Você está na página 1de 15

PASAR BEBAS

( Free Market )

I. Pengertian Pasar Bebas


Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh
kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan
sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An
Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Teori perdagangan bebas dipelopori oleh seorang yang bernama adam
smith. Yakni dengan teori pada masa klasik tersebut masih menjadi bahan
perdebatan bagi banyak kalangan masyarakat. Baik dari pelaku ekonomi
maupun pengkritik dan pemikir-pemikir ekonomi.
Berdasarkan Wikipedia , Perdagangan bebas adalah sebuah konsep
ekonomi yang mengacu kepada Harmonized Commodity Description and Coding
System (HS)1 dengan ketentuan dari World Customs Organization yang berpusat di
Brussels, Belgium. Penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau
hambatan perdagangan lainnya.
Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya
hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan
antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara
yang berbeda.
Perdagangan internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak negara,
biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor, dan juga regulasi non
tarif pada barang impor. Secara teori, semua hambatan-hambatan inilah yang
ditolak oleh perdagangan bebas. Namun dalam kenyataannya, perjanjian1 Harmonized Commodity Description and Coding System lebih
dikenal sebagai Harmonized System (HS) adalah standar internasional
atas sistem penamaan dan penomoran yang digunakan untuk
pengklasifikasi produk perdagangan dan turunannya yang dikelola oleh
World Customs Organization (WCO) beranggotakan lebih dari 170
negara anggota dan berkantor di Brussels, Belgia.

perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan bebas ini


justru sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada terciptanya pasar bebas.
Perjanjian-perjanjian tersebut sering dikritik karena melindungi kepentingan
perusahaan-perusahaan besar. Misalnya Perjanjian perdagangan bebas antara
ASEAN-CHINA (ACFTA).
Lebih dari dua abad yang lalu adam smith telah menerangkan tentang
keajaiban invisible hand atau tangan gaib dalam mengatur kegiatan
perkonomian. Adam smith mengemukakan suatu pandangan yang pada
hakikatnya menyatakan bahwa kegiatan dalam individu dalam perekonomian
tidak perlu diatur oleh pemerintah. Menurut adam smith apabila setiap individu
dalam masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
diingini mereka, maka kebebasan ini akan mewujudkan efisiensi yang tinggi
dalam kegiatan ekonomi negara dan dalam jangka panjang kebebasan tersebut
akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Adam smith berpendapat campur tangan pemerintah yang aktif dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi akan semakin mengurangi keefisiensi kegiatan
ekonomi.
Menurut analisis pasar bebas mennyatakan bahwa pasar-pasar itu sendiri
sudah dan selalu efisien. Pasar produk dapat memberikan sinyal terbaik tentang
investasi apa yang harus digarap dan kegiatan-kegiatan apa saja yang layak
dikerjakan (demi menciptakan keuntungan). Pasar tenaga kerja juga mampu
memberi respon yang tepat terhadap berbagai perkembangan di sektor-sektor
industry penyerap tenaga kerja. Para produsen adalah mereka yang paling tahu
tentang apa yang harus dibuat dan bagaimana produksinya harus dilakukan agar
seefisien mungkin. Sedangkan, harga-harga produk dan faktor (input) dapat secara
akurat mencerminkan nilai kelangkaan atas suatu barang, jasa, atau sumber daya
untuk masa sekarang maupun masa mendatang. Persaingan yang berlangsung juga
efektif, jika tidak sempurna. Teknologi tersedia dimana saja dan bisa diperoleh
tanpa biaya dan informasi mengalir bebas bagi siapa saja. Dalam kondisi ideal
seperti ini jelaslah bahwa intervensi pemerintah sama sekali tidak diperlukan,
bahkan hanya akan menjadi gangguan yang sangat merugikan.

David Gauthier (oxford,1986) pernah mengemukakan pendapat bahwa


pasar yang sempurna tidak membutuhkan moralitas. Dengan pasar sempurna
dimaksudkan pasar dimana kompetisi berjalan dengan sempurna dan tidak
dibutuhkan ditegakkannya rambu-rambu moral karena kepentingan-kepentingan
pribadi masing-masing orang secara sempurna sesuai dengan kepentingan sosial
seluruh masyarakat.
II. Sistem Perdagangan Pasar Bebas
Dalam analisis ekonomi yang didapati pada masa ini, sistem ekonomi seperti
yang diterangkan oleh adam smith dinamakan ekonomi pasar bebas.
Dalam

sistem

ekonomi

ini

kegiatan-kegiatan

dalam

perekonomian

sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar yang invisible hand. Interaksi diantara
penjual dan pembeli di pasar (pasar barang dan produksi) akan menentukan corak
produksi nasional yang akan diwujudkan dan caranya produksi nasional tersebut
akan dihasilkan.
Dengan kata lain sistem yang dianut pasar bebas ialah pasar yang dimana
tidak (diperlukan) adanya campur tangan pemerintah. Sehingga demand dan
supply barang-barang produksi di atur (dikendalikan) seluruhnya oleh sistem
mekasnisme pasar. Dimana disana sangat memungkinkan terjadinya berbagai
macam sistem pasar baik monopoli, oligopoli, pasar persaingan sempurna,
monopolistik dan lain-lain.
III. CiriCiri Pasar Bebas
Ciri-ciri pasar bebas sebagai berikut
1. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
4. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
5. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
6. Persaingan dilakukan secara bebas
7. Peranan modal sangat vital

Kebaikan dari sistem ekonomi pasar bebas antara lain:


1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan
2.
3.
4.
5.

ekonomi.
Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
Munculnya persaingan untuk maju
Barang yang dihasilkan bermutu tinggi.
Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari laba

IV. Mekanisme Pada Pasar Bebas


Pasar bebas mengacu kepada mekanisme pasar secara keseluruhan,yaitu
mengandalkan alur perekonomian invisible hand di pasar. Tanpa ada campur
tangan dari pemerintah. Para prousen bebas dalam menentukan harga, banyak
barang, dan jalur pendistribusian barang. Baik dalam skala regional, nasional,
maupun internasional.
Pemerintah hanya bertindak sebagai pengawas, tidak turun langsung dalam
persoalan mekanisme sistem pasar tersebut.
V. Kebaikan dalam Pasar Bebas
Kebaikan utama pasar bebas antara lain:
-

Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan efisien

Kegatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien

Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.

Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi


yang disukainya.
Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan efisien
a. Efesiensi alokatif
Yaitu dimana dikatakan mencapai efisiensi alokatif apabila tingkat harga =
biaya marjinal.
b. Efesiensi produk
Untuk mencapai efesiensi produk, biaya produksi perusahaan-perusahaan
dalam pasar mencapai biaya produsi paling minimum, yaitu pada titik yang paling
rendah dari average cost.
Kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien

Berbagai jenis pasar, baik bahan makanan, pertanian, pertambangan dan lainlain. Berusaha melakukan penyelarasan terhadap setiap perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam pasar. Karena semuanya dalam satu sistem sehingga semua
kemingkinan bisa terjadi. (baik perubahan pasar, harga, dll).
Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.
Sistem ekonomi pasar bebas mempunyai cirri-ciri khas ang akan mendorong
kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Kebebasan individu dalam
menjalankan kegiatan ekonomi yangmereka sukai menggalakkan mereka untuk
bekera lebih efisien dan lebih giat.
Kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi
Kebebasan yang luas juga wujud dalam menentukan kegiatan yang akann
dilakukan oleh sesorang, sehingga khalayak ramai yang akan menentukan jenisjenis barang yang perlu diwujudkan (baik di produksi maupun dikonsumsi).
VI. Keburukan Dalam Pasar Bebas
Keburukan/Kelemahan dari sistem ekonomi antara lain:
1.
2.
3.
4.

Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.


Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber

daya oleh individu.


5. Akibat-akibat ekstern(ekternality) yang merugikan, yang terjadi
apabila ongkos sosial melebihi ongkos pribadi.
Ongkos Pribadi adalah biaya yang dikeluarkan produsen atau faktorfaktor produksi untuk menghasilkan produk.
Ongkos sosial adalah ongkos pribadi ditambah dengan biaya yang
harusdikeluarkan terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi akibat
proses produksi.
6. Kekurangan produksi barang publik dan barang merit.
Barang Publik adalah barang yang penggunaannya dilakukan secara bersama.
Contoh: Jalan Raya, Jasa-jasa Pengamat Cuaca, Siaran Radio dan TV,dll.

Barang Merit adalah barang yang sangat penting artinya bagi kemakmuran
masyarakat. Contoh: Pendidikan.
7. Distribusi pendapatan yang tidak seimbang
VII. Campur Tangan Pemerintah Dalam Pasar Bebas
Dari kekurangan/kelemahan mekanisme pasar disimpulkan bahwa campur
tangan pemerintah sangan penting, yaitu:

Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari

atau akibat buruknya dapat dikurangi.


Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat

memperoleh barang tersebut dengan mudah.


Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan
besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai

kekuasaaan monopoli yang merugikan kahalayak ramai.


Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan

penindasan dan ketidaksertaan didalam masyarakat.


Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam

tiga bentuk:
1. Membuat dan melaksanakan peraturan undang-undang.
pertama, peraturan dan undang-undang dalam menciptakan suasana ekonomi dan
sosial yang akan memberikan galakan kearah terciptanya sisem mekanisme pasar
yang lancar.
kedua, peraturan dan undang-undang dapat digunakan untuk memastikan agar
persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dilakukan sebebas
mungkin dan kekuasaan monopoli sedapat mungkin dilenyapkan.
2. Secara

langsung

melakukan

beberapa

kegiatan

ekonomi

(membuat

perusahaan). Yaitu dengan memproduksi barang publik


3. Melakukan kebijakan fiscal dan moneter.
Yaitu berupa pengaturan anggaran pengeluaran pemerintah, penyebaran uang
dipasar, dan lain-lain.

ARTIKEL PENDUKUNG
ACFTA, RI-China Bikin Tujuh Kesepakatan

China setuju membuka akses pasar produk pertanian, bank dan siap
mengucurkan pinjaman.

VIVAnews - Pemerintah Indonesia dan China siap menjalin kerjasama terkait


ASEAN-China Free Trade Agreement. Ada lima kesepakatan, di antaranya China
mengizinkan pembukaan cabang Bank Mandiri dan pinjaman kepada LPEI, serta
membuka fasilitas kredit ekspor untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Dalam Pertemuan Komisi Bersama (Joint Commission Meeting/JMC) ke-10 di


Yogyakarta, Sabtu 3 April 2010, Indonesia diwakili oleh Menteri Perdagangan
Mari Elka Pangestu. Sedangkan China diwakili Menteri Perdagangan Chen
Deming. JMC merupakan forum untuk membahas isu perdagangan investasi,
kerjasama keuangan dan pembangunan.
Beberapa isu yang dibahas adalah finalisasi dari Agreement on Expanding and
Deepening Bilateral Economic and Trade Cooperation, kerjasama di bidang
standar produk, capacity building atau bantuan teknis di bidang industri
perkapalan, dan juga kemungkinan kerjasama di sektor tekstil dan produk tekstil
dan mesin; finalisasi dan persetujuan pembukaan cabang Bank Mandiri di RRT;
implementasi Preferential Export Buyers Credit; partisipasi perusahaan China di
pembangkit listrik 10.000 MW tahap kedua; dan partisipasi Indonesia dalam
World Expo Shanghai China (WESC) 2010; dan Country of Honor di ASEANChina Expo Nanning dan implementasi ASEAN-China Free Trade Agreement.
Pada pertemuan tersebut, kedua Menteri juga telah menandatangani Agreed
Minutes of The Meeting for Further Strenghtening Economic and Trade
Cooperation yang adalah kesepakatan langkah-langkanh bersama kedua
pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh sektorsektor tertentu di Indonesia yang terkena dampak oleh ASEAN-China Free Trade
Agreement (ACFTA).

JCM ke-10 hari ini dilaksanakan dalam suasana persahabatan dan kerjasama
sehingga menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Beberapa hasil kesepakatan tersebut antara lain:
Pertama, pihak China sepakat untuk memfasilitasi akses pasar bagi beberapa
buah-buahan tropis (pisang, nenas, rambutan) dan sarang burung walet Indonesia
untuk dapat memasuki pasar China.
Kedua, kedua pihak sepakat untuk membentuk Kelompok Kerja Resolusi
Perdagangan (Working Group on Trade Resolution/WGTR), yang bertujuan untuk
memfasilitasi perdagangan yang lancar di antara kedua negara; juga memfasilitasi
pembukaan Cabang Bank Mandiri di RRT demi memperkuat hubungan transaksi
langsung perbankan.
Ketiga, atas permintaan Indonesia, dalam JCM ini delegasi RRT menyetujui
pembukaan cabang Bank Mandiri di RRT , sehingga akan memperkuat hubungan
langsung transaksi perbankan kedua negara.
Keempat, kerjasama antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan
China Exim Bank dimana kedua pihak menandatangani perjanjian pinjaman
sebesar US$ 100 juta dari CEB kepada LPEI. LPEI juga saat ini dalam tahap
finalisasi MoU dan Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) untuk
penyediaan kredit sebanyak US$ 250 juta kepada LPEI. Pinjaman tersebut akan
digunakan oleh LPEI sebagai fasilitas kredit untuk mendukung perusahaanperusahaan di kedua negara terkait dengan proyek-proyek perdagangan dan
investasi dalam berbagai sektor-sektor prioritas yang disetujui oleh kedua belah
pihak termasuk perdagangan dan investasi barang modal, proyek-proyek sektor
infrastruktur, energi dan konstruksi;
Kelima, kedua pihak setuju untuk memaksimalkan penggunaan Pinjaman Kredit
Ekspor Preferensial (Preferential Export Buyers Credit) sebesar US$ 1,8 miliar
dan Pinjaman Konsesi Pemerintah (Government Concessional Loan) sebesar 1,8

miliar RMB untuk dapat dipergunakan oleh Indonesia dalam mengembangkan


berbagai proyek infrastruktur. Adapun proyek-proyek yang telah diselesaikan
adalah proyek Jembatan Suramadu dan pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara
Labuhan Angin.
Sementara, pembangunan Waduk Jati Gede masih dalam proses. Terdapat pula 6
proyek baru yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu: pembangkit Listrik
Tenaga Uap Parit Baru (Kalimantan Barat) dan pengadaan material untuk jalur
sepanjang 1.000 km and 200 unit turn out yang masih dalam proses pengadaan;
serta konstruksi Jalan Tol antara Medan dan Kuala Namu (Sumatera Utara);
Jembatan Tayan (Kalimantan Barat); Pengembangan Jalan Tol Tahap I: CileunyiSumedang-Dawuan (Jawa Barat); dan Jembatan Kendari (Sulawesi Tenggara).
Keenam, kedua belah pihak telah menyelesaikan Perjanjian Perluasan dan
Pendalaman Kerjasama Bilateral Ekonomi dan Perdagangan (Agreement on
Expanding and Deepening Bilateral Economic Cooperation) yang akan
ditandatangani pada saat kunjungan Perdana Menteri Wen Jiabao ke Indonesia
pada akhir bulan ini.
Ketujuh, membahas Agreed Minutes of the Meeting for Further Strengthening
Economic and Trade Cooperation) yang antara lain berisi:
a. Deklarasi Bersama antara Indonesia dan RRT mengenai Kemitraan Strategis
yang telah ditandatangani oleh kedua Pimpinan Negara pada bulan April 2005
menjadi dasar untuk lebih memperkuat kerjasama perdagangan dan ekonomi
antara kedua negara.
b. Berdasarkan Deklarasi ini, kedua belah pihak akan mengembangkan perspektif
strategis dalam mengatasi kepentingan jangka panjang dan membawa hubungan
ke tingkat yang baru untuk kepentingan kedua banga dan negara.
c. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China
(ACFTA) tetap menjadi dasar strategis dimana masing-masing pihak harus penuh

mengimplementasikan perjanjian tersebut secara menyeluruh dan saling


menguntungkan bagi kedua belah pihak.
d. Kedua pihak akan menetapkan pertumbuhan perdagangan bilateral yang tinggi
dan berkelanjutan, dimana jika terdapat ketidakseimbangan perdagangan, pihak
yang mengalami surplus perdagangan berkewajiban untuk mengambil tindakantindakan termasuk mendorong impor lebih lanjut dan memberikan dukungan yang
diperlukan.
e. Agreed minutes ini merupakan upaya untuk menindaklanjuti concern beberapa
industri di Indonesia terkait dengan dampak dari Perdagangan Bebas ASEANChina (ACFTA). Kedua pihak percaya bahwa komitmen bersama antara kedua
pemerintah, disertai dengan komitmen-komitmen dari kedua komunitas bisnis,
akan dapat mengatasi kekhawatiran tersebut.
Semua perjanjian yang dibahas dan disepakati pada JCM ke-10, nantinya akan
ditandatangani oleh kedua pihak pada saat kunjungan PM Wen Jiabao ke
Indonesia. Kami sangat menghargai sikap dan suasana pertemuan yang sangat
bersahabat dan terbuka sehingga isu-isu ekonomi bilateral yang ada sebelum JCM
dapat disepakati, kata Mendag Mari Pangestu dalam siaran persnya.
Sumber :
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/141259acfta__ri_china_bikin_tujuh_kesepakatan
VIVAnews - ACFTA, RI-China Bikin Tujuh Kesepakatan

ACFTA: Berkah atau Bencana bagi Indonesia?

SEJAK 1 Januari 2010, perjanjian perdagangan bebas antara China dan enam
negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan
Brunei Darussalam) yang lebih dikenal dengan ASEAN China Free Trade
Agreement (ACFTA) telah dimulai.
Perjanjian yang menyepakati adanya ASEANChina Free Trade Area (ACFTA)
sebenarnya sudah direncanakan sejak 2002 dan ditandatangani pada 4 November
2004 di Phnom Penh, Kamboja. Konsekuensi dari adanya perjanjian tersebut
adalah pembukaan pasar dalam negeri secara luas untuk dapat dimasuki barangbarang industri dari negara yang ikut dalam perjanjian tersebut. Tidak dapat
dimungkiri posisi China yang sangat berpengaruh pada tataran perekonomian
internasional membuat setiap negara ingin melaksanakan kerja sama dan berguru
kepada mereka seperti ungkapan belajarlah hingga ke negeri China.
Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan China yang sangat pesat saat ini
merupakan langkah nyata keberhasilan Pemerintah China dalam membangun
perekonomian dan perdagangan internasionalnya. Perekonomian China yang
berorientasi pada ekspor menjadi tantangan bagi negaranegara di dunia,
khususnya negara berbasis industri. Namun, sudah seharusnya Indonesia tidak
hanya belajar dari keberhasilan China dalam membangun perekonomiannya,
tetapi juga harus belajar dari pengalaman bangsa lain tentang China, khususnya
dalam hubungan dagang internasional dan mentalitas atau kebijakan dalam negeri
yang mereka laksanakan.
Pro dan kontra keikutsertaan Indonesia dalam perjanjian tersebut sangat jelas
terasa. Pihak yang pro menyatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam ACFTA
tidak berarti ancaman serbuan produkproduk China ke Indonesia, tetapi
merupakan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke China dan
negara-negara ASEAN serta peluang tumbuhnya investor dari negara-negara
tersebut yang akan menanamkan modalnya di Indonesia guna membuka lapangan
usaha baru untuk menyerap tenaga kerja di Indonesia. Di samping itu, dengan
adanya ACFTA, konsumen di Indonesia juga akan diuntungkan dengan adanya

barang-barang yang lebih murah yang akan masuk ke Indonesia sehingga daya
beli masyarakat akan naik.
Pandangan akan keuntungan yang didapatkan Indonesia dengan keikutsertaannya
dalam ACFTA ini berbeda dengan pihak yang menentangnya. Ada kekhawatiran
akan dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya perjanjian tersebut bagi
kelangsungan hidup industri lokal, khususnya industri mikro, kecil, dan menengah
yang saat ini masih berjalan terseok-seok. Mereka menganggap bahwa saat ini
kebijakan-kebijakan pemerintah belum dapat menaikkan daya saing industri
mikro, kecil, dan menengah di tengah kancah industri internasional, apalagi
dengan adanya kebijakan baru dengan dibukanya pasar bebas tersebut sehingga
ditakutkan industri mikro, kecil, dan menengah akan semakin terpuruk dan mati
secara mengenaskan.
The show must go on, inilah istilah yang tepat yang harus diterima masyarakat
Indonesia dengan telah diberlakukannya kesepakatan ACFTA tersebut.
Pelaksanaan ACFTA seharusnya tidak menjadi momok bagi masyarakat
Indonesia. Memang tidak dapat disangkal bahwa di satu sisi kesepakatan tersebut
akan banyak menguntungkan bagi para konsumen. Sementara di sisi lain juga
dapat mengancam kelangsungan hidup produsen lokal. Akan tetapi dengan telah
ditandatanganinya kesepakatan ini sejak lama, masyarakat Indonesia haruslah
yakin bahwa pemerintah sudah memikirkan hal tersebut matang-matang.
Masyarakat juga harus yakin bahwa pemerintah telah mempersiapkan segala
sesuatunya baik sarana-prasarana serta kebijakan tambahan yang benar-benar
prorakyat maupun langkah-langkah dalam menangani konsekuensi negatif yang
ditimbulkannya. Dengan demikian keikutsertaan Indonesia dalam ACFTA dapat
benar-benar membawa manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, dan
negara. Jika hal tersebut dilihat dari sudut pandang dalam sistem ekonomi Islam
yang saat ini masih terus berkembang, kewajiban negara dalam hal ini pemerintah
telah diatur, salah satunya untuk memastikan tersedianya bahan baku, energi,
modal, dan pembinaan terhadap pelaku ekonomi rakyatnya.

Selain itu, negara juga berkewajiban mengatur ekspor dan impor barang sehingga
benar-benar dapat mendatangkan kemaslahatan bagi masyarakat. Pembatasan
ekspor bahan mentah dan peningkatan ekspor barang-barang hasil pengolahan
yang lebih memiliki nilai tambah selama telah memenuhi kebutuhan dalam negeri
adalah juga merupakan tugas dari pemerintah, demikian halnya dengan
pembatasan impor barang-barang yang dapat mengancam industri dalam negeri.
Oleh karena itu, pemerintah harus lebih tegas dalam menerapkan semua kebijakan
yang ada dengan memastikan bahwa barang-barang yang masuk ke Indonesia
adalah merupakan barang-barang yang legal.
Kesemuanya harus sesuai dengan standar yang ada di Indonesia dan memiliki
kepastian akan kehalalannya. Semua itu harus dilakukan pemerintah karena
negara adalah pelindung bagi rakyatnya. Di sisi lain, para pejabat dan masyarakat
harus lebih meningkatkan sikap nasionalismenya dengan lebih mencintai produkproduk dalam negeri karena hal inilah yang akan menjadi tumpuan bagi tetap
eksisnya keberadaan produk-produk lokal.
Para pengusaha juga harus lebih meningkatkan daya saing dengan lebih
meningkatkan mutu produk dengan selalu berinovasi guna memperoleh pasar
lebih besar yang terbuka di negara-negara ACFTA serta meningkatkan ketahanan
mental spiritualnya karena hal tersebut merupakan kunci sukses bagi para
pengusaha. Demikian juga dengan para politikus, guna menghadapi ACFTA ini
janganlah saling menghujat, tetapi bantulah dengan aksi nyata baik kritik yang
bersifat membangun maupun bersifat solusi bagi semua pihak.
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2010/02/23/279/306269/acfta-berkahatau-bencana-bagi-indonesia ACFTA: Berkah atau Bencana bagi Indonesia?

DAFTAR PUSTAKA

Bertens.Kees, 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta : Kanisius.


Perdagangan bebas. http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas (4-11-2012)
Pasar bebas. http://fadlyknight.blogspot.com/2011/10/pasar-bebas.html (4-112012)
Sukirno, sadono.2009. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Rajawali.
Teori Pilihan Publik. http://www.slideshare.net/IhsanFarhan/teori-pilihan-publik
(4-11-2012)
Todaro, Michael P. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta :
Erlangga.

Você também pode gostar