Você está na página 1de 3

Nama

NIM
Kelas
Kelompok

:
:
:
:

Raden Ahmad Fadhilah


141424025
1A TKPB
7 ( Tujuh )

Pembahasan
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk membuat Garam Besi (II) Sulfat [FeSO 4.7H2O].
Proses pembuatan Garam Besi (II) Sulfat dengan melalui proses kimia yakni dengan
mereaksikan besi Fe dengan larutan asam sulfat. Proses terjadi nya rekasi dilakukan di gelas
kimia 100 mL. Besi Fe yang digunakan sebanyak 3,00 gram, kemudian besi Fe dicampurkan
dengan 25 mL larutan asam sulfat 20% di dalam gelas kimia tersebut.
Larutan tersebut kemudian dipanaskan dengan menggunakan hot plate dengan suhu hot
plate sekitar 50oC di ikuti dengan pengadukan larutan dengan menggunakan magnetic stirrer dan
keadaan proses yang dilakukan pada suhu yang konstan di sekitar 50 oC. Pemanasan diperlukan
untuk mempercepat pelarutan Fe dalam asam sulfat, sehingga besi Fe pun akan semakin cepat,
sehingga akan mempercepat pula reaksi yang terjadi antara Fe dan asam sulfat. Pemanasan
merupakan katalis agar semua besi beraksi dengan asam sulfat (besi larut sempurna). Pemanasan
ini juga bertujuan untuk membuat larutan menjadi jenuh. Proses pemanasan tersebut melibatkan
perubahan suatu sistem keadaan, diantaranya suhu dan waktu proses yang terjadi. Untuk
mengetahui kondisi proses, maka suhu proses diamati dan dicatat setiap selang waktu tertentu
seperti pada tabel pengamatan suhu saat pemanasan dibawah ini.

Pengamatan Suhu saat Pemanasan


No

Waktu (Menit)

Suhu (oC)

50

51,5

10

51

Pengamatan
Larutan berwarna abu kehitaman, terdapat
gelembung-gelembung gas (H2) berukuran besar,
masih terdapat Fe yang belum larut.
Larutan berwarna abu kehitaman, terdapat
gelembung-gelembung gas (H2) berukuran lebih
kecil dari sebelumnya, masih terdapat Fe yang
belum larut.
Larutan berwarna abu kehitaman, terdapat

15

50

20

49,5

25

50

30

50,5

gelembung-gelembung gas (H2) berukuran kecil,


masih terdapat Fe yang belum larut.
Larutan berwarna abu kehitaman, terdapat
gelembung-gelembung gas (H2) berukuran kecil,
masih terdapat Fe yang belum larut.
Larutan berwarna abu kehitaman, terdapat sedikit
gelembung-gelembung gas (H2) berukuran kecil,
masih terdapat Fe yang belum larut.
Larutan berwarna abu kehitaman, terdapat sedikit
gelembung-gelembung gas (H2) berukuran kecil.
Larutan berwarna abu kehitaman, terdapat sedikit
gelembung-gelembung gas (H2) berukuran kecil.

Proses pemanasan dilakukan di lemari asam, hal tersebut bertujuan untuk menghindari
factor-faktor dari reaksi yang dapat membahayakan sekelilingnya, diantaranya adalah karena
pada proses ini reaksi yang ada adalah reaksi eksoterm dimana reaksi tersebut mengeluarkan
panas akibat adanya reaksi tersebut. Selain itu, pada reaksi ini juga dihasilkan gas hydrogen yang
sangat berbahaya jika berada di ruangan bebas, karena seperti yang diketahui bahwa sifat gas
hydrogen itu mudah meledak (explosive) apabila bertemu dengan api atau apapun yang dapat
bereaksi dengan gas hydrogen. Reaksi yang terjadi antara besi Fe dengan larutan asam sulfat
dapat dituliskan sebagai berikut :
Fe + H2SO4 FeSO4 + H2
Apabila suhu yang digunakan untuk memanaskan larutan tersebut terlalu tinggi, maka H 2 yang
dihasilkan akan menjadi lebih banyak sehingga menyebabkan semakin berkurangnya massa
FeSO4 yang dihasilkan.
Setelah H2 yang dihasilkan dari reksi tersebut sudah bereaksi seluruhnya (tidak ada H2
yang keluar lagi) maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan penyaringan. Penyaringan
campuran tersebut dilakukan dalam kondisi yang masih panas, kemudian setelah itu bilas residu
dengan 10 mL aquades agar tidak ada kotoran yang menempel dan ikut tertimbang, lalu filtrat
dipanaskan sampai jenuh. Setelah larutan filtrate dirasa sudah jenuh, kemudian dinginkan larutan
tersebut dengan membiarkannya pada ruangan terbuka. Pada saat pendinginan, akan terbentuk
kristal-kristal FeSO4.7H2O pada larutan tersebut. Untuk memperoleh persen Yield yang di dapat,
lakukan penyaringan terhadap larutan tersebut sehingga akan terpisah antara larutan residu
dengan kristal FeSO4.7H2O yang terbentuk. Setelah di dapat kristal tersebut, langakh selanjutnya

yaitu dengan mengeringkan kristal tersebut pada suhu 50 oC sampai kadar air yang berada dalam
kristal tersebut berkurang dan membentuk Kristal FeSO4.7H2O yang sebenarnya.
Dalam pengeringan dengan menggunakan oven pun harus diperhatikan suhu oven nya,
apabila suhu oven teralu tinggi dapat mengakibatkan Kristal tersebut menjadi gosong dan akan
menghilangkan senyawa-senyawa air yang ada di dalamnya sehingga menjadi senyawa anhidrat.
Setelah kering, timbang massa nya untuk dapat menentukan persen Yield dari percobaan ini.
Hasil dari percobaan ini yaitu menghasilkan Kristal dengan warna bening kehijauan yang
setelah dikeringkan dan ditimbang memiliki berat sebesar 9,04 gram. Hal tersebut berbeda
dengan hasil perhitungan secara teoritis yaitu sebesar 15,012 gram. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa pada percobaan kali ini didapat persen Yield sebesar 60,218%.

Você também pode gostar