Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Peserta
Nama Peserta
Asal Sekolah
No. Telp./Hp.
: 081916300380
Judul Tulisan
masing-masing
pasangan
capres-cawapres
yang
akan
bertarung
untuk
memasarkan
segala
macam
produk
kreatif.
Di Indonesia, semua bagian industri kreatif tersebut sudah sejak lama berdiri. Di
bidang periklanan, misalnya, sudah cukup banyak biro iklan milik anak negeri
yang memberikan karya kreatif terbaik. Di bidang musik, banyak musisi
Indonesia penghasil karya musik bermutu yang membahana di negeri sendiri dan
negeri jiran seperti Nidji, Peterpan, Afghan, ataupun Agnes Monica. Industri film
pun kembali berjaya setelah cukup lama terpuruk. Sementara itu, industri televisi
dan radio sudah sejak lama mampu jadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan tanya
dengan industri fashion, terbukti sudah berapa banyak adikarya busana tercipta di
negeri ini.
Sumber daya manusia Indonesia sangat berpotensi mengembangkan sektor
industri kreatif. Ada tiga ciri utama industri kreatif, yaitu memiliki basis
pengetahuan yang kuat (knowledge), menguasai jaringan (network), dan memiliki
akses pada teknologi informasi. Menurut John Howkins dalam The Creative
Economy: How People Make Money From Ideas, ekonomi kreatif diartikan
sebagai segala kegiatan ekonomi yang menjadikan kreativitas (kekayaan
intelektual), budaya dan warisan budaya maupun lingkungan sebagai tumpuan
masa depan. Maka, tak salah jika pemerintah mencanangkan tahun 2009 sebagai
Tahun Ekonomi Kreatif. Sebanyak 14 subsektor industri kreatif telah ditetapkan
yaitu industri periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain,
fashion, video film dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan,
penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio,
serta riset dan pengembangan.
Saat ini industri kreatif di dunia tumbuh pesat. Ekonomi kreatif global
diperkirakan tumbuh 5% per tahun, akan berkembang dari US$ 2,2 triliun pada
Januari 2000 menjadi US$ 6,1 triliun tahun 2020. Studi Industri kreatif di Inggris
dan negara lainnya menyebutkan bahwa sektor ini mampu membantu
menumbuhkan individual fulfilment dan well-being, menyatukan bangsa sebagai
sebuah komunitas, meningkatkan kualitas pendidikan, serta membuat negara
menjadi lebih menarik untuk kepariwisataan. Sehingga sudah saatnya bagi bangsa
ini untuk mulai serius dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia.
Menurut data Departemen Perdagangan, industri kreatif pada 2006
menyumbang Rp 104,4 triliun, atau rata-rata 4,75% terhadap PDB nasional
selama 2002-2006. Pasar untuk industri kreatif pun terbilang masih terbuka lebar
yakni sebesar 47 persen dari total penduduk Indonesia atau sebesar 143,8 juta
yang usianya di bawah 29 tahun. Jumlah ini melebihi sumbangan sektor listrik,
gas dan air bersih. Tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling besar
nasional adalah fashion (30%), kerajinan (23%) dan periklanan (18%). Selain itu,
sektor ini mampu menyerap 4,5 juta tenaga kerja dengan tingkat pertumbuhan
sebesar 17,6% pada 2006. Ini jauh melebihi tingkat pertumbuhan tenaga kerja
nasional yang hanya sebesar 0,54%. Namun, ini baru memberikan kontribusi
ekspor sebesar 7%, padahal di negara-negara lain, seperti Korsel, Inggris dan
Singapura, rata-rata di atas 30%.
Indonesia dengan jumlah penduduk didominasi oleh perempuan, ini
terkadang
menjadi
masalah
bagi
pemerintah,
terutama
dalam
konteks
cukup banyak ini, peran perempuan pengusaha menjadi cukup besar bagi
ketahanan ekonomi, karena mampu menciptakan lapangan kerja, menyediakan
barang dan jasa dengan harga murah serta mengatasi masalah kemiskinan. Dalam
menjalankan usahanya, perempuan pengusaha mengelola usahanya dengan hatihati. Dengan begitu, usaha yang dijalankan perempuan berpotensi lebih besar
dalam disiplin pengembalian kredit. Bahkan tingkat pengembalian kredit dari
usaha perempuan hampir mencapai 100%. Untuk mengantisipasi dampak
globalisasi, pemahaman para perempuan pengusaha terhadap manfaat teknologi
informasi (IT) harus ditingkatkan. Hal ini dianggap penting guna mengimbangi
perubahan-perubahan yang berpotensi terjadi. Untuk mendukung kegiatan ini,
pelatihan-pelatihan kepada perempuan agar dapat memanfaatkan teknologi
informasi dengan melakukan kerjasama dengan Kementerian Negara Riset dan
Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Departemen Komunikasi
dan Informatika, serta Departemen Perindustrian.
Keikutsertaan perempuan dalam usaha ekonomi sepenuhnya telah
didukung
oleh
undang-undang.
Perlindungan
hukum
terhadap
ekonomi
global. Disinyalir, UMKM dua belas tahun ke depan bisa bertumbuh minimal
15% dengan alami. Kadin (Kamar Dagang Indonesia), pemerintah dan pemangku
kepentingan yang lain mestinya bisa bersinergi untuk pemberdayaan UMKM.
Pada saat krisis ekonomi sekarang, sangatlah penting untuk mengembangkan
usaha kecil mikro dan menengah, sehingga lapangan pekerjaan dapat dibuka.
Pada
saat
krisis
ekonomi
sekarang,
sangatlah
penting
untuk
permodalan
saat
ini,
seperti
yang
terjadi
di
koperasi
sedang
untuk
meningkatkan
taraf
kehidupan
rakyat.
Sebaiknya
program
DAFTAR PUSTAKA
Sulit, Kejar Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Harian Umum Bali Post. Jumat Wage, 5 Juni
2009
Kegagalan Usaha Kecil Karena Pemasaran Lemah, Harian Umum Bali Post. Senin
Umanis, 22 Juni 2009
Tantangan Industri Kreatif Bisa Jadi Peluang Masa Depan, (online) (www
.kapanlagi.com, diakses 29 Juni 2009
Menyiasati Penurunan Siklus Bisnis - Peluang Industri Kreatif, (online)
(www.google.com, diakses 29 Juni 2009)
Dunia Pendidikan Perlu Dukung Industri Kreatif, (online) (www.kompas.com, diakses 2
Juli 2009)
Tumbuhnya Ekonomi Kreatif, (online) (www.kompas.com, diakses 2 Juli 2009)
Kemenkop - Depdag Kerjasama Dorong Industri Kreatif, (online) (www.indonesia.go.id,
diakses 2 Juli 2009)
Tahun Indonesia Kreatif 2009, Terbuka Lebar Peluang Bisnis Industri Kreatif,
(online) (www.dexton.adexindo.com, diakses 2 Juli 2009)
Industri Kreatif Menjadi Harapan, (online) (www.google.com, diakses 2 juli 2009)
Pembajakan Hambat Industri Kreatif Indonesia, (online) (www.tribunjabar.co.id,
diakses 2 juli 2009)
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah, (online)
(www.balinainternetmarketing.com, diakses 5 Juli 2009)
5 RPP Usaha Kecil Menengah Terbit Juli, (online) (www.indonesia.go.id, diakses
5 Juli 2009)