Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Faktor Biologis
Setiap anak dilengkapi dengan kemampuan kodrati atau potensi bawaan
yang memungkinkannya mampu berbahasa.Perangkat biologis yang menentukan
penguasaan bahasa anak adalah otak (system syaraf ) , alat dengar dan alat ucap.
Ketergantungan salah satu apalagi ketiganya akan menghambat kemampuan
berbahasa anak.
Dalam proses berbahasa seorang anak dikendalikan oleh system syaraf
pusat yang berada di otak.Pada belahan otak sebelah kiri terdapat wilayh Broca
yang mempengaruhi dan mengontrol produksi bahasa seperti berbicara.sementara
pada belahan otak kanan terdapat wilayah Wernicke yang memepengaruhi dan
mengendalikan penerimaan atau pemahaman bahasa sepeti menyimak.Diantara
kedua bagian otak terdapat wilayah Motor suplementer yang berfungsi
mengeendalikan unsure fisik penghasil ujaran.
2. Faktor lingkungan sosial.
Untuk menumbuhkembangkan kemampuan berbahasa,seorang anak
memerlukan lingkungan sosial sebagai contoh atau model berbahasa,memberikan
rangsangan, dan tanggapan,serta melakukan latihan dan uji coba berbahasa dalam
konteks yang sesungsisguhnya. Lingkungan sosial disini adalah perilaku
berbahasa orang tua,saudara,kerabat,keluarga,teman atau anggota masyarakat.
Pengguna bahasa yang baik perlu menguasai 2 hal, pertama menguasai system
atau aturan bahasa yang di gunaka.kedua,memahami aturan sosial suatu
penggunaan bahasa.
Lalu,bagaimanacara lingkungan sosial memberikan dukungan kepada anak
dalam belajar bahasa? Banyak cara!di antaranya sebagai berikut.
a. Bahasa semang (motherless),yaitu cara bahasa yang di lakukan ntuk dewasa
terhadap bayi atau balita melalui penyederhanaan kata atau kalimat,dengan
penggunaan tempo yang lebih lambat dan nada yang lebih lembut.cara bahasa ini
memiliki peran penting untuk dapat menangkap perhatian dan memelihara
komunikasi dengan baik.
b. Paraphrase,yaitu pengungkapan kembali ujaran yang di ucapkan anak dengan cara
berbeda,untukmembantu anak belajar bahasa.
c. Menegaskan kembali(echoing),yaitu mengulang apa yang di sampaikan
anak,terutama apabila tuturannya tidak lengkap,tidak jelas atau tidak sesuai
dengan maksud.
d. Memperluas (expanding),yaitu mengungkapkan kembali apa yang di sampaikn
anak dalam bentuk kebahasaan yang lebih kompleks.
KEGIATAN BELAJAR 2
PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA
Suatu bahasa disebut bahasa kedua apabila bahasa tersebut dikuasai anak
melalui belajar formal. Tipe perolehan bahasa kedua dapat dibedakan menjadi
pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin, secara alamiah serta terpimpin dan
alamiah. Pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin dilakukan melalui aktivitas
pembelajaran baik di sekolah maupun kursus atau les. Umumnya ragam yang
dipelajari bersifat formal atau baku. Pemerolehan bahasa kedua secara alamiah