Você está na página 1de 6

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PRAKTIK (APP) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS VIII SMP
Luluk Imasnuna1), Dhita Ayu Permatasari, S.Pd.,M.Pd. 2)
1)
Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Surabaya,
email : luluk929292@gmail.com
2)
Dosen S1 Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Email: dhita.ayu.permatasari@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran siswa kelas VIII di SMPN 1 Tarik Sidoarjo
mengenai materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah lembar observasi berupa angket siswa , soal tes, dan wawancara guru mata pelajaran IPA SMP. Sampel yang
digunakan dalam penelitian adalah kelas VIII-H SMP Negeri 1 Tarik, Sidoarjo yang berjumlah 20 orang siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 17 atau sebanyak 85% orang menyatakan pembelajaran IPA sulit dan 3 atau
sebanyak 15% siswa menyatakan tidak sulit. Sebanyak 17 siswa menyatakan kurang paham mengenai materi
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia, 1 orang siswa menyatakan tidak paham, dan hanya 2 orang yang
menyatakan paham. Hal tersebut dibuktikan bahwa hasil tes dari 20 siswa tidak ada yang di atas KKM.
Ketidakpahaman siswa tersebut disebabkan beberapa factor yaitu: materi tersebut sulit karena banyak hafalan,
pelajaran tersebut membosankan, guru jarang masuk sehingga kurang memberikan penjelasan, pada proses
pembelajaran guru hanya menggunakan media papan tulis dan LCD saja dan tidak pernah menggunakan alat peraga.
Pernyataan siswa tersebut senada dengan yang disampaikan guru IPA yang menyatakan bahwa di SMP tersebut
belum ada alat peraga yang mampu menjelaskan konsep peredaran darah pada manusia. Apabila siswa diajarkan
menggunakan alat peraga dari 20 siswa 19 orang menyatakan tertarik.
Kata kunci : Alat Peraga, Sistem Peredaran Darah pada Manusia, konsep
Abstract
This research aimed to describe the process of student learning in class VIII SMPN 1 Tarik, Sidoarjo about Humans
Circulatory System. The method used in this study is the observation sheet in the form of student questionnaire, test
questions, and interview teachers. The sample used in this research is class VIII-H SMP Negeri 1 Tarik, Sidoarjo,
amounts to 20 students. The results showed that 17 or as many as 85% of people stating science learning difficult
and 3 or as much as 15% of students said it was not difficult. A total of 17 students expressed not understand about
the material Humans Circulatory System, 1 students expressed not understand, and only two people who claimed to
understand. It is proved that the test results of 20 students there is nothing above the KKM. The student
incomprehension is due to several factors, there are: the material is difficult because a lot of memorization, the
learning was boring, teachers rarely get in so failed to give an explanation, the teacher learning process just use a
whiteboard and LCD and never use props. The student statement same as what the science teacher said that at the
school there were no props are able to explain the concept of Humans Circulatory System. If students are taught
using props 19 people expressed interest.
Keywords : Props, Humans Circulatory System ,Concept
PENDAHULUAN
Saat ini kita telah memasuki era abad ke 21,
pada era ini

dalam dunia pendidikan terjadi

siswa untuk menguasai pengetahuan kognitif saja


melainkan juga harus menguasai empat aspek yaitu

pembaharuan kurikulum, yaitu kurikulum 2013.

aspek

Kurikulum

keterampilan. Keempat kompetensi tersebut dapat

2013

bertujuan

untuk

membentuk

spiritual,
melalui

social,
proses

pengetahuan
pembelajaran

dan

manusia Indonesia yang beriman, produktif, kreatif,

dicapai

dengan

inovatif dan aktif, sehingga tidak hanya menunut

menggunakan metode saintifik. Metode saintifik

sangat relevan dengan pembelajaran IPA karena

khususnya pada materi Sistem Peredaran Darah pada

melibatkan keterampilan proses seperti mengamati,

Manusia, sebayak 17 orang siswa menyatakan kurang

mengklasifikasi,

paham, 1 orang siswa menyatakan tidak paham, dan

mengukur,

meramalkan,

menjelaskan, dan menyimpulkan.

hanya 2 orang yang menyatakan paham. Hal tersebut

Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran

dibuktikan bahwa dari 20 siswa tidak ada yang

memberikan pengalaman langsung pada

mendapat nilai di atas KKM. Ketidakpahaman siswa

peserta didik. Peserta didik dituntut agar menguasai

tersebut disebabkan beberapa factor yaitu: materi

pemahaman teori dan praktik secara seimbang.

tersebut sulit karena banyak

Biologi merupakan salah satu bagian dari mata

tersebut membosankan, guru jarang masuk sehingga

pelajaran IPA. Nuryanti R (2015: 12) menyatakan

kurang

bahwa dalam pembelajaran biologi sering digunakan

pembelajaran guru hanya menggunakan media papan

istilah istilah yang pada umumnya merupakan

tulis dan LCD saja dan tidak pernah menggunakan

istilah latin. Selain itu dalam pembelajaran Biologi

alat peraga. Apabila siswa diajarkan menggunakan

hal yang sangat penting diperhatikan yaitu berupa

alat peraga 19 orang menyatakan tertarik. Pernyataan

ruang laboratorium dan alat peraga.

siswa tersebut senada dengan yang disampaikan guru

yang

memberikan

hafalan, pelajaran

penjelasan,

pada

proses

Berdasarkan kerucut pengalaman Dale, hasil

IPA yang menyatakan bahwa di SMP tersebut belum

belajar seseorang di mulai dari pengalaman langsung

ada alat peraga yang mampu menjelaskan konsep

yang akan memberikan kesan paling utuh dan

peredaran darah pada manusia.

bermakna, yang dikenal dengan learning by doing

Berdasarkan uraian diatas maka dikembangkan

(Arsyad, 2009). Kegiatan pembelajaran dengan

alat

menggunakan alat peraga merupakan perwujudan

Pengembangan Alat Peraga Praktik (APP) Untuk

konsep

sehingga

Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Materi

terbentuk korelasi antara teori dan praktik. Peserta

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia Kelas VIII

didik yang hanya mengandalkan penglihatan dan

SMP.

abstrak

dengan

dunia

nyata

peraga

praktik

dengan

judul

penelitian

pendengaran saja hanya akan memperoleh daya serap


kurang dari 50% sedangkan di sisi lain kurang dari

METODE PENELITIAN

20% guru yang memanfaatkan alat bantu dalam

A. Sasaran Penelitian

proses pembelajaran (Peter Sheal dalam Sofan, Amri


2013).

Dari

pendapat

tersebut

maka

dalam

Sasaran penelitian ini yaitu guru IPA, dan


siswa kelas VIII-H SMPN 1 Tarik, Sidoarjo.

pembelajaran agar peserta didik mampu menyerap

Sampel penelitian ini hanya diambil dari

materi pelajaran maka diperlukan suatu media

orang siswa.

pembelajaran.

20

B. Rancangan Penelitian

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMPN

Metode penelitian yang digunakan pada

1 Traik, Sidoarjo pada siswa kelas VIII-H, dari 20

penelitian ini yaitu wawancara pada guru IPA,

orang siswa sebanyak 85% siswa menyatakan bahwa

menyebarkan instrumen

pelajaran IPA sulit, dan hanya 15% siswa yang

angket

menyatakan mudah. Pada mata pelajaran IPA

menyebarkan soal mengenai konsep Sistem

kepada

siswa

observasi berupa
kelas

VIII,

serta

Peredaran Darah pada Manusia. Penelitian ini

nilai=

digunakan untuk meneliti bagaimana proses


pembelajaran disekolah tersebut dan bagaimana
ketercapaian hasil belajar siswa serta kesulitan
materi pelajaran IPA

khususnya pada Materi

c.

Sistem Peredaran Darah Pada Manusia, serta

Prosedur

pelaksanaan

Keterangan :
jumlah soal = 5
skor maksimum = 100
Total skor yang diperoleh siswa = (nilai soal
pilihan ganda + nilai soal uraian) : 2

observasi media yang digunakan guru dalam


proses pembelajaran..

skor yang diperole h


100
skor maksimum

HASIL DAN PEMBAHASAN


penelitian

yaitu

dengan cara wawancara pada guru dan memberi

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada siswa

angket serta soal tes kepada siswa SMPN 1

kelas VIII di SMPN 1 Tarik, Sidoarjo diperoleh hasil

Tarik. Wawancara pada guru IPA digunakan

observasi sebagai berikut:

untuk menggali informasi dari guru mata

a.

Kesan pembelajaran IPA

pelajaran IPA terkait kendala-kendala yang


terjadi selama pembelajaran IPA di kelas dan
media yang digunakan ketika pembelajaran pada
materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia.
Angket digunakan untuk memperoleh data

Gambar 1: Diagram lingkaran Kesan


Pembelajaran IPA menurut siswa kelas VIII H

IPA pelajaran yang sulit

terkait kesan siswa terhadap pembelajaran IPA di


15%

sekolah, pemahaman mengenai konsep system


peredaran darah pada manusia dan factor yang

ya

tidak

menyebabkan ketidakpahaman serta ketertarikan


siswa apabila menggunakan alat peraga. Tes

85%

digunakan untuk menguji pemahaman siswa


terhadap konsep Sistem Peredaran Darah pada
Manusia.

Diagram tersebut menunjukkan bahwa

C. Pengukuran
Hasil tes siswa mengenai konsep Sistem
Peredaran Darah pada Manusia dengan cara
pengukuran sebagai berikut :
a.

Soal pilihan ganda

nilai=

skor yang diperole h


100
skor maksimum

Keterangan:
jumlah soal = 10
Skor maksimum = 10
b.

Soal uraian

85% siswa menyatakan bahwa pelajaran IPA


sulit dan hanya 15% yang menyatakan
pelajaran IPA mudah

b. Tingkat Pemahaman
Grafik 1. Tingkat pemahaman siswa pada

Alasan tidak paham

materi system peredaran darah menurut siswa

guru kurang memberikan penjelasan

kelas VIII H

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nilai

Jumlah

22.5
25
27.5
30
42.5
50
51.25
55
60
67.5
Total

siswa
2
1
1
1
2
7
1
2
2
1
20

5% 10%
sulit karena banyak hafalan
35%
50%
pelajaran tersebut sangat membosankan

guru jarang masuk

Berdasarkan

diagram

tersebut

menunjukkan

bahwa dari jumlah 20 orang siswa, 17 siswa


menyatakan kurang paham mengenai system
peredaran darah, 1 orang tidak paham dan hanya
2 orang yang paham menganai materi system
peredaran darah pada manusia. Hal tersebut
dibuktikan dengan hasil test siswa sebagai
berikut:
Tabel 1 : hasil tes siswa materi Sistem

Paham Materi Sistem peredaran Darah


20
15
10
5
0

Peredaran Darah pada Manusia

17

Berdasarkan table tersebut menunjukkan bahwa


hasil tes dari 20 orang siswa sangat rendah. KKM

pada pelajaran IPA di SMPN 1 Tarik yaitu 76 dan


semua hasil tes tersebut menunjukkan di bawah
KKM. Hasil tes siswa tertinggi hanya 67.5 dan
terendah yaitu 22.5 Hal tersebut membuktikan bahwa
tingkat pemahaman konsep tentang system peredaran
darah pada manusia masih rendah.
c.

Faktor ketidakpahaman siswa


Gambar 2: Diagram. Alasan siswa tidak
paham mengenai materi system peredaran
darah menurut siswa kelas VIII

Alasan ketidak pahaman siswa pada materi


tersebut disebabkan beberapa factor diantaranya
yaitu: sebanyak 50% siswa menyatakan bahwa
pelajaran materi system peredaran darah pada

Table diatas menunjukkan bahwa dari 20

manusia sulit disebabkan banyak terdapat hafalan,

orang siswa sebanyak 19 orang menyatakan

sebanyak 35% siswa menyatakan bahwa pelajaran

tertarik apabila menggunakan alat peraga

tersebut sangat membosankan sehingga siswa tidak

system peredaran darah pada manusia dan

tertarik untuk belajar, sebanyak

hanya 1 orang saja yang menyatakan tidak

10% siswa

menyatakan bahwa guru kurang memberikan


penjelasan dan sebanyak 5% siswa menyatakan
bahwa

tidak paham karena guru jarang masuk

kelas.

tertarik.
Berdasarkan wawancara dengan Guru
IPA, menyatakan bahwa alat praktikum yang
ada di sekolah tersebut sudah lengkap namun

Berdasarkan

juga

tidak semua alat praktikum dapat dimanfaat

pernah

dengan baik dan dapat membuat siswa paham

menggunakan alat peraga untuk menjelaskan

dengan konsep IPA yang sedang dipelajari

tentang system peredaran darah pada manusia, guru

Selain itu di SMP tersebut belum ada suatu

biasanya menggunakan media papan tulis dan LCD

alat peraga yang mampu menjelaskan dan

saja.

memvisualisasikan tentang konsep peredaran

menyatakan

d.

hasil

bahwa

observasi,
guru

siswa

belum

Ketertarikan siswa Apabila menggunakan

darah pada Manusia sehingga siswa hanya

Alat Peraga

dapat membayangkan saja.

Grafik 2. Ketertarikan siswa menggunakan


alat peraga system peredaran darah menurut
siswa kelas VIII H

A. Kesimpulan

Ketertarikan Menggunakan Alat Peraga


20 19

SMPN 1 Traik, Sidoarjo pada siswa kelas


siswa menyatakan bahwa pelajaran IPA sulit,

10
5

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di


VIII-H, dari 20 orang siswa sebanyak 85%

15

jumlah responden

PENUTUP

dan hanya 15% siswa yang menyatakan


mudah. Pada mata pelajaran IPA khususnya
1

pada materi Sistem Peredaran Darah pada


Manusia, sebayak 17 orang siswa menyatakan
kurang paham, 1 orang siswa menyatakan
tidak paham, dan hanya 2 orang yang
menyatakan paham. Hal tersebut dibuktikan
bahwa dari 20 siswa tidak ada yang di atas
KKM.

Ketidakpahaman

siswa

tersebut

disebabkan beberapa factor yaitu: materi

tersebut sulit karena banyak hafalan, pelajaran

Direktorat jenderal pendidikan menengah kementrian

tersebut membosankan, guru jarang masuk

pendidikan dan kebudayaan (2011). Pedoman

sehingga kurang memberikan penjelasan, pada

Pembuatan Alat Peraga Biologi Sederhana untuk

proses pembelajaran guru hanya menggunakan

SMA.
Galih, Karunia.2012.Pengembangan Electric Torso

media papan tulis dan LCD saja dan tidak


pernah menggunakan alat peraga. Apabila
siswa diajarkan menggunakan alat peraga 19
orang menyatakan tertarik. Pernyataan siswa
tersebut senada

dengan yang disampaikan

guru IPA yang menyatakan bahwa di SMP


tersebut belum ada alat peraga yang mampu
menjelaskan konsep peredaran darah pada
manusia.
B. SARAN
Perlu adanya pengembangan Alat Peraga
yang mampu menjelaskan konsep Sisitem
Peredaran Darah Pada Manusia sehingga
terjadi

peningkatan

mengenai

konsep

hasil

belajar

tersebut.

Hal

siswa
tersebut

berdasarkan kerucut pengalaman Dale yang


menyatakan

bahwa

pembelajaran

akan

bermakna apabila dilakukan secara langsung


seperti menggunakan alat peraga.
DAFTAR PUSTAKA
Amri,Sofan.2013.Pengembangan
&

Model

pembelajaran dalam Kurikulum 2013.Jakarta:PT


Prestasi Pustakaraya.
Arsyad,Ahzar.2009.Media
Pembelajaran.Jakarta:Raja Garfindo Persada.

Pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah


Untuk SMP.Semarang:Unnes Science Education
Journal.Jurnal Dipublikasikan.
Nuh,Mohammad.2013.
Peraturan

Menteri

Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun


2014. Jakarta.
Nuryani R. (2005). Strategi Belajar Mengajar
Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sadiman,Arief dkk. 2008. Media Pendidikan.Jakarta:
PT Raja Grofindo Persada.
Sudjana,Nana
dan

Rivai.2002.Media

Pengajaran.Bandung: Sinar Baru.


Th. Fransina, Nomleni.2014. Pengaruh Penggunaan
Alat Peraga dari Bahan Bekas tentang Sistem
Peredaran Darah pada Manusia Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 7
Kota Kupang Tahun Ajaran 2014/201. Kupang:
Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.Jurnal
dipublikasikan

Você também pode gostar