Você está na página 1de 2

ANALISA SWOT USAHA PETERNAKAN BEBEK

LATAR BELAKANG
Sebelum masuk ke Analisa SWOT-nya, terlebih dahulu saya paparkan latar
belakang kenapa saya ingin berwiraswasta di bidang peternakan bebek. Di desa
saya, ada beberapa penduduk yang memilki usaha sebagai peternak bebek,
meskipun itu hanya usaha sampingan saja, karena pada umumnya penduduk di
desa bermatapencaharian sebagai petani/buruh tani.
Sejak kecil saya telah banyak diperkenalkan dengan dunia peternakan, mulai
dari ternak kambing, bebek, ayam, burung dara, dan lain sebagainya meskipun itu
hanya skala kecil yang jumlah ternaknya paling banyak dua puluhan saja.
Dan
sampai sekarangpun ketika saya pulang ke desa, saya masih menyempatkan untuk
melihat-lihat peternakan-peternakan itu karena letaknya tidak jauh dari rumah.
Berawal dari situ, saya berpikir bahwa suatu saat nanti, saya akan mencoba
mendirikan peternakan sendiri yang nantinya akan diurus oleh orang lain.

ANALISA SWOT PETERNAKAN BEBEK


DI DESA JUNGJANG WETAN ARJAWINANGUN CIREBON
Strength (Kelebihan/keunggulan) :
Untuk mendirikan peternakan ini tidak dibutuhkan modal yang besar, cukup
dengan modal sekitar 3-5 juta bisa mendirikan peternakan bebek dengan jumlah
sekitar 500 bebek/itik. Dan biaya membangun kandangnya sendiri tidaklah mahal
karena untuk kandang itik cukup dengan pagar bambu dengan tinggi satu meter
dengan luas 20 m2 sudah cukup untuk menampung itik-itik tersebut. Karena dengan
tanah milik sendiri maka tidaklah dibutuhkan biaya sewa tanah.
Untuk biaya perawatan juga tidaklah mahal, untuk biaya makan satu hari
sekitar Rp. 10.000 yaitu harga dari 10 kg bekatul. Ditambah dengan letak geografis
di desa saya yang sangat mendukung, yaitu banyaknya sawah-sawah dan sungai
maka untuk biaya makan juga bisa ditekan, jika itik-itik tersebut digembalakan.
Dengan cara kerja bagi hasil, maka keuntungan yang didapat lebih besar
daripada dengan sistem gaji karena orang yang mengurusnya akan benar-benar
mengurus itik-itik tersebut dengan baik agar memperoleh hasil yang maksimal,
tinggal bagaimana prosentase-nya pembagian hasilnya saja.
Weakness (Kelemahan) :

Hal-hal yang dapat menghambat suksesnya usaha ini adalah jika bebekbebek ini digembalakan, maka ada saja bebek yang hilang, biasanya diakibatkan
oleh penyakit kelumpuhan yang sering menyerang bebek-bebek tersebut karena
salah memakan makanan, misal memakan bangkai. Juga, jika digembalakan ada
saja bebek-bebek yang bertelur di sembarang tempat , maka telur-telur tersebut
bisa dinyatakan hilang.
Pada musim kemarau, biaya perawatan menjadi lebih mahal karena harga
bekatul biasanya nail, dari Rp. 1.000,-/kg menjadi Rp.1.500,-/kg, juga karena sawahsawah pada kekeringan maka susah untuk menggembalakan bebek-bebek tersebut
hal ini akan berimplikasi pada biaya makan bebek-bebek menjadi meningkat pula
karena hanya dari bekatul itu saja bebek mendapat makanan.
Opportunity (Kesempatan) :
Permintaan pasar untuk bebek, baik telur maupun dagingnya semakin
meningkat, jadi kesempatan yang ada sangat besar untuk menjalankan bisnis ini.
Juga resiko yang ada sangat kecil jika kita mau menjalankan bisnis ini.
Treats (Tantangan) :
Tantangan dari bisnis ini adalah bagaimana bisa meminimalisir jumlah bebek
yang akan berkurang dikarenakan berbagai hal, juga bagaimana meningkatkan
hasil telur dari masing-masing bebek tersebut.
Juga bagaimana meningkatkan pangsa pasar dari penjualan baik penjualan
telur maupun penjualan daging bebek itu sendiri.

Você também pode gostar