Você está na página 1de 7

Indri Rustanti

1202015054 / VI M. PEMASARAN
RISET PEMASARAN

Latar Belakang
Latar belakang masalah memuat tentang apa yang menjadi masalah penelitian, yang
terkait dengan judul, serta alasan-alasan mengapa penelitian menarik, penting untuk
dilakukan. Masalah tersebut harus didukung oleh fakta empiris (pemikiran induktif) sehingga
jelas, memang ada masalah yang perlu diteliti. Harus ditunjukkan juga letak masalah yang
akan diteliti dalam konteks teori (pemikiran deduktif) dengan permasalahan yang lebih luas,
serta peranan penelitian tersebut dalam pemecahan permasalahan yang lebih luas.
Dengan demikian latar belakang masalah merupakan justifikasi (pembenaran)
penelitian dan dimulai dari hal / fenomena / pengamatan yang bersifat umum kepada hal yang
lebih khusus. Dari uraian pada latar belakang harus dapat dimunculkan permasalahan yang
akan dikemukakan pada bagian berikutnya.

Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep
yang memerlukan pemecahan dan atau memerlukan jawaban melalui suatu penelitian dan
pemikiran mendalam dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan alat-alat analisis yang
relevan. Masalah yang dirumuskan harus secara konkrit, dalam bentuk pertanyaan penelitian
yang dilandasi oleh pemikiran teoritis yang kebenarannya perlu dibuktikan.
Perumusan masalah yang baik :
1. Masalah tidak terlalu luas
2. Mempunyai nilai keaslian
3. Sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat menyatakan hubungan antar variabel
4. Merupakan hal penting dan patut diteliti
5. Memberikan implikasi untuk pengkajian secara empiris
6. Layak (feasible) untuk dilaksanakan (didukung data primer dan atau sekunder)

Tinjauan Teori
Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang relevan yang digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban

sementara terhadap rumusan masalah. Bab ini berisi uraian mengenai definisi variabel,
kerangka teori, penelitian yang relevan, kerangka pemikiran dan hipotesis (jika ada).
Berbagai teori- teori dan argumentasi-argumentasi, hasil-hasil penelitian sebelumnya yang
sejenis, disusun sebagai panduan untuk memecahkan masalah dan merumuskan hipotesis.
Penggunaan teori harus relevan dan fokus pada masalah yang akan dipecahkan.
Dalam tinjauan teori terdapat definisi variabel variabel penelitian, yang perlu
diuraikan dalam bagian ini adalah hanya variabel yang diteliti saja. Setiap variabel yang
diteliti tersebut didefinisikan dengan mengutip beberapa definisi yang dikemukakan para ahli.
Masing-masing definisi yang dikutip, dianalisis kemudian disimpulkan, sehingga muncul
definisi yang baru atau konsep variabel menurut penulis berdasarkan definisi para ahli
tersebut sesuai dengan penelitian.

Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran teoritis merupakan model konseptual tentang bagaimana satu
teori berhubungan dengan factor lain yang penting pada masalah yang diteliti. Diagram teori
yang logis diperoleh dari dokumentasi penelitian sebelumnya yang terkait dengan masalah
penelitian. Mengembangkan kerangka pemikiran konseptual membantu kita untuk membuat
postulat, menguji dan memperbaiki pemahaman kita pada situasi yang dinamis. Dari
Kerangka pemikiran teoritis, kemudian dilakukan pengujian hipotesis yang dikembangkan
untuk melihat teori yang diformulasikan valid atau tidak. Untuk mengembangkan kerangka
pemikiran teoritis perlu dibuat diagram skematis yang menggambarkan secara rinci
hubungan-hubungan antar variable baik variable independen maupun variable dependen
berdasarkan dari teori-teori yang sudah ada, temuan-temuan penelitian sebelumnya dan
sekaligus menjelaskan arah dan hubungan antar variable tersebut.

Metode Penelitian
Bab III diakhiri dengan hipotesis, yaitu sebagai jawaban teoritis/sementara atas
rumusan masalah. Kegiatan berikutnya adalah menjelaskan cara yang dilakukan untuk
menguji kebenaran empiris itu, sebagaimana harus dijelaskan pada BAB III ini. Dengan
demikian, hasil penelitian yang dilakukan diharapkan memenuhi kriteria kebenaran ilmiah,
yaitu empiris dan logis (benar secara teori). Sebagai karya ilmiah, skripsi harus menggunakan

metode yang memiliki ciri-ciri keilmuan yaitu terencana, sistematis dan terkontrol. Bab ini
terdiri atas lima bagian, yaitu populasi dan teknik pemilihan sampel, operasionalisasi
variabel, metode pengumpulan data, analisis validitas dan reliabilitas (jika diperlukan) serta
analisis data. Tiap bagian itu harus disertai dengan sumber referensi. Selain itu, tiap kali
peneliti dihadapkan pada dua atau lebih alternatif, peneliti diharapkan menjelaskan alasan dan
sumber referensinya.

Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan peneliti
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan tiap variabel yang diteliti. Terkait dengan itu,
operasionalisasi tiap variabel sebaiknya ditulis dalam satu bagian. Operasionalisasi variabel
mengacu pada definisi konsep variabel yang telah dijelaskan pada BAB II. Operasionalisasi
itu mencakup secara eksplisit ciri (karakteristik/atribut) variabel. Operasionalisasi itu dapat
juga

mencakup

dimensi

(komponen)

variabel

Tingkatan

kesulitan

dalam

mengoperasionalisasikan variabel dapat berbeda, bergantung pada jenis data yang


dikumpulkan. Untuk data yang nyata (yang dapat diobservasi secara langsung), seperti data
biaya saluran distribusi, peneliti cukup menuliskan komponen-komponen biaya saluran
distribusi tersebut.
Sebaliknya, untuk data yang abstrak (yang tidak dapat diobservasi secara langsung),
misalkan data mengenai sikap, kepuasan, minat, bakat dan sebagainya, langkah-langkah
untuk memperoleh data tersebut sedikit lebih rumit. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai
berikut. Pertama, menentukan ciri variabel (sesuai teori yang dikemukakan pada BAB II),
kemudian dikembangkan dan selanjutnya dibuat indikator-indikatornya. Indikator-indikator
tersebut menjadi dasar dalam merumuskan butir-butir pertanyaan/pernyataan. Kedua,
menentukan skala (pemberian skor) yang digunakan (misalnya skala Likert) terhadap setiap
butir pertanyaan/pernyataan agar responden dapat menentukan alternatif jawaban yang sesuai
dengan pendapatnya. Ketentuan mengenai pemberian skor untuk tiap indikator (butir),
komponen maupun variabel harus dijelaskan.

Teknik Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis
yang akan diuji harus berkaitan dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diajukan.
Semua jenis penelitian tidak harus berhipotesis akan tetapi semua jenis penelitian wajib
merumuskan masalahnya, sedangkan penelitian yang menggunakan hipotesis adalah metode
eksperimen. Jenis data akan menentukan apakah peneliti akan menggunakan teknik kualitatif
atau kuantitatif. Data kualitatif diolah dengan menggunakan teknik statistika baik statistika
non parametrik maupun statistika parametrik. Statistika non parametrik tidak menguji
parameter populasi akan tetapi yang diuji adalah distribusi yang menggunakan asumsi bahwa
data yang akan dianalisis tidak terikat dengan adanya distribusi normal atau tidak harus
berdistribusi normal dan data yang banyak digunakan untuk statistika non parametrik adalah
data nominal atau data ordinal.
a. Pengolahan Data Kualitatif
Pengolahan data kualitatif dalam penelitian akan melalui tiga kegiatan analisis yakni
sebagai berikut.
1) Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan data, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan transformasi data kasar
yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dalam kegiatan reduksi data
dilakukan pemilahan-pemilahan tentang: bagian data yang perlu diberi kode, bagian
data yang harus dibuang, dan pola yang harus dilakukan peringkasan. Jadi dalam
kegiatan reduksi data dilakukan: penajaman data, penggolongan data, pengarahan
data, pembuangan data yang tidak perlu, pengorganisasian data untuk bahan menarik
kesimpulan. Kegiatan reduksi data ini dapat dilakukan melalui: seleksi data yang
ketat, pembuatan ringkasan, dan menggolongkan data menjadi suatu pola yang lebih
luas dan mudah dipahami.
2) Penyajian Data
Penyajian data dapat dijadikan sebagai kumpulan informasi yang tersusun
sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Penyajian yang sering digunakan adalah dalam bentuk naratif, bentuk
matriks, grafik, dan bagan.

3) Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Sejak langkah awal dalam pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari
arti tentang segala hal yang telah dicatat atau disusun menjadi suatu konfigurasi
tertentu. Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesagesa, tetapi secara bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan perolehan
data.
b. Pengolahan Data Kuantitatif
1) Mengelompokkan Data
Ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
tidak memerlukan perhitungan matematis. Sebaliknya, data kuantitatif memerlukan
adanya perhitungan secara matematis. Oleh sebab itu, data kuantitatif perlu diolah dan
dianalisis antara lain dengan statistik. Untuk mengolah dan menganalisis data, ada dua
macam statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian melalui pengukuran. Statistik
inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi.
2) Kegiatan Awal dalam Mengelompokkan Data
Agar data dapat dikelompokkan secara baik, perlu dilakukan kegiatan awal
sebagai berikut.
(a) Editing, yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul, meliputi kelengkapan
isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan
data yang digunakan, dan sebagainya.
(b) Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di
setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan dalam
penganalisisan dan penafsiran data.
(c) Tabulating, yaitu memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabeltabel agar mudah dipahami.
3) Pengolahan Statistik Sederhana
Pengolahan statistik adalah cara mengolah data kuantitatif sehingga data
mempunyai arti. Biasanya pengolahan data dilakukan dengan beberapa macam teknik,

misalnya distribusi frekuensi (sebaran frekuensi) dan ukuran memusat (mean, median,
modus).

Statistik desktiptif digunakan bila kita ingin mengetahui rata-rata (mean) skor,
median, modus, standar deviasi atau lebih dikenal dengan pengukuran central

tendency dan dispersions dari variable dependen dan independen variable.


Bila kita ingin mengetahui bagaimana variable-variabel berhubungan satu sama
lainnya, mengetahui perbedaan antara dua kelompok atau lebih, maka digunakan
statistik inferensial. Statistik inferensial dikategorikan parametrik dan non-parametrik.
Perbedaannya sebagai berikut :
STATISTIK PARAMETRIK
Observasi Independen
Observasi dipilih dari populasi

NON PARAMETRIK
Tidak memerinci populasi
Berdistribusi normal & homogenitas

berdistribusi normal
Populasi mempunyai varian sama

variasi
Beberapa uji memerlukan asumsi

Skala pengukuran interval & rasio

kebebasan
Skala pengukuran nominal & ordinal

A. NOMINAL

B. ORDINAL

C. INTERVAL

D. RASIO

Tidak ada urutan,


jarak,asal mual,
mengkategori dari
suatu subyek

Berurutan

Berurutan & Berjarak,


Merangking, serta
memberikan nilai

Berurutan, berjarak,
memiliki nilai dasar yang
tidak dapat berubah.

Misal :
1. Pria
2. Wanita

Misal :
Ranking thd 4 MERK air
mineral,
1. air minum paling
disukai dst.

Misal :
Berat badan, jarak , luas,
biaya, pendapatan, dll.

*Modus, Distribusi
Frekuensi, (non
metric)

*Modus, Median &


Statistik non parametrik

Misal :
1 : Sangat puas
2 : Puas
3 : Cukup Puas
4 : Tidak Puas
5 : Sangat Tidak Puas
* Semua Uji statistik
parametrik

SKALA PENGUKURAN VARIABEL

Statistik untuk pengujian dua sample atau lebih

*Semua Uji statistik


(metric)

APLIKASI

TEST PARAMETRIK

TEST NON PARAMETRIK

Dua sample saling


berhubungan

T test, Z test

Sign test, Wilcoxon Signed


Rank, Mc nemar Change test

Dua sample tidak


berhubungan

T test, Z test

Mann-Whitney U test, Moses


Extreme Reactions, Chi
Square test, Kolmogorov
smirnov test, Walt-Wolfowitz
Runs

Beberapa sample
berhubungan
Beberapa sample tidak
berhubungan

Friedman test, Kendall W


test, Cochrans Q
ANOVA test
(F test)

Kruskall-Wallis test, Chi


Square test, median test.

Statistik untuk pengujian asosiasi dua variable atau lebih


Variabel bebas
(Independent
Variable)
Satu
Metrik
Non Metrik
Lebih Dari Satu
Metrik
Non Metrik

Satu
Metric

Non - Metric

Regresi, Korelasi

Analisis Diskriminan
Logistic regression
Diskrit analisis diskriminan
Analisis Diskriminan
Logistic regression
Conjoint Analysis

T - test
Multiple Regression
ANOVA

Você também pode gostar