BAHAYA MENGEMUDI SETELAH MENGONSUMSI MINUMAN KERAS
Mengemudikan kendaraan di bawah pengaruh minuman keras adalah tindakan
kriminal. Selain membahayakan diri sendiri, Anda membahayakan nyawa pengguna jalan lain. Pengemudi yang berkendara di bawah pengaruh minuman keras berisiko tinggi untuk mengalami kecelakaan. Saat mengemudi, otak kita berusaha untuk memproses lebih dari satu hal pada waktu yang sama. Di bawah pengaruh minuman keras, kinerja otak tidak bisa maksimal.
Efek Minuman Keras terhadap Kemampuan Berkendara
Saat berkendara, otak manusia harus cepat tanggap terhadap berbagai hal, seperti lampu lalu lintas merah, bunyi klakson, jalan yang tidak rata, atau pejalan kaki dan kendaraan lain yang melintas secara mendadak. Alkohol dapat menurunkan tekanan darah dan menekan saraf kesadaran manusia sehingga memengaruhi kemampuan otak untuk fokus dan membuat keputusan dengan cepat. Pengemudi yang berada di bawah pengaruh minuman keras sering menjadi tidak waspada, sehingga tidak menyadari seberapa cepat kendaraannya melaju. Selain itu membuat pengguna kendaraan lupa apakah telah menggunakan sarana pengaman, seperti sabuk pengaman atau helm. Penurunan ketajaman visual akibat zat alkohol juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Jangan Mengemudi Bawah Pengaruh Narkoba
Angka yang melibatkan pengemudi dalam kecelakaan akibat di bawah pengaruh narkotika dan obat terlarang (narkoba) semakin bertambah tiap tahunnya. Pada kenyataannya, narkoba memberikan kontribusi kepada pengemudi pada tingkat fatal sama seperti pengaruh alkohol. Kedua hal tersebut dapat merusak kemampuan mengemudi dan resiko terhadap kecelakaan. Situasi ini permasalahan yang harus dipertimbangkan oleh para pimpinan perusahaan untuk melindungi para staf mereka di di dalam maupun di luar tempat kerja. Bahaya mengemudi dan narkoba. Sama halnya dengan alkohol, narkoba mengurangi kemampuan anda dalam
mengoperasikan peralatan bermesin dengan aman, apalagi
bila lebih dari satu obat yang dikonsumsi, atau bahkan jika narkoba tersebut dicampur dengan alkohol. Efek merusak narkoba dapat terlihat dengan pengemudi yang tewas dalam kecelakaan. Bagaimanapun, narkoba juga dapat menurunkan kemampuan anda untuk bertindak aman sebagai pejalan kaki. Data riset menunjukkan bahwa hampir 30% pejalan kaki yang tewas karena di bawah pengaruh narkoba. Bagaimana narkoba mengurangi kemampuan mengemudi anda?. Obat (obat legal atau terlarang) dapat menurunkan : 1.
Kesiagaan mental pengemudi.
2.
Kewaspadaan dan konsentrasi pengemudi.
3.
Kemampuan untuk bereaksi secara cepat dan benar
pada apa yang terjadi di jalan.
Bagaimana anda membantu diri anda.
1.
Tanyakan pada dokter dan ahli farmasi apakah obat
yang akan anda gunakan dapat mempengaruhi kemampuan anda dalam mengemudi.
2.
Jika anda meminum obat yang baru anda minum
tanyakan pula pada dokter dan ahli farmasi apakah obat yang akan anda gunakan dapat mempengaruhi kemampuan anda dalam mengemudi.
3.
Selalu baca dan memperhatikan label perhatian pada
kemasan, meskipun obat tersebut disarankan dari dokter anda ataupun anda beli sendiri dari apotik. Jika anda mulai menggunakan obat baru yang dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi anda, jangan mengemudi sampai anda tahu seberapa besar efeknya pada diri anda.
JANGAN MENGEMUDI jika anda merasa :
1. Mengantuk atau lelah. 2. Pusing, pening atau hampir pingsan.
3. Samar-samar, tidak dapat berpikir jelas.
4. Gemetar. 5. Gusar atau agresif. 6. Mabuk. 7. Pandangan kabur atau dobel, atau ada masalah dengan penglihatan.
Bahaya Mengemudi Dalam Keadaan Teler
06 Aug 2014
08:00 WIB
Terdapat berbagai alasan mengapa seseorang memilih untuk mengkonsumsi minuman
beralkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang. Hal ini mungkin dikarenakan mereka dapat merasa lebih rileks dan lebih percaya diri saat mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang. Akan tetapi, baik alkohol maupun obat-obatan terlarang ini dapat mempengaruhi koordinasi motorik, daya konsentrasi, persepsi, kemampuan analisa, daya ingat, dan penglihatan (alkohol seringkali menimbulkan halusinasi visual maupun auditorik) seseorang. Baik alkohol maupun obat-obatan terlarang dapat membuat orang yang mengkonsumsinya merasa pusing sehingga sulit berkonsentrasi, menurunkan kemampuan mata untuk mengikuti pergerakan sebuah benda, bereaksi terhadap sesuatu hal, dan membedakan intensitas cahaya serta suara di sekitarnya. Semua hal ini dapat sangat membahayakan terutama bila orang tersebut juga sedang mengemudi kendaraan bermotor. Ia tidak hanya membahayakan dirinya sendiri, tetapi orang lain. Sebagian besar orang yang mengemudi dalam keadaan mabuk atau teler tidak percaya bahwa mereka tidak dapat mengemudi dengan baik hingga mereka mengalami kecelakaan. Mengemudi kendaraan bermotor di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang dapat meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas, yang dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain. Tidak hanya dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, mabuk atau teler juga dapat mempengaruhi pekerjaan dan hubungan Anda dengan orang lain di sekitar Anda, termasuk keluarga dan pasangan Anda.
Bahaya Mengemudi Dalam Keadaan Teler
Seperti halnya minuman beralkohol, obat-obatan terlarang juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan mood, kecepatan respon, keterampilan, dan konsentrasi. Banyak orang mengkonsumsi obat-obatan terlarang untuk membuat pikiran dan tubuhnya merasa lebih rileks. Walaupun setiap obat memiliki efek yang berbeda-beda, akan tetapi semua jenis obat ini dapat meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Berbagai jenis obat-obatan ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menilai, mengemudi, dan membuat keputusan.