Você está na página 1de 9

KOMPOSISI ASI

Secara umum Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:


1.

Kolostrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Kolostrum

merupakan cairan yang agak kental berwarna kekuning-kuningan, lebih kuning dibanding
dengan ASI mature, bentuknya agak kasar karena mengandung butiran lemak dan sel-sel
epitel, dengan kasiat kolostrum sebagai berikut:
a.

Sebagai pembersih selaput usus BBL sehingga saluran pencernaan siap menerima makanan.

b.

Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama globulin sehingga dapat memberikan
perlindungan tubuh terhadap infeksi.

c.

Mengandung zat antibody sehingga mampu melindungi tubuh bayi dari berbagai penyakit
infeksi untuk jangka waktu sampai dengan 6 bulan.
2. ASI masa transisi
ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh.
3. ASI mature
ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya.

Kandungan ASI
Air Susu Ibu (ASI) memiliki kandungan zat gizi yang sangat lengkap dan sempurna serta
sesuai dengan kebutuhan dan keadaan bayi pada usianya. Terdapat beberapa zat yang
jumlahnya akan meningkat dalam ASI di tahun kedua, sehingga juga akan memberikan
manfaat yang semakin besar untuk bayi berusia 2 tahun.
Terdapat beberapa zat gizi dan zat protektif yang terkandung dalam ASI yang memberikan
manfaat untuk kesehatan bayi, yaitu :
1. Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan kental berwarna kekuning-kuningan yang dihasilkan pada sel
alveoli payudara ibu disaat pertama kali setelah proses melahirkan selesai. Kolostrum
dihasilkan tidak dalam jumlah banyak tetapi sesuai untuk kapasitas pencernaan bayi dan

kemampuan ginjal bayi baru lahir yang belum mampu menerima makanan dalam volume
besar.
2. Protein
Protein dalam ASI terdiri atas Casein (yang sulit dicerna) dan Whey (yang mudah dicerna),
serta ternyata komposisi protein dalam ASI lebih banyak mengandung Whey daripada Casein
sehingga akan mudah dicerna. Hal berbeda pada komposisi protein dalam susu sapi, dimana
kandungan Caseinnya lebih banyak dibandingkan dengan Whey, sehingga seringkali
menimbulkan permasalahan pencernaan pada bayi.
3. Lemak
Lemak adalah penghasil kalori (energi) utama dan merupakan komponen zat gizi yang sangat
bervariasi.
4. Laktosa
Laktosa merupakan karbohidrat utama pada ASI yang fungsinya sebagai sumber energi dan
meningkatkan penyerapan (absorbsi) kalsium serta merangsang pertumbuhan laktobasilus
bifidus.
5. Laktobasilus
Laktobasilus bifidus merupakan zat gizi yang berfungsi menghambat pertumbuhan
mikroorganisme yang merugikan seperti bakteri E. Coli yang sering menyebabkan diare pada
bayi.
6. Laktoferin
Laktoferin merupakan zat gizi yang bermanfaat untuk menghambat bakteri stafilokokus dan
jamur kandida.

7. Vitamin A
Vitamin A sebagai zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan mata dan dalam ASI
kandungannya dalam konsentrasi sebesar 200 IU/dl, ini sesuai dengan kebutuhan bayi selama
masa pertumbuhan dari usia 0 24 bulan.
8. Zat Besi
Zat Besi yang terkandung dalam ASI memang sedikit, yaitu 0,5-1,0 mg/liter, namun ternyata
bayi yang menyusui dengan ASI sangat jarang mengalami kekurangan zat besi (anemia). Hal
tersebut dikarenakan zat besi pada ASI lebih mudah diserap.
9. Taurin
Taurin berupa asam amino dan berfungsi sebagai neurotransmitter, tetapi juga berperan
penting dalam maturasi otak bayi.
10. Lisozim
Lisozim adalah zat gizi yang berguna untuk memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi
insiden karies Dentis dan Maloklusi (kebiasaan lidah yang terdorong ke depan akibat
menyusu dengan botol dan dot).
11. DHA dan AA
Docosahexaenoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) merupakan asam lemak esensial
yang berperan penting dalam pertumbuhan otakyang optimal pada bayi sampai usia 1 tahun,
serta jumlahnya dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan
bayi.
12. Sel Darah Putih
Kumpulan sel darah putih adalah pasukan siap tempur yang amat protektif, mempunyai
kemampuan membunuh kuman secara langsung maupun tidak langsung dan ASI amat kaya
dengan sel darah putih atau leukosit, terutama pada kolostrum.

13. Antibodi atau Imonoglobulin Utama yaitu IgA, IgE dan IgM
Jumlah imonoglobulin terbanyak pada kolostrum, seiring dengan waktu persentasenya
menurun, akan tetapi karena produksi ASI nya meningkat maka total imonoglobulin yang
diterima bayi relatif sama bahkan meningkat selama periode ASI eksklusif

MANFAAT ASI:
Manfaat ASI bagi Bayi
1. ASI mudah dicerna, karena mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung
enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.
2. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan bayi/anak.
3. ASI sebagai nutrisi dimana ASI sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua
kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
4. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung berbagai zat anti
kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. ASI juga mengurangi terjadinya mencret,
sakit telinga, dan infeksi saluran pernafasan serta terjadinya serangan alergi.
5. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan karena mengandung asam lemak yang
diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI eksklusif potensial lebih
pandai.
6. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih saying sehingga dapat menunjang
perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan
hubungan sosial yang baik.
Manfaat ASI Bagi Ibu
1. Mencegah Pendarahan
Setelah melahirkan karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar
oksitosin yang berguna juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga
perdarahan akan lebih cepat berhenti dan membantu mempercepat proses rahim
kembali ke posisi semula.
2. Mengurangi Berat Badan
Menyusui membutuhkan energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak
yang tertimbun selama hamil. Ketika menyusui berarti sama dengan Membakar lemak
sebesar 200 hingga 500 kalori perhari.
3. Mengurangi Resiko Terjadinya Kanker Payudara dan Kanker Rahim

Presentase pencegahannya mencapai 20%. Beberapa laporam\n menyebutkan


bahwa menyusui dapat membantu mengurangi resiko terkena kanker indung telur dan
kanker rahim
4. Ungkapan Kasih Sayang
Hubungan batin antara ibu dan bayi akan terjalin erat karena saat menyusui bayi
menempel pada tubuh ibu. Bayi bisa mendengarkan detak jantung ibu, merasakan
kehangatan sentuhan kulit ibu dan dekapan ibu.
5. Praktis dan Ekonomis
Selain komposisinya yang sempurna , asi juga sangat praktis dan ekonomis
6. Sebagai alat Kontrasepsi
Menjarangkan kehamilan karena menyusui merupakan cara kontrasepsi yang
aman, murah dan cukup berhasil.
7. Memberi ibu kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam karena telah
berhasil memberikan ASI eksklusif.
Manfaat ASI bagi keluarga:
1. Menghemat perawatan kesehatan bayi dan berkurang kekhawatiran bayi akan sakit
2. Lebih ekonomis dan murah karena dapat menghemat pengeluaran untuk susu formula,
perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan susu formula.
3. Tidak merepotkan dan hemat waktu karena ASI dapat diberikan segera tanpa harus
menyiapkan atau memasak air.
4. Portabel dan praktis karena mudah dibawa kemana-mana sehingga saat bepergian
tidak perlu membawa berbagai alat untuk meyusui.
Manfaat ASI Bagi Negara
1. Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta
biaya menyiapkan susu.
2. Penghematan subsidi rumah sakit.
3. Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan.
4. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk
membangun Negara.
5. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
6. Menjamin status gizi yang baik
Setelah Lahir, Faktor yang mempengaruhi kadar glukosa:
1. Simpanan glikogen yang inadekuat
Bayi risiko tinggi:

Prematur

Bayi KMK dengan pertumbuhan asimetrik dan simetrik


risiko hipoglikemia pada bayi cukup bulan - KMK

risiko pada bayi prematur - KMK

2. Hiperinsulinisme

Bayi dari ibu dengan diabetes (IDM)


Kadar glukosa ibu meningkat glukosa melewati plsenta meningkatkan
produksi dan pengeluaran insulin janin
Setelah pemotongan talipusat kadar insulin tetap meningkat gula darah
turun secara cepat
Insulin adalah hormon pertumbuhan utama kadar yang meningkat
menyebabkan makrosomia

Besar untuk masa kehamilan (LGA)


Diabetes pada ibu mungkin tidak terdeteksi

3. Penggunaan glukosa yang berlebihan


Peningkatan penggunaan glukosa deplesi cepat dari simpanan glikogen

Bayi sakit, stres


Stres lahir Infeksi
Syok
Penyakit respirasi
Penyakit jantung

Hipoksia glikolisis anaerobik


Hipotermik
Prematur
Tanda tanda hipoglikemia:

Jitteriness

Iritabilitas

Hipotonia, letargi

High-pitched cry, tangisan lemah

Hipotermia

Refleks isap lemah/koordinasi

Takipnea

Sianosis

Apnea

Kejang

Water Loss
Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan, sedang,
dan berat.
Kehilangan cairan menurut derajat dehidrasi pada anak di bawah 2 tahun:
1.

Ringan,
Apabila kehilangan cairan karena muntah/ PWL (previous water loss) sebesar 50
ml/kg BB, kehilangan cairan melalui urine, kulit, pernapasan/ NWL (normal water
loss) sebesar 100 ml/kg BB, dan kehilangan cairan karena muntah hebat/ CWL

(concomitant water loss) sebesar 25 ml/kg BB, jadi total semua sebesar 175ml/ kg
BB.
2. Sedang,
Apabila kehilangan cairan karena muntah/ PWL (previous water loss) sebesar 75
ml/kg BB, kehilangan cairan melalui urine, kulit, pernapasan/ NWL (normal water
loss) sebesar 100 ml/kg BB, dan kehilangan cairan karena muntah hebat/ CWL
(concomitant water loss) sebesar 25 ml/kg BB, jadi total semua sebesar 200 ml/ kg
BB.
3. Berat
Apabila kehilangan cairan karena muntah/ PWL (Previous water loss) sebesar 125
ml/kg BB, kehilangan cairan melalui urine, kulit, pernapasan/ NWL (normal water
loss) sebesar 100 ml/kg BB, dan kehilangan cairan karena muntah hebat/ CWL
(concomitant water loss) sebesar 25 ml/kg BB, jadi total semua sebesar 300 ml/ kg
BB.
Kehilangan cairan menurut derajat dehidrasi pada anak berumur 2-5 tahun.
1) Ringan,
apabila kehilangan cairan karena muntah/ PWL (previous water loss) sebesar 30
ml/kg BB, kehilangan cairan melalui urine, kulit, pernapasan/ NWL (normal water
loss) sebesar 80 ml/kg BB, dan kehilangan cairan karena muntah hebat/ CWL
(concomitant water loss) sebesar 25 ml/kg BB, jadi total semua sebesar 135ml/ kg
BB.
2) Sedang,
apabila kehilangan cairan karena muntah/ PWL (previous water loss) sebesar 50
ml/kg BB, kehilangan cairan melalui urine, kulit, pernapasan/ NWL (normal water
loss) sebesar 80 ml/kg BB, dan kehilangan cairan karena muntah hebat/ CWL
(concomitant water loss) sebesar 25 ml/kg BB, jadi total semua sebesar 155ml/ kg
BB.
3) Berat,
apabila kehilangan cairan karena muntah/ PWL (previous water loss) sebesar 80
ml/kg BB, kehilangan cairan melalui urine, kulit, pernapasan/ NWL (normal water
loss) sebesar 80 ml/kg BB, dan kehilangan cairan karena muntah hebat/ CWL
(concomitant water loss) sebesar 25 ml/kg BB, jadi total semua sebesar 185ml/ kg
BB.

Você também pode gostar