana ke
Perusahaan.
Hasil
akuisisi
atau
penjualan
anak
perusahaan selama tahun berjalan dari
tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan
tanggal efektif penjualan termasuk dalam
laporan laba rugi konsolidasi.
- 17 -
Penggunaan Estimasi
c.
Use of Estimates
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia
requires management to make estimates
and assumptions that affect the reported
amounts of assets and liabilities and
disclosure of contingent assets and liabilities
at the date of the consolidated financial
statements and the reported amounts of
revenues and expenses during the reporting
period. Actual results could be different from
these estimates.
d.
Foreign
Currency
Balances and Translation
Transactions,
Pembukuan
Perusahaan
dan
anak
perusahaan, kecuali Majapahit Holding B.V.
(MH) dan Majapahit Finance B.V. (MF)
diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs
yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
- 18 -
Aset Tetap
e.
10 47
13 30
37
15 37
48
35
10 25
5 10
Aset
sewaan
disusutkan
berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis yang sama
dengan aset tetap pemilikan langsung atau
disusutkan selama jangka waktu yang lebih
pendek antara periode masa sewa dan umur
manfaatnya.
Tanah
dinyatakan
berdasarkan
biaya
perolehan atau nilai penilaian kembali dan
tidak disusutkan.
- 19 -
Sewa
f. Leases
Sewa
diklasifikasikan
sebagai
sewa
pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan
secara substantial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa
lainnya, yang tidak memenuhi kriteria
tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa
operasi.
Aset
yang
diperoleh
melalui
sewa
pembiayaan, pada awalnya dicatat sebesar
nilai wajar aset sewaan yang ditentukan pada
awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar
nilai kini dari pembayaran sewa minimum.
Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam
neraca konsolidasi sebagai kewajiban sewa
pembiayaan.
- 20 -
g.
g.
h.
i.
Construction in Progress
Construction in progress represents costs
directly related to the construction of
property, plant and equipment. Construction
in progress is stated at cost, which includes
borrowing costs during construction on
debts incurred to finance the construction
and depreciation of property and equipment
that were used in the construction.
Borrowing costs include interest expense,
foreign
exchange
differences
and
amortization of debt issuance costs, less
any investment income on the unused
proceeds
from
the
borrowings.
Capitalisation of borrowing cost ceases
when the assets are ready for its intended
use. Construction in progress is transferred
to the respective property, plant and
equipment account when completed and
ready for use.
Properti Investasi
h. Investment Properties
Tanah
dinyatakan
berdasarkan
perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated
depreciated.
biaya
i.
at
cost
and
is
not
- 21 -
Investasi
j.
Investments
Investments in associates
Perusahaan
asosiasi
adalah
suatu
perusahaan dimana induk Perusahaan dan
anak perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan,
namun
tidak
mempunyai
pengendalian atau pengendalian bersama,
melalui partisipasi dalam pengambilan
keputusan atas kebijakan finansial dan
operasional investee.
Investasi lainnya
Other investments
- 22 -
k.
Deposito berjangka
Time deposits
Beban Ditangguhkan
k.
l.
Piutang
n. Accounts Receivable
Persediaan
o. Inventories
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
Deferred Charges
p. Impairment of Assets
- 23 -
q.
Penerusan Pinjaman
q. Two-step Loans
Pendapatan Ditangguhkan
r.
s.
t.
Pendapatan
penjualan
listrik
diakui
berdasarkan pemakaian energi listrik (kWh),
sedangkan beban diakui sesuai manfaatnya
pada tahun yang bersangkutan (accrual
basis).
u.
Deferred Revenue
u. Purchase of Electricity
- 24 -
v.
Subsidi Pemerintah
v. Government Subsidy
Imbalan Kerja
w. Employee Benefits
Imbalan Pasca-Kerja
Post-employment benefits
The
employee
benefits
obligation
recognized in the balance sheet represents
the present value of the defined benefit
obligation as adjusted for unrecognized
actuarial gains and losses and unrecognized
past service cost, and reduced by the fair
value of plan assets. Any asset resulting
from this calculation is limited to
unrecognized actuarial losses and past
service cost, plus the present value of
available refunds and reductions in future
contributions to the plan.
Long-term Benefits
- 25 -
x.
y.
Kewajiban Diestimasi
x.
Provisions
Pajak Penghasilan
y.
Income Tax
Pajak
tangguhan
diukur
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada
tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan
atau dikreditkan dalam laporan laba rugi
konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke
ekuitas.
aa.
z.
Informasi Segmen
Segmen
geografis
adalah
komponen
perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada
lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dengan risiko dan imbalan
pada komponen yang beroperasi pada
lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Segmen
usaha
adalah
komponen
perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa (baik produk
atau jasa individual maupun kelompok produk
jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan segmen lain.
- 27 -
ANAK PERUSAHAAN
4.
Anak Perusahaan/
Subsidiaries
PT Indonesia Power (IP) dan
anak perusahaan/
and its subsidiaries
Domisili/
Domicile
SUBSIDIARIES
The Company has ownership interests, directly
or indirectly, in the following subsidiaries :
Jenis Usaha/
Nature of
Business
Persentase
pemilikan/
Percentage of
Ownership
2008
2007
Jakarta
PT Cogindo Dayabersama
(CDB) *)
Jakarta
Jakarta
60,0
Berau
Kutai
Surabaya
Surabaya
100,0
Jumlah aset
sebelum eliminasi/
Total assets before
elimination **)
2008
2007
1995
55.544
60.876
1999
475
71
60,0
1999
50
50
50,0
50,0
2005
158
155
55,0
****)
100,0
100,0
1995
40.204
42.011
99,9
100,0
Tahun
Operasi
Komersial/
Year of
Commercial
Operations
99,9
Jasa/Service
95,0
95,0
2001
99
49
Jakarta
92,1
68,1
2004
180
37
Batam
100,0
100,0
2000
1.772
1.746
Jakarta
100,0
100,0
2000
798
572
Jakarta
99,3
99,3
2003
92
80
100,0
100,0
2004
221
233
Belanda/
The Netherlands
Lembaga keuangan/
Finance
100,0
100,0
2006
22.224
18.918
Belanda/
The Netherlands
Lembaga keuangan/
Finance
100,0
100,0
2006
22.439
19.828
Jakarta
Perdagangan batubara/
Coal trading
100,0
****)
25
Tarakan
- 28 -
5.
Perusahaan
mendirikan
ASET TETAP
5.
1 Januari/
January 1,
2008
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan umum, waduk
dan prasarana
Instalasi dan mesin
pembangkit
Perlengkapan transmisi
Perlengkapan distribusi
Perlengkapan umum
Kendaraan bermotor
Material cadang
Perlengkapan pengolahan
data dan telekomunikasi
Sub-jumlah
Aset sewaan
Tanah
Instalasi dan mesin
pembangkit
Sub-jumlah
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan umum, waduk
dan prasarana
Instalasi dan mesin
pembangkit
Perlengkapan transmisi
Perlengkapan distribusi
Perlengkapan umum
Kendaraan bermotor
Material cadang
Perlengkapan pengolahan
data dan telekomunikasi
Sub-jumlah
Aset sewaan
Instalasi dan mesin
pembangkit
Jumlah
Jumlah Tercatat
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Deductions
Reclassifications
31 Desember/
December 31,
2008
7.541.520
14.316
3.669
158.809
7.710.976
28.112.142
47.006
31.239
283.960
28.411.869
94.496.547
50.522.104
63.273.061
3.309.620
595.037
480.204
916.028
55.707
899.275
160.544
8.108
36.306
880.690
177.214
209.100
11.689
21.689
119.864
2.435.869
2.303.567
2.539.508
185.716
20.521
-
96.967.754
52.704.164
66.502.744
3.644.191
601.977
396.646
2.589.789
250.920.024
63.353
2.200.643
3.186
1.458.340
235.224
8.163.174
2.885.180
259.825.501
58.591
15.767.182
15.825.773
266.745.797
2.200.643
1.458.340
5.641.911
912.703
19.230
29.724.681
9.457.233
18.296.709
2.236.135
426.420
128.581
4.975.884
1.777.288
2.445.066
395.656
59.591
16.631
568.148
55.584
127.594
11.338
16.542
8.774
1.365.106
67.276.776
217.103
10.799.922
739
807.949
705.630
67.982.406
583.970
11.383.892
807.949
198.763.391
58.591
8.163.174
15.767.182
15.825.773
275.651.274
18.485
6.553.869
28.244
28.975
687
856
34.132.417
11.207.181
20.643.156
2.621.140
470.325
136.438
965
78.212
1.582.435
77.346.961
78.212
1.289.600
78.636.561
197.014.713
- 29 -
At cost
Direct acquisitions
Land
Buildings, reservoir and
infrastructure
Installation and power
plant
Transmission equipment
Distribution equipment
General equipment
Motor vehicles
Spare parts
Telecommunication and
data processing equipment
Subtotal
Leased assets
Land
Installation and power
plant
Subtotal
Total
Accumulated depreciation
Direct acquisitions
Buildings, reservoir and
infrastructure
Installation and power
plant
Transmission equipment
Distribution equipment
General equipment
Motor vehicles
Spare parts
Telecommunication and
data processing equipment
Subtotal
Leased assets
Installation and power
plant
Total
Net Carrying Value
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Deductions
Reclassifications
7.433.357
36.814
9.889
81.238
7.541.520
27.594.012
58.268
20.250
480.112
28.112.142
91.490.256
48.855.340
60.190.299
2.970.285
521.041
422.316
185.796
9.535
664.343
226.717
53.852
118.559
167.209
35.634
63.364
12.074
15.964
27.494
2.987.704
1.692.863
2.481.783
124.692
36.108
(33.177)
94.496.547
50.522.104
63.273.061
3.309.620
595.037
480.204
2.254.694
241.731.600
88.813
1.442.697
6.901
358.779
253.183
8.104.506
2.589.789
250.920.024
58.591
15.767.182
15.825.773
257.557.373
1.442.697
358.779
58.591
8.104.506
4.824
15.767.182
15.825.773
266.745.797
4.760.808
883.200
6.921
25.132.752
7.718.217
15.991.070
1.886.955
383.448
137.694
4.573.306
1.739.774
2.324.425
357.781
55.002
23.868
117.889
4.473
16.741
11.294
15.315
8.784
136.512
3.715
(2.045)
2.693
3.285
(24.197)
29.724.681
9.457.233
18.296.709
2.236.135
426.420
128.581
1.179.874
57.190.818
186.610
10.143.966
4.826
186.243
3.448
128.235
1.365.106
67.276.776
121.741
57.312.559
583.889
10.727.855
186.243
128.235
705.630
67.982.406
200.244.814
5.641.911
198.763.391
Beban usaha
Pekerjaan dalam pelaksanaan
Jumlah
31 Desember/
December 31,
2007
2007
11.372.849
11.043
11.383.892
10.716.237
11.618
10.727.855
Operating expenses
Construction in progress
Total
PLTU
pembangkit
- 31 -
6.
6.
CONSTRUCTION IN PROGRESS
This account represents costs incurred in
relation
to
the
construction
and
renovation/betterment of power supply facilities,
as follows :
2008
2007
27.232.992
1.987.868
29.220.860
9.370.241
697.403
10.067.644
Konstruksi rutin
Pembangkitan
Transmisi
Distribusi
Perlengkapan
Jumlah
11.334.982
11.665.178
823.145
76.187
23.899.492
4.493.708
7.962.494
842.328
64.088
13.362.618
Regular constructions
Power plants
Transmission
Distribution
Equipment
Total
Jumlah
53.120.352
23.430.262
Total
- 32 -
Program percepatan
Pembangkitan
Power Plant
Transmisi
Transmission
Distribusi
Distribution
- 33 -
2008
2007
Program percepatan
Bunga pinjaman
Kerugian kurs mata uang asing
Amortisasi emisi obligasi
Penghasilan bunga
Jumlah
1.475.339
939.559
29.989
(110.948)
2.333.939
995.682
758.184
23.132
(176.347)
1.600.651
Konstruksi rutin
Bunga pinjaman
Kerugian kurs mata uang asing
Jumlah
250.476
1.454.607
1.705.083
147.201
499.050
646.251
Jumlah
4.039.022
2.246.902
7.
PROPERTI INVESTASI
7.
INVESTMENT PROPERTIES
- 34 -
8.
Domisili/
Domicile
Pemilikan langsung/Direct ownership
Metode ekuitas/Equity method
PT Geo Dipa Energi
PT Unelec Indonesia
Bandung
Jakarta
Banjarmasin
Batam
Cilacap
Batam
PT Bajradaya Sentranusa
Asahan
Jakarta
Jayapura
Palembang
Kerjasama Konsorsium/
Consortiums
CBE consortium
Batam
IP-NTP consortium
Bandung
Kupang
Sumsel/South
Sumatera
Bengkulu
Jambi
Pulau Bintan
PT TJK Power
Batam
Palembang
Palembang
Sumsel/South
Sumatera
LONG-TERM INVESTMENTS
Long-term investments consist of investment in
shares of stock and consortiums, as follows :
Jenis usaha/
Nature of business
Tahun
operasi
komersial/
Commercial
operations
Persentase penyertaan/
Percentage of ownership
2008
2007
%
%
2002
33,00
33,00
1988
32,35
32,35
Pertambangan dan
perdagangan batu bara/
Coal mining and trading
Pembangkit tenaga listrik/
Electricity supplier
Pembangkit tenaga listrik/
Electricity supplier
Pembangkit tenaga listrik/
Electricity supplier
Pembangkit tenaga listrik/
Electricity supplier
Pembangkit tenaga listrik/
Electricity supplier
Pembangkit tenaga listrik/
Electricity supplier
Pembangkit inovatif/
Innovative power plant
2002
25,00
25,00
2004
30,00
30,00
2006
49,00
49,00
2006
20,00
20,00
*)
26,06
26,06
*)
35,00
35,00
*)
20,00
20,00
*)
20,00
20,00
*)
55,00
55,00
*)
80,00
80,00
*)
51,00
51,00
2007
19,00
19,00
*)
15,00
*)
15,00
15,00
*)
10,00
10,00
*)
10,00
10,00
*)
15,00
15,00
*)
7,50
7,50
*)
15,00
15,00
- 35 -
kerjasama
Jumlah
tercatat
1 Januari 2008/
Carrying
amount
January 1, 2008
Metode ekuitas
PT Geo Dipa Energi
PT Unelec Indonesia
PT Daya Citra Mulia
PT Mitra Energy Batam
PT Sumber Segara Primadaya
PT Dalle Energy Batam
PT Bajradaya Sentranusa
PT Indo Medco Power
PT Tenaga Listrik Jayapura
PT Bukit Pembangkit Innovative
Kerjasama konsorsium
Konsorsium CBE
Konsorsium lainnya
Metode biaya
PT Metaepsi Pejebe Power
Generation
PT Permata Prima Elektrindo
PT Tenaga Listrik Bintan
PT TJK Power
Perusahaan lainnya
Jumlah
34.408
44.724
1.661
39.605
302.103
20.528
173.096
63
2.000
40.498
1.283
1.153
17.670
1.500
1.000
13.000
368
694.660
2008
Bagian atas
laba (rugi) bersih
Jumlah
perusahaan
tercatat
Penambahan
asosiasi/
31 Desember 2008/
(pengurangan)/
Equity in net
Carrying
Additions
income (net loss)
amount
(deductions)
of associates December 31, 2008
95.841
20.000
(2.601)
37.469
(296)
1.926
(276.472)
(1.866)
(50.464)
(63)
(656)
(50)
(1.155)
(128)
(1)
3.000
7.500
125.186
- 36 -
(293.202)
31.807
82.193
1.365
41.531
121.472
18.662
122.632
1.344
60.448
1.152
17.670
1.500
4.000
13.000
7.868
526.644
Equity method
PT Geo Dipa Energi
PT Unelec Indonesia
PT Daya Citra Mulia
PT Mitra Energy Batam
PT Sumber Segara Primadaya
PT Dalle Energy Batam
PT Bajradaya Sentranusa
PT Indo Medco Power
PT Tenaga Listrik Jayapura
PT Bukit Pembangkit Innovative
Consortiums
CBE consortium
Other consortiums
Cost method
PT Metaepsi Pejebe Power
Generation
PT Permata Prima Elektrindo
PT Tenaga Listrik Bintan
PT TJK Power
Other companies
Total
Jumlah
tercatat
1 Januari 2007/
Carrying
amount
January 1, 2007
Metode ekuitas
PT Geo Dipa Energi
PT Unelec Indonesia
PT Daya Citra Mulia
PT Mitra Energy Batam
PT Sumber Segara Primadaya
PT Dalle Energy Batam
PT Bajradaya Sentranusa
PT Indo Medco Power
PT Tenaga Listrik Jayapura
PT Bukit Pembangkit Innovative
Kerjasama konsorsium
Konsorsium CBE
Konsorsium lainnya
Metode biaya
PT Metaepsi Pejebe Power
Generation
PT Permata Prima Elektrindo
PT Tenaga Listrik Bintan
PT TJK Power
Perusahaan lainnya
Jumlah
2007
Bagian atas
laba (rugi) bersih
Jumlah
perusahaan
tercatat
Penambahan
asosiasi/
31 Desember 2007/
(pengurangan)/
Equity in net
Carrying
Additions
income (net loss)
amount
(deductions)
of associates December 31, 2007
68.532
19.494
2.752
33.708
239.242
18.600
176.575
1.886
2.000
502
5.375
1.153
17.670
1.500
1.000
1.100
368
591.457
4.391
(500)
55.401
1.823
40.940
(34.124)
20.839
(591)
5.897
7.460
1.928
(3.479)
(3.646)
(944)
34.408
44.724
1.661
39.605
302.103
20.528
173.096
63
2.000
40.498
(4.092)
1.283
1.153
113.955
(10.752)
11.900
17.670
1.500
1.000
13.000
368
694.660
Equity method
PT Geo Dipa Energi
PT Unelec Indonesia
PT Daya Citra Mulia
PT Mitra Energy Batam
PT Sumber Segara Primadaya
PT Dalle Energy Batam
PT Bajradaya Sentranusa
PT Indo Medco Power
PT Tenaga Listrik Jayapura
PT Bukit Pembangkit Innovative
Consortiums
CBE consortium
Other consortiums
Cost method
PT Metaepsi Pejebe Power
Generation
PT Permata Prima Elektrindo
PT Tenaga Listrik Bintan
PT TJK Power
Other companies
Total
Penyertaan saham
Tambahan
penyertaan
saham
dilakukan
sehubungan dengan peningkatan modal dasar
pada masing-masing perusahaan investee yang
bersangkutan, tanpa mengubah persentase
kepemilikan saham.
- 37 -
- 38 -
PT Metaepsi
(Meppogen)
PT Metaepsi
(Meppogen)
Pejebe
Power
Generation
Pejebe
Power
Generation
- 39 -
9.
Kerjasama Konsorsium
Consortium
9.
2008
Aset akan direlokasi, diperbaiki dan
dihapusbuku
Biaya perolehan
Aset tetap akan direlokasi dan
belum digunakan dalam operasi
Aset tetap akan dihapusbuku
Aset tetap akan diperbaiki
Material akan dihapusbuku
Pekerjaan dalam pelaksanaan
akan dihapusbuku
Jumlah
Akumulasi penyusutan atau
penurunan nilai
Aset tetap akan direlokasi dan
belum beroperasi
Aset tetap akan dihapusbuku
Aset tetap akan diperbaiki
Material akan dihapusbuku
Pekerjaan dalam pelaksanaan
akan dihapusbuku
Jumlah
Jumlah
2007
1.247.359
1.923.734
389.299
112.401
787.415
1.784.361
288.690
171.465
4.733
3.677.526
5.435
3.037.366
169.646
1.915.478
152.208
106.944
103.047
1.778.154
99.524
166.979
2.145
2.346.421
2.847
2.150.551
1.331.105
886.815
10.
10.
2008
2007
1.296.844
593.688
49.289
12.213
18.114
43.376
23.775
18.114
8.852
7.650
4.496
858
439.750
1.825.920
(68.988)
1.756.932
3.825
645.554
1.340.478
1.340.478
- 42 -
PT
Metaepsi
(Meppogen)
Pejebe
Power
Generation
PT Metaepsi
(Meppogen)
Pejebe
Power
Generation
Piutang
kepada
TJK
merupakan
biaya
pengembangan proyek PLTU Tanjung Kasam
milik TJK, yang terlebih dahulu dibayar oleh PLN
Batam.
Karyawan
Officers
Accounts receivable from officers represent noninterest bearing housing loans, which are paid
monthly through salary deduction.
- 43 -
11.
BERJANGKA
11.
2008
Angsuran sewa pembiayaan dan
jaminan operasi (Catatan 29)
Rekening bank
Sumitomo Mitsui Banking Corporation,
Singapura
JPY
US$
Jaminan pembelian gas (Catatan 55)
Rekening bank
Bank Internasional Indonesia - US$
Bank Mandiri
Deposito berjangka
Citibank - US$
Standard Chartered Bank - US$
Jaminan pembelian tenaga listrik
(Catatan 55)
Rekening bank
Bank Central Asia
Bank Mandiri
Jaminan pinjaman bank (Catatan 30)
Deposito berjangka - Bank Bukopin
Jaminan bank garansi
Rekening bank - Bank Mandiri
Deposito berjangka Bank Rakyat Indonesia
Jumlah
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun
Rupiah
US$
12.
2007
3.612.064
459.224
3.135.224
367.166
108.119
5.000
92.930
-
59.727
53.053
51.628
44.744
6.868
1.500
6.466
1.500
5.000
5.000
3.176
2.130
4.313.731
4.000
3.710.788
5,5%-9%
1,75%
6,5% - 8,5%
2,75% - 4,62%
12.
2008
2007
31.226
480.518
511.744
36.113
623.376
659.489
434.173
34.737
121.674
590.584
18.351
96.905
116.011
231.267
Prepaid expenses
Gas purchased
Pension (Note 51)
Others
Total
330.299
366.488
1.432.627
1.257.244
Jumlah
Total
- 44 -
13.
2008
Kas
Bank
Bank Bukopin
Rupiah
US$
Bank Rakyat Indonesia
Rupiah
US$
JPY
EUR
Bank Mandiri
Rupiah
US$
EUR
JPY
Bank Negara Indonesia
Rupiah
US$
CHF
EUR
Bank Central Asia
Rupiah
US$
JPY
Bank Internasional Indonesia
Rupiah
US$
EUR
Bank Danamon
Rupiah
US$
Lain-lain (masing-masing
dibawah 5% dari jumlah)
Rupiah
US$
JPY
SGD
Jumlah kas dan bank
Setara kas - deposito berjangka
Bank Bukopin
Rupiah
US$
Bank Rakyat Indonesia
Rupiah
Bank Negara Indonesia
Rupiah
US$
Bank Mandiri
Rupiah
US$
Deutsch Bank, Amsterdam - US$
Lain-lain (masing-masing
dibawah 5% dari jumlah)
Rupiah
US$
Jumlah deposito berjangka
Jumlah Kas dan Setara Kas
Tingkat bunga deposito berjangka
per tahun
Rupiah
US$
2007
59.255
128.503
1.603.561
91.720
3.081.595
872.189
1.324.853
354.586
552
60
3.004.536
135.252
116.135
12
753.597
90.646
624
42
2.530.760
152.115
883
268
799.892
286.403
5.006
1.314
1.720.400
205.441
3.883
2.167
43.696
356
270
229.850
1.856
-
18.260
6.165
235
30.870
537
209
138.781
7.167
87.007
20.092
203.059
7.212
9
2
5.797.323
250.819
1.335
830
2
12.577.546
112.500
-
127.500
1.375.357
20.000
739.192
26.100
-
68.600
285.142
10.603
821
339.592
10.060
944.104
123.281
39.359
41.329
590.304
40.000
3.713.236
6.387.627
16.290.782
5,25% - 13,00%
3,75%
4,7% - 11,35%
3,25% - 4,75%
- 45 -
Cash on hand
Cash in banks
Bank Bukopin
Rupiah
US$
Bank Rakyat Indonesia
Rupiah
US$
JPY
EUR
Bank Mandiri
Rupiah
US$
EUR
JPY
Bank Negara Indonesia
Rupiah
US$
CHF
EUR
Bank Central Asia
Rupiah
US$
JPY
Bank Internasional Indonesia
Rupiah
US$
EUR
Bank Danamon
Rupiah
US$
Others (each below 5% of total)
Rupiah
US$
JPY
SGD
Total cash on hand and in banks
Cash equivalents - time deposits
Bank Bukopin
Rupiah
US$
Bank Rakyat Indonesia
Rupiah
Bank Negara Indonesia
Rupiah
US$
Bank Mandiri
Rupiah
US$
Deutsch Bank, Amsterdam - US$
Others (each below 5% of total)
Rupiah
US$
Total time deposits
Total Cash and Cash Equivalents
Interest rate per annum on
time deposits
Rupiah
US$
2008
Dalam mata
uang asing/
In foreign
currencies *)
US$
JPY
EUR
Lain-lain **)
Jumlah
14.
111.963.320
7.213.156
144.631
457.300
2007
Dalam mata
uang asing/
In foreign
currencies *)
Ekuivalen Rp/
Rp equivalent
1.225.998
873
2.232
5.007
1.234.110
Ekuivalen Rp/
Rp equivalent
436.829.181
1.411.249.943
237.713
286.484
4.114.494
117.233
3.271
3.942
4.238.940
US$
JPY
EUR
Others **)
Total
*)
*)
In full amount
**)
**)
14.
2008
Deposito berjangka
Bank Negara Indonesia
Rupiah
US$
Bank Mandiri
Rupiah
US$
Bank Rakyat Indonesia
Rupiah
US$
Bank Bukopin
Rupiah
US$
Lain-lain (masing-masing
dibawah 5% dari jumlah)
Rupiah
US$
Jumlah
Investasi lain-lain
Rupiah
Jumlah investasi jangka pendek
Tingkat bunga deposito berjangka
per tahun
Rupiah
US$
SHORT-TERM INVESTMENTS
2007
83.000
602.250
82.000
2.587.653
135.130
684.025
137.555
90.422
151.500
1.095.000
350.000
2.205.011
120.000
2.285.132
1.415.590
296.000
45.030
2.190
5.203.257
41.960
1.884
7.208.075
3.757
6.534
5.207.014
7.214.609
6% - 12,75%
2,5% - 4,75%
4% - 9,75%
3,75% - 4,92%
Time deposits
Bank Negara Indonesia
Rupiah
US$
Bank Mandiri
Rupiah
US$
Bank Rakyat Indonesia
Rupiah
US$
Bank Bukopin
Rupiah
US$
Others (each below 5% of total)
Rupiah
US$
Total
Other investments
Rupiah
Total short-term investments
Interest rate per annum on
time deposits
Rupiah
US$
- 46 -
Jumlah/
Amount
1.331.207
Fasilitas/Facility
Letter of credit pembelian material pemeliharaan PLTU Teluk Naga/Letter of credit
to purchase maintenance material of PLTU Teluk Naga
798.179
286.848
637.785
10.000
3.000
7.500
Bank Mandiri
5.130
1.030
Jumlah/Total
15.
3.080.679
PIUTANG USAHA
15.
2008
2007
a. Berdasarkan langganan
a. By Debtor
Umum
Pemerintah
Badan Usaha Milik Negara
TNI dan Polri
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
1.899.417
116.023
19.439
298.663
2.333.542
(625.222)
1.973.160
105.684
12.698
446.120
2.537.662
(370.688)
Public
Government
State-owned companies
Indonesian Armed Forces
Total
Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.708.320
2.166.974
Net
b. Berdasarkan umur
b. By Age Category
1 s/d 90 hari
91 s/d 360 hari
Lebih dari 360 hari
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
1.592.230
443.257
298.055
2.333.542
(625.222)
1.398.532
731.497
407.633
2.537.662
(370.688)
1 to 90 days
91 to 360 days
More than 360 days
Total
Allowance for doubtful accounts
Bersih
1.708.320
2.166.974
Net
(370.688)
(375.707)
121.173
(625.222)
- 47 -
(314.973)
(161.365)
105.650
(370.688)
16.
16.
2008
2007
4.407.123
2.887.241
7.294.364
3.510.920
6.312.255
9.823.175
17.
17.
2008
OTHER RECEIVABLES
2007
148.700
4.457
319.873
473.030
26.637
14.725
132.172
173.534
18.
PIUTANG LAIN-LAIN
Kontraktor
Piutang bunga
Lain-lain
Jumlah
Contractors
Interest receivable
Others
Total
PERSEDIAAN
18.
2008
INVENTORIES
2007
6.523.395
171.979
516.149
117.442
340.679
1.500.617
9.170.261
(79.123)
4.407.885
172.084
499.588
218.729
354.310
1.184.934
6.837.530
(63.325)
Bersih
9.091.138
6.774.205
Net
(63.325)
(15.798)
(79.123)
- 48 -
(44.084)
(19.241)
(63.325)
19.
19.
2008
20.
PREPAID TAXES
2007
Overpayment of corporate income tax
(Note 49)
The Company
2008
62.034
11.364
-
11.364
1.812
1.549
1.400
1.499
768
48
11.028
2.348
3.046
1.742
768
48
9.676
40.234
129.924
14.380
45.184
20.
2008
2007
2006
Subsidiaries
2008
2007
2006
2005
2004
Income tax article 15
Value added tax
Prepayment of Tax Assessment Letter
for Underpayment and
Tax Collection Notice (Note 49)
Total
2007
275.547
123.397
59.849
15.832
166.032
640.657
241.940
228.212
55.046
4.445
78.881
608.524
Prepaid expenses
Salaries and allowances
Pension (Note 51)
Insurance
Lease
Others
Total
Uang muka
Pembelian barang
Lain-lain
Jumlah
75.845
67.711
143.556
70.616
45.383
115.999
Advances
Purchases
Others
Total
Jumlah
784.213
724.523
Total
- 49 -
21.
22.
MODAL SAHAM
21.
CAPITAL STOCK
Convert
the
Companys
payable to
Government of Rp 28,781,355 million, which
arose from overdue interest and penalty on
two-step loans, into Government Equity
Participation. The conversion was approved
by the Minister of Finance of the Republic
of Indonesia in its decision letter
No. S-352/MK.06/2001 dated June 20, 2001.
dimiliki
oleh
22.
2008
2007
Bantuan proyek
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Daerah dan lainnya
16.684.809
13.646.334
634.317
16.646.798
11.060.988
380.131
Project aid
List of Project Fund
Regional Government participation and others
Jumlah
30.965.460
28.087.917
Total
- 50 -
23.
23.
2007
77.957.726
(3.678.787)
2.810.162
551.457
77.640.558
- 51 -
24.
24.
65.946.634
(7.124.851)
1.093.989
(77)
59.915.695
25.
PENDAPATAN DITANGGUHKAN
25.
2008
26.
DEFERRED REVENUE
2007
6.916.376
1.229.884
(589.622)
6.252.377
1.199.268
(535.269)
7.556.638
6.916.376
26.
2008
Saldo awal tahun
Penambahan
Saldo akhir tahun
2007
4.440.923
960.214
5.401.137
4.128.328
312.595
4.440.923
- 52 -
PENERUSAN PINJAMAN
27.
TWO-STEP LOANS
Dalam
mata uang
asing/
In foreign
currencies *)
International Bank for Reconstruction
and Development (IBRD)
Rupiah
US$
Asian Development Bank (ADB)
Rupiah
US$
Kreditanstalt Fur Wiederaufbau,
Germany (KFW)
Rupiah
EUR
US$
United Stated Agency for
International Development
(USAID) - Rupiah
Japan Bank for International
Cooperation
JPY
US$
Midland Bank Public Limited Company Rupiah
Banque Paribas
GBP
EUR
Bank Austria Aktiengesellschaft - EUR
China Exim Bank - US$
Islamic Development Bank - US$
Calyon and BNP Paribas - EUR
Fortis Bank Belgia - EUR
MKB Hungaria - US$
Efic Australia - AUD
Kerajaan Belgia/Kingdom of Belgium EUR
Jumlah/Total
Jumlah/
Amount
2008
Bagian
jatuh
tempo dalam
satu tahun/
Current
maturities
Bagian
jangka
panjang/
Long-term
portion
Tingkat bunga/
Interest rate
%
Periode/
Period **)
Tahun/Years
382.833.994
757.692
4.192.032
265.947
530.216
491.745
3.661.816
1987-2013
1994-2023
211.206.805
1.688.549
2.312.715
285.732
207.852
1.402.817
2.104.863
1989-2016
1995-2027
59.359.033
18.686.925
252.203
916.053
204.622
61.218
99.343
24.073
190.985
816.710
180.549
1980-2014
1997-2020
2004-2018
885
885
2%
1979-2009
6.701.198
440.990
261.460
176.396
6.439.738
264.594
4,7% - 4,8%
LIBOR + 0,5%
1996-2045
2005-2011
195.013
16.308
178.705
SBI + 1%
1995-2020
14.169.628
49.468.777
5.682.859
131.193.054
390.829
48.637.362
2.657.395
5.957.488
19.474.368
223.916
763.422
87.700
1.436.564
4.280
750.591
41.010
65.235
147.139
15.994
83.030
25.057
143.656
1.223
66.619
4.825
6.867
10.899
207.922
680.392
62.643
1.292.908
3.057
683.972
36.185
58.368
136.240
3,84%
6,39%
4%
3,5% - 0,5%
8%
5,32%
4,82%
4,81% + 0,5%
4%
1998-2022
1996-2018
1996-2012
2004-2018
1996-2012
2004-2019
2005-2017
2004-2018
1998-2022
2.259.178
34.865
4%
2005-2033
55.277.181.432
40.273.078
-
21.216.674
- 53 -
2.287.600
34.865
18.929.074
Dalam
mata uang
asing/
In foreign
currencies *)
International Bank for Reconstruction
and Development (IBRD)
Rupiah
US$
Asian Development Bank (ADB)
Rupiah
US$
Kreditanstalt Fur Wiederaufbau,
Germany (KFW)
Rupiah
EUR
US$
United Stated Agency for
International Development
(USAID) - Rupiah
Export-Import Bank of The
United States
Rupiah
US$
Japan Bank for International
Cooperation
JPY
US$
Generale Bank S.A., Belgium and
Barclay Bank PLC - EUR
Midland Bank Public Limited Company Rupiah
Banque Paribas
GBP
EUR
Bank Austria Aktiengesellschaft - EUR
China Exim Bank - US$
Mitsui Leasing - US$
Islamic Development Bank - US$
Calyon and BNP Paribas - EUR
Fortis Bank Belgia - EUR
ABN AMRO N.V. - EUR
MKB Hungaria - US$
Efic Australia - AUD
Kerajaan Belgia/Kingdom of Belgium EUR
Jumlah/Total
Jumlah/
Amount
Bagian
jangka
panjang/
Long-term
portion
Tingkat bunga/
Interest rate
%
Periode/
Period **)
Tahun/Years
371.229.002
1.013.540
3.496.476
255.857
401.414
757.683
3.095.062
1987-2013
1994-2023
208.459.140
1.987.218
1.963.344
298.677
159.202
1.688.541
1.804.142
1989-2016
1995-2027
59.535.518
20.666.006
315.408
819.194
194.653
63.216
79.637
20.491
252.192
739.557
174.162
1980-2014
1997-2020
2004-2018
1.744
859
885
2%
1979-2009
2.823.901
479
26.598
479
26.598
8% atau/or SBI + 1%
7,04% - 7,1%
1988-2008
1996-2008
38.598.605.132
56.223.799
3.206.152
529.572
170.305
151.733
4,7% - 4,8%
LIBOR + 0,5%
1996-2045
2005-2011
105.138
1.447
1.447
7,1%
1996-2008
211.321
16.308
195.013
SBI + 1%
1995-2020
15.104.167
34.671.040
7.267.437
60.459.211
833.894
405.987
7.351.545
2.976.944
4.925.938
5.217.910
20.814.624
284.021
477.065
100.395
569.465
7.854
3.824
101.156
40.962
67.780
49.147
171.281
18.941
52.438
22.240
48.189
7.854
853
9.187
4.296
67.780
4.681
11.816
265.080
424.627
78.155
521.276
2.971
91.969
36.666
44.466
159.465
3,84%
6,39%
4%
3,5% - 0,5%
LIBOR + 1,2%
8%
5,32%
4,82%
7,10%
4,81% + 0,5%
4%
1998-2022
1996-2018
1996-2012
2004-2018
1997-2008
1996-2012
2004-2019
2005-2017
1995-2008
2004-2018
1998-2022
2.175.942
29.940
29.940
4%
2005-2033
15.670.035
1.894.497
3.035.847
377.839
-
13.775.538
- 54 -
2008
Dalam mata
uang asing/
In foreign
currencies *)
US$
JPY
EUR
Lain-lain **)
Jumlah
28.
790.542.173
55.277.181.432
168.064.604
33.886.253
2007
Dalam mata
uang asing/
In foreign
currencies *)
Ekuivalen Rp/
Rp equivalent
8.656.437
6.701.197
2.593.639
371.055
18.322.328
Ekuivalen Rp/
Rp equivalent
726.290.822
38.597.016.060
119.038.283
48.338.689
6.840.933
3.206.152
1.637.938
455.302
12.140.325
US$
JPY
EUR
Others **)
Total
*)
*)
In full amount
**)
**)
28.
2008
Rekening
DP3/2001
Dana
Investasi
No.
GOVERNMENT LOANS
2007
3.525.512
3.525.512
3.819.305
11.500
3.830.805
293.793
293.793
293.793
11.500
305.293
3.231.719
3.525.512
RDI-393/
Long-term portion
Investment
DP3/2001
Fund
Account
No.
RDI-393/
- 55 -
29.
Investment
Fund
298/DP3/1996
29.
Account
No.
RDI-
LEASE LIABILITY
Pembayaran
minimum
sewa
pembiayaan
berdasarkan perjanjian sewa adalah sebagai
berikut :
2008
Pembayaran jatuh tempo dalam waktu :
Tidak lebih dari 1 tahun
Antara lebih dari 1 tahun sampai
2 tahun
Lebih dari 2 tahun
Jumlah pembayaran minimum
sewa pembiayaan
Dikurangi bunga
Nilai tunai pembayaran minimum
sewa pembiayaan masa datang
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
satu tahun
Bagian jangka panjang
2007
Minimum lease payments due :
Not later than 1 year
Later than 1 year and not later than
2 years
Later than 2 years
2.751.248
1.885.229
2.751.248
23.571.964
1.885.229
18.037.358
29.074.460
(9.166.178)
21.807.816
(7.307.629)
19.908.282
14.500.187
(1.344.518)
18.563.764
(858.508)
13.641.679
- 56 -
Nilai
tunai
pembayaran
minimum
sewa
pembiayaan masa datang berdasarkan jatuh
tempo adalah sebagai berikut :
2008
Pembayaran jatuh tempo dalam waktu :
Tidak lebih dari 1 tahun
Antara lebih dari 1 tahun sampai
2 tahun
Lebih dari 2 tahun
Nilai tunai pembayaran minimum
sewa pembiayaan masa datang
2007
1.344.518
858.508
1.442.860
17.120.904
921.271
12.720.408
19.908.282
14.500.187
- 57 -
30.
SURAT
HUTANG
30.
2008
2007
2.972.383
1.255.599
830.422
592.607
270.581
265.748
6.187.340
1.500.000
12.986
5.000.000
6.512.986
10.500
21.512
8.600
1.800
42.412
Jumlah
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam
satu tahun
Bank Negara Indonesia
Bank Rakyat Indonesia
Bank Bukopin
Bank Bumiputera Indonesia
Surat hutang jangka menengah
Jumlah
Bagian jangka panjang
12.700.326
1.500.000
8.315
1.000.000
2.508.315
10.192.011
- 58 -
42.412 Total
18.986
23.426
Long-term portion
1.800
8.586
8.600
- 59 -
Bank Bukopin
Bank Bukopin
- 60 -
- 61 -
Obligasi Rupiah
Obligasi PLN IX Tahun 2007
Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007
Obligasi PLN VIII Tahun 2006
Obligasi Syariah Ijarah PLN I
Tahun 2006
Obligasi PLN VII Tahun 2004
Obligasi Terjamin - US$
Penerbitan tahun 2007
Penerbitan tahun 2006
Jumlah
Biaya emisi belum diamortisasi
2007
2.700.000
300.000
2.200.100
2.700.000
300.000
2.200.100
200.000
1.500.000
200.000
1.500.000
10.950.000
10.950.000
28.800.100
9.419.000
9.419.000
25.738.100
(291.642)
(284.007)
Rupiah Bonds
PLN IX Bonds Year 2007
Sukuk Ijarah PLN II Year 2007
PLN VIII Bonds Year 2006
Syariah Ijarah PLN I Bonds
Year 2006
PLN VII Bonds Year 2004
Guaranteed Notes - US$
Issued in 2007
Issued in 2006
Total
Unamortized debt issuance cost
Jumlah bersih
28.508.458
25.454.093
Total net
28.508.458
28.508.458
25.454.093
25.454.093
Obligasi Rupiah
Rupiah Bonds
Tingkat
bunga/
Interest rate
1.500.000
1.200.000
300.000
10,4%
10,9%
-
1.335.100
865.000
200.000
13,60%
13,75%
-
1.500.000
12,25%
Pokok/
Principal
Obligasi PLN IX Tahun 2007
Seri A
Seri B
Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007
Obligasi PLN VIII Tahun 2006
Seri A
Seri B
Obligasi Syariah Ijarah PLN I
Tahun 2006
Obligasi PLN VII Tahun 2004
Jumlah
6.900.100
- 62 -
- 63 -
- 64 -
Perusahaan
tidak
disyaratkan
untuk
membentuk penyisihan dana pelunasan
obligasi.
- 65 -
Pokok/
Principal *)
US$
Harga
penerbitan/
Issuing price
Jatuh
tempo/
Maturity date
Tingkat
bunga/
Interest rate
28 Juni 2017/
June 28, 2017
29 Juni 2037/
June 29, 2037
7,250%
Issued in 2007
Due in 2017
7,875%
Due in 2037
500.000.000
99,127%
500.000.000
98,586%
Jumlah
1.000.000.000
Total
550.000.000
98,976%
450.000.000
99,382%
Jumlah
Jumlah
17 Oktober 2016/
October 17, 2016
17 Oktober 2011/
October 17, 2011
1.000.000.000
7,75%
Issued in 2006
Due in 2016
7,25%
Due in 2011
Total
2.000.000.000
Total
Issued in 2007
Issued in 2006
- 66 -
- 67 -
32.
32.
a.
a.
Berdasarkan pemasok
2008
b.
6.440.031
631.832
7.949.620
544.818
6.984.849
(194.708)
7.754.912
(159.404)
6.825.445
b.
2008
2007
7.317.788
By creditor
By installment payments
2007
643.860
643.860
13.584.570
14.872.290
(6.922.670)
553.837
553.837
553.837
11.659.388
13.320.899
(6.336.050)
7.949.620
6.984.849
(194.708)
7.754.912
(159.404)
6.825.445
- 68 -
33.
2008
2007
13.938
4.255
11.942
1.820
65.977
97.932
28.093
23.008
12.580
1.011
90.598
155.290
Koperasi Karyawan
Employee Cooperative
Karyawan
Employees
34.
- 69 -
HUTANG USAHA
a.
a.
Berdasarkan pemasok
2008
Pihak hubungan istimewa (Catatan 52)
Pembelian tenaga listrik
PT Sumber Segara Primadaya
Rupiah
US$
PT Geo Dipa Energi - US$
PT Dalle Energy Batam
PT Mitra Energy Batam
Pengadaan bahan bakar, barang
dan jasa
Koperasi Karyawan
Jumlah hutang usaha pihak
hubungan istimewa
Pihak ketiga
Pembelian tenaga listrik
PT Paiton Energy
Rupiah
US$
PT Jawa Power
Rupiah
US$
Unocal Geothermal of
Indonesia, Ltd. - US$
Amoseas Indonesia Inc. - US$
Lainnya (masing-masing
dibawah 5% dari sub jumlah)
Rupiah
US$
Sub jumlah
Pembelian bahan bakar, barang
dan jasa
Pertamina
Rupiah
US$
PT Tambang Batubara
Bukit Asam
Lainnya (masing-masing dibawah
5% dari sub jumlah)
Rupiah
US$
EUR
JPY
Sub jumlah
Jumlah hutang usaha pihak ketiga
Jumlah hutang usaha
By creditor
2007
149.350
108.806
7.119
42.058
9.963
59.160
74.424
19.571
30.976
6.221
37.338
38.250
354.634
228.602
352.682
724.178
318.434
614.587
353.457
540.741
308.232
512.049
197.836
193.129
156.581
154.945
461.455
322.781
3.146.259
82.747
235.785
2.383.360
12.750.150
334.051
24.632.580
247.017
1.064.109
372.787
5.444.573
726.466
73.108
20.392.457
2.381.625
123.464
56.984
25.363
27.839.820
23.538.716
30.223.180
23.893.350
- 70 -
Berdasarkan umur
b.
2008
1 - 180 hari
181 - 360 hari
Lebih dari 360 hari
Jumlah
2007
21.826.266
561.315
1.505.769
23.893.350
16.656.826
12.800.805
994.151
30.451.782
US$
EUR
JPY
Jumlah
*)
36.
3.155.107
73.108
3.228.215
HUTANG LAIN-LAIN
2008
Perolehan aset tetap dan pekerjaan
dalam pelaksanaan
Rupiah
US$ - US$ 59.933.037 tahun 2008 dan
US$ 50.071.201 tahun 2007
EUR 2.588.988 tahun 2008
JPY 178.978.706 tahun 2008
Penerangan jalan umum
Uang muka penjualan tenaga listrik
Selisih harga pembelian BBM
Perolehan saham (Catatan 8)
Lain-lain
Jumlah
Dikurangi bagian jangka panjang
Selisih harga pembelian BBM
Perolehan aset tetap
Jumlah
Bagian jangka pendek
2007
Dalam mata
uang asing/
In foreign
currencies *)
Ekuivalen Rp/
Rp equivalent
288.137.724
4.737.397
-
1 - 180 days
181 - 360 days
More than 360 days
Total
2008
Dalam mata
uang asing/
In foreign
currencies *)
By age category
Ekuivalen Rp/
Rp equivalent
227.032.768
4.141.389
302.833.483
*)
In full amount
36.
OTHER PAYABLES
2.138.423
56.984
25.363
2.220.770
US$
EUR
JPY
Total
2007
3.166.392
109.237
656.267
39.954
21.656
389.730
185.211
90.831
15.765
218.659
4.784.465
471.621
291.593
648.058
272.493
17.160
327.962
2.138.124
226.594
226.594
90.831
129.286
220.117
4.557.871
1.918.007
HUTANG PAJAK
38.
2007
244.427
980.865
70.506
8.261
165.938
33.705
153
41.765
51.476
16.172
41.278
6.811
328
42.543
81.095
5.040
-
130.902
4.266
217
34.894
685.784
34.894
1.309.752
38.
2008
31.515.550
4.116.939.613
1.531.975
351.362
1.569.560
435.622
312.293
284.017
856.195
309.838
271.469
279.332
81.508
60.325
47.487
2.790.812
698.584
65.630
43.357
1.825.821
250.203
3.489.396
2.076.024
Total
2008
US$
JPY
EUR
Lain-lain **)
Jumlah
ACCRUED EXPENSES
2007
Dalam mata
uang asing/
In foreign
currencies *)
2007
Dalam mata
uang asing/
In foreign
currencies *)
Ekuivalen Rp/
Rp equivalent
345.095
498.150
23.641
3.847
870.733
33.530.752
4.096.463.933
1.067.177
490.823
in
foreign
Ekuivalen Rp/
Rp equivalent
315.826
340.282
14.684
4.623
675.415
US$
JPY
EUR
Others **)
Total
*)
*)
In full amount
**)
**)
- 72 -
menurut
39.
pelanggan
40.
2008
Umum
Pemerintah
Badan Usaha Milik Negara
TNI dan Polri
Jumlah
2007
77.792.961
3.395.280
2.545.628
515.857
84.249.726
70.452.488
3.027.220
2.349.475
457.012
76.286.195
Public
Government
State-owned enterprises
Indonesian Armed Forces
Total
40.
- 73 -
2008
Realisasi penerimaan subsidi tahun
anggaran berjalan :
Penerimaan tunai
Diperhitungkan dengan
hutang usaha kepada Pertamina
Piutang subsidi listrik tahun anggaran
berjalan (Catatan 16)
Jumlah
Perbedaan antara jumlah pendapatan
subsidi listrik yang diakui dan hasil
final perhitungan subsidi listrik
Jumlah pendapatan subsidi listrik
2007
59.277.910
12.163.971
16.412.239
19.004.442
2.887.241
78.577.390
6.312.255
37.480.668
78.577.390
(875.917)
36.604.751
41.
2008
OTHER REVENUES
2007
60.948
48.456
682.368
791.772
62.554
47.614
506.304
616.472
- 74 -
2008
2007
71.020.560
18.251.936
250.765
49.701
89.572.962
42.124.366
10.000.582
71.521
43.729
52.240.198
Fuel
Solar High Speed Diesel
Residue
Solar Industrial Diesel
Others
Total
10.273.578
5.291.464
2.233.522
112.200
17.910.764
7.271.881
4.020.160
1.716.388
86.372
13.094.801
Non fuel
Coals
Natural gas
Geothermal
Water
Total
299.112
224.978
107.782.838
65.559.977
Minyak pelumas
Jumlah
Total
43.
2008
PT Jawa Power
PT Paiton Energy
PT Sumber Segara Primadaya
PT Unocal Geothermal Indonesia
PT Amoseas (Drajat)
PT Makassar Power
PT Cikarang Listrindo
PT Asrigita Prasarana
PT Energy Sengkang
PT Magma Nusantara
PT Dalle Energy Batam
PT Mataepsi Pejebe Power Generation
PT Pertamina Geothermal Energi
PT Indo Matra Power
PT Geo Dipa Energy
PO Jatiluhur
PT Pusaka Jaya Palu Power
PT Mitra Energy Batam
PT Krakatau Steel
PT Cahaya Sakti
Sewa diesel
Pembelian tenaga listrik lainnya
Jumlah
Lubricants
2007
5.445.607
5.411.735
1.606.650
1.035.372
979.700
716.061
614.230
574.980
540.700
538.861
358.440
284.471
207.760
154.940
110.771
108.862
87.379
79.977
64.950
20.770
1.363.482
437.207
20.742.905
4.661.874
5.230.576
1.576.264
888.154
601.376
441.217
231.672
512.473
456.495
467.294
250.117
101.220
94.195
72.654
91.854
44.686
79.592
939.963
205.047
16.946.723
- 75 -
PT Jawa Power
PT Paiton Energy
PT Sumber Segara Primadaya
PT Unocal Geothermal Indonesia
PT Amoseas (Drajat)
PT Makassar Power
PT Cikarang Listrindo
PT Asrigita Prasarana
PT Energy Sengkang
PT Magma Nusantara
PT Dalle Energy Batam
PT Mataepsi Pejebe Power Generation
PT Pertamina Geothermal Energi
PT Indo Matra Power
PT Geo Dipa Energy
PO Jatiluhur
PT Pusaka Jaya Palu Power
PT Mitra Energy Batam
PT Krakatau Steel
PT Cahaya Sakti
Diesel rental
Other electricity purchase
Total
2008
Rp **)
PT Paiton Energy
PT Jawa Power
Jumlah
2007
% *)
5.411.735
5.445.607
10.857.342
Rp **)
26,10
26,26
52,36
44.
BEBAN PEMELIHARAAN
5.230.576
4.661.874
9.892.450
44.
MAINTENANCE EXPENSES
2007
3.869.334
3.750.520
7.619.854
4.052.338
3.216.804
7.269.142
BEBAN KEPEGAWAIAN
45.
2008
PT Paiton Energy
PT Jawa Power
Total
2008
45.
30,86
27,51
58,37
Pemakaian material
Jasa borongan
Jumlah
% *)
PERSONNEL EXPENSES
2007
2.434.954
2.237.921
1.497.678
985.251
1.188.420
8.344.224
1.993.268
1.198.322
1.656.723
805.047
1.410.956
7.064.316
- 76 -
46.
2008
Honorarium
Penagihan rekening dan penertiban
pemakaian tenaga listrik
Perjalanan dinas
Baca meter
Piutang ragu-ragu
Konsumsi
Sewa
Pengelolaan pelanggan
Iklan dan barang cetakan
Pemakaian gas, listrik dan air
Pos, telepon dan telegram
Asuransi
Retribusi dan keamanan
Alat tulis kantor
Cetak rekening
Teknologi informasi
Pemasaran
Blanko rekening
Lain-lain
Jumlah
47.
2007
485.898
521.588
481.102
472.962
472.516
375.707
225.236
187.803
176.092
168.869
168.105
163.171
152.689
148.301
139.116
106.406
56.557
27.738
16.816
709.997
4.735.081
435.671
373.709
314.256
161.365
217.700
92.731
112.496
119.394
156.816
187.561
143.537
126.652
153.076
57.716
263.765
26.901
13.689
470.937
3.949.560
47.
2008
Honorarium
Billing collection and orderliness of
of electricity used
Travel
Meter reading
Provision for doubtful accounts
Consumables
Lease
Customer maintenance
Printing materials and promotion
Gas, electricity and water
Postage, telephone and telegraph
Insurance
Dues and security
Stationeries
Bill printing
Technological information
Marketing
Billing forms
Others
Total
INTEREST
CHARGES
EXPENSE
AND
FINANCING
2007
2.170.596
2.093.821
810.459
739.140
424.936
856.195
1.860.003
677.798
824.424
405.144
325.100
147.599
26.814
6.738.465
7.300
161.028
25.123
4.817.015
48.
2008
2007
462.597
122.502
46.762
342.841
110.729
29.221
30.111
(4.891)
(44.443)
(293.202)
33.594
(3.358)
(41.425)
(10.752)
(334.463)
(218.104)
(233.131)
(136.140)
(814.803)
(490.093)
- 77 -
PAJAK PENGHASILAN
2008
Pajak kini
Pajak tangguhan
Pengaruh perubahan tarif pajak
Jumlah beban pajak
INCOME TAX
2007
650.020
894.580
(1.432.052)
112.548
1.106.090
1.440.951
2.547.041
Current tax
Deferred tax
Effect of changes in tax rates
Total tax expense
Pajak Kini
Current Tax
2008
Rugi sebelum pajak menurut laporan
laba rugi konsolidasi
Laba sebelum pajak anak perusahaan
2007
(12.191.168)
(1.871.572)
(3.098.066)
(4.013.617)
(14.062.740)
(7.111.683)
(373.005)
611.560
(4.812.371)
710.401
(296.477)
634.961
(4.825.834)
587.901
288.960
(643)
168.712
(597)
563.147
12.294
544.013
9.385
(260.868)
814.416
(395.392)
688.791
(16.508.849)
(9.996.220)
(9.996.220)
(3.919.814)
(5.291.968)
-
(7.233.904)
(5.291.969)
(3.594.188)
(35.716.851)
(26.116.281)
- 78 -
2008
Beban pajak kini
Perusahaan
Anak perusahaan
Jumlah
2007
650.020
650.020
44.297
15.389
2.348
62.034
407.142
469.176
5.596
4.575
1.193
11.364
127.573
138.937
Prepayment of taxes
The Company
Income tax
Article 22
Article 23
Fiscal exit
Total
Subsidiaries
Total
180.844
967.153
244.427
244.427
Consist of
Current tax payable
The Company
980.865
Subsidiaries
980.865
Total current tax payable
(62.034)
(1.549)
(63.583)
(11.364)
(2.348)
(13.712)
Bersih
180.844
967.153
Net
Terdiri dari
Hutang pajak kini
Perusahaan
Anak perusahaan
Jumlah hutang pajak kini
- 79 -
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
1 Januari/
January 1,
2008
Aset Pajak Tangguhan
Anak Perusahaan - Bersih
Kewajiban Pajak Tangguhan
Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Kewajiban imbalan kerja
Pendapatan ditangguhkan
Jumlah
Kewajiban pajak tangguhan
Pensiun dibayar dimuka
Aset tetap
Sewa pembiayaan
Lainnya
Jumlah
Bersih
Anak Perusahaan - Bersih
Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan
44.869
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi/
Credited
(charged) to
income for
the year
(35.091)
Penyesuaian
atas
perubahan
tarif pajak/
Adjustment
due to
change in
tax rates
(1.011)
31 Desember/
December 31,
2008
8.767
3.710.062
2.019.188
5.729.250
184.173
183.468
367.641
(627.150)
(348.704)
(975.854)
3.267.085
1.853.952
5.121.037
(85.000)
(9.810.113)
(193.399)
(582)
(10.089.094)
28.948
(1.235.553)
(111.901)
(193)
(1.318.699)
24.522
1.832.158
18.650
290
1.875.620
(31.530)
(9.213.508)
(286.650)
(485)
(9.532.173)
(4.359.844)
(951.058)
899.766
(4.411.136)
(4.487.613)
91.569
533.297
(3.862.747)
(8.847.457)
(859.489)
1.433.063
(894.580)
1.432.052
- 80 -
1 Januari/
January 1,
2007
Aset Pajak Tangguhan
Anak Perusahaan - Bersih
Kewajiban Pajak Tangguhan
Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Kewajiban imbalan kerja
Pendapatan ditangguhkan
Jumlah
Kewajiban pajak tangguhan
Pensiun dibayar dimuka
Aset tetap
Sewa pembiayaan
Lainnya
Jumlah
Bersih
Anak Perusahaan - Bersih
Kewajiban Pajak Tangguhan Bersih
64.946
Dikreditkan
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi/
Credited
(charged) to
income for
the year
(20.077)
31 Desember/
December 31,
2007
44.869
3.508.453
1.828.700
5.337.153
201.609
190.488
392.097
3.710.062
2.019.188
5.729.250
(59.762)
(8.454.826)
(104.456)
(402)
(8.619.446)
(25.238)
(1.355.287)
(88.943)
(180)
(1.469.648)
(85.000)
(9.810.113)
(193.399)
(582)
(10.089.094)
(3.282.293)
(1.077.551)
(4.359.844)
(4.144.290)
(343.323)
(4.487.613)
(7.426.583)
(1.420.874)
(1.440.951)
- 81 -
2008
2007
(12.191.168)
(1.871.572)
(14.062.740)
(3.098.066)
(4.013.617)
(7.111.683)
(4.218.822)
(2.133.505)
4.952.655
2.998.866
86.688
50.614
(208.158)
(92.463)
168.944
3.688
163.204
2.815
(78.260)
244.323
51.292
61.256
(118.618)
206.637
1.077.550
1.469.491
Tax effect on
Deferred tax balance due to change
in tax rates
Unrecognized deferred tax on
Tax losses
Allowance for doubtful accounts and
decline in value of inventories
Recognition of prior year's
deferred tax liabilities
Nondeductible expenses
(nontaxable income)
Employee welfare
Depreciation of guest house
Interest income subjected to
final tax
Other nondeductible expenses
Tax expense - the Company
Tax expense - Subsidiaries
112.548
2.547.041
Total
(899.766)
Perusahaan
Rugi fiskal
Lainnya
Jumlah
Anak perusahaan
Rugi fiskal
Jumlah
2008
2007
8.929.213
162.748
9.091.961
7.834.884
112.362
7.947.246
97.396
9.189.357
7.947.246
The Company
Tax losses
Others
Total
Subsidiary
Tax losses
Total
- 82 -
Perusahaan
The Company
Anak perusahaan - IP
Subsidiary IP
- 83 -
Subsidiary PJB
- 84 -
50.
50.
Rugi
Loss
Jumlah saham
Number of shares
51.
untuk
dasar
tujuan
adalah
IMBALAN KERJA
51.
EMPLOYEE BENEFITS
Imbalan Pasca-Kerja
Post-employment Benefits
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
menyelenggarakan program pensiun imbalan
pasti untuk semua karyawan tetap. Program
pensiun ini memberikan imbalan pensiun yang
ditentukan berdasarkan penghasilan dasar
pensiun dan masa kerja karyawan. Program
pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun PLN
(Persero) (DP-PLN) yang akta pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya No. KEP284/KM.17/1997 tanggal 15 Mei 1997.
- 85 -
Perusahaan
dan anak perusahaan juga
memberikan imbalan pasca-kerja
lain tanpa
pendanaan berupa uang pesangon, penghargaan
masa kerja dan ganti kerugian, tunjangan
tambahan penghasilan dan penghargaan purna
jabatan kepada karyawan yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan
dan anak perusahaan. Imbalan program ini
ditentukan berdasarkan penghasilan dan masa
kerja karyawan.
In addition to the pension plan managed by DPPLN and the other post-employment benefits,
the Company and its subsidiaries also provide
unfunded defined health care plans for their
pensioners and their eligible dependents.
Long-term Benefits
Perusahaan
dan anak perusahaan juga
memberikan imbalan kerja jangka panjang tanpa
pendanaan berupa uang cuti besar, tunjangan
kecelakaan dinas, bantuan kematian dan
pemakaman dan penghargaan winduan bagi
karyawan yang memenuhi persyaratan.
56 tahun/years
11%
12% tahun/year 2008 dan/and
10% tahun/year 2007
5%
8%
12% tahun 2008 dan 15% tahun 2007
menurun secara linier sebesar 3%
untuk setiap tahun berikutnya sampai
dengan tahun 2009/
12% in 2008 and 15% in 2007,
decreasing linearly by 3% each
succeeding year until 2009
- 86 -
2008
Imbalan pasca-kerja/
Post-employment benefit
Imbalan kerja
Program
Pasca-kerja Pemeliharaan
jangka
pensiun/
lain/
kesehatan/
panjang/
Pension
Other postHealth
Long-term
plan
employment care benefits
benefits
Biaya jasa kini
Biaya jasa lalu
Hasil aset program diharapkan
Beban bunga
Kerugian (keuntungan) aktuaria
Dampak pembatasan aset
Jumlah
93.452
23.577
(421.624)
400.542
56.574
126.641
279.162
418.029
14.718
722.035
16.490
1.171.272
86.939
618.032
(1.461)
703.510
166.656
231
78.275
35.848
281.010
2007
Imbalan pasca-kerja/
Post-employment benefit
Imbalan kerja
Program
Pasca-kerja Pemeliharaan
jangka
pensiun/
lain/
kesehatan/
panjang/
Pension
Other postHealth
Long-term
plan
employment care benefits
benefits
Biaya jasa kini
Biaya jasa lalu
Hasil aset program diharapkan
Beban bunga
Kerugian (keuntungan) aktuaria
Jumlah
106.708
23.577
(387.274)
288.118
(24.549)
6.580
275.886
25.744
627.762
3.291
932.683
163.722
543.878
18
707.618
186.801
80.226
67.735
11.625
346.387
Jumlah/
Total
765.076
38.526
(421.624)
1.818.884
107.451
126.641
2.434.954
Jumlah/
Total
733.117
129.547
(387.274)
1.527.493
(9.615)
1.993.268
Imbalan kerja
dibayar dimuka,
program pensiun/ Pasca-kerja
Prepaid employee
lain/
benefit,
Other postpension plan
employment
Nilai tunai kewajiban
Biaya jasa lalu belum diakui
Keuntungan (kerugian) aktuaria
belum diakui
Nilai wajar aset program
Kewajiban imbalan kerja
(Pensiun dibayar dimuka)
3.735.076
9.311.914
2008
Kewajiban imbalan kerja/
Employee benefit obligations
Pemeliharaan
kesehatan/
Jangka
Health
panjang/
care benefits
Long-term
4.236.741
(72.908)
(224.720)
394.314
(4.214.616)
(2.298.937)
-
2.543.545
-
6.788.257
6.780.286
(158.134)
- 87 -
798.678
Jumlah/
Total
14.347.333
(224.720)
244.608
-
798.678
14.367.221
Imbalan kerja
dibayar dimuka,
program pensiun/ Pasca-kerja
Prepaid employee
lain/
benefit,
Other postpension plan
employment
Nilai tunai kewajiban
Biaya jasa lalu belum diakui
Keuntungan (kerugian) aktuaria
belum diakui
Nilai wajar aset program
Kewajiban imbalan kerja
(Pensiun dibayar dimuka)
4.005.425
7.220.255
(134.686)
(250.013)
(220.282)
(3.975.574)
(420.795)
-
(325.117)
6.549.447
783.069
Jumlah/
Total
14.183.782
(250.013)
(250.784)
-
783.069
13.682.985
Imbalan kerja
dibayar dimuka,
program pensiun/ Pasca-kerja
Prepaid employee
lain/
benefit,
Other postpension plan
employment
2008
Kewajiban imbalan kerja/
Employee benefit obligations
Pemeliharaan
kesehatan/
Jangka
Health
panjang/
care benefits
Long-term
Jumlah/
Total
(325.117)
279.162
(112.179)
-
6.549.447
1.171.272
(932.462)
6.350.469
703.510
(273.693)
783.069
281.010
(265.401)
13.682.985
2.155.792
(1.471.556)
(158.134)
6.788.257
6.780.286
798.678
14.367.221
123.397
(34.737)
(882.996)
5.905.261
(268.056)
6.512.230
(247.303)
551.375
(1.398.355)
12.968.866
Current maturities
Long-term portion
Imbalan kerja
dibayar dimuka,
program pensiun/ Pasca-kerja
Prepaid employee
lain/
benefit,
Other postpension plan
employment
2007
Kewajiban imbalan kerja/
Employee benefit obligations
Pemeliharaan
kesehatan/
Jangka
Health
panjang/
care benefits
Long-term
Jumlah/
Total
(217.406)
6.580
(114.291)
-
6.298.361
932.683
(681.597)
5.892.439
707.618
(249.588)
677.911
346.387
(241.229)
12.868.711
1.986.688
(1.172.414)
(325.117)
6.549.447
6.350.469
783.069
13.682.985
228.212
(96.905)
(770.080)
5.779.367
(294.514)
6.055.955
(219.407)
563.662
(1.284.001)
12.398.984
Current maturities
Long-term portion
- 88 -
52.
a.
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
merupakan pemegang saham dengan
pemilikan langsung dan tidak langsung pada
perusahaan
asosiasi
sebagaimana
dijelaskan dalam Catatan 8.
a.
b.
Pengurus
koperasi
karyawan
juga
merupakan karyawan Perusahaan dan anak
perusahaan.
b.
c.
c.
d.
d.
- 89 -
Catatan/
Notes
2008
Rp
10
33
Hutang usaha
PT Sumber Segara Primadaya
PT Dalle Energy Batam
Koperasi Karyawan
PT Mitra Energy Batam
PT Geo Dipa Energi
Jumlah
35
Jumlah
Beban pembelian tenaga listrik
PT Sumber Segara Primadaya
PT Dalle Energy Batam
PT Metaepsi Pejebe Power
Generation
PT Geo Dipa Energi
PT Mitra Energy Batam
Jumlah
Pembelian bahan bakar - batubara
PT Daya Citra Mulia
Sewa gedung
Yayasan Pendidikan dan
Kesejahteraan - PLN
2007
% *)
Rp
% *)
1.227.856
439.750
0,42%
0,15%
593.688
645.554
0,22%
0,24%
49.289
18.114
12.213
8.852
858
1.756.932
0,02%
0,01%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,60%
43.376
18.114
23.775
7.650
3.825
4.496
1.340.478
0,02%
0,01%
0,01%
0,00%
0,00%
0,00%
0,50%
65.977
0,02%
90.598
0,07%
13.938
11.942
4.255
1.820
97.932
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,02%
28.093
12.580
23.008
1.011
155.290
0,02%
0,01%
0,02%
0,00%
0,12%
258.156
42.058
37.338
9.963
7.119
354.634
0,09%
0,01%
0,01%
0,00%
0,00%
0,11%
133.584
30.976
38.250
6.221
19.571
228.602
0,10%
0,02%
0,03%
0,00%
0,01%
0,16%
452.566
0,13%
383.892
0,28%
Total
1.606.650
358.440
7,75%
1,73%
1.576.264
250.117
9,29%
1,47%
284.471
110.771
79.977
2.440.309
1,37%
0,53%
0,39%
11,77%
101.220
72.654
79.592
2.079.847
0,60%
0,43%
0,47%
12,26%
94.259
0,14%
Coal purchases
PT Daya Citra Mulia
0,92%
Building lease
Yayasan Pendidikan dan
Kesejahteraan - PLN
43
42.213
0,89%
36.273
- 90 -
53.
2008
JPY *)
EUR *)
Lain-lain/
Others **)
123.821.310
US$ *)
Aset moneter
Piutang pihak hubungan istimewa
Rekening dan deposito berjangka
dibatasi penggunaannya
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
29.795.132.827
7.213.156
-
62.111.713
111.963.320
426.355.879
144.631
-
457.300
-
Monetary assets
Receivables from related parties
Restricted cash in banks and
time deposits
Cash and cash equivalents
Short-term investments
29.802.345.983
724.252.222
144.631
457.300
Kewajiban moneter
Penerusan pinjaman
Hutang bank dan surat hutang
jangka menengah
Hutang sewa pembiayaan
Hutang obligasi
Hutang listrik swasta
Hutang lain-lain
Hutang biaya proyek
Hutang usaha
Biaya masih harus dibayar
55.277.181.432
790.542.173
168.064.604
33.886.253
164.219.107.155
178.978.706
3.181.714.294
4.116.939.613
103.950.925
2.000.000.000
725.992.667
59.933.037
17.353.872
288.137.724
31.515.550
2.588.988
30.519.489
4.737.397
1.531.975
652.658
351.362
226.973.921.200
4.017.425.948
207.442.453
34.890.273
(197.171.575.217)
(23.857.761)
(3.293.173.726)
(36.060.252)
(207.297.822)
(3.199.020)
(34.432.973)
(377.041)
Monetary liabilities
Two-step loans
Bank loans and medium
term notes
Lease liability
Bonds payable
Electricity purchase payable
Other payables
Project cost payable
Trade accounts payable
Accrued expenses
Total monetary liabilities
Net monetary liabilities
Rupiah equivalent (in millions)
Total in Rupiah - net
(in millions)
(63.494.074)
- 91 -
JPY *)
US$ *)
EUR *)
Lain-lain/
Others **)
Aset moneter
Piutang pihak hubungan istimewa
Rekening dan deposito berjangka
dibatasi penggunaannya
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
37.741.938.871
1.411.249.943
-
58.981.496
436.829.181
550.055.207
237.713
-
286.484
-
Monetary assets
Receivables from related parties
Restricted cash in banks and
time deposits
Cash and cash equivalents
Short-term investments
39.153.188.814
1.114.720.247
237.713
286.484
38.597.016.060
174.559.305.879
2.477.203.021
302.833.483
4.096.463.933
726.290.822
2.000.000.000
741.570.072
50.071.201
17.305.799
227.032.768
33.530.752
119.038.283
7.592.320
4.141.389
1.067.177
48.338.689
9.858.221
490.823
220.032.822.376
(180.879.633.562)
(15.013.010)
3.795.801.414
(2.681.081.167)
(25.253.104)
131.839.169
(131.601.456)
(1.810.836)
58.687.733
(58.401.249)
(550.081)
Kewajiban moneter
Penerusan pinjaman
Hutang sewa pembiayaan
Hutang obligasi
Hutang listrik swasta
Hutang lain-lain
Hutang biaya proyek
Hutang usaha
Biaya masih harus dibayar
Jumlah kewajiban moneter
Kewajiban moneter bersih
Ekuivalen Rupiah (dalam jutaan)
Jumlah dalam Rupiah bersih (dalam jutaan)
68.854.363
Monetary liabilities
Two-step loans
Lease liability
Bonds payable
Electricity purchase payable
Other payables
Project cost payable
Trade accounts payable
Accrued expenses
Total monetary liabilities
Net monetary liabilities
Rupiah equivalent (in millions)
Total in Rupiah - net
(in millions)
(42.627.030)
*)
*)
In full amount
**)
**)
Mata uang
JPY
US$
EUR
yang
3 April/April 3,
2009
Kurs tengah/
Middle rate
Rp *)
2008
Kurs tengah/
Middle rate
Rp *)
2007
Kurs tengah/
Middle rate
Rp *)
114
11.397
15.306
121
10.950
15.432
83
9.419
13.760
Currency
JPY
US$
EUR
*) In full amount
- 92 -
54.
SEGMENT INFORMATION
Segmen Geografis
Geographical Segments
Jawa/
Java
Luar Jawa/
Outside Java
Eliminasi/
Elimination
Jumlah/
Total
Pendapatan usaha
Pendapatan eksternal
Pendapatan antar segmen
Jumlah
128.357.172
128.357.172
35.851.338
35.851.338
164.208.510
164.208.510
Revenue
External revenue
Inter-segment revenue
Total
Beban segmen
114.872.282
54.659.264
169.531.546
Segment expenses
Hasil segmen
Beban tidak dapat dialokasikan
Beban pajak
Rugi bersih
13.484.890
(18.807.925)
(5.323.035)
(6.868.133)
(112.548)
(12.303.716)
Segment results
Unallocated expenses
Tax expense
Net loss
Aset segmen
Aset tidak dapat dialokasikan
Jumlah aset konsolidasi
198.623.317
95.981.571
(118.266.817)
176.338.071
114.380.872
290.718.943
Segment Assets
Unallocated assets
Total consolidated assets
44.385.341
127.583.673
(118.266.817)
53.702.197
110.030.179
163.732.376
Segment Liabilities
Unallocated liabilities
Total consolidated liabilities
Kewajiban segmen
Kewajiban tidak dapat dialokasikan
Jumlah kewajiban konsolidasi
- 93 -
Jawa/
Java
Luar Jawa/
Outside Java
Eliminasi/
Elimination
Jumlah/
Total
Pendapatan usaha
Pendapatan eksternal
Pendapatan antar segmen
Jumlah
91.570.343
91.570.343
22.472.344
22.472.344
114.042.687
114.042.687
Revenue
External revenue
Inter-segment revenue
Total
Beban segmen
78.461.831
34.602.611
113.064.442
Segment expenses
Hasil segmen
Beban tidak dapat dialokasikan
Beban pajak
Rugi bersih
13.108.512
(12.130.267)
978.245
(4.076.311)
(2.547.041)
(5.645.107)
Aset segmen
Aset tidak dapat dialokasikan
Jumlah aset konsolidasi
175.690.224
79.712.926
(95.031.639)
160.371.511
113.108.424
273.479.935
Segment Assets
Unallocated assets
Total consolidated assets
20.577.435
103.583.673
(95.031.639)
29.129.469
107.937.726
137.067.195
Segment Liabilities
Unallocated liabilities
Total consolidated liabilities
Kewajiban segmen
Kewajiban tidak dapat dialokasikan
Jumlah kewajiban konsolidasi
Segment results
Unallocated expenses
Tax expense
Net loss
Segmen Usaha
Business Segments
2008
Usaha penyediaan tenaga listrik
Penjualan listrik berdasarkan
golongan tarif
Industri
Rumah tangga
Usaha
Umum
Jumlah
Subsidi listrik Pemerintah
Penyambungan pelanggan
Perubahan daya tersambung dan
administrasi serta sewa transformator
Jumlah
Lain-lain
Jumlah
2007
29.838.362
29.508.717
19.500.102
5.402.545
84.249.726
78.577.390
589.622
28.505.696
27.063.472
15.861.694
4.855.333
76.286.195
36.604.751
535.269
109.404
163.526.142
110.168
113.536.383
682.368
164.208.510
506.304
114.042.687
Others
Total
- 94 -
a.
a.
Sektor/
Sector
Cilegon
Cilegon
Muara Karang - Priok
Muara Tawar
Muara Tawar
Muara Tawar
Gresik - Grati
Gresik
Gresik
Gresik
Aceh
Belawan
Pekanbaru
Keramasan
Keramasan
Borang
Inderalaya
Payo Selincah
Tanjung Batu
Tarakan
Bontang
Batam
Tg. Priok
Grati
Muara Tawar
Pemasok/
Supplier
a)
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
b)
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
c)
Medco E&P Lematang
Kangean Energy Indonesia
PT Pertamina (Persero),
Kodeco (TAC)
Hess Ltd
PT Walinusa Energi
PT Medco E&P Malaka
PT Pertamina (Persero)
Kalila Bentu Ltd
PT Medco E&P Indonesia
PT Pertamina (Persero)
PT Medco E&P Indonesia
PT Medco E&P Indonesia
PT Energigasindo HK
PT Pertamina (Persero),
Semco (TAC)
PT Medco E&P Indonesia
Total E&P Indonesie, INPEX Co
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
d)
PT Pertamina EP
Gas
Periode/
Period
Satuan/
Unit
Kuantitas/
Quantity e)
2006-2018
2009-2019
2004-2016
2008-2013
2009-2020
2009-2018
2010-2027
2002-2013
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
356.300
109.500
679.000
255.500
360.620
129.136
368.700
482.560
2006-2026
2010-2018
2010-2027
2002-2011
2005-2020
2009-2013
2005-2010
2004-2013
2002-2012
2009-2018
2005-2015
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
440.000
44.160
85.000
151.900
146.036
32.680
27.375
61.999
56.182
65.700
79.026
2002-2012
2009-2013
2004-2019
2009-2012
2009-2016
2008-2010
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
bbtu
9.651
681
72.270
32.850
116.070
21.900
a)
CNOOC SES Ltd, Inpex Sumatra Ltd, KNOC Sumatra Ltd, MC Oil & Gas Sumatra BV, Paladin Resources (Sunda) Ltd, Paladin
UK (Southeast Sumatra) Ltd, Paladin Resources (Bahamas) Ltd.
b)
BP West Java Ltd, Itochu Oil Exploration Co. Ltd, MC Oil & Gas Java BY, Inpex Jawa Ltd, CNOOC ONWC Ltd dan/and Paladin
Resources (Sunda) Ltd.
c)
Pertamina, Hess Ltd. (dahulu/formerly Amerada Hess Ltd.), Pasific Oil & Gas Ltd.
d)
Santos (Sampang) Pty Ltd., Singapore Petroleum Sampang Ltd (dahulu/formerly Coastal Indonesia Sampang Ltd.) dan/and Cue
Sampang Pty Ltd.
e)
- 95 -
- 96 -
Batubara
ii. Coal
Jumlah
metrik ton
per tahun /
Quantity
per year in
metric ton a)
Pemasok/Suppliers
Rutin /Regular
PT Tambang Batubara Bukit Asam
PT Berau Coal
PT Adaro Indonesia
PT Kaltim Prima Coal
PT Kideco Jaya Aung
PT Kasih Industri Indonesia
PT Oktasan Baruna Persada
PT Central Korporindo Internasional
PT Natuna Energi Indonesia
PT Bara Adhipratama
PT Wijaya Karya Intrade
PT Indominco Mandiri
PT Arutmin Indonesia
PT Jorong Barutama Graston
Kerjasama konsorsium/Consortium
PT Arutmin Indonesia & PT Darma Henwa
PT Kasih Industri Indonesia & PT Senamas Energindo Mulai
PT Surya Sakti Darma Kencana
Lainnya/Others
Program Percepatan/Fast Track Program
PT Titan Mining Energy
PT Baratmutiara Prima
Kerjasama konsorsium/Consortium
PT Arutmin Indonesia & PT Darma Henwa
PT Kasih Industri Indonesia & PT Senamas Energindo Mulia
Periode/
Period
7.792.000
4.000.000
2.160.000
2.000.000
1.500.000
1.080.000
1.035.000
1.000.000
1.000.000
525.000
520.000
500.000
396.000
300.000
2003-2013
2008-2009/2018
2006-2011
2007-2016
2008-2018
2006-2009
2006-2009
2006-2009
2006-2009
2008-2028
2008-2016
2008-2013
2007-2027
2004-2009
1.501.000
783.000
522.000
1.046.000
2007-2027
2007-2027
2008-2028
2008-2009
3.205.000
2.328.000
2007-2027
2007-2027
5.903.000
5.451.000
2007-2027
2007-2027
- 97 -
iii. Fuel
- 98 -
b.
Sebelum
tahun
1997,
Perusahaan
mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik
(PPA dan ESC) dengan penyedia dan
pengembang tenaga listrik swasta (IPP) skala
besar. Pada tahun 1999, Perusahaan telah
melaksanakan renegosiasi terhadap PPA dan
ESC melalui Kelompok Kerja Renegosiasi
Kontrak Khusus PLN dibawah arahan
Pemerintah. Renegosiasi tersebut meliputi
antara lain keseimbangan kondisi kontrak,
kewajaran harga dan disparitas harga jual
listrik swasta dan harga jual Perusahaan.
- 99 -
i. Sudah Beroperasi
i.
No.
Perusahaan/Company
Proyek/Project
1.
2.
PT Cikarang Listrindo
PT Energi Sengkang
3.
Unocal Geothermal
Indonesia Ltd.
PT Makassar Power
PT Paiton Energy
PT Jawa Power
Pertamina, Cevron Drajat Ltd.
Texaco Drajat Ltd. dan/and
PT Drajat Geothermal Ind.
Pertamina and Magma
Nusantara Limited
PT Geo Dipa Energy
10.
PT Asrigita Prasarana
11.
12.
13.
14.
15.
16.
PT Jembo Energindo
PT Metaepsi Pejebe Power
Generation
PT Pusaka Jaya Palu Power
4.
5.
6.
7.
8.
9.
17.
18.
19.
PT Pertamina Geothermal
Energi
PT Cipta Daya Nusantara
Jumlah/Total
- 100 -
In Operations
Bahan
bakar/
Fuel
Kapasitas/
Capacity
(MW)
AF b)
(%)
Periode/
Period
150
195
72
85
1996-2016
1997-19982028/2031
330
60
1.230
1.220
90
80
85
83
2002-2040
1999-2016
1994-2040
1995-2030
180
95
110
90
20002030/2040
1998-19992008/2029
60
85
2004-2046
Gas
Batubara/Coal
Gas
Gas
150
600
55
55
85
80
80
84
2002-2022
2004-2036
2005-2016
2005-2016
Gas
Gas
17
24
90
65
2005-2017
2008-2011
Gas
80
80
2005-2025
Batubara/Coal
Panas bumi/
Geothermal
27
60
80
90
2007-2032
2008-2038
Gas
Gas
Panas bumi/
Geothermal
MFO
Batubara/Coal
Batubara/Coal
Panas bumi/
Geothermal
Panas bumi/
Geothermal
Panas bumi/
Geothermal
Hidro/Hydro
3
4.606
2007-2027
Belum
Beroperasi
Pengembangan)
No.
(Dalam
Perusahaan/
Company
Tahap
ii.
Proyek/Projects
AF b)
(%)
Periode/
Period a)
800
600
380
85
80%
85%
2012-2042
2011-2041
2011-2041
330
80%
2011-2041
PT Paiton Energy
2
3
PT Ranyza Energi
Batubara / Coal
225
84%
2010-2040
Batubara / Coal
225
80%
2011-2041
Batubara / Coal
200
80%
2010-2040
Batubara / Coal
200
80%
2011-2041
195
2010-2040
180
75%
2010-2040
180
85%
2004-2046
110
110
50
90%
85%
80%
2008-2029
2009-2038
2010-2035
50
80%
2010-2040
50
72%
2008-2038
267
65-95
2008-2035
5
6
7
PT Bosowa Energy
PT Poso Energy
10
PT Bajradaya Sentranusa
11
12
13
14
15
16
PT Cahaya Fajar
15
Lainnya/Others c)
Batubara/
Coal
Batubara / Coal
Batubara / Coal
Panas Bumi /
Geothermal
Kapasitas/
Capacity
(MW)
Panas Bumi /
Geothermal
Panas Bumi
Batubara / Coal
Batubara / Coal
Batubara / Coal
Batubara / Coal
4.152
Jumlah/Total
a)
a)
b)
b)
c)
c)
- 101 -
- 102 -
c. Capital expenditures
Mata uang/
Currencies
Program percepatan
Kontrak pembangkitan
Kontrak transmisi
Jumlah dalam
mata uang asing/
Amount in
foreign currencies *)
US$
Rupiah
Setara Rupiah/
Rupiah equivalent *)
6.265
68.603.818
12.820.310
81.424.128
Rupiah
US$
Rupiah
US$
EUR
JPY
Lain-lain/Others **)
Rupiah
1.702.540
15
161.220
113.621
274.841
336
196
68.620
76
3.678.043
3.019.812
8.318.745
836.127
9.328.638
25.181.365
Transmission contracts
Task force projects
*)
Dalam jutaan
*)
In million
**)
**)
Program Percepatan
Kontrak Pembangkitan
- 103 -
Kontrak Transmisi
Transmission Contracts
- 104 -
Penerusan pinjaman
Mata uang
Two-step loans
Dalam
mata uang asing/
In foreign
currencies *)
US$
EUR
JPY
Jumlah
321
54
250.353
*) Dalam jutaan
Ekuivalen Rp/
Rp equivalent *)
3.513.067
831.239
30.283.449
34.627.755
Curency
US$
EUR
JPY
Total
*) In millions
- 105 -
- 106 -
Kontraktor/
Contractors
Nilai kontrak/
Contract amount
Setara Rupiah/
Rupiah equivalent
Konsorsium/ consortium of
Fortum Service OY & PT Medco Energy
Siemens AG
2.800.000
954.506
3.754.506
Periode/
Period
2005-2030
2004-2014
- 107 -
Sehubungan
dengan
perjanjian
sewa
pembiayaan ekspansi tersebut, Perusahaan,
CJP
dan
Sumitomo
Mitsui
Banking
Corporation mengadakan perjanjian escrow
ekspansi pada tanggal 4 Nopember 2008
dengan tujuan untuk membentuk rekening
escrow ekspansi sesuai dengan perjanjian
sewa pembiayaan ekspansi. Sumitomo Mitsui
Banking
Corporation
ditunjuk
sebagai
Exspansion Escrow Agent.
g. Litigasi
(i)
g. Litigations
(i)
- 108 -
(ii)
(ii)
(iii)
Pada
tanggal 17 Mei 2004, PJB
melakukan pemutusan kontrak NonOEM Re-engineered Hot Gas Part of
Muara Tawar Project dengan Columbia
Turbo and Engineering Service Pte. Ltd.,
Singapura (Columbia). Pada tanggal 15
Desember 2004, kedua belah pihak
setuju untuk tidak menggunakan hukum
International Arbitration di Singapura
dalam
penyelesaian
kasus
ini.
Selanjutnya, pada tanggal 15 Juli 2005,
PJB dan Columbia sepakat melanjutkan
kontrak dengan ketentuan PJB dapat
menyelesaikan
kondisi
yang
menghambat
pelaksanaan
kontrak
sampai dengan Desember 2005. Kedua
belah pihak juga sepakat masalah
tersebut sementara dianggap status quo
dan
akan
dinegosiasikan
melalui
penyelesaian damai. Sampai dengan
tanggal penerbitan laporan keuangan
konsolidasi, negosiasi kontrak masih
dalam proses.
(iii)
(iv)
(iv)
- 109 -
(v)
(v)
(vi)
(vi)
- 110 -
(ix)
(ix)
(x)
(x)
- 111 -
56.
(xi)
56.
SUBSEQUENT EVENTS
- 112 -
Satu
tahun
sejak
tanggal emisi,
Perusahaan dapat membeli kembali (buy
back) sebagian atau seluruh obligasi ini
sebelum tanggal jatuh tempo pokok
obligasi.
- 113 -
evaluasi
58.
PERSETUJUAN
KONSOLIDASI
LAPORAN
KEUANGAN
58.
APPROVAL
OF
THE
FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
www.pln.co.id