Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Saat ini kondisi energy di Indonesia pada awal tahun 2014, pemerintah
Indonesia coba memfokuskan diri ke Energi tidak terbarukan. Namun dengan
turunnya harga migas sekarang, energy fossil berupa migas kembali digunakan.
Nilai positif dari energy fosil berupa migas adalahmudah digunakan dan relative
lebih murah ongkos produksinya, karena instalasi peralatan untuk distribusi dan
pemanfaatan migas sudah cukup tersedia. Sampai hari ini Minggu, 18 Oktober 2015
harga minyak
dunia berada pada posisi
$47.26/barrel. Berdasarkan penjelasan dari pihak SKK migas pula, sumber energy
dan sumber pendapatan utama hingga 30tahun ke depan masih akan didominasi
dari sector migas. Namun cekungan migas yang berproduksi di Indonesia mayoritas
adalah cekungan-cekungan besar yang tua, yang telah diproduksi sejak tahun
1970an. Hasil Eksplorasi terkini di Indonesia bagian Timur pun hanya menemukan
cekungan-cekungan kecil yang berporositas rendah dan tidak lebih banyak
ditemukan dry well dibandingkan well yang prospektif. Untuk memenuhi kebutuhan
energy yang tinggi, jalan lain yang dapat ditempuh oleh Indonesia adalah mulai
mencoba merambah ke migas non-konvensional. Migas non-konvensional Indonesia
masih sangat jarang diangkat pembicaraannya karena keterbatasan teknologi yang
ada.
Grafik harga minyak dunia dalam kurun 2 tahun terakhir. Pada tahun 2013 harga
minyak rata-rata berada di harga $90 dan mulai turun di pertengahan 2014
hingga 2015 dengan titik terendah di $37.8/barrel.